Anda di halaman 1dari 57

KONSEP TEORI KEPERAWATAN

BETTY NEUMAN

Betty Neuman lahir pada tahun 1924 disebuah pemukiman pertanian tidak jauh dari
Lowell, Ohio. Ayahnya seorang petani dan ibunya seorang rumah tangga. Dengan rasa
cintanya pada tanah kelahirannya ia bermaksud untuk membangun desa nya Ohio dan
menjadikan latar belakang pada rasa pada kebutuhan penduduk desanya.
Betty Neuman pertama kali memperoleh pendidikan pada People Hospital School of
Nursing sekarang General Hospital Akron di Akron, Ohio tahun 1947. kemudian ia
pindah ke Los Angles untuk tinggal dengan keluarganya di California. Di California ia
memegang jabatan penting di Staff Keperawatan Rumah Sakit. Kemudian ia
melanjutkan pendidikan di Universitas of california di Los Angles dengan jurusan
Psikologi. Dia menyelesaikan gelar sarjana mudanya pada tahun 1957. Pada tahun 1966
dia mendapat gelar Master dibidang Kesehatan Mental, konsultan kesehatan
masyarakat pada University of California ia melanjutkan Program Administrasi
Pendidikan Tinggi di Ohio University. Dr. Neuman terus menjalankan tugasnya dengan
menjadi wakil tingkat international untuk sekolah keperawatan dan sebagai perwakilan
latihan pengangkatan model keperawatan.
A. Sumber-Sumber Teori Betty Neuman
Model mempunyai beberapa kesamaan dalam teori Gestalt. Teori Gestalt
mempertahankan bahwa cara hemoestatic adalah suatu cara yang mana tubuh
mempertahankan keseimbangan dan sebagai akibat dari kesehatan mengubah kondisi
sehat atau sakit.
Teori model Betty Neuman juga menerapkan ide dari teori sistem umum tentang sifat
dasar kehidupan sistem terbuka yang merupakan gabungan semua elemen yang
berinteraksi dalam struktur organisasi tubuh kita yang kompleks. Neuman juga
memilah konsep G. Kaplan tentang tingkatan tindakan pemecahan.
B. Penggunaan Bukti Empiris dari Teori Model Neuman
Betty Neuman mengemukakan teori berdasarkan penelitian yang ia lakukan untuk
mengetahui kondisi mental atau psikologi. Evaluasi yang ia lakukan juga turut
membantu dalam membangun suatu konsep tentang kombinasi antara tindakan dan

respon mental. Tetapi tidak selamanya hal diatas dapat dijadikan evaluasi dan bukti
statistik yang mendukung. Jadi empiris tidak terlalu diutamakan dalam konsep ini.
C. Konsep Utama Dan Definsi Teori Model Neuman.
Konsep yang dikemukakan oleh Betty Newman adalah konsep Healt care system yaitu
model konsep yang menggambarkan aktifitas keperawatan yang ditujukan kepada
penekanan penurunan stress dengan memperkuat garis pertahanan diri secara fleksibel
atau normal maupun resistan dnegan sasaran pelayana adalah komunitas. Serta Betty
Newman mendefinisikan manusia secara utuh merupakan gabungan dari konsep
holistic dan pendekatan system terbuka.
Neuman menggunakan sejumlah orang untuk melakukan pendekatan yang termasuk
dalam konsep mayor menurutnya adalah :
1. Tekanan
Rangsangan yang timbul diakibatkan kondisi sekitar pandangan Neuman tentang
tekanan yaitu :
Intar Personal
: Secara individu atau perorangan.
Inter Personal
: Antara individu yang satu dengan yang lain
Ekstra Personal
: Di luar individu
2. Struktur Pokok Sumber Energi
Merupakan penggerak untuk melakukan aktivitas.
3. Tingkat Ketahanan
Merupakan faktor internal untuk menghadapi tekanan.
4. Garis Normal Pertahanan
Tingkatan kemampuan adaptasi individu untuk menghadapi tekanan di batas normal.
5. Gangguan Pertahanan
Kerusakan sistem pertahanan tubuh oleh dan akibat dari tekanan.
6. Tingkat Reaksi
Tindakan yang muncul akibat dari pengaruh tekanan.
7. Intervensi
Identifikasi tindakan sebagai akibat dari reaksi yang timbul.
8. Tingkat-Tingkat Pencegahan
Dibagi menjadi :
a. Pencegahan primer
Sebelum terjadi tindakan
b. Pencegahan sekunder

Ketika terjadi tindakan


c.
Pencegahan tersier
Adaptasi atau pengaruh kerusakan
9. Penyesuain Kembali
Adaptasi dari tindakan yang berasal dari sekitar baik interpersonal. Intra personal dan
ekstra personal.
Faktor yang perlu di perhatikan adalah :
a. Fisiologi individu.
b. Psikologi individu
c. Sosial cultural
d. Perkembangan individu
D. Asumsi Teori Model Betty Neuman
Asumsi yang dikemukakan oleh Betty Neuman dalam memberikan respon terhadap
tekanan yaitu :
1. Manusia
Merupakan suatu sistem terbuka yang selalu mencari keseimbangan dari harmoni dan
merupakan satu kesatuan dari fisiologis, psikologis, sosiokultural, perkembangan dan
spiritual.
2. Lingkungan
Yaitu meliputi semua faktor internal dan eksternal atau pengaruh-pengaruh dari sekitar
klien atau sistem klien.
3. Sehat
Suatu kondisi terbebasnya dari gangguan pemenuhan kebutuhan sehat merupakan
keseimbangan yang dinamis sebagai dampak dari keberhasilan menghindari atau
mengatasi stressor.
E. Pernyataan Teori Sistem Model Neuman
Teori model Neuman menggambarkan partisipasi aktif perawat terhadap klien dengan
tingkatan yang menyangkut bermacam-macam pengaruh terhadap respon klien akibat
tekanan atau stress.
Klien dalam hubungannya timbal balik dengan lingkungan sekitarnya selalu membuat
keputusan yang menyangkut hal atau sesuatu yang akan berakibat kepadanya.
Ada 4 faktor yang merupakan konsep mental klien :
1. Individu atau pasien itu sendiri
2. Lingkungan sekitarnya
3. Kesehatan

4. Pelayanan

F.
Bentuk Logika Teori Model Neuman
Bentuk Neuman menggunakan logika deduktif dan induktif dalam mengembangkan
teori modelnya yang telah dipertimbangkan terlebih dahulu.
Betty Neuman menemukan teori modelnya dari berbagai teori dan disiplin ilmu. Teori
ini juga merupakan hasil dari pengamatan dan pengalaman selama ia bekerja dipusat
kesehatan mental keperawatan.
G. Model Betty Neuman Dalam Lingkungan Komunitas
Model konseptual dari Neuman memberikan penekanan pada penurunan stress dengan
cara memperkuat garis pertahanan diri keperawatan ditujukan untuk mempertahankan
keseimbangan tersebut dengan terfokus pada empat intervensi yaitu :
1. Intervensi yang bersifat promosi
Dilakukan apabila gangguan yang terjadi pada garis pertahanan yang bersifat fleksibel
yang berupa :
a. Pendidikan kesehatan.
b. Mendemonstrasikan keterampilan keperawatan dasar yang dapat dilakukan klien
dirumah atau komonitas yang bertujuan meningkatkan kesehatan.
2. Intervensi yang bersifat prevensi
Dilakukan apabila garis pertahanan normal terganggu :
a. Deteksi dini gangguan kesehatan Misalnya deteksi tumbuh kembang balita,
keluarga dll
b. Memberikan zat kekebalan pada klien yang bersifat individu misalnya : konseling
pra nikah
3. Intervensi yang bersifat kuratif Dilakukan apabila garis pertahanan terganggu.

4. Intervensi yang bersifat rehabilitatif


Dilakukan seperti pada upaya kuratif yaitu apabila garis pertahanan resisten yang
terganggu.
Komunitas dilihat sebagai klien yang dipengaruhi oleh dua aktor utama : komonitas
yang merupakan klien dan penggunaan proses keperawatan sebagai pendekatan yang
terdiri dari 5 tahapan :
a. Pengkajian

b.
c.
d.
e.

Diagnosis keperawatan komonitas


Perencanaan
Pelaksanaan
Evaluasi

Betty Neuman
1.

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Keperawatan merupakan profesi yang difokuskan pada perawatan individu,
keluarga dan komunitas dalam mencapai proses merawat dan
menyembuhkan kesehatan yang optimal, dimana perawat sebagai provider
bagi masyarakat sebagai konsumen pelayanan kesehatan.
Ilmu keperawatan selalu berkembang dari waktu ke waktu kerena ilmu
keperawatan merupakan ilmu terapan yang selalu berubah menurut
tuntutan zaman. Tugas penting yang dihadapi profesi keperawatan dalam
memperkembangkan sebuah teori. Oleh karena itu, tujuan pembuatan
makalah ini adalah agar pembaca mengetahui secara rinci pengertian
keperawatan menurut Betty Neuman dan menginformasikan kontribusi
pemikiran Betty Neuman dan andilnya dalam perkembangan dunia
keperawatan.

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1

Bagaimana biografi Betty Neuman?

1.2.2

Bagaimana konsep utama dan definisi teori Neuman?

1.2.3

Bagaimana teori Betty Neuman dengan konsep utama

keperawatan?

1.3 Tujuan
1.3.1

Untuk mengetahui biografi Bettry Neuman.

1.3.2

Untuk mengetahui konsep utama dan definisi teori Betty Neuman.

1.3.3

Untuk mengetahui teori Betty Neuman dengan konsep utama

keperawatan.

2.

PEMBAHASAN

2.1 BIOGRAFI BETTY NEUMAN


Neuman lahir di Lowell di Ohio pada tahun 1924. Ayahnya seorang petani
dan ibunya seorang ibu rumah tangga. Dengan rasa cintanya pada tanah
kelahirannya, beliau bermaksud untuk membangun desanya, Ohio. Beliau
pertama kali memperoleh pendidikan di People Hospital School of
Nursing yang sekarang berubah nama menjadi General Hospital Akron di
Akron, Ohio pada tahun 1947. Kemudian beliau pindah ke Los Angeles untuk
tinggal dengan keluarganya di California. Beliau memegang jabatan penting
yaitu sebgai staf keperawatan rumah sakit di California. Beliau melanjutkan
pendidikannya di University of California dengan jurusan psikologi. Beliau
menyelesaikan gelar sarjana mudanya pada tahu 1957. Pada tahun 1966
beliau mendapat gelar Master dibidang kesehatan mental, konsultan
kesehatan masyarakat di University of California, beliau melanjutkan
program administrasi pendidikan tinggi di Ohio University.
Banyak sekali pengalaman yang telah beliau dapatkan diantaranya menjadi
dosen keperawatan jiwa, konsultan, pemimpin konseling model Whole
Person Approachserta beliau telah membuat sebuah sistem model
keperawatan di UCLA dan memfokuskan sistem tersebut dalam masalah
keperawatan. ModelWhole Person Approach dipublikasikan pada tahun
1972, A model of teaching total person approach to patient problem dalam
riset keperarawatan. Publikasi edisi I(Conceptual Models For Nursing

Practice)tahun 1974, edisi II tahun 1980 dan tahun 1986 The Neuman
Systems Model.

1.

Dasar Perkembangan Teori Neuman

Filosofi dari perkembangan teori sistem Neuman adalah berdasarkan


pendekatan perorangan total untuk memandang masalah pasien disekolah
perawat di University of California, Los Angeles. Sistem yang digunakan
adalah sistem terbuka sehingga menghasilkan interaksi yang dinamis.
Variabel interaksi mencakup semua aspek yaitu fisiologis, psikologis, sosio
kultural, perkembangan dan spiritual. Sistem Neuman terbentuk dari
individu, keluarga, kelompok dan komunitas yang berinteraksi secara
konstan dengan stressor di lingkungan secara dimensional. Model fokus pada
klien terhadap stress serta faktor pemulihan (adaptasi).
Asumsi dasar dari teori Neuman yaitu individu merupakan sistem yang unik
dengan respon yang berbeda. Kurang pengetahuan, perubahan lingkungan
dapat merubah stabilitas individu (fisiologis, psikologis, sosio kultural,
perkembangan dan spiritual). Individu dalam memberikan respon harus
mempunyai koping yang stabil terhadap stressor, karena lingkungan internal
dan eksternal dapat menyebabkan stress. Untuk itu individu akan bereaksi
terhadap stressor dari lingkungan dengan mekanisme pertahanan diri.
Asuhan keperawatan ditujukan untuk mencegah dan mengurangi reaksi
tubuh akibat stressor dengan pencegahan primer, sekunder dan tersier. Pola
pengembangan ilmu keperawatan menurut teori sistem Neuman bertujuan
untuk stabilitas sistem. Hal ini dapat dilukiskan sebagai cincin dengan satu
pusat yang mengelilingi inti. Cincin paling dalam mewakili garis pertahanan
untuk melawan stressor seperti sistem pertahanan tubuh dan defens
mekanism. Cincin terluar merupakan garis pertahanan yang mewakili
keadaan normal pasien. Defens mekanism tersebut adalah mekanisme
bertahan koping.

