Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH KELOMPOK

KONSEP DASAR KEPERAWATAN


TEORI DAN MODEL KEPERAWATAN BETTY NEUMAN

Oleh :
Kelompok 5
Ai Samsiah NIM 2002073
Anggi Rojiah Amalia NIM2009669
Ghina Novianti Rhamdina Fawziyah NIM 2001948
Yenni Ayuni Sugiarti NIM 2001928

D3 KEPERAWATAN B
FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah Konsep
Dasar Keperawatan dengan judul “ TEORY BETTY NEUMAN “.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Konsep Dasar Keperawatan.
Kami menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi
kesempurnaan makalah yang akan kami buat selanjutnya. Semoga makalah ini dapat
menambah wawasan dan bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.

Bandung, 16 Oktober 2020

Penulis
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.................................................................................................................
Daftar Isi............................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN................................................................................................
A. Latar Belakang........................................................................................................
B. Rumusan Masalah...................................................................................................
C. Tujuan Masalah.......................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................
A. Sejarah Betty Neuman............................................................................................
B. Teori Betty Neuman dan hal-hal yang terkait.........................................................
C. Contoh Kasus Teori Betty Neuman........................................................................
BAB III PENUTUP..........................................................................................................
A. Kesimpulan...............................................................................................................
B. Saran.........................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Keperawatan adalah profesi yang dipokuskan kepada individu, keluarga, dan
komunitas dalam mencapai proses merawat dan menyembuhkan kesehatan yang
optimal, dimana perawat sebagai penyedia kesehatan dan masyarakat sebagai
konsumen pelayanan kesehatan. Untuk tercapainya suatu keperawatan professional
diperlukan suatu pendekatan yang disebut proses keperawat dan dokumentasi
keperawatan sebagai data tertulis yang menjelaskan tentang penyampaian informasi,
penerapan sesuai standar praktik dan pelaksanaan proses keperawatan. Untuk
menjalankan tugas keperawatan banyak teori mengenai keperawatan salah satunya
adalah teori betty neuman model konsep yang dijelaskan oleh betty neuman adalah
tentang kemampuan pemahaman diri sendiri dan orang lain yang mengunakan
hubungan atas dasar manusia yang mencakup empat komponen sentral yaitu; klien,
perawat, masalah kecemasan yang terjadi akibat sakit dan prosess interpersonal.
Teori keperawatan juga digunakan berdasarkan alasan-alasan yang sesuai
dengan kenyataan yang ada, teori harus konsisten sebagai dasar-dasar dalam
mengembangkan model konsep keperawatan. Dalam menunjang aplikasi, teori harus
sederhana dan bersipat umum dan dapat digunakan sebagai dasar penelitian
keperawatan sehingga dapat dijadikan pedoman dalam praktek keperawatan.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana biografi betty neuman dan latar belakang teorinya
2. Bagaimana konsep teori betty neuman dan model betty neuman dalam
keperawana
3. Bagaimana aplikasi dalam keperawatan betty neuman
BAB II
TINJAUAN TEORI

A. Biografi Betty Neuman dan Latar Belakang Teori

Betty Neuman lahir di Lowell di Ohio pada tahun 1924 . Ayahnya seorang petani dan
ibunya seorang ibu rumah tangga. Dengan rasa cintanya pada tanah kelahirannya, beliau
bermaksud untuk membangun desanya, Ohio. Beliau pertama kali memperoleh pendidikan
di People Hospital School of Nursing yang sekarang berubah nama menjadi General Hospital
Akron di Akron, Ohio pada tahun 1947. Kemudian beliau pindah ke Los Angeles untuk
tinggal dengan keluarganya di California. Beliau memegang jabatan penting yaitu sebgai staf
keperawatan rumah sakit di California. Beliau melanjutkan pendidikannya di University of
California dengan jurusan psikologi. Beliau menyelesaikan gelar sarjana mudanya pada tahu
1957. Pada tahun 1966 beliau mendapat gelar Master dibidang kesehatan mental, konsultan
kesehatan masyarakat di University of California, beliau melanjutkan program administrasi
pendidikan tinggi di Ohio University.
Banyak sekali pengalaman yang telah beliau dapatkan diantaranya menjadi dosen
keperawatan jiwa, konsultan, pemimpin konseling model Whole Person Approach serta
beliau telah membuat sebuah sistem model keperawatan di UCLA dan memfokuskan sistem
tersebut dalam masalah keperawatan. Model Whole Person Approach dipublikasikan pada
tahun 1972, A model of teaching total person approach to patient problem  dalam riset
keperarawatan. Publikasi edisi I (Conceptual Models For Nursing Practice) tahun 1974, edisi
II tahun 1980 dan tahun 1986 The Neuman Systems Model.

