Anda di halaman 1dari 28

2.

1 Latar Belakang Teori


Betty Neuman lahir pada tahun 1924 disebuah pemukiman pertanian di Lowel,
Ohio. Dia anak kedua dari 3 bersaudara dan merupakan anak perempuan satu-
satunya. Ketika berumur 11 tahun bapaknya meninggal setelah 6 tahun dirawat karena
CRF. Pujian bapaknya terhadap perawat mempengaruhi pandangan Neuman tentang
perawat dan komitmennya menjadi perawat terbaik yang selalu dekat dengan pasien.
Setelah lulus SMA Neuman tidak dapat melanjutkan pendidikan keperawatan. Dia
bekerja sebagai teknisi pada perusahaan pesawat terbang dan sebagai juru masak di
Ohio dalam rangka menabung untuk pendidikannya dan membantu ibu serta adiknya.
Adanya program wajib militer di keperawatan mempercepat masuknya Neuman ke
sekolah keperawatan. Neuman pertama kali memperoleh pendidikan pada People
Hospital School of Nursing sekarang General Hospital Akron di Akron, Ohio tahun
1947.  Neuman menerima gelar BS pada keperawatan Kesehatan Masyarakat tahun
1957 dan MS Kesehatan Masyarakat serta Konsultan Keperawatan Jiwa tahun 1966
dari Universitas California LA. Tahun 1985 Neuman menyelesaikan PHD dalam
bidang Clinical Psychology dari Universitas Pasific Western (Tomey dan Alligood, 2002)

Neuman mempraktekkan bed side nursing sebagai staf kepala dan Private Duty


Nurse di berbagai RS. Pekerjaannya di komunitas termasuk di sekolah-sekolah,
perawatan di perusahaan dan sebagai kepala perawatan di klinik obstetric suaminya
dan konseling intervensi krisis di keperawatan jiwa di komunitas. Tahun 1967, 6 bulan
setelah mendapat gelar MS dia menjadi kepala fakultas dari program dimana ia lulus
(Universitas California LA) dan memulai kontribusinya sebagai dosen, penulis dan
konsultan dalam berbagai disiplin ilmu kesehatan. Tahun 1973, Neuman dan keluarga
kembali ke Ohio, sejak itu dia sebagai konsultan kesehatan jiwa, menyediakan program
pendidikan berkelanjutan dan melanjutkan perkembangan dari modelnya, dia orang
yang pertama mendapatkan California Licensed Clinical Fellows of the American
Association of Marriage & Family Therapy dan tetap melakukan praktek konseling
(Neuman, 1995).
Model Sistem Neuman aslinya berkembang tahun 1970, ketika itu ada
permintaan lulusan Universitas California LA untuk pembukaan kursus yang
memberikan wawasan tentang aspek fisiologi, psikologi, sosiokultural dan aspek
pengembangan dari kehidupan manusia (Neuman, 1995).  Model pertama kali
dipublikasikan tahun 1972 pada penelitian keperawatan “ A Model for Teaching Total
Person Approach to Patient Problems”. Model ini dikembangkan untuk menyediakan
struktur yang terintegrasi dari aspek-aspek di atas secara holistik. Setelah 2 tahun
dievaluasi model tersebut dipublikasikan dalam 3 edisi ( 1982,1989, 1995).
Neuman. B. (1982) adalah The Neuman systems model: Application to nursing
education and practice.
Neuman, B. (1989) adalah The Neuman systems model (2nd ed.)
Neuman, B. (1995) adalah The Neuman systems model (3rd ed.) (Tomey dan Alligood,
2002).
Betty Neuman menemukan teori modelnya dari berbagai teori dan disiplin ilmu.
Teori ini juga merupakan hasil dari pengamatan dan pengalaman selama ia bekerja di
pusat kesehatan mental keperawatan.

2.2  Definisi dan Konsep Mayor


Definisi dalam sebuah teori berhubungan dengan arti umum konsep. Definisi ini
menggambarkan aktivitas penting untuk mengukur konsep, hubungan atau variabel
dalam sebuah teori (Tomey dan Alligood, 2006 dalam Potter dan Perry, 2009). Model
Sistem Neuman menggunakan sebuah sistem pendekatan untuk menggambarkan
bagaimana klien mengatasi tekanan (stressor) dalam lingkungan internal atau eksternal
mereka. Perawat yang menggunakan teori Neuman dalam praktek pelayanan mereka
berfokus pada respons klien terhadap tekanan (Meleis, 2006 dalam Potter dan Perry,
2009).
Model sistem Neuman menyoroti bahwa keadaan sehat dan sakit dari 
seseorang itu sebagai sistem yang holistik dan lingkungan mempengaruhi kesehatan.
Klien dengan perawat membuat tujuan dan mengidentifikasi intervensi preventif yang
sesuai. Individu, keluarga atau kelompok lain, komunitas ataujaringan sosial adalah
sistem klien yang dilihat sebagai gabungan dari interaksi fisiologis, psikologis, sosial
budaya, perkembangan, dan variabel spiritual  (Tomey dan Alligood, 2002).
Konsep yang dikemukakan oleh Betty Neuman adalah konsep “Health care
System” yaitu model konsep yang menggambarkan aktifitas keperawatan yang
ditujukan kepada penekanan penurunan stress dengan memperkuat garis pertahanan
diri secara fleksibel atau normal maupun resisten dengan sasaran pelayanan adalah
komunitas. Betty Neuman mendifinisikan manusia secara utuh merupakan gabungan
dari konsep holistik ( fisiologis, psikologis, social budaya, perkembangan dan variabel
spiritual) dan pendekatan sistem terbuka.  Sebagai sistem terbuka, manusia
berinteraksi, beradaptasi dengan dan disesuaikan oleh lingkungan, yang digambarkan
sebagai stressor (Chinn dan Jacobs, 1995 dalam Potter dan Perry, 2005).
Konsep Mayor yang terdapat  dalam model sistem Neuman adalah (Fitzpatrick &
Whall, 1989):
1.      Tekanan/ Stressor
2.      Garis pertahanan dan perlawanan
3.      Tingkatan pencegahan
4.      Lima variabel sistem klien
5.      Struktur dasar
6.      Intervensi, dan
7.      Rekonstruksi

Penjelasan dari konsep mayor model sistem Neuman adalah sebagai berikut:
1. Stressor
Stressor adalah kekuatan lingkungan yang menghasilkan ketegangan dan
berpotensial untuk menyebabkan sistem tidak stabil. Neuman mengklasifikasi stressor
sebagai berikut (Potter dan Perry, 2005):
1)    Stressor intrapersonal
Stressor intrapersonal terjadi dalam diri individu dan berasal dari dalam diri klien, serta
berhubungan dengan lingkungan internal. Misalnya : respons autoimmun
2)    Stressor interpersonal
Lingkungan eksternal, segala sesuatu pengaruh yang  berasal di luar diri klien. Stessor
ini terjadi pada satu individu/keluarga atau lebih yang memiliki pengaruh pada sistem.
Misalnya : ekspektasi peran
3)    Stressor ekstrapersonal
Stressor yang  juga terjadi diluar lingkup sistem atau individu/keluarga tetapi lebih jauh
jaraknya dari sistem dari pada stressor interpersonal. Misalnya : sosial politik.
2. Garis pertahanan dan perlawanan
Garis pertahanan menurut Neuman terdiri dari:
1)    Garis pertahanan normal (normal line of defense)
Garis pertahanan normal adalah lingkaran tebal diluar model. Garis ini memperlihatkan
sebuah stabilitas dari individu/sistem. Hal tersebut dijaga sepanjang waktu dan
diberikan sebagai standar untuk menaksir dari kesejahteraan, wellness klien. Hal itu
termasuk sistem variabel dan tingkah laku seperti pola koping, pola hidup, dan tingkat
perkembangan. Perluasan dari garis pertahanan normal memperlihatkan peningkatan
tahap kesehatan/kesejahteraan
2)    Garis pertahanan fleksibel (flexible line of defense)
Garis pertahanan fleksibel adalah lingkaran putus di luar model. Garis pertahanan
fleksibel berperan memberikan respon awal atau perlindungan pada sistem dari
stressor. Garis ini bisa menjauh atau mendekat pada garis pertahanan normal. Bila
jarak antara garis pertahanan meningkat maka tingkat proteksipun meningkat. Oleh
sebab itu untuk mempertahankan keadaan stabil dari sistem klien, maka perlu
melindungi garis pertahanan normal dan bertindak sebagai buffer. Kondisi ini bersifat
dinamis dan dapat berubah dalam waktu relatif singkat. Disamping itu hubungan dari
berbagai variabel (fisiologi, psikologis, sosiokultur, perkembangan dan spiritual) dapat
mempengaruhi tingkat penggunaan garis pertahanan diri fleksibel terhadap berbagai
reaksi terhadap stressor
Sedangakan untuk garis perlawanan hanya ada satu yaitu garis pertahanan Resisten
(lines of resistance)
Rangkaian lingkaran putus2 mengelilingi struktur utama dasar disebut garis
resisten. Lingkaran itu memperlihatkan  faktor sumber yang menolong klien melawan
serangan atau stressor. Sebagai contoh adalah sistem respon imun/pertahanan tubuh.
Ketika garis resisten itu efektif, sistem klien dapat tersusun kembali, tetapi jika tidak
efektif maka kematian dapat terjadi atau dengan kata lain jika lines of resistance efektif
dalam merespon stressor tersebut, maka sistem depan berkonstitusi, jika tidak efektif
maka energi berkurang dan bisa timbul kematian. Jumlah resisten  terhadap sebuah
stressor ditentukan oleh hubungan antar 5 variabel dalam sistem klien.

