Anda di halaman 1dari 30

BAB I

PEMBUKAAN
A. Latar Belakang
Proses kehamilan sampai kelahiran merupakan rangkaian yang menjadi satu
kesatuan. Dalam menjalani proses kehamilan tersebut, ibu hamil mengalami
perubahan-perubahan anatomi pada tubuhnya sesuai dengan usia kehamilannya.
Mulai dari trimester I, sampai dengan trimester III kehamilan. Perubahan-
perubahan anatomi tersebut meliputi perubahan sistem pencernaan, payudara,
system endokrin, system kekebalan, system perkemihan.
Memang adakalanya perubahan yang terjadi tak begitu nyaman dirasakan. Namun
demikian, selama sifatnya masih fisiologis atau memang normal terjadi dalam
proses kehamilan berlangsung ringan dan tak mengganggu aktivitas, dianggap
normal.
Perubahan anatomi dan adaptasi pada perempuan hamil sebagian besar sudah
terjadi segera setelah fertilisasi dan terus berlanjut selama kehamilan. Kebanyakan
perubahan ini merupakan respon terhadap janin. Satu hal yang menakjubkan
adalah bahwa hampir semua perubahan ini akan kembali seperti keadaan sebelum
hamil setelah proses persalinan dan menyusui selesai.
B. Rumusan Masalah
Apa saja perubahan anatomi dan adaptasi fisiologi pada ibu hamil?
C. Tujuan
Mengetahui perubahan anatomi dan adaptasi fisiologi pada ibu hamil meliputi
sistem reproduksi, payudara, sistem endokrin, sistem kekebalan dan sistem
perkemihan.

1
BAB II
PEMBAHASAN

Perubahan anatomi dan adaptasi fisiologi pada ibu hamil sebagian besar
sudah terjadi segera setelah fertilisasi dan terus berlanjut selama kehamilan.
Kebanyakan perubahan ini merupakan respon terhadap janin. Ibu hamil
mengalami perubahan anatomi dan adaptasi fisiologi, pada tubuhnya sesuai
dengan usia kehamilannya. Mulai dari trimester I, sampai dengan trimester III
kehamilan. Perubahan-perubahan anatomi tersebut meliputi perubahan sistem
reproduksi, payudara, system endokrin, system kekebalan, dan system
perkemihan. Perubahan yang terjadi selama kehamilan tersebut akan kembali
seperti ke keadaan sebelum hamil,setelah proses persalinan dan menyusui selesai.
A. Sistem Reproduksi
1. Trimester I
a. Uterus
Pembesaran uterus meliputi peregangan dan penebalan sel-sel otot
sementara produksi meosit yang baru sangat terbatas. Bersamaan dengan
hal itu terjadi akumulasi jaringan ikat dan elastik, terutama pada lapisan
otot luar. Kerja sama tersebut akan meningkatkan kekuatan dinding
uterus. Daerah korpus pada bulan-bulan pertama akan menebal, tetapi
seiring dengan bertambahanya usia kehamilan akan menipis pada akhir
kehamilan ketebalanya hanya sekitar 1,5 cm bahkan kurang.
Pada awal kehamilan penebalan uterus distimulasi terutama oleh
hormon esterogen dan sedikit oleh progesteron.akan tetapi, setelah
kehamilan 12 minggu lebih penambahan ukuran uterus didominasi oleh
desakan dari hasil konsepsi. Pada awal kehamilan tuba fallopi,
ovarium,dan ligamentum rotundum berada sedikit dibawah apeks fundus,
sementara pada akhir kehamilan akan berada sedikit di atas pertengahan
uterus. Posisi plasenta juga mempengaruhi penebalan sel-sel otot uterus,
dimana bagian uterus yang mengelilingi implantasi plasenta akan
bertambah besar lebih cepat dibandingkan bagian lainnya. Sehingga akan

2
menyebabkan uterus tidak rata. Fenomena ini dikenal dengan tanda
piscaseck.
Pada minggu-minggu pertama kehamilan uterus masih seperti
bentuk aslinya seperti buah alvokat. Seiring dengan perkembangan
kehamilannya,daerah fundus dan korpus akan membulat dan akan
menjadi bentuk sferis pada usia kehamilan 12 minggu.
Istimus uteri pada minggu pertama mengadakan hipertrofi seperti korpus
uteri yang mengakibatkan ithmus menjadi lebih panjang dan lunak yang
dikenal dengan tanda Hegar. Pada akhir kehamilan 12 minggu uterus akan
menyentuh dinding abdominal mendorong usus seiring
perkembangannya, uterus akan menyentuh dinding abdominal mendorong
usus kesamping, dan keatas, terus tumbuh hingga hampir menyentuh hati.
Sejak trimester I kehamillan uterus akan mengalami kontraksi yang tidak
teratur dan umumnya tidak disertai nyeri.
b. Serviks
Serviks menjadi lunak (soft) yang disebut dengan tanda Goodell,
banyak jaringan ikat yang mengandung kolagen, kelenjar servikal
membesar dan mengeluarkan banyak cairan mukus karna pertambahan
dan pelebaran pembuluh darah, warnanya menjadi livid yang disebut
tanda Chadwick.
c. Ovarium
Proses ovulasi selama kehamilan akan terhenti dan pematangan
folikel baru juga ditunda.hanya satu korpus luteum yang dapat ditemukan
di ovarium. Folikel ini akan berfungsi maksimal selama 6-7 minggu awal
kehamilan. Dan setelah itu akan berperan sebagai penghasil progeteron
dlam jumlah yang relatif minimal.
d. Vagina dan Vulva
Minggu ke-8 terjadi hipervaskularisasi sehingga vagina tampak
merah dan kebiruan (tanda chatwick). pH vagina menjadi lebih asam.
Dari 4 menjadi 6.5 menyebabkan rentan terhadap infeksi vagina.
Mengalami deskuamasi/pelepasan elemen epitel pada sel-sel vagina

3
akibat stimulasi estrogen membentuk rabas vagina disebut leukore
(keputihan). Hormon kehamilan mempersiapkan vagina supaya distensi
selama persalinan dengan produksi mukosa vagina yang tebal, jarinagn
ikat longar, hipertropi otot polos dan pemanjangan vagina.
2. Trimester II
a. Uterus
Bentuk uterus pada kehamilan empat bulan berbentuk bulat
sedangkan pada akhir kehamilan berbentuk bujur telur. Pada kehamilan
lima bulan,rahim teraba seperti berisi cairan ketuban dan dinding rahim
terasa tipis. Posisi rahim antara lain:
1) Pada empat bulan kehamilan, rahim tetap berada pada rongga pelvis.
2) Setelah itu, mulai memasuki rongga perut yang dalam pembesarannya
dapat mencapai batas hati.
3) Rahim yang hamil biasanya mobilitasnya, lebih mengisi rongga
abdomen kanan atau kiri
Pada kehamilan 16 minggu,kavum uteri seluruh nya di isi oleh amion
dimana desidua kapsularis dan desidua vera (parietalis) telah menjadi
satu. Tinggi TFU terletak antara pertengahan simpisis pusat. Plansenta
telah terbentuk seluruh nya. Pada kehamilan 20 minggu, TFU terletak 2-3
jari di bawa pusat. Pada kehamilan 24 minggu, TFU terletak setinggi
pusat.

