Anda di halaman 1dari 30

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Keperawatan merupakan profesi yang difokuskan pada perawatan
individu, keluarga dan komunitas dalam mencapai proses merawat dan
menyembuhkan kesehatan yang optimal, dimana perawat sebagai provider
dan masyarakat sebagai konsumen pelayanan kesehatan. Ilmu keperawatan
selalu mengikuti perkembangan ilmu lain mengingat ilmu keperawatan
merupakan ilmu terapan yang selalu berubah menurut tuntutan zaman.
Merupakan tugas penting yang dihadapi profesi keperawatan dalam
memperkembangkan sebuah teori salah satunya adalah model Keperawatan
Komunitas Betty Neuman (Hidayat, 2004).
Betty Neuman mandefinisikan manusia secara utuh merupakan
gabungan dari konsep holistik danpendekatan sistem terbuka. Bagi Neuman
manusia merupakan makhluk dengan kombinasi kompleks yang dinamis
dan fisiologis,sosiokultural dan variabel perkembangan yang berfungsi
sebagai sistem terbuka. Sebagai sistem terbuka manusia
berinteraksi,beradaptasi dengan dan disesuaikan oleh lingkungan yang
digambarkan sebagai stressor. Lingkungan internal terdiri dari segala
sesuatuyang mempengaruhi (intrapersonal) yang berasal dari dalam diri
klien. Lingkungan eksternal terdiri dari segala sesuatu yang berasal dari luar
diri klien (interpersonal). Pembentukan lingkungan merupakan usaha klien
untuk menciptakan lingkungan yang aman,yang mungkin terbentuk oleh
mekanisme yang didasari maupun yang tidak didasari. Tiap lingkungan
memiliki kemungkinan terganggu oleh stressor yang dapat merusak sistem.
Model Neuman mencakup stressor intrapersonal,interpersonal dan
ekstrapersonal (Ali, 2000).
Neuman meyakini bahwa keperawatan memperhatikan manusia
secara utuh. Tujuan dari keperawatan adalah membanyu individu, keluarga
dan kelompok dalam mencapai dan mempertahankan tingkat kesehatan ang
optimal. Perawat mengkaji, mengatur dan mengevaluasi sistem klien.

1
Perawatan berfokus pada variabel-variabel yang mempengaruhi respon
klien terhadap stressor. Tindakan perawat terdiri dari pencegahan primer,
sekunder, dan tersier. Pencegahan primer berfokus pada peningkatan
pertahanan tubuh melalui identifikasi faktor-faktor risiko yang potensial dan
aktual terjadi akibat stressor tertentu. Pencegahan sekunder berfokus pada
penguatan pertahanan dan sumber internal melalui penetapan prioritas dan
rencana pengobatan pada gejala-gejala yang tampak. Sedangkan
pencegahan tersier berfokus pada proses adaptasi kembali. Prinsip dari
pencegahan tersier adalah untuk memberikan penguatan pertahanan tubuh
terhadap stressor melalui pendidikan kesehatan dan untuk membantu dalam
mencegah terjadinya masalah yang sama (Ali, 2000).
Model sistem Neuman (1970) memberikan gambaran baru tentang
cara pandang terhadap manusia sebagai mahluk Wholistik (memandang
manusia secara keseluruhan) meliputi aspek (variable) fisiologis,
psikologis, sosiokultural, perkembangan dan spiritual yang berhubungan
secara dinamis seiring dengan adanya respon-respon sistem terhadap
stressor baik dari lingkungan internal maupun eksternal (Asmadi, 2005).
Komponen utama dari model ini adalah adanya stress dan reaksi
terhadap stress. Klien dipandang sebagai suatu sistem terbuka yang
memiliki siklus input, proses, output dan feedback sebagai suatu pola
organisasi yang dinamis. Dengan menggunakan perspektif sistem ini, maka
kliennya bisa meliputi individu, kelompok, keluarga, komunitas atau
agregat lainnya dan dapat diterapkan oleh berbagai disiplin keilmuan.
Tujuan ideal dari model ini adalah untuk mencapai stabilitas sistem secara
optimal. Apabila stabilitas tercapai maka akan terjadi revitalisasi dan
sebagai sistem terbuka maka klien selalu berupaya untuk memperoleh,
meningkatkan, dan mempertahankan keseimbangan diantara berbagai
faktor, baik didalam maupun diluar sistem yang berupaya untuk
mengusahakannya. Neuman (1970) menyebut gangguan-gangguan tersebut
sebagai stressor yang memiliki dampak negatif atau positif. Reaksi terhadap
stressor bisa potensial atau aktual melalui respon dan gejala yang dapat
diidentifikasi (Asmadi, 2005).

2
Asuhan keperawatan ditujukan untuk mencegah dan mengurangi
reaksi tubuh akibat stressor dengan pencegahan primer, sekunder dan
tersier. Pola pengembangan ilmu keperawatan menurut teori sistem
Neuman bertujuan untuk stabilitas sistem. Oleh karena itu, sangat penting
bagi kita untuk mempelajari model keperawatan komunitas Betty Neuman
supaya dapat mengaplikasikan dalam praktik keperawatan komunitas.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan permasalahan
sebagai berikut:
1) Apa pengertian model konseptual keperawatan komunitas Betty
Neuman?
2) Bagaimana ruang lingkup model konseptual keperawatan komunitas
Betty Neuman?
3) Bagaimana penerapan model konseptual keperawatan komunitas Betty
Neuman?

C. Tujuan
Penyusunan makalah ini bertujuan untuk menelaah pentingnya
model konseptual keperawatan komunitas Betty Neuman (Health Care
Sistem). Secara khusus tujuan yang ingin dicapai yaitu mengetahui
pengertian, ruang lingkup, dan penerapan konseptual keperawatan
komunitas Betty Neuman (Health Care Sistem).

D. Manfaat
Manfaat penyusunan makalah ini adalah memperoleh pengetahuan
tentang pengertian, ruang lingkup, dan penerapan konseptual keperawatan
komunitas Betty Neuman (Health Care Sistem).. Selain itu, pengetahuan
tersebut nantinya dapat diterapkan secara tepat dalam memberikan asuhan
keperawatan komunitas.

