Anda di halaman 1dari 7

Nama : Yunita Tri Handayani

Nim : PO7120121044

Tingkat : 1A

Mk : Konsep Dasar Keperawatan

Dosen Pengampu : Bapak.Dr.Mulyadi.,S.Kp.,M.Kep

Mengaplikasikan Teori Keperawatan Dalam Praktik Asuhan Keperawatan

Menurut Teori Betty Neuman Dan Martha E.Roger

1. Teori Betty Neuman


Model Sistem Neuman aslinya berkembang tahun 1970, ketika itu ada permintaan
lulusan Universitas California LA untuk pembukaan kursus yang memberikan
wawasan tentang aspek fisiologi, psikologi, sosiokultural dan aspek pengembangan
dari kehidupan manusia (Neuman, 1995).  Model pertama kali dipublikasikan tahun
1972 pada penelitian keperawatan “ A Model for Teaching Total Person Approach to
Patient Problems”.  Model ini dikembangkan untuk menyediakan struktur yang
terintegrasi dari aspek-aspek di atas secara holistik. Setelah 2 tahun dievaluasi model
tersebut dipublikasikan dalam 3 edisi ( 1982,1989, 1995).
Neuman. B. (1982) adalah The Neuman systems model: Application to nursing
education and practice.
Neuman, B. (1989) adalah The Neuman systems model (2nd ed.)
Neuman, B. (1995) adalah The Neuman systems model (3rd ed.) (Tomey dan
Alligood, 2002).
Betty Neuman menemukan teori modelnya dari berbagai teori dan disiplin ilmu. Teori ini
juga merupakan hasil dari pengamatan dan pengalaman selama ia bekerja di pusat
kesehatan mental keperawatan.

Definisi dan Konsep Mayor


Definisi dalam sebuah teori berhubungan dengan arti umum konsep. Definisi ini
menggambarkan aktivitas penting untuk mengukur konsep, hubungan atau variabel dalam
sebuah teori (Tomey dan Alligood, 2006 dalam Potter dan Perry, 2009). Model Sistem
Neuman menggunakan sebuah sistem pendekatan untuk menggambarkan bagaimana klien
mengatasi tekanan (stressor) dalam lingkungan internal atau eksternal mereka. Perawat yang
menggunakan teori Neuman dalam praktek pelayanan mereka berfokus pada respons klien
terhadap tekanan (Meleis, 2006 dalam Potter dan Perry, 2009).
Model sistem Neuman menyoroti bahwa keadaan sehat dan sakit dari  seseorang itu
sebagai sistem yang holistik dan lingkungan mempengaruhi kesehatan. Klien dengan perawat
membuat tujuan dan mengidentifikasi intervensi preventif yang sesuai. Individu, keluarga
atau kelompok lain, komunitas ataujaringan sosial adalah sistem klien yang dilihat sebagai
gabungan dari interaksi fisiologis, psikologis, sosial budaya, perkembangan, dan variabel
spiritual  (Tomey dan Alligood, 2002).
Konsep yang dikemukakan oleh Betty Neuman adalah konsep “Health care
System”  yaitu model konsep yang menggambarkan aktifitas keperawatan yang ditujukan
kepada penekanan penurunan stress dengan memperkuat garis pertahanan diri secara fleksibel
atau normal maupun resisten dengan sasaran pelayanan adalah komunitas. Betty Neuman
mendifinisikan manusia secara utuh merupakan gabungan dari konsep holistik ( fisiologis,
psikologis, social budaya, perkembangan dan variabel spiritual) dan pendekatan sistem
terbuka.  Sebagai sistem terbuka, manusia berinteraksi, beradaptasi dengan dan disesuaikan
oleh lingkungan, yang digambarkan sebagai stressor (Chinn dan Jacobs, 1995 dalam Potter
dan Perry, 2005).
Konsep Mayor yang terdapat  dalam model sistem Neuman adalah (Fitzpatrick &
Whall, 1989):
1.      Tekanan/ Stressor
2.      Garis pertahanan dan perlawanan
3.      Tingkatan pencegahan
4.      Lima variabel sistem klien
5.      Struktur dasar
6.      Intervensi, dan
7.      Rekonstruksi

Asumsi Mayor (terkait dengan paradigm keperawatan)