b. Serviks
Serviks bertambah dan menjadi lunak (soft) yang di sebut dengan
tanda Gooldell. Kelenjar endoserfikal membesar dan mengeluarkan
cairan mukus. Oleh karna pertumbuhan dan pelebaran pembulu darah,
warna nya menjadi lipid yang di sebut tanda Chandwick.
c. Ovarium
Saat ovulasi terhenti masih terdapat korpus luteum graviditas
sampai terbentuk nya plasenta yang mengambil alih pengeluaran

4
esterogen dan progesteron ( kira-kira pada kehamilan 16 minggu dan
korpus luteum graviditas berdiameter kurang lebih 3 cm)
d. Vagina dan vulva
Terjadi peningkatan vaskularisasi vagina dan peningkatan
sensitifitas yang menyolok,serta meningkatkan libido.
3. Trimester III
a. Uterus
Berat uterus naik secara luar biasa dari 30 gram-1000 gram pada
akhir kehamilan empat puluh minggu. Pada kehamilan 28 minggu, TFU
(Tinggi Fundus Uteri) terletak 2-3 jari diatas pusat, Pada kehamilan 36
minggu tinggi TFU satu jari dibawah Prosesus xifoideus. Dan pada
kehamilan 40 minggu,TFU berada tiga jari dibawah Prosesus xifoideus.
Pada trimester III , istmus uteri lebih nyata menjadi corpus uteri dan
berkembang menjadi segmen bawah uterus atau segmen bawah rahim
(SBR). Pada kehamilan tua, kontraksi otot-otot bagian atas uterus
menyebabkan SBR menjadi lebih lebar dan tipis (tampak batas yang
nyata antara bagian atas yang lebih tebal dan segmen bawah yang lebih
tipis). Batas ini dikenal sebagai lingkaran retraksi fisiologik. Dinding
uterus diatas lingkaran ini jauh lebih tebal daripada SBR.
b. Serviks
Serviks uteri pada kehamilan juga mengalami perubahan karena
hormon estrogen. Akibat kadar estrogen yang meningkat dan dengan
adanya hipervaskularisasi, maka konsistensi serviks menjadi lunak.
Serviks uteri lebih banyak mengandung jaringan ikat yang terdiri atas
kolagen. Karena servik terdiri atas jaringan ikat dan hanya sedikit
mengandung jaringan otot, maka serviks tidak mempunyai fungsi
sebagai spinkter, sehingga pada saat partus serviks akan membuka saja
mengikuti tarikan-tarikan corpus uteri keatas dan tekanan bagian bawah
janin kebawah . Sesudah partus, serviks akan tampak berlipat-lipat dan
tidak menutup seperti spinkter.
Perubahan-perubahan pada serviks perlu diketahui sedini mungkin pada

5
kehamilan, akan tetapi yang memeriksa hendaknya berhati-hati dan
tidak dibenarkan melakukannya dengan kasar, sehingga dapat
mengganggu kehamilan.
Kelenjar-kelenjar di serviks akan berfungsi lebih dan akan
mengeluarkan sekresi lebih banyak. Kadang-kadang wanita yang sedang
hamil mengeluh mengeluarkan cairan pervaginam lebih banyak. Pada
keadaan ini sampai batas tertentu masih merupakan keadaan fisiologik,
karena peningakatan hormon progesteron. Selain itu prostaglandin
bekerja pada serabut kolagen, terutama pada minggu-minggu akhir
kehamilan. Serviks menjadi lunak dan lebih mudah berdilatasi pada
waktu persalinan.
c. Ovarium
Ovulasi terhenti, fungsi pengeluaran hormon estrogen dan
progesteron di ambil alih oleh plasenta.
d. Vagina dan Vulva
Vagina dan vulva mengalami perubahan karena pengaruh
esterogen.akibat dari hipervaskularisi,vagina dan vulva terlihat lebih
merah atau kebiruan. Warna livid pada vagina atau portio serviks di
sebut tanda chadwick.
B. Payudara
1. Trimester I
Payudara (mamae) akan membesar dan tegang akibat hormon
somatomamotropin, estrogen dan progesteron, akan tetapi belum
mengeluarkan ASI. Estrogen menimbulkan hipertropi sistem saluran,
sedangkan progesterone menambah sel-sel asinus pada mammae.
Somatomamotropin mempengaruhi pertumbuhan sel-sel asinus
pula dan menimbulkan perubahan dalam sel-sel sehingga terjadi
pembuatan kasein, laktralbumun dan laktoglobulin. Dengan demikian
mammae dipersiapkan untuk laktasi. Disamping itu dibawah pengaruh
progesteron dan somatomamotropin terbentuk lemak sekitar alveolua-
alveolus,sehingga mammae menjadi lebih besar. Papilla mammae akan

6
membesar, lebih tegang dan tambah lebih hitam, seperti seluruh areola
mammae karena hiperpigmentasi. Hipertropi kelenjar sebasea (lemak)
yang mungul diareola primer dan disebut tuberkel Montgomery. Glandula
Montgomery tampak lebih jelas menonjol dipermukaan areola mammae.
Rasa penuh, peningkatan sensitivitas, rasa geli, dan rasa berat di
payudara mulai timbul sejak minggu keenam gestasi. Perubahan payudara
ini adalah tanda mungkin hamil. Sensivitas payudara bervariasi dari rasa
geli ringan sampai nyeri tajam. Peningkatan suplai darah membuat
pembuluh darah dibawah kulit berdilatasi. Pembuluh darah yang
sebelumnya tidak terlihat, sekarang terlihat, seringkali tampak sebagai
jalinan jaringan biru dibawah permukaan kulit. Kongsti vena di payudara
lebih jelas terlihat pada primigravida. Striae dapat terlihat dibagian luar
payudara.
2. Trimester II
Kolostrum mulai muncul, warnanya bening kekuning-kuningan.
Pertumbuhan payudara pun lebih besar lagi karena dipengaruhi oleh
kelenjar mamae.
3. Trimester III
Mammae semakin tegang dan membesar sebagai persiapan untuk
laktasi akibat pengaruh somatotropin, estrogen dan progesteron.Pada
payudara wanita terdapat striae karena adanya peregangan lapisan kulit.
Hal ini terjadi pada 50 % wanita hamil. Selama trimester ini pula sebagian
wanita mengeluarkan kolostrum secara periodik.