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Model Konseptual Keperawatan Komunitas Betty Neuman


(Health Care System)
Model konseptual keperawatan komunitas Betty Neuman (Health
Care Sistem) merupakan model konseptual keperawatan memberi
penekanan pada penurunan stres dengan cara memperkuat garis pertahanan
diri yang bersifat fleksibel, normal, dan resisten. Intervensi diarahkan
terhadap ketiga garis pertahanan tesebut ysng terkait dengan tiga level
prevensi (Sumijatun, 2005).
Teori neuman berpijak pada metaparadigma keperawatan yang
terdiri dari klien, lingkungan, kesehatan, dan keperawatan. Focus
kepelayanan keperawatan adalah klien yang berinteraksi dengan
lingkungan. Yang terpenting adalah menjaga agar klien dapat berinteraksi
dengan perubahan yang ada. Model ini berdasarkan kepada teori Gestalt
teori Stress dari Selye dan teori sistem secara umum. Sistem Neuman lebih
melihat pada hubungan individu terhadap stress, reaksi terhadap stress serta
factor rekonstruksi yang dinamis (Sumijatun, 2005).
Filosofi dari perkembangan teori sistem Neuman adalah
berdasarkan pendekatan perorangan total untuk memandang masalah pasien
di sekolah perawat di University of California, Los Angeles. Sistem yang
digunakan adalah sistem terbuka sehingga menghasilkan interaksi yang
dinamis. Variabel interaksi mencakup semua aspek yaitu fisiologis,
psikologis, sosio kultural, perkembangan dan spiritual. Sistem Neuman
terbentuk dari individu, keluarga, kelompok dan komunitas yang
berinteraksi secara konstan dengan stressor di lingkungan secara
dimensional. Model fokus pada klien terhadap stress serta faktor pemulihan
(adaptasi) (Sumijatun, 2005).
Asumsi dasar dari teori Neuman yaitu individu merupakan sistem
yang unik dengan respon yang berbeda. Kurang pengetahuan, perubahan
lingkungan dapat merubah stabilitas individu (fisiologis, psikologis, sosio

4
kultural, perkembangan dan spiritual). Individu dalam memberikan respon
harus mempunyai koping yang stabil terhadap stressor, karena lingkungan
internal dan eksternal dapat menyebabkan stress. Untuk itu individu akan
bereaksi terhadap stressor dari lingkungan dengan mekanisme pertahanan
diri (Sumijatun, 2005).

Gambar II.1. Model Sistem Teori Betty Neuman


Perkembangan model konseptual Keperawatan Komunitas
berkembang seiring dengan pertumbuhan dan perkembangan Betty
Neuman. Betty Neuman lahir di Lowell di Ohio pada tahun 1924. Ayahnya
seorang petani dan ibunya seorang ibu rumah tangga. Dengan rasa cintanya
pada tanah kelahirannya, beliau bermaksud untuk membangun desanya,
Ohio. Beliau pertama kali memperoleh pendidikan di People Hospital
School of Nursing yang sekarang berubah nama menjadi General Hospital
Akron di Akron, Ohio pada tahun 1947. Kemudian beliau pindah ke Los
Angeles untuk tinggal dengan keluarganya di California. Beliau memegang

5
jabatan penting yaitu sebgai staf keperawatan rumah sakit di California.
Beliau melanjutkan pendidikannya di University of California dengan
jurusan psikologi. Beliau menyelesaikan gelar sarjana mudanya pada tahu
1957. Pada tahun 1966 beliau mendapat gelar Master dibidang kesehatan
mental, konsultan kesehatan masyarakat di University of California, beliau
melanjutkan program administrasi pendidikan tinggi di Ohio University
(Sumijatun, 2005).
Banyak sekali pengalaman yang telah beliau dapatkan diantaranya
menjadi dosen keperawatan jiwa, konsultan, pemimpin konseling model
Whole Person Approach serta beliau telah membuat sebuah sistem model
keperawatan di UCLA dan memfokuskan sistem tersebut dalam masalah
keperawatan. Model Whole Person Approach dipublikasikan pada tahun
1972, A model of teaching total person approach to patient problem dalam
riset keperarawatan. Publikasi edisi I (Conceptual Models For Nursing
Practice) tahun 1974, edisi II tahun 1980 dan tahun 1986 The Neuman
Sistems Model (Sumijatun, 2005).
Teori Betty Neuman mempunyai kesamaan dengan teori Gestalt.
Teori Gestalt mempertahankan bahwa cara hemoestatic adalah suatu cara
yang mana tubuh mempertahankan keseimbangan dan sebagai akibat dari
kesehatan mengubah kondisi sehat atau sakit. Teori model Betty Neuman
juga menerapkan ide dari teori sistem umum tentang sifat dasar kehidupan
yaitu sistem terbuka yang merupakan gabungan semua elemen yang
berinteraksi dalam struktur organisasi tubuh kita yang kompleks. Neuman
juga memilah G. Kaplan tentang tingkatan tindakan pemecahan (Gaffar,
1999).

B. Ruang Lingkup Model Konseptual Keperawatan Komunitas Betty


Neuman (Health Care System)
Model konseptual dari Neuman memberikan penekanan pada
penurunan stress dengan cara memperkuat garis pertahanan diri
keperawatan ditujukan untuk mempertahankan keseimbangan tersebut
dengan terfokus pada empat intervensi yaitu :

6
1. Intervensi yang bersifat promosi
Dilakukan apabila gangguan yang terjadi pada garis pertahanan yang
bersifat fleksibel yang berupa pendidikan kesehatan dan
mendemonstrasikan keterampilan keperawatan dasar yang dapa dilakukan
klien dirumah atau komonitas yang bertujuan meningkatkan kesehatan.
2. Intervensi yang bersifat prevensi
Dilakukan apabila garis pertahanan normal terganggu yaitu deteksi dini
gangguan kesehatan. Misalnya deteksi tumbuh kembang balita, keluarga,
dan lain-lain. Selain itu, memberikan zat kekebalan pada klien yang bersifat
individu misalnya : konseling pra nikah.
3. Intervensi yang bersifat kuratif
Dilakukan apabila garis pertahanan terganggu.
4. Intervensi yang bersifat rehabilitatif
Dilakukan seperti pada upaya kuratif yaitu apabila garis pertahanan
resisten yang terganggu.
Neuman berpendapat bahwa stressor merupakan kekuatan di
lingkungan yang dapat mengubah sistem kestabilan. Stressor
dikategorikan dalam tiga area, yaitu :
1) Stressor intra-personal terjadi dalam individu, seperti inveksi.
2) Stressor inter-personal terjadi diantara individu, seperti pengharapan
peran.
3) Stressor ekstra-personal terjadi di luar individu itu sendiri, seperti
masalah keuangan.
Tabel II. 1. Definisi Dan Contoh Variable Komunitas
Variable Definisi Contoh
Fisiologi Struktur dan fungsi 1. Urban, pedesaan.
komunitas 2. Lokasi geografi
3. Air, sistem limbah
4. Sistem keamanan
5. Pemerintah
6. Sistem transportasi

