Anda di halaman 1dari 15

Teory Keperawatan Betty Neuman

(Grand Theory)

Kelompok 3:

Anis Suhariati : 2018080034


Aliyatur Rofi’ah : 2018080035
Burhan Sufui : 2018080036
Mohammad Fauzi : 2018080037
Nur Fithriyati : 2018080038

PROGRAM STUDI S-1 ILMU KEPERAWATAN


UNIVERSITAS GRESIK
2018 / 2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan YME karena berkat rahmat dan
karunia-Nya lah kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang disusun untuk memenuhi
tugas ilum dasar keperawatan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
Terima kasih kami sampaikan kepada dosen bidang studi yang telah memberikan
kesempatan bagi kami untuk mengerjakan tugas makalah ini,sehingga kami menjadi lebih
mengerti dan memahami tentang materi “ TEORI KEPERAWATAN BETTY NEUMAN”.
Tak lupa kami mengucapkan terima kasih yang sebesar besarnya kepada seluruh pihak yang
baik secara langsung maupun tidak langsung telah membantu dalam upaya penyelesaian
makalah ini baik mendukung secara moril dan materil.
Kami menyadari bahwa masih banyak kesalahan,kekurangan dan kehilafan dalam
makalah ini. Untuk itu saran dan kritik tetap kami harapkan demi perbaikan makalah ini
kedepan.akhir kata kami berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi kami semua.
Terima kasih

Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Keperawatan merupakan profesi yang difokuskan pada perawatan individu, keluarga
dan komunitas dalam mencapai proses merawat dan menyembuhkan kesehatan yang
optimal, dimana perawat sebagai provider dan masyarakat sebagai konsumen pelayanan
kesehatan.
Ilmu keperawatan selalu mengikuti perkembangan ilmu lain mengingat ilmu
keperawatan merupakan ilmu terapan yang selalu berubah menurut tuntutan zaman.
Merupakan tugas penting yang dihadapi profesi keperawatan dalam memperkembangkan
sebuah teori. Oleh karena itu, tujuan pembuatan makalah ini yang berjudul ”TEORI
BETTY NEUMAN” agar pembaca mengetahui secara rinci pengertian keperawatan
menurut Betty Neuman dan menginformasikan kontribusi pemikiran Betty Neuman dan
andilnya dalam perkembangan keperawatan.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas maka rumusan masalahnya adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana biografi Betty Neuman dan latar belakang teorinya?
2. Bagaimana dasar perkembangan teori Neuman?
3. Apa saja sumber-sumber teori Betty Neuman?
4. Bagaimana konsep utama dan definisi teori Neuman?
5. Bagaimana asumsi teori Betty Neuman?
6. Bagaimana bentuk logika teori Betty Neuman?
7. Bagaimana teori Betty Neuman dalam lingkungan komunitas?
8. Bagaimana teori Betty Neuman dengan konsep utama keperawatan?
C. Tujuan Pembahasan Masalah
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan pembahasan masalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui biografi Betty Neuman dan latar belakang teori;


2. Untuk mengetahui dasar perkembangan teori Neuman;
3. Untuk mengetahui sumber-sumber teori Betty Neuman;
4. Untuk mengetahui konsep utama dan definisi teori Neuman;
5. Untuk mengetahui asumsi teori Betty Neuman;
6. Untuk mengetahui bentuk logika teori Betty Neuman;
7. Untuk mengetahui teori Betty Neuman dalam lingkungan komunitas;
8. Untuk mengetahui teori Betty Neuman dengan konsep utama keperawatan.
BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Biografi Betty Neuman dan Latar Belakang Teori

Betty Neuman lahir di Lowell di Ohio pada tahun 1924. Ayahnya seorang petani dan
ibunya seorang ibu rumah tangga. Dengan rasa cintanya pada tanah kelahirannya, beliau
bermaksud untuk membangun desanya, Ohio. Beliau pertama kali memperoleh
pendidikan di People Hospital School of Nursing yang sekarang berubah nama menjadi
General Hospital Akron di Akron, Ohio pada tahun 1947. Kemudian beliau pindah ke Los
Angeles untuk tinggal dengan keluarganya di California. Beliau memegang jabatan
penting yaitu sebgai staf keperawatan rumah sakit di California. Beliau melanjutkan
pendidikannya di University of California dengan jurusan psikologi. Beliau
menyelesaikan gelar sarjana mudanya pada tahu 1957. Pada tahun 1966 beliau mendapat
gelar Master dibidang kesehatan mental, konsultan kesehatan masyarakat di University of
California, beliau melanjutkan program administrasi pendidikan tinggi di Ohio
University.