C. Sistem Endokrin
1. Trimester I
Perubahan besar pada system endokrin yang penting terjadi untuk
mempertahankan kehamilan, pertumbuhan normal janin, dan pemulihan
pascapartum (nifas). Tes HCG positif dan kadar HCG meningkat cepat
menjadi 2 kali lipat setiap 48 jam sampai kehamilan 6 minggu. Perubahan-
perubahan hormonal selama kehamilan terutama akibat produksi estrogen

7
dan progesterone plasenta dan juga hormone-hormon yang dikeluarkan
oleh janin. Berikut perubahan-perubahan hormonal selama kehamilan
( dan trimester I sampai trimester III)
a. Estrogen
Produksi estrogen plaseenta terus naik selama kehamilan dan pada akhir
kehamilan kadarnya kira-kira 100 kali sebelum hamil.
b. Progesteron
Produksi progesterone bahkan lebih banyak dibandingkan estrogen.
Pada akhir kehamilan produksinya kira-kira 250 mg/hari. Progesterone
menyebabakan tonus otot polos menurun dan juga diuresis.
Progesterone menyebabkan lemak disimpan dalam jaringan sub kutan
di abdomen, punggung dan paha atas. Lemak berfungsi sebagai
cadangan enrgi baik pada masa hamil maupun menyusui.
c. Human chorionic gonadotropin (HCG)
Hormone ini dapat terdeteksi beberapa hari setelah perubahan da
merupakan dasar tes khamilan. Puncak sekresinya terjadi kurang lebih
60 hari setelah konsepsi.fungsi utamanya adalah mempertahankan
korpus luteim.
d. Human placental lactogen (HPL)
Hormone ini diproduksinya terus naik dan pada saat aterm mencapai 2
gram/hari. Efeknya mirip dengan hormone pertumbuhan. Ia juga
bersifat diabetogenik,sehingga kebutuhan insulin wanita hamil naik.
e. Pituitary Gonadotropin
FSH dan LH berada dalam keadaan sangat rendah selama kehamilan
karena ditekan oleh estrogen dan progesterone plasenta.
f. Prolaktin
Produksinya terus meningkat, sebagai akibat kenaikan sekresi
estrogen.sekresi air susu sendiri dihambat oleh estrogen ditingkat target
organ.
g. Growth hormone (STH)
Produksinya sangat rendah karena mungkin ditekan HPL.

8
h. TSH,ACTH, dan MSH
Hormone-hormon ini tidak banyak dipengaruhi oleh kehamilan.
i. Titoksin
Kelenjar tiroid mengalami hipertropi dan produksi T4 meningkat.
Tetapi T4 bebas relative tetap, karena thyroid binding globulin
meninggi, sebagai akibat tingginya estrogen, dan juga merupakan akibat
hyperplasia jaringan glandular dan prningkatan vaskularisasi. Tiroksin
mengatur metabolisme.
j. Aldosteron, Renin dan angiotensin
Hormone ini naik, yang menyebabkan naiknya volume intravaskuler.
k. Insulin
Produksi insulin meningkat sebagai akibat estrogen, progesterone dan
HPL.
l. Parathormon
Hormone ini relative tidak dipengaruhi oleh kehamilan.
2. Trimester II
Adanya peningkatan hormon estrogen dan progesterone serta
terhambatnya pembentukan FSH dan LH. Ovum tidak terbentuk tetapi
estrogen & progesteron yang terbentuk. Ovulasi akan terjadi peningkatan
sampai kadar relatif rendah.
a. Sekresi hipofisis, kelenjar hipofisis anterior membesar sedikikitnya
50% selama kehamilan & meningkat kortikotropin tirotropin &
prolaktin.
b. Sekresi kortikosteroid,meningkat selama kehamilan untuk membeantu
mobilisasi asam amino dari jaringan ibu sehingga dapat dipakai untuk
sintesis jaringan janin.
c. Sekresi kelenjar tiroid, membesar sekitar 50% dan meningkat produksi
tiroksin yang sesuai dengan Pembesaran tersebut.
d. Sekresi kelejar paratiroid, membesar selama kehamilan terjadi bila ibu
mengelamai defisiensi Ca / kalsium dalam makanannya. Karna janin
akan mengunakan Ca ibu untuk pembentukan tulangnya sendiri.

9
e. Sekresi relaksin oleh ovarium. Agak diragukan fungsi nya karna
mempunyai efek perlunakan servik ibu hamil pada saat persalinan dan
penghambatanmortilitasuterus.

3. Trimester III
Hormon Somatomamotropin, esterogen, dan progesteron
merangsang mammae semakin membesar dan meregang, untuk persiapan
laktasi.

D. Sistem Kekebalan
1. Trimester I
Peningkatan PH vagina menyebabkan wanita hamil rentan
terhadap infeksi vagina. Sistem pertahanan tubuh ibu tetap utuh, kadar
immunoglobin dalam kehamilan tidak berubah.
2. Trimester II
Janin sebenarnya merupakan benda asing bagi ibunya karena hasil
pertemuan dua gamet yang berlainan. Namun ternyata janin dapat diterima
oleh sistem imunitas tubuh, hal ini merupakan keajaiban alam dan belum
ada gambaran jelas tentang mekanisme sebenarnya yang berlangsung pada
tubuh ibu hamil. Imunologi dalam janin kebanyakan dari ibu ke janin
sekitar 16 mgg kehamilan dan terus meningkat ketika kehamilan
bertambah, tetapi sebagian besar lagi diterima janin selama empat minggu
terakhir kehamilan.
3. Trimester III
Human chorionic gonadotropin dapat menurunkan respons imun
wanita hamil. Selain itu, kadar IgG, IgA, dan IgM serum menurun mulai
dari minggu ke 10 kehamilan, hingga mencapai kadar terendah pada
minggu ke 30 dan tetap berada pada kadar ini hingga trimester terakhir.
Perubahan –perubahan ini dapat menjelaskan penigkatan risiko infeksi
yang tidak masuk akal pada wanita hamil.

10
E. Sistem Perkemihan
1. Trimester I
Pada bulan-bulan pertama kehamilan kandung kencing tertekan
sehingga sering timbul kencing. Dan keadaan ini hilang dengan tuanya
kehamilan bila uterus gravidus keluar dari rongga panggul. Pada
kehamilan normal , fungsi ginjal cukup banyak berubah, laju filtrasi
glomelurus dan aliran plasma ginjal meningkat pada kehamilan.
Bila satu organ membesar, maka organ lain akan mengalami tekanan, dan
pada kehamilan tidak jarang terjadi gangguan berkemih pada saat
kehamilan. Ibu akan merasa lebih sering ingin buang air kecil. Pada bulan
pertama kehamilan kandung kemih tertekan oleh uterus yang mulai
membesar.
Pada kehamilan normal fungsi ginjal cukup banyak berubah. Laju
filtrasi glomerulus dan aliran plasma ginjal meningkat pada awal
kehamilan.Ginjal wanita harus mengakomodasi tuntutan metabolisme dan
sirkulasi ibu yang meningkat dan juga mengekskresi produk sampah janin.
Ginjal pada saat kehamilan sedikit bertambah besar, panjangnya
bertambah 1-1,5 cm. Ginjal berfungsi paling efisien saat wanita berbaring
pada posisi rekumbeng lateral dan paling tidak efisien pada saat posisi
telentang. Saat wanita hamil berbaring telentang, berat uterus akan
menekan vena ekava dan aorta, sehingga curah jantung menurun.
Akibatnya tekanan darah ibu dan frekuensi jantung janin menurun, begitu
juga dengan volume darah ginjal.
2. Trimester II
Kandung kencing tertekan oleh uterus yang membesar mulai
berkurang, karena uterus sudah mulai keluar dari uterus. Pada trimester 2,
kandung kemih tertarik keatas dan keluar dari panggul sejati kea rah
abdomen. Uretra memanjang samapi 7,5 cm karena kandung kemih
bergeser kearah atas. Kongesti panggul pada masa hamil ditunjukkan oleh
hyperemia kandung kemih dan uretra. Peningkatan vaskularisasi ini
membuat mukosa kandung kemih menjadi mudah luka dan berdarah.

