Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

FALSAFAH DAN TEORI KEPERAWATAN


MENURUT BETTY NEUMAN

OLEH :
ICHA RESTI PAMUNGKAS

NURMALA SARI

MUHAMMAD ARIEL NOVRIZKI

SRI AJENG YULIANTIKA


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayah-Nya,
makalah yang kami susun dengan judul ”Teori Betty Neuman” dapat terselesaikan dengan
baik dan tepat waktu.

Terima kasih kami ucapkan kepada :

Teman-teman yang ikut serta membantu dalam proses pembuatan makalah ini, baik dalam
pemberian gagasan maupun dalam pemberian sarana dan prasarana.

Kami menyadari apabila makalah yang kami susun ini jauh dari sempurna. Maka dari itu
kami memohon saran serta kritiknya baik dari Bapak/Ibu Dosen maupun teman-teman,
supaya kami dapat merefisi makalah kami sehingga menjadi lebih baik.

Semoga makalah yang kami susun ini dapat bermanfaat, memberikan tambahan wawasan
bagi teman-teman mahasiswa keperawatan dan semoga bisa menjadi bahan referensi untuk
pembelajaran kita bersama.

Penyusun
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Keperawatan merupakan profesi yang berfokus pada keadaan sehat sakit dari individu ,
keluarga maupun kelompok sosial (masyarakat) dalam tugas nya perawat melakukan sebuah
perawatan terhadap pasien melalui beberapa unsur biologis sosial psikologi spiritual.

Ilmu keperawatan berkembang sesuai dengan perkembangan jaman. Seiring dengan


berkembangnya jaman tersebut muncul teori teori yang mendasari konsep dasar keperawatan
khususnya pada model keperawatan bebrapa teori tersebut muncul karna adanya beberapa
factor yang mempengaruhi dan mendasari. Salah satunya adalah karena adanya Perang dunia.
Yang mana pada masa tersebut tenaga medis atau perawat dilakukan secara sukarela, pelopor
dari tenaga perawat tersebut adalah Florence Nightingale. Dari beberapa pemuka teori salah
satu diantara beberapa tersebut selain nightingale adalah betty neuman. Didalam dunia
keperawatan, neuman ikut andil dalam perkembangan keperawatan.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dari latar belakang diatas, rumusan masalahnya adalah :

1. Bagaimana biografi Betty Neuman?

2. Bagaimanakah model keperawatan menurut Neuman?

C. Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui Biografi Betty Neuman, dan
untuk memahami dengan benar teori model keperawatan Betty Neuman.

D. Manfaat
Hasil dari makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat, baik sebagai media informasi
maupun sarana belajar untuk menambah wawasan dan pengetahuan
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

A. Biografi Betty Neuman


Betty Neuman lahir di Lowell di Ohio pada tahun 1924. Ayahnya seorang petani dan ibunya
seorang ibu rumah tangga. Dengan rasa cintanya pada tanah kelahirannya, beliau bermaksud
untuk membangun desanya, Ohio. Beliau pertama kali memperoleh pendidikan di People
Hospital School of Nursing yang sekarang berubah nama menjadi General Hospital Akron di
Akron, Ohio pada tahun 1947. Kemudian beliau pindah ke Los Angeles untuk tinggal dengan
keluarganya di California. Beliau memegang jabatan penting yaitu sebgai staf keperawatan
rumah sakit di California. Beliau melanjutkan pendidikannya diUniversity of
California dengan jurusan psikologi. Beliau menyelesaikan gelar sarjana mudanya pada tahu
1957. Pada tahun 1966 beliau mendapat gelar Master dibidang kesehatan mental, konsultan
kesehatan masyarakat di University of California, beliau melanjutkan program administrasi
pendidikan tinggi di Ohio University.