B. Dasar Perkembangan Teori Neuman

Filosofi dari perkembangan teori sistem Neuman adalah berdasarkan pendekatan


perorangan total untuk memandang masalah pasien disekolah perawat di University of
California, Los Angeles. Sistem yang digunakan adalah sistem terbuka sehingga
menghasilkan interaksi yang dinamis. Variabel interaksi mencakup semua aspek yaitu
fisiologis, psikologis, sosio kultural, perkembangan dan spiritual. Sistem Neuman terbentuk
dari individu, keluarga, kelompok dan komunitas yang berinteraksi secara konstan dengan
stressor di lingkungan secara dimensional. Model fokus pada klien terhadap stress serta
faktor pemulihan (adaptasi).
Asumsi dasar dari teori Neuman yaitu individu merupakan sistem yang unik dengan
respon yang berbeda. Kurang pengetahuan, perubahan lingkungan dapat merubah stabilitas
individu (fisiologis, psikologis, sosio kultural, perkembangan dan spiritual). Individu dalam
memberikan respon harus mempunyai koping yang stabil terhadap stressor, karena
lingkungan internal dan eksternal dapat menyebabkan stress. Untuk itu individu akan
bereaksi terhadap stressor dari lingkungan dengan mekanisme pertahanan diri.
Pencegahan primer berdasarkan teori sistem Neuman yaitu mengidentifikasi faktor
resiko dan membantu masyarakat dalam meningkatkan kesehatan dan aktifitas pendidikan
kesehatan. Pencegahan sekunder yaitu inisiatif dalam bentuk intervensi jika terjadi masalah.
Perawat berperan sebagai Early Case Finding, pengobatan setelah pasien terdiagnosa
mengidap suatu penyakit. Pencegahan tersier yaitu mempertahankan kesehatan, perawat
membantu adaptasi dan reduksi untuk mencegah komplikasi.
Asuhan keperawatan ditujukan untuk mencegah dan mengurangi reaksi tubuh akibat
stressor dengan pencegahan primer, sekunder dan tersier. Pola pengembangan ilmu
keperawatan menurut teori sistem Neuman bertujuan untuk stabilitas sistem. Hal ini dapat
dilukiskan sebagai cincin dengan satu pusat yang mengelilingi inti. Cincin paling dalam
mewakili garis pertahanan untuk elawan stressor seperti sistem pertahanan tubuh dan defens
mekanism. Cincin terluar merupakan garis pertahanan yang mewakili keadaan normal pasien.
Defens mekanism tersebut adalah mekanisme bertahan koping.

C. Sumber-Sumber Teori Betty Neuman

Teori Betty Neuman mempunyai kesamaan dengan teori Gestalt. Teori Gestalt
mempertahankan bahwa cara hemoestatic adalah suatu cara yang mana tubuh
mempertahankan keseimbangan dan sebagai akibat dari kesehatan mengubah kondisi sehat
atau sakit. Teori model Betty Neuman juga menerapkan ide dari teori sistem umum tentang
sifat dasar kehidupan yaitu sistem terbuka yang merupakan gabungan semua elemen yang
berinteraksi dalam struktur organisasi tubuh kita yang kompleks. Neuman juga memilah G.
Kaplan tentang tingkatan tindakan pemecahan.

