Anda di halaman 1dari 12

BAHAN PRESENTASI ISS 3 DUTA 7

Konsep Sistem dan Teori Betty Neuman

1. BIOGRAFI
Betty Neuman lahir pada tahun 1924 di sebuah peternakan dekat Lowell, Ohio. Pada
tahun 1947, ia memperoleh diploma keperawatan dari People's Hospital School of Nursing,
Akron, Ohio, dan pindah ke California tak lama kemudian. Dia memperoleh gelar sarjana
keperawatan dari UCLA dan juga belajar psikologi dan kesehatan masyarakat. Pada tahun
1966, ia memperoleh gelar master dalam kesehatan mental dan konsultasi kesehatan
masyarakat, juga dari UCLA, dan kemudian memperoleh gelar doktor dalam psikologi klinis
pada tahun 1985 dari Pacific Western University. Dia bekerja sebagai perawat staf rumah
sakit, kepala perawat, dan perawat industri dan konsultan sebelum menjadi instruktur
keperawatan. Dia telah mengajar keperawatan medis-bedah, perawatan kritis, dan
keperawatan penyakit menular di University of Southern California Medical Center di Los
Angeles dan di perguruan tinggi lain di Ohio dan West Virginia (Lawson, 2014; Landasan
Filosofis Teori Neuman & Fawcett, 2011).

2. KONSEP UTAMA DAN DEFINISI TEORI MODEL NEUMAN

Pada tahun 1972 dan 1995 Betty Neuman merumuskan Systems Model. Betty Neuman
telah mengembangkan sebuah konsep utama yang dikenal dengan konsep ”Health Care
Sistem”. Model konsep tersebut mendeskripsikan penguatan garis pertahanan diri dengan
fleksibel, normal maupun resisten terhadap sasaran pelayanan kesehatan dalam hal ini
komunitas. Model ini sebagai bentuk aktifitas keperawatan yang bertujuan untuk menurunkan
stress. Betty Neuman juga menggambarkan bahwa manusia yang dipandang secara utuh atau
menyeluruh adalah penggabungan dari adanya konsep holistik dan pendekatan terhadap
sistem terbuka. Secara umum, model konsep utama Betty Neuman mencakup atas: stressor
(sumber stres), tingkatan pencegahan, garis perlawanan dan pertahanan, struktur dasar,
intervensi dan rekonstruksi, serta lima variabel sistem pasien (Risnah, 2018)
Model Sistem Neuman didasarkan pada konsep stres dan reaksi terhadapnya. Dasar
filosofis Model Sistem Neuman meliputi keutuhan, orientasi kesehatan, persepsi klien, dan
motivasi, dan perspektif sistem dinamis dari energi dan interaksi variabel dengan lingkungan
untuk mengurangi kemungkinan bahaya dari penyebab stres internal dan eksternal, sementara
pemberi asuhan dan klien membentuk kemitraan hubungan untuk menegosiasikan tujuansil
yang diinginkan untuk retensi kesehatan yang optimal, pemulihan, dan pemeliharaan (Smith
and Parker, 2010), Perawat bertanggung jawab dalam mengembangkan intervensi untuk
mencegah atau mengurangi stres pada klien. Model ini memandang orang, keluarga, atau
komunitas sebagai respon yang konstan terhadap lingkungan dan pemicu stres serta
membantu menjelaskan respons individu, keluarga, dan komunitas terhadap pemicu stres.
Semua sistem mengalami berbagai penyebab stres, yang masing-masing berpotensi
mengganggu keseimbangan seseorang, keluarga, atau komunitas (Potter et al, 2013). Faktor-
faktor yang dapat memengaruhi Stres dan koping yaitu: faktor situasional, faktor kematangan
(maturasi), dan faktor sosiokultural.