Banyak sekali pengalaman yang telah beliau dapatkan diantaranya menjadi dosen
keperawatan jiwa, konsultan, pemimpin konseling modelWhole Person Approach serta beliau
telah membuat sebuah sistem model keperawatan di UCLA dan memfokuskan sistem
tersebut dalam masalah keperawatan. Model Whole Person Approach dipublikasikan pada
tahun 1972, A model of teaching total person approach to patient problemdalam riset
keperarawatan. Publikasi edisi I (Conceptual Models For Nursing Practice) tahun 1974, edisi
II tahun 1980 dan tahun 1986 The Neuman Systems Model.

B. Teori Neuman
Betty Neuman (1972) mendefinisikan manusia secara utuh merupakan gabungan dari konsep
holistic dan pendekatan system terbuka (Marriner-tomey, 1994). Bagi neuman, manusia
merupakan makhluk dengan kombinasi kompleks yang dinamis dari fisiologis, sosiokultural
dan variable perkembangan yang berfungsi sebagai system terbuka. Sebagai system yang
terbuka, manusia berinteraksi, beradabtasi dengan dan disesuaikan oleh lingkungan, yang
digambarkan sebagai stressor (chin dan Jacobs, 1995). Lingkungan internal terdiri dari segala
sesuatu yang mempengaruhi (intrapersonal) yang berasal dari dalam diri klien. Lingkungan
eksternal segala sesuatu pengaruh yang berasal diluar diri klien (interpersonal). Pembentukan
lingkungan merupakan usaha klien untuk menciptakan lingkungan yang aman, yang mungkin
terbentuk oleh mekanisme yang disadari maupun yang tidak disadari (reed, 1995). Tiap
lingkungan memiliki kemungkinan terganggu oleh stressor yang dapat merusak system.
Model neuman mencangkup stressor intrapersonal, interpersonal, dan ekstrapersonal
(Neuman, 1982, 1995; Marriner-tomey, 1994).
Neuman meyakini bahwa keperawatan memperhatikan manusia secara utuh. Tujuan dari
keperawatan adalah membantu individu, keluarga dan kelompok dalam mencapai dan
mempertahankan tingkat kesehatan yang optimal(Neuman dan Young,1972). Perawat
mengkaji, mengatur dan mengevaluasi system klien. Perawatan berfokus pada variable-
variabel yang mempengaruhi respons klien terhadap stresor (chin dan Jacobs,1995).
Tindakan perawatan terdiri dari pencegahan primer, sekunder dan tersier. Pencegahan primer
berfokus pada peningkatan pertahanan tubuh melalui identifikasi factor-faktor resiko yang
potensial dan actual terjadi akibat stresor. Pencegahan sekunder berfokus pada penguatan
pertahanan dan sumber internal melalui penetapan prioritas dan rencana pengobatan pada
gejala-gejala yang tampak, sedangkan pencegahan tersier berfokus pada proses adaptasi
kembali. Prinsip dari pencegahan tersier adalah untuk memberikan penguatan pertahanan
tubuh terhadap stresor melalui pendidikan kesehatan dan untuk membantu dalam mencegah
terjadinya masalah yang sama (Neuman,1982;Torres,1986;Marriner-Tomey,1994;chin dan
Jacob,1995)

C. Perkembangan Sistem Model Neuman


Model sistem Neuman memberikan warisan baru tentang cara pandang terhadap manusia
sebagai makhluk holistik (memandang manusia secara keseluruhan) meliputi aspek (variable)
fisiologis, psikologis, sosiokultural, perkembangan dan spiritual yang berhubungan secara
dinamis seiring dengan adanya respon-respon sistem terhadap stressor baik dari lingkungan
internal maupun eksternal. Komponen utama dari model ini adalah adanya stress dan reaksi
terhadap stress. Klien dipandang sebagai suatu sistem terbuka yang memiliki siklus input,
proses, output dan feedback sebagai suatu pola organisasi yang dinamis. Dengan
menggunakan perspektif sistem ini, maka kliennya bisa meliputi individu, kelompok,
keluarga, komunitas atau kumpulan agregat lainnya dan dapat diterapkan oleh berbagai
disiplin keilmuan. Tujuan ideal dari model ini adalah untuk mencapai stabilitas sistem secara
optimal.