D. Konsep Utama dan Definisi Teori Neuman

Betty Neuman menggunakan sejumlah orang untuk melakukan pendekatan yang


termasuk dalam konsep mayor menurutnya a.l:
1. Tekanan
Rangsangan yang timbul yang diakibatkan kondisi sekitar pandangan Neuman
tentang tekanan yaitu :
a. Intra personal : secara individu atau perorangan, misalnya emosi dan perasaan;
b. Inter personal : antara individu satu dengan individu yang lain lebih dari satu,
misalnya harapan peran;
c. Ekstra personal : diluar individu, misalnya pekerjaan atau tekanan keuangan.
2. Struktur pokok sumber energi
Merupakan penggerak untuk melakukan aktifitas
3. Tingkat ketahanan
Merupakan faktor internal untuk menghadapi tekanan
4. Garis pertahanan
Tingkatan kemampuan adaptasi individu untuk menghadapi tekanan di batas normal.
a. GARIS FLEKSIBEL PERTAHANAN
Garis pertahanan fleksibel adalah hambatan luar atau bantal ke garis pertahanan
normal, garis perlawanan, dan struktur inti.Jika garis pertahanan fleksibel gagal untuk
memberikan perlindungan yang memadai terhadap garis pertahanan normal, garis
perlawanan menjadi aktif. Para garis pertahanan fleksibel bertindak sebagai bantal dan
digambarkan sebagai akordeon seperti sejalan dengan berkembangnya menjauh dari atau
kontrak lebih dekat dengan garis pertahanan normal. Pada garis pertahanan fleksibel
bersifat dinamis dan dapat berubah / diubah dalam waktu yang relatif singkat waktu.
b. IV.NORMAL PERTAHANAN
Garis normal mewakili garis pertahanan stabilitas sistem dari waktu ke waktu. Hal
ini dianggap sebagai tingkat biasa stabilitas sistem. Garis normal pertahanan dapat
berubah dari waktu ke waktu sebagai respons untuk mengatasi atau menanggapi
lingkungan. Contohnya adalah kulit, yang stabil dan cukup konstan, tetapi dapat menebal
menjadi kalus dari waktu ke waktu.
c.  V. LINES OF RESISTANCE-GARIS PERTAHANAN
Garis-garis perlawanan melindungi struktur dasar dan menjadi aktif ketika
tekanan lingkungan yang menyerang garis pertahanan normal. Contoh: aktivasi respon
kekebalan setelah invasi mikroorganisme. Jika garis resistensi yang efektif, sistem ini
dapat menyusun kembali dan jika garis resistensi yang tidak efektif, kehilangan energi
yang dihasilkan dapat mengakibatkan kematian.

5. Gangguan pertahanan
Kerusakan sistem pertahanan tubuh oleh dan akibat dari tekanan.
6. Tingkat reaksi
Tindakan yang muncul akibat dari pengaruh tekanan.
7. Intervensi
Identifikasi tindakan sebagai akibat dari reaksi yang timbul.
8. Tingkat-tingkat pencegahan
a. Pencegahan primer (sebelum terjadi tindakan)
Mengidentifikasikan faktor-faktor resio, berusaha mengeliminasi stressor dan fokus
pada pengaman kubu pertahanan normal dan penguatan kubu pertahanan fleksibel. Suatu
reaksi belum lagi terjadi, namun tingkat resiko telah diketahui.
b. Pencegahan sekunder (ketika terjadi tindakan)
Berhubungan dengan intervensi adalah penyembuhan aktif yang dimulai setelah
gejala-gejala yang telah terjadi. Fokusnya adalah penguatan kubu-kubu resistensi internal.
Mereduksi reaksi dan meningkatkan faktor resistansi.
c. Pencegahan tersier (adaptasi pada tindakan)
Mengarah pada intervensi yang menyertai intervensi dalam tahap sekunder. Hal ini
terfokus pada readaptasi dan stabilitas serta mengamankan pemulihan kembali pada
keafiatan yang menyertai penyembuhan.Perawat menekankan pendidikan klien dalam
penguatan resistansi terhadap stressor dan cara-cara pertolongan pencegahan kambuhnya
reaksi atau rekresi.
9. Penyesuaian kembali
Adaptasi dari tindakan yang beasal dari sekitar baik secara inter personal, intra
personal dan ektra personal. Faktor yang perlu diperhatikan adalah:
a. Fisiologi individu, fisika merujuk dari struktur dan fungsi tubuh;
b. Psikologi individu, mengacu pada proses mental dan emosi;
c. Sosial kultural, mengacu pada hubungan sosial / budaya;
d. Perkembangan individu, merujuk kepada mereka yang terkait dengan proses
pembangunan selama usia;
e. Spiritual, mengacu pada pengaruh keyakinan spiritual.