3. Tingkatan pencegahan
Tingkatan pencegahan ini membantu memelihara keseimbangan yang terdiri dari:
1) pencegahan primer, 2) sekunder, dan 3) tersier (Neuman, 1982 dalam Potter dan
Perry, 2005)
        1)    Pencegahan primer
Pencegahan primer berfokus pada peningkatan pertahanan tubuh melalui identifikasi
faktor-faktor resiko yang  potensial dan aktual terjadi akibat stressor tertentu. Atau
pencegahan ini terjadi sebelum sistem bereaksi terhadap stressor, meliputi : promosi
kesehatan dan mempertahankan kesehatan. Pencegahan primer mengutamakan pada
penguatan flexible lines of defense dengan cara mencegah stress dan mengurangi
faktor-faktor resiko. Intervensi dilakukan jika resiko atau masalah sudah diidentifikasi
tapi sebelum reaksi terjadi. Strateginya mencakup : immunisasi, pendidikan kesehatan,
olah raga dan perubahan gaya hidup.
         2)    Pencegahan sekunder.
Pencegahan sekunder berfokus pada penguatan pertahanan dan sumber internal
melalui penetapan prioritas dan rencana pengobatan pada gejala-gejala yang tampak.
Pencegahan ini meliputi berbagai tindakan yang dimulai setelah ada gejala dari
stressor. Pencegahan sekunder mengutamakan pada penguatan internal lines of
resistance, mengurangi reaksi dan meningkatkan faktor-faktor resisten sehingga
melindungi struktur dasar melalui tindakan-tindakan yang tepat sesuai gejala.
Tujuannya adalah untuk memperoleh kestabilan sistem secara optimal dan memelihara
energi. Jika pencegahan sekunder tidak berhasil dan rekonstitusi tidak terjadi maka
struktur dasar tidak dapat mendukung sistem dan intervensi-intervensinya sehingga
bisa menyebabkan kematian.
3)    Pencegahan Tersier
Pencegahan tersier berfokus pada proses adaptasi kembali. Prinsip dari pencegahan
tersier adalah untuk memberikan penguatan pertahanan tubuh terhadap stressor,
dilakukan setelah sistem ditangani dengan strategi-strategi pencegahan sekunder.
Pencegahan tersier difokuskan pada perbaikan kembali ke arah stabilitas sistem klien
secara optimal. Tujuan utamanya adalah untuk memperkuat resistansi terhadap
stressor untuk mencegah reaksi timbul kembali atau regresi, sehingga dapat
mempertahankan energi. Pencegahan tersier cenderung untuk kembali pada
pencegahan primer.

4.   Sistem klien
Model Sistem Neuman merupakan suatu pendekatan sistem yang terbuka dan
dinamis terhadap klien yang dikembangkan untuk memberikan suatu kesatuan fokus
definisi masalah keperawatan dan pemahaman terbaik dari interaksi klien dengan
lingkungannya. Elemen-elemen yang ada dalam sistem terbuka mengalami pertukaran
energi informasi dalam organisasi kompleksnya. Stress dan reaksi terhadap stres
merupakan komponen dasar dari sistem terbuka. Klien sebagai sistem bisa individu,
keluarga, kelompok, komunitas atau jaringan sosial (Tomey & Alligood, 2002). Klien
sebagai suatu sistem memberikan arti bahwa adanya keterkaitan antar aspek yang
terdapat dalam sistem tersebut. Kesehatan klien akan dipengaruhi oleh keluarganya,
kelompoknya, komunitasnya, bahkan lingkungan sosialnya.
Neuman meyakini bahwa klien adalah sebagai suatu sistem, memiliki lima variabel
yang membentuk sistem klien yaitu fisik, psikologis, sosiokultur, perkembangan dan
spiritual. Selanjutnya juga dijelaskan oleh Neuman bahwa klien merupakan cerminan
secara wholistik dan multidimensional (Fawcett, 2005). Dimana secara wholistik klien
dipandang sebagai keseluruhan yang bagian-bagiannya berada dalam suatu interaksi
dinamis. Pernyataan tersebut membuktikan bahwa setiap orang itu akan memiliki
keunikan masing-masing dalam mempersepsikan dan menanggapi suatu peristiwa
yang terjadi dalam kehidupan sehari- hari. Neuman mengubah ejaan atau istilah dari
“Holistik” menjadi “Wholistik” dalam edisi keduanya untuk meningkatkan pengertian
atau pemahaman terhadap orang secara keseluruhan.
Disamping itu klien atau sistem dapat menangani stressor dengan baik, sehingga
sakit atau kematiantan atau stabilitasasi sistem. perubahan dapat mempertahankan
kesehatan secara adekuat. Keseimbangan fungsional atau harmonis menjaga keutuhan
integritas sistem. Apabila bagian-bagian dari klien berinteraksi secara harmonis, maka
akan terwujud jika kebutuhan-kebutuhan sistem telah terpenuhi. Namun apabila terjadi
ketidakharmonisan di antara bagian-bagian dari sistem, hal ini disebabkan karena
adanya kebutuhan yang tidak terpenuhi.

5. Struktur dasar (Core)


Struktur dasar berisi seluruh variabel untuk mempertahankan hidup dasar yang
biasa terdapat pada manusia sesuai karakteristik individu yang unik. Variabel-variabel
tersebut yaitu variabel sistem, genetik, dan kekuatan/kelemahan bagian-bagian sistem.
6. Intervensi
Intervensi merupakan tindakan-tindakan yang membantu untuk memperoleh,
meningkatkan dan memelihara sistem keseimbangan, terdiri dari pencegahan primer,
sekunder dan tertier.
7. Rekonstitusi
Neuman (1995) mendefinisikan rekonstitusi sebagai peningkatan energi yang
terjadi berkaitan dengan tingkat reaksi terhadap stressor. Rekonstitusi dapat dimulai
menyertai tindakan terhadap invasi stressor..Rekonstitusi adalah suatu adaptasi
terhadap stressor dalam lingkungan internal dan eksternal. Rekonstitusi bisa
memperluas normal line defense ke tingkat sebelumnya, menstabilkan sistem pada
tingkat yang lebih rendah, dan mengembalikannya pada tingkat semula sebelum sakit.
Yang termasuk rekonstitusi adalah faktor-faktor interpersonal, intrapersonal,
ekstrapersonal dan lingkungan yang berkaitan dengan variabel fisiologis, psikologis,
sosiokultural, perkembangan dan spiritual.

Konsep utama yang terdapat pada model Neuman, meliputi: stresor, garis
pertahanan dan perlawanan, tingkatan pencegahan, lima variabel sistem klien, struktur
dasar, intervensi dan rekonstitusi (Fitzpatrick & Whall, 1989). Berikut ini akan diuraikan
tentang masing-masing variable:

1. Stressor
Stressor adalah kekuatan lingkungan yang menghasilkan ketegangan dan
berpotensial untuk menyebabkan sistem tidak stabil. Neuman mengklasifikasi stressor
sebagai berikut :
    1)    Stressor intrapersonal : terjadi dalam diri individu/keluarga dan berhubungan dengan
lingkungan internal. Misalnya : respons autoimmune
      2)    Stressor interpersonal : yang terjadi pada satu individu/keluarga atau lebih yang
memiliki pengaruh pada sistem. Misalnya : ekspektasi peran
    3)    Stressor ekstrapersonal : juga terjadi diluar lingkup sistem atau individu/keluarga
tetapi lebih jauh jaraknya dari sistem dari pada stressor interpersonal. Misalnya : sosial
politik.

