Dosen pengampu :
Suryati, S.Kep.,Ns,M.Kep
Oleh
Kelompok 5C
1. Khoerunisa - 04215123
2. Lailiyah Qurrotul A’yun - 04215124
3. Magfira Abdul Talib U - 04215125
4. Marlenda - 04215126
YOGYAKARTA
2021
KATA PENGANTAR
Puji serta syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat ,karunia dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah ini dengan baik. Adapun judul makalah ini yang penulis ambil adalah “TEORI
BETTY NEUMAN” Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai salah
satu metode pembelajaran bagi mahasiswa mahasiswi STIKes Surya Global
Yogyakarta. Ucapan terima kasih tidak lupa penulis sampaikan kepada semua pihak
yang yang telah membantu sehingga penulis dapat menyelesaikan. Penulis minta maaf
kalau ada kesalahan dalam makalah ini. Demikian akhir kata dari penulis, semoga
makalah ini dapat di pahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya makalah yang
telah disusun ini dapat berguna bagi penulis maupun orang yang ikut membacanya.
Sebelumnya penulis mohon maaf apabila terdapat kesalah kata-kata yang kurang
berkenan. Penulis memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa
depan.
Penulis
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Teori keperawatan merupakan usaha-usaha untuk menguraikan atau
menjelaskan fenomena mengenai keperawatan. Melalui teori keperawatan dapat
dibedakan apakah termasuk disiplin ilmu atau aktivitas lainnya. Teori keperawatan
selain digunakan untuk menyusun suatu model yang berhubungan dengan konsep
keperawatan, juga memiliki karakteristik yang diantaranya : Teori keperawatan
yang mengidentifikasikan dan menjelaskan konsep khusus yang berhubungan
dengan hal nyata dalam keperawatan. Teori keperawatan juga di gunakan
berdasarkan alasan-alasan yang sesuai dengan kenyataan yang ada. Teori tetap
harus konsisten sebagai dasar-dasar dalam mengembangkan model konsep
keperawatan. . Dalam menunjang aplikasi, teori harus sederhana dan bersifat
umum. Teori dapat digunakan sebagai dasar penelitian keperawatan sehingga dapat
dijadikan pedoman praktek. Betty Neuman merupakan tokoh keperawatan dunia ia
adalah seorang penasihat, dan professor Amerika yang mengembangkan teori
Neuman.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana latar belakang dan biografi teori?
2. Bagaimana aplikasi dalam keperawatan ?
C. TUJUAN
Tujuan umum
Mampu memahami konsep model keperawatan menurut BETTY NEUMAN
dalam manajemen asuhan keperawatan.
Tujuan khusus
a. Memahami biografi tokoh teori BETTY NEUMAN
b. Memahami definisi dan konsep teori BETTY NEUMAN
c. Mampu mengaplikasi konsep teori BETTY NEUMAN dalam asuhan keperawatan
PEMBAHASAN
Betty Neuman lahir di Ohio, Amerika Serikat, pada 11 September 1924. Dia
tinggal di kota kelahirannya hingga lulus SMA pada tahun 1942, ketika dia pindah
ke Dayton. Di sana ia bekerja di industri pesawat terbang yang beroperasi selama
periode Perang Dunia Kedua di Amerika Serikat.
Itu pada tahun 1944 ketika dia memulai pelatihannya sebagai perawat. Dia
belajar dalam program pelatihan selama tiga tahun dan memperoleh diploma resmi
sebagai perawat pada tahun 1947. Pada tahun yang sama dia pindah ke Los
Angeles, di mana dia mulai bekerja di Rumah Sakit Umum Los Angeles sebagai
anggota staf perawat..
Gelar sarjana muda didapat pada tahun 1957 di public health dan
psykologi dengan peringkat sangat baik. Gelar master diperoleh pada tahun
1966 pada kesehatan mental, konsultasi kesehatan masyarakat dari Universitas
California Los Angelea(UCLA). Dia mendapatkan gelar doktornya dalam
1). Neuman menggunaan diagram yang jelas , diagram ini digunakan dalam
semua penjelasan tentang teori sehingga membuat teori terlihat menarik.
Diagram ini mempertinggi kejelasan dan menyediakan perawat dengan
tantangan – tantangan untuk pertimbangan
2). Model system Neuman lebih flexible bias digunakan pada area
keperawatan, pendidikan dan pelatihan keperawatan
b. Kelemahan
1). Model Sistem Neuman dapat digunakan oleh semua profesi kesehatan,
sehingga untuk profesi keperawatan menjadi tidak spesifik
2). Penjelasan tentang perbedaan stressor interpersonal dan
ekstrapersonal masih dirasakan belum ada perbedaan yang jelas
3). Model system Neuman tidak membahas secara detail tentang perawat –
klien, padahal hubungan perawat klien merupakan domain penting dalam
Asuhan Keperawatan
Teori Betty Neuman termasuk Grand Teory Level bisa dikembangkan dan
diaplikasikan dalam pengkajian lansia dengan DM di Komunitas. Aspek pengkajian
yang terdapat dalam teori Betty Neuman meliputi : aspek perkembangan, aspek
fisiologis, aspek psikologis, aspek sosial-kultural, dan aspek spiritual. Aspek
perkembangan, pengkajian yang bisa dikembangkan dalam aspek ini meliputi : jenis
kelamin, usia, care giver, pengetahuan, sikap dan perilaku. Aspek fisiologis,
pengkajian yang bisa dikembangkan dalam aspek ini meliputi: kemandirian, aktivitas,
olah raga, dan resiko DM. Aspek psikologis, pengkajian yang bisa dikembangkan
dalam aspek ini meliputi: persepsi, kepuasan terhadap pelayanan kesehatan, dan
kondisi psikologis lansia. Aspek sosial-kultural, pengkajian yang bisa dikembangkan
dalam aspek ini meliputi : hubungan sosialisasi, budaya, dan pilihan pengobatan.