Paradigma keperawatan merupakan konsep sentral keperawatan yang menjelaskan
tentang teori-teori model konseptual keperawatan. Paradigma menjelaskan 4 unsur utama
yang mendasar yaitu manusia, lingkungan, kesehatan, keperawatan. Perawat harus mampu
memahami model konseptual ini didalam memberikan asuhan keperawatan. Salah satu teori
model konseptual keperawatan adalah “System Model Neuman” dimana beliau
menyampaikan bahwa paradigma Keperawatan menurut model sistem Neuman adalah
(Neuman, 1995):

1.   Manusia
Neuman memandang manusia atau klien secara keseluruhan (holistik) yang terdiri dari 5
(lima) variabel faktor fisiologis, psikologis, sosial budaya, faktor perkembangan, dan faktor
spiritual.
1)    Faktor Fisiologis meliputi struktur dan fungsi tubuh
2)    Faktor psikologis terdiri dari proses dan hubungan mental
3)    Faktor sosial budaya meliputi fungsi sistem yang menghubungkan sosial dan ekspektasi
kultural dan aktivasi.
4)    Faktor perkembangan sepanjang hidup.
5)    Faktor spiritual pengaruh kepercayaan spiritual.

 Faktor-faktor ini berhubungan secara dinamis dan tidak dapat dipisah-pisahkan.


Klien juga dipandang mengalami kondisi yang bervariasi,sesuai stress yang dialami.
Ketika stressor terjadi individu banyak membutuhkan informasi atau bantuan untuk
mengatasi stressor. Pemberian motivasi dan atau berbagai jenis pencegahan (primer, sekunder
dan tersier) merupakan rencana tindakan perawat untuk membantu klien.
Sistem klien diartikan dalam struktur dasar dan lingkaran-lingkaran konsentrik yang
saling berkaitan . Struktur dasar meliputi faktor dasar kelangsungan hidup yang lebih umum
dari karakter sehat dan sakit yang merupakan gambaran yang unik dari sistem klien. Secara
umum gambaran keunikan sistem klien dari Neuman adalah range normal, struktur genetik ,
pola respon, kekuatan dan kelemahan organ, struktr ego dan pengetahuan atau kebiasaan.
Neuman selanjutnya menyatakan bahwa normal lines of defense adalah :
1)    Merupakan lingkaran utuh yang mencerminkan suatu keadaan stabil untuk individu,
sistem atau kondisi yang menyertai pengaturan karena adanya stressor yang disebut
keadaan wellness normal dan digunakan sebagai dasar untuk menentukan adanya deviasi
dari keadaan wellness untuk sistem klien.
2)    Berbagai stressor dapat menginvasi normal line of  defense jika flexible lines of
defense tidak dapat melindungi secara adekuat. Jika itu terjadi maka sistem klien akan
bereaksi yang akan tampak pada adanya gejala ketidakstabilan atau sakit dan akan
mengurangi kemampuan sistem untuk mengatasi stressor tambahan.
3)    Normal lines of defense terbentuk dari beberapa variabel dan perilaku seperti pola
koping individu, gaya hidup dan tahap perkembangan.

Garis pertahanan flexible/ Flexible Lines of Defense


    1)    Digambarkan sebagai lingkaran putus-putus paling luar yang berperan memberikan
respon awal atau perlindungan pada sistem dari stressor.
     2)    Diibaratkan sebagai suatu accordion yang bisa menjauh atau mendekat pada normal line
of defense. Bila jarak antara flexible lines of defense dan normal lines of defense meningkat
maka tingkat proteksipun meningkat.
    3)    Melindungi normal line of defense dan bertindak sebagai buffer untuk mempertahankan
keadaan stabil dari sistem klien.
  4)    Bersifat dinamis dan dapat berubah dalam waktu yang relatif singkat.
Lines of Resistance Merupakan serangkaian lingkaran putus-putus yang mengelilingi struktur
dasar. Artinya garis resisten ini melindungi struktur dasar dan akan teraktivasi jika ada invasi
dari stressor lingkungan melalui garis normal pertahanan (normal line of defense). Misalnya
adalah mekanisme sistem immun tubuh.
Jika lines of resistance efektif dalam merespon stressor tersebut, maka sistem depan
berkonstitusi, jika tidak efektif maka energi berkurang dan bisa timbul kematian.
Hubungan dari berbagai variabel (fisiologi, psikologis, sosiokultur, perkembangan
dan spiritual) dapat mempengaruhi tingkat penggunaan flexible lines of defense terhadap
berbagai reaksi terhadap stressor.