Apabila stabilitas tercapai maka akan terjadi revitalisasi(proses) dan sebagai sistem terbuka
maka klien selalu berupaya untuk memperoleh, meningkatkan, dan mempertahankan
keseimbangan diantara berbagai faktor, baik didalam maupun diluar sistem yang berupaya
untuk mengusahakannya. Neuman menyebut gangguan-gangguan tersebut sebagai stressor
yang memiliki dampak negatif atau positif. Reaksi terhadap stressor bisa potensial atau aktual
melalui respon dan gejala yang dapat diidentifikasi.

D. Konseptual Model Sistem Neuman


Konsep yang dikemukakan oleh Betty Newman adalah konsep “Healt care system” yaitu
model konsep yang menggambarkan aktifitas keperawatan yang ditujukan kepada penekanan
penurunan stress dengan memperkuat garis pertahanan diri secara fleksibel atau normal
maupun resistan dengan sasaran pelayana adalah komunitas. Serta Betty Newman
mendefinisikan manusia secara utuh merupakan gabungan dari konsep holistic dan
pendekatan system terbuka.

Neuman menyajikan aspek-aspek model sistemnya dalam suatu diagram lingkaran


konsentris, yang meliputi variabel fisiologi, psikologis, sosiokultural, perkembangan dan
spiritual, basic structure dan energy resources, line of resistance, normal line of defense,
fixible line of defense, stressor, reaksi, pencegahan primer, sekunder, tertier, faktor intra,
inter dan ekstra personal, serta rekonstitusi. Adapun faktor lingkungan, kesehatan,
keperawatan dan manusia merupakan bagian yang melekat pada model ini yang saling
berhubungan dan mendukung ke arah stabilitas sistem.

1. Basic Structure and Energy Resources/Struktur Dasar dan Sumber Energi

Struktur dasar, atau inti pusat, terdiri dari faktor-faktor kelangsungan hidup dasar umum
untuk spesies (Neuman,1995). Struktur dasar berisi seluruh variable untuk mempertahankan
hidup dasar yang biasa terdapat pada manusia sesuai karakteristik individu yang unik.
Variabel-variabel tersebut yaitu variabel sistem, genetik, dan kekuatan/kelemahan bagian-
bagian sistem.

Neuman (1995) memandang manusia atau klien secara keseluruhan (wholistic) yang terdiri
dari faktor fisiologis, psikologis, sosial budaya, faktor perkembangan, dan faktor spiritual.
Selanjutnya juga dijelaskan oleh Neuman (1995) bahwa klien merupakan cerminan secara
wholistik dimana secara wholistik klien dipandang sebagai keseluruhan yang bagian-
bagiannya berada dalam suatu interaksi dinamis. Pernyataan tersebut membuktikan bahwa
setiap orang itu akan memiliki keunikan masing-masing dalam mempersepsikan dan
menanggapi suatu peristiwa yang terjadi dalam kehidupan sehari- hari. Perubahan istilah dari
Holistik menjadi Wholistik untuk meningkatkan pemahaman terhadap orang secara
keseluruhan.

Disamping itu klien atau sistem dapat menangani stressor dengan baik, sehingga sakit atau
kematian.tan atau stabilitasasi system. perubazhan dapat mempertahankan kesehatan secara
adekuat. Keseimbangan fungsional atau harmonis menjaga keutuhan integritas sistem.
Apabila bagian-bagian dari klien berinteraksi secara harmonis, maka akan terwujud jika
kebutuhan-kebutuhan sistem telah terpenuhi. Namun apabila terjadi ketidakharmonisan
diantara bagian-bagian dari system, hal ini disebabkan karena adanya kebutuhan yang tidak
terpenuhi.

5 Faktor Menurut Neuman (1995) Secara Wholistic :

1). Faktor Fisiologis meliputi struktur dan fungsi tubuh

2). Faktor psikologis terdiri dariproses dan hubungan mental

3). Faktor sosial budaya meliputi fungsi sistem yang menghubungkan sosial dan ekspektasi
kultural dan aktivasi.

