Anda di halaman 1dari 25

KONSEP DAN TEORI KEPERAWATAN MENURUT BETTY NEWMAN Makalah ini untuk memenuhi tugas

mata kuliah falsafah dan teori keperawatan yang dibina oleh: Ns.Ach.Dafir F, M.Kep.

Nama kelompok 4: 1. achfa kurnia ridha rini

(1714314201001)

2. dekry umbu piga

(1714314201009)

3. ovrina sintya putri

(1714314201019)

4. maria florentina rumlus

(1714314201029)

5. nurrahmi

(1714314201031)

6. moch malik satria khubbul waton

(1714314201035)
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MAHARANI MALANG PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN JL.
Simpang Candi Panggung No. 133, Lowokwaru. Malang Tahun Ajaran 2017/2018

KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah Falsafah dan
Teory Keperawatan dengan judul “ TEORY BETTY NEUMAN “. Makalah ini disusun untuk memenuhi
tugas mata kuliah Falsafah dan Teory Keperawatan. Kami menyadari bahwa penulisan makalah ini masih
jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu
kami harapkan demi kesempurnaan makalah yang akan kami buat selanjutnya. Semoga makalah ini
dapat menambah wawasan dan bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan. Malang,11Apr il
2018

Kelompok 4

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ......................................................................................

DAFTAR ISI

II

......................................................................................

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang.............................................................................

1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................. 1 1.3 Tujuan
Masalah ...............................................................................

BAB II PEMBAHASAN 2.1 Sejarah Betty Neuman

.........................................................................

2.2 Teori Betty Neuman dan hal-hal yang terkait 2.3 Contoh Kasus Teori Betty Neuman

.....................................

.................................................

BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan

.................................................................................

3.2 Saran

..................................................................................

DAFTAR PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1.


LATAR BELAKANG Betty Neuman mendefinisikan manusia secara utuh merupakan gabungan

dari konsep holistik dan pendekatan sistem terbuka. Bagi Neuman manusia merupakan

makhluk

dengan

kombinasi

kompleks

yang

dinamis

dan

fisiologis,sosiokultural dan variabel perkembangan yang berfungsi sebagai sistem terbuka. Sebagai
sistem terbuka manusia berinteraksi,beradaptasi dengan dan disesuaikan oleh lingkungan yang
digambarkan sebagai stressor. Lingkungan internal terdiri dari segala sesuatuyang mempengaruhi
(intrapersonal) yang berasal dari dalam diri klien. Lingkungan eksternal terdiri dari segala sesuatu yang
berasal dari luar diri klien (interpersonal). Pembentukan lingkungan merupakan usaha klien untuk
menciptakan lingkungan yang aman,yang mungkin terbentuk oleh mekanisme yang didasari maupun
yang tidak didasari. Tujuan dari keperawatan adalah membanyu individu, keluarga dan kelompok dalam
mencapai dan mempertahankan tingkat kesehatan yang optimal. Perawat mengkaji, mengatur dan
mengevaluasi sistem klien. Perawatan berfokus pada variabel-variabel yang mempengaruhi respon klien
terhadap stressor. Tindakan perawat terdiri dari pencegahan primer, sekunder, dan tersier. Pencegahan
primer berfokus pada peningkatan pertahanan tubuh melalui identifikasi faktor-faktor resiko yang
potensial dan aktual terjadi akibat stressor tertentu. Pencegahan sekunder berfokus pada penguatan
pertahanan dan sumber internal melalui penetapan prioritas dan rencana pengobatan pada gejala-
gejala yang tampak. Sedangkan pencegahan tersier berfokus pada proses adaptasi kembali. Prinsip dari
pencegahan tersier adalah untuk memberikan penguatan pertahanan tubuh terhadap stressor melalui
pendidikan kesehatan dan untuk membantu dalam mencegah terjadinya masalah yang sama.

1.2

RUMUSAN MASALAH Adapun permasalahan yang akan dibahas dalam proses penyusunan

makalah yang bertemakan “teori Betty Neuman” adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana sejarah Betty
Neuman? 2. Bagaimana teori Betty Neuman? 3. Bagaimana hal-hal yang terkait teori Betty Neuman? 4.
Bagaimana contoh kasus teori Betty Neuman? 1.3

TUJUAN MASALAH Bagaimana kita bisa dapat memahami dan bisa mengatasi masalah

masalah yang berhubungan dengan kesehatan yang sesuai dengan pandangan Agama. 1. Mampu
mengetahui sejarah teori menurut Betty Neuman 2. Mampu mengetahui teori Betty Neuman 3. Mampu
mengetahui hal-hal yang terkait teori Betty Neuman 4. Mampu mengetahui contoh kasus Teori Betty
Neuman

BAB II PEMBAHASAN 2.1

SEJARAH TEORI BETTY NEUMAN Betty Neuman lahir di Lowell di Ohio pada tahun 1924.Ayahnya seorang

petani dan ibunya seorang ibu rumah tangga.Anak kedua dari 3 bersaudara dan merupakan anak
perempuan satu-satunya.Ketika berumur 11 tahun bapaknya meninggal setelah 6 tahun dirawat karena
CRF. Beliau pertama kali memperoleh pendidikan di People Hospital School of Nursing yang sekarang
berubah nama menjadi General Hospital Akron di Akron, Ohio pada tahun 1947. Beliau melanjutkan
pendidikannya di University of California dengan jurusan psikologi.Beliau menyelesaikan gelar sarjana
mudanya pada tahun 1957 dan meadapatkan gelar BS. Pada tahun 1966 beliau mendapat gelar Master
dibidang kesehatan mental, konsultan kesehatan masyarakat di University of California, beliau
melanjutkan program administrasi pendidikan tinggi di Ohio University. Banyak sekali pengalaman yang
telah beliau dapatkan diantaranya menjadi dosen keperawatan jiwa, konsultan, pemimpin konseling
model Whole Person Approach serta beliau telah membuat sebuah sistem model keperawatan di UCLA
dan memfokuskan sistem tersebut dalam masalah keperawatan. Model Neuman aslinya berkembang
tahun 1970 ketika itu ada permintaan lulusan Universitas of California LA untuk pembukaan kursus yang
memberikan wawasan tentang aspek fisiologi, psikologi, sosiokultural, dan aspek pengembangan dari
kehidupan manusia (Neuman 1995). Model ini dikembangkan untuk menyediakan struktur yang
terintegrasi dari aspek-aspek diatas secara holistic. Setelah 2 tahun dievaluasi model tersebut
dipublikasikan dalam 3 edisi(1982,1989,1995). 2.2

TEORI KEPERAWATAN BETTY NEUMAN Profesi keperawatan adalah profesi yang unik dan
kompleks.Dalam

melaksanakan prakteknya, perawat harus mengacu pada model konsep dan teori keperawatan yang
sudah dimunculkan. Konsep keperawatan merupakan ide untuk

menyusun suatu kerangka konseptual atau model keperawatan.Yang dimaksud teori keperawatan
adalah usaha-usaha untuk menguraikan atau menjelaskan fenomena mengenai keperawatan.Teori
keperawatan digunakan sebagai dasar dalam menyusun suatu model konsep dalam keperawatan, dan
model konsep keperawatan digunakan dalam menentukan model praktek keperawatan.Berikut ini
adalah ringkasan beberapa teori keperawatan yang perlu diketahui oleh para perawat profesional
sehingga mampu mengaplikasikan praktek keperawatan yang didasarkan pada keyakinan dan nilai dasar
keperawatan. A. Konsep Dasar Konsep utama yang terdapat pada model Neuman, meliputi: 1.