7
Psikologi Kognitif, afektif, dan 1. Bahagia, depresi
karakteristik komunikasi 2. Tingkatan intelegensia
3. Pola komunikasi
4. Liberal awal konservatif
5. Isolasi vs overload sensor.
Sosio-kultural Pola social, ekonomi, 1. Kelas ekonomi tingkat
demografi, politik, rekreasi, bawah sampai atas
dan karakteristik kesehatan. 2. Suku
3. Tipe industry
4. Perawatan sehari-hari
untuk anak dan lansia
5. Pelayanan ambulasi
6. Klinik/rumah sakit
Spiritual Moral, agama, dan sistem 1. Tempat ibadah
nilai pada komunitas 2. Kepercayaan yang
berkaitan dengan
kesehatan
3. Praktik pemakaman
4. Buku cerita/sejarah
Pengembangan Sejarah, tahapan evolusi dari 1. Pendataan rumah
subsistem dan kelompok 2. Populasi usia
yang ada. 3. Perkembangan kota
Reaksi individu terhadap stressor bergantung pada tingkat kekuatan
garis pertahanan. Apabila garis pertahanan gagal maka yang reaksi yang
muncul tergantung dari kekuatan garis pertahanan itu sendiri, yaitu bagian
dari reaksi sistem individu yang beradaptasi terhadap stressor. Efek ini
dikenal sebagai proses rekonstruksi (Sumijatun, 2005).

8
Tabel II. 2. Pengaruh Stressor Terhadap Variable Klien
Fisik Psikologis Social-kultural Pengembangan Spiritual
Intrakomunitas
 Peningkatan  Kelemahan  Perumahan  Tingginya  Jumlah
kematian bayi. pendidikan yang padat ibu hamil tempat
 Bencana akibat kesehatan  Taman yang pada usia ibadah
timbunan tentang tidak dijual belasan tahun  Kepercaya
sampah. AIDS. oleh  Kebutuhan an
 Air yang  Peningkatan pengembang potensial kesehatan
terkontaminasi. angka (developer) untuk yang
perceraian.  Rendahnya perawatan berhubung
 Potensial penghasilan anak an dengan
untuk keluarga  Buruknya kebijaksan
penurunan suasana kota aan.
emosi pada yang ada
area
perumahan
masyarakat.
Interkomunitas
 Buruknya jalan  Marah pada  Adanya  Riwayat yang Perbedaan
yang salah satu tekanan rasial bermakna sistem nilai
menghubungka partai pada untuk sebuah yang dianut
n kota dengan  Potensial kelompok kota antara
pusat untuk isolasi tertentu di  Usia dari penduduk
pengobatan pada kota penduduk. desa dan
 Distribusi kelompok  Bis sekolah kaum urba.
dokter yang lansia pada untuk usia 4-6
tidak merata. suatu desa tahun.
 Tidak
adekuatnya
komunikasi
antara
9
penduduk
desa dan
pendatang.
Ekstrakomunika
si  Sistem  Potensial  Munculnya  Nilai
 Sistem kepercayaan untuk PHK industri baru. moral yang
perencanaan nasional yang karena  Potensial muncul
jalan raya yang bersebrangan industry/pabr meningkatnya dan
menghubungka dengan ik yang akan keluarga bersebrang
n antar tempat. oposisi. ditutup. muda untuk an dengan
 Epidemi flu.  Kekawatiran  Banyaknya bekerja pada nilai yang
 Penurunan dana pada tamu dengan industry baru. dianut
pelayanan. lingkungan aneka budaya  Potensial komunitas.
yang akan yang tumbuhnya  Seleksi
terancam dating//berku sekolah. komunitas
njung. untuk
menduduki
satu
golongan
tertentu.

Tujuan dari keperawatan model Neuman adalah menjaga agar sistem


tetap dapat stabil dengan cara melakukan pengkajian terhadap stressor, baik
yang actual maupun potensial. Implementasi dilakukan sesuai dengan
intervensi yang ditujukan pada pertahanan kestabilan sistem yang meliputi
tiga hal penting, yaitu prevensi primer, sekunder, dan tersier. Prevensi
primer adalah suatu cara yang mengidentifikasi factor-faktor risiko dan
berusaha untuk mengurangi stressor serta berfokus pada perlindungan garis
normal dan memperkuat garis fleksibel/pertahanan. Prevensi sekunder,
berkaitan dengan penatalaksanaan aktif setelah gejala terjadi. Fokusnya
adalah memperkuat garis internal perlawanan dengan cara mengurangi
reaksi dan meningkatkan factor perlawanan. Prevensi tersier, mengarah

10
pada intervensi selanjutnya yang telah diberikan pada tingkat sekunder dan
berfokus pada adaptasi ulang serta stabilitas dalam melindungi
penetalaksanan selanjutnya.
Pada model Neuman, promosi kesehatan mengacu pada tujuan sehat
untuk semua pada tahun 2000, terutama yang berkaitan dengan upaya
preventif terhadap penderita dan penyakit, serta upaya untuk menurunkan
biaya pengobatan yang telah ditetapkan untuk decade 1990-an.
Selanjutnya, model sistem dari Neuman diadopsi oleh keperawatan
dari 14 negara untuk mengembangkan kurikulum dan praktik mereka pada
individu, keluarga, dan komunitas. Selain itu, model Neuman juga
digunakan sebagai kerangka kerja dalam pusat pelayanan keparawatan
komunitas. Pada model Neuman, pendekatan dilakukan secara
komprehensif yaitu dengan memfasilitasi multidisiplin lain, seperti pekerja
social dan pekerja kesehatan masyarakat. Hal ini dilakukan untuk
meningkatkan kualitas pelayanan dan menurunkan biaya sehingga lebih
efisien.
Pada level administrative dapat menggunakan tiga tingkatan
prevensi, yakni primer, sekunder, dan tersier. Prevensi primer yang
digunakan adalah komunikasi tentang perubahan kesehatan yang
dibutuhkan. Prevensi sekunder merupakan tindakan pengorganisasian
sehari-hari pada core dan tenaga pelayanan. Sedangkan prevensi tersier
mempunyai fokus pada perencanaan jangka pnjang dengan
mengoordinasikan sistem tujuan pada pencapaian tujuan jangka pendek.
Pada tingkatan administrative, garis pertahanan fleksibel merupakan alat
untuk melindungi dan mendukung perawatan pada kelompok inti (Sumijatu,
2005).
Konsep-konsep utama yang diidentifikasi dalam model Betty
Neuman adalah sebagai berikut :
1. Basic Struture dan Energy Resources
Struktur dasar berisi seluruh variable untuk mempertahankan hidup dasar
yang biasa terdapat pada manusia sesuai karakteristik individu yang unik.
Variabel-variabel tersebut yaitu variabel sistem, karakteristik