4) Faktor perkembangan sepanjang hidup.


5) Faktor spiritual pengaruhkepercayaan spiritual

Faktor-faktor ini berhubungan secara dinamis dan tidak dapat dipisah-pisahkan. Klien juga
dipandang mengalami kondisi yang bervariasi, sesuai stress yang dialami. Ketika stressor
terjadi individu banyak membutuhkan informasi atau bantuan untuk mengatasi stressor.
Pemberian motivasi merupakan rencana tindakan perawat untuk membantu perkembangan
klien.

Sistem klien diartikan dalam struktur dasar dan lingkaran-lingkaran konsentrik yang saling
berkaitan . Struktur dasar meliputi faktor dasar kelangsungan hidup yang lebih umum dari
karakter sehat dan sakit yang merupakan gambaran yang unik dari system klien. Secara
umum gambaran keunikan sistem klien dari Neuman adalah range temperatur normal,
struktur genetik , pola respon, kekuatan dan kelemahan organ, struktur ego dan pengetahuan
atau kebiasaan.

B. Garis Pertahanan/ Lines of Resistance


Merupakan serangkaian lingkaran putus-putus yang mengelilingi struktur dasar. Artinya garis
resisten ini melindungi struktur dasar dan akan teraktivasi jika ada invasi dari stressor
lingkungan melalui garis normal pertahanan (normal line of defense). Misalnya adalah
mekanisme sistem immun tubuh.

Jika lines of resistance efektif dalam merespon stressor tersebut, maka sistem depan
berkonstitusi, jika tidak efektif maka energi berkurang dan bisa timbul kematian.

Garis pertahanan menurut Neuman’s terdiri dari garis pertahanan normal dan garis
pertahanan fleksibel.

Garis Pertahanan normal/ Normal Lines of Defense

1).Merupakan lingkaran utuh yang mencerminkan suatu keadaan stabil untuk individu, sistem
atau kondisi yang menykukertai pengaturan karena adanya stressor yang disebut keadaan
wellness normal dan digunakan sebagai dasar untuk menentukan adanya deviasi dari keadaan
wellness untuk sistem klien. Pada klien dil

2) Berbagai stressor dapat menginvasi normal line defense jika flexible lines of defense tidak
dapat melindungi secara adekuat. Jika itu terjadi maka sistem klien akan bereaksi yang akan
tampak pada adanya gejala ketidakstabilan atau sakit dan akan mengurangi kemampuan
sistem untuk mengatasi stressor tambahan.

3) Normal lines of defense terbentuk dari beberapa variabel dan perilaku seperti pola koping
individu, gaya hidup dan tahap perkembangan.

Garis Pertahanan Fleksibel/ Flexible Lines of Defense


1).Digambarkan sebagai lingkaran putus-putus paling luar yang berperan memberikan
respon awal atau perlindungan pada sistem dari stressor.

2). Diibaratkan sebagai suatu accordion yang bisa menjauh atau mendekat pada normal line
of defense. Bila jarak antara flexible lines of defense dan normal lines of defense meningkat
maka tingkat proteksipun meningkat.

3).Melindungi normal line of defense dan bertindak sebagai buffer untuk mempertahankan
keadaan stabil dari sistem klien.

4) Bersifat dinamis dan dapat berubah dalam waktu yang relatif singkat.

Hubungan dari berbagai variabel (fisiologi, psikologis, sosiokultur, perkembangan dan


spiritual) dapat mempengaruhi tingkat penggunaan flexible lines of defense terhadap berbagai
reaksi terhadap stressor.