11
Tonus kandung kemih dapat menurun. Hal ini memungkinkan distensi
kandung kemih sampai sekitar 1500 ml. Pada saaat yang sama,
pembesaran uterus mennekan kandung kemih, menimbulkan rasa ingin
berkemih walaupun kandung kemih hanya berisi sedikit urine.
3. Trimester III
Pada akhir kehamilan, bila kepala janin mulai turun kepintu atas
panggul keluhan sering kencing akan timbul lagi karena kandung kencing
akan mulai tertekan kmbali. Selain itu juga terjadi hemodilusi
menyebabkan metabolisme air menjadi lancar.
Pada kehamilan tahap lanjut, pelvis ginjal kanan dan ureter lebih
berdilatasi daripada pelvis kiri akibat pergeseran uterus yang berat ke
kanan akibat terdapat kolon rekto sigmoid disebelah kiri.
Perubahan-perubahan ini membuat pelvis dan ureter mampu
menampung urine dalam volume yang lebih besar dan juga
memperlambat laju aliran urine.

F. Sistem pencernaan 

Perubahan yang terjadi pada sistem pencernaan dipengaruhi oleh


peningkatan hormon progresteron dan tekanan uterus yang membesar
terhadap organ saluran pencernaan      
Perubahan Sistem Pencernaan Yang Dirasakan Ibu Hamil :
1. Trimester I
Rasa mual baik yang sedang maupun berat dengan atau tanpa
terjadinya muntah setiap saat siang ataupun malam. Apabila terjadi pada
pagi hari sering disebut “Morning Sickness”. Hipersalivasi sering terjadi
sebagai kompensasi dari mual dan muntah yang terjadi. Pada beberapa
wanita ditemukan adanya  (ngidam makanan) yang mungkin berkaitan
dengan persepsi individu wanita tersebut mengenai apa yang bisa
mengurangi rasa mual dan muntah. Kondisi lainnya adalah “Pica”
(mengidam) yang sering dikaitkan dengan anemia akibat defisiensi zat
besi ataupun adanya suatu tradisi.

12
2. Trimester II dan III
Biasanya terjadi konstipasi karena pengaruh hormon progesteron
yang meningkat. Selain itu perut kembung juga terjadi karena adanya
tekanan uterus yang membesar dalam rongga perut yang mendesak
organ-organ dalam perut khususnya saluran pencernaan, usus besar,
kearah atas dan lateral. Wasir (Hemorrhoid) cukup sering  pada
kehamilan sebagian besar akibat konstipasi dan naiknya tekanan vena-
vena di bawah uterus termasuk vena hemorrhoid. Panas perut (heart
burn) terjadi karena terjadinya aliran balik asam gastrik ke dalam
esophagus bagian bawah.

G. Sistem muskuloskeletal

  Pada trimester pertama tidak banyak terjadi perubahan pada sistem


muskuloskeletal. Bersamaan dengan membesarnya ukuran uterus menyebabkan
perubahan yang drastis pada kurva tulang belakang yang biasanya menjadi salah
satu ciri pada ibu hamil. Lordosis progresif merupakan gambaran karakteristik
pada kehamilan normal.

Mobilitas sendi sakroiliaka, sakro koksigeal, sendi pubis bertambah besar


& menyebabkan rasa tidak nyaman dibagian bawah punggung khususnya pada
akhir kehamilan mengakibatkan rasa pegal, mati rasa dan lemah dialami pada
anggota badan atas.

H. Sistem kardiovaskuler 

1. Trimester I

Perubahan terpenting pada fungsi jantung terjadi pada 8 minggu


pertama kehamilan. Pada awal minggu kelima curah jantung mengalami
peningkatan yang merupakan fungsi dari penurunan resistensi vaskuler
sistemik serta peningkatan frekuensi denyut jantung. Preload meningkat
sebagai akibat bertambahnya volume plasma yang terjadi pada minggu ke

13
Hipertrofi (pembesaran) atau dilatasi ringan jantung mungkin disebabkan
oleh peningkatan volume darah dan curah jantung. Karena diafragma
terdorong ke atas, jantung terangkat ke atas dan berotasi ke depan danke
kiri.impuls pada apeks, titik impuls maksimum bergeser ke atas dan lateral
sekitar 1-1,5 cm. derajat pergeseran bergantung pada lama kehamilan dan
ukuran serta posisi uterus. Volume darah meningkat sekitar 1500 cc ( nilai
normal : 8,5%-9% berat badan). Peningkatan terdiri atas 1000 ml plasma
ditambah 450 ml sel darah merah. Peningkatan volume mulai terjadi pad
sekitar minggu ke-10 sampai ke-12 mencapai puncak sekitar 30-50% di atas
volume tidak hamil pada minggu ke -20 sampai ke -26, dan menurun setelah
minggu ke -32. Selama masa hamil terjadi percepatan produksi eritrosit.
Massa sel darah merah meningkat 30-33% pada kehamilan aterm, jika ibu
mengkonsumsi suplemen besi, tapi jika tidak hanya meningkat 17%. Aliran
darah ginjal meningkat sebanyak 70-80% pada akhir trimester I Peningkatan
volume darah juga dimulai pada minggu ke-10 sampai dengan ke-12 dengan
presentase sekitar 20% atau 100% sampai minggu ke 40. mencapai puncak
sekitar minggu (peningkatan maksimum) 

2. Trimester II

Sejak pertengahan kehamilan, pembesaran uterus akan menekan vena


cava inferior dan aorta bawah saat ibu berada pada posisi terlentang. Hal itu
akan berdampak pada pengurangan darah balik vena ke jantung hingga
terjadi penurunan Preload dan cardiac Output yang kemudian dapat
menyebabkan hipotensi arterial. Peningkatan curah jantung pada kehamilan
16 minggu sekitar 40-50% dari biasanya. Cardiac output meningkat karena
adanya peningkatan volume darah Antara minggu ke-14 dan ke-20, denyut
meningkat perlahan, mencapai 10 sampai 15 kali per menit, kemudian
menetap sampai aterm. Ukuran jantung juga akan membesar sekitar 12%

14
3. Trimester III

Selama trimester terakhir, kelanjutan penekanan aorta pada


pembesaran uterus juga akan mengurangi aliran darah uteroplasenta ke
ginjal. Pada posisi terlentang ini akan membuat fungsi ginjal menurun jika
dibandingkan dengan posisi miring. Terdapat sedikit peningkatan tekanan
darah sampai umur kehamilan 30 minggu Peningkatan volume darah,
bersamaan dengan distensi pada vena dan tekanan uterus menyebabkan
oedema pada kaki, vulva dan saluran anal, sehingga beresiko terjadi varises
vena dan sering hemoroid Curah jantung meningkat dari 30-50% pada
minggu ke-32 kemudian menurun sampai sekitar 20% pada minggu ke-40.
peningkatan curah jantung disebabkan oleh peningkatan volume sekuncup
(stroke volume) yang merupakn respons terhadap peningkatan kebutuhan
oksigen jaringan (normal: 5-5,5 liter/menit).