11
masyarakat, dan kekuatan/kelemahan bagian-bagian sistem. Contohnya
kemampuan dalam mempertahankan adanya stressor di masyarakat
(misal : adanya penyakit menular), masyarakat berupaya agar penyakit
tersebut tidak menular ke anggotanya secara luas. Disamping itu, ada
juga karakteristik dasar yang berhubungan dengan variabel tersebut,
yaitu : kekuatan, kemampuan kognitif dan sistem nilai yang ada di
masyarakat. Perubahan pada satu arah akan menimbulkan gerakan
kompensasi ke arah yang lain. Jika sistem terganggu dari keadaan normal
atau stabil, maka timbul kebutuhan energi yang cepat untuk mengatasi
disorganisasi akibat gangguan tersebut.
2. Lines of Resistance
Merupakan serangkaian lingkaran putus-putus yang mengelilingi
struktur dasar. Artinya garis resisten ini melindungi struktur dasar dan
akan teraktivasi jika ada invasi dari stressor lingkungan melalui garis
normal pertahanan (normal line of defense). Misalnya adalah mekanisme
sistem nilai atau keyakinan masyarakat, mekanisme koping masyarakat.
Jika lines of resistance efektif dalam merespon stressor tersebut, maka
sistem depan berkonstitusi, jika tidak efektif maka energi berkurang dan
bisa timbul kematian.
3. Normal Lines of Defense
Merupakan lingkaran utuh yang mencerminkan suatu keadaan stabil
untuk masyarakat, sistem atau kondisi yang menyertai pengaturan karena
adanya stressor yang disebut keadaan wellness normal dan digunakan
sebagai dasar untuk menentukan adanya deviasi dari keadaan wellness
untuk sistem klien.
Berbagai stressor dapat menginvasi normal line defense jika flexible
lines of defense tidak dapat melindungi secara adekuat. Jika itu terjadi
maka sistem klien akan bereaksi yang akan tampak pada adanya gejala
ketidakstabilan atau sakit dan akan mengurangi kemampuan sistem
untuk mengatasi stressor tambahan. Normal lines of defense terbentuk
dari beberapa variabel dan prilaku seperti pola koping masyarakat, gaya
hidup dan tahap perkembangan.

12
4. Flexible Lines of Defense
Digambarkan sebagai lingkaran putus-putus paling luar yang berperan
memberikan respon awal atau perlindungan pada sistem dari stressor.
Diibaratkan sebagai suatu accordion yang bisa menjauh atau mendekat
pada normal line of defense. Bila jarak antara flexible lines of defense
dan normal lines of defense meningkat maka tingkat proteksipun
meningkat.
Melindungi normal line of defense dan bertindak sebagai buffer untuk
mempertahankan keadaan stabil dari sistem klien. Bersifat dinamis dan
dapat berubah dalam waktu yang relatif singkat. Hubungan dari berbagai
variabel (fisiologi, psikologis, sosiokultur, perkembangan dan spiritual)
dapat mempengaruhi tingkat penggunaan flexible lines of defense
terhadap berbagai reaksi terhadap stressor.
5. Stressor
Skekuatan lingkungan yang menghasilkan ketegangan dan berpotensial
untuk menyebabkan sistem tidak stabil. Neuman mengklasifikasi stressor
sebagai berikut :
a. Stressor Intrapersonal : terjadi dalam diri
individu/keluarga/masyarakat dan berhubungan dengan lingkungan
internal. Misalnya : kondisi geografis
b. Stressor interpersonal : yang terjadi pada satu
individu/keluarga/masrakat yang memiliki pengaruh pada sistem.
Misalnya : ekspektasi peran
c. Stressor ekstrapersonal : juga terjadi diluar lingkup sistem atau
individu/keluarga/masyarakat tetapi lebih jauh jaraknya dari sistem
daripada stressor interpersonal. Misalnya : sosial politik
d. Stressor interpersonal dan extrapersonal berhubungan dengan
lingkungan eksternal. Created environment mencakup ketiga jenis
stressor ini.
6. Reaksi
Merupakan ketidakstabilan sistem yang diakibatkan adanya invasi
stressor pada normal lines of defense. Reaksi dan hasilnya bisa positif

13
atau negatif yang selanjutnya dapat bergerak ke arah negetropy atau
entropy.
7. Pendekatan klien secara Wholistik
Model sistem Neuman merupakan suatu pendekatan sistem yang terbuka
dan dinamis terhadap klien yang dikembangkan untuk memberikan suatu
kesatuan fokus definisi masalah keperawatan dan pemahaman terbaik
dari interaksi klien dengan lingkungannya. Klien sebagai sistem bisa
individu, keluarga, kelompok, komunitas atau issue.
8. Konsep Wholistic
Klien dipandang sebagai keseluruhan yang bagian-bagiannya berada
dalam suatu interaksi dinamis. Konsep ini melibatkan seluruh variabel
yang mempengaruhi klien secara simultan, yang mencakup fisiologis,
psikologis, sosiokultural, perkembangan dan spiritual. Perubahan istilah
dari Holistik menjadi Wholistik untuk meningkatkan pemahaman
terhadap orang secara keseluruhan.
9. Sistem Terbuka
Elemen-elemen yang ada dalam sistem mengalami pertukaran energi
informasi dalam organisasi kompleksnya. Stress dan reaksi terhadap stres
merupakan komponen dasar dari sistem terbuka.
10. Proses atau Fungsi
Pertukaran energi, substansi dan informasi dengan lingkungan dan
interaksi dari elemen-elemen dalam sistem. Suatu sistem kehidupan
cenderung untuk bergerak kearah keseluruhan, stabilitas, kesehatan dan
negentrophy.
11. Input dan Output
Substansi, energi dan informasi yang masuk atau keluar dari sistem
12. Feed Back
Proses dimana substansi, energi dan informasi yang merupakan output
sistem diberikan umpan balik untuk perbaikan guna perubahan,
peningkatan atau stabilitasasi sistem.