Stressor Stressor adalah kekuatan lingkungan yang menghasilkan ketegangan dan berpotensial

untuk

menyebabkan

sistem
tidak

stabil.

Neuman

mengklasifikasi stressor sebagai berikut : a.

Stressor intrapersonal : terjadi dalam diri individu/keluarga dan

berhubungan dengan lingkungan internal. Misalnya : respons autoimmune b.

Stressor interpersonal : yang terjadi pada satu individu/keluarga atau

lebih yang memiliki pengaruh pada sistem. Misalnya : ekspektasi peran c.

Stressor ekstrapersonal : juga terjadi diluar lingkup sistem atau

individu/keluarga tetapi lebih jauh jaraknya dari sistem dari pada stressor interpersonal. Misalnya :
sosial politik. 2. Garis pertahanan dan perlawanan Garis pertahanan menurut Neuman’s terdiri dari a)

Garis pertahanan normal merupakan lingkaran utuh yang

mencerminkan suatu keadaan stabil untuk individu, sistem atau kondisi yang menyertai pengaturan
karena adanya stressor yang disebut wellness normal dan digunakan sebagai dasar untuk menentukan
adanya deviasi dari keadaan wellness untuk sistem klien. Misalnya mekanisme sistem immun tubuh. Jika
lines of resistance efektif dalam merespon stressor tersebut, maka sistem depan berkonstitusi, jika tidak
efektif maka energi berkurang dan bisa timbul kematian.

b)

Garis pertahanan fleksibel berperan memberikan respon awal atau

perlindungan pada sistem dari stressor. Garis ini bisa menjauh atau mendekat pada garis pertahanan
normal. Bila jarak antara garis pertahanan meningkat maka tingkat proteksipun meningkat. Oleh sebab
itu untuk mempertahankan keadaan stabil dari sistem klien, maka perlu melindungi garis pertahanan
normal dan bertindak sebagai buffer.Kondisi ini bersifat dinamis dan dapat berubah dalam waktu relatif
singkat. Dapat mempengaruhi tingkat penggunaan garis pertahanan diri fleksibel terhadap berbagai
reaksi terhadap stressor. Sedangkan garis perlawanan menurut Neuman’s merupakan serangkaian
lingkaran putus-putus yang mengelilingi struktur dasar. Artinya garis resisten ini melindungi struktur
dasar dan akan teraktivasi jika ada invasi dari stressor lingkungan melalui garis normal pertahanan
(normal line of defense). 3. Tingkatan pencegahan Tingkatan pencegahan ini membantu memelihara
keseimbangan yang terdiri dari a). Pencegahan primer Terjadi sebelum sistem bereaksi terhadap
stressor, meliputi : promosi kesehatan

dan

mempertahankan

kesehatan.

Pencegahan

primer
mengutamakan pada penguatan flexible lines of defense dengan cara mencegah stress dan mengurangi
faktor-faktor resiko. Intervensi dilakukan jika resiko atau masalah sudah diidentifikasi tapi sebelum
reaksi terjadi. Strateginya mencakup : immunisasi, pendidikan kesehatan, olah raga dan perubahan gaya
hidup. b). Pencegahan sekunder. Meliputi berbagai tindakan yang dimulai setelah ada gejala dari
stressor.Pencegahan sekunder mengutamakan pada penguatan internal lines of resistance, mengurangi
reaksi dan meningkatkan faktor-faktor resisten sehingga melindungi struktur dasar melalui tindakan-
tindakan yang tepat sesuai gejala.Tujuannya adalah untuk memperoleh kestabilan sistem secara optimal
dan memelihara energi.Jika pencegahan sekunder

tidak berhasil dan rekonstitusi tidak terjadi maka struktur dasar tidak dapat mendukung

sistem

dan

intervensi-intervensinya

sehingga

bisa

menyebabkan kematian. c). Pencegahan Tersier Dilakukan setelah sistem ditangani dengan strategi-
strategi pencegahan sekunder.Pencegahan tersier difokuskan pada perbaikan kembali ke arah stabilitas
sistem klien secara optimal.Tujuan utamanya adalah untuk memperkuat resistansi terhadap stressor
untuk mencegah reaksi timbul kembali atau regresi, sehingga dapat mempertahankan
energi.Pencegahan tersier cenderung untuk kembali pada pencegahan primer. 4. Sistem klien Model
Sistem Neuman merupakan suatu pendekatan sistem yang terbuka dan dinamis terhadap klien yang
dikembangkan untuk memberikan suatu kesatuan fokus definisi masalah keperawatan dan pemahaman
terbaik dari interaksi klien dengan lingkungannya.Elemen-elemen yang ada dalam sistem terbuka
mengalami pertukaran energi informasi dalam organisasi kompleksnya. Stress dan reaksi terhadap stres
merupakan komponen dasar dari sistem terbuka. Klien sebagai suatu sistem memberikan arti bahwa
adanya keterkaitan antar aspek yang terdapat dalam sistem tersebut. Kesehatan klien akan dipengaruhi
oleh keluarganya, kelompoknya, komunitasnya, bahkan lingkungan sosialnya. Neuman meyakini bahwa
klien adalah sebagai suatu sistem, memiliki lima variabel yang membentuk sistem klien yaitu fisik,
psikologis, sosiokultur, perkembangan dan spiritual. Selanjutnya juga dijelaskan oleh Neuman bahwa
klien merupakan cerminan secara wholistik dan multidimensional (Fawcett, 2005).Dimana secara
wholistik klien dipandang sebagai keseluruhan yang bagianbagiannya

berada

dalam

suatu

interaksi

dinamis.