2. Garis pertahanan dan perlawanan


Garis pertahanan menurut Neuman’s terdiri dari garis pertahanan normal dan garis
pertahanan fleksibel. Garis pertahanan normal merupakan lingkaran utuh yang
mencerminkan suatu keadaan stabil untuk individu, sistem atau kondisi yang menyertai
pengaturan karena adanya stressor yang disebut wellness normal dan digunakan
sebagai dasar untuk menentukan adanya deviasi dari keadaan wellness untuk sistem
klien. Selain itu ada berbagai stressor yang dapat menginvasi garis pertahanan normal
jika garis pertahanan fleksibelnya tidak dapat melindungi secara adekuat. Jika itu
terjadi. maka sistem klien akan bereaksi dengan menampakan adanya gejala
ketidakstabilan atau sakit dan akan mengurangi kemampuan sistem untuk mengatasi
stressor tambahan. Garis pertahanan normal ini terbentuk dari beberapa variabel dan
perilaku seperti pola koping individu, gaya hidup dan tahap perkembangan. Garis
pertahanan normal ini merupakan bagian dari garis pertahanan fleksibel.
Garis pertahanan fleksibel berperan memberikan respon awal atau perlindungan
pada sistem dari stressor. Garis ini bisa menjauh atau mendekat pada garis pertahanan
normal. Bila jarak antara garis pertahanan meningkat maka tingkat proteksipun
meningkat. Oleh sebab itu untuk mempertahankan keadaan stabil dari sistem klien,
maka perlu melindungi garis pertahanan normal dan bertindak sebagai buffer. Kondisi
ini bersifat dinamis dan dapat berubah dalam waktu relatif singkat. Disamping itu
hubungan dari berbagai variabel (fisiologi, psikologis, sosiokultur, perkembangan dan
spiritual) dapat mempengaruhi tingkat penggunaan garis pertahanan diri fleksibel
terhadap berbagai reaksi terhadap stressor.
Sedangkan garis perlawanan menurut Neuman’s merupakan serangkaian lingkaran
putus-putus yang mengelilingi struktur dasar. Artinya garis resisten ini melindungi
struktur dasar dan akan teraktivasi jika ada invasi dari stressor lingkungan melalui garis
normal pertahanan (normal line of defense). Misalnya mekanisme sistem immun tubuh.
Jika lines of resistance efektif dalam merespon stressor tersebut, maka sistem depan
berkonstitusi, jika tidak efektif maka energi berkurang dan bisa timbul kematian.

3. Tingkatan pencegahan
Tingkatan pencegahan ini membantu memelihara keseimbangan yang terdiri dari
pencegahan primer, sekunder dan tersier.
1)    Pencegahan primer
Terjadi sebelum sistem bereaksi terhadap stressor, meliputi : promosi kesehatan dan
mempertahankan kesehatan. Pencegahan primer mengutamakan pada penguatan
flexible lines of defense dengan cara mencegah stress dan mengurangi faktor-faktor
resiko. Intervensi dilakukan jika resiko atau masalah sudah diidentifikasi tapi sebelum
reaksi terjadi. Strateginya mencakup : immunisasi, pendidikan kesehatan, olah raga dan
perubahan gaya hidup.
2)    Pencegahan sekunder.
Meliputi berbagai tindakan yang dimulai setelah ada gejala dari stressor. Pencegahan
sekunder mengutamakan pada penguatan internal lines of resistance, mengurangi
reaksi dan meningkatkan faktor-faktor resisten sehingga melindungi struktur dasar
melalui tindakan-tindakan yang tepat sesuai gejala. Tujuannya adalah untuk
memperoleh kestabilan sistem secara optimal dan memelihara energi. Jika pencegahan
sekunder tidak berhasil dan rekonstitusi tidak terjadi maka struktur dasar tidak dapat
mendukung sistem dan intervensi-intervensinya sehingga bisa menyebabkan kematian
3)     Pencegahan Tersier
Pencegahan ini dilakukan setelah sistem ditangani dengan strategi-strategi pencegahan
sekunder. Pencegahan tersier difokuskan pada perbaikan kembali ke arah stabilitas
sistem klien secara optimal. Tujuan utamanya adalah untuk memperkuat resistansi
terhadap stressor untuk mencegah reaksi timbul kembali atau regresi, sehingga dapat
mempertahankan energi. Pencegahan tersier cenderung untuk kembali pada
pencegahan primer. 

4. Sistem klien
Model Sistem Neuman merupakan suatu pendekatan sistem yang terbuka dan
dinamis terhadap klien yang dikembangkan untuk memberikan suatu kesatuan fokus
definisi masalah keperawatan dan pemahaman terbaik dari interaksi klien dengan
lingkungannya. Elemen-elemen yang ada dalam sistem terbuka mengalami pertukaran
energi informasi dalam organisasi kompleksnya. Stress dan reaksi terhadap stres
merupakan komponen dasar dari sistem terbuka. Klien sebagai sistem bisa individu,
keluarga, kelompok, komunitas atau sosial issue (Tomey & Alligood, 1998). Klien
sebagai suatu sistem memberikan arti bahwa adanya keterkaitan antar aspek yang
terdapat dalam sistem tersebut. Kesehatan klien akan dipengaruhi oleh keluarganya,
kelompoknya, komunitasnya, bahkan lingkungan sosialnya.
Neuman meyakini bahwa klien adalah sebagai suatu sistem, memiliki lima variabel
yang membentuk sistem klien yaitu fisik, psikologis, sosiokultur, perkembangan dan
spiritual. Selanjutnya juga dijelaskan oleh Neuman bahwa klien merupakan cerminan
secara wholistik dan multidimensional (Fawcett, 2005). Dimana secara wholistik klien
dipandang sebagai keseluruhan yang bagian-bagiannya berada dalam suatu interaksi
dinamis. Pernyataan tersebut membuktikan bahwa setiap orang itu akan memiliki
keunikan masing-masing dalam mempersepsikan dan menanggapi suatu peristiwa
yang terjadi dalam kehidupan sehari- hari. Perubahan istilah dari Holistik menjadi
Wholistik untuk meningkatkan pemahaman terhadap orang secara keseluruhan.
Disamping itu klien atau sistem dapat menangani stressor dengan baik, sehingga
sakit atau kematian.tan atau stabilitasasi system. perubazhan dapat mempertahankan
kesehatan secara adekuat. Keseimbangan fungsional atau harmonis menjaga keutuhan
integritas sistem. Apabila bagian-bagian dari klien berinteraksi secara harmonis, maka
akan terwujud jika kebutuhan-kebutuhan sistem telah terpenuhi. Namun apabila terjadi
ketidakharmonisan diantara bagian-bagian dari system, hal ini disebabkan karena
adanya kebutuhan yang tidak terpenuhi.

5. Struktur dasar
Struktur dasar berisi seluruh variable untuk mempertahankan hidup dasar yang biasa
terdapat pada manusia sesuai karakteristik individu yang unik. Variabel-variabel
tersebut yaitu variabel sistem, genetik, dan kekuatan/kelemahan bagian-bagian sistem.
6. Intervensi
Intervensi merupakan tindakan-tindakan yang membantu untuk memperoleh,
meningkatkan dan memelihara sistem keseimbangan, terdiri dari pencegahan primer,
sekunder dan tertier.
7. Rekonstitusi
Neuman (1995) mendefinisikan rekonstitusi sebagai peningkatan energi yang
terjadi berkaitan dengan tingkat reaksi terhadap stressor. Rekonstitusi dapat dimulai
menyertai tindakan terhadap invasi stressor..Rekonstitusi adalah suatu adaptasi
terhadap stressor dalam lingkungan internal dan eksternal. Rekonstitusi bisa
memperluas normal line defense ke tingkat sebelumnya, menstabilkan sistem pada
tingkat yang lebih rendah, dan mengembalikannya pada tingkat semula sebelum sakit.
Yang termasuk rekonstitusi adalah faktor-faktor interpersonal, intrapersonal,
ekstrapersonal dan lingkungan yang berkaitan dengan variabel fisiologis, psikologis,
sosiokultural, perkembangan dan spiritual.
Model Sistem Neuman ini sangat sesuai untuk diterapkan pada pengkajian di
masyarakat, karena pendekatan yang dipergunakan adalah pada komunitas sebagai
sistem klien.

