Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN

PADA PASIEN AN.O DENGAN DIAGNOSA


MEDIS DHF (DENGUE HAEMORHAGIC FEVER)
DI RUANG ANAK RSI DARUS SYIFA’
SURABAYA

OLEH :
NUR FITHRIYATI
NIM : 920200002

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS GRESIK
2020

LEMBAR PENGESAHAN
ASUHAN KEPERAWATAN

LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN


PADA PASIEN AN.O DENGAN DIAGNOSA
MEDIS DHF (DENGUE HAEMORHAGIC FEVER)
DI RUANG ANAK RSI DARUS SYIFA’
SURABAYA

Surabaya, 23 Oktober 2020


Mahasiswa

NUR FITHRIYATI
NIM :920200002

Preseptorship Dosen Pembimbing

Erni Hariati, S.Kep.,Ners Lina Madyastuti, S.Kep.,Ns.,M.Kep


NPP: 03.140.03.06 NIDN : 0720068201

Mengetahui
KEPALA RUANGAN

Erni Hariati, S.Kep.,Ners


NPP: 03.140.03.06

BAB I
KONSEP TEORI
1.1 Pengertian
1. Demam Berdarah Dengue (Dengue Haemorrhagic Fever) ialah suatu penyakit yang
disebabkan oleh virus dengue (arbovirus) yang masuk ke dalam tubuh melalui gigitan
nyamuk aedes aegypti. (Suriadi, 2001 : 57)
2. Demam Berdarah Dengue ialah suatu penyakit demam berat yang sering mematikan,
disebabkan oleh virus, ditandai oleh permeabilitas kapiler, kelainan hemostasis dan
pada kasus berat, sindrom syok kehilangan protein. (Nelson, 2000 : 1134)

1.2 Etiologi
Virus dengue serotipe 1, 2, 3, dan 4 yang ditularkan melalui vektor nyamuk Aedes
Aegypti. Infeksi dengan salah satu serotipe akan menimbulkan antibodi seumur hidup
terhadap serotipe bersangkutan tetapi tidak ada perlndungan terhadap serotipe lain.
 Ciri-ciri nyamuk Aedes Aegypti: Badannya kecil, warnanya hitam dan berbelang-
belang, menggigit pada siang hari, badannya datar saat hinggap, hidup di tempat-
tempat yang gelap (terhindar dari sinar matahari, jarak terbangnya kurang dari 100 M
dan senang menggigit manusia). Aedes Aegypti betina mempunyai kebiasaan
berulang (multi diters) yaitu menggigit beberapa orang secara bergantian dalam waktu
singkat.

1.3 Patofisiologi
Virus dengue akan masuk ke dalam tubuh melalui gigitan nyamuk aedes aegypti dan
kemudian bereaksi dengan antibodi dan terbentuklah komplek virus antibodi, dalam
sirkulasi akan mengakt,ivasi sistem komplemen. Akibat aktivasi C3 dan C5 akan dilepas
C3a dan C5a, dua peptida yang berdaya untuk melepaskan histamin dan merupakan
mediator kuat sebagai faktor meningginya permeabilitas dinding pembuluh darah dan
menghilangkan plasma mealui endotel dinding itu.
Terjadinya trombositopenia, menurunnya fungsi trombosit dan menurunnya faktor
koagalasi (protambin, faktor V, VII, IX, X dan fibrinogen) merupakan faktor penyebab
terjadinya perdarahan hebat, teutama perdarahan saluran gastrointestinal pada DHF.
·    Yang menentukan beratnya penyakit adalah meningginya permeabilitas dinding pembuluh
darah, menurunnya volume plasma, terjadinya hipotensi, trombositopenia dan diatesis
hemoragik. Renjatan terjadi secara akut.
 Nilai hematokrit meningkat bersamaan dengan hilangnya plasma melalui endotel
dinding pembuluh darah. Dan dengan hilangnya plasma klien mengalami hypovolemik.
Apabila tidak diatasi bisa terjadi anoksia jangan asidosis dan kematian.