14
13. Negentrophy
Suatu proses penggunaan energi yang membantu sistem untuk maju ke
arah stabilitas atau sehat.
14. Entropy
Suatu proses pengurangan energi yang menggerakkan sistem ke arah
sakit atau kematian.
15. Stabilitas
Klien atau sistem dapat menangani stressor dengan baik, sehingga dapat
mempertahankan kesehatan secara adekuat. Keseimbangan fungsional
atau harmonis menjaga keutuhan integritas sistem.
16. Wellness
Wellness terjadi jika bagian-bagian dari klien berinteraksi secara
harmonis. Kebutuhan-kebutuhan sistem terpenuhi.
17. Illness
Terjadi ketidakharmonisan diantara bagian-bagian dari sistem karena
adanya kebutuhan yang tidak terpenuhi.
18. Prevention atau Pencegahan sebagai Intervensi
Merupakan tindakan-tindakan yang membantu untuk memperoleh,
meningkatkan dan memelihara sistem keseimbangan, terdiri dari
pencegahan primer, sekunder dan tertier.
o Pencegahan primer : terjadi sebelum sistem bereaksi terhadap
stressor, meliputi : promosi kesehatan dan mempertahankan
kesehatan. Pencegahan primer mengutamakan pada penguatan
flexible lines of defense dengan cara mencegah stress dan
mengurangi faktor-faktor risiko. Intervensi dilakukan jika risiko
atau masalah sudah diidentifikasi tapi sebelum reaksi terjadi.
Strateginya mencakup : immunisasi, pendidikan kesehatan, olahraga
dan perubahan gaya hidup.
o Pencegahan sekunder. Meliputi berbagai tindakan yang dimulai
setelah ada gejala dari stressor. Pencegahan sekunder
mengutamakan pada penguatan internal lines of resistance,
mengurangi reaksi dan meningkatkan faktor-faktor resisten

15
sehingga melindungi struktur dasar melalui tindakan-tindakan yang
tepat sesuai gejala. Tujuannya adalah untuk memperoleh kestabilan
sistem secara optimal dan memelihara energi. Jika pencegahan
sekunder tidak berhasil dan rekonstitusi tidak terjadi maka struktur
dasar tidak dapat mendukung sistem dan intervensi-intervensinya
sehingga bisa menyebabkan kematian.
o Pencegahan Tersier. Dilakukan setelah sistem ditangani dengan
strategi-strategi pencegahan sekunder. Pencegahan tersier
difokuskan pada perbaikan kembali ke arah stabilitas sistem klien
secara optimal.
Tujuan utamanya adalah untuk memperkuat resistansi terhadap
stressor untuk mencegah reaksi timbul kembali atau regresi, sehingga
dapat mempertahankan energy. Pencegahan tersier cenderung untuk
kembali pada pencegahan primer.
19. Rekonstitusi
Rekonstitusi suatu adaptasi terhadap stressor dalam lingkungan internal
dan eksternal. Rekonstitusi dapat dimulai menyertai tindakan terhadap
invasi stressor.
Neuman (1995) mendefinisikan rekonstitusi sebagai peningkatan energi
yang terjadi berkaitan dengan tingkat reaksi terhadap stressor.
Rekonstitusi bisa memperluas normal line defense ke tingkat
sebelumnya, menstabilkan sistem pada tingkat yang lebih rendah, dan
mengembalikannya pada tingkat semula sebelum sakit. Yang termasuk
rekonstitusi adalah faktor-faktor interpersonal, intrapersonal,
ekstrapersonal dan lingkungan yang berkaitan dengan variabel fisiologis,
psikologis, sosiokultural, perkembangan dan spiritual (Sumijatun, 2005).

16
C. Penerapan Model Konseptual Keperawatan Komunitas Betty Neuman
(Health Care System)
Komunitas dilihat sebagai klien yang dipengaruhi oleh dua faktor
utama, yaitu komunitas yang merupakan klien dan penggunaan proses
keperawatan sebagai pendekatan, yang terdiri dari lima tahapan :
1. Pengkajian
2. Diagnosa keperawatan komunitas atau keluarga
3. Perencanaan
4. Pelaksanaan
5. Evaluasi (Potter dan Perry, 2005)

a. Pengkajian
Yang perlu dikaji pada komunitas atau kelompok adalah care atau inti.
Delapan sub sistem yang mempengaruhi komunitas :
a) Perumahan. Perumahan yang dihuni penduduk, bagaimana
penerangannya, sirkulasi, kepadatannya merupakan stressor bagi
penduduk.
b) Pendidikan komunitas. Apakah ada sarana pendidikan yang dapat
digunakan untuk meningkatkan pengetahuannya.
c) Keamanan dan keselamatan. Bagaimana keselamatan dan keamanan
di lingkungan tempat tinggal, apakah tidak menimbulkan stress.
d) Politik dan kebijakan pemerintah terkait kesehatan. Apakah cukup
menunjang sehingga memudahkan komunitas mendapatkan
pelayanan di berbagai bidang termasuk kesehatan.
e) Pelayanan kesehatan yang tersedia. Untuk melakukan deteksi dini
gangguan atau merawat atau memantau gangguan yang terjadi.
f) Sistem komunikasi. Sistem komunikasi apa saja yang tersedia dan
dapat dimanfaatkan di komunikasi tersebut untuk meningkatkan
pengetahuan terkait dengan gangguan penyakit.
g) Sistem ekonomi. Tingkat sosial ekonomi komunitas secara
keseluruhan apakah sesuai dengan upah minimum regional,
dibawah atau diatas sehingga upaya pelayanan ditujukan pada

17
anjuran untuk mengkonsumsi jenis makanan sesuai status ekonomi
masing-masing.
h) Rekreasi. Apakah tersedia sarana, kapan saja dibuka,biayanya
apakah terjangkau komunitas atau tidak.

b. Diagnosa Keperawatan Komunitas dan Kelompok


Diagnosis ditegakkan berdasarkan tingkat reaksi komunitas
terhadap stressor yang ada. Selanjutnya dirumuskan dalam 3 komponen
:
a) P ( problem atau masalah )
b) E ( etilogi atau penyebab)
c) S (symtom atau menifestasi/ data penunjang)

c. Perencanaan
Perencanaan yang dapat dilakukan adalah :
a) Lakukan pendidikan kesehatan tentang penyakit gangguan
kardiovaskuler
b) Lakukan demonstrasi keterampilan cara menangani stress dan teknik
relaksasi
c) Lakukan deteksi dini tanda-tanda gangguan penyakit kardiovaskuler
melalui pemeriksaan tekanan darah
d) Lakukan kerja sama dengan ahli gizi untuk menetapkan diet yang
tepat bagi yang berisiko
e) Lakukan kerjasama dengan petugas dan aparat pemerintah setempat
untuk memperbaiki lingkungan atau komunitas apabila menjadi
penyebab stressor
f) Lakukan rujukan ke rumah sakit bila di perlukan