Model Sistem Neuman menekankan pentingnya ketepatan dalam pengkajian dan


intervensi yang meningkatkan kesehatan optimal menggunakan strategi pencegahan
primer, sekunder, dan tersier. Menurut teori Neuman, tujuan pencegahan primer adalah
untuk meningkatkan kesehatan pasien dengan pencegahan stres dan pengurangan faktor
risiko. Pencegahan sekunder terjadi setelah gejala muncul di mana perawat menentukan
arti penyakit dan stres bagi pasien serta kebutuhan dan sumber daya pasien untuk
memenuhinya, Pencegahan tersier dimulai saat sistem pasien menjadi lebih stabil dan
pulih di mana perawat mendukung proses rehabilitasi yang terlibat dalam penyembuhan
dan mengembalikan pasien ke kesehatan dan pencegahan penyakit tingkat primer
(Alligood, 2014).
Neuman percaya bahwa penyebab stres dapat diidentifikasi dan diatasi melalui intervensi
keperawatan. Dia menekankan kebutuhan manusia akan keseimbangan dinamis yang
dapat diberikan oleh perawat melalui identifikasi masalah, kesepakatan bersama tentang
tujuan, dan menggunakan konsep pencegahan sebagai intervensi. Model Neuman adalah
salah satu dari sedikit yang dianggap bersifat preskriptif. Modelnya bersifat universal,
abstrak, dan dapat diterapkan untuk individu dari banyak budaya (Neuman & Fawcett,
2011).
Konsep teori yang dijelaskan oleh Betty Neuman menggambarkan sebagai suatu sistem.
Sistem model yang dimaksud merupakan bentuk pendekatan yang holistic, sistem yang
terbuka diantaranya terdapat fungsi, input dan output serta umpan balik. Sistem model
Neuman ini juga merupakan pandangan terhadap suatu sistem terbuka yang unik ketika di
aplikasikan pada kondisi berbagai hal. Lebih lanjut model teori ini juga menjelaskan
tentang variable lingkungan, sistem klien dengan menerapkan level garis pertahanan yang
juga berkaitan dengan proses level pencegahan kesehatan di masyarakat (Alligood, 2014;
Smith & Parker, 2015).

3. konsep dasar teori neuman


Open system (system terbuka)
Suatu sistem disebut sistem terbuka ketika di dalamnya terdapat satu aliran input yang
kontinyu, proses, keluaran, dan unpan balik. (Neuman, 2011)
- Fungsi atau Proses
Klien sebagai suatu sistem bertukar energi, informasi, dan materi dengan
lingkungan serta bagian dan subbagian lain dari sistem yang digunakan sumber
daya energi yang tersedia untuk bergerak menuju stabilitas dan keutuhan.
- Input dan output
Untuk klien sebagai suatu sistem, input dan output adalah materi, energi, dan
informasi yang dipertukarkan antara klien dan lingkungan
- Umpan balik (feedback)
Keluaran sistem berupa materi, energi, dan informasi berfungsi sebagai umpan
balik untuk masukan di masa mendatang untuk tindakan korektif untuk
mengubah, meningkatkan, atau menstabilkan system
- Negentropi
Proses konservasi energi yang membantu system dalam perkembangan
menuju stabilitas atau kesehatan adalah negentropi
- Stability
Stabilitas adalah keadaan keseimbangan yang dinamis dan diinginkan di mana
pertukaran energi dapat terjadi tanpa mengganggu karakter sistem, yang mengarah
pada kesehatan dan integritas yang optimal.
Lingkungan
Lingkungan secara luas didefinisikan sebagai semua faktor internal dan eksternal atau
pengaruh disekitar klien atau sistem. Model Newman mengidentifikasi tiga lingkungan yang relevan

a. Lingkungan Internal (Internal Enviroment) Lingkungan internal dipengaruhi oleh semua


kekuatan atau pengaruh internal atau batas-batas yang ditetapkan klien/ sistem. Ini
berhubungan dengan faktor intrapersonal atau stressor dalam model Newman
(Newman dan Fawcett, 2011).
b. Lingkungan Eksternal (Eksternal Enviroment) Lingkungan eksternal didefinisikan terdiri
dari semua kekuatan atau pengaruh diluar klien/sistem. Hal ini berkorelasi dengan baik
antar faktor intra dan ekstra personal atau stressor (Newman dan Fawcett, 2011)
c. Lingkungan yang diciptakan : lingkungn yang terbentuk secara tidak disadari oleh
seorang klien untuk mengekspresikan sistem yang menyeluruh secara simbolis.
(Neuman, 2011)
System klien