1.4 WOC
1.5 Gambaran Klinis
Infeksi virus dengue mengakibatkan manifestasi klinis yang bervariasi mulai dari
asimtomatik, penyakit paling ringan, demam dengue, demam berdarah dengue sampai
syndrome syok dengue. Timbulnya bervariasi berdasarkan derajat Demam berdarah
dengue.
 Fase pertama yang relatif ringan dengan demam mulai mendadak, malaise muntah,
nyeri kepala, anoreksia, dan batuk.
 Pada fase kedua ini penderita biasanya menderita ekstremitas dingin, lembab, badan
panas, maka merah, keringat banyak, gelisah, iritabel, dan nyeri mid-epigastrik.
Seringkali ada petekie tersebar pada dahi dan tungkai, ekimosis spontan mungkin
tampak, dan mudah memar serta berdarah pada tempat fungsi vena adalah lazim.
Ruam makular atau makulopopular mungkin muncul dan mungkin ada sianosis
sekeliling mulut dan perifer. Nadi  lemah cepat dan kecil dan suara jantung halus. Hati
mungkin membesar sampai 4-6 cm dibawah tepi costa dan biasanya keras agak nyeri.
Kurang dari 10% penderita ekimosis atau perdarahan saluran cerna yang nyata,
biasanya pasca masa syok yang tidak terkoreksi.
Menurut patokan dari WHO pada tahun 1975, diagnosa DBD (DHF) harus
berdasarkan adanya gejala klinik sebagai berikut :
1. Demam tinggi mendadak dan terus menerus selama 2-7 hari (tanpa sebab jelas).
2. Manifestasi perdarahan: paling tidak terdapat uji turnikel positif dari adanya salah
satu bentuk perdarahan yang lain misalnya positif, ekimosis, epistaksis, perdarahan
yang lain misalnya petekel, ekimosis, epistaksis, perdarahan gusi, melena, atau
hematomesis.
3. Pembesaran hati (sudah dapat diraba sifat permulaan sakit).
4. Syok yang ditandai nadi lemah, cepat, disertai tekanan nadi yang menurun (menjadi
20 mmHg atau kurang), tekanan darah menurun (tekanan sistolik menurun sampai 80
mmHg atau kurang), disertai kulit yang teraba dingin dan lembab terutama pada ujung
hidung, jari dan kaki, pasien menjadi gelisah, timbul sianosis disekitar mulut.

1.6 Klasifikasi Demam Berdarah Dengue menurut WHO (1975)


1. Derajat I    :     Demam disertai gejala klinis lain atau perdarahan spontan, uji turnikel
positif, trombositopeni dan hemokonsentrasi.
2. Derajat II  :      Derajat I disertai perdarahan spontan dikulit dan atau perdarahan lain.
3. Derajat III :      Kegagalan sirkulasi: nadi cepat dan lemah, hipotensi kulit dingin,
lembab, gelisah.
4. Derajat IV :      Renjatan berat, denyut nadi dan tekanan darah tidak dapat diukur.

1.7 Pemeriksaan Diagnostik


1. Darah lengkap : hemokonsentrasi (hematokrit meningkat 20% atau lebih)
trombositopeni (100.00/mm3 atau kurang).
2. Serotogi : uji HI (Hemaaglutination Inhibition test).
3. Rongten thorax : effusi pleura.
1.8 Penatalaksanaan Terapeutik
1. Minum banyak 1,5-2 liter/24 jam dengan air teh, gula atau susu.
2. Antipiretik jika terdapat demam.
3. Antikonvulsan jika terdapat kejang.
4. Pemberian cairan melalui infus, dilakukan jika pasien mengalami kesulitan minum
dan nilai hematokrit cenderung meningkat.

1.9 Tanda-Tanda Perdarahan


1. Karena manipulasi
Rumpel leed test
a. Teknik
- Klien diukur tekanan darahnya dan dicari sistol dan diastolnya.
- Setelah ketemu kemudian dijumlahkan lalu dibagi dua.
- Hasil digunakan untuk patokan mempertahankan tekanan air raksa
tensimeter.
- Pompa lagi balon tensimeter sampai patokan tadi lalu kunci dan pertahankan
sampai 5 menit.
- Setelah itu buka kuncinya dan mansit dilepaskan.
- Kemudian lihat apakah ada petekie / tidak didaerah vola lengan bawah.
b. Kriteria :
Å   bila jumlah petekie > 20
±    bila jumlah petekie 10 - 20
⊝   bila jumlah petekie 10
2. Perdarahan spontan
a. Petekil/ ekimosis
b. Perdarahan gusi
c. Epistakeis
d. Hematomesis/ melena
BAB II
ASUHAN KEPERAWATAN