I. Sistem integumen
1. Trimerster I
Perubahan keseimbangan hormon dan peregagangan mekanis
menyebabkan timbulnya beberapa perubahan dalam sistem integumen
selama masa kehamilan. Perubahan yang umum terjadi adalah
peningkatan penebalan kulit dan lemak subdermal, hiperpigmentasi,
pertumbuhan rambut dan kuku, percepatan aktifitas kelenjar keringat dan
kelenjar sebasea, peningkatan sirkulasi dan aktifitas vasomotor. Jaringan
elastis kulit mudah pecah, menyebabkan strie-gravidarum, atau tanda
regangan.Respon alegri kulit meningkat.

Pada kulit terdapat deposit pigmen dan hiperpigmentasi alat-alat


tertentu, pigmentasi ini disebabkan pengaruh melanophore stimulating
hormone (MSH) yang meningkat. MSH ini adalah salah satu hormon
yang dikeluarkan oleh lobus anterior hipofisis. Kadang-kadang terdapat
deposit pigmen pada dahi, pipi, hidung, dikenal sebagai

15
diasmagravidarum. Didaerah leher sering terdapat hiperpigmentasi yang
sama juga di areola mammae.
Linea alba pada kehamila menjadi hitam dikenal sebagai linea grisea.
Linea nigra adalah garis pigmentasi dari simpisis pubisa sampai kebagian
atas fundus di garis tengah tubuh. Kulit perut juga tampak seolah-olah
retak, warnanya berubah agak hiperemik dan kebiru-biruan disebut striae
livide. Setelah partus, striae livide ini berubah menjadi putih disebut
striae albicans. Pada seorang multigraviada sering tanpak striae livide
dan bersama dengan striae albicans.
Angioma atau telengiektasis umumnya disebut vascular spiders.
Angioma adalah ujung arteriola yang berdenyut dan sedikit menonjol,
berbebtuk kecil seperti bintang atau cabang. Spiders hasil peningkatan
kadar estrogen dalam sirkulasi, biasanya ditemukan di leher, daa, lengan.
Spiders juga dideskripsikan berwarna kebiruan dan tidak hilang bila
ditekan. Vascular spiders terlihat pada bulan ke-2 – ke-5 kehamilan pada
65% wanita kulit putih dan 10% wanita afrka-amerika. Biasanya hilang
setelah melahirkan.
Bercak berbatas tegas atau mottling difus yang berwarna kemerahan
tanpak pada permukaan telapak tangan 60% wanita hamil berkulit putih
dan 35% wanita afrika=amerika.  Epulis ialah suatu noddul berwarna
merah pada gusi yang mudah berdarah lesi ini dapat imbul pada sekitar
bulan ke-3 dan biasasanya terus memebesar seiring kemajuan kehamilan.
Pertumbuhan kuku mengalami percepatan selama masa hamil. Kulit
berminyak dan acne vulgaris dapat timbul selama kehamilan. Pada
wanita lain, kulit bersih dan kulit berseri. Dapat terjadi peningkatan
pertumbuhan rambut halus, tapi akan hilang setelah kehamilan berakhir.
2. Trimester II
Akibat peningkatan hormon estrogen dan progesteron, kadar MSH
pun meningkat. Pada terjadi perubahan deposit pigmen dan
hiperpigmentasi karena pengaruh MSH dan pengaruh kelenjar
suprarenalis. Hiperpigmentasi ini terjadi pada striae-gravidarum livide

16
atau alba, areola mammae, papila mammae, linea nigra, pipih (chloasma
gravidarum). Setelah persalinan hiperpigmentasi ini akan menghilang.
3. Trimester III
Pada kulit  dinding perut akan terjadi perubahan warna menjadi
kemerahan, kusam dan kadang-kadang juga akan mengenai daerah
payudara dan paha perubahan ini dikenal dengan striae gravidarum.
Pada mutipara selain striae kemerahan itu sering kali di temukan garis
berwarna perak berkilau yangmerupakan sikatrik dari striae sebelumnya.
Pada kebanyakan perempuan kulit digaris pertengahan perut akan
berubah menjadi hitam kecoklatan yang di sebut dengan linea nigra.
Kadang-kadang muncul dalam ukuran yang variasi pada wajah dan leher
yang disebut dengan chloasma atau melasma gravidarum, selain itu pada
areola dan daerah genetalia juga akan terlihat pigmentasi yang
berlebihan.
J. Metabolisme
1. Trimester  I

Segera setelah haid terlambat kadar diamino eksidae meningkat dari 3-6
satuan dari masa tidak hamil ke 200 satuan dalam masa hamil 2 minggu.
Peningkatan ini terjadi karena ada pertumbuhan dan perkembangan
dalamPlasenta sendiri menghasilkan enzim-enzim untuk oksidasi, reduksi,
hidrolisa, dimana enzim dioksidase merupakan salah satu enzim yang
dihasilkan oleh plasenta. Diamino oksidase disebut juga histaminase yaitu
enzim yang berfungsi agar histamin tidak aktif lagi.

2.  Trimester II

Kadar diamino oksidase ini mencapai puncaknya 400 – 500 satuan pada
kehamilan 16 minggu. Kadar alkalinfosfatase meningkat 4 kali lipat dengan
wanita tidak hamil. Dimana kadar alkalinfosfatase dapat dipakai untuk menilai
fungsi plasenta. Kadar gula darah pada ibu hamil lebih tinggi dari pada
keadaan tidak hamil.Hal ini mungkin terjadi akibat zat antagonis options. Pada

17
ibu hamil zat antagonis ibu hamil ini selain dihasilkan oleh kelenjar adrenal
juga dihasilkan oleh plasenta zat antagonis insulin (glukagon) menekan kadar
insulin sehingga mengakibatkan kadar gula ibu hamil meningkat.

3. Trimester III

Basal Metabolisme Rate (BMR) meningkat hingga 15-20% dari semula.


Kalori yang dibutuhkan untuk itu diperoleh terutama dari pembakaran
karbohidrat, khususnya sesudah kehamilan 20 minggu ke atas. Akan tetapi
apabila dibutuhkan dipakai lemak ibu untuk dapat tambahan kalori. Pada
trimester ini janin membutuhkan 30 sampai 40 gr kalsium untuk pembentukan
tulangnya. Peningkatan ini terjadi agar dapat memenuhi kebutuhan kalsium
untuk pertumbuhan janin agar tidak mengambil kalsium ibu. Sedangkan kadar
diamino oksidase menetap sampai akhir kehamilan. Keseimbangan asam basa
mengalami penurunan dari 155 mEq per liter menjadi 145 mEq per liter,
disebabkan hemodilusi darah dan kebutuhan mineral yang diperlukan janin.
Kebutuhan protein wanita hamil makin tinggi untuk pertumbuhan dan
perkembangan janin, perkembangan organ organ kehamilan, dan persiapan
laktasi.

K. Berat badan dan indeks masa tubuh (IMT)

Trimester 1, Ibu membutuhkan nutrisi untuk pembentukan organ janin dan


plasenta. Ibu hamil perlu memenuhi asupan protein, asam folat, seng, DHA, dan
zat besi. Tapi yang penting diketahui, kebutuhan asam folat bukan pada saat
hamil, tapi di tiga bulan sebelum hamil.