2.4 Asumsi Mayor (terkait dengan paradigm keperawatan)


Paradigma keperawatan merupakan konsep sentral keperawatan yang menjelaskan
tentang teori-teori model konseptual keperawatan. Paradigma menjelaskan 4 unsur
utama yang mendasar yaitu manusia, lingkungan, kesehatan, keperawatan. Perawat
harus mampu memahami model konseptual ini didalam memberikan asuhan
keperawatan. Salah satu teori model konseptual keperawatan adalah “System Model
Neuman” dimana beliau menyampaikan bahwa paradigma Keperawatan menurut
model sistem Neuman adalah (Neuman, 1995):

1.   Manusia
Neuman memandang manusia atau klien secara keseluruhan (holistik) yang terdiri dari
5 (lima) variabel faktor fisiologis, psikologis, sosial budaya, faktor perkembangan, dan
faktor spiritual.
1)    Faktor Fisiologis meliputi struktur dan fungsi tubuh
2)    Faktor psikologis terdiri dari proses dan hubungan mental
3)    Faktor sosial budaya meliputi fungsi sistem yang menghubungkan sosial dan
ekspektasi kultural dan aktivasi.
4)    Faktor perkembangan sepanjang hidup.
5)    Faktor spiritual pengaruh kepercayaan spiritual.
 Faktor-faktor ini berhubungan secara dinamis dan tidak dapat dipisah-pisahkan.
Klien juga dipandang mengalami kondisi yang bervariasi,sesuai stress yang dialami.
Ketika stressor terjadi individu banyak membutuhkan informasi atau bantuan untuk
mengatasi stressor. Pemberian motivasi dan atau berbagai jenis pencegahan (primer,
sekunder dan tersier) merupakan rencana tindakan perawat untuk membantu klien.
Sistem klien diartikan dalam struktur dasar dan lingkaran-lingkaran konsentrik yang
saling berkaitan . Struktur dasar meliputi faktor dasar kelangsungan hidup yang lebih
umum dari karakter sehat dan sakit yang merupakan gambaran yang unik dari sistem
klien. Secara umum gambaran keunikan sistem klien dari Neuman adalah range
normal, struktur genetik , pola respon, kekuatan dan kelemahan organ, struktr ego dan
pengetahuan atau kebiasaan. Neuman selanjutnya menyatakan bahwa normal lines of
defense adalah :
1)    Merupakan lingkaran utuh yang mencerminkan suatu keadaan stabil untuk individu,
sistem atau kondisi yang menyertai pengaturan karena adanya stressor yang disebut
keadaan wellness normal dan digunakan sebagai dasar untuk menentukan adanya
deviasi dari keadaan wellness untuk sistem klien.
2)    Berbagai stressor dapat menginvasi normal line of  defense jika flexible lines of
defensetidak dapat melindungi secara adekuat. Jika itu terjadi maka sistem klien akan
bereaksi yang akan tampak pada adanya gejala ketidakstabilan atau sakit dan akan
mengurangi kemampuan sistem untuk mengatasi stressor tambahan.
3)    Normal lines of defense terbentuk dari beberapa variabel dan perilaku seperti pola
koping individu, gaya hidup dan tahap perkembangan.

Garis pertahanan flexible/ Flexible Lines of Defense


    1)    Digambarkan sebagai lingkaran putus-putus paling luar yang berperan memberikan
respon awal atau perlindungan pada sistem dari stressor.
     2)    Diibaratkan sebagai suatu accordion yang bisa menjauh atau mendekat
pada normal line of defense. Bila jarak antara flexible lines of defense dan normal lines
of defense meningkat maka tingkat proteksipun meningkat.
      3)    Melindungi normal line of defense dan bertindak sebagai buffer untuk
mempertahankan keadaan stabil dari sistem klien.
      4)    Bersifat dinamis dan dapat berubah dalam waktu yang relatif singkat.
Lines of Resistance Merupakan serangkaian lingkaran putus-putus yang mengelilingi
struktur dasar. Artinya garis resisten ini melindungi struktur dasar dan akan teraktivasi
jika ada invasi dari stressor lingkungan melalui garis normal pertahanan (normal line of
defense). Misalnya adalah mekanisme sistem immun tubuh.
Jika lines of resistance efektif dalam merespon stressor tersebut, maka sistem
depan berkonstitusi, jika tidak efektif maka energi berkurang dan bisa timbul kematian.
Hubungan dari berbagai variabel (fisiologi, psikologis, sosiokultur, perkembangan
dan spiritual) dapat mempengaruhi tingkat penggunaan flexible lines of
defense terhadap berbagai reaksi terhadap stressor.

2.   Lingkungan
Menurut Neuman lingkungan adalah seluruh faktor-faktor internal dan eksternal
yang berada di sekitar klien . Neuman mengatakan baik lingkungan internal maupun
ekternal pada manusia memiliki hubungan yang harmonis dan keduanya mempunyai
keseimbangan yang bervariasi, dimana keseimbangan atau keharmonisan antara
lingkungan internal dan eksternal tersebut dipertahankan. Pengaruh lingkungan
terhadap klien atau sebaliknya bias berdampak positif atau negatif. Stressor yang
berasal dari lingkungan meliputi 3 hal yaitu intrapersonal, interpersonal dan
extrapersonal. Neuman membagi lingkungan menjadi:
       1)    Lingkungan internal yaitu lingkungan intrapersonal yang ada dalam system klien.
      2)    Lingkungan eksternal adalah lingkungan yang berada di luar system klien.
Kekuatan-kekuatan dan pengaruh interaksi yang berada di luar sistem klien
     3)     Lingkungan yang diciptakan merupakan pertukaran energi dalam system terbuka
dengan lingkungan internal dan eksternal yang bersifat dinamis. Lingkungan ini
tujuannya adalah untuk memberikan stimulus positif ke arah kesehatan klien.

Stressor adalah kekuatan lingkungan yang menghasilkan ketegangan dan


berpotensial untuk menyebabkan sistem tidak stabil. Neuman mengklasifikasi stressor
sebagai berikut :
      1)      Stressor intrapersonal : terjadi dalam diri individu/keluarga dan berhubungan
dengan lingkungan internal. Misalnya : respon autoimmun.
      2)      Stressor interpersonal : yang terjadi pada satu individu/keluarga atau lebih yang
memiliki pengaruh pada sistem. Misalnya : ekspektasi peran.
        3)      Stressor ekstrapersonal : juga terjadi diluar lingkup sistem atau individu/keluarga
tetapi lebih jauh jaraknya dari sistem dari pada stressor interpersonal. Misalnya : sosial
politik.
Stressor interpersonal dan extrapersonal berhubungan dengan lingkungan
eksternal. Created environment mencakup ketiga jenis stressor ini.

3.   Sehat
Sehat menurut Neuman, definisi sehat digambarkan dengan model komponen.
Sehat adalah kondisi dimana bagian dan sub bagian keseluruhan manusia yang selalu
harmoni. Kesehatan manusia dalam status baik atau sakit, selalu berubah dalam lima
variable : fisiologi, psikologi, sosiobudaya, spiritual dan perkembangan. Sehat relatif
dan dinamik dengan stabilitas yang bervariasi.
Garis normal sebagai parameter status sehat. Sehat adalah individual kadang
seimbang atau stabilitas klien atau berubah. Garis pertahanan manusia dapat
permiabel, berbeda dengan individu lain dan menghasilkan status kesehatan yaitu garis
pertahanan normal. Sehat untuk individu lain mungkin berarti retensi komponen yang
tercontitusi, contoh penggunaan protesa setelah amputasi dapat menghasilkan garis
normal. Sehat untuk individu adalah hubungan antara faktor genetik dan
pengalaman.Tipe definisi sehat mengikuti individu ,tidak ada standart absolut. Status
yang terbaik adalah status optimal untuk klien bervariasi dari beberapa poin dalam
hubungannya dengan konsep dasar

4.    Keperawatan
Neuman menyatakan bahwa keperawatan memperhatikan manusia secara utuh
dan keperawatan adalah sebuah profesi yang unik yang mempertahankan semua
variabel yang mempengaruhi respon klien terhadap stressor. Keperawatan
digambarkan sebagai profesi yang unik, keunikannya dihubungkan dengan sifat holistic
manusia dan pengaruh dari variable yang berinteraksi dalam lingkungan internal
maupun eksternal.
Penggunaan model keperawatan dapat membantu individu, keluarga dan
kelompok untuk mencapai dan mempertahankan level maksimum dari total wellness.
Keunikan keperawatan adalah berhubungan dengan integrasi dari semua variabel yang
mana mendapat perhatian dari keperawatan . Neuman (1981) menyatakan bahwa dia
memandang model sebagai sesuatu yang berguna untuk semua profesi kesehatan
dimana mereka dan keperawatan mungkin berbagi bahasa umum dari suatu
pengertian. Neuman juga percaya bahwa keperawatan dengan perspektif yang luas
dapat dan seharusnya mengkoordinasi pelayanan kesehatan untuk pasien supaya
fragmentasi pelayanan dapat dicegah.