2.2 PENGKAJIAN
1. Biodata / Identitas
DHF dapat menyerang dewasa atau anak-anak terutama anak berumur < 15
tahun. Endemik didaerah Asia tropik.
2. Keluhan Utama
Panas / demam.
3. Riwayat Penyakit Sekarang
Demam mendadak selama 2-7 hari dan kemudian demam turun dengan tanda-tanda
lemah, ujung-ujung jari, telinga dan hidung teraba dingin dan  lembab. Demam
disertai lemah, nafsu makan berkurang, muntah, nyeri pada anggota badan,
punggung, sendi,  kepala dan perut, nyeri ulu hati,  konstipasi atau diare.
4. Riwayat Penyakit Dahulu
Ada kemungkinan anak yang telah terjangkau penyakit DHF bisa berulang DHF
lagi, Tetapi penyakit ini tidak ada hubungannya dengan penyakit yang pernah
diderita dahulu.
5. Riwayat Penyakit Keluarga
Penyakit DHF bisa dibawa oleh nyamuk jadi jika dalam satu keluarga ada yang
menderita penyakit ini  kemungkinan tertular itu besar.
6. Riwayat Kesehatan Keluarga.
Daerah atau tempat yang sering dijadikan tempat nyamuk ini adalah lingkungan
yang kurang pencahayaan dan sinar matahari, banyak genangan air, vas and ban
bekas.
7. Riwayat Tumbuh Kembang Anak
Sesuai dengan tumbuh kembang klien.
8. ADL
a. Nutrisi                   : Dapat menjadi mual, muntah, anoreksia.
b. Aktifitas             : Lebih banyak berdiam di rumah selama musim hujan dapat
terjadi nyeri otot dan sendi, pegal-pegal pada seluruh tubuh, menurunnya
aktifitas bermain.
c. Istirahat tidur        : Dapat terganggu karena panas, sakit kepala dan nyeri.
d. Eliminasi alvi         : Dapat terjadi diare/ konstipasi, melena
e. Personal hygiene   : Pegal-pegal pada seluruh tubuh saat panas
dapat meningkatkan ketergantungan   kebutuhan perawatan diri
9. Pemeriksaan
a. Keadaan umum  : Suhu tubuh tinggi (39,4 – 41,1 0C), menggigit hipotensi,nadi
cepat dan lemah.
b. Kulit                  : tampak bintik merah (petekil), hematom, ekimosit.
c. Kepala              : mukosa mulut kering, perdarahan gusi, lidah kotor (kadang).
d. Dada                 : nyeri tekan epigastrik, nafas cepat dan sering berat.
e. Abdomen        : pada palpasi teraba pembesaran hati dan limfe pada keadaan
dehidrasi turgor kulit   menurun.
f. Anus dan genetalia : dapat terganggu karena diare/ konstipasi.
g. Ekstrimitas atas dan bawah : ekstrimitas dingin, sianosis
10. Pemeriksaan Penunjang
Pada pemeriksaan darah pasien DHF akan di jumpai:
a. Hb dan PCV meningkat (≥20%).
b. Trombositopenia (≤100.000/ml).
c. Leukopenia (mungkin normal atau leukositosis).
d. Ig.D.dengue positif.
e. Hasil pemeriksaan kimia darah menunjukan: hipoprotinemia, hipokloremia,
dan hiponatremia.
f. Urium dan PH darah mungkin meningkat.
g. Asidosis metabolik: pCO <35-40 mmHg HCO rendah.
h. SGOT/SGPT memungkinkan meningkat.

2.2 DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Peningkatan suhu tubuh (hipertermi) berhubungan dengan  proses infeksi virus.
2. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan peningkatan permeabilitas
kapiler, perdarahan, muntah dan demam.
3. Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan mual,
muntah, anoreksia.
4. Perubahan perfusi jaringan perifer berhubungan dengan perdarahan.
5. Gangguan rasa nyaman (nyeri) berhubungan dengan keletihan, malaise sekunder
akibat DHF.
6. Kecemasan ringan berhubungan dengan kondisi pasien yang memburuk dan
perdarahan yang dialammi pasien.