Sistem klien adalah gabungan dari lima variabel (fisiologis, psikologis, sosiokultural,
perkembangan,dan spiritual) dalam interaksinya dengan lingkungan.Variabel fisiologis
mengacu pada struktur dan fungsi tubuh. Variabel psikologis mengacu pada proses mental
dalam interaksi dengan lingkungan. Variabel sosiokultural mengacu pada efek dan
pengaruhdari kondisi sosial dan budaya. Perkembangan variabel mengacu pada proses dan
aktivitas yang berkaitan dengan usia.Variabel spiritual mengacu pada keyakinan dan
pengaruh spiritual (neuman, 2011)

Struktur dasar Sistem Klien


Klien sebagai suatu sistem terdiri dari inti pusat dikelilingi oleh cincin konsentris.
Lingkaran dalam diagram mewakili faktor kelangsungan hidup dasar atau sumber energi
klien. Struktur inti ini”. . . terdiri dari kelangsungan hidup dasar faktor umum untuk manusia,
"seperti fitur bawaan atau genetic.
Garis pertahanan system klien
1. Lines of resistance
Garis-garis perlawanan melindungi struktur dasar dan menjadi aktif ketika
tekanan lingkungan yang menyerang garis pertahanan normal. 
Jika garis resistensi yang efektif, sistem ini dapat menyusun kembali dan jika
garis resistensi yang tidak efektif, kehilangan energi yang dihasilkan dapat
mengakibatkan kematian
2. Normal line of defense
Garis  pertahanan normal mewakili garis pertahanan stabilitas sistem dari waktu
ke waktu.  Hal ini dianggap sebagai tingkat biasa stabilitas sistem. Garis
pertahanan normal dapat berubah dari waktu ke waktu sebagai respons untuk
mengatasi atau menanggapi lingkungan
3. Flexible line of defense
Garis pertahanan fleksibel adalah hambatan luar atau bantal ke garis pertahanan
normal, garis perlawanan, dan struktur inti. Jika garis pertahanan fleksibel gagal
untuk memberikan perlindungan yang memadai terhadap garis pertahanan normal,
garis perlawanan menjadi aktif.

Kesehatan
Kesehatan adalah suatu rentang dari sejahtera menuju sakit yang bersifat dinamis.
- Wellness
Kesejahteraan terwujud ketika semua system subbagian tubuh berinteraksi dalam
keharmonisan, dengan seluruh sistem dan semua kebutuhan sistem terpenuhi
- Illness
Penyakit berada berlawanan dari rentang kesejahteraan dan mewakili keadaan
ketidak stabilan dan penipisan energi.
Stressor
Stresor adalah rangsangan penghasil ketegangan yang memiliki potensi mengganggu stabilitas
sistem, mengarah ke hasil yang bisa jadi positif atau negative. Hal ini dapat timbul dikarenakan hal
berikut :

- Kekuatan intrapersonal yang terjadi di dalam individu, seperti respons terkondisi


- Kekuatan interpersonal yang terjadi antara satu atau lebih banyak individu, seperti
harapan peran
- Kekuatan ekstrapersonal yang terjadi di luar individu, seperti keadaan keuangan
Derajat Reaksi

- Derajat reaksi menunjukkan ketidakstabilan system yang terjadi ketika stresor


menyerang garis normal pertahanan (Neuman, 2011)