1.

Sumber-sumber Teori Betty Neuman

Teori Betty Neuman mempunyai kesamaan dengan teori Gestalt. Teori


Gestalt mempertahankan bahwa cara hemoestatic adalah suatu cara yang
mana tubuh mempertahankan keseimbangan dan sebagai akibat dari
kesehatan mengubah kondisi sehat atau sakit. Teori model Betty Neuman
juga menerapkan ide dari teori sistem umum tentang sifat dasar kehidupan
yaitu sistem terbuka yang merupakan gabungan semua elemen yang
berinteraksi dalam struktur organisasi tubuh kita yang kompleks. Neuman
juga memilah G. Kaplan tentang tingkatan tindakan pemecahan.
2.2 KONSEP UTAMA dan DEFINISI TEORI BETTY NEUMAN
Manusia dipandang sebagai suatu sistem terbuka yang berinteraksi dengan
kekuatan lingkungan baik internal maupun eksternal atau stres . Manusia
selalu berubah , bergerak menuju keadaan yang dinamis stabilitas sistem
atau terhadap penyakit dari berbagai derajat .
Lingkungan merupakan arena penting yang erat dengan sistem dan
fungsinya . Lingkungan dapat dipandang sebagai faktor-faktor yang
mempengaruhi dan dipengaruhi oleh system. Lingkungan internal ada dalam
sistem klien . Semua kekuatan dan pengaruh interaktif yang sepenuhnya
dalam batas-batas dari sistem klien membuat lingkungan ini .

Lingkungan eksternal ada di luar sistem klien .


Kesehatan didefinisikan sebagai kondisi atau tingkat kestabilan sistem dan
dipandang sebagai sebuah kontinum dari kesehatan untuk penyakit . Ketika
kebutuhan sistem terpenuhi , kesehatan optimal ada. Ketika kebutuhan tidak
puas , penyakit yang ada . Ketika energi yang diperlukan untuk mendukung
kehidupan tidak tersedia , kematian terjadi .

Perhatian utama keperawatan adalah untuk menentukan tindakan yang


tepat dalam situasi yang stres terkait atau berhubungan dengan reaksi yang
mungkin dari klien atau sistem klien terhadap stresor . Intervensi
keperawatan ditujukan untuk membantu sistem beradaptasi atau
menyesuaikan dan untuk mempertahankan , memulihkan , atau
mempertahankan beberapa derajat stabilitas antara dan di antara variabel
sistem klien dan stres lingkungan dengan fokus pada konservasi energi.

Betty Neuman menggunakan sejumlah orang untuk melakukan pendekatan


yang termasuk dalam konsep mayor menurutnya adalah:
1. Tekanan
Rangsangan yang timbul yang diakibatkan kondisi sekitar pandangan
Neuman tentang tekanan yaitu :
1.

Intra personal : secara individu atau perorangan, misalnya emosi dan


perasaan

2.

Inter personal : antara individu satu dengan individu yang lain lebih
dari satu, misalnya

3.

harapan peran;

Ekstra personal : diluar individu, misalnya pekerjaan atau tekanan


keuangan.

4.

Struktur pokok sumber energi

Merupakan penggerak untuk melakukan aktifitas


3. Tingkat ketahanan
Merupakan faktor internal untuk menghadapi tekanan
4.

Garis pertahanan

Tingkatan kemampuan adaptasi individu untuk menghadapi tekanan di batas


normal.
5.

Gangguan pertahanan

Kerusakan sistem pertahanan tubuh oleh dan akibat dari tekanan.


6. Tingkat reaksi
Tindakan yang muncul akibat dari pengaruh tekanan.
7.

Intervensi

Identifikasi tindakan sebagai akibat dari reaksi yang timbul.


8.

Tingkat-tingkat pencegahan

a. Pencegahan primer (sebelum terjadi tindakan)


Mengidentifikasikan faktor-faktor resio, berusaha mengeliminasi stressor dan
fokus pada pengaman kubu pertahanan normal dan penguatan kubu
pertahanan fleksibel. Suatu reaksi belum lagi terjadi, namun tingkat resiko
telah diketahui.
b. Pencegahan sekunder (ketika terjadi tindakan)
Berhubungan dengan intervensi adalah penyembuhan aktif yang dimulai
setelah gejala-gejala yang telah terjadi. Fokusnya adalah penguatan kubukubu resistensi internal. Mereduksi reaksi dan meningkatkan faktor
resistansi.
c. Pencegahan tersier (adaptasi pada tindakan)
Mengarah pada intervensi yang menyertai intervensi dalam tahap sekunder.
Hal ini terfokus pada readaptasi dan stabilitas serta mengamankan
pemulihan kembali pada keafiatan yang menyertai penyembuhan.Perawat
menekankan pendidikan klien dalam penguatan resistansi terhadap stressor
dan cara-cara pertolongan pencegahan kambuhnya reaksi atau rekresi.
9. Penyesuaian kembali
Adaptasi dari tindakan yang beasal dari sekitar baik secara inter personal,
intra personal dan ektra personal. Faktor yang perlu diperhatikan adalah:

1.

Fisiologi individu, fisika merujuk dari struktur dan fungsi tubuh;

2.

Psikologi individu, mengacu pada proses mental dan emosi;

3.

Sosial kultural, mengacu pada hubungan sosial / budaya;

4.

Perkembangan individu, merujuk kepada mereka yang terkait dengan


proses pembangunan selama usia;

5.

Spiritual, mengacu pada pengaruh keyakinan spiritual.

Asumsi Betty Neuman


Setiap sistem klien adalah unik , gabungan faktor dan karakteristik dalam
kisaran tertentu dari respon .Banyak stres dikenal , tidak diketahui , dan
universal ada. Masing-masing berbeda dalam potensinya untuk mengganggu
tingkat kestabilan biasa klien atau garis pertahanan normal . Keterkaitan
tertentu variabel klien pada setiap titik waktu dapat mempengaruhi sejauh
mana klien dilindungi oleh garis pertahanan fleksibel terhadap kemungkinan
reaksi terhadap stres .
Setiap sistem klien / klien telah berkembang kisaran normal tanggapan
terhadap lingkungan yang disebut sebagai garis pertahanan normal . Garis
pertahanan normal dapat digunakan sebagai standar dari mana untuk
mengukur deviasi kesehatan .
Ketika garis pertahanan fleksibel tidak lagi mampu melindungi sistem klien /
klien terhadap stressor lingkungan , stressor menerobos garis pertahanan
normal .Klien , baik dalam keadaan kesehatan atau sakit , adalah gabungan
dinamis keterkaitan variabel . Wellness adalah pada sebuah rangkaian energi
yang tersedia untuk mendukung sistem dalam keadaan optimal stabilitas
sistem .
Implisit dalam setiap sistem klien merupakan faktor resistansi internal yang
dikenal sebagai garis resistensi , yang berfungsi untuk menstabilkan dan
menyetel kembali klien ke keadaan kesehatan yang biasa .
Pencegahan primer berkaitan dengan pengetahuan umum yang diterapkan
dalam penilaian klien dan intervensi , dalam identifikasi dan pengurangan

atau mitigasi mungkin atau sebenarnya faktor risiko yang terkait dengan
stres lingkungan untuk mencegah kemungkinan reaksi .
Pencegahan sekunder berhubungan dengan gejala-gejala berikut reaksi
terhadap stres , peringkat sesuai prioritas intervensi , dan pengobatan untuk
mengurangi efek berbahaya mereka.
Pencegahan tersier berhubungan dengan proses adjustive terjadi sebagai
pemulihan dimulai dan faktor pemeliharaan memindahkan klien kembali
dengan cara melingkar ke arah pencegahan primer .Klien sebagai suatu
sistem dalam dinamis , pertukaran energi yang konstan dengan lingkungan .
2.3TEORI BETTY NEUMAN DENGAN KONSEP UTAMA KEPERAWATAN
Teori model Neuman menggambarkan partisipasi aktif perawat terhadap
klien dengan tingkatan yang menyangkut bermacam-macam pengaruh
terhadap respon klien akibat tekanan atau stress. Klien dalam hubungannya
timbal balik dengan lingkungan sekitarnya selalu membuat keputusan yang
menyangkut hal atau sesuatu yang akan berakibat kepadanya. Ada empat
faktor yang merupakan konsep mental klien yaitu :
1.

Individu atau pasien itu sendiri

Orang adalah multidimensi yang berlapis. Setiap lapisan terdiri dari lima
variabel atau subsistem:
1.

Physical/Physiological Fisik / Fisiologis;

2.

Psychological Psikologis;

3.

Socio-cultural Sosial budaya;

4.

Perkembangan;Developmental

5.

Spiritual Spiritual.

2. Lingkungan sekitarnya

Lingkungan dipandang sebagai totalitas internal dan kekuatan eksternal


yang mengelilingi seseorang dan dengan mana mereka berinteraksi pada
waktu tertentu. Kekuatan ini mencakup intrapersonal, interpersonal dan stres
pribadi tambahan yang dapat mempengaruhi orang normal dan garis
pertahanan sehingga dapat mempengaruhi stabilitas sistem.
3. Kesehatan
Neuman mendefinisikan kesehatan adalah kondisi di mana semua bagian
dan subpart (variabel) selaras dengan seluruh klien. Sebagai orang yang
berada dalam interaksi yang konstan dengan lingkungan, keadaan kesehatan
(dan implikasinya negara lainnya) berada dalam kesetimbangan dinamis,
bukan di segala macam kondisi mapan.
4. Pelayanan
Neuman melihat keperawatan sebagai profesi yang unik yang berkaitan
dengan semua variabel-variabel yang mempengaruhi tanggapan seseorang
terhadap stressor. Neuman melihat personal sebagai keseluruhan, dan tugas
perawat untuk mengatasi seluruh masalah yang dihadapi pasien. Neuman
mendefinisikan keperawatan sebagai tindakan yang membantu individu,
keluarga dan kelompok untuk mempertahankan tingkat maksimum
kesehatan, dan tujuan utama adalah stabilitas pasien / sistem klien melalui
intervensi. Keperawatan untuk mengurangi stres..Neuman menyatakan
persepsi perawat akan mempengaruhi perawatan yang diberikan kepada
pasien. Peran perawat dilihat dari segi derajat reaksi terhadap stres, dan
penggunaan primer, sekunder dan tersier intervensi dalam memberikan
perawatan terhadap pasien.

Neuman membayangkan sebuah 3-tahap proses keperawatan:

1.

Diagnosis Keperawatan, berdasarkan kebutuhan dalam penilaian


menyeluruh, dan dengan pertimbangan yang diberikan kepada lima
variabel penekan dalam tiga wilayah.

2.

Tujuan Keperawatan, ini harus dirundingkan dengan pasien, dan


memperhatikan pasien dan persepsi perawat varians dari penyakit.

3.

Hasil Keperawatan, mempertimbangkan hubungannya dengan lima


variabel, dan dicapainya tujuan keperawatan melalui primer, sekunder
dan tersier intervensi.

Kekuatan / Kelemahan
Newman melaporkan bahwa model dirancang namun dapat digunakan oleh
disiplin ilmu kesehatan lainnya , yang dapat dilihat baik sebagai kekuatan
atau kelemahan Sebagai kekuatan , jika berbagai disiplin ilmu kesehatan
menggunakan model , pendekatan yang konsisten untuk perawatan klien
akan difasilitasi . Sebagai kelemahan, jika model yang berguna untuk
berbagai disiplin ilmu , hal itu tidak spesifik untuk keperawatan dan dengan
demikian tidak dapat membedakan praktik keperawatan dari yang disiplin
lain.
Kekuatan:
Kekuatan utama dari model ini adalah fleksibilitas untuk digunakan dalam
semua bidang keperawatan administrasi , pendidikan , dan praktek
.Neuman telah disajikan pandangan klien yang sama berlaku untuk individu ,
keluarga , kelompok , komunitas , atau agregat lainnya . Neuman Sistem
Model , terutama disajikan dalam model diagram , secara logis
konsisten.Penekanan pada pencegahan primer , termasuk promosi
kesehatan khusus untuk model ini .Setelah dipahami , Sistem Model Neuman
relatif sederhana , dan memiliki definisi mudah diterima komponennya .
Kelemahan :
Kelemahan utama dari model ini adalah kebutuhan untuk klarifikasi lebih
lanjut dari istilah yang digunakan . Stres interpersonal dan ekstra-personal
perlu lebih jelas dibedakan .

3.PENUTUP
3.1 SIMPULAN
Asumsi dasar dari teori Neuman yaitu individu merupakan sistem yang unik
dengan respon yang berbeda. Kurang pengetahuan, perubahan lingkungan
dapat merubah stabilitas individu (fisiologis, psikologis, sosio kultural,
perkembangan dan spiritual). Individu dalam memberikan respon harus
mempunyai koping yang stabil terhadap stressor, karena lingkungan internal
dan eksternal dapat menyebabkan stress. Untuk itu individu akan bereaksi
terhadap stressor dari lingkungan dengan mekanisme pertahanan diri.