18
d. Pelaksanaan
Perawat bertanggung jawab untuk melaksanakan tindakan yang telah
direncanakan yang sifatnya :
a) Bantuan untuk mengatasi masalah gangguan penyakit
kardiovaskuler di komunitas
b) Mempertahankan kondisi yang seimbang dalam hal ini sehat
melaksanakan peningkatan kesehatan
c) Mendidik komunitas tentang perilaku sehat untuk mencegah
gangguan penyakit kardiovaskuler
d) Sebagai advokat komunitas yang sekaligus menfasilitasi
terpenuhinya kebutuhan komunitas.

e. Evaluasi dan Penilaian


a) Menilai respons verbal dan nonverbal komunitas setelah dilakukan
intervensi
b) Mencatat adanya kasus baru yang di rujuk ke rumah sakit (Mubarak,
2005).
Model Sistem Neuman (1982) dapat digunakan untuk menjelaskan
kerangka konsep duka cita. Variabel yang tidak bisa dipisahkan dalam
sistem klien, yaitu : fisiologis, psikilogis, rohani, perkembangan, dan sosial
budaya, dapat digunakan untuk menguraikan atribut dari duka cita.
Kehilangan di masa lalu dapat dijelaskan sebagai sebuah stressor, dan akibat
dari duka cita diartikan sebagai suatu proses yang serupa dengan konsep
Neuman yaitu rekonstitusi. Intervensi untuk membantu klien dalam
menghadapi pengalaman duka cita dapat dikatagerikan sebagai upaya
pencegahan primer, sekunder, dan tersier (Mubarak, 2005).
Bentuk logika teori Betty Neuman menggunakan logika deduktif dan
induktif dalam mengembangkan teori modelnya yang telah
dipertimbangkan terlebih dahulu. Betty Neuman menemukan teori
modelnya dari berbagai teori dan disiplin ilmu. Teori ini juga merupakan
hasil pengamatan dan pengalaman selama bekerja dipusat kesehatan mental
keperawatan. Teori Betty Neuman pertama kali dipublikasikan tahun 1972.

19
Model keperawatan menurut Betty Neuman disebut The Neuman Health
Care Sistem yaitu model konsep yang menggambarkan aktifitas
keperawatan yang ditujukan kepada penekanan diri secara fleksibel (flexible
line of difense) adalah dinamis dan dapat secara cepat berubah pada periode
singkat waktu atau normal (normal line of difense) mempresentasikan
kondisi kesetimbangan personal / kondisi adaptasi yang dikembangkan atau
dikelola tiap waktu dan dianggap normal oleh personal tersebut maupun
resisten dengan sasaran pelayanan adalah komunitas Mubarak, 2005).
Pada tahun 1989 Betty Neuman berpendapat bahwa ”Stressor
mempengaruhi keseimbangan homeostatis jika keseimbangan ini terganggu
maka energi dikeluarkan untuk mengatasinya”. Untuk membuat kehidupan
menjadi seimbang, maka rangkaian sistem tersebut harus menjadi interaksi
antara sesama manusia. Interaksi ini akan membuat seseorang
meningkatkan ketahanan dalam kehidupannya. Dalam kehidupan sehari-
hari individu selalu berusaha mempertahankan dan memenuhi kebutuhan
biologi, psikologi dan sosial kultural. Adanya stress sebagai penyakit
menyebabkan seseorang bereaksi untuk mempertahankan kesehatannya
melalui mekanisme pemecahan masalah atau koping tertentu. Penyebab
stressor dapat berasal dari diri sendiri, dari luar individu atau karena
interaksi dengan prang lain. Pada hubungan individu dengan stres, reaksinya
atas stres, dan faktor-faktor pemulihan kembali yang dinamis secara
alamiah. Pemulihan kembali (rekonstitusi) adalah kondisi adptasi terhadap
terhadap stressor. Model keperawatan Betty Neuman yang diterima secara
luas adalah komunitas keperawatan, secara nasional atau internasional
Mubarak, 2005)..
Penggunaan terminologi dari teori Neuman untuk menguraikan
konsep duka cita dimulai dengan terlebih dahulu mengidentifikasi
permasalahan-permasalahan yang muncul sebelumnya. Dalam terminologi
Neuman, kejadian di masa lalu merupakan stressor, dan dalam kasus duka
cita, stressor adalah perasaan kehilangan. Perasaan kehilangan mugkin
bersifat intra-personal (misalnya : kehilangan salah satu anggota badan.
Kehilangan peran atau fungsi), interpersonal (misalnya : berpisah dengan

20
pasangannya, anak, atau orangtua), atau ekstra-personal (misalnya :
hilangnya pekerjaan, rumah, atau hilangnya limgkungan yang
dikenal).Neuman (1995) menyatakan bahwa dampak dari stressor dapat
didasarkan pada dua hal, yaitu : kekuatan stressor dan banyaknya stressor
(Mubarak, 2005).
Modifikasi terhaap respon duka cita diidentifikasi sebagai kombinasi
dari beberapa pengalaman yang bersifat individual dan dipengaruhi oleh
banyak faktor yang terdiri dari hubungan antara orang yang berduka dengan
objek yang hilang, sifat alami dari kehilangan, dan kehadiran sistem
pendukung (support sistem). Faktor-faktor lain memiliki efek yang kuat
pada perasaan duka cita, seeperti penglaman individu yang sama
sebelumnya,kepercayaan spiritual dan budaya yang dianut. Penjelasan
mengenai modofikasi respon duka cita sama halnya dengan gagasan
Neuman mengenai interaksi antar variabel (fisik, psikologis, sosial budaya,
perkembangan , dan rohani). Kombinasi beberapa variabel yang unik pada
diri seseorang (pengalaman sebelumnya dengan duka cita, nilai-nilai,
kepercayaan spiritual, status fisiologis, batasan sosial budaya, dan yang
lainnya) dapat dibandingkan dengan variabel-variabel yang menyusun garis
pertahanan normal (normal lines of defense) dan garis perlawanan. Masing-
masing garis pertahanan dan garis perlawanan memodifikasi pada tingkatan
tertentu dimana stressor mempumyai efek yang negatif pada diri seseorang.
Garis pertahanan normal membantu sistem klien untuk menyeduaikan
dengan stres akibat kehilangan ; garis perlawanan bertindak sebagai
kekuatan untuk membantu klien kembali ke kondisi yang stabil. Faktor yang
lain, seperti pengalaman individu sebelumnya dengan perasaan kehilangan
dan duka cita, budaya, dan kepercayaan religius menjadibagian dari struktur
dasar individu. Garis pertahanan dan perlawanan melindungi struktur dasar
dari gangguan stres yang menimpa individu (Mubarak, 2005).