2.3 PERENCANAAN
1. Peningkatan suhu tubuh (hipertermi) berhubungan dengan proses infeksi virus.
Tujuan: Anak menunjukkan  suhu tubuh dalam batas normal
Kriteria hasil :
o Suhu tubuh 36-37 0C
o Pasien bebas dari demam.
Rencana tindakan :
a. Monitor temperatur tubuh
Rasional : Perubahan temperatur dapat terjadi pada proses infeksi akut.
b. Observasi tanda-tanda vital (suhu, tensi, nadi, pernafasan tiap 3 jam atau lebih
sering).
Rasional : Tanda vital merupakan acuan untuk mengetahui keadaan umum
pasien.
c. Anjurkan pasien untuk minum banyak 1 ½ -2 liter dalam 24 jam.
Rasional : Peningkatan suhu tubuh mengakibatkan penguapan tubuh meningkat
sehingga perlu diimbangi dengan asupan yang banyak.
a. Berikan kompres dingin
Rasional : Menurunkan panas lewat konduksi.
b. Berikan antipiretik sesuai program tim medis
Rasional : Menurunkan panas pada pusat hipotalamus.
2. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan peningkatan permeabilitas kapiler,
perdarahan, muntah, dan demam.
Tujuan : Anak menunjukkan tanda-tanda terpenuhinya kebutuhan cairan.
Kriteria hasil :
o TTV (nadi, tensi) dalam batas normal.
o Turgor kulit kembali dalam 1 detik.
o Ubun-ubun datar.
o Produksi urine 1 cc/ kg/ BB/ jam.
o Tidak terjadi syok hipovolemik.
Rencana tindakan :
a. Kaji keadaan umum pasien
Rasional : Menetapkan data dasar untuk mengetahui dengan cepat penyimpangan
dari keadaan normalnya.
b. Observasi tanda-tanda syok (nadi lemah dan cepat, tensi menurun akral dingin,
kesadaran menurun, gelisah)
Rasional : Mengetahui tanda syok sedini mungkin sehingga dapat segera
dilakukan tindakan.
c. Monitor tanda-tanda dehidrasi (turgor kulit turun, ubun-ubun cekung produksi
urin turun).
Rasional : Mengetahui derajat dehidrasi (turgor kulit turun, ubun-ubun cekung
produksi urin turun).
d. Berikan hidrasi peroral secara adekuat sesuai dengan kebutuhan tubuh.
Rasional : Asupan cairan sangat diperhatikan untuk menambah volume cairan
tubuh.
e. Kolaborasi pemberian cairan intravena RL, glukosa 5% dalam half strenght NaCl
0,9%, Dextran L 40.
Rasional : Pemberian cairan ini sangat penting bagi pasien yang mengalami
defisit volume cairan dengan keadaan umum yang buruk karena cairan ini
langsung masuk ke pembuluh darah.
3. Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan mual,
muntah dan anoreksia.
Tujuan : Anak menunjukkan tanda-tanda terpenuhinya kebutuhan nutrisinya
Kriteria hasil :
o Adanya minat/ selera makan.
o Porsi makansesuai kebutuhan.
o BB dipertahankan sesuai usia.
o BB meningkat sesuai usia.
Rencana tindakan :
a. Monitor intake makanan
Rasional : Memonitor intake kalori dan insufisiensi kualitas konsumsi makanan.
b. Memberikan perawatan mulut sebelum dan sesudah makan.
Rasional : Mengurangi rasa tidak nyaman dan meningkatkan selera makan.
c. Sajikan makanan yang menarik, merangsang selera dan dalam suasana
yang  menyenangkan.
Rasional : Meningkatkan selera makan sehingga meningkatkan intake makanan.
d. Berikan makanan dalam porsi kecil tapi sering.
Rasional : Makan dalam porsi besar/ banyak lebih sulit dikonsumsi saat pasien
anoreksia.
e. Timbang BB setiap hari.
Rasional : Memonitor kurangnya BB dan efektifitas intervensi nutrisi yang
diberikan.
f. Konsul ke ahli gizi.
Rasional : Memberikan bantuan untuk menetapkan diet dan merencanakan
pertemuan secara individual bila diperlukan.  
4. Perubahan perfusi jaringan perifer berhubungan dengan perdarahan.
Tujuan : Anak menunjukkan tanda-tanda perfusi jaringan perifer yang adekuat.
Kriteria hasil :
o Suhu ekstrimitas hangat, tidak lembab, warna merah muda.
o Ekstrimitas tidak nyeri, tidak ada pembengkakan.
o CRT kembali dalam 1 detik.
Rencana tindakan :
a. Kaji dan catat tanda-tanda vital (kualitas dan frekuensi nadi, tensi, capilary reffil).
Rasional : Tanda vital merupakan acuan untuk mengetahui penurunan perfusi ke
jaringan.
b. Kaji dan catat sirkulasi pada ekstrimitas (suhu kelembaban, dan warna).
Rasional : Suhu dingin, warna pucat pada ekstrimitas menunjukkan sirkulasi
darah kurang adekuat.
c. Nilai kemungkinan kematian jaringan pada ekstrimitas seperti dingin, nyeri,
pembengkakan, kaki.
Rasional : Mengetahui tanda kematian jaringan ekstrimitas lebih awal dapat
berguna untuk mencegah kematian jaringan.
5. Gangguan rasa nyaman (nyeri) berhubungan dengan keletihan malaise sekunder
akibat DHF.
Tujuan : Rasa nyaman pasien terpenuhi dengan kriteria nyeri berkurang atau hilang.
Rencana tindakan :
a. Kaji tingkat nyeri yang dialami pasien dengan memberi rentang nyeri  (0-10).
Rasional : Mengetahui nyeri yang dialami pasien sehingga perawat dapat
menentukan cara mengatasinya.
b. Kaji faktor-faktor yang mempengaruhi reaksi pasien terhadap nyeri.
Rasional : Dengan mengetahui faktor-faktor tersebut maka perawat dapat
melakukan intervensi yang sesuai dengan masalah klien.
c. Berikan posisi yang nyaman dan ciptakan suasana ruangan yang tenang.
Rasional : Posisi yang nyaman dan situasi yang tenang dapat membuat perasaan
yang nyaman pada pasien.
d. Berikan suasana  gembira bagi pasien, alihkan perhatian pasien dari rasa nyeri
dengan mainan, membaca buku cerita.
Rasional : Dengan melakukan aktifitas lain pasien dapat
sedikit mengalihkan perhatiannya terhadap nyeri.
e. Kolaborasi pemberian obat-obatan analgesik.
Rasional : Obat analgesik dapat menekankan rasa nyeri.
6. Kecemasan ringan berhubungan dengan kondisi pasien yang memburuk dan
perdarahan yang dialami pasien.
Tujuan :
Kecemasan berkurang dengan kriteria :
a. Klien tampak lebih tenang.
b. Klien mau berkomunikasi dengan perawat.
Rencana tindakan :
a. Kaji rasa cemas yang dialam oleh pasien.
Rasional : Menetapkan tingkat kecemasan yang dialami oleh pasien.
b. Beri kesempatan pada pasien untuk mengungkapkan rasa cemasnya.
Rasional : Membantu menenangkan perasaan pasien.
c. Gunakan komunikasi terapeutik.
Rasional : Agar segala sesuatu yang disampaikan pada pasien memberikan hasil
yang efektif.
d. Jaga hubungan saling percaya dari pasien dan keluarga.
Rasional : Menjalin hubungan saling percaya antara perawat dengan pasien/
keluarga.
e. Jawab pertanyaan daripasien/ keluarga dengan jujur dan benar.
Rasional : Jawaban jujur dan benar akan menumbuhkan kepercayaan pasien pada
perawat.