LATAR BELAKANG
Betty Neuman lahir pada tahun 1924 di sebuah pemukiman pertanian yang
letaknya tidak jauh dari Lowell, Ohio. Ayahnya seorang petani dan ibunya
seorang ibu rumah tangga. Dengan rasa cintanya pada tanah kelahirannya ia
bermasksud untuk membangun desanya Ohio.
Pendidikan keperawatan pertamanya di selesaikan di Rumah Sakit
Masyarakat ( sekarang disebut Rumah Sakit Umum), Sekolah Keperawatan di
Akron, Ohio, tahun 1974 dan ia menerima gelar BS dalam bidang
keperawatan tahun 1957 dan gelar MS dalam bidang kesehatan mental,
konsultasi kesehatan masyarakat, dari UCLA tahun 1966. Ia meraih gelar PhD
bidang psikologi klinik.

Pendekatan teoritis Betty Neuman tentang keperawatan dicontohkan dalam


sebuah pendekatan holistic terhadap kehidupan dirinya sendiri. Ia memiliki
semangat besar untuk hidup dan memiliki rasa yang tajam terhadap
penggunaan waktu yang efektif, kreatif dan bermanfaat. Betty Neuman
mulai mengembangkan model sistem kesehatannya ketika menjadi seorang
dosen dalam bidang keperawatan kesehatan masyarakat di Universitas
California, Los Angeles. Munculnya model tersebut dikembangkan sebagai
tanggapan atas pernyataan mahasiswa keperawatan tentang suatu
kebutuhan dalam rangka mengahadapi materi pelajaran yang akan
membawa mereka ke arah pengungkapan problem-problem keperawatan
yang luas terutama terfokus pada bidang-bidang permasalahan keperawatan
tertentu. Model ini dipublikasikan pada tahun 1972 sebagai sebuah model
untuk pengajaran pendekatan personal secara total guna menghadapi
problem-problem pasien didalam penelitian keperawatan. Model tersebut
disempurnakan dan kemudian dipublikasikan pada edisi pertama buku
berjudul Model-model Konseptual Untuk Praktek Keperawatan tahun 1974,
dan edisi kedua tahun 1980. Pada tahun 1989 dipublikasikan yang berjudul
Model Sistem Neuman yang di dalamnya terdapat tentang praktek
keperawatan dan administrasi keperawatan.
Betty Neuman menegaskan bahwa dia tidak bermaksud menciptakan sebuah
model konseptual khusus untuk masyarakat keperawatan, namun penting
untuk dicatat bahwa hasil kerja beberapa ahli teori keperawatan lainnya
( Martha Roger, Dorothea Orem, dan Imogene King) telah dipublikasikan pula
bersamaan dengan publikasi Neuman yang pertama. Hal tersebut terjadi
pada awal tahun 1970-an dimana Perhimpunan Nasional Keperawatan
( Nasional League For Nursing / NLN ) menekankan pentingnya model
konseptual untuk pendidikan keperawatan dan kerangka kerja konseptual
tersebut menjadi sebuah dasar utama kriteria yang digunakanNLN untuk
akreditasi. Neuman menjabarkan modelnya secara komperehensif
( menyeluruh ) dan dinamis. Model tersebut merupakan sebuah tinjauan
multidimensional terhadap individu, kelompok (keluarga), dan masyarakat
yang selalu berinteraksi dengan ketegangan-ketegangan lingkungan. Pada
prinsipnya, model tersebut memfokuskan pada reaksi klien terhadap
ketegangan dan faktor-faktor yang mendukung rekonstitusi ( mengembalikan
keadaan jasmani ) dan adaptasi. Model yang sesuai adalah model yang
berlaku untuk semua profesi yang ada hubungannya dengan perawatan
kesehatan.

B. Tujuan Penulisan
1.

1.

Tujuan umum:

Makalah ini ditulis agar pembaca dapat memahami teori model konseptual
oleh Betty Neuman.
1.

2.

Tujuan khusus :

2.

Pembaca dapat memahami dan mengetahui beberapa asumsi dasar


yang di kemukakan oleh Betty Neuman

3.

Pembaca dapat mengenal prinsip prinsip dasar dari teori Betty


Neuman

4.

Pembaca dapat memahami Framework / model konseptual menurut


Neuman

5.

Pembaca dapat memahami dan menjelaskan paradigma 4 konsep


sentral dan bagaimana pendekatan proses keperawatan.

MENURUT BETTY NEUMAN


A. Sumber-sumber dan Perkembangan Model Teori Betty Neuman
Model mempunyai beberapa kesamaan dalam teori Gestalt. Teori Gestalt
mempertahankan bahwa cara hemoestaticadalah suatu cara yang mana
tubuh mempertahankan keseimbangandan sebagai akibat dari kesehatan
mengubah kondisi sehat atau sakit. Teori model Betty Neuman juga
menerapkan ide dari teori sistem umum tentang sifat dasar kehidupan
sistem terbuka yang merupakan gabungan semua elemen yang berinteraksi
dalam struktur organisasi tubuh kita yang kompleks. Neuman juga memilah
konsep G. Kaplan tentang tingkatan tindakan pemecahan. Model sistem lebih
bersifat umum dibandingkan dengan tindakan-tindakan keperawatan.
Sebaliknya, tindakan-tindakan keperawatan memiliki tujuan-tujuan sangat
spesifik atau khusus untuk mengembalikan variabel-variabel yang
mempengaruhi tindakan-tindakan keperawatan. Hal ini bertujuan untuk
melakukan perbaikan secara umum kepada klien, kinerja atau pola
perubahan prilaku, atau perbaikan tertentu yang berhubungan dengan
keahlian merawat diri sendiri.
Awalnya model ini dikembangkan untuk digunakan oleh semua pekerja
keperawatan kesehatan, namun kemudian Neuman menyatakan bahwa

perawat secara unik menggunakannya untuk membantu individu dan


kelompok lainnya untuk meningkatkan derajat kesehatan yang optimal
melalui intervensi-intervensi yang bermanfaat. Yang dimaksud dengan
intervensi adalah bantuan dalam mengurangi faktor-faktor stres dan kondisi
merugikan baik potensial maupun aktual yang terjadi dalam segala situasi
klinis.
1.

Asumsi-asumsi Dasar :

Terdapat sepuluh asumsi dasar yang menjadi landasan kerangka kerja


konseptual teori Neuman, yaitu :
1.

klien secara individu atau kelompok merupakan sebuah system, klien


yang bersifat unik, namun masing-masing system merupakan dari faktorfaktor yang sering kita jumpai dan kita gabungkan tentang karakteristikkarakteristi pembawaan kita pada sejak lahir dalam kisaran respon normal
yang diberikan tuhan yang terdapat dalam sebuah struktur dasar.

2.

Banyak terdapat stressor (penyebab ketegangan), baik yang


diketahuai maupun yang tidak diketahui dan berasal dari lingkungan
universal. Masing-masing stressor berbeda dalam hal potensialnya yang
mengganggu tingakat kesetabilan yang sedang dialami klien, atau
mengganggu batas ketahanan normal. Hubungan antar variabel klien yakni
variable fisiologis, psikologi, social budaya, perkembangan dan spritual,
pada kondisi apapun setiap saat dapat mempengaruhi tingakat dimana
seorang klien terlindungi oleh batas ketahanan fleksibel dalam
mnehahadapi reaksi yang mungkin terjadi terhadap suatu stressor tunggal
atau kombinasi dari berbagi stressor.

3.

Tiap klien telah mengembangkan kisaran respon normal terhadap


lingkungan. Kisaran respon ini sebagai bentuk garis pertahanan normal.

4.

Garis fleksibel pertahanan tidak mampu lagi berfungsi sebagai


perlindungan klien terhadap stresor lingkungan apabila terdapat sesuatu
yang mempengaruhinya

Karena stresor merusak garis pertahanan normal. Variabel antar hubungan


(psikologi, fifiologi, sosial budaya, perkembangan, dan spiritual) menentukan
tingkat sistem reaksi atau reaksi terhadap stressor yang mungkin timbul.
1.

Klien, baik sehat maupun sakit, merupakan bagian yang dinamis dalam
variabel antara hubungan (interrelationship of variables)

2.

Pelengkap (implisitas) dalam tiap sistem klien adalah sekumpulan


faktor perlawanan internal dikenal sebagai garis perlawanan (lines of
resistence) yang fungsinya menstabilkan dan mengembalikan keadaan
klien embali seperti semula (pada posisi garis pertahanan normal) maupun
membantu klien ke tingkat stabilitas yang lebih tinggi.

3.

Pencegahan primer menghubungkan pengetahuan umum yang


diaplikasikan dalam penilaian (assesment) klien dan intervensi dalam
pengidentifikasi dan pengurangan faktor-faktor. Indentifikasi dan
pengurangan faktor resiko tersebut berhubungan dengan stresor
lingkungann dalam mencegah reaksi yang mungkin terjadi.

4.

Pencegahan sekundur berhubungan dengan simptomatologi yang


mengikuti reaksi terhadap stresor, pengurutan prioritas intervensi, dan
perlakuan untuk mengurangi pengaruh yang berbahaya.

5.

Pencegahan tersier dengan proses penyesuaian sebagai upaya


penyusunan kembali dan pertahanan yang mengembalikan pasien kedalam
lingkungan melalui pencegahan primer.

6.

Klien berada di dalam energi konstan yang dinamis dan dapat


mengubah lingkungan.

7.

Prinsip Dasar teori

1). Tekanan ( stressor )


Rangsangan yang timbul diakibatkan kondisi sekitar. Pandangan Neuman
tentang tekanan yaitu :
a. Intra Personal
Secara individu atau perorangan. Tekanan dari dalam individu, misalnya
emosi yang dipengaruhi oleh umur ( perkembangan ) sebagai tekanan
internal, penerimaan teman sebaya ( sosial budaya ) , kemampuan fisik
( biologi ) dan pengalaman mengatasi emosi dan perasaan di masa lalu
(psikologi).
b. Inter Personal
Antara individu yang satu dengan yang lain. Tekanan satu orang atau lebih,
misalnya peran orangtua terhadap anak yang diharapkan, tekanan antar

individu yang dipengaruhi oleh pola pengasuhan anak ( sosial budaya ),


umur dan perkembangan anak ( biologi, perkembangan), dan perasaan
mereka terhadap peran yang dijalani (psikologi).
c. Ekstra Personal
Di luar individu. Tekanan dari luar sistem, misalnya pengangguran ( tekanan
luar ) dipengaruhi oleh adanya penerimaan teman sebaya ( tekanan sosial
budaya ) , perasaan seseorang terhadap keadaan pengangguran pada saat
sekarang dan di masa lalu ( psikologi) , kemampuan melakukan pekerjaan
( biologi, perkembangan, psikologi).
2). Struktur Pokok Sumber Energi
Merupakan penggerak untuk melakukan aktivitas. Struktur dasar berisi
seluruh variable untuk mempertahankan hidup dasar yang biasa terdapat
pada manusia sesuai karakteristik individu yang unik. Variabel-variabel
tersebut yaitu variabel sistem, genetik, dan kekuatan/kelemahan bagianbagian sistem.
Faktor umum yang mendasar bagi semua organisme :
1.

Rata-rata suhu normal

2.

Struktur genetika

3.

Pola respon

4.

Daya tahan organ

5.

Kelemahan

6.

Struktur ego

7.

Pengetahuan

3). Garis Normal Pertahanan


Tingkatan kemampuan adaptasi individu untuk menghadapi tekanan di batas
normal. Garis pertahanan menurut Neumans terdiri dari garis pertahanan
normal, garis resistensi dan garis pertahanan fleksibel. Garis pertahanan
normal merupakan lingkaran utuh yang mencerminkan suatu keadaan stabil

untuk individu, sistem atau kondisi yang menyertai pengaturan karena


adanya stressor yang disebut wellness normal dan digunakan sebagai dasar
untuk menentukan adanya deviasi dari keadaan wellness untuk sistem klien.
Selain itu ada berbagai stressor yang dapat menginvasi garis pertahanan
normal jika garis pertahanan fleksibelnya tidak dapat melindungi secara
adekuat. Jika itu terjadi. maka sistem klien akan bereaksi dengan
menampakan adanya gejala ketidakstabilan atau sakit dan akan mengurangi
kemampuan sistem untuk mengatasi stressor tambahan. Garis pertahanan
normal ini terbentuk dari beberapa variabel dan perilaku seperti pola koping
individu, gaya hidup dan tahap perkembangan. Garis pertahanan normal ini
merupakan bagian dari garis pertahanan fleksibel. Garis pertahanan fleksibel
berperan memberikan respon awal atau perlindungan pada sistem dari
stressor. Garis ini bisa menjauh atau mendekat pada garis pertahanan
normal. Bila jarak antara garis pertahanan meningkat maka tingkat
proteksipun meningkat. Oleh sebab itu untuk mempertahankan keadaan
stabil dari sistem klien, maka perlu melindungi garis pertahanan normal dan
bertindak sebagai buffer. Kondisi ini bersifat dinamis dan dapat berubah
dalam waktu relatif singkat. Disamping itu hubungan dari berbagai variabel
(fisiologi, psikologis, sosiokultur, perkembangan dan spiritual) dapat
mempengaruhi tingkat penggunaan garis pertahanan diri fleksibel terhadap
berbagai reaksi terhadap stressor.
4). Gangguan Pertahanan
Kerusakan sistem pertahanan tubuh oleh dan akibat dari tekanan.
5). Tingkat Reaksi
Tindakan yang muncul akibat dari pengaruh tekanan. Reaksi mengantungkan
faktor individu yang tak tetap yaitu :
1.