C. Lingkungan/ Environment
Menurut Neuman (1995) lingkungan adalah seluruh faktor-faktor internal dan eksternal yang
berada di sekitar klien . Neuman mengatakan baik lingkungan internal maupun ekternal pada
manusia memiliki hubungan yang harmonis dan keduanya mempunyai keseimbangan yang
bervariasi, dimana keseimbangan atau keharmonisan antara lingkungan internal dan eksternal
tersebut dipertahankan. Pengaruh lingkungan terhadap klien atau sebaliknya bias berdampak
positif atau negative. Stressor yang berasal dari lingkungan meliputi 3 hal
yaitu intrapersonal,interpersonal dan extrapersonal.

Neuman (1989,1990,1995) membagi lingkungan menjadi 3 yaitu :

1). Lingkungan internal yaitulingkungan intrapersonal yang ada dalam system klien.

2). Lingkungan eksternal adalahlingkungan yang berada diluar system klien. Kekuatan-
kekuatan dan pengaruh interaksi yang berada diluarnsistem klien.

3). Lingkungan yang diciptakan merupakan pertukaran energi dalam system terbuka dengan
lingkungan internal dan eksternal yang bersifat dinamis.Lingkungan ini tujuannya adalah
untuk memberikan stimulus positif kearah kesehatan klien.

D. Stresor/Stressors
Stressor adalah kekuatan lingkungan yang menghasilkan ketegangan dan berpotensial untuk
menyebabkan sistem tidak stabil. Neuman (1995) mengklasifikasi stressor sebagai berikut :

Stressor intrapersonal : terjadi dalam diri individu/keluarga dan berhubungan dengan


lingkungan internal. Misalnya : respon autoimmun.

Stressor interpersonal : yang terjadi pada satu individu/keluarga atau lebih yang memiliki
pengaruh pada sistem. Misalnya : ekspektasi peran.
Stressor ekstrapersonal : juga terjadi diluar lingkup sistem atau individu/keluarga tetapi lebih
jauh jaraknya dari sistem dari pada stressor interpersonal. Misalnya :sosial politik.

Stressor interpersonal dan extrapersonal berhubungan dengan lingkungan eksternal. Created


environment mencakup ketiga jenis stressor ini.

E. Kesehatan (Sehat) /Health


Neuman mengidentifikasikan kesehatan sebagai stabilitas sistem yang optimal, atau keadaan
optimal kesehatan pada waktu.Kesehatan dipandang sebagai kontinum dari kesehatan ke
penyakit. Sebagai orang yang berada dalam interaksi yangkonstan dengan
lingkungan, keadaan kesehatan (dan implikasinya negara lainnya) berada dalam
kesetimbangan dinamis, bukan di segala macam kondisi mapan. Neuman
mengusulkan wellness (penyakit kontinum), dengan posisi orang yang kontinum dipengaruhi
oleh interaksi mereka dengan variabel dan tekanan yang mereka hadapi. Sistem
klien bergerak ke arah penyakit dan kematian (entropy) bila dibutuhkan lebih
banyak energi dari pada yang tersedia. Sistem klien bergerak ke arah kesehatan
(negentropy) ketika lebih energis tersedia dari pada yang dibutuhkan.
BAB 3

PENUTUP

A.Kesimpulan
Neuman model system dikembangkan berdasarkan pada teori umum dan memandang klien
sebagai suatu system terbuka yang bereaksi terhadap tressor dan lingkungan. Variabel klien
adalah fisiologis, psikologis, social budaya, perkembangan dan spiritual. Intervensi
keperawatan terjadi melalui tiga cara pencegahan yaitu pencegahan primer, sekunder dan
tertier. Model ini digunakan dalam pendidikan keperawatan, riset, administrasi dan langsung
dipelayanan keperawatan.

B.Saran
Sebagai perawat ada baiknya kita harus mengetahui tindakan apa yang harus kita berikan jika
menghadapi kondisi pasien atau klien yang memberikan respon atau tindakan yang
diakibatkan adanya tekanan atau stressor terhadap pasien dan akibat yang mungkin bisa
terjadi
DAFTAR PUSTAKA
 https://ayuarwana.wordpress.com/
 http://abiperawat.blogspot.co.id
 lmukeperawatan.com
 www.keperawatan-undip.ac.id

Anda mungkin juga menyukai