Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH KEPERAWATAN KOMUNITAS

MODEL KEPERAWATAN MENURUT BETTY NEUMAN

Disusun Oleh :
1. Devi Avilia
2. Dita Anggraini
3. Billy Rakha Putra
4. Laely Antika
5. Nurul Fathonah
6. Puput Lupita Sari
7. Raviena Mahda
8. Suryani

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) AISYAH


PRINGSEWU LAMPUNG
2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas karunia Nya dan
limpahan berkat Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Model
Keperawatan Menurut Betty Neuman”.
Kami menyadari bahwa proses pembuatan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya, namun demikian kami
telah berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang kami miliki
sehingga dapat selesai dengan tepat waktu. Oleh karena itu kami dengan rendah
hati dan dengan tangan terbuka menerima masukan saran dan usulan guna
penyempurnaan makalah ini .
Akhirnya kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
pembaca .

Pringsewu, 28 September 2018


DAFTAR ISI

Kata Pengatar
Daftar Isi
BAB I Pendahuluan
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat
BAB II Tinjauan Pustaka
A. Biografi Betty Neuman
B. Konsep Holistik Betty Neuman
C. Konsep Stress Betty Neuman
D. Aplikasi Teori Keperawatan
BAB III Penutup
A. Kesimpulan
B. Saran
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Keperawatan lahir bersama manusia yang diciptakan oleh Tuhan,
sebab tidak dapat dipungkiri bahwa setiap orang memerlukan asuhan
keperawatan dalam proses hidupnya. Perkembangan berbagai konsep dan
teori berpandangan dan berkeyakinan bahwa keperawatan merupakan
suatu bentuk layanan kesehatan professional yang merupakan bagian
integral dari layanan kesehatan yang berlandaskan ilmu dan kiat
keperawatan berbentuk layanan bio, psiko, social, keluarga, dan
masyarakat baik dalam keadaan sehat ataupun sakit serta mencakup
seluruh proses kehidupan. Layanan keperawatan kepada pasien dilakukan
dengan menggunakan metode proses keperawatan.
Penerapan proses keperawatan dalam asuhan keperawatan untuk klien
merupakan salah satu wujud tanggung jawab dan tanggung gugat perawat
terhadap klien. Pada akhirnya, penerapan proses keperawatan ini akan
meningkatkan kualitas layanan keperawatan kepada klien.
Pendekatan proses keperawatan dapat digunakan pada semua metode
penugasan dalam keperawatan dengan menyesuaikan pada kebutuhan
klien. Untuk itu, perawat perlu mengkaji kebutuhan klien, merencanakan
dan mengimplementasikan tindakan keperawatan sesuai dengan kebutuhan
klien, serta melakukan evaluasi sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan
sehingga asuhan keperawatan yang diberikan lebih sistematis dan
komprehersif.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana biografi Betty Neuman?
2. Apa saja konsep holistic yang di anut oleh Betty Neuman?
3. Apa saja konsep stress menurut Betty Neuman?
4. Bagaimana aplikasi konsep model keperawatan menurut Betty
Neuman?
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mahasiswa dapat memahami dan mampu mengaplikasikan teori
keperawatan menurut Betty Neuman.
2. Tujuan Khusus
Mahasiswa mengerti tentang teori stress menurut Betty Neuman.
D. Manfaat
Dapat mengaplikasikan bagaimana cara mengatasi stress dalam
kehidupan sehari-hari.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Biografi Betty Neuman


Betty Neuman lahir di Lowell di Ohio pada tahun 1924. Ayahnya
seorang petani dan ibunya seorang ibu rumah tangga. Dengan rasa
cintanya pada tanah kelahirannya, beliau bermaksud untuk
membangun desanya, Ohio. Beliau pertama kali memperoleh
pendidikan di People Hospital School of Nursing yang sekarang
berubah nama menjadi General Hospital Akron di Akron, Ohio pada
tahun 1947. Kemudian beliau pindah ke Los Angeles untuk tinggal
dengan keluarganya di California. Beliau memegang jabatan penting
yaitu sebagai staf keperawatan rumah sakit di California. Beliau
melanjutkan pendidikannya di University of California dengan jurusan
psikologi. Beliau menyelesaikan gelar sarjana mudanya pada tahun
1957. Pada tahun 1966 beliau mendapat gelar Master dibidang
kesehatan mental, konsultan kesehatan masyarakat di University of
California, beliau melanjutkan program administrasi pendidikan tinggi
di Ohio University.