Trimester 2, setelah bayi terbentuk organ dan plasentanya, maka bayi akan
tumbuh dan berkembang. Ada pertumbuhan janin, pertumbuhan plasenta,
peningkatan volume darah. Biasanya pada fase ini, HB ibu akan turun, tapi tidak
boleh turun di bawah 10. Untuk menjaga itu, ibu hamil perlu nutrisi protein,
kalsium dan zat besi.

18
Trimester 3, sebelum proses persalinan, Ibu perlu asupan nutrisi kalsium,
seng, vitamin, DHA, asam amino, dan Omega.

Sebagai panduan gizi seimbang untuk ibu hamil, Ibu perlu mengatur pola
makan tepat, yaitu 3 kali makan besar dan 2 kali makanan ringan (snack). Ibu
hamil boleh makan terus, tapi makannya diatur.

L. Darah dan pembekuan darah

1. Trimester Pertama

Tidak dapat dipungkiri bahwa perdarahan atau bercak di trimester


pertama bisa berarti keguguran (sejenis keguguran), tetapi juga bisa
menandakan masalah lain. Sekitar separuh wanita yang mengalami
perdarahan vagina trimester pertama mengalami keguguran. Itu mungkin
terdengar menakutkan, tetapi perlu diingat: Itu juga berarti bahwa
setengah dari wanita yang mengalami pendarahan tidak mengalami
keguguran.
Bintik-bintik berwarna coklat muda dapat terjadi setelah
pemeriksaan panggul atau hubungan seksual, tetapi jenis bercak ini harus
berhenti dalam satu atau dua hari. Beberapa wanita juga memiliki sesuatu
yang disebut perdarahan implantasi , yaitu bercak yang terjadi pada bulan
pertama ketika lapisan rahim menyesuaikan diri dengan kehamilan yang
baru saja diimplan.
Perdarahan pervaginam trimester pertama lebih mungkin terjadi
akibat keguguran jika berat dan merah, dan jika kuantitasnya menjadi
lebih berat daripada lebih ringan. Namun, bahkan pendarahan hebat
dengan gumpalan darah tidak secara otomatis berarti keguguran.
2. Trimester Kedua Dan Ketiga

Dalam beberapa kasus, perdarahan vagina pada trimester kedua


atau ketiga tidak serius. Misalnya, bercak coklat muda dapat terjadi karena
alasan yang sama seperti perdarahan trimester pertama (bisa dari iritasi

19
ringan pada leher rahim setelah hubungan seksual atau dari pemeriksaan
medis). Namun, perdarahan vagina pada trimester kedua atau ketiga
biasanya berarti bahwa Anda perlu ke dokter segera, terutama jika
perdarahan berat dan merah atau disertai dengan gejala lain (seperti sakit
perut atau kontraksi).

M. sistem persyarafan
1. Trimester I
a. Perubahan pada telinga, hidung dan laring terjadi karena perubahan
gerak cairan dan permeabilitas pembuluh darah.
b. Persepsi bau dan rasa erat kaitannya dan penurunan sensitifitas bau
mungkin terjadinya perubahan sensasi dan perubahan makanan yang
lebih disukai.
c. Perubahan dalam persepsi rasa mungkin disebabkan rasa pusing dan
perasaan tidak suka terhadap makanannya, terutama untuk makanan
yang rasanya pahit selama kehamilan.
d. Ibu hamil mengalami kesulitan untuk mulai tidur, sering terbangun,
jam tidur malam yang lebih sedikit serta efisiensi tidur yang mulai
berkurang.
e. Nyeri kepala ringan, rasa ingin pingsan, dan bahkan pingsan (sinkop)
sering terjadi pada awal kehamilan.

2. Trimester II
a. Nyeri kepala akibat ketegangan umum timbul saat ibu merasa cemas dan
tidak pasti tentang kehamilannya. Nyeri kepala dapat juga dihubungkan
dengan gangguan penglihatan, sinusitis, atau migran.
b. kram tungkai disebabkan pembesaran uterus memberikan tekanan pada
pembuluh darah panggul yang dapat mengganggu sirkulasi dan saraf
yang menuju ektremitas bagian bawah.
c. masalah neuromuskular seperti kram otot/ tetani akibat kekurangan
kalsium (hipoklasemia)

20
d. Meralgia Paresthetica (kesakitan, mati rasa, berkeringat, terasa gatal di
daerah paha), bisa disebabkan oleh tekanan uterus pada saraf kutan
lateral femoral.
e. Pusing dan perasaan seperti melihat kunang-kunang disebabkan oleh
hipotensi supine syndrome (vena cava sindrom). Hal ini terjadi karena
ketidakstabilan vasomotor dan hipotensi postural khususnya setelah
duduk atau berdiri dengan periode yang lama.
3. Trimester III
a. Lordosis dorsolumbal dapat menyebabkan nyeri akibat tarikan pada
saraf atau kompresi akar syaraf
b. rasa sering kesemutan atau acroestresia pada ekstremitas disebabkan
postur tubuh ibu yang membungkuk.
c. Edema yang melibatkan saraf perifer dapat menyebabkan carpal tunel
syndrom selama trimester akhir kehamilan. Edema menekan saraf
median di bawah ligamentum karpalis pergelangan tangan. Sindrom
ini ditandai parestesia (sensasi abnormal seperti rasa terbakar atau
gatal akibat gangguan pada sistem saraf sensori) dan nyeri pada
tangan yang menjalar ke siku.
d. Pembengkakan yang melibatkan saraf pherifera dan tangan.
Pembengkakan tersebut menekan saraf median dibawah ligmen
persendian antara lengan dan tangan.
e. Akroestesia (kaku dan gatal di tangan) yang timbul akibat posisi bahu
yang membungkuk. Keadaan ini berkaitan dengan tarikan pada
segmen fleksus brachialis.

N. Sistem pernapasan
1. Trimester1

Perubahan fisiologi pernafasan pada ibu hamil Trimester Pertama :


Perubahan pada Trimester pertama belum terjadi sepenuhnya karena ibu
masih mengalami peningkatan hormon sehingga terjadi mual-mual dan

21
pertumbuhan janin belum sempurna sehingga Diafragma belum terdorong
keatas oleh karna itu pernafasan ibu masih normal.

2. Trimester 2 dan 3

Ibu mulai mersakan ada keluhan dalam bernafas karena pertumbuhan


janin yang makin membesar sehingga ibu mengeluh sesak nafas Pada
trimester kedua ini hormon progesteron secara langskung mempengarui
pusat pernafasan Trimester ketiga Pada trimester ketiga 60% ibu hamil
mengeluh sesak nafas Ibu mengalami pernafasan yang pendek Jadi pada
umumnya sesak nafas dan nafas pendek terjadi pada trimester ketiga
karena pembentukan janin yang membesar sehingga mendorong
diafragma.