Banyak sekali pengalaman yang telah beliau dapatkan diantaranya menjadi dosen
keperawatan jiwa, konsultan, pemimpin konseling model Whole Person Approach serta
beliau telah membuat sebuah sistem model keperawatan di UCLA dan memfokuskan
sistem tersebut dalam masalah keperawatan. Model Whole Person
Approach dipublikasikan pada tahun 1972, A model of teaching total person approach to
patient problem  dalam riset keperarawatan. Publikasi edisi I (Conceptual Models For
Nursing Practice) tahun 1974, edisi II tahun 1980 dan tahun 1986 The Neuman Systems
Model.

B. Dasar Perkembangan Teori Neuman

Filosofi dari perkembangan teori sistem Neuman adalah berdasarkan


pendekatan perorangan total untuk memandang masalah pasien disekolah perawat di
University of California, Los Angeles. Sistem yang digunakan adalah sistem terbuka
sehingga menghasilkan interaksi yang dinamis. Variabel interaksi mencakup semua
aspek yaitu fisiologis, psikologis, sosio kultural, perkembangan dan spiritual. Sistem
Neuman terbentuk dari individu, keluarga, kelompok dan komunitas yang berinteraksi
secara konstan dengan stressor di lingkungan secara dimensional. Model fokus pada
klien terhadap stress serta faktor pemulihan (adaptasi).

Asumsi dasar dari teori Neuman yaitu individu merupakan sistem yang unik
dengan respon yang berbeda. Kurang pengetahuan, perubahan lingkungan dapat
merubah stabilitas individu (fisiologis, psikologis, sosio kultural, perkembangan dan
spiritual). Individu dalam memberikan respon harus mempunyai koping yang stabil
terhadap stressor, karena lingkungan internal dan eksternal dapat menyebabkan stress.
Untuk itu individu akan bereaksi terhadap stressor dari lingkungan dengan mekanisme
pertahanan diri.

Pencegahan primer berdasarkan teori sistem Neuman yaitu mengidentifikasi


faktor resiko dan membantu masyarakat dalam meningkatkan kesehatan dan aktifitas
pendidikan kesehatan. Pencegahan sekunder yaitu inisiatif dalam bentuk intervensi
jika terjadi masalah. Perawat berperan sebagai Early Case Finding, pengobatan
setelah pasien terdiagnosa mengidap suatu penyakit. Pencegahan tersier yaitu
mempertahankan kesehatan, perawat membantu adaptasi dan reduksi untuk mencegah
komplikasi.

Asuhan keperawatan ditujukan untuk mencegah dan mengurangi reaksi tubuh


akibat stressor dengan pencegahan primer, sekunder dan tersier. Pola pengembangan
ilmu keperawatan menurut teori sistem Neuman bertujuan untuk stabilitas sistem. Hal
ini dapat dilukiskan sebagai cincin dengan satu pusat yang mengelilingi inti. Cincin
paling dalam mewakili garis pertahanan untuk elawan stressor seperti sistem
pertahanan tubuh dan defens mekanism. Cincin terluar merupakan garis pertahanan
yang mewakili keadaan normal pasien. Defens mekanism tersebut adalah mekanisme
bertahan koping.

C. Sumber-Sumber Teori Betty Neuman

Teori Betty Neuman mempunyai kesamaan dengan teori Gestalt. Teori Gestalt
mempertahankan bahwa cara hemoestatic adalah suatu cara yang mana tubuh
mempertahankan keseimbangan dan sebagai akibat dari kesehatan mengubah kondisi
sehat atau sakit. Teori model Betty Neuman juga menerapkan ide dari teori sistem
umum tentang sifat dasar kehidupan yaitu sistem terbuka yang merupakan gabungan
semua elemen yang berinteraksi dalam struktur organisasi tubuh kita yang kompleks.
Neuman juga memilah G. Kaplan tentang tingkatan tindakan pemecahan.
D. Konsep Utama dan Definisi Teori Neuman

Betty Neuman menggunakan sejumlah orang untuk melakukan pendekatan yang


termasuk dalam konsep mayor menurutnya :