4. PERSPEKTIF MODEL KEPERAWATAN NEWMAN


Berikut merupakan ringkasan perspektif model keperawatan Newman:
1. Newman memandang setiap klien baik individual maupun kelompok sebagai suatu sistem
yang unik; dimana setiap sistem memiliki karakteristik tertentu yang berasal dari dalam diri
maupun dari lingkungan luar klien.
2. Klien merupakan sebuah sistem yang dinamis, seperti energi yang terus menerus
mengalami perubahan terhadap lingkungan.
3. Stressor yang berasal dari lingkungan klien baik yang diketahui maupun yang tidak
diketahui oleh klien berpotensi mengganggu kestabilan kondisi kesehatan klien baik secara
fisiologis, psikologis, sosial budaya, perkembangan, maupun spiritual klien.
4. Setiap klien memiliki rentang respon normal terhadap lingkungan yang disebut dengan
garis pertahanan normal atau keadaan stabil. Ini menunjukan bahwa perubahan tingkat stress
dipengaruhi pola koping dari waktu ke waktu. Garis pertahanan normal dapat digunakan
sebagai standar pengukuran penyimpangan dari kondisi sehat.
5. Ketika pertahanan normal tidak lagi mampu melindungi klien dari stressor yang berasal
dari lingkungan maka hubungan timbal balik antara variabel (fisiologis, psikologis, sosial
budaya, perkembangan dan spiritual)menentukan sifat dan tingkat reaksi atau reaksi terhadap
stressor.
6. Klien yang sehat atau sakit merupakan suatu sistem yang dinamis yang berhubungan
dengan variabel fisiologis, psikologis, sosial budaya, pengembangan dan spiritual. Kesehatan
merupakan rangkaian sistem yang mendukung tercapainya sistem stabilitas yang optimal.
7. Pertahanan dalam diri setiap klien merupakan pertahanan internal, yang dikenal sebagai
garis pertahanan, yang berfungsi untuk menstabilkan dan mengembalikan klien ke keadaan
kesehatan yang biasa (garis pertahanan normal) atau mungkin ke keadaan sehat yang optimal.
8. Promosi kesehatan merupakan salah satu intervensi pencegahan primer dalam model
keperawatan Newman yang bertujuan untuk mengidentifikasi faktor resiko terjadinya stress
pada klien.
9. Pencegahan sekunder dapat dilakukan berhubungan dengan reaksi terhadap stress,
intervensi sesuai prioritas, dan pengobatan untuk mengurangi efek stress.
10. Pencegahan tersier dimulai setelah terjadinya tahap pemulihan sehingga klien kembali
pada kondisi seperti pada tahap pencehagan primer (Newman and Fawcett, 2011).
Terdapat 3 tipe stressor dalam teori Neuman yakni Intrapersonal, Interpersonal dan
extrapersonal.

 Intrapersonal: Kekuatan yang terjadi pada individu dan seringkali merupakan respons


terkondisi.
 Interpersonal: Kekuatan yang terjadi di antara orang-orang, misalnya ibu dan anak.
 Extrapersonal: Kekuatan yang terjadi sebagai akibat langsung dari lingkungan atau budaya
yang lebih luas di mana orang tersebut tinggal.

