Anda di halaman 1dari 17

TEORI

KEPERAWATAN
BETTY
NEUMAN
MODEL SISTEM
KONSEPTUAL
KELOMPOK 5
ENDANG SOEDJATI

KARTIKA MAWARSARI

ROSARI TARIGAN

SYARIFATUL IZZA
BIOGRAPHY
“ I believe that theory is vital to the
development of an autonomous and
accountable nursing profession…. I
believe that the model is relevant for
the future because of its dynamic
and systemic nature; its concept are
prepositions are timeless”

(Neuman, 2011, hal. 318)


Tujuan

– Mengetahui teori konsep keperawatan Betty Neuman


– Dapat menganalisis kepemimpinan dengan menggunakan Teori Betty Neuman
– Dapat mengimplementasikan teori Betty Neuman menjadi kebijakan dalam
menghadapi masalah keperawatan
– Dapat mengimplementasikan teori Betty Neuman dalam meningkatkan mutu
asuhan keperawatan yang diberikan kepada klien
Sumber Teori

– Model sistem dari Neuman ini dibangun berlandaskan pada teori sistem yang merefleksikan sifat
dari organisme hidup sebagai sistem yang terbuka (Bertalanffy,1968).
– Neuman menggambarkan penyesuaian (adaptasi) sebagai suatu proses ketika kebutuhan organisme
tersebut dapat terpenuhi secara memuaskan. Ditandai dengan adanya kesinambungan dan
ketidakseimbangan dalam suatu organisma. Ketika proses stabilisasi gagal pada proses tertentu,
atau ketika organisma tersebut tidak dapat mengatasi keadaannya karena penyakit karena penyakit
yang di deritanya, maka kematian mungkin bisa terjadi (Neuman & Young, 1972).
– Neuman menggunakan definisis stress yang di cetuskan oleh Selye, Stres dapat meningkatkan
kebutuhan untuk melakukan penyesuaian kembali (Redjustment). Esensi ini tidak spesifik untuk
terjadinya suatu aktivitas tertentu (Selye, 1974).
– Tingkat pencegahan yang diadaptasi oleh Neumen adalah dari model konseptual Caplan (1964) dan
menghubungkannya dengan tingkatan praktik keperawatan, yaitu primer, sekunder, dan tersier.
Konsep Utama dan Definisi