Pernyataan

tersebut

membuktikan bahwa setiap orang itu akan memiliki keunikan masing-masing dalam mempersepsikan
dan menanggapi suatu peristiwa yang terjadi dalam kehidupan sehari- hari. Perubahan istilah dari
Holistik menjadi Wholistik untuk meningkatkan pemahaman terhadap orang secara keseluruhan.
Disamping itu klien atau sistem dapat menangani stressor dengan baik, sehingga sakit atau
kematianatau stabilitasasi system.perubahan dapat mempertahankan

kesehatan secara adekuat. Keseimbangan fungsional atau harmonis menjaga keutuhan integritas sistem.
Apabila bagian-bagian dari klien berinteraksi secara harmonis, maka akan terwujud jika kebutuhan-
kebutuhan sistem telah terpenuhi. Namun apabila terjadi ketidakharmonisan diantara bagian-bagian
dari system, hal ini disebabkan karena adanya kebutuhan yang tidak terpenuhi. 5. Struktur dasar
Struktur dasar berisi seluruh variable untuk mempertahankan hidup dasar yang biasa terdapat pada
manusia sesuai karakteristik individu yang unik.Variabel-variabel

tersebut

yaitu

variabel

sistem,

genetik,

dan

kekuatan/kelemahan bagian-bagian sistem. 6. Intervensi Merupakan tindakan-tindakan yang membantu


untuk memperoleh, meningkatkan dan memelihara sistem keseimbangan, terdiri dari pencegahan
primer, sekunder dan tertier. 7. Rekonstitusi Neuman (1995) mendefinisikan rekonstitusi sebagai
peningkatan energi yang terjadi berkaitan dengan tingkat reaksi terhadap stressor.Rekonstitusi dapat
dimulai menyertai tindakan terhadap invasi stressor.Rekonstitusi bisa memperluas normal line defense
ke tingkat sebelumnya, menstabilkan sistem pada tingkat yang lebih rendah, dan mengembalikannya
pada tingkat semula sebelum sakit Model Sistem Neuman ini sangat sesuai untuk diterapkan pada
pengkajian di masyarakat, karena pendekatan yang dipergunakan adalah pada komunitas sebagai sistem
klien. B. Sumber-Sumber Teori Betty Neuman Model mempunyai beberapa kesamaan dalam teori
Gestalt. Teori Gestalt mempertahankan bahwa cara hemoestatic adalah suatu cara yang mana tubuh
mempertahankan keseimbangan dan sebagai akibat dari kesehatan mengubah kondisi sehat atau sakit.
Teori model Betty Neuman juga menerapkan ide dari teori sistem umum tentang sifat dasar kehidupan
sistem terbuka yang merupakan gabungan semua elemen yang berinteraksi dalam struktur organisasi
tubuh kita
yang kompleks. Neuman juga memilah konsep G. Kaplan tentang tingkatan tindakan pemecahan. C.
Perkembangan Sistem Model Neuman Model sistem Neuman memberikan warisan baru tentang cara
pandang terhadap manusia sebagai makhluk holistik (memandang manusia secara keseluruhan) meliputi
aspek (variable) fisiologis, psikologis, sosiokultural, perkembangan dan spiritual yang berhubungan
secara dinamis seiring dengan adanya respon-respon sistem terhadap stressor baik dari lingkungan
internal maupun eksternal. Komponen utama dari model ini adalah adanya stress dan reaksi terhadap
stress. Klien dipandang sebagai suatu sistem terbuka yang memiliki siklus input, proses, output dan
feedback sebagai suatu pola organisasi yang dinamis. Dengan menggunakan perspektif sistem ini, maka
kliennya bisa meliputi individu, kelompok, keluarga, komunitas atau kumpulan agregat lainnya dan
dapat diterapkan oleh berbagai disiplin keilmuan Tujuan ideal dari model ini adalah untuk mencapai
stabilitas sistem secara optimal. Apabila stabilitas tercapai maka akan terjadi revitalisasi dan sebagai
sistem terbuka maka klien selalu berupaya untuk memperoleh, meningkatkan, dan mempertahankan
keseimbangan diantara berbagai faktor, baik didalam maupun diluar sistem yang berupaya untuk
mengusahakannya. Neuman menyebut gangguan-gangguan tersebut sebagai stressor yang memiliki
dampak negatif atau positif. Reaksi terhadap stressor bisa potensial atau aktual melalui respon dan
gejala yang dapat diidentifikasi. D. Model keperawatan menurut Betty Neuman Model keperawatan
menurut Neuman ini disebut The Neuman Health Care System. Menggambarkan peran dan fungsi
perawat yang bersifat menyeluruh dan saling ketergantungan (interdependensi) dalam satu system yang
terbuka yang merupakan rangkaian dari input, proses, dan output. Ini berarti bahwa system berfungsi
sebagai penyaring untuk fungsi tertentu. Komponen dari system ini adalah Stres dan Reaksi terhadap
stress.

Pada tahun 1989 Betty Neuman berpendapat bahwa ”Stressor mempengaruhi keseimbangan
homeostatis jika keseimbangan ini terganggu maka energi dikeluarkan untuk mengatasinya”. Untuk
membuat kehidupan menjadi seimbang, maka rangkaian sistem tersebut harus menjadi interaksi antara
sesama manusia. Interaksi ini akan membuat seseorang meningkatkan ketahanan dalam kehidupannya.
E. Konsep Keperawatan Menurut Neuman Tujuan Keperawatan adalah menjaga stabilitas system klien,
membantu klien untuk mengurus diri yang mana hal – hal sebagai persyaratan untuk mencapai tahap
kesehatan yang optimum. Memfasilitasi kesehatan yang optimum untuk pasien melalui memperkuat
atau memelihara stabilitas system klien. Klien adalah manusia yang diancam atau diserang oleh stressor
lingkungan. Stressor adalah bagian dari lingkungan, lingkungan internal berisi dalam batas system klien.
Lingkungan eksternal berisi kekuatan-kekuatan diluar system klien. Lingkungan yang diciptakan
merupakan mobilisasi yang tidak disadari klien terdiri dari struktur komponen-komponen sebagai faktor
energi, stabilitas dan integritas.. F. Paradigma Keperawatan Menurut Neuman a. Manusia menurut
Neuman Neuman memandang manusia atau klien secara keseluruhan (holistic) yang terdiri dari

1) Faktor Fisiologis meliputi struktur dan fungsi tubuh


2) Faktor psikologis terdiri dari proses dan hubungan mental 3)

Faktor sosial budaya meliputi fungsi sistem yang menghubungkan sosial

dan ekspektasi kultural dan aktivasi. 4) Faktor perkembangan sepanjang hidup. 5)

Faktor spiritual pengaruh kepercayaan spiritual Faktor-faktor ini

berhubungan secara dinamis dan tidak dapat dipisah-pisahkan. Klien juga dipandang mengalami kondisi
yang bervariasi,sesuai stress yang dialami. Ketika stressor terjadi individu banyak membutuhkan
informasi atau

bantuan untuk mengatasi stressor. Pemberian motivasi merupakan rencana tindakan perawat untuk
membantu perkembangan klien. Sistem klien diartikan dalam struktur dasar dan lingkaran-lingkaran
konsentrik yang saling berkaitan. Struktur dasar meliputi faktor dasar kelangsungan hidup yang lebih
umum dari karakter sehat dan sakit yang merupakan gambaran yang unik dari system klien. Neuman
selanjutnya menyatakan bahwa Normal Lines of Defense adalah: ·