ASUMSI
Asumsi Model Sistem Neuman
1. Setiap klien atau kelompok individu sebagai sistem terbuka adalah unik, gabungan dari
faktor dan karakteristik
dalam rentang respons tertentu yang terkandung dalam struktur dasar.
2. Klien sebagai suatu sistem berada dalam pertukaran energi yang dinamis dan konstan
dengan lingkungan.
3. Ada banyak stresor yang diketahui, tidak diketahui, dan universal. Masing-masing
berbeda dalam potensinya untuk mengganggu tingkat stabilitas klien yang biasa atau garis
pertahanan normal. Keterkaitan variabel klien dapat mempengaruhi sejauh mana klien
dilindungi oleh garis pertahanan fleksibel terhadap kemungkinan reaksi terhadap stresor.
4. Setiap sistem klien/klien telah mengembangkan rentang respons normal terhadap
lingkungan yang dirujuk ke sebagai garis pertahanan normal. Garis pertahanan normal
dapat digunakan sebagai standar untuk mengukur penyimpangan kesehatan.
5. Ketika garis pertahanan fleksibel tidak lagi mampu melindungi sistem klien/klien
terhadap serangan stresor lingkungan, stresor menerobos garis pertahanan normal.
6. Klien, baik dalam keadaan sehat atau sakit, merupakan gabungan dinamis dari
hubungan timbal balik variabel. Kesehatan berada pada kontinum energi yang tersedia
untuk mendukung sistem dalam keadaan optimal dari stabilitas sistem.
7. Tersirat dalam setiap sistem klien adalah faktor resistensi internal yang dikenal sebagai
garis resistensi, yang berfungsi untuk menstabilkan dan menyetel kembali klien ke status
kesehatan yang biasa.
8. Pencegahan primer berkaitan dengan pengetahuan umum yang diterapkan dalam
pengkajian dan intervensi klien, dalam identifikasi, dan dalam pengurangan atau mitigasi
faktor risiko yang mungkin atau aktual yang terkait dengan stresor lingkungan untuk
mencegah kemungkinan reaksi.
9. Pencegahan sekunder berkaitan dengan simtomatologi setelah reaksi terhadap stresor,
peringkat yang sesuai prioritas intervensi, dan pengobatan untuk mengurangi efek
berbahaya mereka.
10. Pencegahan tersier berkaitan dengan proses penyesuaian yang terjadi saat rekonstitusi
dimulai dan faktor pemeliharaan menggerakkan klien kembali secara melingkar menuju
pencegahan primer.

4. MEKANISME PELINDUNG PADA STRUKTUR DASAR PADA


MODEL KEPERAWATAN NEWMAN :

a. Garis Pertahanan Fleksibel (The flexible line of defense)


Garis pertahanan fleksibel membentuk batas luar sistem klien yang ditetapkan, apakah
klien tunggal, kelompok atau masalah sosial. Setiap baris dari pertahanan dan perlawanan
mengandung unsur pelindung yang terkait dengan lima variabel (fisiologis, psikologis,
perkembangan, sosiokultural, dan spiritual). Mencegah invasi stressor pada klien dan sistem,
menjaga agar sistem terbebas dari reaksi yang ditimbulkan oleh stressor, atau gejalanya
(Newman dan Fawcett, 2011).

b. Garis Pertahanan Normal (The normal line defense)


Garis pertahanan fleksibel melindungi garis pertahanan normal. Garis pertahanan normal
digambarkan sebagai garis batas padat yang mengelilingi garis pertahanan resisten yang
terputus. Garis ini mewakili klien, perkembangan klien dari waktu ke waktu atau tingkat
kesehatan klien. Penyesuaian dari lima variabel sistem klien terhadap stresor lingkungan
menentukan tingkat kestabilan dan tingkat kesehatan biasa klien. Garis pertahanan normal
adalah standar terhadap penyimpangan dari keadaan kesehatan yang dapat ditentukan. Garis
pertahanan normal menggambarkan stabilitas dan integritas tubuh dalam mempertahankan
kesehatan optimal.

c. Garis Resisten (Resistance line)


Rangkaian garis resisten disekitar struktur dasar diidentifikasikan sebagai garis
perlawanan klien. Garis-garis ini diaktifkan setelah invasi dari garis pertahanan normal oleh
tekanan lingkungan. Garis resisten melindungi struktur dasar. Garis resisten ini mengandung
faktor tertentu baik yang diketahui maupun tidak diketahui dan faktor eksternal yang
mendukung struktur dasar klien dan pertahanan normal sehingga melindungi integritas
sistem. Contohnya sel darah putih atau aktivasi mekanisme sistem kekebalan tubuh.
Efektivitas garis perlawanan memungkinkan sistem dalam membalikan reaksi terhadap
stresor, ketidakefektifan mengakibatkan hilangnya energi dan kematian (Newman dan
Fawcett, 2011).