1. Tekanan
Rangsangan yang timbul yang diakibatkan kondisi sekitar pandangan Neuman tentang
tekanan yaitu :
a. Intra personal : secara individu atau perorangan, misalnya emosi dan perasaan;
b. Inter personal : antara individu satu dengan individu yang lain lebih dari satu,
misalnya harapan peran;
c. Ekstra personal : diluar individu, misalnya pekerjaan atau tekanan keuangan.
2. Struktur pokok sumber energi. Merupakan penggerak untuk melakukan aktifitas
3. Tingkat ketahanan. Merupakan faktor internal untuk menghadapi tekanan
4. Garis pertahanan. Tingkatan kemampuan adaptasi individu untuk menghadapi
tekanan di batas normal.

a. GARIS FLEKSIBEL PERTAHANAN

Garis pertahanan fleksibel adalah hambatan luar atau bantal ke garis pertahanan
normal, garis perlawanan, dan struktur inti. Jika garis pertahanan fleksibel gagal
untuk memberikan perlindungan yang memadai terhadap garis pertahanan normal,
garis perlawanan menjadi aktif. Para garis pertahanan fleksibel bertindak sebagai
bantal dan digambarkan sebagai akordeon seperti sejalan dengan berkembangnya
menjauh dari atau kontrak lebih dekat dengan garis pertahanan normal. Pada garis
pertahanan fleksibel bersifat dinamis dan dapat berubah / diubah dalam waktu
yang relatif singkat.

b. NORMAL PERTAHANAN

Garis normal mewakili garis pertahanan stabilitas sistem dari waktu ke waktu. Hal
ini dianggap sebagai tingkat biasa stabilitas sistem. Garis normal pertahanan dapat
berubah dari waktu ke waktu sebagai respons untuk mengatasi atau menanggapi
lingkungan. Contohnya adalah kulit, yang stabil dan cukup konstan, tetapi dapat
menebal menjadi kalus dari waktu ke waktu.
c. LINES OF RESISTANCE - GARIS PERTAHANAN
Garis-garis perlawanan melindungi struktur dasar dan menjadi aktif ketika
tekanan lingkungan yang menyerang garis pertahanan normal. Contoh: aktivasi
respon kekebalan setelah invasi mikroorganisme. Jika garis resistensi yang efektif,
sistem ini dapat menyusun kembali dan jika garis resistensi yang tidak efektif,
kehilangan energi yang dihasilkan dapat mengakibatkan kematian.
5. Gangguan pertahanan : Kerusakan sistem pertahanan tubuh oleh dan akibat dari
tekanan.
6. Tingkat reaksi. Tindakan yang muncul akibat dari pengaruh tekanan.
7. Intervensi. Identifikasi tindakan sebagai akibat dari reaksi yang timbul.
8. Tingkat-tingkat pencegahan
a. Pencegahan primer (sebelum terjadi tindakan)
Mengidentifikasikan faktor-faktor resio, berusaha mengeliminasi stressor dan
fokus pada pengaman kubu pertahanan normal dan penguatan kubu pertahanan
fleksibel. Suatu reaksi belum lagi terjadi, namun tingkat resiko telah diketahui.
b. Pencegahan sekunder (ketika terjadi tindakan)
Berhubungan dengan intervensi adalah penyembuhan aktif yang dimulai setelah
gejala-gejala yang telah terjadi. Fokusnya adalah penguatan kubu-kubu resistensi
internal. Mereduksi reaksi dan meningkatkan faktor resistansi.
c. Pencegahan tersier (adaptasi pada tindakan)
Mengarah pada intervensi yang menyertai intervensi dalam tahap sekunder. Hal
ini terfokus pada readaptasi dan stabilitas serta mengamankan pemulihan kembali
pada keafiatan yang menyertai penyembuhan.Perawat menekankan pendidikan
klien dalam penguatan resistansi terhadap stressor dan cara-cara pertolongan
pencegahan kambuhnya reaksi atau rekresi.
9. Penyesuaian kembali
Adaptasi dari tindakan yang beasal dari sekitar baik secara inter personal, intra
personal dan ektra personal. Faktor yang perlu diperhatikan adalah:
a. Fisiologi individu, fisika merujuk dari struktur dan fungsi tubuh;
b. Psikologi individu, mengacu pada proses mental dan emosi;
c. Sosial kultural, mengacu pada hubungan sosial / budaya;
d. Perkembangan individu, merujuk kepada mereka yang terkait dengan proses
pembangunan selama usia.
e. Spiritual, mengacu pada pengaruh keyakinan spiritual.
E. Asumsi Teori Betty Neuman
Asumsi yang dikemukakan oleh Betty Neuman dalam memberikan respon
terhadap tekanan yaitu:
1. Manusia.
Merupakan suatu sistem terbuka yang selalu mencari keseimbangan dari harmoni
dan merupakan satu kesatuan dari fisiologis, psikolois, sosiokultural,
perkembangan dan spiritual.
2. Lingkungan.
Yaitu meliputi semua faktor internal dan eksternal atau pengaruh-pengaruh dari
sekitar klien atau sistem klien.
3. Kesehatan.
Suatu kondisi terbebasnya dari gangguan pemenuhan kebutuhan sehat yang
merupakan keseimbangan yang dinamis sebagai dampak dari keberhasilan
menghindari atau mengatasi stressor.