E. Asumsi Teori Betty Neuman

Asumsi yang dikemukakan oleh Betty Neuman dalam memberikan respon terhadap
tekanan yaitu:
1. Manusia
Merupakan suatu sistem terbuka yang selalu mencari keseimbangan dari harmoni dan
merupakan satu kesatuan dari fisiologis, psikolois, sosiokultural, perkembangan dan
spiritual.
2. Lingkungan
Yaitu meliputi semua faktor internal dan eksternal atau pengaruh-pengaruh dari sekitar
klien atau sistem klien.
3. Kesehatan
Suatu kondisi terbebasnya dari gangguan pemenuhan kebutuhan sehat yang merupakan
keseimbangan yang dinamis sebagai dampak dari keberhasilan menghindari atau
mengatasi stressor.
F. Bentuk Logika Teori Betty Neuman

Bentuk logika teori Betty Neuman menggunakan logika deduktif dan induktif dalam
mengembangkan teori modelnya yang telah dipertimbangkan terlebih dahulu. Betty Neuman
menemukan teori modelnya dari berbagai teori dan disiplin ilmu. Teori ini juga merupakan
hasil pengamatan dan pengalaman selama bekerja dipusat kesehatan mental keperawatan.
Teori Betty Neuman pertama kali dipublikasikan tahun 1972. Model keperawatan menurut
Betty Neuman disebut The Neuman Health Care System yaitu model konsep yang
menggambarkan aktifitas keperawatan yang ditujukan kepada penekanan diri secara
fleksibel (flexible line of difense) adalah dinamis dan dapat secara cepat berubah pada periode
singkat waktu atau normal (normal line of difense) mempresentasikan kondisi kesetimbangan
personal / kondisi adaptasi yang dikembangkan atau dikelola tiap waktu dan dianggap normal
oleh personal tersebut maupun resisten dengan sasaran pelayanan adalah komunitas.
Pada tahun 1989 Betty Neuman berpendapat bahwa ”Stressor mempengaruhi
keseimbangan homeostatis jika keseimbangan ini terganggu maka energi dikeluarkan untuk
mengatasinya”. Untuk membuat kehidupan menjadi seimbang, maka rangkaian sistem
tersebut harus menjadi interaksi antara sesama manusia. Interaksi ini akan membuat
seseorang meningkatkan ketahanan dalam kehidupannya. Dalam kehidupan sehari-hari
individu selalu berusaha mempertahankan dan memenuhi kebutuhan biologi, psikologi dan
sosial kultural. Adanya stress sebagai penyakit menyebabkan seseorang bereaksi untuk
mempertahankan kesehatannya melalui mekanisme pemecahan masalah atau koping tertentu.
Penyebab stressor dapat berasal dari diri sendiri, dari luar individu atau karena interaksi
dengan prang lain. Pada hubungan individu dengan stres, reaksinya atas stres, dan faktor-
faktor pemulihan kembali yang dinamis secara alamiah. Pemulihan kembali (rekonstitusi)
adalah kondisi adptasi terhadap terhadap stressor. Model keperawatan Betty Neuman yang
diterima secara luas adalah komunitas keperawatan, secara nasional atau internasional.

G. Model Betty Neuman dalam Lingkungan Komunitas

Model konseptual dari Neuman memberikan penekanan pada penurunan stress dengan
cara memperkuat garis pertahanan diri keperawatan ditujukan untuk mempertahankan
keseimbangan tersebut dengan terfokus pada empat intervensi yaitu:
1. Intervensi yang bersifat promosi
Dilakukan apabila gangguan yang terjadi pada garis pertahanan yang bersifat
fleksibel yang berupa:
a. Pendidikan kesehatan
b. Mendemonstrasikan keterampilan keperawatan dasar yang dapat dilakukan klien dirumah
atau komunitas yang bertujuan meningkatkan kesehatan.
2. Intervensi yang besifat prevensi
Dilakukan apabila garis pertahanan terganggu :
a.  Deteksi dini gangguan kesehatan, misalnya deteksi tumbuh kembang balita, keluarga
dan lain-lainnya.
b. Memberikan zat kekebalan pada klien yang bersifat individu misalnya : konseling
pranikah.
3. Intervensi yang bersifat kuratif
Dilakukan apabila garis pertahanan terganggu.
4. Intervensi yang bersifat rehabilitatif
Dilakukan seperti pada upaya kuratif yaitu apabila garis pertahanan resisten yang
terganggu. Komunitas dilihat sebagai klien yang dipengaruhi oleh dua aktor utama yaitu
komunitas yang merupakan klien dan penggunaan proses keperawatan sebagai pendekatan
yang terdiri dari 5 tahapan yaitu:
a. Pengkajian,
Tahap proses keperawatan dimana perawatterfokus pada klien untuk mendapatkan
data base yang komprehensif untuk mengetahui keadaan dan kesehatan yang ada dan
aktualisasi atau potensial reaksi terhadap stres lingkungan.
b. Diagnosis keperawatan komunitas
Data dengan teori juga menyediakan perawatan dasar untuk diagnosis. The nursing
diagnostic statement should reflect the entire client condition.Pernyataan diagnostik perawat
harus mencerminkan seluruh kondisi klien.
c. Perencanaan,
Melibatkan negosiasi antara pemberiperawatan dan klien. Tujuan menyeluruh dari
pemberi perawatan adalah membimbing klien untuk menghemat energi dan menggunakan
energi sebagai kekuatan untuk bergerak melampaui masa sakit.
d. Pelaksanaan,
Tindakan keperawatan didasarkan pada sintesis data base yang komprehensif tentang
klien dan teori yang sesuai dengan klien dan pengasuh persepsi dan kemungkinan untuk
fungsional kompetensi di lingkungan. Menurut evaluasi langkah ini menegaskan bahwa yang
diantisipasi atau yang ditentukan perubahan yang telah terjadi. Immediate and long range
goals are structured in relation to the short term goals. Segera dan tujuan jangka panjang yang
terstruktur dalam kaitannya dengan tujuan jangka pendek.
e. Evaluasi
Yang diantisipasi atau perubahan yang ditentukan telah terjadi jika tidak mencapai tujuan.