5. PENCEGAHAN YANG DILAKUKAN PERAWAT TERHADAP


STRESSOR MENURUT NEWMAN :

a. Pencegahan primer (Primary prevention)


Pencegahan primer sebagai pertahanan kesehatan dilakukan untuk melindungi sistem garis
pertahanan normal klien atau melindungi garis pertahanan fleksibel. Tujuan dari pencegahan
ini adalah untuk mempromosikan kesehatan pada klien melalui pencegahan terhadap stres
dan mengurangi faktor resiko dimana promosi kesehatan termasuk didalamnya (Newman,
dan Fawcett, 2011).
b. Pencegahan sekunder (Secondary prevention)
Pencegahan sekunder digunakan sebagai indikator pencapaian kesehatan yaitu untuk
melindungi struktur dasar. Pencegahan sekunder dilakukan dengan memperkuat garis
perlawanan. Tujuan dari pencegahan sekunder adalah memberikan perawatan yang tepat
terhadap gejala yang ditimbulkan agar tercapai sistem kesehatan klien yang optimal, atau
stabil. Kematian dapat terjadi sebagai akibat dari kegagalan struktur dasar untuk mendukung
intervensi (Newman, dan Fawcett, 2011).

c. Pencegahan tersier (Tertiary prevention)


Pencegahan tersier yang merupakan intervensi yang ditunjukkan oleh gambar 10 diatas
digunakan untuk mempertahankan kesehatan, melindungi sistem pertahanan klien atau
memulihkan kembali kesehatan klien setelah dilakukan perawatan. Tujuan pencegahan
tersier adalah untuk menjaga kesehatan optimal melalui sistem pendukung yang ada dan
penghematan energi. Pencegahan tersier sebagai suatu intervensi dapat dimulai pada
beberapa waktu tertentu dalam tahap pemulihan klien. Pertama, pencegahan tersier dapat
dilakukan ditahap pemulihan klien setelah tindakan perawatan. Pencegahan tersier dapat juga
dilakukan ketika kondisi klien sudah menunjukan stabilitas. Keberhasilan pemulihan dalam
tahap ini tergantung pada usaha klien untuk melakukan pencegahan lebih lanjut (Newman,
dan Fawcett, 2011).

6. PARADIGMA MODEL KEPERAWATAN NEWMAN

1. Manusia sebagai klien/sistem

Manusia dipandang sebagai klien atau sistem. Model keperawatan Newman


menganggap klien, apakah satu atau banyak, proksimal atau distal, sebagai suatu sistem.
Setiap sistem harus diidentifikasi atau ditentukan, bersama dengan bagian-bagian yang ada
didalamnya. Apa yang pasti atau termasuk dalam batas sistem harus memiliki relevansi
dengan disiplin kesehatan tertentu dan mewakili fokus terhadap realitas ruang lingkupnya.
Model keperawatan Newman menggambarkan klien sebagai suatu sistem yang dapat berupa
individu, keluarga, kelompok, komunitas, atau permasalahan sosial. Sistem merupakan
gabungan lima
macam bentuk interaksi, yang memiliki berbagai tingkat pengembangan dan memiliki
rentang interaksi dan potensial.

Lima macam bentuk interaksi dalam sistem :

- Fisiologis (struktur tubuh, dan fungsi internal)


- Psikologis (proses kejiwaan dan interaksi terhadap lingkungan baik internal maupun
eksternal)
- Sosial budaya (gabungan antara kondisi sosial budaya, dan pengaruhnya)
- Pengembangan (terkait lamanya proses pengembangan dan aktivitas)
- Spiritual (Kepercayaan spiritual dan pengaruhnya).
Lima macam bentuk interaksi dalam sistem yang ada pada klien (Neuman, B. M., & Fawcett,
J. 2011. The Neuman System Model, pp. 40. United States of America. Pearson Education,
Inc).

Struktur Dasar (Basic Structure) (Neuman, B. M., & Fawcett, J. 2011. The Neuman System
Model, pp. 20. United States of America. Pearson Education, Inc).