Merupakan lingkaran utuh yang mencerminkan suatu keadaan stabil untuk

individu, sistem atau kondisi yang menyertai pengaturan karena adanya stressor yang disebut keadaan
wellness normal dan digunakan sebagai dasar untuk menentukan adanya deviasi dari keadaan wellness
untuk sistem klien. ·

Berbagai stressor dapat menginvasi normal line defense jika flexible lines of

defense tidak dapat melindungi secara adekuat. Jika itu terjadi maka sistem klien akan bereaksi yang
akan tampak pada adanya gejala ketidakstabilan atau sakit dan akan mengurangi kemampuan sistem
untuk mengatasi stressor tambahan. ·
Normal lines of defense terbentuk dari beberapa variabel dan perilaku seperti pola

koping individu, gaya hidup dan tahap perkembangan.: Garis pertahanan flexible/ Flexible Lines of
Defense 1).Digambarkan sebagai lingkaran putus-putus paling luar yang berperan memberikan respon
awal atau perlindungan pada sistem dari stressor. 2). Diibaratkan sebagai suatu accordion yang bisa
menjauh atau mendekat pada normal line of defense. Bila jarak antara flexible lines of defense dan
normal lines of defense meningkat maka tingkat proteksipun meningkat. 3).Melindungi normal line of
defense dan bertindak sebagai buffer untuk mempertahankan keadaan stabil dari sistem klien. 4)
Bersifat dinamis dan dapat berubah dalam waktu yang relatif singkat. b.Lingkungan menurut Neuman
Neuman membagi lingkungan menjadi 3 yaitu : 1). Lingkungan internal yaitu lingkungan intrapersonal
yang ada dalam system klien. 2). Lingkungan eksternal adalah lingkungan yang berada diluar system
klien. Kekuatankekuatan dan pengaruh interaksi yang berada diluar sistem klien. 3). Lingkungan yang
diciptakan merupakan pertukaran energi dalam system terbuka dengan lingkungan internal dan
eksternal yang bersifat dinamis.Lingkungan ini tujuannya adalah untuk memberikan stimulus positif
kearah kesehatan klien.

Stressor adalah kekuatan lingkungan yang menghasilkan ketegangan dan berpotensial untuk
menyebabkan sistem tidak stabil. Neuman mengklasifikasi stressor sebagai berikut : ·

Stressor intrapersonal : terjadi dalam diri individu/keluarga dan berhubungan

dengan lingkungan internal. Misalnya : respon autoimmun. ·

Stressor interpersonal : yang terjadi pada satu individu/keluarga atau lebih yang

memiliki pengaruh pada sistem. Misalnya : ekspektasi peran. ·

Stressor ekstrapersonal : juga terjadi diluar lingkup sistem atau individu/keluarga


tetapi lebih jauh jaraknya dari sistem dari pada stressor interpersonal. Misalnya : sosial politik. Stressor
interpersonal dan extrapersonal berhubungan dengan lingkungan eksternal.Created environment
mencakup ketiga jenis stressor ini. c. Sehat menurut Neuman Sehat adalah kondisi dimana bagian dan
sub bagian keseluruhan manusia yang selalu harmoni. Sehat relative dan dinamik dengan stabilitas yang
bervariasi. Garis normal sebagai parameter status sehat. Sehat adalah individual kadang seimbang atau
stabilitas klien atau berubah. Garis pertahanan manusia dapat permiabel, berbeda dengan individu lain
dan menghasilkan status kesehatan yaitu garis pertahanan normal.Sehat untuk individu lain mungkin
berarti retensi komponen yang tercontitusi, contoh penggunaan protesa setelah amputasi dapat
menghasilkan garis normal. Sehat untuk individu adalah hubungan antara faktor genetik dan
pengalaman.Tipe definisi sehat mengikuti individu ,tidak ada standart absolute. Status yang terbaik
adalah status optimal untuk klien bervariasi dari beberapa poin dalam hubungannya dengan konsep
dasar d.Keperawatan menurut Neuman Neuman menyatakan bahwa keperawatan memperhatikan
manusia secara utuh dan keperawatan adalah sebuah profesi yang unik yang mempertahankan semua
variabel yang mempengaruhi respon klien terhadap stressor. Melalui penggunaan model keperawatan
dapat membantu individu, keluarga dan kelompok untuk mencapai dan mempertahankan level
maksimum dari total wellness. Keunikan keperawatan adalah berhubungan dengan integrasi dari semua
variabel yang mana mendapat perhatian dari keperawatan . Neuman (1981) menyatakan bahwa dia
memandang model sebagai sesuatu yang berguna untuk semua profesi kesehatan dimana mereka dan
keperawatan mungkin berbagi bahasa umum dari suatu pengertian. Neuman juga percaya bahwa
keperawatan

dengan perspektif yang luas dapat dan seharusnya mengkoordinasi pelayanan kesehatan untuk pasien
supaya fragmentasi pelayanan dapat dicegah. e. Aktivitas Keperawatan Perawat dalam model Neuman
dipandang sebagai “aktor” atau pemberi intervensi yang mempunyai tujuan mengurangi pertemuan
individu dengan stressor yang jelas atau meminimalkan efeknya. Perawat mungkin memilih untuk
mengintervensi dengan cara menguatkan kemampuan klien untuk berespon terhadap stressor. Jadi
tanpa memperhatikan apakah pertemuan dengan stressor itu menghasilkan hasil yang positif atau
negatif, perawat memberikan pelayanan sebagai peserta yang aktif dalam mendukung pertahanan klien
dengan membantu klien berespon yang sesuai terhadap stressor yang datang. Partisipasi aktif dari klien
membenarkan arti dari pengalamannya dengan perawat. Selanjutnya pembuatan tujuan kolaborasi dan
kemajuannya adalah istilah yang digunakan Neuman untuk menjelaskan aktivitas antara perawat dan
klien. Neuman menyatakan bahwa sekali masalah utama telah didefinisikan dan diklasifikasikan satu
keputusan harus dibuat sebagai bentuk intervensi apa yang harus diambil sebagai prioritas.Yang
membuat keputusan adalah proses kolaborasi antara perawat dan klien terlibat dalam merundingkan
tujuan kolaborasi yang sesuai. Dalam situasi perawatan tiap klien perawat mengkaji dan mengintervensi
secara berbeda. Contoh jika stressor ada di lingkungan klien tapi tidak merusak garis pertahanan normal
(tingkat pencegahan primer), perawat mungkin mengkaji faktor-faktor resiko dan mencari kemungkinan
untuk mengajari atau membantu klien sesuai dengan kebutuhannya. Jika stressor telah menembus garis
pertahanan normal (tingkat pencegahan sekunder perawat mungkin bertindak untuk menentukan sifat
dari proses penyakit dan mulai berurusan dengan respon maladaptive. Jika stressor dihasilkan dalam
gejala-gejala sisa (tingkat pencegahan tertier) perawat berusaha untuk membatasi atau mengurangi
efek, barangkali dengan menggunakan sumber-sumber rehabilitasi. Ringkasnya perawat atau profesi
kesehatan lain menggunakan model Neuman adalah pengevaluasi aktif dan pemberi intervensi aktif.
Klien dipandang sebagai aktif tetapi lebih rendah disbanding perawat berhubungan beberapa
perubahan status kesehatan. Keperawatan digambarkan sebagai profesi yang unik, keunikannya
dihubungkan dengan sifat holistic manusia dan pengaruh dari variable yang berinteraksi dalam
lingkungan internal maupun eksternal. Perawat mengkaji semua factor yang berpengaruh pada
klien..Contoh Neuman menyatakan bahwa lapang persepsi pemberi pelayanan