H. Teori Betty Neuman dengan Konsep Utama Keperawatan

Teori model Neuman menggambarkan partisipasi aktif perawat terhadap klien dengan
tingkatan yang menyangkut bermacam-macam pengaruh terhadap respon klien akibat
tekanan atau stress. Klien dalam hubungannya timbal balik dengan lingkungan sekitarnya
selalu membuat keputusan yang menyangkut hal atau sesuatu yang akan berakibat
kepadanya. Ada 4 faktor yang merupakan konsep mental klien yaitu :
1.  Individu atau pasien itu sendiri
Orang adalah multidimensi yang berlapis. Setiap lapisan terdiri dari lima orang
variabel atau subsistem:
a.Physical/Physiological Fisik / Fisiologis;
b.Psychological Psikologis;
c.Socio-cultural Sosial budaya;
d. Perkembangan;DevelopmentalpP
e.Spiritual Spiritual.
Lapisan, biasanya diwakili oleh lingkaran konsentris, terdiri dari inti pusat, garis-garis
perlawanan, garis pertahanan normal, dan garis pertahanan fleksibel. Struktur inti dasar
terdiri dari mekanisme bertahan hidup termasuk: fungsi organ, suhu kontrol, struktur genetik,
pola respons, dan ego. Garis resistensi dan dua baris pertahanan melindungi inti ini. Orang
mungkin sebenarnya menjadi suatu individu, keluarga, kelompok, atau masyarakat di model
Neuman. Orang, dengan inti struktur dasar, dipandang sebagai terus-menerus, dinamis
interaksi dengan lingkungan. Sekitar dasar struktur inti garis pertahanan dan perlawanan
(ditunjukkan dalam diagram sebagai lingkaran konsentris, dengan garis-garis perlawanan
lebih dekat ke inti. Orang dilihat sebagai berada dalam keadaan yang selalu berubah dan
sebagai sebuah sistem terbuka dalam interaksi timbal balik dengan lingkungan (yaitu yang
mempengaruhi, dan menjadi terpengaruh oleh hal itu).
2. Lingkungan sekitarnya
Lingkungan dipandang sebagai totalitas internal dan kekuatan eksternal yang
mengelilingi seseorang dan dengan mana mereka berinteraksi pada waktu tertentu.These
forces include the intrapersonal, interpersonal and extra personal stressors which can affect
the person's normal line of defense and so can affect the stability of the system. Kekuatan ini
mencakup intrapersonal, interpersonal dan stres pribadi tambahan yang dapat mempengaruhi
orang normal dan garis pertahanan sehingga dapat mempengaruhi stabilitas sistem.
a.The internal environment exists within the client system. Lingkungan internal ada
dalam sistem klien;
b.The external environment exists outside the client system. Lingkungan eksternal ada
di luar sistem klien;
c.Neuman also identified a created environment which is an environment that is created
and developed unconsciously by the client and is symbolic of system wholeness. Neuman
juga mengidentifikasi lingkungan yang menciptakan lingkungan yang diciptakan dan
dikembangkan secara tidak sadar oleh klien dan sistem simbolis keutuhan.
3. Kesehatan
Neuman mendefinisikan kesehatan adalah kondisi di mana semua bagian dan
subpart (variabel) selaras dengan seluruh klien. As the person is in a constant interaction with
the environment, the state of wellness (and by implication any other state) is in dynamic
equilibrium, rather than in any kind of steady state. Sebagai orang yang berada dalam
interaksi yang konstan dengan lingkungan, keadaan kesehatan (dan implikasinya negara
lainnya) berada dalam kesetimbangan dinamis, bukan di segala macam kondisi mapan.
Neuman proposes a wellness-illness continuum, with the person's position on that continuum
being influenced by their interaction with the variables and the stressors they
encounterNeuman mengusulkan wellness (penyakit kontinum), dengan posisi orang yang
kontinum dipengaruhi oleh interaksi mereka dengan variabel dan tekanan yang mereka