2.   Lingkungan
Menurut Neuman lingkungan adalah seluruh faktor-faktor internal dan eksternal yang
berada di sekitar klien . Neuman mengatakan baik lingkungan internal maupun ekternal pada
manusia memiliki hubungan yang harmonis dan keduanya mempunyai keseimbangan yang
bervariasi, dimana keseimbangan atau keharmonisan antara lingkungan internal dan eksternal
tersebut dipertahankan. Pengaruh lingkungan terhadap klien atau sebaliknya bias berdampak
positif atau negatif. Stressor yang berasal dari lingkungan meliputi 3 hal yaitu intrapersonal,
interpersonal dan extrapersonal. Neuman membagi lingkungan menjadi:
       1)    Lingkungan internal yaitu lingkungan intrapersonal yang ada dalam system klien.
      2)    Lingkungan eksternal adalah lingkungan yang berada di luar system klien. Kekuatan-
kekuatan dan pengaruh interaksi yang berada di luar sistem klien
     3)     Lingkungan yang diciptakan merupakan pertukaran energi dalam system terbuka dengan
lingkungan internal dan eksternal yang bersifat dinamis. Lingkungan ini tujuannya adalah
untuk memberikan stimulus positif ke arah kesehatan klien.

Stressor adalah kekuatan lingkungan yang menghasilkan ketegangan dan berpotensial


untuk menyebabkan sistem tidak stabil. Neuman mengklasifikasi stressor sebagai berikut :
      1)      Stressor intrapersonal : terjadi dalam diri individu/keluarga dan berhubungan dengan
lingkungan internal. Misalnya : respon autoimmun.
      2)      Stressor interpersonal : yang terjadi pada satu individu/keluarga atau lebih yang
memiliki pengaruh pada sistem. Misalnya : ekspektasi peran.
        3)      Stressor ekstrapersonal : juga terjadi diluar lingkup sistem atau individu/keluarga
tetapi lebih jauh jaraknya dari sistem dari pada stressor interpersonal. Misalnya : sosial
politik.
Stressor interpersonal dan extrapersonal berhubungan dengan lingkungan
eksternal. Created environment mencakup ketiga jenis stressor ini.

3.   Sehat
Sehat menurut Neuman, definisi sehat digambarkan dengan model komponen. Sehat
adalah kondisi dimana bagian dan sub bagian keseluruhan manusia yang selalu harmoni.
Kesehatan manusia dalam status baik atau sakit, selalu berubah dalam lima variable :
fisiologi, psikologi, sosiobudaya, spiritual dan perkembangan. Sehat relatif dan dinamik
dengan stabilitas yang bervariasi.
Garis normal sebagai parameter status sehat. Sehat adalah individual kadang seimbang
atau stabilitas klien atau berubah. Garis pertahanan manusia dapat permiabel, berbeda dengan
individu lain dan menghasilkan status kesehatan yaitu garis pertahanan normal. Sehat untuk
individu lain mungkin berarti retensi komponen yang tercontitusi, contoh penggunaan protesa
setelah amputasi dapat menghasilkan garis normal. Sehat untuk individu adalah hubungan
antara faktor genetik dan pengalaman.Tipe definisi sehat mengikuti individu ,tidak ada
standart absolut. Status yang terbaik adalah status optimal untuk klien bervariasi dari
beberapa poin dalam hubungannya dengan konsep dasar

4.    Keperawatan
Neuman menyatakan bahwa keperawatan memperhatikan manusia secara utuh dan
keperawatan adalah sebuah profesi yang unik yang mempertahankan semua variabel yang
mempengaruhi respon klien terhadap stressor. Keperawatan digambarkan sebagai profesi
yang unik, keunikannya dihubungkan dengan sifat holistic manusia dan pengaruh dari
variable yang berinteraksi dalam lingkungan internal maupun eksternal.
Penggunaan model keperawatan dapat membantu individu, keluarga dan kelompok
untuk mencapai dan mempertahankan level maksimum dari total wellness. Keunikan
keperawatan adalah berhubungan dengan integrasi dari semua variabel yang mana mendapat
perhatian dari keperawatan . Neuman (1981) menyatakan bahwa dia memandang model
sebagai sesuatu yang berguna untuk semua profesi kesehatan dimana mereka dan
keperawatan mungkin berbagi bahasa umum dari suatu pengertian. Neuman juga percaya
bahwa keperawatan dengan perspektif yang luas dapat dan seharusnya mengkoordinasi
pelayanan kesehatan untuk pasien supaya fragmentasi pelayanan dapat dicegah.