professional dan klien harus dikaji karena persepsi klien dan caregiver mungkin bervariasi. Dengan
demikian hal ini akan mempengaruhi tindakan caregiver. Pengkajian persepsi berarti bahwa perawat
mengkaji prasangka, kebutuhan dan nilai-nilai yang dimiliki klien yang berhubungan dengan kondisi klien
sebelum membuat keputusan. Hal ini penting bahwa pengkajian persepsi harus menjadi aspek yang
dimuat karena ini akan sangat berguna pada format proses perawatan yang selanjutnya dibuat oleh
Neuman. f. Hubungan antara keempat konsep sentral. Perawat dilihat sebagai parsitipan yang aktif dan
sebagai faktor dalam lingkungan interpersonal yang mempengaruhi klien. Kesehatan adalah keadaan
dinamis yang dipengaruhi oleh waktu dimana individu tersebut mencari cara untuk memepertahankan
beberapa bentuk stabilitas. Keadaan ini merupakan keadaan yang harmonis pada semua aspek mausia,
keadaan yang tidak harmonis akan menyebabkan keadaan kesehatan berkurang. Stressor didapat dari
lingkungan internal dan eksternal dimana keduanya ada dalam system klien. Sifat dari stressor
kebutuhan klien harus dikaji oleh perawat sebelum menetapkan perencanaan . Salah satu kekuatan
dalam model ini terletak pada hubungan antara variabel klien dengan konsep yang termasuk dalam
system. Kegunaan dari model ini adalah 1) Dapat mengkonseptualisasikan klien / system klien dalam
keadaan kesehatan berubah – ubah 2) Lingkungan internal dan ekternal adalah system yang dinamis
untuk klien 3) Perawat melakukan pengkajian , pencegahan dan intervensi pada klien/ sistem klien g.
Penerimaan oleh keperawatan (Tomey and Alligood (2002)) Praktek Model sistem Neuman memiliki
relevansi luas untuk praktek keperawatan. Penggunaan model ini oleh perawat dilengkapi fasilitas
tujuan yang terarah, terpadu dengan pendekatan holistik untuk perawatan klien, namun juga cocok
untuk digunakan multidisiplin dalam mencegah fragmentasi perawatan pada klien. Model delineates
sistem klien dan klasifikasi stres yang dapat dimengerti dan digunakan oleh seluruh anggota tim
perawatan kesehatan (Mirenda, 1986). Pedoman telah dipublikasikan untuk penggunaan model dalam
praktek perawatan klinis dan untuk administrasi pelayanan kesehatan.

Neuman telah mengembangkan beberapa instrumen untuk memfasilitasi penggunaan model. Instrumen
tersebut meliputi alat penilaian dan intervensi untuk membantu perawat dalam mengumpulkan dan
mensintesa data klien, sebuah format untuk pencegahan sebagai intervensi, dan sebuah format untuk
aplikasi proses keperawatan dalam kerangka model sistem neuman. Format proses keperawatan
Neuman terdiri dari 3 tahap berikut: (1) diagnosa keperawatan, (2) tujuan keperawatan dan (3) hasil
keperawatan . Diagnosis keperawatan berdasarkan pengkajian awal yang komprehensif. Tujuan
keperawatan tersebut kemudian ditetapkan bersama klien untuk perubahan preskriptif yang diinginkan
guna memperbaiki kesehatan. Hasil keperawatan ditentukan oleh intervensi keperawatan yang
diberikan. Evaluasi dilakukan untuk mengkonfirmasi tujuan hasil yang diinginkan atau untuk reformasi
tujuan keperawatan. Model ini juga di gunakan untuk memandu praktek keperawatan di negara-negara
di seluruh dunia. Sebagai contoh, model ini sedang digunakan di Belanda untuk memandu Emergis,
sebuah program komprehensif kesehatan mental yang menyediakan perawatan psikiatris untuk anak-
anak, remaja, dewasa dan orang tua, perawatan kecanduan, dan pelayanan sosial. Model Neuman
dipilih karena bersifat holistik, difokuskan pada keunikan klien dalam lingkungan nya, ditujukan terhadap
pencegahan, dan dapat berkolaborasi dengan disiplin lain. Pendekatan berbasis penelitian terhadap
pelaksanaan model untuk Emergis telah dilakukan, yang akan memungkinkan evaluasi tentang
bagaimana penggunaan model ini akan mempengaruhi kualitas pelayanan, kepuasan karyawan dan
kepuasan klien. Tujuan akhir untuk proyek ini adalah untuk mengintegrasikan taksonomi diagnosa
keperawatan seperti yang dijelaskan oleh Zeigler (1982) Tommey dan Alligood (2002). Model Neuman's
memberikan perspektif sistem yang memungkinkan perawat untuk menilai dan memelihara keutuhan
keluarga sebagai klien. Issel (1995) Tommey dan Alligood (2002) menggunakan sebagai kerangka teoritis
untuk program manajemen kasus yang komprehensif pada keluarga klien maternitas. Dalam konteks
yang lebih luas dari unit pengasuh sebagai sebuah sistem, Jones (1996) mengidentifikasi stressor
intrapersonal, interpersonal dan extrapersonal dari pengasuh utama orang dengan cedera kepala
traumatis. Lin, Ku, Leu, Chen (1996) menggambarkan keterkaitan antara stres, perilaku coping dan
status kesehatan pada pengasuh keluarga pasien dengan hepatoma. Sistem model Neuman

digunakan dalam praktik berbasis masyarakat /

kelompok dan perawatan kesehatan masyarakat. Anderson, McFarland dan Helton (1986) Tommey dan
Alligood (2002) adalah orang-orang yang pertama beradaptasi terhadap model ini dalam
mengembangkan penilaian kebutuhan kesehatan masyarakat di