hadapi. The client system moves toward illness and death when more energy is needed than is
available. Sistem klien bergerak ke arah penyakit dan kematian bila dibutuhkan lebih banyak
energi daripada yang tersedia. The client system moves toward wellness when more energyis
available than is needed. Sistem klien bergerak ke arah kesehatan ketika lebih energis tersedia
daripada yang dibutuhkan.
4. Pelayanan
Neuman melihat keperawatan sebagai profesi yang unik yang berkaitan dengan
semua variabel-variabel yang mempengaruhi tanggapan seseorang terhadap stressor.The
person is seen as a whole, and it is the task of nursing to address the whole person. Neuman
melihat personal sebagai keseluruhan, dan tugas perawat untuk mengatasi seluruh masalah
yang dihadapi pasien. Neuman defines nursing as actions which assist individuals, families
and groups to maintain a maximum level of wellness, and the primary aim is stability of the
patient/client system, through nursing interventions to reduce stressorNeuman
mendefinisikan keperawatan sebagai tindakan yang membantu individu, keluarga dan
kelompok untuk mempertahankan tingkat maksimum kesehatan, dan tujuan utama adalah
stabilitas pasien / sistem klien melalui intervensi keperawatan untuk mengurangi stres.
Neuman states that, because the nurse's perception will influence the care given, then not only
must the patient/client's perceptions be assessed, but so must those of the caregiver
(nurse).Neuman menyatakan persepsi perawat akan mempengaruhi perawatan yang diberikan
kepada pasien. Peran perawat dilihat dari segi derajat reaksi terhadap stres, dan penggunaan
primer, sekunder dan tersier intervensi dalam memberikan perawatan terhadap pasien.
Neuman membayangkan sebuah 3-tahap proses keperawatan:
1. Nursing Diagnosis - based of necessity in a thorough assessment, and with consideration
given to five variables in three stressor areas.1. Diagnosis Keperawatan, berdasarkan
kebutuhan dalam penilaian menyeluruh, dan dengan pertimbangan yang diberikan kepada
lima variabel penekan dalam tiga wilayah.
2. Nursing Goals - these must be negotiated with the patient, and take account of patient's and
nurse's perceptions of variance from wellness2. Tujuan Keperawatan, ini harus
dirundingkan dengan pasien, dan memperhatikan pasien dan persepsi perawat varians dari
penyakit.
3. Nursing Outcomes - considered in relation to five variables, and achieved through primary,
secondary and tertiary interventions.3. Hasil Keperawatan, mempertimbangkan
hubungannya dengan lima variabel, dan dicapainya tujuan keperawatan melalui primer,
sekunder dan tersier intervensi
BAB III
PENUTUP

A. Simpulan
Teori sistem model Neuman mengemukakan bahwa dalam memberikan
tindakan keperawatan terhadap klien atau pasien yang mengalami stress (gangguan
mental) perawatan harus melakukan 3 tahap proses keperawanan yaitu dengan
Nursing Diagnosis (Diagnosis Keperawatan), Nursing Goals (Tujuan Keperawatan)
dan Nursing Outcomes (Hasil Keperawatan). Juga dibantu dengan melaksanakan
pendekatan terhadap seseorang secara total dengan memperhatikan faktor-faktor :
1. Tekanan
2. Struktur pokok sumber energi
3. Struktur ketahanan
4. Garis normal pertahanan
5. Gangguan ketahanan
6. Intervensi
7. Tingkat-tingkat pencegahan
8. Penyusunan kembali

B. Saran
Sebagai perawat yang baik kita harus melakukan tindakan yang benar sesuai
dengan prosedur dan juga sesuai dengan kondisi kebutuhan pasien/ klien. Jangan
sampai tindakan kita dalam mengatasi permasalahan pasien justru akan memperburuk
keadaan pasien menjadi lebih stres.

Anda mungkin juga menyukai