F. Bentuk Logika Teori Betty Neuman


Bentuk logika teori Betty Neuman menggunakan logika deduktif dan induktif
dalam mengembangkan teori modelnya yang telah dipertimbangkan terlebih dahulu.
Betty Neuman menemukan teori modelnya dari berbagai teori dan disiplin ilmu. Teori
ini juga merupakan hasil pengamatan dan pengalaman selama bekerja dipusat
kesehatan mental keperawatan. Teori Betty Neuman pertama kali dipublikasikan
tahun 1972. Model keperawatan menurut Betty Neuman disebut The Neuman Health
Care System yaitu model konsep yang menggambarkan aktifitas keperawatan yang
ditujukan kepada penekanan diri secara fleksibel (flexible line of difense) adalah
dinamis dan dapat secara cepat berubah pada periode singkat waktu atau normal
(normal line of difense) mempresentasikan kondisi kesetimbangan personal / kondisi
adaptasi yang dikembangkan atau dikelola tiap waktu dan dianggap normal oleh
personal tersebut maupun resisten dengan sasaran pelayanan adalah komunitas. Pada
tahun 1989 Betty Neuman berpendapat bahwa ”Stressor mempengaruhi
keseimbangan homeostatis jika keseimbangan ini terganggu maka energi dikeluarkan
untuk mengatasinya”. Untuk membuat kehidupan menjadi seimbang, maka rangkaian
sistem tersebut harus menjadi interaksi antara sesama manusia. Interaksi ini akan
membuat seseorang meningkatkan ketahanan dalam kehidupannya. Dalam kehidupan
sehari-hari individu selalu berusaha mempertahankan dan memenuhi kebutuhan
biologi, psikologi dan sosial kultural. Adanya stress sebagai penyakit menyebabkan
seseorang bereaksi untuk mempertahankan kesehatannya melalui mekanisme
pemecahan masalah atau koping tertentu. Penyebab stressor dapat berasal dari diri
sendiri, dari luar individu atau karena interaksi dengan prang lain. Pada hubungan
individu dengan stres, reaksinya atas stres, dan faktor-faktor pemulihan kembali yang
dinamis secara alamiah. Pemulihan kembali (rekonstitusi) adalah kondisi adptasi
terhadap terhadap stressor. Model keperawatan Betty Neuman yang diterima secara
luas adalah komunitas keperawatan, secara nasional atau internasional.