5.    Aktivitas Keperawatan.
Perawat dalam model Neuman dipandang sebagai “aktor” atau pemberi intervensi
yang mempunyai tujuan mengurangi pertemuan individu dengan stressor yang jelas
atau meminimalkan efeknya. Perawat memberikan pelayanan sebagai peserta yang
aktif dalam mendukung pertahanan klien dengan membantu klien berespon yang
sesuai terhadap stressor yang datang. Partisipasi aktif dari klien membenarkan arti dari
pengalamannya dengan perawat. Selanjutnya pembuatan tujuan kolaborasi dan
kemajuannya adalah istilah yang digunakan Neuman untuk menjelaskan aktivitas
antara perawat dan klien. Keputusan dibuat oleh proses kolaborasi antara perawat dan
klien, klien terlibat dalam merundingkan tujuan kolaborasi yang sesuai. Perawat
membantu klien berbeda tergantung pencegahan primer, sekunder atau tersier yang
diperlukan. Dalam situasi perawatan tiap klien perawat mengkaji dan mengintervensi
secara berbeda. Contoh jika stressor ada di lingkungan klien tapi tidak merusak garis
pertahanan normal (tingkat pencegahan primer), perawat mungkin mengkaji faktor-
faktor resiko dan mencari kemungkinan untuk mengajari atau membantu klien sesuai
dengan kebutuhannya. Jika stressor telah menembus garis pertahanan normal (tingkat
pencegahan sekunder perawat mungkin bertindak untuk menentukan sifat dari proses
penyakit dan mulai berurusan dengan respon maladaptive. Jika stressor dihasilkan
dalam gejala-gejala sisa (tingkat pencegahan tertier) perawat berusaha untuk
membatasi atau mengurangi efek, barangkali dengan menggunakan sumber-sumber
rehabilitasi.
Perawat mengkaji semua faktor yang berpengaruh pada klien. Contoh Neuman
menyatakan bahwa lapang persepsi pemberi pelayanan professional dan klien harus
dikaji karena persepsi klien dan caregiver mungkin bervariasi. Dengan demikian hal ini
akan mempengaruhi tindakan caregiver. Pengkajian persepsi berarti bahwa perawat
mengkaji prasangka, kebutuhan dan nilai-nilai yang dimiliki klien yang berhubungan
dengan kondisi klien sebelum membuat keputusan. Hal ini penting bahwa pengkajian
persepsi harus menjadi aspek yang dimuat karena ini akan sangat berguna pada format
proses perawatan yang selanjutnya dibuat oleh Neuman (Neuman, 1995).

Baca Juga: HUBUNGAN ANTARA PARADIGMA KEPERAWATAN DENGAN TEORI


KEPERAWATAN

Penerimaan oleh keperawatan (Tomey and Alligood (2002))


Praktek
            Model  sistem Neuman  memiliki relevansi luas untuk praktek keperawatan.
Penggunaan model ini oleh perawat dilengkapi fasilitas tujuan yang terarah, terpadu
dengan pendekatan holistik untuk perawatan klien, namun juga cocok untuk digunakan
multidisiplin dalam  mencegah fragmentasi perawatan pada klien. Model delineates
sistem klien dan klasifikasi stres yang dapat dimengerti dan digunakan oleh seluruh
anggota tim perawatan kesehatan (Mirenda, 1986). Pedoman telah dipublikasikan untuk
penggunaan model dalam praktek perawatan klinis dan untuk administrasi pelayanan
kesehatan.
Neuman telah mengembangkan beberapa instrumen untuk memfasilitasi
penggunaan model. Instrumen tersebut meliputi alat penilaian dan intervensi untuk
membantu perawat dalam mengumpulkan dan mensintesa data klien, sebuah format
untuk pencegahan sebagai intervensi, dan sebuah format untuk aplikasi proses
keperawatan dalam kerangka model sistem neuman. Format proses keperawatan
Neuman terdiri dari 3 tahap  berikut: (1) diagnosa keperawatan, (2) tujuan keperawatan 
dan  (3) hasil keperawatan .  Diagnosis keperawatan berdasarkan pengkajian awal
yang  komprehensif. Tujuan keperawatan  tersebut kemudian ditetapkan bersama klien
untuk perubahan preskriptif yang diinginkan guna  memperbaiki  kesehatan. Hasil
keperawatan ditentukan oleh intervensi keperawatan yang diberikan. Evaluasi dilakukan
untuk mengkonfirmasi tujuan hasil yang diinginkan atau untuk reformasi tujuan
keperawatan.
Fawcett (1995) telah memasukkan format proses keperawatan Neuman dan
format pencegahan  intervensi untuk menggambarkan langkah-langkah dari proses
keperawatan berdasarkan model sistem Neuman. Russell (2002) memberikan tinjauan 
klinis menggunakan model untuk  panduan praktek keperawatan pada individu,
keluarga, komunitas danorganisasi.
 Luasnya model Neuman telah berpengaruh dalam aplikasi dan adaptasi
berbagai setting praktek keperawatan pada individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat. Banyak contoh yang dikutip dalam buku-buku Neuman.  Model ini telah
digunakan dengan sukses pada klien dalam pengaturan pelayanan kesehatan,
termasuk rumah sakit, panti jompo, pusat rehabilitasi, dan tempat penampungan  anak.
Model pendekatan holistik dibuat terutama berlaku bagi klien yang mengalami stres
yang kompleks dan mempengaruhi variabel beberapa klien. Sebagai contoh, Hitam,
Deeny dan McKenna (1997) dalam Tommey dan Alligood (2002) menggunakan model
sebagai kerangka untuk membimbing perawat dalam mencegah dan mengurangi
ketegangan  pada pasien perawatan intensif.
Model ini juga di gunakan untuk memandu praktek keperawatan di negara-
negara di seluruh dunia. Sebagai contoh, model ini sedang digunakan di Belanda untuk
memandu Emergis, sebuah program komprehensif kesehatan mental yang
menyediakan perawatan psikiatris untuk anak-anak, remaja, dewasa dan orang tua,
perawatan kecanduan, dan pelayanan sosial. Model Neuman dipilih karena bersifat
holistik, difokuskan pada keunikan klien dalam lingkungan nya, ditujukan terhadap
pencegahan, dan dapat berkolaborasi dengan disiplin lain. Pendekatan berbasis
penelitian terhadap pelaksanaan model untuk Emergis telah dilakukan, yang akan
memungkinkan evaluasi tentang bagaimana penggunaan model ini akan
mempengaruhi kualitas pelayanan, kepuasan karyawan dan kepuasan klien. Tujuan
akhir untuk proyek ini adalah untuk mengintegrasikan taksonomi diagnosa keperawatan
seperti yang dijelaskan oleh Zeigler (1982) Tommey dan Alligood (2002).
 Model Neuman's memberikan perspektif sistem yang memungkinkan perawat
untuk menilai dan memelihara keutuhan keluarga sebagai klien. Issel (1995) Tommey
dan Alligood (2002)  menggunakan sebagai kerangka teoritis untuk program
manajemen kasus yang komprehensif pada keluarga klien maternitas. Dalam konteks
yang lebih luas dari unit pengasuh sebagai sebuah sistem, Jones (1996)
mengidentifikasi stressor intrapersonal, interpersonal dan extrapersonal dari pengasuh
utama orang dengan cedera kepala traumatis. Lin, Ku, Leu, Chen (1996)
menggambarkan keterkaitan antara stres, perilaku coping dan status kesehatan pada
pengasuh keluarga pasien dengan hepatoma.
 Sistem model Neuman  digunakan dalam praktik berbasis masyarakat /
kelompok dan  perawatan kesehatan masyarakat. Anderson, McFarland dan Helton
(1986) Tommey dan Alligood (2002) adalah orang-orang yang pertama  beradaptasi
terhadap model ini dalam  mengembangkan penilaian kebutuhan kesehatan
masyarakat di mana mereka mengidentifikasi kekerasan terhadap perempuan sebagai
masalah kesehatan masyarakat utama. Dwyer, Walker, Suchman dan Coggiola
(1995) Tommey dan Alligood (2002) menggunakan sebagai dasar bagi praktik-praktik
kolaboratif oleh para praktisi perawat dan dokter di Pusat Perawatan Masyarakat
University of Rochester. Hal ini digunakan untuk menggambarkan layanan dan
efektivitas biaya di pusat kesehatan warga senior di Pennsylvania.
 Sistem model Neuman  digunakan secara efektif untuk meningkatkan praktek
perawatan lanjutan.  Barker, Robinson dan Brautigan (1999) Tommey dan Alligood
(2002) menggunakan model ini untuk mengevaluasi apakah kunjungan rumah perawat
psikiatri bisa menurunkan tingkat kunjungan ulang pasien depresi di rumahsakit,  dan
mereka menemukan bahwa ada penurunan substansial dalam kunjungan ulang di RS
pada kelompok yang menerima tindak lanjut kunjungan rumah perawat psikiatri. Hassel
(1996) Tommey dan Alligood (2002) mengintegrasikan modelsistem  Neuman dan
perspektif medis untuk meningkatkan pengelolaan depresi oleh praktisi perawat. Martin
(1996) Tommey dan Alligood (2002) menerapkan model untuk praktek anestesi perawat
menggunakan contoh  spesifik peran perawat anestesi.
 Model ini telah dipelajari dan diterapkan dalam disiplin lain seperti terapi fisik.
Penelitian lebih lanjut terus memvalidasi aplikasinya di luar keperawatan.

