Anda di halaman 1dari 2

Nakita.id - Selama hamil, Ibu perlu mengatur Indeks Massa Tubuh (IMT).

Bisa dilakukan di
bidan untuk kontrol tinggi badan, berat badan. Setelah diketahui IMT dan kurang dari 18,5 maka
selama hamil Ibu harus naik 12,5 – 18 kilogram.

“Tapi bila IMT normal, Ibu hanya perlu menaikkan berat tubuh sebanyak 11,5 – 16 kilogram.
Jika Ibu gemuk, cukup naik 7 kilogram dan yang masuk dalam kategori obesitas cukup naik 6
kilogram,” jelas dr. H. Achmad Zani Agusfar SpOG dari RSIA Bunda Aliyah Pondok Bambu
dan RSU Citra Harapan Bekasi.

Baca juga : Ini Penambahan Berat Badan yang Normal Saat Hamil

Agar tak salah, dr. H. Achmad memberikan cara membaginya :

Di tiga bulan pertama kehamilan, Ibu cukup naik berat badan sebanyak 1 kilogram. Ini
disebabkan karena ibu hamil yang sering mual dan muntah. Diharapkan berat badan ibu selama
fase ini tidak sampai turun.

Bila turun, jangan sampai turun lebih dari 2 kilogram. Dokter menyarankan ibu hamil yang
memang tak bisa mengonsumsi makanan tertentu karena rasa mual yang besar, diperbolehkan
makan dan minum apa saja.

Menjelang lima bulan, pola makan ibu hamil mulai membaik. Di sini, kita harus naik berat badan
sebanyak 1 kilogram.

Baca juga : Saat Hamil Kok Berat Badan Malah Turun

Begitu masuk ke tujuh bulan, semua makanan menjadi daya pikat tersendiri bagi ibu hamil.
Belum lama makan, pasti ingin makan lagi. Namun yang perlu diingat, fase ini hanya
membutuhkan kenaikan berat badan sebesar 4,5 kilogram.

Yang paling sulit ialah ketika usia kehamilan telah menginjak sembilan bulan ke atas. Di fase ini,
ibu hamil tidak disarankan bertambah berat badan. Meskipun berat bayi bertambah, berat badan
Ibu tidak boleh bertambah. Nah di sini, diharapkan jumlah asupan makanan bisa dikontrol.

Di tiap trimester kehamilan, ibu hamil memerlukan asupan makanan yang berbeda-beda, di
antaranya:

Baca juga : Mengatur Kenaikan Berat Badan Pada Ibu Hamil Gemuk

Trimester 1, Ibu membutuhkan nutrisi untuk pembentukan organ janin dan plasenta. Ibu hamil
perlu memenuhi asupan protein, asam folat, seng, DHA, dan zat besi. Tapi yang penting
diketahui, kebutuhan asam folat bukan pada saat hamil, tapi di tiga bulan sebelum hamil.

Trimester 2, setelah bayi terbentuk organ dan plasentanya, maka bayi akan tumbuh dan
berkembang. Ada pertumbuhan janin, pertumbuhan plasenta, peningkatan volume darah.
Biasanya pada fase ini, HB ibu akan turun, tapi tidak boleh turun di bawah 10. Untuk menjaga
itu, ibu hamil perlu nutrisi protein, kalsium dan zat besi.

Trimester 3, sebelum proses persalinan, Ibu perlu asupan nutrisi kalsium, seng, vitamin, DHA,
asam amino, dan Omega.

Sebagai panduan gizi seimbang untuk ibu hamil, Ibu perlu mengatur pola makan tepat, yaitu 3
kali makan besar dan 2 kali makanan ringan (snack). Ibu hamil boleh makan terus, tapi
makannya diatur.

Baca juga : Kiat Menaikkan Berat Badan Saat Hamil)

“Pada saat Ibu mengatur 4 sehat 5 sempurna, tambahkan 35% karbohidrat, 35% – 50% protein,
dan 15 % serat. Nah bagi ibu hamil yang tidak suka makan sayur dan buah, serat bisa didapatkan
dari puding. Biar pudingnya cukup bisa ditambah susu untuk kehamilan,” tutur  Achmad.

Sebaliknya, ibu hamil tidak disarankan makan daging yang mentah, misalnya sushi. Bila
olahannya tepat tidak apa-apa, tapi jika sebaliknya sebaiknya tidak sama sekali. Ibu hamil harus
selalu happy, dan tidak boleh stres.

Jangan pula mengonsumsi hati sapi atau ayam karena kandungan Vitamin A-nya terlalu tinggi
untuk bayinya. Bila ingin makan, batasi jumlahnya. 

Juga hindari alkohol dan air tape. Keduanya berbahaya bagi ibu hamil. Jika ingin minum teh atau
kopi, jangan dikonsumsi setelah makan

Baca juga : Berat Badan Ideal Sebelum Hamil

“Kalau pun nanti bayi Ibu akan diberi susu tambahan, berikanlah setelah 6 bulan. Untuk 6 bulan
pertama cukup ASI saja. Jadi, asupan nutrisi yang variatif ini tidak berdasarkan makanan yang
disukai Ibu saja, tetapi lebih bagi kepentingan tumbuh kembang janin,” tutup Achmad.

Anda mungkin juga menyukai