2.4 PELAKSANAAN
Prinsip-prinsip pelaksanaan rencana askep pada anak dengan DBD/ DHF.
1. Mempertahankan pemenuhan kebutuhan cairan.
2. Mempertahankan suhu tubuh dalam batas normal.
3. Mempertahankan kebutuhan nut risi.
4. Mempertahankan perfusi jaringan perifer agar tetap adekuat.
5. Mempertahankan rasa nyaman pasien.
6. Mengurangi kecemasan klien.

.
DAFTAR PUSTAKA

Suriadi, Yuliana R, 2001, Asuhan Keperawatan pada Anak, Edisi I, Penerbit PT. Fajar


Interpratama : Jakarta.
Nelson, 2000, Ilmu Kesehatan Anak, Bagian II, Penerbit Buku Kedokteran EGC: Jakarta.
Ngastiyah, 1997, Perawatan Anak Sakit, Penerbit Buku Kedokteran EGC: Jakarta.
http://www.riyawan.com / http://www.smkmuh5babat.info / http://www.babat.web.id
FORMULIR PENGKAJIAN
KEPERAWATAN ANAK
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS GRESIK

Data diambil tanggal : 19 November 2020 Jam : 09.00


Ruang rawat/kelas : lavender/ 3
No. Rekam Medik : 276560

I. IDENTITAS ANAK IDENTITAS ORANG TUA


Nama : An n Nama Ayah : Tn I
Tanggal lahir : 6-2-2015 Nama Ibu : Ny F
Jenis Kelamin : laki-laki Pekerjaan ayah/ibu : Swasta /swasta
Tanggal MRS : 31-11-2020 Pendidikan ayah/ibu : S1/ SMA
Alamat : PBI Agama : Islam
Diagnosa Medis : DHF Suku/bangsa : Jawa / Indonesia
Sumber informasi : Ibu dan RM pasien Alamat : PBI

II. RIWAYAT KEPERAWATAN


1. Riwayat Keperawatan Sekarang
a. Keluhan Utama : Mual muntah jika makan
b. Riwayat penyakit saat ini : Ibu pasien mengatakan anaknya panas sudah 5 hari ,
mual, muntah 2x, tidak nafsu makan . Sudah di bawa ke dokter praktek dan
disarankan ke RS . Ibu pasien membawa ke RSI Darus Syifa’ dan disarankan
untuk opname .
2. Riwayat Keperawatan Sebelumnya
a. Riwayat Kesehatan yang Lalu
 Penyakit yang pernah diderita: √ demam  kejang
√ batuk pilek  mimisan  lain-lain:
 Operasi:  ya √ tidak tahun:
 Alergi:  makanan:  obat:  udara:
 debu:  lainnya, sebutkan:.................
b. Imunisasi: √ BCG √ Campak √ DPT 3x
√ Polio 4x √ Hepatitis 3x
Masalah Keperawatan : Tidak ada
3. Riwayat Kesehatan Keluarga
a. Penyakit yang pernah diderita oleh anggota keluarga: Keluarga tidak ada yang
pernah sakit seperti pasien
b. Lingkungan rumah dan komunitas : Lingkungan rumah bersih
c. Perilaku yang mempengaruhi kesehatan : Dikeluarga tidak ada yang merokok
d. Persepsi keluarga terhadap penyakit anak : Keluarga tidak mengerti penyebab
penyakit anaknya
Masalah Keperawatan: Kurang Pengetahuan berhubungan dengan kurangnya
informasi
4. Riwayat Nutrisi
Sebelum sakit :
 Nafsu makan : √ baik  tidak  mual  muntah
 Pola makan :  2x/hari √ 3x/hari  >3x/hari
 Minum : Jenis : Air putih dan susu formula Jumlah: 1500 cc/hari
 Pantangan makanan :  ya: √ tidak
 Menu makanan : Nasi , lauk pauk , sayur
Masalah Keperawatan: Tidak ada masalah
Saat sakit :
 Nafsu makan :  baik √ tidak √mual √ muntah
 Pola makan : √ 2x/hari  3x/hari  >3x/hari
 Minum : Jenis : Air putih dan susu formula Jumlah: 1000 cc/hari
 Pantangan makanan :  ya: √ tidak
 Menu makanan : Nasi , lauk pauk , sayur
Masalah Keperawatan: Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi

5. Riwayat Pertumbuhan dan Perkembangan


 BB saat ini: 16 Kg TB: 100 cm
 BB sebelum sakit: 17 Kg
 BB lahir: 3,5 Kg
 Pengkajian Perkembangan (DDST):
Motorik halus : Pasien dapat memilih garis yg lebih panjang
Motorik kasar : Pasien dapat berdiri 1 kaki selama 2 detik
Personal sosial : Pasien dapat berpakaian tanpa bantuan
Bahasa : Pasien dapat menyebut 4 warna
 Tahap perkembangan psikososial:Pasien takut bila dilakukan tindakan
keperawatan
 Tahap perkembangan psikoseksual: Pasien BAK dan BAB ke kamar mandi
Masalah Keperawatan: Tidak ada masalah
6. Genogram (3 generasi)

Keterangan :