B. Konsep Holistik Betty Neuman


Betty Neuman (dalam, Marriner-Tomey, 1994) mengubah istilah
holistik menjadi wholistik yang makna dan pengertiannya sama, yaitu
memandang manusia (klien) sebagai suatu keseluruhan yang bagian-
bagiannya saling mempengaruhi dan berinteraksi secara dinamis.
Bagian-bagian tersebut meliputi fisiologis, psikologis, sosiokultural
dan spiritual. Perubahan istilah tersebut untuk meningkatkan
pemahaman terhadap manusia secara keseluruhan. Kozier (1995),
mengemukakan bahwa dalam holistik, memandang semua kehidupan
organisme sebagai interaksi. Holistik berkaitan dengan kesejahteraan
(wellness) yang diyakini mempunyai dampak terhadap status
kesehatan manusia.
Neuman memandang klien sebagai sistem terbuka yang terdiri atas
struktur dasar atau inti pusat sumber energi (fisiologi, psikologis, sosio
kultural, perkembangan dan spiritual) yang dikelilingi oleh dua batasan
atau lingkaran konsentrasi yang disebut sebagai garis pertahanan. Garis
pertahanan mewakili faktor internal yang membantu klien bertahan
dalam melawan suatu stresor, salah satu contohnya adalah peningkatan
hitung jumlah sel darah putih untuk melawan infeksi. Di luar garis
pertahanan terdapat dua lapisan perlawanan. Bagian dalam atau garis
normal perlawanan, digambarkan dengan garis tebal, menunjukkan
kondisi ekuilibrium seseorang atau kondisi adaptasi yang
dikembangkan dan dipertahankan sepanjang waktu dan dianggap
normal bagi orang tersebut. Lapisan perlawanan fleksibel,
digambarkan dengan garis putus-putus, bersifat dinamis dan mudah
berubah dalm waktu singkat. Ini adalah pelindung yang berfungsi
sebagai penyeimbang yang mencegah stersor agar tidak menembus
masuk garis perlawanan normal. Pariabel tertentu (misalnya gangguan
tidur) dapat mengakibatkan perubahan yang sangat cepat terhadap
perlawanan fleksibel.
C. Konsep Stress Betty Neuman
Betty Neuman (Neuman & Fawcett, 2002), seorang perawat
kesehatan komunitas dan psikilog klinis, mengembangkan suatu
model yang berdasarkan pada hubungan individu terhadap stres, reaksi
terhadap stress tersebut, dan faktor rekonsitusi yang bersifat dinamis.
Rekonstitusi adalah kondisi adaptasi terhadap stresor.
Definisi dalam sebuah teori berhubungan dengan arti umum
konsep. Definisi ini menggambarkan aktivitas penting untuk mengukur
konsep, hubungan atau variabel dalam sebuah teori (Tomey dan
Alligood, 2006 dalam Potter dan Perry, 2009). Model Sistem Neuman
menggunakan sebuah sistem pendekatan untuk menggambarkan
bagaimana klien mengatasi tekanan (stressor) dalam lingkungan
internal atau eksternal mereka. Perawat yang menggunakan teori
Neuman dalam praktek pelayanan mereka berfokus pada respons klien
terhadap tekanan (Meleis, 2006 dalam Potter dan Perry, 2009).
Neuman mengelompokkan stresor sebagai stresor intrapersonal,
yakni stresor yang terjadi dalam diri individu; stresor interpersonal,
yakni stresor yang terjadi antara individu (misalnya harapan peran
yang tidak realistis) dan stresor ekstra personal, yakni stresor yang
terjadi diluar pribadi individu tersebut (misalnya masalah keuangan).
Reaksi individu terhadap stresor bergantung pada kekuatan lapisan
perlawanan. Saat lapisan perlawanan gagal, reaksi yang muncul
bergantung pada kekuatan lapisan pertahanan. Sebagai bagian dari
reaksi, sistem seseorang dapat menyesuaikan diri terhadap stresor,
suatu efek yang dikenal dengan rekonstitusi.
Model Neuman berfokus pada individu dan respon atau reaksi
individu terhadap stress termasuk faktor-faktor yang
mempengaruhinya dan kemampuan adaptasi pasien. Menurut Neuman
manusia merupakan sistem terbuka yang saling berinteraksi dengan
lingkunagn internal maupun eksternal yang dapat merupakan penyebab
stress (stersor). Dalam kehidupan sehari-hari individu selalu berusaha
mempertahankan dan memenuhi kebutuhan biologi, psikologi dan
sosial kultural.
Adanya stresor seperti penyakit misalnya, menyebabkan seseorang
bereaksi untuk mempertahankan kesehatannya melalui mekanisme
pemecahan masalah atau koping tertentu. Penyebab stresor dapat
berasal pada diri sendiri, dari luar individu atau karena interaksi
dengan orang lain. Pengaruh stresor pada seseorang tergantung pada
tingkatan stresor, lamanya stresor serta kemampuan dan keefektifan
koping digunakan.
Menurut Neuman asuhan keperawatan dilakukan untuk mencegah
atau mengurangi reaksi tubuh akibat adanya stresor. Peran ini disebut
pencegahan penyakit yang terdiri dari pencegahan primer, sekunder
dan tersier.
1. Pencegahan primer berfokus melindungi lapisan perlawanan
normal dan memperkuat lapisan perlawanan fleksibel. Tindakan
pencegahan primer untuk mengidentifikasi adanya stresor,
mencegah terjadinya reaksi tubuh karena adanya stresor serta
mendukung koping pasien yang konstruktif.
2. Pencegahan sekunder berfokus memperkuat lapisan pertahanan
internal, mengurangi reaksi, dan meningkatkan fokus pertahanan.
Tindakan pencegahan sekunder untuk mengurangi atau
menghilangkan gejala penyakit atau reaksi tubuh lainnya karena
adanya stresor.
3. Pencegahan tersier berfokus pada readaptasi dan stabilitas serta
melindungi rekonsitusi atau mengembaliakan ke kondisi sehat
setelah terapi. Pencegahan tersier meliputi pengobatan rutin dan
teratur serta pencegahan kerusakan lebih lanjut atau komplikasi
dari suatu penyakit.