21
D. Analisa Model Konseptual Keperawatan Komunitas Betty Neuman
(Health Care Sistem)
1. Analisis Internal
Asumsi didefinisikan sebagai dalil yang diterima tanpa harus
dibuktikan, beberapa tipe asumsi, tetapi asumsi dengan banyak
kesesuaian antara implisit dan explicit . secara garis besar asumsi
diidentifikasi Neuman sebagai berikut:
a) Setiap orang adalah individual unik dengan range respon yang
normal.
b) Beberapa tipe stressor mungkin dalam garis keseimbangan
individual ( garis pertahanan normal ). Stressor alamiah mungkin
berdampak keluar yang mana seseorang mungkin menggunakan
garis pertahanan yang flexible
c) suatu waktu manusia dalam respon normal yang mana mereka dalam
garis pertahanan normal.
d) Garis pertahanan flexible adalah sistem reaksi yang digunakan untuk
pertahanan stressor, ketika garis pertahanan flexible tidak dapat
digunakan untuk pertahanan stressor, stressor mempengaruhi
keseimbangan seseorang.
e) Garis pertahanan internal individu stabil dan menghasilkan individu
yang normal.
f) Kesakitan adalah hubungan yang dinamis antara fisiologi, psikologi,
sosio budaya dan perkembangan status.
g) Pencegahan utama/primer adalah mengidentifikasi dan semua faktor
risiko berhubungan dengan stressor.
h) Pencegahan sekunder berhubungan dengan gejala dan stretegi
intervensi.
i) Pencegahan tersier berhubungan dengan adaptasi atau hasil
rekontruksi.
Asumsi direfleksikan dalam element dasar pada modul ini. Sistem
klien dalam intraksi dengan lingkungan. Dalam perawatan kesehatan
professional dapat dari sebuah model yan spesifik yang mana intervensi

22
antara stressor dan klien, contoh seorang terapi fisik mungkin
mengindentifikasi stressor akan mempengaruhi otot atau tolong maka
intervensi spesifik akan diatur dari pengetahuan.
Beberapa implikasi dapat diasumsikan lebih baik, contoh
individu klien mempunyai nilai dan usaha stabilitas atau kesehatan yang
prima. Kesehatan professional klien lebih baik mempunyai respon yang
besar untuk status kesehatan ini. Tambahan, perawatan kesehatan
professional adalah dapat membantu klien mencapai dan bertahan dalam
kondisi sehat.
Komunitas dan keluarga yang direferensikan Neuman, tetapi
dapat diasumsikan hanya untuk klien. Neuman mempunyai pernyataan
walaupun mengasumsikan konssep yang original dalam terminology
klien. Dia berharap akan meluaskan. Dia percaya mereka menampilkan
yang lebih baik dalam sistem yang lain. Asumsi untuk sistem perawatan
kesehatan yang lebih besar yaitu komunitas atau keluarga menjadi
petunjuk, contoh neuman melaporkan dari Ontorio Canada dan propinsi
Manitoba mempunyai kreteria dasar untuk praktek perawatan kesehatan
masyarakat dalam sistem model Neuman, yang mana sukses dalam
implementasi ( Neuman, kominikasi personal).

2. Analisis Konsep Keperawatan menurut Neuman


Keperawatan memperhatikan semua hal dan stressor-stressor
pontensial kaitannya dengan penggunaan pengaruh dan potensial
dampak stressor lingkungan. Tujuan Keperawatan adalah menjaga
stabilitas sistem klien, membantu klien untuk mengurus diri yang mana
hal – hal sebagai persyaratan untuk mencapai tahap kesehatan yang
optimum. Memfasilitasi kesehatan yang optimum untuk pasien melalui
memperkuat atau memelihara stabilitas sistem klien.
Sehat adalah keadaan baik. Sehat adalah suatu titik yang bergerak
pada rentang negentrophy paling besar ke entrophy maksimum. Saat
semua bagian pada klien berada dalam keadaan harmonis atau seimbang
ketika semua dibutuhkan untuk bertemu, kesehatan optimal tercapai.

23
kesehatan adalah juga energi.
Manusia terdiri dari Fisiologi, psikologis, sosiokultural, perkembangan
dan spiritual. Diwakili untuk struktur sentral, garis pertahanan dan garis
perlawanan.
Klien adalah manusia yang diancam atau diserang oleh stressor
lingkungan. Lingkungan adalah semua faktor internal dan eksternal
yang mempengaruhi klien dan sistem klien. Tiga type lingkungan yang
telah diidentifikasi ; internal, eksternal dan , lingkungan yang
diciptakan. Stressor adalah bagian dari lingkungan, lingkungan internal
berisi dalam batas sistem klien. Lingkungan eksternal berisi kekuatan-
kekuatan diluar sistem klien. Lingkungan yang diciptakan merupakan
mobilisasi yang tidak disadari klien terdiri dari struktur komponen-
komponen sebagai faktor energi, stabilitas dan integritas.
Masalah keperawatan merupakan kesehatan sistem klien yang
terancam atau manifestasi aktual respon terhadap stressor. Proses
Keperawatan Neuman menggambarkan 3 langkah fokus : diagnosa
keperawatan, tujuan keperawatan dan hasil. Intervensi keperawatan
adalah intervensi yang diidentifikasi oleh Neuman, yaitu tiga komponen
tipologi intervensi : tahap pencegahan primer, sekunder dan tersier.
Rekontitusi merupakan bagian dari tahap pencegahan tersier.

3. Analisis Kekuatan dan Kelemahan Konsep


a. Kekuatan
Neuman menggunakan diagram yang jelas , diagram ini digunakan
dalam semua penjelasan tentang teori sehingga membuat teori
terlihat menarik. Diagram ini mempertinggi kejelasan dan
menyediakan perawat dengan tantangan – tantangan untuk
pertimbangan. Model sistem Neuman lebih flexible bias digunakan
pada area keperawatan, pendidikan dan pelatihan keperawatan

24
b. Kelemahan
1) Model Sistem Neuman dapat digunakan oleh semua profesi
kesehatan, sehingga untuk profesi keperawatan menjadi tidak
spesifik
2) Penjelasan tentang perbedaan stressor interpersonal dan
ekstrapersonal masih dirasakan belum ada perbedaan yang jelas
3) Model sistem Neuman tidak membahas secara detail tentang
perawat –klien, padahal hubungan perawat klien merupakan
domain penting dalam Asuhan Keperawatan