Struktuk dasar / struktur ke istimewaan

2.

Resistensi kebiasaan dan pengatahuan

3.

Waktu bertemu dengan stresor

6). Intervensi

Identifikasi tindakan sebagai akibat dari reaksi yang timbul. Merupakan


tindakan-tindakan yang membantu untuk memperoleh, meningkatkan dan
memelihara sistem keseimbangan, terdiri dari pencegahan primer, sekunder
dan tertier
8). Tingkat-Tingkat Pencegahan
Dibagi menjadi :
a. Pencegahan primer yaitu terjadi sebelum sistem bereaksi terhadap
stressor, meliputi : promosi kesehatan dan mempertahankan kesehatan.
Pencegahan primer mengutamakan pada penguatan flexible lines of defense
dengan cara mencegah stress dan mengurangi faktor-faktor resiko.
Intervensi dilakukan jika resiko atau masalah sudah diidentifikasi tapi
sebelum reaksi terjadi. Strateginya mencakup : immunisasi, pendidikan
kesehatan, olah raga dan perubahan gaya hidup
b. Pencegahan sekunder yaitu berbagai tindakan yang dimulai setelah ada
gejala dari stressor. Pencegahan sekunder mengutamakan pada penguatan
internal lines of resistance, mengurangi reaksi dan meningkatkan faktorfaktor resisten sehingga melindungi struktur dasar melalui tindakan-tindakan
yang tepat sesuai gejala. Tujuannya adalah untuk memperoleh kestabilan
sistem secara optimal dan memelihara energi. Jika pencegahan sekunder
tidak berhasil dan rekonstitusi tidak terjadi maka struktur dasar tidak dapat
mendukung sistem dan intervensi-intervensinya sehingga bisa menyebabkan
kematian.
c. Pencegahan tersier yaitu pencegahan tersier difokuskan pada perbaikan
kembali ke arah stabilitas sistem klien secara optimal. Tujuan utamanya
adalah untuk memperkuat resistansi terhadap stressor untuk mencegah
reaksi timbul kembali atau regresi, sehingga dapat mempertahankan energi.
9). Penyusunan Kembali
Adaptasi dari tindakan yang berasal dari sekitar baik interpersonal. Intra
personal dan ekstra personal. Dapat dimulai dari beberapa derajat dari

tingkat reaksi. Kemungkinan rata-rata memungkinkan peluasan diluar garis


pertahanan nornal.
Faktor yang perlu di perhatikan adalah :
a. Fisiologi individu.
b. Psikologi individu
c. Sosial cultural
d. Perkembangan individu
D. Paradigma Terhadap Empat Konsep Sentral
a). Individu/Manusia
Pada teori Neuman, individu merupakan suatu sistem terbuka yang selalu
mencari keseimbangan dari harmoni dan merupakan satu kesatuan dari
fisiologis, psikologis, sosiokultural, perkembangan dan spiritual.
b). Masyarakat/Lingkungan
Model teori neuman ini adalah konsep dimana manusia berhubungan
konstan (tetap) terhadap lingkungannya. Dapat di defenisikan lingkungan
sebagai tekanan internal dan eksternal bagi manusia. Neuman menyatakan
bahwa pembentukan lingkungan adalah dinamis dan mewakili mobilitas
bahwa sadar klien ( termasuk di dalamnya faktor energi, melalui integrasi
dan stabilitas system).\
c). Kesehatan
Neuman melihat kesehatan sebagai rangkaian kesatuan bukan sebagai
dikotomi (pembagian atas dua kelompok yg saling bertentangan) antara
penyakit dan kesehatan.konsep dalam tulisannya mendefenisikan system
terminology sebagai berikut :

kesehatan : keadaan penjenuhan, keadaan lembam/ tetap walaupun


terdapat sesuatu yang mengganggu.
Penyakit : keadaan tidak mencukupi sehingga labil terhadap adanya
sesuatu yang mengganggu.
d). Keperawatan
Neuman memandang keperawatan sebagai profesi unik karena berhubungan
dengan variabel (sesuatu tang dapat berubah) yang mempengaruhi respon
manusia terhadap stressor, dengan perhatian utama pada manusia secara
keseluruhan. Neuman menyatakan bahwa perawat membantu individu,
keluarga, dan kelompok dalam memperoleh dan menjaga kesehatan melalui
campur tangan dan perselisihan antara dua pihak (orang, golongan, Negara,
dll).
E. Pendekatan Proses Keperawatan
Neuman memandang perawat sebagai profesi yang unik yang berhubungan
dengan semua variabel yang mempengaruhi sistem respon terhadap stresor.
Yang menjadi pusat keperawatan adalah individu atau klien secara total
dengan tujuan utama yaitu stabilitas klien. Pandangan ini direfleksikan
dengan membuat proses keperawatan menjadi sitematik. Prinsip-prinsip
yang mendasarinya yaitu :
1). Assesment yang baik yang memerlukan pengetahuan tentang semua
faktor yang mempengaruhi tanggapan klien.
2). Arti stresor yang diakui oleh klien dan pengasuh
3). Faktor yang dirasakan pengasuh dan mempengaruhi perkiraan
(assesment) situasi pasien.
Proses Keperawatan menurut Betty Neuman
1.

Diagnosa Keperawatan

Proses :
1.

Berdasarkan penguasaan data yang sesuai, diagnosa berfungsi


mengidentifikasi, menaksir, mengklasifikasi, dan mengevaluasi hubungan
dinamis antara variabel bio-psiko-sosial budaya-perkembangan-spiritual.

2.

Kesehatan bervariasi sebagai akibat perpaduan teori dan data.

3.

Intervensi yang bersifat hipotesa ditentukan oleh garis pertahanan


fleksibel.

1.

Tujuan keperawatan

Proses :
1.

Sistem perawat dan klien berunding untuk perubahan ketentuan.

2.

Intervensi perawat berfungsi menjaga stabilitas klien.

1.

Hasil keperawatan

Proses :
1.

Intervensi keperawatan menggunakan satu model pencegahan atau


lebih.

2.

Konfirmasi perubahan ketentuan maupun membuat ulang tujuan


keperawatan.

3.

Hasil dari tujuan jangka pendek mempengaruhi penentuan tujuan


menengah-jangka panjang.

4.

Hasil yang diperoleh klien mengesahkan proses keperawatan


Petunjuk Alat Intervensi dan Assesment
Pencegahan Primer

Pencegahan Sekunder

Pencegahan Tersier

Stressor
Samar,tetapi ada potensiJelas, aktual dan diketahui.Jelas, tetapi terkadang /
kemungkinan samarReaksi
Hipotesis, dugaan sementara berdasarkan pengetahuan yang
dimiliki.Identifikasi dari gejala, faktor stres diketahui.Hipotesis , dapat
didapat dari gejala yang tersisa, faktor stres yang diketahui.Assesment

Berdasarkan pengalaman pasien dan teori.


Resiko, dampak yang terjadi bedasarkan persepsi klien dan perawat.
Arti pengalaman bagi klien
Faktor gaya hidup
Model penyelesaian masalah/coping ( masa lalu, sekarang)
Perbedaan individu yang teridentifikasi.Ditentukan oleh alam dan tingkatan
reaksi, menentukan sumber internal dan eksternal yang menahan reaksi.
Menentukan tujuan kolaboratif.Ditentuka oleh derajat stabilitasIntervensi
sebagai Upaya Pencegahan
Menguatkan garis pertahanan fleksibel klien
Pengaruh pendidikan klien terhadap stressor.
Penghindaran stressor
Menguatkan faktor perlawanan ( resistance) individu.
Intervensi sebagai perlakuan
Variasi dalam kesehatan-gejala yang jelas-diagnosa keperawatan.
Prioritas kebutuhan dan tujuan
Kekuatan dan kelemahan klien berhubungan lima variabel.
Pengaturan shift terhadap prioritas kebutuhan klien sebagai respon terhadap
(pencegahan primer yang mungkin terjadi dengan perlakuan ataupun
pencegahan sekunder).

Intervensi dalam proses maladaptive.


Penggunaan sumber internal dan eksternal secara optimal, seperti
pengumpulan energi, pengurangan kebisingan, dan bantuan
finansial. Intervensi sebagai upaya rekonstitusi yang dilanjutkan
dengan tindakan.
Motivasi pendidikan dan pendidikan ulang
Modifikasi tingkah laku
Orientasi kenyataan
Penyusunan tujuan progresif
Penggunaan sumber internal dan ekternal
BAB III
PENUTUP
1.

KESIMPULAN

Secara garis besar teori sistem model Neuman mengemukakan bahwa dalam
memberikan tindakan keperawatan terhadap klien atau pasien yang
mengalami stress (gangguan mental) perawatan harus melaksanakan
pendekatan- pendekatan perorangan secara total dengan memperhatikan
faktor-faktor :
1. Tekanan
2. Struktur pokok sumber energi
3. Garis normal pertahanan

4. Gangguan ketahanan
5. Tingkat reaksi
6. Intervensi
7.Tingkat-tingkat pencegahan
8. Penyusunan kembali
Model konsep berpengaruh terhadap pengembangan keperawatan sebagai
profesi. Pendekatan total Neuman pada perawatan kesehatan merupakan
salah satu model konsep tersebut. Model tersebut dapat digunakan dalam
menerangkan manusia, kelompok, maupun masyarakat. Penekanan manusia
secara total menyebabkan model keperawatan dapat ditetapkan sebagai
model kesehatan. Neuman menyebutkan perawat sebagai profesi yang unik
tetapi ia tidak menjelaskan secara jelas, model ini bersifat interdisiplin ( dari
berbagai disiplin ilmu ) sehingga dapat diterapkan secara luas dalam
keperawatan. Kekuatan terbesar model ini pada arahan yang tepat pada
pencegahan primer, sekunder, dan tersier. Selain itu, model ini juga
mempunyai kekuatan yaitu keluwesannya sebagai model sistem yang
merespon rangsang ( stimulus ) sehingga dapat diterapkan dalam berbagai
kondisi dan untuk masa sekarang. Model memiliki potensial yang besar
dalam meletakkan pondasi dalam pembentukan teori, pengujian hubungan
antar teori keperawatan , riset keperawatan dan praktek keperawatan.
B. Saran
Mengingat permasalahan kesehatan mental (stress) perlu kita ketahui
beberapa konsep yang membahas permasalahan kesehatan mental. Sebagai
perawat ada baiknya kita harus tahu tindakan apa yang harus kita berikan
jika menghadapi kondisi pasien atau klien yang memberikan respon atau
tindakan yang diakibatkan adanya tekanan terhadap pasien dan akibat yang
mungkin bisa terjadi.
DAFTAR PUSTAKA

George B. Julia , Nursing Theories- The base for professional Nursing


Practice , 3rd ed.
Perry & Potter. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan. Vol.1,2.
Ed.4.EGC : Jakarta

Model Konseptual BETTY NEWMAN,1989

Paradigma keperawatan merupakan konsep sentral keperawatan yang


menjelaskan tentang teori-teori model konseptual keperawatan. Paradigma
menjelaskan 4 unsur utama yang mendasar yaitu manusia, lingkungan,
kesehatan, keperawatan. Perawat harus mampu memahami model konseptual ini
didalam memberikan asuhan keperawatan. Salah satu teori model konseptual
keperawatan adalah System Model Neuman dimana beliau menyampaikan
bahwa manusia sebagai suatu system.Bagaimana Neuman menjelaskan tentang
teori-teori model konseptualnya ? Bab berikutnya akan dijelaskan tentang
System Model Neuman
2. Tujuan
Makalah ini dibuat dengan tujuan :
a. Memahami dengan benar model konsep keperawatan menurut Neuman
b.
Menganalisis konsep baik kelebihan maupun kelemahannya.