Aspek spiritual, pengkajian yang bisa dikembangkan dalam aspek ini meliputi: agama,
pelaksanaan ibadah dan keaktifan mengikuti kegiatan keagamaan.
Email : iskim.ners@gmail.com
ABSTRAK
Diabetes mellitus adalah penyakit kronik yang akan diderita seumur hidup.
Dampaknya akan dirasakan oleh penderita dan keluarga yang merawatnya, bahkan
masyarakat yang ada di sekitarnya. Penelitian ini bertujuan untuk menerapkan teori
Betty Neuman dalam pengkajian lansia dengan DM di Desa Margalaksana, Kecamatan
Cilawu, Kabupaten Garut. Rancangan penelitian ini adalah adalah deskriptif analitik,
dengan sampel sebanyak 94 lansia yang berusia > 45 tahun. Hasil penerapan teori Betty
Neuman dalam pengkajian lansia dengan DM, meliputi lima aspek yaitu aspek
perkembangan, fisiologis, psikologis, sosial-kultural dan spiritual.
ABSTRACT
Diabetes mellitus is a chronic disease that will suffer a lifetime. The impact will be felt
by the patient and family care, even the community around him. This study aims to apply
the theory of Betty Neuman in the assessment of elderly with diabetes in Margalaksana
Village, District Garut. The design of this research is descriptive analytic, with a
sample of 94 elderly people aged> 45 years. The results of the application of the theory
of Betty Neuman in the assessment of elderly with diabetes, includes five aspects:
developmental, physiological, psychological, socio-cultural and spiritual.
HASIL
Hasil penerapan teori Betty
Neuman dalam pengelolaan lansia
dengan DM, meliputi 5 aspek :
Perkembangan, fisiologis, psikologis,
social-budaya dan spiritual.
Tabel 2. Fisiologis
Kriteri Hasi
a l
Kemandirian 99% lansia masih mandiri dan 1% lansia mengalami
ketergantungan.
Aktivitas 39% lansia masih bekerja, dan 61% lansia tidak bekerja.
Olahraga 42% lansia rutin melakukan olah raga dan sebanyak 58%
lansia tidak
melakukan olah raga.
Resiko DM Sebanyak 76% lansia kondisinya sehat, sebanyak 20%
lansia
memiliki resiko terkena DM, dan 4% lansia menderita
DM.
Tabel 4. Sosial-Kultural
Kriteri Hasi
a l
Hubungan sosialisasi 100% lansia memiliki hubungan yang harmonis dengan
keluarga dan
tetangganya.
Budaya 11% lansia memiliki budaya atau keyakinan yang
bertentangan
dengan kesehatan, dan 89% lansia memiliki budaya sesuai
dengan kesehatan.
Pengobatan 83% lansia mempercayai pengobatan tradisional, dan 17%
tradisional lansia
tidak mempercayai.
Tabel 5. Spiritual
Kriteri Hasi
a l
Agama 100% lansia beragama islam
Pelaksanaan ibadah 96% lansia melaksanakan ibadah secara rutin, dan 4%
lansia tidak
melaksanakan ibadah secara rutin.
Aktif kegiatan 87% lansia aktif mengikuti kegiatan keagamaan, dan
keagamaan sebanyak 13%
lansia tidak aktif mengikuti.
DISKUSI
Penelitian ini mencoba
mengaplikasikan teori Betty Newman
di dalam praktik keperawatan
komunitas, khususnya pada agregat
lansia dengan DM. pengkajian Betty
Neuman memberikan kontribusi untuk
membangun bagaimana berbagai faktor
seperti perkembangan, fisiologis,
psikologis, sosial-kultural- spiritual,
ekonomi, dan lingkungan
mempengaruhi kesehatan lansia dan
penyakit dengan menyediakan data
epidemiologi yang komprehensif
kesehatan lansia di Desa Margalaksana.
Hal ini tidak hanya meningkatkan
pemahaman prevalensi penyakit pada
orang tua, tetapi juga membantu dalam
mencegah penyakit, dan akhirnya
meningkatkan sistem manajemen
kesehatan di Kabupaten Garut.
Penelitian ini hendaknya perlu
didukung dengan data wawancara
mengingat responden sudah berusia
lanjut, dan hendaknya instrument perlu
dibedakan untuk lansia yang sehat,
beresiko dan sakit DM.
Neuman, B. (1990). Health as a continuum based on the Neuman systems model. Nursing
Science Quarterly, 3, 129-135. Puskesmas Cilawu. (2013). Profil
Puskesmas Cilawu Tahun 2013. Garut : Puskesmas Cilawu.
American Diabetes Association (2012). Standards of medical care in diabetes. Diabetes
Care. 2013; Sep;33 Suppl 1:S11-S61.
Wild, S., Roglic, G., Green, A., Sicree, R., & King, H. (2004). Global prevalence of
diabetes: estimates for the year 2000 and projections for 2030.