mana mereka mengidentifikasi kekerasan terhadap perempuan sebagai masalah kesehatan masyarakat
utama. Dwyer, Walker, Suchman dan Coggiola (1995) Tommey dan Alligood (2002) menggunakan
sebagai dasar bagi praktik-praktik kolaboratif oleh para praktisi perawat dan dokter di Pusat Perawatan
Masyarakat University of Rochester. Hal ini digunakan untuk menggambarkan layanan dan efektivitas
biaya di pusat kesehatan warga senior di Pennsylvania. Sistem model Neuman digunakan secara efektif
untuk meningkatkan praktek perawatan lanjutan. Barker, Robinson dan Brautigan (1999) Tommey dan
Alligood (2002) menggunakan model ini untuk mengevaluasi apakah kunjungan rumah perawat psikiatri
bisa menurunkan tingkat kunjungan ulang pasien depresi di rumahsakit, dan mereka menemukan bahwa
ada penurunan substansial dalam kunjungan ulang di RS pada kelompok yang menerima tindak lanjut
kunjungan rumah perawat psikiatri. Hassel (1996) Tommey dan Alligood (2002) mengintegrasikan
modelsistem Neuman dan perspektif medis untuk meningkatkan pengelolaan depresi oleh praktisi
perawat. Martin (1996) Tommey dan Alligood (2002) menerapkan model untuk praktek anestesi
perawat menggunakan contoh spesifik peran perawat anestesi. Model ini telah dipelajari dan diterapkan
dalam disiplin lain seperti terapi fisik. Penelitian lebih lanjut terus memvalidasi aplikasinya di luar
keperawatan. Pendidikan Model ini telah diterima di kalangan akademisi dan digunakan secara luas
sebagai panduan kurikulum. Telah digunakan di semua tingkat pendidikan keperawatan di seluruh
Amerika Serikat dan di negara lain, termasuk Australia, Kanada, Denmark, Inggris, Korea, Kuwait,
Portugal, Taiwan, Belanda dan Jepang. Dalam tinjauan integratif penggunaan model dalam program
pendidikan di semua tingkatan, Lowry (2002) melaporkan bahwa "meskipun trennya adalah menuju
eklektisisme dalam pendidikan keperawatan saat ini, model sistem Neuman menjabat banyak program
dengan baik ...." dan sering dipilih di negara lain untuk memfasilitasi belajar siswa. Pedoman ini telah
dipublikasikan untuk penggunaan model dalam pendidikan profesi kesehatan. Model perspektif holistik
menyediakan kerangka kerja afektif untuk pendidikan keperawatan pada semua tingkatan. Hal ini
digunakan untuk program keperawatan praktis di Community College Baltimore County dan untuk
tingkat pendidikan keperawatan asosiasi di Central Florida Community College. Lowry dan Newsome
(1995) Tommey dan Alligood (2002) melaporkan terdapat 12 program gelar associate yang
menggunakan model tersebut sebagai kerangka kerja konseptual untuk pengembangan kurikulum. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa lulusan paling sering menggunakan model ini dalam peran sebagai
pendidik dan penyedia perawatan (caregiver) dan mereka cenderung untuk terus berlatih dari perspektif
sistem model berbasis Neuman. Baru-baru ini telah diungkapkan mengenai modelini yang diterjemahan
ke dalam bahasa Arab untuk digunakan dalam pendidikan keperawata. Model Neuman telah dipilih
untuk program sarjana muda berdasarkan perspektif teoretis dan komprehensif untuk kurikulum
holistik, dan karena ber potensi untuk digunakan pada individu, keluarga, kelompok kecil, dan
masyarakat. Divisi Perawatan Neuman College adalah sekolah pertama yang memilih model sistem
Neuman sebagai dasar konseptual untuk kurikulum dan pendekatan untuk perawatan klien pada tahun
1976. fakultas ini telah mengembangkan alat penilaian dan intervensi berdasarkan kerangka Neuman
dan telah mengembangkan alat evaluasi klinis berdasarkan model Neuman dan format evaluasi Bondy's.
The University of Pittsburgh di Pennsylvania adalah

salah

satu

program
keperawatan

Baccalaureat

pertama

yang

mengimplementasikan model dalam kurikulum yang terintegrasi. Model ini telah digunakan di Lander
University di Greenwood, South Carolina, sebagai kerangka untuk pendidikan sarjana muda
keperawatan sejak tahun 1987. Model ini digunakan sebagai kerangka kerja yang komprehensif untuk
mengatur data yang dikumpulkan dari pasien bersalin oleh mahasiswa sarjana keperawatan di
University of South Florida. Di Universitas Texas di Tyler, tingkatan Neuman tentang pencegahan
intervensi digunakan untuk materi dalam program kurikulum. Minnesota antar Konsorsium
Keperawatan, terdiri dari tiga perguruan tinggi swasta yang berhubungan dengan gereja, telah
mengembangkan kerjasama sebuah program sarjana muda keperawatan yang menggunakan Neuman
System Model sebagai kerangka kurikulum pengorganisasian perusahaan (Glazebrook, 1995). Model ini
menyediakan kerangka kerja untuk mengembangkan program sarjana muda keperawatan di Palm Beach
Atlantic University, dengan kelulusan kelas pertama di 2007 (Alligood, 2004) Hal ini digunakan di Malone
College di Ohio (Mallone College, nd), di Missouri Southern State University (MSSU, nd), dan di College
Anslem Saint di New Hampshire (Saint Anselm College, nd) Efektivitas model ini telah dibuktikan dalam
mendukung transisi konseptual antara tingkat pendidikan keperawatan. Hilton dan Grafton (1995)
membahas aplikasinya sebagai kerangka kerja untuk transisi dari diploma pendidikan gelar associate di
Los Angeles Country Medical Center Scholl of Nursing. Sipple dan Freese (1989) menggambarkan transisi
dari rekan gelar sarjana muda pendidikan Neuman Systems