3. Historis Perspektif Betty Neuman


Betty Neuman lahir di Ohio tahun 1924, dia anak kedua dari 3 bersaudara dan
merupakan anak perempuan satu-satunya.Ketika berumur 11 tahun bapaknya
meninggal setelah 6 tahun dirawat karena CRF. Pujian bapaknya terhadap perawat
mempengaruhi pandangan Neuman tentang perawat dan komitmennya menjadi
perawat terbaik yang selalu dekat dengan pasien.Pekerjaan ibunya sebagai bidan di
desa juga sangat mempengaruhi secara signifikan. Setelah lulus SMA Neuman tidak
dapat melanjutkan pendidikan keperawatan. Dia bekerja sebagai teknisi pada
perusahaan pesawat terbang dan sebagai juru masak di Ohio dalam rangka menabung
untuk pendidikannya dan membantu ibu serta adiknya. Adanya program wajib militer di
keperawatan mempercepat masuknya Neuman ke sekolah keperawatan.Neuman lulus
program diploma RS Rakyat (sekarang RSUP Akron Ohio) tahun 1947. Neuman
menerima gelar BS pada keperawatan Kesehatan Masyarakat tahun 1957 dan MS
Kesehatan Masyarakat serta Konsultan Keperawatan Jiwa tahun 1966 dari Universitas
California LA. Tahun 1985 Neuman menyelesaikan PHD dalam bidang Clinical
Psychology dari Universitas Pasific Western. Dia mempraktekkan bed side nursing
sebagai staf kepala dan Private Duty Nurse di berbagai RS. Pekerjaannya di komunitas
termasuk di sekolah-sekolah, perawatan di perusahaan dan sebagai kepala perawatan
di klinik obstetric suaminya dan konseling intervensi krisis di keperawatan jiwa di
komunitas. Tahun 1967, 6 bulan setelah mendapat gelar MS dia menjadi kepala
fakultas dari program dimana ia lulus dan memulai kontribusinya sebagai guru, dosen,
penulis dan konsultan dalam berbagai disiplin ilmu kesehatan. Tahun 1973, Neuman
dan keluarga kembali ke Ohio, sejak itu dia sebagai konsultan kesehatan jiwa,
menyediakan program pendidikan berkelanjutan dan melanjutkan perkembangan dari
modelnya, dia yang pertama kali mendapatkan California Licensed Clinical Fellows of
the American Association of Marriage & Family Therapy dan tetap melakukan praktek
konseling. Model Neuman aslinya berkembang tahun 1970 ketika itu ada permintaan
lulusan Universitas of California LA untuk pembukaan kursus yang memberikan
wawasan tentang aspek fisiologi,psikologi,sosiokultural dan aspek pengembangan dari
kehidupan manusia (Neuman 1995). Model ini dikembangkan untuk menyediakan
struktur yang terintegrasi dari aspek-aspek diatas secara holistic.Setelah 2 tahun
dievaluasi model tersebut dipublikasikan dalam 3 edisi ( 1982,1989, 1995).
B. TINJAUAN TEORI
1. Perkembangan Sistem Model Neuman
Model sistem Neuman memberikan warisan baru tentang cara pandang terhadap
manusia sebagai makhluk holistik (memandang manusia secara keseluruhan) meliputi
aspek (variable) fisiologis, psikologis, sosiokultural, perkembangan dan spiritual yang
berhubungan secara dinamis seiring dengan adanya respon-respon sistem terhadap
stressor baik dari lingkungan internal maupun eksternal.

Komponen utama dari model ini adalah adanya stress dan reaksi terhadap stress. Klien
dipandang sebagai suatu sistem terbuka yang memiliki siklus input, proses, output dan
feedback sebagai suatu pola organisasi yang dinamis. Dengan menggunakan
perspektif sistem ini, maka kliennya bisa meliputi individu, kelompok, keluarga,
komunitas atau kumpulan agregat lainnya dan dapat diterapkan oleh berbagai disiplin
keilmuan
Tujuan ideal dari model ini adalah untuk mencapai stabilitas sistem secara optimal.
Apabila stabilitas tercapai maka akan terjadi revitalisasi dan sebagai sistem terbuka
maka klien selalu berupaya untuk memperoleh, meningkatkan, dan mempertahankan
keseimbangan diantara berbagai faktor, baik didalam maupun diluar sistem yang
berupaya untuk mengusahakannya. Neuman menyebut gangguan-gangguan tersebut
sebagai stressor yang memiliki dampak negatif atau positif. Reaksi terhadap stressor
bisa potensial atau aktual melalui respon dan gejala yang dapat diidentifikasi.
2. Konseptual Model Neuman
Neuman menyajikan aspek-aspek model sistemnya dalam suatu diagram lingkaran
konsentris, yang meliputi variabel fisiologi, psikologis, sosiokultural, perkembangan dan
spiritual, basic structure dan energy resources, line of resistance, normal line of
defense, fixible line of defense, stressor, reaksi, pencegahan primer, sekunder, tertier,
faktor intra, inter dan ekstra personal, serta rekonstitusi. Adapun faktor lingkungan,
kesehatan, keperawatan dan manusia merupakan bagian yang melekat pada model ini
yang saling berhubungan dan mendukung ke arah stabilitas sistem.Gambar sistem
Neuman ada pada gambar berikut ini.

a. Manusia menurut Neuman


Neuman memandang manusia atau klien secara keseluruhan (holistic) yang terdiri dari
faktor fisiologis, psikologis, sosial budaya, faktor perkembangan, dan faktor spiritual. 1).
Faktor Fisiologis meliputi struktur dan fungsi tubuh 2) Faktor psikologis terdiri dari
proses dan hubungan mental 3). Faktor sosial budaya meliputi fungsi sistem yang
menghubungkan sosial dan ekspektasi kultural dan aktivasi. 4) Faktor perkembangan
sepanjang hidup. 5) Faktor spiritual pengaruh kepercayaan spiritual Faktor-faktor ini
berhubungan secara dinamis dan tidak dapat dipisah-pisahkan.
Klien juga dipandang mengalami kondisi yang bervariasi,sesuai stress yang dialami.
Ketika stressor terjadi individu banyak membutuhkan informasi atau bantuan untuk
mengatasi stressor. Pemberian motivasi merupakan rencana tindakan perawat untuk
membantu perkembangan klien.
Sistem klien diartikan dalam struktur dasar dan lingkaran-lingkaran konsentrik yang
saling berkaitan . Struktur dasar meliputi faktor dasar kelangsungan hidup yang lebih

umum dari karakter sehat dan sakit yang merupakan gambaran yang unik dari system
klien. Secara umum gambaran keunikan sistem klien dari Neuman adalah range
temperatur normal, struktur genetik , pola respon, kekuatan dan kelemahan organ,
struktr ego dan pengetahuan atau kebiasaan. Neuman selanjutnya menyatakan bahwa
Normal Lines of Defense adalah 1).Merupakan lingkaran utuh yang mencerminkan
suatu keadaan stabil untuk individu, sistem atau kondisi yang menyertai pengaturan
karena adanya stressor yang disebut keadaan wellness normal dan digunakan sebagai
dasar untuk menentukan adanya deviasi dari keadaan wellness untuk sistem klien.2)
Berbagai stressor dapat menginvasi normal line defense jika flexible lines of defense
tidak dapat melindungi secara adekuat. Jika itu terjadi maka sistem klien akan bereaksi
yang akan tampak pada adanya gejala ketidakstabilan atau sakit dan akan mengurangi
kemampuan sistem untuk mengatasi stressor tambahan.3) Normal lines of defense
terbentuk dari beberapa variabel dan perilaku seperti pola koping individu, gaya hidup
dan tahap perkembangan.
Garis pertahanan flexible/ Flexible Lines of Defense 1).Digambarkan sebagai lingkaran
putus-putus paling luar yang berperan memberikan respon awal atau perlindungan
pada sistem dari stressor. 2). Diibaratkan sebagai suatu accordion yang bisa menjauh
atau mendekat pada normal line of defense. Bila jarak antara flexible lines of defense
dan normal lines of defense meningkat maka tingkat proteksipun
meningkat.3).Melindungi normal line of defense dan bertindak sebagai buffer untuk
mempertahankan keadaan stabil dari sistem klien. 4) Bersifat dinamis dan dapat
berubah dalam waktu yang relatif singkat.
Lines of Resistance Merupakan serangkaian lingkaran putus-putus yang mengelilingi
struktur dasar. Artinya garis resisten ini melindungi struktur dasar dan akan teraktivasi
jika ada invasi dari stressor lingkungan melalui garis normal pertahanan (normal line of
defense). Misalnya adalah mekanisme sistem immun tubuh.
Jika lines of resistance efektif dalam merespon stressor tersebut, maka sistem depan
berkonstitusi, jika tidak efektif maka energi berkurang dan bisa timbul kematian.
Hubungan dari berbagai variabel (fisiologi, psikologis, sosiokultur, perkembangan dan
spiritual) dapat mempengaruhi tingkat penggunaan flexible lines of defense terhadap
berbagai reaksi terhadap stressor.
b. Lingkungan menurut Neuman
Menurut Neuman lingkungan adalah seluruh faktor-faktor internal dan eksternal yang
berada di sekitar klien . Neuman mengatakan baik lingkungan internal maupun ekternal
pada manusia memiliki hubungan yang harmonis dan keduanya mempunyai
keseimbangan yang bervariasi, dimana keseimbangan atau keharmonisan antara
lingkungan internal dan eksternal tersebut dipertahankan. Pengaruh lingkungan
terhadap klien atau sebaliknya bias berdampak positif atau negative. Stressor yang
berasal dari lingkungan meliputi 3 hal yaitu intrapersonal, interpersonal dan
extrapersonal. Neuman membagi lingkungan menjadi 3 yaitu :

1). Lingkungan internal yaitu lingkungan intrapersonal yang ada dalam system klien.
2). Lingkungan eksternal adalah lingkungan yang berada diluar system klien. Kekuatankekuatan dan pengaruh interaksi yang berada diluarnsistem klien.
3). Lingkungan yang diciptakan merupakan pertukaran energi dalam system terbuka
dengan lingkungan internal dan eksternal yang bersifat dinamis.Lingkungan ini
tujuannya adalah untuk memberikan stimulus positif kearah kesehatan klien.
Stressor adalah kekuatan lingkungan yang menghasilkan ketegangan dan berpotensial
untuk menyebabkan sistem tidak stabil. Neuman mengklasifikasi stressor sebagai
berikut :Stressor intrapersonal : terjadi dalam diri individu/keluarga dan berhubungan
dengan lingkungan internal. Misalnya : respon autoimmun. Stressor interpersonal : yang
terjadi pada satu individu/keluarga atau lebih yang memiliki pengaruh pada sistem.
Misalnya : ekspektasi peran. Stressor ekstrapersonal : juga terjadi diluar lingkup sistem
atau individu/keluarga tetapi lebih jauh jaraknya dari sistem dari pada stressor
interpersonal. Misalnya : sosial politik. Stressor interpersonal dan extrapersonal
berhubungan dengan lingkungan eksternal. Created environment mencakup ketiga
jenis stressor ini.
c. Sehat menurut Neuman
Definisi sehat digambarkan dengan model komponen.Sehat adalah kondisi dimana
bagian dan sub bagian keseluruhan manusia yang selalu harmoni.Kesehatan manusia
dalam status baik atau sakit, selalu berubah dalam lima variable : fisiologi, psikologi,
sosiobudaya, spiritual dan perkembangan. Sehat relative dan dinamik dengan stabilitas
yang bervariasi.
Garis normal sebagai parameter status sehat. Sehat adalah individual kadang
seimbang atau stabilitas klien atau berubah.
Garis pertahanan manusia dapat permiabel, berbeda dengan individu lain dan
menghasilkan status kesehatan yaitu garis pertahanan normal.Sehat untuk individu lain
mungkin berarti retensi komponen yang tercontitusi, contoh penggunaan protesa
setelah amputasi dapat menghasilkan garis normal. Sehat untuk individu adalah
hubungan antara faktor genetik dan pengalaman.Tipe definisi sehat mengikuti individu
,tidak ada standart absolute. Status yang terbaik adalah status optimal untuk klien
bervariasi dari beberapa poin dalam hubungannya dengan konsep dasar
d. Keperawatan menurut Neuman
Neuman menyatakan bahwa keperawatan memperhatikan manusia secara utuh dan
keperawatan adalah sebuah profesi yang unik yang mempertahankan semua variabel
yang mempengaruhi respon klien terhadap stressor. Melalui penggunaan model
keperawatan dapat membantu individu, keluarga dan kelompok untuk mencapai dan
mempertahankan level maksimum dari total wellness. Keunikan keperawatan adalah
berhubungan dengan integrasi dari semua variabel yang mana mendapat perhatian dari
keperawatan . Neuman (1981) menyatakan bahwa dia memandang model sebagai