– Sistem model Neuman adalah pandangan terhadap suatu sistem terbuka yang
unik ketika sistem ini menggunakan suatu kesatuan pendekatan terhadap
berbagai hal. Suatu sistem bekerja dengan ruang lingkup klien, kelompok, atau
bahkan sejumlah kelompok, yang merupakan isu social yang berkembang pada
saat itu. Suatu sistem klien yang melibatkan proses interaksi dengan
lingkungannya merupakan ruang lingkup keperawatan.
Pendekatan “holistik” Sistem Terbuka
Klien sebagai suatu sistem yang bisa Stress dan reaksinya terhadap stress
didefinisikan sebagai seorang manusia, merupakan komponen utama dari suatu
keluarga, kelompok, masyarakat atau isu sistem yang terbuka (Neuman, 2011c).
social (Neuman, 2011c). 1. Fungsi atau Proses
Klien dipandang sebagai satu kesatuan 2. Input dan Output
yang berinteraksi satu sama lainnya
secara dinamis. Variabel yang 3. Umpan balik
mempengaruhi sistem klien : psikologis, 4. Negetropy
sosiokultural, tumbuh kembang
5. Stabilitas
(developmental) dan spiritual.
lingkungan Sistem Klien
Kekuatan internal dan eksternal klien, dapat Gabungan dari 5 variabel : Fisiologis, Psikologis, Sosial
mempengaruhi atau dipengaruhi oleh klien pada Budaya, Tumbuh Kembang, dan Spiritualitas (Neuman,
waktu tertentu (Neuman, 2011c). 2011c).
• Lingkungan bentukan (Created Environment) ❖ Struktur Dasar
– Dibentuk secara tidak disadari oleh klien untuk Keturunan atau genetika
mengekspresikan sistem menyeluruh (Whoelness)
secara simbolis. Yang bertujuan untuk ❖ Garis Resistensi
perlindungan bagi fungsi sistem dan mencegah Sumber factor yang membantu klien untuk
klien terpapar terhadap stressor. mempertahankan dirinya melawan stressor.
❖ Garis Pertahanan Normal
Tingkatan dari adaptasi kesehatan individu yang
berubah-ubah sebagai standar pengukuran dari
penyimpangan kesejahteraan (Wellness deviation)
❖ Garis Pertahanan Fleksibel
Bagian perlindungan untuk mencegah masuknya
stressor yg dapat merusak keadaan sejahtera
Kesehatan stressor
Suatu rentang dari sejahtera menuju sakit yang Stimulus yang dapat menimbulkan tekanan
bersifat dinamis. Keadaan sejahtera yg optimal yang menimpulkan respon positif dan negative.
terjadi pada saat kebutuhan dari suatu sistem
• Kekuatan yg berasal dari dalam diri
dapat terpenuhi (Neuman, 2011).
(intrapersonal forces)
➢ Sejahtera
• Kekuatan berasal dari relasi antar individu.
Ketika semua sistem dapat berinteraksi secara
• Kekuatan yg berasal dari luar diri seseorang.
harmonis dengan menyeluruh dan semua
kebutuhan terpenuhi.
➢ Sakit
Kondisi yang tidak stabil dan terdapat
penurunan energi.
Derajat Reaksi
– Tingkat reaksi menunjukan ketidakstabilan
suatu sistem yang terjadi ketika stressor
memasuki garis pertahanan normal
(Neuman, 2002b).
Pencegahan Sebagai Suatu
Intervensi
Intervensi adalah tindakan yang bertujuan membantu klien untuk mengatasi, memperoleh atau
memelihara stabilitas sistem.
Intervensi awal terjadi karena adanya stressor yang mencurigakan atau stressor tersebut dapat
diidentifikasi dengan jelas dari sejak awal.
Terdapat 3 tingkatan intervensi menurut Neuman, 2011) :
– Pencegahan Primer
Digunakan ketika suatu stressor diduga atau diidentifikasi. Reaksi belum terjadi namun tingkat risiko
sudah bisa diketahui. Tujuannya untuk mengurangi kemungkinan unt mengatasi stressor atau
mengurangi kemungkinan reaksi yang akan terjadi.
– Pencegahan Sekunder
Tindakan yang diberikan setelah munculnya gejala akibat dari stress yang dialami.
– Pencegahan Tersier
Terjadi setelah tindakan aktif atau tahap pencegahan sekunder. Tujuannya untuk mempertahankan
keadaan optimal dengan mencegah reaksi atau regresi yang berulang.
Rekonstitusi

– Terjadi setelah tindakan yang diberikan untuk mengatasi reaksi terhadap


stressor.
– Hal ini menunjukan adanyya pengembalian stabilitas dari suatu sistem, dan
tingkat kesejahteraan bisa berada pada posisi yang lebih tinggi atau rendah dari
pada sebelum stressor masuk ke dalam sistem tersebut (Neuman,2011c).
Paradigma Teori Betty Neuman