G. Model Betty Neuman dalam Lingkungan Komunitas


Model konseptual dari Neuman memberikan penekanan pada penurunan stress
dengan cara memperkuat garis pertahanan diri keperawatan ditujukan untuk
mempertahankan keseimbangan tersebut dengan terfokus pada empat intervensi yaitu:
1. Intervensi yang bersifat promosi
Dilakukan apabila gangguan yang terjadi pada garis pertahanan yang bersifat
fleksibel yang berupa:
a. Pendidikan kesehatan
b. Mendemonstrasikan keterampilan keperawatan dasar yang dapat dilakukan
klien dirumah atau komunitas yang bertujuan meningkatkan kesehatan.
2. Intervensi yang besifat prevensi
Dilakukan apabila garis pertahanan terganggu :
a. Deteksi dini gangguan kesehatan, misalnya deteksi tumbuh kembang balita,
keluarga dan lain-lainnya.
b. Memberikan zat kekebalan pada klien yang bersifat individu misalnya :
konseling pranikah.
3. Intervensi yang bersifat kuratif. Dilakukan apabila garis pertahanan terganggu.
4. Intervensi yang bersifat rehabilitatif.
Dilakukan seperti pada upaya kuratif yaitu apabila garis pertahanan resisten yang
terganggu. Komunitas dilihat sebagai klien yang dipengaruhi oleh dua aktor utama
yaitu komunitas yang merupakan klien dan penggunaan proses keperawatan
sebagai pendekatan yang terdiri dari 5 tahapan yaitu:
a. Pengkajian, tahap proses keperawatan dimana perawatterfokus pada klien
untuk mendapatkan data base yang komprehensif untuk mengetahui keadaan
dan kesehatan yang ada dan aktualisasi atau potensial reaksi terhadap stres
lingkungan.
b. Diagnosis keperawatan komunitas, data dengan teori juga menyediakan
perawatan dasar untuk diagnosis. The nursing diagnostic statement should
reflect the entire client condition.Pernyataan diagnostik perawat harus
mencerminkan seluruh kondisi klien.
c. Perencanaan, melibatkan negosiasi antara pemberi perawatan dan klien.
Tujuan menyeluruh dari pemberi perawatan adalah membimbing klien untuk
menghemat energi dan menggunakan energi sebagai kekuatan untuk bergerak
melampaui masa sakit.
d. Pelaksanaan, tindakan keperawatan didasarkan pada sintesis data base yang
komprehensif tentang klien dan teori yang sesuai dengan klien dan pengasuh
persepsi dan kemungkinan untuk fungsional kompetensi di lingkungan.
Menurut evaluasi langkah ini menegaskan bahwa yang diantisipasi atau yang
ditentukan perubahan yang telah terjadi. Segera dan tujuan jangka panjang
yang terstruktur dalam kaitannya dengan tujuan jangka pendek.
e. Evaluasi, yang diantisipasi atau perubahan yang ditentukan telah terjadi jika
tidak mencapai tujuan.