sesuatu yang berguna untuk semua profesi kesehatan dimana mereka dan
keperawatan mungkin berbagi bahasa umum dari suatu pengertian. Neuman juga
percaya bahwa keperawatan dengan perspektif yang luas dapat dan seharusnya
mengkoordinasi pelayanan kesehatan untuk pasien supaya fragmentasi pelayanan
dapat dicegah.
e. Aktivitas Keperawatan
Perawat dalam model Neuman dipandang sebagai aktor atau pemberi intervensi yang
mempunyai tujuan mengurangi pertemuan individu dengan stressor yang jelas atau
meminimalkan efeknya. Perawat mungkin memilih untuk mengintervensi dengan cara
menguatkan kemampuan klien untuk berespon terhadap stressor. Jadi tanpa
memperhatikan apakah pertemuan dengan stressor itu menghasilkan hasil yang positif
atau negatif, perawat memberikan pelayanan sebagai peserta yang aktif dalam
mendukung pertahanan klien dengan membantu klien berespon yang sesuai terhadap
stressor yang datang. Partisipasi aktif dari klien membenarkan arti dari pengalamannya
dengan perawat. Selanjutnya pembuatan tujuan kolaborasi dan kemajuannya adalah
istilah yang digunakan Neuman untuk menjelaskan aktivitas antara perawat dank lien.
Neuman menyatakan bahwa sekali masalah utama telah didefinisikan dan
diklasifikasikan satu keputusan harus dibuat sebagai bentuk intervensi apa yang harus
diambil sebagai prioritas.Yang membuat keputusan adalah proses kolaborasi antara
perawat dan klien terlibat dalam merundingkan tujuan kolaborasi yang sesuai. Perawat
membantu klien berbeda tergantung pencegahan primer, sekunder atau tersier yang
diperlukan. Dalam situasi perawatan tiap klien perawat mengkaji dan mengintervensi
secara berbeda. Contoh jika stressor ada di lingkungan klien tapi tidak merusak garis
pertahanan normal (tingkat pencegahan primer), perawat mungkin mengkaji faktorfaktor resiko dan mencari kemungkinan untuk mengajari atau membantu klien sesuai
dengan kebutuhannya. Jika stressor telah menembus garis pertahanan normal (tingkat
pencegahan sekunder perawat mungkin bertindak untuk menentukan sifat dari proses
penyakit dan mulai berurusan dengan respon maladaptive. Jika stressor dihasilkan
dalam gejala-gejala sisa (tingkat pencegahan tertier) perawat berusaha untuk
membatasi atau mengurangi efek, barangkali dengan menggunakan sumber-sumber
rehabilitasi. Ringkasnya perawat atau profesi kesehatan lain menggunakan model
Neuman adalah pengevaluasi aktif dan pemberi intervensi aktif. Klien dipandang
sebagai aktif tetapi lebih rendah disbanding perawat berhubungan beberapa perubahan
status kesehatan. Keperawatan digambarkan sebagai profesi yang unik, keunikannya
dihubungkan dengan sifat holistic manusia dan pengaruh dari variable yang berinteraksi
dalam lingkungan internal maupun eksternal. Perawat mengkaji semua factor yang
berpengaruh pada klien..Contoh Neuman menyatakan bahwa lapang persepsi pemberi
pelayanan professional dan klien harus dikaji karena persepsi klien dan caregiver
mungkin bervariasi. Dengan demikian hal ini akan mempengaruhi tindakan caregiver.
Pengkajian persepsi berarti bahwa perawat mengkaji prasangka, kebutuhan dan nilai-

nilai yang dimiliki klien yang berhubungan dengan kondisi klien sebelum membuat
keputusan. Hal ini penting bahwa pengkajian persepsi harus menjadi aspek yang
dimuat karena ini akan sangat berguna pada format proses perawatan yang selanjutnya
dibuat oleh Neuman.
f. Hubungan antara keempat konsep sentral.
Perawat dilihat sebagai parsitipan yang aktif dan sebagai faktor dalam lingkungan
interpersonal yang mempengaruhi klien. Kesehatan adalah keadaan dinamis yang
dipengaruhi oleh waktu dimana individu tersebut mencari cara untuk memepertahankan
beberapa bentuk stabilitas. Keadaan ini merupakan keadaan yang harmonis pada
semua aspek mausia, keadaan yang tidak harmonis akan menyebabkan keadaan
kesehatan berkurang. Stressor didapat dari lingkungan internal dan eksternal dimana
keduanya ada dalam system klien. Sifat dari stressor kebutuhan klien harus dikaji oleh
perawat sebelum menetapkan perencanaan .
Salah satu kekuatan dalam model ini terletak pada hubungan antara variabel klien
dengan konsep yang termasuk dalam system. Kegunaan dari model ini adalah 1) Dapat
mengkonseptualisasikan klien / system klien dalam keadaan kesehatan berubah ubah
2) Lingkungan internal dan ekternal adalah system yang dinamis untuk klien 3) Perawat
melakukan pengkajian , pencegahan dan intervensi pada klien / system klien. Empat
metaparadigma konsep keperawatan saat ini dan semuanya digunakan dalam fungsi
keperawatan
C. ANALISA
Pada bab ini akan kelompok uraikan analisis internal, analisa konsep keperawatan, dan
analisis kekuatan dan kelemahan.
1. Analisis Internal
Asumsi didefinisikan sebagai dalil yang diterima tanpa harus dibuktikan, beberapa tipe
asumsi, tetapi asumsi dengan banyak kesesuaian antara implisit dan explicit . secara
garis besar asumsi diidentifikasi Neuman sebagai berikut :
a Setiap orang adalah individual unik dengan range respon yang normal.
b Beberapa tipe stressor mungkin dalam garis keseimbangan individual ( garis
pertahanan normal ). Stressor alamiah mungkin berdampak keluar yang mana
seseorang mungkin menggunakan garis pertahanan yang flexible.
c suatu waktu manusia dalam respon normal yang mana mereka dalam garis
pertahanan normal.
d Garis pertahanan flexible adalah system reaksi yang digunakan untuk pertahanan
stressor, ketika garis pertahanan flexible tidak dapat digunakan untuk pertahanan
stressor, stressor mempengaruhi keseimbangan seseorang.
e Garis pertahanan internal individu stabil dan menghasilkan individu yang normal.
f Kesakitan adalah hubungan yang dinamis antara fisiologi, psikologi, sosio budaya dan

perkembangan status.
g Pencegahan utama/primer adalah mengidentifikasi dan semua faktor resiko
berhubungan dengan stressor.
h Pencegahan sekunder berhubungan dengan gejala dan stretegi intervensi.
i Pencegahan tersier berhubungan dengan adaptasi atau hasil rekontruksi.
Asumsi direfleksikan dalam element dasar pada modul ini. System klien dalam intraksi
dengan lingkungan. Dalam perawatan kesehatan professional dapat dari sebuah model
yan spesifik yang mana intervensi antara stressor dan klien, contoh seorang terapi fisik
mungkin mengindentifikasi stressor akan mempengaruhi otot atau tolong maka
intervensi spesifik akan diatur dari pengetahuan.
Beberapa implikasi dapat diasumsikan lebih baik, contoh individu klien mempunyai nilai
dan usaha stabilitas atau kesehatan yang prima. Kesehatan professional klien lebih
baik mempunyai respon yang besar untuk status kesehatan ini. Tambahan, perawatan
kesehatan professional adalah dapat membantu klien mencapai dan bertahan dalam
kondisi sehat.
Komunitas dan keluarga yang direferensikan Neuman, tetapi dapat diasumsikan hanya
untuk klien. Neuman mempunyai pernyataan walaupun mengasumsikan konssep yang
original dalam terminology klien. Dia berharap akan meluaskan. Dia percaya mereka
menampilkan yang lebih baik dalam system yang lain. Asumsi untuk system perawatan
kesehatan yang lebih besar yaitu komunitas atau keluarga menjadi petunjuk, contoh
neuman melaporkan dari Ontorio Canada dan propinsi Manitoba mempunyai kreteria
dasar untuk praktek perawatan kesehatan masyarakat dalam system model Neuman,
yang mana sukses dalam implementasi ( Neuman, kominikasi personal ) Asumsi untuk
system yang lebih besar membutuhkan perkembangan dan evaluasi yang hati hati
dalam menjawab pertanyaan : Apakah komunikasi atau kelompok normal dan garis
pertahanan fleksibel ? Bagaimana keluarga atau kelompok membantu status kesehatan
? Apakah garis pertahanan keluarga dan komunitas ? dari presentasi model mungkin
digunakan petunjuk untuk menjawab.
2. Analisis Konsep Keperawatan menurut Neuman
Keperawatan memperhatikan semua hal dan stressor-stressor pontensial kaitannya
dengan penggunaan pengaruh dan potensial dampak stressor lingkungan.
Tujuan Keperawatan adalah menjaga stabilitas system klien, membantu klien untuk
mengurus diri yang mana hal hal sebagai persyaratan untuk mencapai tahap
kesehatan yang optimum. Memfasilitasi kesehatan yang optimum untuk pasien melalui
memperkuat atau memelihara stabilitas system klien.
Sehat Adalah keadaan baik. Sehat adalah suatu titik yang bergerak pada rentang
negentrophy paling besar ke entrophy maksimum. Saat semua bagian pada klien
berada dalam keadaan harmonis atau seimbang ketika semua dibutuhkan untuk
bertemu, kesehatan optimal tercapai. kesehatan adalah juga energi.

Manusia terdiri dari Fisiologi, psikologis, sosiokultural, perkembangan dan spiritual.


Diwakili untuk struktur sentral, garis pertahanan dan garis perlawanan.
Klien adalah manusia yang diancam atau diserang oleh stressor lingkungan.
Lingkungan adalah semua faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi klien dan
system klien. Tiga type lingkungan yang telah diidentifikasi ; internal, eksternal dan ,
lingkungan yang diciptakan. Stressor adalah bagian dari lingkungan, lingkungan internal
berisi dalam batas system klien. Lingkungan eksternal berisi kekuatan-kekuatan diluar
system klien. Lingkungan yang diciptakan merupakan mobilisasi yang tidak disadari
klien terdiri dari struktur komponen-komponen sebagai faktor energi, stabilitas dan
integritas.
Masalah keperawatan merupakan kesehatan system klien yang terancam atau
manifestasi aktual respon terhadap stressor
Proses Keperawatan Neuman menggambarkan 3 langkah fokus : diagnosa
keperawatan, tujuan keperawatan dan hasil.
Intervensi keperawatan adalah intervensi yang diidentifikasi oleh Neuman, yaitu tiga
komponen tipologi intervensi : tahap pencegahan primer, sekunder dan tersier.
Rekontitusi merupakan bagian dari tahap pencegahan tersier.

3. Analisis Kekuatan dan Kelemahan Konsep


a. Kekuatan
1). Neuman menggunakan diagram yang jelas , diagram ini digunakan dalam semua
penjelasan tentang teori sehingga membuat teori terlihat menarik. Diagram ini
mempertinggi kejelasan dan menyediakan perawat dengan tantangan tantangan
untuk pertimbangan
2). Model system Neuman lebih flexible bias digunakan pada area keperawatan,
pendidikan dan pelatihan keperawatan
b. Kelemahan
1). Model Sistem Neuman dapat digunakan oleh semua profesi kesehatan, sehingga
untuk profesi keperawatan menjadi tidak spesifik
2). Penjelasan tentang perbedaan stressor interpersonal dan ekstrapersonal masih
dirasakan belum ada perbedaan yang jelas
3). Model system Neuman tidak membahas secara detail tentang perawat klien,
padahal hubungan perawat klien merupakan domain penting dalam Asuhan
Keperawatan
D. PENUTUP
Neuman model system dikembangkan berdasarkan pada teori umum dan memandang
klien sebagai suatu system terbuka yang bereaksi terhadap tressor dan lingkungan.
Variabel klien adalah fisiologis, psikologis, social budaya, perkembangan dan spiritual.

Intervensi keperawatan terjadi melalui tiga cara pencegahan yaitu pencegahan primer,
sekunder dan tertier. Model ini digunakan dalam pendidikan keperawatan, riset,
administrasi dan langsung dipelayanan keperawatan.