– 1. Keperawatan : model sistem Neuman memandang bahwa keperawatan merupakan profesi yang
mempertimbangkan semua unsur individu klien terhadap stres (Alligood, 201r). Dalam
mengaplikasikan asuhan keperawatan, Neuman perlu dilakukan pengkajian pada rentang persepsi
perawat dan klien.
– 2. Manusia : dalam sistem Neuman ia menampilkan konsep manusia sebagai klien yang berinteraksi
secara berkesinambungan dan merupaka suatu sistem terbuka yang terdiri atas fisiologis, psikologis,
sosial budaya, tumbuh kembang dan faktor spiritual (Neuman, 2011)
– 3. Kesehatan : menyatakan kesehatan sebagai suatu rentang dari keadaan sejahtera menuju sakit
dimana kondisinya dinamis. Sejahtera yang dimaksud saat individu dapat memenubi seluruh
kebutuhan dalam sistemnya dan terjadinya penurunan kesejagteraan apabila tidak seluruh
kebutuhan dalam sistem terpenuhi (Neuman, 2011)
– 4. Lingkungan : Digambarkan dalam 3 jenis yaitu lingkungan internal, eksternal, bentukan (created).
– Lingkungan internal di definisikan sebagaj hal-hal yg berasal dr dalam diri seorang klien .
Lkngkungan bentukan merupakan hasil interaksi dari faktor intrapersonal, bersifat dinamis dan
menjadi koping atau pertahanan diri bagi individu tersebut (Neuman, 1995, 2011)
Kesimpulan
Teori Betty Neuman merupakan model sistem
konseptual, terbuka dan dinamis untuk
merawat klien (seorang manusia, keluarga,
kelompok, masyarakat atau isu sosial). yang
dipengaruhi oleh variabel fisiologis, psikologis,
sosio kultural, tumbuh kembang dan spiritual.
model ini merupakan model yang kompleks
dimana lingkungan (kekuatan internal &
eksternal yg dapat dipengaruhi dan
mempengaruhi klien, bersifat dinamis dan
menjadi koping atau pertahanan diri bagi
individu tersebut) , sistem klien dan kesehatan
dipengaruhi oleh stressor. memiliki tiga garis
yaitu garis resisten , garis normal dan garis
fleksibel. Dan memiliki Tiga tingkatan intervensi
keperawatan (pencegahan primer, pencegahan
sekunder, dan pencegahan tersier).
Analisis Kepemimpinan dari Teori Betty
Neuman
– Secara umum kepemimpinan adalah proses mempengaruhi orang lain untuk mencapai tujuan organisasi. Kepemimpinan merupakan tulang punggung
pengembangan organisasi karena tanpa kepemimpinan yang baik akan sulit mencapai tujuan organisasi.
– Pengertian Gaya kepemimpinan menurut Tampubolon (2007) adalah perilaku dan strategi, sebagai hasil kombinasi dari falsafah, ketrampilan, sifat, sikap,
yang sering diterapkan seorang pemimpin ketika ia mencoba mempengaruhi kinerja bawahannya.
– Bila dilihat dari teori Betty Neuman, seorang leader harus bisa mempengaruhi dan juga dipengaruhi lingkungan/organisasinya. seorang leader/manager
harus mengidentifikasi masalah yang mungkin muncul ( 5 faktor pemicu : bio, psiko, sosio, kultural dan spiritual) agar iklim organisasi (keperawatan pada
khususnya bisa berjalan dengan baik. iklim organisasi menggambarkan konsep persepsi lingkungan internal yang mempengaruhi perilaku anggota
organisasi dalam melaksanakan pekerjaannya. "pengelolaan iklim organisasi yang baik dari organisasi (manajerial RS) dapat menanamkan persepsi positif
anggota organiasi (perawat) " (Asi, 2013)
– Sebagai contoh : adanya burnout pada perawat yang diakibatkan oleh adanya stressor bio dan psikologis. perawat merasa lelah secara fisik dan psikologis.
hal ini bisa menimbulkan perasaan enggan bekerja pada seorang perawat. Adanya burnout perawat akan sangat berpengaruh pada pelayanan keperawatan
yang diberikan kepada pasien dan keluarga, membuat hubungan dengan rekan kerja menjadi renggang serta timbul perasaan negatif terhadap pasien,
pekerjaan dan iklim organisasi (Tawale, dkk. 2011 dalam Asi, 2013).
– Seorang leader harus bisa melakukan upaya preventif untuk tetap menjaga agar iklim organisasi (di RS) berjalan dengan baik. misalnya dengan
meningkatkan komunikasi dua arah (antara manager dan perawat) dan mengurangi jumlah tekanan pekerjaan terhadap perawat tersebut. melakukan
sosialisasi terkait kebijakan, dan visi misi RS menjadi contoh peningkatan komunkasi dua arah di pelayanan RS. mengembangkan program pengembangan
diri dari segi psikologis seperti manajemen stress, pemberian reward, cuti, insentif dan program refresing akan menurunkan tekanan terhadap pekerjaan
perawat (Asi, 2013)
Pengaplikasian Model Kepemimpinan
Meggunakan Teori Betty Neuman
Praktik
– seorang manajer harus dapat berperan mempengaruhi respn individu dan keluarga terhadap stresor yang dihadapi
– penggunaan model sistem Neuman dalam praktik keperawatan dapat memfasilitasi tercapainya tujuan perawatan pasien
yang bersifat utuh dan holistik
– Memberikan pelayanan keperawatan yang terdiri dari diagnose keperawatan, tujuan keperawatan, dan keluaran
(outcome).
Pendidikan
– Menjadi panduan dalam membuat kurikulum Pendidikan keperawatan.
– Untuk panduan pembelajaran klinis, misalnya dalam praktik keperawatan komunitas dapat memberikan penkes sebagai
upaya pencegahan penyakit.
Penelitian
– Digunakan perawat peneliti sebagai kerangka konsep untuk penelitian kuantitatif dan kualitatif
– Sebagai kerangka penelitian untuk disertasi atau tesis.
Contoh Pengaplikasian Model Kepemimpinan
Meggunakan Teori Betty Neuman
Lingkup Praktik
Jurnal Tahun 2017 :
Application of the Betty Neuman systems model in the nursing care of patients/clients with multiple sclerosis (Zakieh Ahmadi and
Tabandeh Sadeghi, Date received: 14 April 2017; accepted: 23 July 2017).
Application of the Betty Neuman systems.pdf
Kesimpulan dari Jurnal tersebut : individu atau pasien perlu dukungan keluarga agar mentalnya kuat, karena saat itu tidak dapat
mengungkapkan perasaan tentang kondisi sakitnya.
Contoh :
Perawat baru masuk kerja atau perawat yang akan mengikuti program rotasi, akan mengalami stresor . Dalam Teory Betty Neuman
saat seseorang atau individu mengalami stresor maka akan ada tiga garis yaitu garis resisten, garis normal, dan garis fleksible. Dimana
bila sudah melewati garis resisten maka akan mempengaruhi kesehatan mereka.