5.    Aktivitas Keperawatan.
Perawat dalam model Neuman dipandang sebagai “aktor” atau pemberi intervensi yang
mempunyai tujuan mengurangi pertemuan individu dengan stressor yang jelas atau
meminimalkan efeknya. Perawat memberikan pelayanan sebagai peserta yang aktif dalam
mendukung pertahanan klien dengan membantu klien berespon yang sesuai terhadap stressor
yang datang. Partisipasi aktif dari klien membenarkan arti dari pengalamannya dengan
perawat. Selanjutnya pembuatan tujuan kolaborasi dan kemajuannya adalah istilah yang
digunakan Neuman untuk menjelaskan aktivitas antara perawat dan klien. Keputusan dibuat
oleh proses kolaborasi antara perawat dan klien, klien terlibat dalam merundingkan tujuan
kolaborasi yang sesuai. Perawat membantu klien berbeda tergantung pencegahan primer,
sekunder atau tersier yang diperlukan. Dalam situasi perawatan tiap klien perawat mengkaji
dan mengintervensi secara berbeda. Contoh jika stressor ada di lingkungan klien tapi tidak
merusak garis pertahanan normal (tingkat pencegahan primer), perawat mungkin mengkaji
faktor-faktor resiko dan mencari kemungkinan untuk mengajari atau membantu klien sesuai
dengan kebutuhannya. Jika stressor telah menembus garis pertahanan normal (tingkat
pencegahan sekunder perawat mungkin bertindak untuk menentukan sifat dari proses
penyakit dan mulai berurusan dengan respon maladaptive. Jika stressor dihasilkan dalam
gejala-gejala sisa (tingkat pencegahan tertier) perawat berusaha untuk membatasi atau
mengurangi efek, barangkali dengan menggunakan sumber-sumber rehabilitasi.
Perawat mengkaji semua faktor yang berpengaruh pada klien. Contoh Neuman
menyatakan bahwa lapang persepsi pemberi pelayanan professional dan klien harus dikaji
karena persepsi klien dan caregiver mungkin bervariasi. Dengan demikian hal ini akan
mempengaruhi tindakan caregiver. Pengkajian persepsi berarti bahwa perawat mengkaji
prasangka, kebutuhan dan nilai-nilai yang dimiliki klien yang berhubungan dengan kondisi
klien sebelum membuat keputusan. Hal ini penting bahwa pengkajian persepsi harus menjadi
aspek yang dimuat karena ini akan sangat berguna pada format proses perawatan yang
selanjutnya dibuat oleh Neuman (Neuman, 1995).