Pendidikan
Model ini telah diterima di kalangan akademisi dan digunakan secara luas
sebagai panduan kurikulum. Telah digunakan di semua tingkat pendidikan keperawatan
di seluruh Amerika Serikat dan di negara lain, termasuk Australia, Kanada, Denmark,
Inggris, Korea, Kuwait, Portugal, Taiwan, Belanda dan Jepang. Dalam tinjauan integratif
penggunaan model dalam program pendidikan di semua tingkatan, Lowry (2002)
melaporkan bahwa "meskipun trennya adalah menuju eklektisisme dalam pendidikan
keperawatan saat ini, model sistem Neuman menjabat banyak program dengan
baik ...." dan sering dipilih di negara lain untuk memfasilitasi belajar siswa. Pedoman ini
telah dipublikasikan untuk penggunaan model dalam pendidikan profesi kesehatan.
Model perspektif holistik menyediakan kerangka kerja afektif untuk pendidikan
keperawatan pada semua tingkatan. Hal ini digunakan untuk program keperawatan
praktis di Community College Baltimore County dan untuk tingkat pendidikan
keperawatan asosiasi di Central Florida Community College. Lowry dan Newsome
(1995)  Tommey dan Alligood (2002) melaporkan terdapat 12 program gelar associate
yang menggunakan model tersebut sebagai kerangka kerja konseptual untuk
pengembangan kurikulum.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa lulusan paling sering
menggunakan model ini dalam peran sebagai pendidik dan penyedia perawatan
(caregiver) dan mereka cenderung untuk terus berlatih dari perspektif sistem model
berbasis Neuman. Baru-baru ini telah diungkapkan mengenai modelini yang
diterjemahan ke dalam bahasa Arab untuk digunakan dalam pendidikan keperawata.
 Model Neuman telah dipilih untuk program sarjana muda berdasarkan perspektif
teoretis dan komprehensif untuk kurikulum holistik, dan karena ber potensi untuk
digunakan pada individu, keluarga, kelompok kecil, dan masyarakat. Divisi Perawatan
Neuman College adalah sekolah pertama yang memilih model sistem Neuman sebagai
dasar konseptual untuk kurikulum dan pendekatan untuk  perawatan klien pada tahun
1976. fakultas ini telah mengembangkan alat penilaian dan intervensi berdasarkan
kerangka Neuman dan telah mengembangkan alat evaluasi klinis berdasarkan model
Neuman dan format evaluasi Bondy's. The University of Pittsburgh di Pennsylvania
adalah salah satu program keperawatan Baccalaureat pertama yang
mengimplementasikan model dalam kurikulum yang terintegrasi. Model ini telah
digunakan di Lander University di Greenwood, South Carolina, sebagai kerangka untuk
pendidikan sarjana muda keperawatan sejak tahun 1987.
Model ini digunakan sebagai kerangka kerja yang komprehensif untuk mengatur
data yang dikumpulkan dari pasien bersalin oleh mahasiswa sarjana keperawatan di
University of South Florida. Di Universitas Texas di Tyler, tingkatan  Neuman tentang
pencegahan intervensi digunakan untuk materi dalam program  kurikulum. Minnesota
antar Konsorsium Keperawatan, terdiri dari tiga perguruan tinggi swasta yang
berhubungan dengan gereja, telah mengembangkan kerjasama sebuah program
sarjana muda keperawatan yang menggunakan Neuman System Model sebagai
kerangka kurikulum pengorganisasian perusahaan (Glazebrook, 1995). Model ini
menyediakan kerangka kerja untuk mengembangkan program sarjana muda
keperawatan di Palm Beach Atlantic University, dengan  kelulusan kelas pertama di
2007 (Alligood, 2004) Hal ini digunakan di Malone College di Ohio (Mallone College,
nd), di Missouri Southern State University (MSSU, nd), dan di College Anslem Saint di
New Hampshire (Saint Anselm College, nd)
Efektivitas model ini telah dibuktikan dalam mendukung transisi konseptual
antara tingkat pendidikan keperawatan. Hilton dan Grafton (1995) membahas
aplikasinya sebagai kerangka kerja untuk transisi dari diploma pendidikan gelar
associate di Los Angeles Country Medical Center Scholl of Nursing. Sipple dan Freese
(1989) menggambarkan transisi dari rekan gelar sarjana muda pendidikan Neuman
Systems Model berbasis di Lander College di Greenwood, South Carolina. Di
universitas Tennese di Martin, model yang diberikan kerangka kurikulum untuk
Bachelor of Science dalam program sarjana Perawatan dimulai pada tahun 1988;
Strickland-Seng (1995) dijelaskan menggunakan sebagai dasar untuk evaluasi klinis
siswa dalam Bachelor of Science dalam mereka Perawatan program sarjana.
The Neuman System Model telah digunakan secara efektif dalam dasar akhir
pendidikan keperawatan dan seterusnya. Bunn (1995) menggambarkan
pengembangan dan pelaksanaan program keperawatan kesehatan jiwa komunitas
berdasarkan prinsip-prinsip perawatan kesehatan di Kanada untuk perawat terdaftar 
dalam Bachelor of Science di dalam Keperawatan Program di Univensity Ottawa. Model
ini memungkinkan siswa untuk mempelajari populasi klien yang dipilih, seperti Cina tua,
sebagai keseluruhan berisiko tinggi dan budaya untuk merencanakan kegiatan
pencegahan kesehatan yang relevan di tingkat primer, sekunder, dan tersier. Martin
(1996) menyatakan bahwa transisi pendidikan perawat anestesi ke dalam program
pascasarjana keperawatan akan membutuhkan penggabungan teori keperawatan maju
dan menerapkan Neuman Systems Model praktek perawat anestesi.
Kesimpulan model, baik terhadap persepsi klien dan persepsi perawat
membuatnya sangat relevan Untuk mempelajari konsep kebudayaan dan mempelajari 
lintas budaya. Model ini digunakan di Universitas california, Fresno, untuk mempelajari
perbedaan kebudayaan dan bagaimana kebudayaan dapat mempengaruhi masing-
masing dari lima variabel dalam sistem klien.Bloch and Bloch (1995)mendeskripsikan
sebuah format yang menggunakan model tsb untuk membantu mahasiswa mengkaji
klien lintas budaya dan kemudian memberikan perawatan yang sesuai. Caper
(1996)menyatakan bahwa model tsb dapat membantu perkembangan perawatan yang
sesuai dengan budaya karena cara pandang “wholistic”/menyeluruh termasuk aspek
budaya dalam system klien.Neuman (2001) mencatat bahwa beberapa ahli di fakultas
memfasilitasi penggunaan model dalam bermacam-macam budaya dalam Negara
Guatemala, Kuwait, Thailand dan Taiwan, yang digunakan untuk membantu kurikulum
perawat di Jordan, Taiwan, Guam, dan Iceland.
Multi disiplin menggunakan model ini secara berkelanjutan sampai dengan
sekarang. Sebagai contoh model telah diimplementasikan di keperawatan di Negara
Kuwait dan Jordania. Model berbasis menyeluruh , system, pencegahan, kesejahteraan
yang dipercepat  di Komisi Akreditasi dalam Pendidikan Terapi Fisik (CAPTE) yang
mengadaptasi hal tsb menjadi bagian dari konsep criteria evaluasi CAPTE yang berasal
dari organisasi dan sumber daya yang sesuai untuk program terapi fisik (Toot dan
Schmull, 1995). Lowry dkk menjelaskan bahwa pengembangan dalam mata kuliah 
untuk melatih professional kesehatan berdasar pada pengalaman dengan tim beberapa
matakuliah fakultas.
Model system Neuman menggunakan pengembangan konseptual model
kerangka kerja untuk tingkat berganda dari keperawatan dan kurikulum yang
berhubungan dengan kesehatan didunia. Penerimaaan oleh pendidikan keperawatan
komunitas adalah sebuah bukti yang jelas.