: perempuan

: pasien

: laki-laki

: Serumah

III. OBSERVASI DAN PENGKAJIAN FISIK (BODY SYSTEM)


Keadaan umum: Lemah
TD: - Suhu: 37.2 ºc Nadi: 109 x/mnt RR: 24x/mnt

1. PERNAFASAN
a. Bentuk dada : √ Normal  Tidak, jenis :.................
b. Pola nafas : Frekuensi : 24x/ menit
Irama : √ Teratur Tidak teratur
Jenis :  Dispnea  Orthopnea  Kusmaul
 Biot  Cheyne stokes  PCH
Bunyi nafas : √ Vesikuler  Bronchial  Broncho vesikuler
 Ronchi  Wheezing  Friction rub
c. Retraksi otot bantu nafas :  Ada : √ Tidak ada
 ICS
 Supraclavicula
 Suprasternal
d. Perkusi thorax :√ Sonor  Hipersonor  Redup/ pekak
e. Alat bantu pernafasan : √ Tidak  Ya :.............lpm :
 Nasal
 Masker
 Respirator
f. Batuk : √ Tidak  Ya, Sputum: Tidak ada  Ada :
Warna :....................
Jumlah:....................
Konsistensi:.............
g. Lain-
lain :.....................................................................................................................
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah
2. KARDIOVASKULER
a. Nyeri dada : √Tidak Ya  Menjalar
b. Irama Jantung : √ Reguler  Ireguler
c. Pulsasi : √ Kuat  Lemah
d. Bunyi jantung : S1 S2 Tunggal : √ Ya  Tidak :  Murmur
 Gallop
 Thrill
e. CRT : √ < 3 detik  > 3 detik
f. Cyanosis :  Ya √ Tidak
g. Clubbing finger :  Ada √ Tidak
h. Lain-
lain:......................................................................................................................
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah
3. PERSYARAFAN
a. Kesadaran : √ CM  Apatis  Somnolen
 Sopor  Koma
b. GCS : √ Eye: 4 √ Verbal: 5 √ Motorik : 6
Nilai total GCS : 15
c. Reflek-reflek :
Menghisap : √ Ada  Tidak
Menoleh : √ Ada  Tidak
Menggenggam : √ Kuat  Lemah
Babinsky : √ Positif  Negatif
Moro : √ Ada  Tidak
Patella : √ Positif  Negatif
d. Kejang : √ Tidak ada  Ada, lamanya :............
Interval:.............
Jenis:  Tonik  Klonik  Tonik klonik
e. Kaku kuduk:  Ada √ Tidak
f. Brudzky 1 :  Ada √ Tidak
g. Nyeri kepala :  Ya √ Tidak
h. Istirahat tidur : Siang : 2 jam/hari, Malam : 8 jam/hari
Kebiasaan sebelum tidur : √ Minum susu  Mainan √ Cerita/ dongeng
i. Kelainan N. Cranialis : √ Tidak  Ada,
sebutkan :....................
j. Lain-
lain :.....................................................................................................................
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah

4. GENITOURINARIA
a. Bentuk alat kelamin : √ Normal  Tidak normal,
sebutkan :........................
b. Urethra : √ Normal  Hipospadia  Lainnya,
sebutkan :.................................
c. Kebersihan alat kelamin : √ Bersih  Kotor
Frekuensi berkemih :6-7x/ hari Warna :Kuning Bau :Khas
Produksi Urin :1500 ml/ hari
d. Masalah eliminasi urin : √ Normal  Disuria  Oliguria 
Poliuria  Inkontinensia  Retensio
 Kateter
e. Lain-
lain : ....................................................................................................................
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah

5. PENCERNAAN
a. Mulut :
Mukosa : √ Lembab  Kering  Stomatitis
Bibir : √Normal  Labioskisis  Palatoskisis
Lidah :  Hiperemik  Kotor  Bergetar
Kebersihan rongga mulut :
√Bersih  Kotor  Berbau
Kebiasaan gosok gigi :  2x sehari  3x sehari
Caries : √ Ada  Tidak ada
b. Tenggorokan :  Kemerahan  Sakit saat menelan
c. Abdomen :√ Mual √ Muntah 2 x, 50 ml  Nyeri
√ Normal/ supel  Tegang  Kembung
Nyeri tekan, lokasi : -
Peristaltik : 14 x/ menit
Buang air besar :1x/ hari Konsistensi :Lembek Warna Kuning Bau:Khas
Masalah eliminasi alvi :  Konstipasi  Diare  Obstipasi
 Feses berdarah/ berlendir
Pemakaian obat pencahar:√ Tidak  Ya :..............
Lavement : √ Tidak  Ya :..............
d. Lain-
lain :.....................................................................................................................
Masalah Keperawatan : : Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi

6. MUSKULOSKELETAL DAN INTEGUMEN


a. Kemampuan pergerakan sendi lengan dan tungkai (ROM) :
√ Bebas  Terbatas 5 5
b. Kekuatan otot/ tonus otot :
5 5
c. Fraktur : √ Tidak  Ya, lokasi :..............................
d. Dislokasi : √ Tidak  Ya, lokasi :..............................
e. Kulit :  Ikterik  Hiperpigmentasi  Pucat
f. Akral :  Hangat √ Dingin
g. Turgor : √ Baik  Kurang  Jelek
h. Kelembaban :  Kering  Kurang  Basah
i. Oedema : √ Tidak ada  Ada, lokasi :................
j. Kebersihan : √ Bersih  Kotor
k. Lain-lain : ada bintik – bintik merah di badan, tangan dan kaki.
Masalah Keperawatan : Resiko pendarahan
7. PENGINDERAAN
a. Mata :
Pupil : √ Isokor  Anisokor  Midriasis  Miosis
Refleks cahaya : √ Positif  Negatif
Konjungtiva :  Pucat √Merah muda  Merah
Sklera :  Ikterik √ Tidak ikterik
Palpebra :  Edema √ Tidak
Pergerakan bola mata : √Normal  Tidak
Alat bantu :  Kaca mata √ Tidak

b. Hidung : √ Normal  Mimisan  Beringus


Mukosa :  Pucat  Edema
Sekret :  Purulen  Jernih
Kelainan lain, sebutkan : -
c. Telinga :
Bentuk : √ Normal  Tidak
 Nyeri/ gatal  Sekret mukopurulen  Berbau
 Benda asing  Serumen
Ketajaman pendengaran : √Normal  Tidak
Kelainan lain, sebutkan : -
d. Perasa : √ Manis √ Pahit √ Asin
e. Peraba : √ Panas √ Dingin
f. Kelainan lain : -
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah
8. ENDOKRIN
a. Pembesaran kelenjar tiroid : √ Tidak  Ya :...........
b. Pembesaran kelenjar parotis : √ Tidak  Ya :...........
c. Hiperglikemia : √ Tidak  Ya :...........
d. Hipoglikemia : √Tidak  Ya :...........
e. Lain-
lain : ....................................................................................................................
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah
9. ASPEK PSIKOSOSIAL
a. Ekspresi afek dan emosi : √ Senang  Sedih  Menangis
 Cemas  Marah  Diam
 Takut  Lainnya :..........................
b. Hubungan dengan keluarga : √ Akrab  Kurang akrab
c. Dampak hospitalisasi bagi anak :
Pasien takut dengan tindakan keperawatan
d. Dampak hospitalisasi bagi orang tua :
Keluarga cemas dengan keadaan anaknya
Masalah Keperawatan : Cemas

IV. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK


Hb : 12,1 g/dl
Leukosit : 3500
Trombosit : 56000
PCV : 40,1%
Eritrosit : 4,67
V. TERAPI
Inf D5 ¼ 1200 cc/24 jam
Inj Antrain 3x150 mg
Inj. Ondan 2 x 2 mg K/P
p/o Cefixime 2 cth ½
Curcuma 3 cth ½
VI. DAFTAR PRIORITAS MASALAH
1 . Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan b/d mual muntah , tidak nafsu makan
2 . Resiko terjadinya pendarahan b/d trombositopeni
3...........................................................
4...........................................................
5...........................................................
6...........................................................
7...........................................................
8...........................................................
9...........................................................
10.........................................................

Surabaya , 19 Oktober 2020


Ners

(Nur Fithriyati)
ANALISIS DATA

DATA ETIOLOGI PROBLEM

DS : Ibu pasien mengatakan Virus dengue Perubahan nutrisi kurang dari


pasien mual muntah dan kebutuhan tubuh
tidak mau makan. Badan Melalui gigitan nyamuk
Lemas
Re infection oleh virus dengue
DO : - A : BB 16 kg TB 100 cm dengan serotip berbeda
B : Hb 12,1
C : K/U Lemah Bereaksi dengan antibodi
D : Pasien makan ¼
porsi Menimbulkan respon
- TTV : peradangan
S: 37ºc , N:110x/mnt
Rr 24x/mnt Menstimulasi medulla vomiting

Mual muntah

Anorexia

Intake nutrisi kurang

Perubahan nutrisi kurang dari


kebutuhan tubuh

DS : pasien mengatakan ada Virus dengue Resiko terjadinya pendarahan


bintik-bintik merah
dibadan, kaki dan tangan. Melalui gigitan nyamuk
Kadang terasa gatal.
Re infection oleh virus dengue
DO : - Hb : 12,1 g/dl dengan serotip berbeda
Leukosit : 3500
Trombosit : 56.000 Bereaksi dengan antibodi
PCV : 40,1%
Eritrosit : 4,67 Trombositopeni
- TTV :
S: 37 .2ºc , N:109x/mnt Resiko terjadi pendarahan
Rr 24x/mnt
- Akral agak dingin
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN

Nama : An N Ruang : lavender


Umur : 5 thn No. RM : 276560
Dx. Medis : DHF
NO DIAGNOSA KEPERAWATAN RENCANA TINDAKAN
1. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d mual 1. Kaji keluhan mual muntah , tidak nafsu makan yang dialami pasien
muntah , intake in adekuat 2. Monitor asupan nutrisi dan intake output cairan
3. Monitor BB sesuai indikasi
Tujuan : Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 1x24
4. Sediakan makanan sesuai dengan kesukaan pasien
jam diharapkan kebutuhan nutrisi pasien terpenuhi .
5. Bantu pasien dalam makan dan libatkan keluarga dalam pemberian makanan
Kriteria Hasil : 6. Berikan makanan dalam porsi kecil tapi sering
- Pasien mampu menghabiskan makanan sesuai dengan porsi 7. Observasi VS
yang dianjurkan 8. Kalaborasi dengan dokter dan ahli gizi dalam pemberian terapi
- BB Seimbang