Daftar Pustaka

Clark, MJD. 1999. Nursing in the Community: Dimensions of Community Health Nursing
3th Ed. Stamford: Appleton & Lange (p.391).
Fawcett, Jacqueline (2005), Contemporary Nursing Knowledge : Analysis and
Evaluation of Nursing Model and Theories, Second Ed, FA Davis, Philadelphia.
Fitzpatrick,Joyce J (1989), Conceptual Models of Nursing : Analysis and Application,
Second Ed, Appleton & Lange, California.
George, JB (1995), Nursing Theories, 4 Ed, Appleton & Lange, USA.
Hitchcock,JE, Schubert PE, Thomas S.A (1999), Community Health Nursing: Caring in
Action, Delmar, New York.
Kozier, Barbara, Erb G, Blais K, Wilkinson JM (1995), Fundamentals of Nursing :
Concepts,Process and Practice, 5 ed , Addison-Wesley, California.
Marilyn M. Friedman (1998), Family Nursing, Research. Theory and Practice, Fourth
edition, Applenton & Lange, Stamford, Connecticut, USA.
Marriner Tonney, A, (1994). Nursing Theorists and Their Work, 3rd ed, Mosby Company,
St. Louis.
Meleis, Afaf Ibrahim (1997), Theoretical Nursing : Development and Progress, Third Ed,
Lippincott, New York

Sumber Artikel dari. http://akperppnisolojateng.blogspot.com/2010/02/konsepmodel-keperawatan-betty-newman.html#ixzz3tua8ntUn


Silahkan kunjungi kami

Teori Betty Neuman

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Keperawatan merupakan profesi yang difokuskan pada perawatan individu, keluarga dan
komunitas dalam mencapai proses merawat dan menyembuhkan kesehatan yang optimal, dimana
perawat sebagai provider dan masyarakat sebagai konsumen pelayanan kesehatan.
Ilmu keperawatan selalu mengikuti perkembangan ilmu lain mengingat ilmu keperawatan
merupakan ilmu terapan yang selalu berubah menurut tuntutan zaman. Merupakan tugas penting
yang dihadapi profesi keperawatan dalam memperkembangkan sebuah teori. Oleh karena itu,
tujuan pembuatan makalah ini yang berjudul TEORI BETTY NEUMAN agar pembaca
mengetahui secara rinci pengertian keperawatan menurut Betty Neuman dan menginformasikan
kontribusi pemikiran Betty Neuman dan andilnya dalam perkembangan keperawatan.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas maka rumusan masalahnya adalah sebagai berikut:
1. bagaimana biografi Betty Neuman dan latar belakang teorinya?
2. bagaimana dasar perkembangan teori Neuman?
3. apa saja sumber-sumber teori Betty Neuman?
4. bagaimana konsep utama dan definisi teori Neuman?
5. bagaimana asumsi teori Betty Neuman?
6. bagaimana bentuk logika teori Betty Neuman?
7. bagaimana teori Betty Neuman dalam lingkungan komunitas?
8. bagaimana teori Betty Neuman dengan konsep utama keperawatan?
1.3 Tujuan Pembahasan Masalah
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan pembahasan masalah sebagai berikut:
1. untuk mengetahui biografi Betty Neuman dan latar belakang teori;
2. untuk mengetahui dasar perkembangan teori Neuman;

3. untuk mengetahui sumber-sumber teori Betty Neuman;


4. untuk mengetahui konsep utama dan definisi teori Neuman;
5. untuk mengetahui asumsi teori Betty Neuman;
6. untuk mengetahui bentuk logika teori Betty Neuman;
7. untuk mengetahui teori Betty Neuman dalam lingkungan komunitas;
8. untuk mengetahui teori Betty Neuman dengan konsep utama keperawatan.

BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 Biografi Betty Neuman dan Latar Belakang Teori

Betty Neuman lahir di Lowell di Ohio pada tahun 1924. Ayahnya seorang petani dan ibunya
seorang ibu rumah tangga. Dengan rasa cintanya pada tanah kelahirannya, beliau bermaksud
untuk membangun desanya, Ohio. Beliau pertama kali memperoleh pendidikan di People
Hospital School of Nursing yang sekarang berubah nama menjadi General Hospital Akron di
Akron, Ohio pada tahun 1947. Kemudian beliau pindah ke Los Angeles untuk tinggal dengan
keluarganya di California. Beliau memegang jabatan penting yaitu sebgai staf keperawatan
rumah sakit di California. Beliau melanjutkan pendidikannya diUniversity of California dengan
jurusan psikologi. Beliau menyelesaikan gelar sarjana mudanya pada tahu 1957. Pada tahun 1966
beliau mendapat gelar Master dibidang kesehatan mental, konsultan kesehatan masyarakat di
University of California, beliau melanjutkan program administrasi pendidikan tinggi di Ohio
University.
Banyak sekali pengalaman yang telah beliau dapatkan diantaranya menjadi dosen
keperawatan jiwa, konsultan, pemimpin konseling model Whole Person Approach serta beliau
telah membuat sebuah sistem model keperawatan di UCLA dan memfokuskan sistem tersebut
dalam masalah keperawatan. ModelWhole Person Approach dipublikasikan pada tahun 1972, A
model of teaching total person approach to patient problem dalam riset keperarawatan. Publikasi
edisi I (Conceptual Models For Nursing Practice) tahun 1974, edisi II tahun 1980 dan tahun
1986 The Neuman Systems Model.
2.2 Dasar Perkembangan Teori Neuman

Filosofi dari perkembangan teori sistem Neuman adalah berdasarkan pendekatan


perorangan total untuk memandang masalah pasien disekolah perawat di University of
California, Los Angeles. Sistem yang digunakan adalah sistem terbuka sehingga menghasilkan
interaksi yang dinamis. Variabel interaksi mencakup semua aspek yaitu fisiologis, psikologis,
sosio kultural, perkembangan dan spiritual. Sistem Neuman terbentuk dari individu, keluarga,
kelompok dan komunitas yang berinteraksi secara konstan dengan stressor di lingkungan secara
dimensional. Model fokus pada klien terhadap stress serta faktor pemulihan (adaptasi).
Asumsi dasar dari teori Neuman yaitu individu merupakan sistem yang unik dengan
respon yang berbeda. Kurang pengetahuan, perubahan lingkungan dapat merubah stabilitas
individu (fisiologis, psikologis, sosio kultural, perkembangan dan spiritual). Individu dalam
memberikan respon harus mempunyai koping yang stabil terhadap stressor, karena lingkungan
internal dan eksternal dapat menyebabkan stress. Untuk itu individu akan bereaksi terhadap
stressor dari lingkungan dengan mekanisme pertahanan diri.
Pencegahan primer berdasarkan teori sistem Neuman yaitu mengidentifikasi faktor resiko
dan membantu masyarakat dalam meningkatkan kesehatan dan aktifitas pendidikan kesehatan.
Pencegahan sekunder yaitu inisiatif dalam bentuk intervensi jika terjadi masalah. Perawat
berperan sebagai Early Case Finding, pengobatan setelah pasien terdiagnosa mengidap suatu
penyakit. Pencegahan tersier yaitu mempertahankan kesehatan, perawat membantu adaptasi dan
reduksi untuk mencegah komplikasi.
Asuhan keperawatan ditujukan untuk mencegah dan mengurangi reaksi tubuh akibat
stressor dengan pencegahan primer, sekunder dan tersier. Pola pengembangan ilmu keperawatan
menurut teori sistem Neuman bertujuan untuk stabilitas sistem. Hal ini dapat dilukiskan sebagai
cincin dengan satu pusat yang mengelilingi inti. Cincin paling dalam mewakili garis pertahanan
untuk elawan stressor seperti sistem pertahanan tubuh dan defens mekanism. Cincin terluar
merupakan garis pertahanan yang mewakili keadaan normal pasien. Defens mekanism tersebut
adalah mekanisme bertahan koping.
2.3 Sumber-Sumber Teori Betty Neuman
Teori Betty Neuman mempunyai kesamaan dengan teori Gestalt. Teori Gestalt
mempertahankan bahwa cara hemoestatic adalah suatu cara yang mana tubuh mempertahankan
keseimbangan dan sebagai akibat dari kesehatan mengubah kondisi sehat atau sakit. Teori model
Betty Neuman juga menerapkan ide dari teori sistem umum tentang sifat dasar kehidupan yaitu
sistem terbuka yang merupakan gabungan semua elemen yang berinteraksi dalam struktur
organisasi tubuh kita yang kompleks. Neuman juga memilah G. Kaplan tentang tingkatan
tindakan pemecahan.
2.4 Konsep Utama dan Definisi Teori Neuman

Betty Neuman menggunakan sejumlah orang untuk melakukan pendekatan yang


termasuk dalam konsep mayor menurutnya a.l:
1. Tekanan

Rangsangan yang timbul yang diakibatkan kondisi sekitar pandangan Neuman tentang
tekanan yaitu :
a. Intra personal : secara individu atau perorangan, misalnya emosi dan perasaan;
b. Inter personal : antara individu satu dengan individu yang lain lebih dari satu, misalnya harapan
peran;
c. Ekstra personal : diluar individu, misalnya pekerjaan atau tekanan keuangan.
2. Struktur pokok sumber energi
Merupakan penggerak untuk melakukan aktifitas
3. Tingkat ketahanan
Merupakan faktor internal untuk menghadapi tekanan
4. Garis pertahanan
Tingkatan kemampuan adaptasi individu untuk menghadapi tekanan di batas normal.

a. GARIS FLEKSIBEL PERTAHANAN


The flexible line of defense is the outer barrier or cushion to the normal line of defense, the line
of resistance, and the core structure.Garis pertahanan fleksibel adalah hambatan luar atau bantal
ke garis pertahanan normal, garis perlawanan, dan struktur inti. If the flexible line of defense
fails to provide adequate protection to the normal line of defense, the lines of resistance become
activated.Jika garis pertahanan fleksibel gagal untuk memberikan perlindungan yang memadai
terhadap garis pertahanan normal, garis perlawanan menjadi aktif. The flexible line of defense
acts as a cushion and is described as accordion-like as it expands away from or contracts closer
to the normal line of defense. Para garis pertahanan fleksibel bertindak sebagai bantal dan
digambarkan sebagai akordeon seperti sejalan dengan berkembangnya menjauh dari atau kontrak
lebih dekat dengan garis pertahanan normal. Pada The flexible line of defense is dynamic and
can be changed/altered in a relatively short period of time.garis pertahanan fleksibel bersifat
dinamis dan dapat berubah / diubah dalam waktu yang relatif singkat waktu.
b. IV.NORMAL PERTAHANAN
The normal line of defense represents system stability over time.Garis normal mewakili garis
pertahanan stabilitas sistem dari waktu ke waktu. It is considered to be the usual level of stability
in the system. Hal ini dianggap sebagai tingkat biasa stabilitas sistem. The normal line of defense
can change over time in response to coping or responding to the environment. Garis normal
pertahanan dapat berubah dari waktu ke waktu sebagai respons untuk mengatasi atau
menanggapi lingkungan. An example is skin, which is stable and fairly constant, but can thicken
into a callus over time. Contohnya adalah kulit, yang stabil dan cukup konstan, tetapi dapat
menebal menjadi kalus dari waktu ke waktu.
c. V. LINES OF RESISTANCE-GARIS PERTAHANAN
The lines of resistance protect the basic structure and become activated when environmental
stressors invade the normal line of defense.Garis-garis perlawanan melindungi struktur dasar dan

menjadi aktif ketika tekanan lingkungan yang menyerang garis pertahanan normal. Example:
activation of the immune response after invasion of microorganisms. Contoh: aktivasi respon
kekebalan setelah invasi mikroorganisme. If the lines of resistance are effective, the system can
reconstitute and if the lines of resistance are not effective, the resulting energy loss can result in
death. Jika garis resistensi yang efektif, sistem ini dapat menyusun kembali dan jika garis
resistensi yang tidak efektif, kehilangan energi yang dihasilkan dapat mengakibatkan kematian.
5. Gangguan pertahanan
Kerusakan sistem pertahanan tubuh oleh dan akibat dari tekanan.
6. Tingkat reaksi
Tindakan yang muncul akibat dari pengaruh tekanan.
7. Intervensi
Identifikasi tindakan sebagai akibat dari reaksi yang timbul.
8. Tingkat-tingkat pencegahan
a. Pencegahan primer (sebelum terjadi tindakan)
Mengidentifikasikan faktor-faktor resio, berusaha mengeliminasi stressor dan fokus pada
pengaman kubu pertahanan normal dan penguatan kubu pertahanan fleksibel. Suatu reaksi belum
lagi terjadi, namun tingkat resiko telah diketahui.
b. Pencegahan sekunder (ketika terjadi tindakan)
Berhubungan dengan intervensi adalah penyembuhan aktif yang dimulai setelah gejala-gejala
yang telah terjadi. Fokusnya adalah penguatan kubu-kubu resistensi internal. Mereduksi reaksi
dan meningkatkan faktor resistansi.
c. Pencegahan tersier (adaptasi pada tindakan)
Mengarah pada intervensi yang menyertai intervensi dalam tahap sekunder. Hal ini terfokus pada
readaptasi dan stabilitas serta mengamankan pemulihan kembali pada keafiatan yang menyertai
penyembuhan.Perawat menekankan pendidikan klien dalam penguatan resistansi terhadap
stressor dan cara-cara pertolongan pencegahan kambuhnya reaksi atau rekresi.
9. Penyesuaian kembali
Adaptasi dari tindakan yang beasal dari sekitar baik secara inter personal, intra personal dan
ektra personal. Faktor yang perlu diperhatikan adalah:
a. Fisiologi individu, fisika merujuk dari struktur dan fungsi tubuh;
b. Psikologi individu, mengacu pada proses mental dan emosi;
c. Sosial kultural, mengacu pada hubungan sosial / budaya;
d. Perkembangan individu, merujuk kepada mereka yang terkait dengan proses pembangunan selama
usia;
e. Spiritual, mengacu pada pengaruh keyakinan spiritual.
2.5 Asumsi Teori Betty Neuman
Asumsi yang dikemukakan oleh Betty Neuman dalam memberikan respon terhadap
tekanan yaitu:
1. Manusia

