Puasa saat hamil umumnya aman untuk dilakukan, tapi Bumil disarankan untuk berkonsultasi
ke dokter kandungan sebelum melakukannya. Pasalnya, apabila Bumil menderita gangguan
kesehatan tertentu, seperti anemia atau diabetes gestasional, Bumil perlu untuk mendapatkan
persetujuan dari dokter agar puasa aman untuk dilakukan.
Berpuasa pada dasarnya hanya memindahkan jadwal makan harian menjadi sahur dan
buka, di waktu sebelum subuh dan maghrib. Sehingga, tubuh perlu mengonsumsi makanan
dengan gizi seimbang selama sahur dan buka puasa untuk menyimpan makanan dan dapat
menggunakannya saat diperlukan.
Bila dilakukan dengan tepat, puasa dapat memberikan manfaat untuk kesehatan ibu hamil
atau menyusui. Seperti menurunkan risiko diabetes gestasional, menjaga berat badan,
memelihara kesehatan jantung, hingga membantu proses detoksifikasi.
Puasa tidak akan membawa efek negatif kepada janin asalkan kebutuhan kalori, nutrisi,
dan cairan tercukupi dengan baik. Perubahan keseimbangan kimia dalam darah saat
puasa umumnya juga tidak membahayakan janin.
3. Membatasi minuman berkafein
Sebenarnya dalam kondisi berpuasa atau tidak, konsumsi kafein saat hamil harus
dihentikan atau dikurangi, yaitu tidak lebih dari 200 mg atau kurang dari 2 cangkir kopi
instan sehari. Hal ini untuk mencegah terjadinya dehidrasi, gangguan pencernaan,
hingga tekanan darah tinggi.
6. Mencukupi istirahat
Pastikan waktu istirahat Bumil tercukupi dengan baik. Jika Bumil bekerja, gunakan jam
istirahat di kantor untuk tidur siang sejenak. Tidur sekitar 15-20 menit dapat membuat
tubuh terasa lebih segar. Jadi, komunikasikan hal ini secara baik-baik kepada atasan,
terutama jika Bumil membutuhkan waktu lebih untuk berisitrahat.
7. Membatasi aktivitas
Ibu hamil yang berpuasa cenderung memiliki hormon stres kortisol lebih tinggi
dibandingkan yang tidak puasa. Ini membuat Bumil perlu menghindari situasi yang
dapat menyebabkan stres, termasuk stres kerja.
Saat Bumil merasa lelah dengan pekerjaan, beristirahatlah sejenak dan tarik napas
yang dalam. Jika Bumil merasa pekerjaan yang dibebankan terlalu berat, bicarakan
kepada atasan agar mendapat solusi.
Jika hal-hal di atas terjadi, berbukalah dengan minum air yang mengandung gula dan
garam atau cairan rehidrasi. Setelah itu, segera konsutasikan kondisi Bumil ke dokter.
Manfaat puasa untuk ibu hamil yang pertama adalah dapat menjaga berat badan ideal.
Puasa yang dilakukan dengan tepat mampu mengontrol konsumsi makanan bagi ibu
hamil menjadi lebih teratur. Selain itu, puasa juga turut membantu proses pembakaran
lemak karena berkurangnya asupan kalori di dalam tubuh. Alhasil, berat badan ibu
hamil menjadi lebih terjaga.
2. Menurunkan Risiko Diabetes Gestasional
Manfaat puasa bagi ibu hamil trimester 3 juga turut menurunkan risiko diabetes
gestasional karena membuat hormon insulin menjadi lebih sensitif. Dengan begitu,
kadar gula darah dalam tubuh ibu hamil menjadi lebih terkontrol.
3. Menjaga Konsentrasi dan Suasana Hati
Menjaga konsentrasi dan suasana hati menjadi manfaat puasa bagi kesehatan ibu
hamil berikutnya. Puasa diketahui dapat meningkatkan regenerasi serta perkembangan
sel-sel di dalam otak. Selain itu, puasa juga turut mengoptimalkan produksi hormon
endorfin di dalam tubuh yang memicu perasaan bahagia. Dengan begitu, ibu hamil
yang menjalani puasa cenderung terhindar dari stres dan berbagai macam gangguan
kecemasan.
4. Memelihara Kesehatan Jantung
Puasa diketahui mampu menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) di dalam darah
secara signifikan. Hal inilah yang menjadi alasan mengapa puasa memiliki manfaat
dalam memelihara kesehatan jantung. Dengan menurunnya kadar kolesterol jahat di
dalam darah, kerja jantung dalam memompa darah keseluruh tubuh menjadi optimal.
5. Membantu Proses Detoksifikasi
Manfaat puasa bagi ibu hamil juga bisa dirasakan dalam proses detoksifikasi tubuh.
Pasalnya, saat tidak mendapatkan asupan makanan dalam kurun waktu tertentu,
proses metabolisme akan bekerja dengan membuang sisa-sisa kotoran di dalam tubuh.
Tips Menjalani Puasa bagi Ibu Hamil
Agar mendapatkan manfaat puasa bagi ibu hamil secara optimal, Anda disarankan
untuk menjalani puasa sebaik mungkin dengan memperhatikan beberapa hal berikut ini:
Pastikan kebutuhan cairan tubuh tetap tercukupi. Hal tersebut dapat dilakukan dengan
memperbanyak minum air putih dan mengonsumsi buah segar saat sahur dan berbuka
puasa.
Konsumsi makanan sehat dengan gizi seimbang saat sahur dan berbuka, yaitu 50%
karbohidrat, 25% protein, 10–15% lemak sehat, serta vitamin dan mineral.
Perbanyak konsumsi makanan tinggi serat untuk mencegah terjadinya sembelit pada
ibu hamil.
Hindari konsumsi kafein berlebih. Konsumsi kafein berlebih dapat memicu dehidrasi dan
meningkatkan asam lambung yang berisiko memperburuk kondisi ibu hamil selama
berpuasa.
Hindari konsumsi makanan atau minuman yang mengandung gula tinggi.
Batasi aktivitas fisik yang berat.
Segera batalkan puasa apabila mengalami morning sickness atau muncul gejala
dehidrasi, seperti pusing, lelah, hingga urine berwarna kuning pekat atau gelap.