Model berbasis di Lander College di Greenwood, South Carolina. Di universitas Tennese di Martin, model
yang diberikan kerangka kurikulum untuk Bachelor of Science dalam program sarjana Perawatan dimulai
pada tahun 1988; Strickland-Seng (1995) dijelaskan menggunakan sebagai dasar untuk evaluasi klinis
siswa dalam Bachelor of Science dalam mereka Perawatan program sarjana. The Neuman System Model
telah digunakan secara efektif dalam dasar akhir pendidikan keperawatan dan seterusnya. Bunn (1995)
menggambarkan pengembangan dan pelaksanaan program keperawatan kesehatan jiwa komunitas
berdasarkan prinsipprinsip perawatan kesehatan di Kanada untuk perawat terdaftar dalam Bachelor of
Science di dalam Keperawatan Program di Univensity Ottawa. Model ini memungkinkan siswa untuk
mempelajari populasi klien yang dipilih, seperti Cina tua, sebagai keseluruhan berisiko tinggi dan budaya
untuk merencanakan kegiatan pencegahan kesehatan yang relevan di tingkat primer, sekunder, dan
tersier. Martin (1996) menyatakan bahwa transisi pendidikan perawat anestesi ke dalam program
pascasarjana keperawatan akan membutuhkan penggabungan teori keperawatan maju dan menerapkan
Neuman Systems Model praktek perawat anestesi. Model system Neuman menggunakan
pengembangan konseptual model kerangka kerja untuk tingkat berganda dari keperawatan dan
kurikulum yang berhubungan dengan kesehatan didunia. Penerimaaan oleh pendidikan keperawatan
komunitas adalah sebuah bukti yang jelas. Penelitian Penelitian sangat penting bagi keperawatan untuk
maju sebagai suatu disiplin ilmu. Penelitian komponen model untuk penjelasan tambahan dan generasi
teori keperawatan dapat diuji melalui penelitian adalah contoh kontribusi potensi Model Neuman untuk
kegiatan penelitian dan pengetahuan keperawatan (Fawcett, 1990, 1995a; Mirenda, 1986; Ross &
Bourbannais, 1985; J Russel, komunikasi pribadi, Jan.10, 1988). Aturan untuk penelitian keperawatan
Neuman Sistem berbasis Model telah ditetapkan oleh Fawcett, seorang wali model Neuman,
berdasarkan isi model dan literatur terkait (Fawcett & Gigliotti, 2001). Pedoman telah dipublikasikan
untuk panduan penggunaan model untuk penelitian keperawatan (Louis et al, 2002) Neuman
melaporkan bahwa dia adalah salah satu dari tiga model yang paling sering digunakan untuk penelitian
keperawatan (B. Neuman, komunikasi pribadi, 18 Juli 1996). Penelitian yang dilaporkan oleh dukungan
komunitas keperawatan meningkatkan penggunaan empiris dari model. Dalam edisi ketiga model Sistem
Neuman, Louis (1995)

dibahas penggunaannya dalam penelitian keperawatan dan diidentifikasi hampir 100 studi yang
dilakukan antara tahun 1989 dan 1993, yang model menyediakan kerangka kerja. Edisi ketiga juga berisi
bibliografi beranotasi penelitian terpilih dilakukan dari 1989 sampai 1993, dengan lampiran daftar studi
penelitian yang diterbitkan dalam jurnal, disertasi, dan tesis master's. Dalam edisi fouth dari Neuman
System Model, Fawcett dan Giangrande (2002) menyajikan kajian terpadu 200 laporan penelitian
menggunakan model yang dipublikasikan melalui 1997. Sebuah daftar diperbarui dikompilasi oleh
Fawcett penelitian diterbitkan dengan menggunakan odel terletak pada laporan Neuman Neuman
bahwa dia adalah salah satu dari tiga model yang paling sering digunakan untuk penelitian keperawatan
(B. Neuman, komunikasi pribadi, 18 Juli 1996). Penelitian yang dilaporkan oleh dukungan komunitas
keperawatan meningkatkan penggunaan empiris dari model. Dalam edisi ketiga model Sistem Neuman,
Louis (1995) dibahas penggunaannya dalam penelitian keperawatan dan diidentifikasi hampir 100 studi
yang dilakukan antara tahun 1989 dan 1993, yang model menyediakan kerangka kerja. Edisi ketiga juga
berisi bibliografi penelitian terpilih dilakukan dari 1989 sampai 1993, dengan lampiran daftar studi
penelitian yang diterbitkan dalam jurnal, disertasi, dan tesis master's. Dalam edisi fouth dari Neuman
System Model, Fawcett dan Giangrande (2002) menyajikan kajian terpadu 200 laporan penelitian
menggunakan model yang dipublikasikan tahun 1997. Sebuah daftar diperbarui dikompilasi oleh Fawcett
penelitian diterbitkan dengan menggunakan model terletak di website Model Sistem Neuman di
http://www.neumansystemmodel.com Tinjauan penelitian saat ini menggunakan model Sistem Neuman
menunjukkan bahwa sering dipilih sebagai kerangka kerja konseptual untuk praktisi penelitian dan
mahasiswa pascasarjana. Contoh terbaru termasuk pengaruh spiritualitas, akal, dan arthritis sebuah
persepsi kesehatan orang dewasa tua dengan rheumatoid arthritis (Potter & Zausniewski, 2000), dari
pengasuhan dan membantu pencarian pada ibu-berat lahir rendah dan bayi normal (Mei , 2000),
penyakit jantung sebagai masalah kesehatan (Wilson, 2000), dari kualitas hidup kesakitan seseorang
dengan kanker kronis (Gerstle, 2001), asuhan keperawatan pasien mengalami detoksifikasi alkohol
(Norrish, 2001), menciptakan lingkungan bagi para manajer (Skillen, 2001), dan ajaran efek praoperasi
pada tingkat kecemasan untuk pasien menjalani operasi katarak (Morel, 2001).

Kelebihan Teori Model ini biasa dipakai oleh mahasiswa sebagai kerangka kerja konseptual untuk tesis
dan disertasi. Contoh terbaru meliputi studi mahasiswa tentang penggunaan kondom dikalangan wanita
kulit hitam, kebiasaan koping dan penggunaan narkoba di kalangan anak SMU, efek manajemen nyeri
untuk tekanan darah, hubungan karakteristik lingkungan keluarga dengan resiko penyakit
kardiovaskuler, penyedia layanan kesehatan militer kepatuhan terhadap pedoman pasien nasional
untuk mengelola hipertensi Model ini dapat beradaptasi dengan baik untuk mempelajari bidang yang
diminati di seluruh hambatan budaya. Contohnya termasuk studi menyusui di India, mengadaptasi
model untuk keperawatan di Malaysia, aspek yang dipilih variabel spiritual perawat onkologi Israel,
penilaian risiko berat lahir rendah pada ibu Thailand dan keyakinan tentang merokok di kalangan remaja
The neuman Sistem Model digunakan secara luas untuk menyediakan kerangka kerja konseptual untuk
proyek-proyek penelitian di Amerika Serikat dan di negara lain. Penerimaan oleh komunitas riset
keperawatan adalah bukti yang jelas. Kelemahan Teori Kelemahan yang terdapat pada model system
Neuman adalah: 1)

Model Sistem Neuman dapat digunakan oleh semua profesi kesehatan, sehingga untuk profesi
keperawatan menjadi tidak spesifik

2)

Penjelasan tentang perbedaan stressor interpersonal dan ekstrapersonal masih dirasakan belum ada
perbedaan yang jelas Model sistem Neuman tidak membahas secara detail tentang perawat -klien,
padahal hubungan perawat klien merupakan domain penting dalam Asuhan Keperawatan