Mekanisme pelindung pada struktur dasar pada model keperawatan Newman :

a. Garis Pertahanan Fleksibel (The flexible line of defense)


Garis pertahanan fleksibel membentuk batas luar sistem klien yang ditetapkan, apakah
klien tunggal, kelompok atau masalah sosial. Setiap baris dari pertahanan dan perlawanan
mengandung unsur pelindung yang terkait dengan lima variabel (fisiologis, psikologis,
perkembangan, sosiokultural, dan spiritual). Mencegah invasi stressor pada klien dan sistem,
menjaga agar sistem terbebas dari reaksi yang ditimbulkan oleh stressor, atau gejalanya
(Newman dan Fawcett, 2011).

b. Garis Pertahanan Normal (The normal line defense)


Garis pertahanan fleksibel melindungi garis pertahanan normal. Garis pertahanan normal
digambarkan sebagai garis batas padat yang mengelilingi garis pertahanan resisten yang
terputus. Garis ini mewakili klien, perkembangan klien dari waktu ke waktu atau tingkat
kesehatan klien. Penyesuaian dari lima variabel sistem klien terhadap stresor lingkungan
menentukan tingkat kestabilan dan tingkat kesehatan biasa klien. Garis pertahanan normal
adalah standar terhadap penyimpangan dari keadaan kesehatan yang dapat ditentukan. Garis
pertahanan normal menggambarkan stabilitas dan integritas tubuh dalam mempertahankan
kesehatan optimal.

c. Garis Resisten (Resistance line)


Rangkaian garis resisten disekitar struktur dasar diidentifikasikan sebagai garis
perlawanan klien. Garis-garis ini diaktifkan setelah invasi dari garis pertahanan normal oleh
tekanan lingkungan. Garis resisten melindungi struktur dasar. Garis resisten ini mengandung
faktor tertentu baik yang diketahui maupun tidak diketahui dan faktor eksternal yang
mendukung struktur dasar klien dan pertahanan normal sehingga melindungi integritas
sistem. Contohnya sel darah putih atau aktivasi mekanisme sistem kekebalan tubuh.
Efektivitas garis perlawanan memungkinkan sistem dalam membalikan reaksi terhadap
stresor, ketidakefektifan mengakibatkan hilangnya energi dan kematian (Newman dan
Fawcett, 2011).

2. Lingkungan
Lingkungan secara luas didefinisikan sebagai semua faktor internal dan eksternal atau
pengaruh disekitar klien atau sistem. Model Newman mengidentifikasi tiga lingkungan yang
relevan :

a. Lingkungan Internal (Internal Enviroment)


Lingkungan internal dipengaruhi oleh semua kekuatan atau pengaruh internal atau batas-
batas yang ditetapkan klien/ sistem. Ini berhubungan dengan faktor intrapersonal atau
stressor dalam model Newman (Newman dan Fawcett, 2011).

b. Lingkungan Eksternal (Eksternal Enviroment)


Lingkungan eksternal didefinisikan terdiri dari semua kekuatan atau pengaruh diluar
klien/sistem. Hal ini berkorelasi dengan baik antar faktor intra dan ekstra personal atau
stressor (Newman dan Fawcett, 2011).

c. Lingkungan yang diciptakan (Created Enviroment)


Lingkungan yang tidak kalah penting adalah lingkungan yang diciptakan, yang merupakan
sistem terbuka tempat bertukarnya energi lingkungan baik internal maupun eksternal.
Lingkungan ini dikembangkan secara tidak sadar oleh klien, yang juga berperan
mempengaruhi sistem kesehatan klien. lingkungan yang diciptakan dapat mempberikan
pengaruh secara langsung maupun secara tidak langsung, dalam keadaan sadar maupun tidak
sadar atas pemeliharaan kesehatan klien.Faktor kesehatan dan kesakitan merupakan faktor
penyebab yang harus dievaluasi baik internal, bawaan, dan eksternal (variabel dan stressor)
yang mempengaruhi klien; diketahui atau bersifat potensial, interaksi dan saling
ketergantungan yang harus di identifikasi dan dihubungkan (Newman dan Fawcett, 2011).