2. Teori menurut Martha E.Roger


Dasar teori Rogers adalah ilmu tentang asal usul manusia dan alam semesta seperti
antropologi, sosiologi, agama, filosofi, perkembangan sejarah dan mitologi. Teori Rogers
berfokus pada proses kehidupan manusia secara utuh. Ilmu keperawatan adalah ilmu yang
mempelajari manusia, alam dan perkembangan manusia secara langsung. (Tomey &
Alligood, 1998).
Keperawatan adalah ilmu humanisti/humanitarian yang menggambarkan dan
memperjelas bahwa manusia dalam strategi yang utuh dan dalam perkembangan hipotesis
secara umum dengan memperkirakan prinsip - prinsip dasar untuk ilmu pengetahuan praktis.
Ilmu keperawatan adalah ilmu kemanusiaan yang mempelajari tentang alam dan
hubungannya dengan perkembangan manusia. Rogers mengungkapkan bahwa aktivitas yang
di dasari prinsip - prinsip kreatifitas, seni dan imaginasi. Aktifitas keperawatan merupakan
kegiatan yang bersumber pada ilmu pengetahuan abstrak, pemikiran intelektual, dan hati
nurani. Rogers menekankan bahwa keperawatan adalah disiplin ilmu yang dalam aktifitasnya
mengedepankan aplikasi keterampilan, dan teknologi. (McEwen & Wills, 2011).
Rogers meletakan sekumpulan asumsi-asumsi dasar yang menggambarkan proses
kehidupan manusia. Asumsi-asumsi yang merupakan kunci utama Martha E. Rogers terhadap
empat konsep sentral adalah sebagai berikut :
Keperawatan
Rogers menyatakan bahwa ilmu keperawatan adalah Unitary Human Being, yaitu
manusia sebagai unit. Dia mengartikan bahwa tidak ada ilmu lain yang mempelajari manusia
secara keseluruhan atau utuh. Rogers menjelaskan keperawatan sebagai profesi yang
menggabungkan unsur ilmu pengetahuan dan seni. Keperawatan adalah ilmu pengetahuan
humanistik yang didedikasikan untuk menghibur agar dapat menjaga dan memperbaiki
kesehatan, mencegah penyakit, dan merawat serta merehabilitasi seseorang yang sakit dan
cacat. Praktek professional keperawatan bersifat kreatif, imajinatif, eksis untuk melayani
orang, hal tersebut berakar dalam keputusan intelektual, pengetahuan abstrak dan perasaan
mahkluk. (Rogers,1992 dalam Meleis 2007).
Kesehatan
Istilah kesehatan digunakan sebagai terminologi nilai yang ditentukan oleh budaya
atau individu. Kesehatan dan penyakit merupakan manifestasi pola dan diangap menunjukkan
pola perilaku yang nilainya tinggi dan rendah. Rogers memandang konsep sehat-sakit sebagai
suatu ekspresi dari interaksi manusia dengan lingkungannya dalam proses yang mendasar
(Fitzpatrick dan Whall, 1986).
 Lingkungan,
Lingkungan sebagai empat bangunan energi yang tidak dapat direduksi yang
diidentifikasi dengan pola dan manifestasi karakteristik yang spesifik. Lingkungan mencakup
segala sesuatu yang berada diluar yang diberikan oleh bangunan manusia. (Meleis 2007)
 Manusia
Manusia merupakan satu kesatuan yang utuh dan memiliki sifat dan karakter yang
berbeda-beda. Proses kehidupan manusia dinamis selalu berinteraksi dengan lingkungan,
saling mempengaruhi dan dipengaruhi atau sebagai system terbuka. Rogers juga
mengkonsepkan manusia sebagai unit yang mampu berpartisipasi secara kreatif dalam
perubahan. (Meleis, 2007).