Penelitian
 Penelitian sangat penting bagi keperawatan untuk maju sebagai suatu disiplin
ilmu. Penelitian komponen model untuk penjelasan tambahan dan generasi teori
keperawatan dapat diuji melalui penelitian adalah contoh kontribusi potensi Model
Neuman untuk kegiatan penelitian dan pengetahuan keperawatan (Fawcett, 1990,
1995a; Mirenda, 1986; Ross & Bourbannais, 1985; J Russel, komunikasi pribadi,
Jan.10, 1988). Aturan untuk penelitian keperawatan Neuman Sistem berbasis Model
telah ditetapkan oleh Fawcett, seorang wali model Neuman, berdasarkan isi model dan
literatur terkait (Fawcett & Gigliotti, 2001). Pedoman telah dipublikasikan untuk panduan
penggunaan model untuk penelitian keperawatan (Louis et al, 2002)
Neuman melaporkan bahwa dia adalah salah satu dari tiga model yang paling
sering digunakan untuk penelitian keperawatan (B. Neuman, komunikasi pribadi, 18 Juli
1996). Penelitian yang dilaporkan oleh dukungan komunitas keperawatan
meningkatkan penggunaan empiris dari model. Dalam edisi ketiga model Sistem
Neuman, Louis (1995) dibahas penggunaannya dalam penelitian keperawatan dan
diidentifikasi hampir 100 studi yang dilakukan antara tahun 1989 dan 1993, yang model
menyediakan kerangka kerja. Edisi ketiga juga berisi bibliografi beranotasi penelitian
terpilih dilakukan dari 1989 sampai 1993, dengan lampiran daftar studi penelitian yang
diterbitkan dalam jurnal, disertasi, dan tesis master's.
 Dalam edisi fouth dari Neuman System Model, Fawcett dan Giangrande (2002)
menyajikan kajian terpadu 200 laporan penelitian menggunakan model yang
dipublikasikan melalui 1997. Sebuah daftar diperbarui dikompilasi oleh Fawcett
penelitian diterbitkan dengan menggunakan odel terletak pada laporan Neuman
Neuman bahwa dia adalah salah satu dari tiga model yang paling sering digunakan
untuk penelitian keperawatan (B. Neuman, komunikasi pribadi, 18 Juli 1996). Penelitian
yang dilaporkan oleh dukungan komunitas keperawatan meningkatkan penggunaan
empiris dari model. Dalam edisi ketiga model Sistem Neuman, Louis (1995) dibahas
penggunaannya dalam penelitian keperawatan dan diidentifikasi hampir 100 studi yang
dilakukan antara tahun 1989 dan 1993, yang model menyediakan kerangka kerja.
Edisi ketiga juga berisi bibliografi penelitian terpilih dilakukan dari 1989 sampai
1993, dengan lampiran daftar studi penelitian yang diterbitkan dalam jurnal, disertasi,
dan tesis master's. Dalam edisi fouth dari Neuman System Model, Fawcett dan
Giangrande (2002) menyajikan kajian terpadu 200 laporan penelitian menggunakan
model yang dipublikasikan tahun 1997. Sebuah daftar diperbarui dikompilasi oleh
Fawcett penelitian diterbitkan dengan menggunakan model terletak di website Model
Sistem Neuman di http://www.neumansystemmodel.com
Tinjauan penelitian saat ini menggunakan model Sistem Neuman menunjukkan
bahwa sering dipilih sebagai kerangka kerja konseptual untuk praktisi penelitian dan
mahasiswa pascasarjana. Contoh terbaru termasuk pengaruh spiritualitas, akal, dan
arthritis sebuah persepsi kesehatan orang dewasa tua dengan rheumatoid arthritis
(Potter & Zausniewski, 2000), dari pengasuhan dan membantu pencarian pada ibu-
berat lahir rendah dan bayi normal (Mei , 2000), penyakit jantung sebagai masalah
kesehatan (Wilson, 2000), dari kualitas hidup kesakitan seseorang dengan kanker
kronis (Gerstle, 2001), asuhan keperawatan pasien mengalami detoksifikasi alkohol
(Norrish, 2001), menciptakan lingkungan bagi para manajer (Skillen, 2001), dan ajaran
efek praoperasi pada tingkat kecemasan untuk pasien menjalani operasi katarak
(Morel, 2001). 
Model ini biasa dipakai oleh mahasiswa sebagai kerangka kerja konseptual
untuk tesis dan disertasi.  Contoh terbaru meliputi studi mahasiswa  tentang
penggunaan kondom  dikalangan wanita kulit hitam, kebiasaan koping dan penggunaan
narkoba di kalangan anak SMU, efek manajemen nyeri untuk tekanan darah, hubungan
karakteristik lingkungan keluarga dengan resiko penyakit kardiovaskuler, penyedia
layanan kesehatan militer kepatuhan terhadap pedoman pasien nasional untuk
mengelola hipertensi
Model ini dapat beradaptasi dengan baik untuk mempelajari bidang yang diminati
di seluruh hambatan budaya. Contohnya termasuk studi menyusui di India,
mengadaptasi model untuk keperawatan di Malaysia, aspek yang dipilih variabel
spiritual perawat onkologi Israel, penilaian risiko berat lahir rendah pada ibu Thailand
dan keyakinan tentang merokok di kalangan remaja
The Biennial simposium Model sistem Neuman menyediakan forum untuk
presentasi penelitian. Pada simposium delapan (2001) dan sembilan (2003), perawat
dari Amerika Serikat, Kanada, Belanda, dan Swedia melaporkan hasil dari berbagai
penelitian dengan menggunakan model. Empat studi yang dilaporkan pada perempuan
dan masalah kesehatan anak-anak. Tujuh studi yang dilaporkan pada masalah
kesehatan orang dewasa. Dua penelitian ke masalah manajemen keperawatan
dilaporkan. 4 penelitian dilaporkan pada aspek pendidikan keperawatan. 3 studi yang
merefleksikan perkembangan lebih lanjut dari variabel spiritual dilaporkan dengan
menggunakan model untuk penelitian lintas budaya.
The neuman Sistem Model digunakan secara luas untuk menyediakan kerangka
kerja konseptual untuk proyek-proyek penelitian di Amerika Serikat dan di negara lain.
Penerimaan oleh komunitas riset keperawatan adalah bukti yang jelas.

Kelemahan Teori
Kelemahan yang terdapat pada model system Neuman adalah:
1)    Model Sistem Neuman dapat digunakan oleh semua profesi kesehatan, sehingga untuk
profesi keperawatan menjadi tidak spesifik
2)    Penjelasan tentang perbedaan stressor interpersonal dan ekstrapersonal masih
dirasakan belum ada perbedaan yang jelas
Model sistem Neuman tidak membahas secara detail tentang perawat -klien, padahal hubungan
perawat klien merupakan domain penting dalam Asuhan Keperawatan
DAFTAR PUSTAKA

Neuman, B. (1989). The Neuman systems model (2nd ed.). Norwalk, CT: Appleton-Lange.
Neuman, B. (1995). The Neuman systems model (3rd ed.). Norwalk, CT: Appleton-Lange.
Potter dan Perry, (2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses dan Praktek
Edisi 4. Jakarta: EGC
Potter dan Perry, (2009). Fundamental Keperawatan Buku 1 Edisi 7. Jakarta: Salemba Medika
Tomey dan Alligood, (2002). Nursing Theory: Utilization &Application .3rd ed. Missouri: Elsevier
Mosby Publications
Tomey dan Alligood, (2002). Nursing theorists and their work. (5th ed.).  Mosby,  Philadelphia
teori keperawatan menurut betty neuman
Posted on November 21, 2012by ayuarwana21
KONSEP  TEORI  KEPERAWATAN  
BETTY  NEUMAN
 