Model keperawatan Newman membagi stressor menjadi tiga yang terdapat didalam
maupun diluar sistem klien yaitu :

a. Intrapersonal stressor : lingkungan dalam yang menyerang sistem pertahanan klien


(contohnya respon autoimun).
b. Interpersonal stressor : interaksi lingkungan eksternal yang menyerang diluar pertahanan
terdekat klien (contohnya antara satu atau lebih pemikiran atau ragam komunikasi).
c. Ekstrapersonal stressors : interaksi lingkungan eksternal yang menyerang diluar pertahanan
terjauh klien (contohnya antara satu atau lebih masalah kebijakan sosial atau masalah
finansial) (Newman dan Fawcett, 2011).

3. Kesehatan
Kondisi sehat sakit menurut konsep Neuman merupakan suatu keadaan sehat atau suatu
keadaan sakit yang tidak dapat dipisahkan. Kondisi sehat atau kondisi sakit dipandang
sebagai hasil akhir dari sistem pertahanan yang ada pada klien. Kondisi sehat digambarkan
sebagai suatu keadaan optimal atau kondisi terbaik dari klien yang dapat dipertahankan.
Namun kondisi sehat ini dapat berubah yang diakibatkan perubahan lingkungan atau adanya
stressor yang berasal dari lingkungan yang mempengaruhi kesehatan klien. Kesehatan
dimanifestasikan sebagai energi yang ada untuk mempertahankan dan meningkatkan sistem
integritas yang ada (Newman, dan Fawcett, 2011).

4. Keperawatan
Fokus keperawatan menurut Neuman berfokus pada pertahanan stabilitas kondisi klien
melalui kemampuan untuk menilai dampak atau kemungkinan yang akan terjadi jika klien
mendapatkan stressor dari lingkungan yang dilakukan perawat secara akurat untuk mencapai
kondisi kesehatan yang optimal. Perawat harus dapat menciptakan hubungan antara klien,
lingkungan, kesehatan, dan keperawatan untuk mempertahankan kestabilan kondisi sehat
klien (Newman, dan Fawcett, 2011).

Referensi:

1. Siregar, D., Pakpahan, M., Togatorop, L. B., Manurung, E. I., Sitanggang, Y. F., Umara,
A. F., Sihombing, R. M., Florensa, M. V. A., Perangin-angin, M. A., & others. (2021).
Pengantar Proses Keperawatan: Konsep, Teori dan Aplikasi. Yayasan Kita Menulis.
https://books.google.co.id/books?id=WuMhEAAAQBAJ

2. Simak, V. F., & Renteng, S. (2021). Keperawatan Komunitas Dua (Konsep Asuhan
Keperawatan Komunitas). TOHAR MEDIA. https://books.google.co.id/books?
id=fi1MEAAAQBAJ

3. Mc.Ewen, M & Wills, E.M. (2018). Theoretical basis for nursing. 5th ed. Philadelphia:
Wolters Kluwer.

4. Aliigood, M. R. (2017). Nursing Theorists and their work. Edition 8.

5. Hidayatno, A. (2016). Berpikir Sistem: Pola Berpikir untuk Pemahaman Masalah yang
lebih baik.

6. Neuman, B. M., & Fawcett, J. (2011). The Neuman System Model, pp. 20. United States
of America. Pearson Education, Inc
7. Siregar, D., Pakpahan, M., Togatorop, L. B., Manurung, E. I., Sitanggang, Y. F., Umara,
A. F., ... & Perangin-angin, M. A. (2021). Pengantar Proses Keperawatan: Konsep, Teori
dan Aplikasi. Yayasan Kita Menulis.

8. Lestari, L., Ramadhaniyati. Wisnu. (2018). Buku Falsafah dan Teori Keperawatan. STIK
Muhammadiyah Pontianak.
https://repo.stikmuhptk.ac.id/jspui/bitstream/123456789/81/1/FALSAFAH.pdf

Anda mungkin juga menyukai