   KEGUNAAN PRINSIP ROGERS DALAM PROSES KEPERAWATAN


Jika profesi keperawatan dipandang sebagai kepedulian pada umat manusia, prinsip-
prinsip homeodynamics memberikan pedoman untuk memprediksi sifat dan
arah perkembangan individu sebagai respon terhadap masalah kesehatan. Diharapkan, praktik
keperawatan profesional kemudian akan meningkatkan dinamika integrasi manusia dan
lingkungannya, untuk memperkuat hubungan dan integritas bidang manusia, dan untuk
mengarahkan pola dari bidang manusia dan lingkungan untuk realisasi maksimum kesehatan
(Rogers, 1992). Tujuan ini akan tercermin dalam proses keperawatan.
Untuk berhasil menggunakan prinsip-prinsip homeodinamik, diperlukan pertimbangan
perawat dan melibatkan perawat dan klien dalam proses keperawatan. Jika sesuatu atau
seseorang di luar individu adalah bagian dari lingkungan, maka perawat akan menjadi bagian
dari lingkungan klien. Maka tersirat bahwa klien berpartisipasi, serta bersedia maju dalam
proses keperawatan. Akibatnya, hasil keperawatan mandiri, yang Rogers (1992),
mempertahankan diperlukan jika klien berusaha mencapai potensi maksimal dengan cara
yang positif. Keperawatan, adalah bekerja dengan klien, bukan kepada atau untuk klien.
Keterlibatan ini dalam proses keperawatan oleh perawat menunjukkan kepedulian terhadap
semua orang bukan dari satu aspek, satu masalah, atau segmen terbatas pemenuhan
kebutuhan.
Dalam tahap keperawatan, semua fakta dan opini tentang klien dan lingkungan
dikumpulkan. Karena keterbatasan kita dalam mengukur dan alat pengumpulan data,
informasi yang dikumpulkan sesering mungkin dari suatu pemisahan diri atau bagian lainnya.
Namun, untuk melaksanakan pedoman, analisis data harus dalam keadaan yang
mencerminkan keutuhan, yang mungkin dicapai dengan menanyakan beberapa pertanyaan
dan mendapat respon dari data yang ada.
Pertanyaan seri pertama mencerminkan prinsip Integrasi. Seri berikutnya akan
mencerminkan prinsip resonancy. Seri terakhir dari pertanyaan akan dipengaruhi oleh prinsip
helicy.
Untuk mencerminkan pola gagasan, terkadang akan ditambahkan beberapa
pertanyaan untuk prinsip helicy sebagai pertimbangan. Harus diingat bahwa tanggapan klien
merupakan cerminan suatu titik tertentu dalam ruang-waktu. Akibatnya, pola yang
diidentifikasi ini tidak statis tetapi terus berubah, mencerminkan perubahan waktu dan
menambahkan pengalaman masa lalu. Bukan berarti pertanyaan-pertanyaan ini memuat
semua, tetapi menggunakan mereka sebagai referensi akan membantu memberikan perawat
dengan melihat klien seutuhnya. Ini akan mengidentifikasi perbedaan individu dan pola
pertukaran bagian-bagian secara berurutan dalam proses kehidupan. Penilaian keperawatan
adalah penilaian dari seluruh keadaan manusia dan bukan penilaian yang hanya berdasarkan
fisik atau status mental. Ini merupakan penilaian potensi sehat dan sehat secara mandiri dan
bukan penilaian dari suatu penyakit atau proses penyakit. Hasilnya ialah bahwa kemandirian
memiliki kedudukan lebih tinggi dibandingkan penyakitnya.
Sebagai hasil dari penilaian keperawatan, ditarik kesimpulan tentang kemandirian.
Kesimpulannya adalah diagnosis keperawatan, langkah kedua dalam proses keperawatan, dan
itu mencerminkan prinsip-prinsip homeodynamik. Irama, pola, keanekaragaman, interaksi,
dan variasi proses kehidupan terlihat dengan jelas. Diagnosis keperawatan bertujuan untuk
mengetahui pola pertukaran bagian-bagian tersebut dalam proses kehidupan yang mencakup
hubungan manusia-lingkungan (Roger, 1970). Meskipun tidak sempurna, diagnosa
keperawatan berdasarkan pola kesehatan fungsional Gordon memiliki potensi yang lebih
besar kegunaannya dengan kerangka Roger karena cenderung mencerminkan pandangan
yang lebih tentang keutuhan individu. Mengingat bersifat statis dan kehilangan tradisi
sepanjang diagnosa, sehingga penggunaannya dalam sistem abstrak dinamis bahkan mungkin
tidak tepat (Smith, 1988).
Dengan membuat diagnosis keperawatan, mengarahkan perawat memberikan asuhan
keperawatan. Fokus pada perkembanagn yang membutuhkan implementasi dalam lingkungan
maupun di dalam individu. Diharapkan bahwa perubahan yang satu ini akan terkait dengan
perubahan simultan lainnya. Karena integrasi individu dengan lingkungan, masalah kesehatan
tidak dapat dipisahkan dari penyakit sosial di dunia. Oleh karena itu, masalah ini tidak bisa
ditangani dengan efektif dengan cara yang umumnya diterima secara umum, transisi,
tindakan penyakit berorientasi (Rogers, 1992). Dibutuhkan daya imajinasi dan kreatifitas.
Resonansi mensyaratkan bahwa rencana keperawatan diarahkan untuk mendukung
atau memodifikasi variasi proses kehidupan seluruh manusia. karena proses kehidupan
manusia merupakan fenomena searah, sehingga tidak bisa mengembalikan individu ke
tingkat mantan keberadaan, melainkan, perawat membantu individu bergerak maju ke tingkat
yang lebih tinggi lebih beragam eksistensi.
Program keperawatan di bidang helicy membutuhkan penerimaan perbedaan individu
sebagai ungkapan munculnya evolusi, untuk mendukung atau memodifikasi irama dan tujuan
hidup. Untuk melakukan ini membutuhkan partisipasi dan aktif dari klien dalam asuhan
keperawatannya. Kesehatan tidak hanya tercapai dengan mempromosikan homeostasis dan
keseimbangan, melainkan mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan dinamika dan
keragaman dalam individu.

Anda mungkin juga menyukai