2.3

CONTOH KASUS TEORI BETTY NEUMAN Sebuah keluarga yang bahagia sedang menantikan kehadiran
anak pertama
mereka. Sang ibu telah mengandung 2 bulan. Namun, suatu saat ibu mengalami perdarahan dan
menurut dokter kehamilan tersebut tidak bisa dipertahankan. Oleh karena itu dilakukan aborsi untuk
menyelamatkan jiwa ibunya. Pada kasus di atas, perasaan duka cita dari pasangan tersebut memiliki
karakteristik yang kompleks. Misalnya, sang ibu berduka karena calon bayinya tidak bisa dipertahankan
(kehilangan interpersonal), atau hilangnya harapan terhadap kehamilan yang telah ditunggu-
tunggu(kehilangan intrapersonal), atau

barangkali merasa bersalah kepada anggota keluarga lainnya karena tidak sesuai harapan mereka
(kehilangan ekstrapersonal). Ketika kita akan menentukan tingkat pengaruh kehilangan pada diri
seseorang, kita juga harus mengkaji dampak dari perasaa kehilangan tersebut pada kehidupan mereka
sehari-hari, cara mereka mengatasi mengatasi kesedihannya, atau nilai-nilai dan kepercayaan yang
dianut mengenai kehilangan. Secara umum kita akan mengkaji fungsi dari masing-masing garis
pertahanan fleksibel, garis pertahanan normal, garis perlawanan, dan struktur dasar. Pengkajian harus
meliputi banyak aspek, meliputi : aspek fisiologis, spiritual, psikologis, perkembangan, dan sosial budaya.
Untuk membantu pasangan

tersebut

mencapai

rekonstitusi,

dukungan

interpersonal

dan

ekstrapersonal merupakan 3 hal penting yang perlu dikaji. Siapakah anggota keluarga yang dapat
memberikan dukungan positif?. Apakah sistem pendukung secara kultural dapat diterima oleh pasangan
trsebut?. Setiap orangtua akan memberikan reaksi yang berbeda, tergantung pada struktur dasar yang
dimilikinya. Sebuah penelitian telah membuktikan adanya perbedaan respon berdasarkan jender
terhadap perasaan kehilangan pada masa perinatal, maka respon terhadap pengalaman duka cita bagi
masing-masing orang tidak akan sama termasuk rentang waktu pemulihannya pun berbeda. Perbedaan
dalam proses duka cita tentu akan memberikan stres tambahan diantara para orangtua.Selanjutnya,
faktor-taktor ekstrapersonal berpotensi memberikan dampak bagi mereka. Setelah dilakukan pengkajian
secara menyeluruh, selanjutnya tahapan perencanaan, intervensi, dan evaluasi akan menggunakan
proses yang sama. Perangkat penilaian akan mengukur hal-hal yang akan berdampak secara khusus
pada aspek-aspek fisiologis, psikologis rohani, sosial budaya, dan perkembangan. Misalnya aspek sosial
budaya akan mempengaruhi jenis intervensi yang bisa diterima oleh keluarga. Kehilangan pada masa
perinatal merupakan suatu pengalaman yang sangat pribadi bagi banyak orang. Pemahaman mengenai
arti dari pengalaman pribadi akan sangat membantu petugas kesehatan untuk menentukan intervensi
yang spesifik dan terbaik. Intervensi terhadap gangguan fisiologis yang dapat menghalangi proses

rekonstitusi bisa juga diberikan tergantug kondisi klien, misalnya perubahan pola tidur, nutrisi, dan
sebagainya. Selanjutnya, perawat perlu mempertimbangkan aspek perkembangan seseorang dari
perasaan berduka. Intervensi yang sesuai untuk ibu muda primigravida tentunya akan sangat berbeda
dengan ibu yang telah memiliki anak sebelumnya.

BAB III PENUTUP 3.1

KESIMPULAN Neuman model system dikembangkan berdasarkan pada teori umum dan

memandang keluarga sebagai suatu system terbuka yang bereaksi terhadap stressor dan lingkungan.
Variabel klien adalah fisiologis, psikologis, social budaya, perkembangan dan spiritual. Intervensi
keperawatan terjadi melalui tiga cara pencegahan yaitu pencegahan primer, sekunder dan tertier.
Model ini digunakan dalam pendidikan keperawatan, riset, administrasi dan langsung dipelayanan
keperawatan. Penggunaan model konsep keperawatan untuk menganalisis suatu konsep tertentu dapat
memberikan pedoman bagi kita dalam pengembangan perangkat penilaian dan pengukuran yang lebih
spesifik, andal (reliable) dan akurat. Sebab fokus utama keperawatan adalah klien, lingkungan, dan
kesehatan. Model keperawatan memberikan kerangka pikir holistik dan tak terpisahkan untuk menila
konsep-konsep yang menarik perhatian bagi profesi perawat. Sudut pandang yang holistik seperti itu
penting sekali digunakan bila perawat berhadapan dengan variabel yang bersifat multidimensional,
misalnya duka cita, nyeri, takut, marah, atau hal-hal lain yang penting dalam asuhan keperawatan.
Dalam praktik pelayanan keperawatan, penggunaan model keperawatan akan membantu perawat
dalam mendefinisikan area penilaian dan memberikan pedoman untuk menentukan standar outcome
yang sesuai. Ketika perawat melakukan sebuah riset keperawatan, maka model konseptualakan
membantu dalam menyusun struktur yang logis dan konsisten dengan asumsiasumsi yang sudah ada,
terutama dalam menyusun berbagai instrumen, metode, dan indikator pengukuran. 3.2

SARAN

Seharusnya, kita dapat mendeskripsikan suatu terminologi dengan perspektif ilmu keperawatan.
Reformulasi informasi hasil penelitian kedalam model keperawatan dapat memperkuat tubuh ilmu
pengetahuan (body of knowledge) keperawatan

sehingga akan lebih mudah mempelajari dan memahami manusia beserta aplikasinya.

DAFTAR PUSTAKA Parker, Marilyn E., Marlaine C. Smith. (2010). Nursing Theories and Practice (3rd ed.).
Philadelphia: F.A. Davis Company. S. Hamid, A. Y., & Ibrahim, K. (2014). Pakar Teori Keperawatan dan
Karya Mereka(indonesia). singapore: Elsevier Pte Ltd. Neuman, B. (1989). The Neuman systems model
(2nd ed.). Norwalk, CT: Appleton-Lange. Neuman, B. (1995). The Neuman systems model (3rd ed.).
Norwalk, CT: Appleton-Lange. Potter dan Perry, (2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep,
Proses dan Praktek Edisi 4. Jakarta: EGC Potter dan Perry, (2009). Fundamental Keperawatan Buku 1
Edisi 7. Jakarta: Salemba Medika Tomey dan Alligood, (2002). Nursing Theory: Utilization &Application .
3rd ed. Missouri: Elsevier Mosby Publications Tomey dan Alligood, (2002). Nursing theorists and their
work. (5th ed.). Mosby, Philadelp

pdfcoffee.com

Contact information

Ronald F. Clayton

info@pdfcoffee.com

Address:
46748 Colby MotorwayHettingermouth, QC T3J 3P0

About Us

Contact Us

Copyright

Privacy Policy

Terms and Conditions

FAQ

Cookie Policy

SUBSCRIBE OUR WEEKLY

NEWSLETTER

Enter your E-mail

Copyright © 2021 PDFCOFFEE.COM. All rights reserved. Our partners will

Anda mungkin juga menyukai