25
Contoh Kasus
Sebuah keluarga yang bahagia sedang menantikan kehadiran anak
pertama mereka. Sabg ibu telah mengandung 2 bulan. Namun, suatu saat
ibu mengalami perdarahan dan menurut dokter kehamilan tersebut tidak
bisa dipertahankan. Oleh karena itu dilakukan aborsi untuk menyelamatkan
jiwa ibunya.
Pada kasus di atas, perasaan duka cita dari pasangan tersebut
memiliki karakteristik yang kompleks. Misalnya, sang ibu berduka karena
calon bayinya tidak bisa dipertahankan (kehilangan interpersonal), atau
hilangnya harapan terhadap kehamilan yang telah ditunggu-
tunggu(kehilangan intrapersonal), atau barangkali merasa bersalah kepada
anggota keluarga lainnya karena tidak sesuai harapan mereka (kehilangan
ekstrapersonal). Ketika kita akan menentukan tingkat pengaruh kehilangan
pada diri seseorang, kita jiga harus mengkaji dampak dari perasaa
kehilanhan tersebut pada kehidupan mereka sehari-hari, cara mereka
mengatasi mengatasi kesedihannya, atau nilai-nilai dan kepercayaan yang
dianut mengenai kehilangan. Secara umum kita akan mengkaji fungsi dari
masing-masing garis pertahanan fleksibel, garis pertahanan normal, garis
perlawanan, dan struktur dasar. Pengkajian harus meliputi banyak aspek,
meliputi : aspek fisiologis, spiritual, psikologis, perkembangan, dan sosial
budaya.
Untuk membantu pasangan tersebut mencapai rekonstitusi,
dukungan interpersonal dan ekstrapersonal merupakan 3 hal penting yang
perlu dikaji. Siapakah anggota keluarga yang dapat memberikan dukungan
positif?. Apakah sistem pendukung secara kultural dapat diterima oleh
pasangan trsebut?. Setiap oragtua akan memberikan reaksi yang berbeda,
tergantung pada struktur dasar yang dimilikinya. Sebuah penelitian telah
membuktikan adanya perbedaan respon berdasarkan jenser terhadap
perasaan kehilangan pada masa perinatal, maka respon terhadap
pengalaman duka cita bagi masing-masing orang tidak akn sama termasuk
rentang waktu pemulihannya pun berbeda. Perbedaan dalam proses duka
cita tentu akan memberikan stres tambahan diantara para

26
orangtua.Selanjutnya, faktor-taktor ekstrapersonal berpotensi memberikan
dampak bagi mereka.
Setelah dilakukan pengkajian scara menyeluruh, selanjutnya
tahapan perencanaan, intervensi, dan evaluasi akan menggunakan proses
yang sama. Perangkat penilaian akan mengukur hal-hal yang akan
berdmpak secara khusus pada aspek-aspek fisiologis, psikologis rohani,
sosial budaya, dan perkembangan. Misalnya aspek sosial budaya akan
mempengaruhi jenis intervensi yang bisa diterima oleh keluarga.
Kehilangan pada masa perinatal merupakan suatu pengalaman yang sangat
pribadi bagi banyak orang. Pemahaman mengenai arti dari pengalaman
pribadi akan sangat membantu petugas kesehatan untuk menentukan
intervensi yang spesifik dan terbaik. Intervensi terhadap gangguan fisiologis
yang dapat menghalangi proses rekonstitusi bisa juga diberikan tergantug
kondisi klien, misalnya perubahan pola tidur, nutrisi, dan sebagainya.
Aelanjutnya, perawat perlu mempertimbangkan aspek perkembangan
seseorang dari perasaan berduka. Intervensi yang sesuai untuk ibu muda
primigravida tentunya akan sangat berbeda dengan ibu yang telah memiliki
anak sebelumnya.

27
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa:
Secara garis besar teori model Neuman mengemukakan bahwa dalam
memberikan tindakan keperawatan terhadap klien atau pasien yang
mengalami stress (gangguan mental) perawatan harus dilaksanakan melalui
beberapa pendekatan-pendekatan perorangan secara total dengan
memperhatikan faktor-faktor antara lain tekanan, struktur pokok sumber
energi, struktur ketahanan, garis normal pertahanan, gangguan ketahanan,
intervensi, tingkat-tingkat pencegahan dan penyesuaian kembali.
Neuman model sistem dikembangkan berdasarkan pada teori umum
dan memandang keluarga sebagai suatu sistem terbuka yang bereaksi
terhadap tressor dan lingkungan. Variabel klien adalah fisiologis,
psikologis, social budaya, perkembangan dan spiritual. Intervensi
keperawatan terjadi melalui tiga cara pencegahan yaitu pencegahan primer,
sekunder dan tertier. Model ini digunakan dalam pendidikan keperawatan,
riset, administrasi dan langsung dipelayanan keperawatan.
Dalam praktik pelayanan keperawatan, penggunaan model
keperawatan akan membantu perawat dalam mendefinisikan area panilaian
dan memberikan pedoman untuk menentukan standar outcome yang sesuai.
Ketika perawat melakukan sebuah riset keperawatan, maka model
konseptualakan membantu dalam menyusun struktur yang logis dan
konsisten dengan asumsi-asumsi yang sudah ada, terutama dalam menyusun
berbagai instrumen, metode, dan indikator hadil pengukuran.

B. Saran
Saran yang dapat diajukan oleh penyusun, diharapkan penggunaan
model konsep keperawatan untuk menganalisis suatu konsep tertentu dapat
memberikan pedoman bagi kita dala pengembangan perangkat penilaian
dan oengukuran yang lebih spesifik, andal (reliable) dan akurat. Sebab fokus

28
utama keperawatan adalah klien, lingkungan, dan kesehatan. Model
keperawatan memberikan kerangka pikir holistik dan tak terpisahkan untuk
menilai konsep-konsep yang menarik perhatian bagi profesi perawat. Sudut
pandang yang holistik seperti itu penting sekali digunakan bila perawat
berhadapan dengan variabel yang bersifat multidimensional, misalnya duka
cita, nyeri, takut, marah, atau hal-hal lain yang penting dalam asuhan
keperawatan.

29
DAFTAR PUSTAKA

HTTPS://WWW.ACADEMIA.EDU/1255343/227561595-BETTY-NEUMAN
diakses pada minggu, 5 mei 2019
HTTPS://WWW.ACADEMIA.EDU/34922646/TEORI_DAN_MODEL_KEPER
AWATAN_BETTY_NEUMAN minggu, 5 mei 2019
HTTPS://WWW.ACADEMIA.EDU/9377719/TEORI_KEPERAWATAN_MEN
URUT_BETTY_NEUMAN_KONSEP _TEORI_KEPERAWATAN minggu, 5
mei 2019

30

Anda mungkin juga menyukai