H. Teori Betty Neuman dengan Konsep Utama Keperawatan


Teori model Neuman menggambarkan partisipasi aktif perawat terhadap klien dengan
tingkatan yang menyangkut bermacam-macam pengaruh terhadap respon klien akibat
tekanan atau stress. Klien dalam hubungannya timbal balik dengan lingkungan
sekitarnya selalu membuat keputusan yang menyangkut hal atau sesuatu yang akan
berakibat kepadanya. Ada 4 faktor yang merupakan konsep mental klien yaitu :
1. Individu atau pasien itu sendiri
Orang adalah multidimensi yang berlapis. Setiap lapisan terdiri dari lima orang
variabel atau subsistem:
a. Fisik / Fisiologis;
b. Psikologis;
c. Sosial budaya;
d. Perkembangan
e. Spiritual
Lapisan, biasanya diwakili oleh lingkaran konsentris, terdiri dari inti pusat, garis-
garis perlawanan, garis pertahanan normal, dan garis pertahanan fleksibel. and
Struktur inti dasar terdiri dari mekanisme bertahan hidup termasuk: fungsi organ,
suhu kontrol, struktur genetik, pola respons, dan ego. Garis resistensi dan dua
baris pertahanan melindungi inti ini. Orang mungkin sebenarnya menjadi suatu
individu, keluarga, kelompok, atau masyarakat di model Neuman. Orang, dengan
inti struktur dasar, dipandang sebagai terus-menerus, dinamis interaksi dengan
lingkungan. Sekitar dasar struktur inti garis pertahanan dan perlawanan
(ditunjukkan dalam diagram sebagai lingkaran konsentris, dengan garis-garis
perlawanan lebih dekat ke inti. Orang dilihat sebagai berada dalam keadaan yang
selalu berubah dan sebagai sebuah sistem terbuka dalam interaksi timbal balik
dengan lingkungan (yaitu yang mempengaruhi, dan menjadi terpengaruh oleh hal
itu).
2. Lingkungan sekitarnya
Lingkungan dipandang sebagai totalitas internal dan kekuatan eksternal yang
mengelilingi seseorang dan dengan mana mereka berinteraksi pada waktu tertentu.
Kekuatan ini mencakup intrapersonal, interpersonal dan stres pribadi tambahan
yang dapat mempengaruhi orang normal dan garis pertahanan sehingga dapat
mempengaruhi stabilitas sistem.
a. Lingkungan internal ada dalam sistem klien;
b. Lingkungan eksternal ada di luar sistem klien
c. Neuman juga mengidentifikasi lingkungan yang menciptakan lingkungan yang
diciptakan dan dikembangkan secara tidak sadar oleh klien dan sistem
simbolis keutuhan.
3. Kesehatan
Neuman mendefinisikan kesehatan adalah kondisi di mana semua bagian dan
subpart (variabel) selaras dengan seluruh klien. Sebagai orang yang berada dalam
interaksi yang konstan dengan lingkungan, keadaan kesehatan (dan implikasinya
negara lainnya) berada dalam kesetimbangan dinamis, bukan di segala macam
kondisi mapan. Neuman mengusulkan wellness (penyakit kontinum), dengan
posisi orang yang kontinum dipengaruhi oleh interaksi mereka dengan variabel
dan tekanan yang mereka hadapi. Sistem klien bergerak ke arah penyakit dan
kematian bila dibutuhkan lebih banyak energi daripada yang tersedia. Sistem klien
bergerak ke arah kesehatan ketika lebih energis tersedia daripada yang
dibutuhkan.
4. Pelayanan
Neuman melihat keperawatan sebagai profesi yang unik yang berkaitan
dengan semua variabel-variabel yang mempengaruhi tanggapan seseorang
terhadap stressor. Neuman melihat personal sebagai keseluruhan, dan tugas
perawat untuk mengatasi seluruh masalah yang dihadapi pasien. Neuman
mendefinisikan keperawatan sebagai tindakan yang membantu individu, keluarga
dan kelompok untuk mempertahankan tingkat maksimum kesehatan, dan tujuan
utama adalah stabilitas pasien / sistem klien melalui intervensi keperawatan untuk
mengurangi stres. Neuman menyatakan persepsi perawat akan mempengaruhi
perawatan yang diberikan kepada pasien. Peran perawat dilihat dari segi derajat
reaksi terhadap stres, dan penggunaan primer, sekunder dan tersier intervensi
dalam memberikan perawatan terhadap pasien.
Neuman membayangkan sebuah 3 tahap proses keperawatan:
1. Diagnosis Keperawatan, berdasarkan kebutuhan dalam penilaian menyeluruh,
dan dengan pertimbangan yang diberikan kepada lima variabel penekan dalam
tiga wilayah.
2. Tujuan Keperawatan, ini harus dirundingkan dengan pasien, dan
memperhatikan pasien dan persepsi perawat varians dari penyakit.
3. Hasil Keperawatan, mempertimbangkan hubungannya dengan lima variabel,
dan dicapainya tujuan keperawatan melalui primer, sekunder dan tersier
intervensi.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Secara garis besar teori model Neuman mengemukakan bahwa dalam


memberikan tindakan keperawatan terhadap klien atau pasien yang mengalami
stress(gangguan mental) perawatan harus dilaksanakan melalui beberapa pendekatan-
pendekatan perorangan secara total dengan memperhatikan faktor-faktor antara lain
tekanan, struktur pokok sumber energi, struktur ketahanan, garis normal pertahanan,
gangguan ketahanan, intervensi, tingkat-tingkat pencegahan dan penyesuaian kembali.

B. Saran

Sebagai perawat ada baiknya kita harus mengetahui tindakan apa yang harus
kita berikan jika menghadapi kondisi pasien atau klien yang memberikan respon atau
tindakan yang diakibatkan adanya tekanan atau stressor terhadap pasien dan akibat
yang mungkin bisa terjadi.
DAFTAR PUSTAKA
Ali, H. Zaidin. 2000. Dasar-dasar Keperawatan Profesional. Jakarta: Widya Mediks

Asmadi. 2005. Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: Buku Kedokteran EGC

Gaffar, La Ode Jumadi. 1999. Pengantar Keperawatan Profesional. Jakarta: Buku Kedokteran


EGC

Hidayat, A. Aziz Alimul. 2004. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: Salemba


Mediks

Potter & Perry. 2005. Fundamental Keperawatan Volume I. Jakarta: Buku Kedokteran EGC

Wardhono, Adhitya, S. E..,M.Sc..,Ph.D., dkk. 2009. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah

Anda mungkin juga menyukai