 
Betty Neuman lahir pada tahun 1924 disebuah pemukiman pertanian tidak
jauh dari Lowell, Ohio. Ayahnya seorang petani dan ibunya seorang rumah
tangga. Dengan rasa cintanya pada tanah kelahirannya ia bermaksud untuk
membangun desa nya Ohio dan menjadikan latar belakang pada rasa pada
kebutuhan penduduk desanya.
Betty Neuman pertama kali memperoleh pendidikan pada People Hospital
School of Nursing sekarang General Hospital Akron di Akron, Ohio tahun
1947. kemudian ia pindah ke Los Angles untuk tinggal dengan keluarganya
di California. Di California ia memegang jabatan penting di Staff
Keperawatan Rumah Sakit. Kemudian ia melanjutkan pendidikan di
Universitas of california di Los Angles dengan jurusan Psikologi. Dia
menyelesaikan gelar sarjana mudanya pada tahun 1957. Pada tahun 1966
dia mendapat gelar Master dibidang Kesehatan Mental, konsultan
kesehatan masyarakat pada University of California ia melanjutkan
Program Administrasi Pendidikan Tinggi di Ohio University. Dr. Neuman
terus menjalankan tugasnya dengan menjadi wakil tingkat international
untuk sekolah keperawatan dan sebagai perwakilan latihan pengangkatan
model keperawatan.
 
A.      Sumber-Sumber Teori Betty Neuman
Model mempunyai beberapa kesamaan dalam teori Gestalt. Teori Gestalt
mempertahankan bahwa cara hemoestatic adalah suatu cara yang mana
tubuh mempertahankan keseimbangan dan sebagai akibat dari kesehatan
mengubah kondisi sehat atau sakit.
 
Teori model Betty Neuman juga menerapkan ide dari teori sistem umum
tentang sifat dasar kehidupan sistem terbuka yang merupakan gabungan
semua elemen yang berinteraksi dalam struktur organisasi tubuh kita yang
kompleks. Neuman juga memilah konsep G. Kaplan tentang tingkatan
tindakan pemecahan.
 
B.      Penggunaan Bukti Empiris dari Teori Model Neuman
Betty Neuman mengemukakan teori berdasarkan penelitian yang ia
lakukan untuk mengetahui kondisi mental atau psikologi. Evaluasi yang ia
lakukan juga turut membantu dalam membangun suatu konsep tentang
kombinasi antara tindakan dan respon mental. Tetapi tidak selamanya hal
diatas dapat dijadikan evaluasi dan bukti statistik yang mendukung. Jadi
empiris tidak terlalu diutamakan dalam konsep ini.
 
C.      Konsep Utama Dan Definsi Teori Model Neuman.
Konsep yang dikemukakan oleh Betty Newman adalah konsep “Healt care
system” yaitu model konsep yang menggambarkan aktifitas keperawatan
yang ditujukan kepada penekanan penurunan stress dengan memperkuat
garis pertahanan diri secara fleksibel atau normal maupun resistan dnegan
sasaran pelayana adalah komunitas. Serta Betty Newman mendefinisikan
manusia secara utuh merupakan gabungan dari konsep holistic dan
pendekatan system terbuka.
Neuman menggunakan sejumlah orang untuk melakukan pendekatan yang
termasuk dalam konsep mayor menurutnya adalah :
1.      Tekanan
Rangsangan yang timbul diakibatkan kondisi sekitar pandangan Neuman
tentang tekanan yaitu :
Intar Personal              : Secara individu atau perorangan.
Inter Personal              : Antara individu yang satu dengan yang lain
Ekstra Personal           : Di luar individu
 
2.      Struktur Pokok Sumber Energi
Merupakan penggerak untuk melakukan aktivitas.
3.      Tingkat Ketahanan
Merupakan faktor internal untuk menghadapi tekanan.
4.      Garis Normal Pertahanan
Tingkatan kemampuan adaptasi individu untuk menghadapi tekanan di
batas normal.
5.      Gangguan Pertahanan
Kerusakan sistem pertahanan tubuh oleh dan akibat dari tekanan.
6.      Tingkat Reaksi
Tindakan yang muncul akibat dari pengaruh tekanan.
7.      Intervensi
Identifikasi tindakan sebagai akibat dari reaksi yang timbul.
8.      Tingkat-Tingkat Pencegahan
Dibagi menjadi :
a.      Pencegahan primer
Sebelum terjadi tindakan
b.      Pencegahan sekunder
Ketika terjadi tindakan
c.       Pencegahan tersier
Adaptasi atau pengaruh kerusakan
9.      Penyesuain Kembali
Adaptasi dari tindakan yang berasal dari sekitar baik interpersonal. Intra
personal dan ekstra personal.
Faktor yang perlu di perhatikan adalah :
a. Fisiologi individu.
b. Psikologi individu
c. Sosial cultural
d. Perkembangan individu
D.     Asumsi Teori Model Betty Neuman
Asumsi yang dikemukakan oleh Betty Neuman dalam memberikan respon
terhadap tekanan yaitu :
1. Manusia
Merupakan suatu sistem terbuka yang selalu mencari keseimbangan dari
harmoni dan merupakan satu kesatuan dari fisiologis, psikologis,
sosiokultural, perkembangan dan spiritual.
2. Lingkungan
Yaitu meliputi semua faktor internal dan eksternal atau pengaruh-
pengaruh dari sekitar klien atau sistem klien.
3. Sehat
Suatu kondisi terbebasnya dari gangguan pemenuhan kebutuhan sehat
merupakan keseimbangan yang dinamis sebagai dampak dari keberhasilan
menghindari atau mengatasi stressor.
 
E.      Pernyataan Teori Sistem Model Neuman
Teori model Neuman menggambarkan partisipasi aktif perawat terhadap
klien dengan tingkatan yang menyangkut bermacam-macam pengaruh
terhadap respon klien akibat tekanan atau stress.
Klien dalam hubungannya timbal balik dengan lingkungan sekitarnya
selalu membuat keputusan yang menyangkut hal atau sesuatu yang akan
berakibat kepadanya.
Ada 4 faktor yang merupakan konsep mental klien :
1. Individu atau pasien itu sendiri
2. Lingkungan sekitarnya
3. Kesehatan
4. Pelayanan
 
 
F.       Bentuk Logika Teori Model Neuman
Bentuk Neuman menggunakan logika deduktif dan induktif dalam
mengembangkan teori modelnya yang telah dipertimbangkan terlebih
dahulu.
Betty Neuman menemukan teori modelnya dari berbagai teori dan disiplin
ilmu. Teori ini juga merupakan hasil dari pengamatan dan pengalaman
selama ia bekerja dipusat kesehatan mental keperawatan.
 
G.     Model Betty Neuman Dalam Lingkungan Komunitas
Model konseptual dari Neuman memberikan penekanan pada penurunan
stress dengan cara memperkuat garis pertahanan diri keperawatan
ditujukan untuk mempertahankan keseimbangan tersebut dengan terfokus
pada empat intervensi yaitu :
1.      Intervensi yang bersifat promosi
Dilakukan apabila gangguan yang terjadi pada garis pertahanan yang
bersifat fleksibel yang berupa :
a.      Pendidikan kesehatan.
b.      Mendemonstrasikan keterampilan keperawatan dasar yang dapat
dilakukan klien dirumah atau komonitas yang bertujuan meningkatkan
kesehatan.
2.      Intervensi yang bersifat prevensi
Dilakukan apabila garis pertahanan normal terganggu :
a.      Deteksi dini gangguan kesehatan Misalnya deteksi tumbuh kembang
balita, keluarga dll
b.      Memberikan zat kekebalan pada klien yang bersifat individu
misalnya : konseling pra nikah
3.      Intervensi yang bersifat kuratif Dilakukan apabila garis pertahanan
terganggu.
 
4.      Intervensi yang bersifat rehabilitatif
Dilakukan seperti pada upaya kuratif yaitu apabila garis pertahanan
resisten yang terganggu.
Komunitas dilihat sebagai klien yang dipengaruhi oleh dua aktor utama :
komonitas yang merupakan klien dan penggunaan proses keperawatan
sebagai pendekatan yang terdiri dari 5 tahapan :
a.      Pengkajian
b.      Diagnosis keperawatan komonitas
c.       Perencanaan
d.      Pelaksanaan
e.      Evaluasi

Anda mungkin juga menyukai