O. Tanda Kehamilan Pasti, Tidak Pasti dan Kemungkinan


Tanda kehamilan yang dialami oleh wanita hamil dibagi menjadi tiga kategori
yaitu tanda dugaan/tidak pasti, tanda kemungkinan dan juga tanda pasti hamil.
Berikut adalah tanda-tanda tidak pasti hamil diantaranya  :
1. Amenorea. Kondisi ini sangat umum dan banyak menduga kehamilan
ditandai dengan berhentinya siklus menstruasi .Padahal bagi wanita yang
mengalami siklus tidak teratur sulit untuk menjadikan kondisi ini sebagai
tanda kehamilan . Sedangkan bagi anda yang memiliki siklus menstruasi
yang teratur, penting untuk dapat menentukan hari pertama dan terakhir
menstruasi. Sehingga dapat ditentukan sebagai tanda kehamilan .
2. Mual dan Muntah. Terjadi pada trimester pertama kehamilan.Kondisi ini
dialami pada pagi atau malam hari bahkan lebih terkenal dengan istilah
morning sickness . Hanya saja sebagain wanita mengira bahwa tanda mual
yang dialaminya disebabkan karena gangguan kesehatan. Untuk
membedakannya, mual karena tanda kehamilan sering terjadi pada siang
atau malam hari tanpa diketahui penyebabnya .
3. Sering Buang Air Kencing Pada bulan pertama kehamilan, wanita
mengalami kondisi buang air kecil yang lebih sering. Pada bulan pertama

22
kehamilan uterus membesar dan juga menekan pada kandung kemih.
Memasuki trimester kedua , kondisi ini akan hilang dengan
sendirinya.Muncul kembali pada trimester akhir kehamilan .
4. Perubahan Bentuk Buah Dada Tanda tidak pasti kehamilan selanjutnya
dalah mammae yang membesar. Perubahan bentuk buah dada ini
dipengaruhi oleh estrogen dan progesteron yang merangsang alveoli
payudara. Inilah yang menyebabkan kelenjar montgomery terlihat lebih
besar.
5. Striae dan Hiperpigmentasi Kulit. Tanda dugaan/ tidak pasti  kehamilan
selanjutnya adalah adanya perubahan warna kulit pada bagian hidung, pipi
dan juga dahi.Bahkan pada bagian areola mammae yang menghitam , pada
linea alba yang nampak mengalami perubahan warna menjadi lebih hitam.
6. Obstipasi. Kondisi ini dikarenakan tonus otot yang menurun yang
disebabkan karena terjadinya pengaruh hormon steroid .
7. Varises. Meskipun sering terjadi pada trimester  akhir kehamilan . Pada
bagian kaki, betis, fossa poplitea dan daerah genetalia eksternal. Pada
bagian multigravida kadang varises ditemukan pada kehamilan terdahulu,
pada bulan kesatu hingga bulan ketiga kehamilan .

Inilah Tanda-Tanda Kemungkinan Hamil , diantaranya adalah :


1. Tanda Hegar. Mengetahui tanda ini dengan meletakan dua jari pada
forniks posterior dan tangan lain yang berada pada bagian dinding perut
diatas simpisis pubis. Inilah yang akan terasa pada korpus uteri yang
seakan terpisah dengan serviks. Pada kehamilan minggu ke 6 hingga
minggu ke 8, pemeriksaan bimanua dapat diketahui dengan tanda hegar ini
.
2. Tanda Piskacek. Selanjutnya tanda pembesaran uterus yang tida merata
hingga dapat terlihat menonjol pada kejurussan uterus yang semakin
membesar. Kondisi ini dimana uterus dalam keadaan hamil tumbuh
dengan cepat pada tempat implantasinya .

23
3. Tanda Braxton Hicks. Selanjutnya yang berhubungan dengan tanda
kehamilan muda, yaitu kira-kira pada minggu ke 20. Sehingga pada
minggu ini air ketuban jauh lebih banyak dengan menggoyangkan uterus
yang ditekan sehingga janin akan melenting dalam uterus. Kondisi inlah
yang diketahui sebagai ballottement.
4. Tanda Chadwick. Kondisi ini ditandai dengan adanya perubahan warna.
Perubahan warna yang terjadi pada bagian selaput lendir vulba dan juga
vagina yang semakin ungu.
5. Hasil Positif Saat Test Kehamilan. Test kehamilan sangat membantu anda
dalam mengetahui tanda-tanda yang dialami secara fisik dan psikis
merupakan tanda yang berhubungan dengan kehamila atau gangguan
keehatan. Test kehamilan yang negatif dan anda belum mendapatkan
menstruasi, mungkin anda terlalu cepat menggunakan test kehamilan .
Sehinga test kehamilan yang baik dilakukan adalah beberapa tujuh hari
setelah berhubungan. Anda dapat menunggu kembali beberapa hari, untuk
melakukan test ulang. Lakukan test kehamilan dengan menggunakan
testpack pada pagi hari. Sedangkan untuk mengetahui tanda pasti
kehamilan harus dilakukan pemeriksaan dengan menggunakan bantuan
medis, dokter kandungan atau bidan.
Inilah yang dapat menentukan tanda pasti kehamilan diantaranya
adalah :
1. Gerakan Janin. Gerakan janin di dalam rahim sudah dapat terlihat dengan
menggunakan USG. Bahkan dokter kandungan atau bidan dapat
mengetahui gerakan untuk menentukan kehamilan yang sehat. Selanjutnya
adalah janin sudah mulai teraba dengan pemeriksaan lebih lanjut, bidan
atau dokter kandungan dapat meraba janin. Bahkan sudah dapat meraba
bagian-bagian janin sehingga dapat megidentifikasi janin sesuai dengan
usia kehamilan yang sedang berlangsung.
2. Detak Jantung Janin. Bidan atau dokter kandungan sudah dapat
memprediksi detak jantung janin dengan menggunakan stetoskop leanec,
alat dopler dan juga alat kardiotokografi sehingga dapat dengan langsung

24
mendengarkan detak jantung janin. Bahkan detak jantung janin dapat
dilihat dengan menggunakan ultrasonografi. Bahkan dengan pemeriksaan
yang lebih canggih dapat juga menggunakan rontgen dalam melihat
kerangka janin. Selain itu, tanda kehamilan diatas dapat juga dijadikan
sebagai diferensial diagnosa kehamilan.
P. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK KEHAMILAN
1. Tes Unrine (Tes HCG):
Dilaksanakan seawal mungkin begitu diketahui ada amenore (satu mingggu
setelah koitus)
2. Upayakan urin yang digunakan adalah urine pagi hari.
3. Perkiraan Tinggi Fundus Uteri
Pada awalnya pengukuran TFU dilakukan dengan cara perabaan atau
palpasi dengan patokan simpisis, pusat, prosesus xiphoideus. Pengukuran
ini masih kurang valid karena cara ini mengabaikan tubuh ibu dan hasilnya
juga masih sangat variatif.