Dalam menerapkan model Teory Betty Neuman, Perawat perlu memperhatikan presepsi individu/ pasien tentang tindakan yang akan
dilakukan sehingga tindakan tersebut tidak diartikan sebagai suatu ancaman dan menjadi pemicu masalah kesehatan.
Referensi

– Alligood, M.R. (2014). Pakar Teori Keperawatan dan Karya Mereka, edisi Indonesia ke delapan, 8e. oleh Achir Yani S. Hamid dan Kusman Ibrahim: Hak cipta 2017
Elsivier Singapore Pte Ltd.
– Asi, S. P. (2011). Pengaruh iklim organisasi dan burnout terhadap kinerja perawat RSUD dr. Doris Sylvanus Palangkaraya. Jurnal aplikasi manajemen, volume II
Nomor 3 September 2013.
– Bertalanffy, L. (1968). General System Theory. New York: George Braziller.
– Caplan, G. (1964). Priciples of preventive psychiatry. New York: Basic Books.
– Neuman, B. (1982). The Neuman systems model: Aplictaion to nursing education and practice. Norwalk, (CT): Appleton-Century-Crofts.
– Neuman, B. (1995). The Neuman systems model (3rd ed.). Norwalk, (CT): Appleton & Lange.
– Neuman, B. (2002b). The Neuman systems model definitions. In B. Neuman & J. Fawcett (Eds.), The Neuman systems model (4th ed., pp. 322-324). Upper
Saddle River, (NJ): Prentice-Hall.
– Neuman, B. (2011b). The Neuman systems model. In B. Neuman & J. Fawcett (Eds.), The Neuman Systems model (pp. 1-33). Upper Saddle River, (NJ): Pearson.
– Neuman, B. (2011c). The Neuman systems model. In B. Neuman & J. Fawcett (Eds.), The Neuman Systems model (pp. 327-329). Upper Saddle River, (NJ):
Pearson
– Sadeghi, Z. A. (2017). Application of the Betty Neuman systems model in the nursing care of patients/clients with multiple sclerosis. Multiple Sclerosis Journal—
Experimental, Translational and Clinical, 1-8.
Thank You

Anda mungkin juga menyukai