D. Aplikasi Teori Keperawatan Konsep Teori Betty Neuman


Model konseptual dari Neuman memberikan penekanan pada
penurunan stress dengan cara memperkuat garis pertahanan diri
keperawatan ditujukan untuk mempertahankan keseimbangan tersebut
dengan terfokus pada empat intervensi yaitu:
1. Intervensi yang bersifat promosi
Dilakukan apabila gangguan yang terjadi pada garis pertahanan
yang bersifat fleksibel yang berupa:
a. Pendidikan kesehatan.
b. Mendemonstrasikan keterampilan keperawatan dasar yang
dapat dilakukan klien dirumah atau komunitas yang bertujuan
meningkatkan kesehatan.
2. Intervensi yang besifat prevensi
Dilakukan apabila garis pertahanan terganggu :
a. Deteksi dini gangguan kesehatan, misalnya deteksi tumbuh
kembang balita, keluarga dan lain-lainnya.
b. Memberikan zat kekebalan pada klien yang bersifat individu
misalnya : konseling pranikah.
3. Intervensi yang bersifat kuratif
Dilakukan apabila garis pertahanan terganggu.
4. Intervensi yang bersifat rehabilitatif
Dilakukan seperti pada upaya kuratif yaitu apabila garis pertahanan
resisten yang terganggu.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Menurut Betty Neuman tujuan dari asuhan keperawatan adalah
tercapainya keseimbangan sistem klien. Adapun klien sendiri adalah
sistem terbuka (baik individu, keluarga, kelompok dan komunitas) yang
terdiri dari struktur dasar atau faktor kehidupan. Peran perawat menurut
Betty Newman adalah mengidentifikasi stressor yang meliputi: stressor
intrapersonal dan ektrapersonal dan membantu klien untuk berespon
terhadap stressor. Kesulitan yang biasanya dialami bersumber dari stressor
interpersonal, intrapersonal dan ekstrapersonal yang ada di lingkungan
internal maupun eksternal. Fokus dari tindakan keperawatan adalah
menurunkan stressor dengan memperkuat garis pertahanan yang resisten,
normal dan fleksibel. Intervensi yang diberikan ditujukan untuk
mempertahankan keseimbangan melalui intervensi yang bersifat promosi
bila gangguan yang terjadi pada garis pertahanan yang fleksibel, prevensitf
dilakukan bila garis pertahanan normal terganggu dan peratahanan kuratif
dan rehabilitatif dilakukan apabila pertahanan resisten yang terjadi.
Evaluasi dari Betty Neuman adalah pergeseran dari status kesehatan ke
tingkat kesehatan yang diharapkan dan adanya kestabilan sistem klien.

B. Saran
1. Dalam melaksanakan asuhan keperawatan, perawat dapat
memodifikasi konsep teori neuman sehingga lebih fleksibel, kreatif
dan inovatif tetapi tetap memandang bahwa klien adalah manusia yang
unik dengan masalah keperawatan yang komperhensif serta
disesuaikan dengan hukum, kode etik dan moral sehingga praktek
keperawatan akan berperan dalam peningkatan derajat kesehatan
masyarakat.
2. Pengkajian psikologis, sosial, spiritual dan kultural dapat dilakukan
untuk menemukan masalah keperawatan pada klien yang komperhensif,
sehingga klien dapat mandiri.

3. Perawat hendaknya mendokumentasikan segala bentuk kegiatan yang


berhubungan dengan praktik keperawatan baik asuhan keperawatan
yang di Rumah Sakit atau yang dilakukan di rumah, sehingga perawat
mempunyai bukti apabila adanya permasalahan lanjut pada klien.
DAFTAR PUSTAKA

Kozier, Barbara, Erb, Glenora, Berman, Audrey, Snyder, Shirlee J. 2010.


Fundamental Keperawatan Konsep, Proses & Praktik. Jakarta : EGC
Medical Publisher

Kusmanto. 2003. Profesi dan Praktik Keperawatan Profesional. Jakarta : Penerbit


Buku Kedokteran EGC

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/21166/1/ruf-mei2006-
2%20(7).pdf

Potter dan Perry. 2009. Fundamental Keperawatan Buku 1 Edisi 7. Jakarta:


Salemba Medika

Anda mungkin juga menyukai