Para peneliti sudah melakukan berbagai riset dan akhirnya muncullah


rekomendasi tentang cara pengukuran perkiraan TFU. Cara yang
dianjurkan adalah menggunakan pita ukur (metline) seperti yang
digunakan oleh tukang jahit (Depkes, 2001)
Beberapa hal yang arus diperhatikan dalam pengukuran perkiraan TFU
menggunakan metline adalah sebagai berikut:
a. Bahan pita yukur yang digunakan adalah bahan yang tidak mudah
kendur atau molor.
b. Kandungan kemis pasien dalam keadaan kosong.
c. Pada saat pengukuran, posisikan ibu dalam posisi setengah duduk.
d. Pada kehamilan lanjut atau menjelang persalinan, hindari memosisikan
pasien dalam posisi tidur terlentang karena hasil yang didapatkan akan
melebihi ukuran yang sebenarnya.
e. Pengukuran dilakukan dengan cara menempatkan ujung pita ukur pada
tepi atas simpisis pubis dan dengan tetap menjaga pita ukur menempel

25
pada dinding abdomen yang diukur, tempatkan ujung pita yang lain
pada perkiraan TFU berada. Selanjutnya baca skala yang tertera dalam
sentimeter.
f. Ukuran ini biasanya sesuia dengan umur kehamilan dalam minggu
setelah umur kehamilan 24 minggu. Kadang jumpai adanya variasi
hasil kurang lebih 1-2 cm. bila penyimpanan lebih dari 1-2 cm dari
umur kehamilan dalam minggu, kemungkinan ibu mengalami
kehamilan kembaratau hidramnion. Jika penyimpanan hasil kurang
dari 1-2 cm, kemunginan terjadi gangguan pertumbuhan janin.
4. Palpasi Abdomen:
Menggunakan cara Leopold dengan langkah sebagai berikut:
a. Leopold I
Bertujuan untuk mengetahui TFU dan bagian janin yang ada di fundus.
Cara pelaksanaannya adalah sebagai berikut:
1) Pemeriksaan manghadap pasien
2) Kedua tangan meraba bagian fundus dan mengukur berapa tinggi
fundus uteri
3) Meraba bagian apa yang ada di fundus. Jika teraba benda bulat,
melenting, mudah digerakan, maka itu adalah kepala. Namun jika
teraba benda bula, besar, lunak, tidak melenting, dan susah
digerakan, maka itu adalah bokong janin.
b. Leopold II
Bertujan untuk mengeetahui bagian janin yang ada disebelah kanan
atau kiri kiri ibu.
Cara pelaksanaan adalah sebagai berikut:
1) Kedua tangan pemeriksa berada disebelah kanan dan kiri perut ibu
2) Ketika memeriksa sebelah kanan, maka tangan kanan menahan
perut sebelah kiri kea rah kanan
3) Raba perut sebelah kanan menggunakan tangan kiri, dan rasakan
bagian apa yang ada disebelah kanan (jika teraba benda yang rata,
tidak teraba bagian kecil, terasa ada tahanan, maka itu adalah

26
punggung bayi. Namun jika teraba bagian-bagian yang kecil dan
menonjol, maka itu adalah bagian kecil janin)
c. Leopold III
Bertujuan untuk mengetahui bagian janin yang ada dibawah uterus
Cara pelaksanaannya adalah sebagai berikut:
1) Tangan kiri menahan fundus uteri
2) Tangan kanan meraba bagian yang ada di bagian bawah uterus.
Jika teraba bagian yang bulat, melenting keras, dan dapat
digoyangkan, maka itu adalah kepala. Namun jika teraba bagian
yang bulat,besar, lunak dan sulit digerakkan, maka ini adalah
bokong. Jika di bagian bawah tidakditemukankedua bagian seperti
diatas, maka pertimbangkan apakah janin dalam letak melintang.
3) Pada letak sungsang (melintang)dpat dirasakan ketika tangan kanan
menggoyangkan bagian bawah, tangan kiri akan merasakan
ballotemen (pantulan dari kepala janin, terutama ini ditemukan
pada usia kehamilan 5-7 bulan)
4) Tangan kanan meraba bagian bawah (jika teraba kepala,
goyangkan, jika masih mudah dgoyangkan, berarti kepala belum
masuk panggul, namun jika tidak dapat digoyangkan, berarti kepala
sudah masuk panggul), lalu dilanjutkan pada pemeriksaan Leopod
IV untuk mengetahui seberapa jauh kepala sudah masuk panggul.

d. Leopold IV
Bertujuan untuk mengetahui bagian janin yang ada di bawah dan
untuk mengetahui apakah kepala sudah masuk panggul atau belum.
 Cara pelaksanaannya sebagai berikut:
1)      Pemeriksaan menghadap pasien
2)      Kedua tangan meraba bagian janin yang ada di bawah
3)      Jika teraba kepala tempatkan kedua tangan didua belah pihak
yang berlawanan dibagian bawah

27
4)      Jika kedua tangan konvergen (dapat saling bertemu) berarti
kepala belum masuk panggul
5)      Jika dua tangan divergen (tiak saling bertemu) berarti kepala
sudah masuk panggul
5. Pemeriksaan US:
a. Dilaksankan sebagai salah satu diagnosis pasti kehamilan
b. Gambaran yang terlihat yaitu adanya rangka janin diagnosis pasti
kehamilan
6. Pemeriksaan Rontgen:
a. Merupakan salah satu alat untuk melakuakan penegakan diagnosis
pasti kehamilan
b. Terlihat gambaran kerangka janin, yaitu tengkorak dan tulang
belakang

28
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Perubahan anatomi dan adaptasi fisiologi pada ibu hamil sebagian besar
sudah terjadi segera setelah fertilisasi dan terus berlanjut selama kehamilan.
Kebanyakan perubahan ini merupakan respon terhadap janin. Ibu hamil
mengalami perubahan anatomi dan adaptasi fisiologi, pada tubuhnya sesuai
dengan usia kehamilannya. Mulai dari trimester I, sampai dengan trimester
III kehamilan. Perubahan-perubahan anatomi tersebut meliputi perubahan
sistem reproduksi, payudara, system endokrin, system kekebalan, dan system
perkemihan. Perubahan yang terjadi selama kehamilan tersebut akan kembali
seperti ke keadaan sebelum hamil, setelah proses persalinan dan menyusui
selesai.
B. Saran
Sebaiknya ibu hamil bersiap dalam menghadapi perubahan anatomi dan
fisiologis terkait dengan kehamilannya. Selain itu juga, sebaiknya bidan
memberi konseling kepada ibu bahwa perubahan yang terjadi selama masa
kehamilan adalah hal yang lumrah dan hanya bersifat sementara.

29
DAFTAR PUSTAKA

Cuningham, F.G, & dkk.(2005). Obstetri Williams.EGC: Jakarta


Dewi, V.N. L & Sunarsih, T. (2011). Asuhan Kehamilan untuk
Kebidanan. Salemba Medika; Jakarta.
Hamilton, P.M. (2011). Dasar-Dasar Keperawatan Maternitas.
EGC: Jakarta
Holmes, Debbie.2011. Buku Ajar Ilmu Kebidanan.Jakarta: EGC:
Jakarta
Hutahaean, S. (2009). Asuhan Keperawatan Dalam Maternitas
dan Ginekologi. Trans Info Medika: Jakarta
Indrayani.(2011). Buku Ajar Asuhan Kehamilan. Trans Info
Medika: Jakarta
Mochtar, R. (1998). Sinopsis Obstetri. EGC: Jakarta
Prawirohardjo, S. (2007). Ilmu Kebidanan. Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo: Jakarta
Walsh, Linda V.(2007). Buku Ajar Kebidanan Komunitas.EGC:
Jakarta
Yeyeh, A, & dkk.(2009). Asuhan Kebidanan (Kehamilan). Trans
Info Medika: Jakarta

30

Anda mungkin juga menyukai