2. Resiko terjadinya pendarahan b/d trombositopeni 1. Monitor TTV


2. Monitor tanda-tanda penurunan trombosit yang disertai gejala klinis
Tujuan : Setelah dilakukan asuhan keperawatan 1x24 jam 3. Beri penjelasan keluarga untuk segera melapor bila pasien mengalami perdarahan
diharapkan resiko perdarahan dapat teratasi
4. Jelaskan pemberian terapi dan manfaatnya
Kriteria Hasil : 5. Anjurkan pasien banyak istirahat
- TTV dalam batas normal 6. Kalaborasi dengan tim medis dalam pemberian terapi
- Tidak terjadi tanda-tanda perdarahan
- Jumlah trombosit meningkat
- Akral hangat
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

Nama : An N Ruang : lavender


Umur : 5 thn No. RM : 276560
Dx. Medis : DHF
HARI/ DIAGNOSA KEPERAWATAN WAKTU IMPLEMENTASI EVALUASI TTD
TGL JAM: 13.00
Senin, Perubahan nutrisi kurang dari 11.00 1. Mengkaji keluhan mual muntah , tidak nafsu S : Ibu pasien mengatakan bila makan
19/10/2020 kebutuhan tubuh b/d mual muntah WIB makan yang dialami pasien anaknya masih mual.
, intake in adekuat 2. Memonitor asupan nutrisi dan intake output
O:- K/U lemah
cairan
- Pasien mual
3. Memonitor BB sesuai indikasi - Makan 3-4 sendok
4. Menyediakan makanan sesuai dengan kesukaan - TTV : S:37.2°c , N:109x/mnt
pasien Rr : 24x/mnt
5. Membantu pasien dalam makan dan libatkan
keluarga dalam pemberian makanan A : Masalah belum teratasi
6. Memberikan makanan dalam porsi kecil tapi
P : Intervensi dilanjutkan no 1-8 Nur
sering
Fithriyati
7. Mengobservasi VS
8. Mengkalaborasi dengan dokter dan ahli gizi
dalam pemberian terapi (p/o curcuma 3 cth 1)
Senin, Resiko terjadinya pendarahan b/d 11.00 1. Memonitor TTV S : pasien mengatakan badan dan tangan
19/10/2020 trombositopeni WIB 2. Memonitor tanda-tanda penurunan trombosit masig ada bintik2 merah.
yang disertai gejala klinis O : - K/U lemah
- TTV S:37.2°c , N:110x/mnt
3. Memberi penjelasan keluarga untuk segera
Rr : 24x/mnt
melapor bila pasien mengalami perdarahan - Leukosit : 3500
4. Menjelaskan pemberian terapi dan manfaatnya Trombosit : 56000
5. Menganjurkan pasien banyak istirahat PCV : 40,1%
6. Mengkalaborasi dengan tim medis dalam - Akral agak dingin
pemberian terapi A : Masalah belum teratasi Nur
P : Intervensi dilanjutkan no 1-6 Fithriyati

IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

Nama : An N Ruang : lavender


Umur : 5 thn No. RM : 276560
Dx. Medis : DHF
ARI/ DIAGNOSA KEPERAWATAN WAKTU IMPLEMENTASI EVALUASI TTD
TGL JAM: 14.00
Selasa, Perubahan nutrisi kurang dari 11.00 1. Memantau keluhan pasien S : Ibu pasien mengatakan bila makan
20/10/2020 kebutuhan tubuh b/d mual muntah WIB 2. Memberikan diet bubur kasar minum manis anaknya sudah tidak mual muntah ,
, intake in adekuat 3. Memonitor BB sesuai indikasi makan 1 porsi habis
4. Menyediakan makanan sesuai dengan kesukaan
O:- K/U cukup
pasien - Pasien tidak mual
5. Memberikan makanan dalam porsi kecil tapi - Makan habis 1 porsi
sering - TTV : S:36,8°c , N:100x/mnt
6. Mengobservasi VS Rr : 24x/mnt
7. Memberikan obat p/o Curcuma 1 cth
A : Masalah teratasi
Nur
P : Intervensi dihentikan Fithriyati

Selasa, Resiko terjadinya pendarahan b/d 11.00 1. Memonitor TTV S : pasien mengtakan bintik-bintiknya
20/10/2020 trombositopeni WIB 2. Memantau tanda-tanda gejala penurunan sudah menghilang
trombosit O : - K/U cukup
- TTV S:36,8°c , N:100x/mnt
3. Menganjurkan pasien banyak istirahat
Rr : 24x/mnt
4. Mengkalaborasi dengan tim medis dalam - Akral hangat
pemberian terapi - Trombosit 112.000
Leukosit 5400
PCV 40
A : Masalah teratasi
Nur
P : Intervensi dihentikan Fithriyati

Anda mungkin juga menyukai