Merupakan suatu sistem terbuka yang selalu mencari keseimbangan dari harmoni dan merupakan
satu kesatuan dari fisiologis, psikolois, sosiokultural, perkembangan dan spiritual.
2. Lingkungan
Yaitu meliputi semua faktor internal dan eksternal atau pengaruh-pengaruh dari sekitar klien atau
sistem klien.
3. Kesehatan
Suatu kondisi terbebasnya dari gangguan pemenuhan kebutuhan sehat yang merupakan
keseimbangan yang dinamis sebagai dampak dari keberhasilan menghindari atau mengatasi
stressor.
2.6 Bentuk Logika Teori Betty Neuman
Bentuk logika teori Betty Neuman menggunakan logika deduktif dan induktif dalam
mengembangkan teori modelnya yang telah dipertimbangkan terlebih dahulu. Betty Neuman
menemukan teori modelnya dari berbagai teori dan disiplin ilmu. Teori ini juga merupakan hasil
pengamatan dan pengalaman selama bekerja dipusat kesehatan mental keperawatan. Teori Betty
Neuman pertama kali dipublikasikan tahun 1972. Model keperawatan menurut Betty Neuman
disebut The Neuman Health Care System yaitu model konsep yang menggambarkan aktifitas
keperawatan yang ditujukan kepada penekanan diri secara fleksibel (flexible line of difense)
adalah dinamis dan dapat secara cepat berubah pada periode singkat waktu atau normal (normal
line of difense) mempresentasikan kondisi kesetimbangan personal / kondisi adaptasi yang
dikembangkan atau dikelola tiap waktu dan dianggap normal oleh personal tersebut maupun
resisten dengan sasaran pelayanan adalah komunitas.
Pada tahun 1989 Betty Neuman berpendapat bahwa Stressor mempengaruhi
keseimbangan homeostatis jika keseimbangan ini terganggu maka energi dikeluarkan untuk
mengatasinya. Untuk membuat kehidupan menjadi seimbang, maka rangkaian sistem tersebut
harus menjadi interaksi antara sesama manusia. Interaksi ini akan membuat seseorang
meningkatkan ketahanan dalam kehidupannya. Dalam kehidupan sehari-hari individu selalu
berusaha mempertahankan dan memenuhi kebutuhan biologi, psikologi dan sosial kultural.
Adanya stress sebagai penyakit menyebabkan seseorang bereaksi untuk mempertahankan
kesehatannya melalui mekanisme pemecahan masalah atau koping tertentu. Penyebab stressor
dapat berasal dari diri sendiri, dari luar individu atau karena interaksi dengan prang lain. Pada
hubungan individu dengan stres, reaksinya atas stres, dan faktor-faktor pemulihan kembali yang
dinamis secara alamiah. Pemulihan kembali (rekonstitusi) adalah kondisi adptasi terhadap
terhadap stressor. Model keperawatan Betty Neuman yang diterima secara luas adalah komunitas
keperawatan, secara nasional atau internasional.
2.7 Model Betty Neuman dalam Lingkungan Komunitas
Model konseptual dari Neuman memberikan penekanan pada penurunan stress dengan cara
memperkuat garis pertahanan diri keperawatan ditujukan untuk mempertahankan keseimbangan
tersebut dengan terfokus pada empat intervensi yaitu:
1. Intervensi yang bersifat promosi

Dilakukan apabila gangguan yang terjadi pada garis pertahanan yang bersifat fleksibel
yang berupa:
a. Pendidikan kesehatan
b. Mendemonstrasikan keterampilan keperawatan dasar yang dapat dilakukan klien dirumah atau
komunitas yang bertujuan meningkatkan kesehatan.
2. Intervensi yang besifat prevensi
Dilakukan apabila garis pertahanan terganggu :
a. Deteksi dini gangguan kesehatan, misalnya deteksi tumbuh kembang balita, keluarga dan lainlainnya.
b. Memberikan zat kekebalan pada klien yang bersifat individu misalnya : konseling pranikah.
3. Intervensi yang bersifat kuratif
Dilakukan apabila garis pertahanan terganggu.
4. Intervensi yang bersifat rehabilitatif
Dilakukan seperti pada upaya kuratif yaitu apabila garis pertahanan resisten yang
terganggu. Komunitas dilihat sebagai klien yang dipengaruhi oleh dua aktor utama yaitu
komunitas yang merupakan klien dan penggunaan proses keperawatan sebagai pendekatan yang
terdiri dari 5 tahapan yaitu:
a. Pengkajian, tahap proses keperawatan dimana perawatterfokus pada klien untuk mendapatkan data
base yang komprehensif untuk mengetahui keadaan dan kesehatan yang ada dan aktualisasi atau
potensial reaksi terhadap stres lingkungan.
b. Diagnosis keperawatan komunitas, data dengan teori juga menyediakan perawatan dasar untuk
diagnosis. The nursing diagnostic statement should reflect the entire client condition.Pernyataan
diagnostik perawat harus mencerminkan seluruh kondisi klien.
c. Perencanaan, melibatkan negosiasi antara pemberiperawatan dan klien. The overall goal of the care
giver is to guide the client to conserve energy and to use energy as a force to move beyond the
present.Tujuan menyeluruh dari pemberi perawatan adalah membimbing klien untuk menghemat
energi dan menggunakan energi sebagai kekuatan untuk bergerak melampaui masa sakit.
d. Pelaksanaan, tindakan keperawatan didasarkan pada sintesis data base yang komprehensif tentang
klien dan teori yang sesuai dengan klien dan pengasuh persepsi dan kemungkinan untuk
fungsional kompetensi di lingkungan. Menurut evaluasi langkah ini menegaskan bahwa yang
diantisipasi atau yang ditentukan perubahan yang telah terjadi. Immediate and long range goals
are structured in relation to the short term goals. Segera dan tujuan jangka panjang yang
terstruktur dalam kaitannya dengan tujuan jangka pendek.
e. Evaluasi, yang diantisipasi atau perubahan yang ditentukan telah terjadi jIf it is not met the goals are
reformed.ika tidak mencapai tujuan.
2.8 Teori Betty Neuman dengan Konsep Utama Keperawatan

Teori model Neuman menggambarkan partisipasi aktif perawat terhadap klien dengan tingkatan
yang menyangkut bermacam-macam pengaruh terhadap respon klien akibat tekanan atau
stress. Klien dalam hubungannya timbal balik dengan lingkungan sekitarnya selalu membuat
keputusan yang menyangkut hal atau sesuatu yang akan berakibat kepadanya. Ada 4 faktor yang
merupakan konsep mental klien yaitu :
1. Individu atau pasien itu sendiri
Orang adalah multidimensi yang berlapis. Each layer consists of five person variables
or subsystems: Setiap lapisan terdiri dari lima orang variabel atau subsistem:
a.Physical/Physiological Fisik / Fisiologis;
b.Psychological Psikologis;
c.Socio-cultural Sosial budaya;
d. Perkembangan;DevelopmentalpP
e.Spiritual Spiritual.
The layers, usually represented by concentric circle, consist of the central core, lines of
resistance, lines of normal defense, and lines of flexible defense.Lapisan, biasanya diwakili oleh
lingkaran konsentris, terdiri dari inti pusat, garis-garis perlawanan, garis pertahanan normal, dan
garis pertahanan fleksibel. The basic core structure is comprised of survival mechanisms
including: organ function, temperature control, genetic structure, response patterns, ego, and
what Neuman terms 'knowns and commonalities'. Struktur inti dasar terdiri dari mekanisme
bertahan hidup termasuk: fungsi organ, suhu kontrol, struktur genetik, pola respons, dan ego.
Lines of resistance and two lines of defense protect this core. Garis resistensi dan dua baris
pertahanan melindungi inti ini. The person may in fact be an individual, a family, a group, or a
community in Neuman's model. Orang mungkin sebenarnya menjadi suatu individu, keluarga,
kelompok, atau masyarakat di model Neuman. The person, with a core of basic structures, is seen
as being in constant, dynamic interaction with the environment. Orang, dengan inti struktur
dasar, dipandang sebagai terus-menerus, dinamis interaksi dengan lingkungan. Around the basic
core structures are lines of defense and resistance (shown diagrammatically as concentric circles,
with the lines of resistance nearer to the core. The person is seen as being in a state of constant
change and-as an open system-in reciprocal interaction with the environment (ie affecting, and
being affected by it). Sekitar dasar struktur inti garis pertahanan dan perlawanan (ditunjukkan
dalam diagram sebagai lingkaran konsentris, dengan garis-garis perlawanan lebih dekat ke inti.
Orang dilihat sebagai berada dalam keadaan yang selalu berubah dan sebagai sebuah sistem
terbuka dalam interaksi timbal balik dengan lingkungan (yaitu yang mempengaruhi, dan menjadi
terpengaruh oleh hal itu).
2. Lingkungan sekitarnya
Lingkungan dipandang sebagai totalitas internal dan kekuatan eksternal yang
mengelilingi seseorang dan dengan mana mereka berinteraksi pada waktu tertentu.These forces
include the intrapersonal, interpersonal and extra personal stressors which can affect the person's
normal line of defense and so can affect the stability of the system. Kekuatan ini mencakup

intrapersonal, interpersonal dan stres pribadi tambahan yang dapat mempengaruhi orang normal
dan garis pertahanan sehingga dapat mempengaruhi stabilitas sistem.
a.The internal environment exists within the client system. Lingkungan internal ada dalam
sistem klien;
b.The external environment exists outside the client system. Lingkungan eksternal ada di
luar sistem klien;
c.Neuman also identified a created environment which is an environment that is created and
developed unconsciously by the client and is symbolic of system wholeness. Neuman juga
mengidentifikasi lingkungan yang menciptakan lingkungan yang diciptakan dan dikembangkan
secara tidak sadar oleh klien dan sistem simbolis keutuhan.
3. Kesehatan
Neuman mendefinisikan kesehatan adalah kondisi di mana semua bagian dan subpart
(variabel) selaras dengan seluruh klien. As the person is in a constant interaction with the
environment, the state of wellness (and by implication any other state) is in dynamic equilibrium,
rather than in any kind of steady state. Sebagai orang yang berada dalam interaksi yang konstan
dengan lingkungan, keadaan kesehatan (dan implikasinya negara lainnya) berada dalam
kesetimbangan dinamis, bukan di segala macam kondisi mapan. Neuman proposes a wellnessillness continuum, with the person's position on that continuum being influenced by their
interaction
with
the
variables
and
the
stressors
they
encounterNeuman
mengusulkan wellness (penyakit kontinum), dengan posisi orang yang kontinum dipengaruhi
oleh interaksi mereka dengan variabel dan tekanan yang mereka hadapi. The client system moves
toward illness and death when more energy is needed than is available. Sistem klien bergerak ke
arah penyakit dan kematian bila dibutuhkan lebih banyak energi daripada yang tersedia. The
client system moves toward wellness when more energyis available than is needed. Sistem klien
bergerak ke arah kesehatan ketika lebih energis tersedia daripada yang dibutuhkan.
4. Pelayanan
Neuman melihat keperawatan sebagai profesi yang unik yang berkaitan dengan semua
variabel-variabel yang mempengaruhi tanggapan seseorang terhadap stressor.The person is seen
as a whole, and it is the task of nursing to address the whole person. Neuman melihat personal
sebagai keseluruhan, dan tugas perawat untuk mengatasi seluruh masalah yang dihadapi pasien.
Neuman defines nursing as actions which assist individuals, families and groups to maintain a
maximum level of wellness, and the primary aim is stability of the patient/client system, through
nursing interventions to reduce stressorNeuman mendefinisikan keperawatan sebagai tindakan
yang membantu individu, keluarga dan kelompok untuk mempertahankan tingkat maksimum
kesehatan, dan tujuan utama adalah stabilitas pasien / sistem klien melalui intervensi
keperawatan untuk mengurangi stres. Neuman states that, because the nurse's perception will
influence the care given, then not only must the patient/client's perceptions be assessed, but so
must those of the caregiver (nurse).Neuman menyatakan persepsi perawat akan mempengaruhi
perawatan yang diberikan kepada pasien. Peran perawat dilihat dari segi derajat reaksi terhadap

stres, dan penggunaan primer, sekunder dan tersier intervensi dalam memberikan perawatan
terhadap pasien.
Neuman envisions a 3-stage nursing process:Neuman membayangkan sebuah 3-tahap proses
keperawatan:
1. Nursing Diagnosis - based of necessity in a thorough assessment, and with consideration given to
five variables in three stressor areas.1. Diagnosis Keperawatan, berdasarkan kebutuhan dalam
penilaian menyeluruh, dan dengan pertimbangan yang diberikan kepada lima variabel penekan
dalam tiga wilayah.
2. Nursing Goals - these must be negotiated with the patient, and take account of patient's and nurse's
perceptions of variance from wellness2. Tujuan Keperawatan, ini harus dirundingkan dengan
pasien, dan memperhatikan pasien dan persepsi perawat varians dari penyakit.
3. Nursing Outcomes - considered in relation to five variables, and achieved through primary,
secondary and tertiary interventions.3. Hasil Keperawatan, mempertimbangkan hubungannya
dengan lima variabel, dan dicapainya tujuan keperawatan melalui primer, sekunder dan tersier
intervensi

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Secara garis besar teori model Neuman mengemukakan bahwa dalam memberikan
tindakan keperawatan terhadap klien atau pasien yang mengalami stress (gangguan mental)
perawatan harus dilaksanakan melalui beberapa pendekatan-pendekatan perorangan secara total
dengan memperhatikan faktor-faktor antara lain tekanan, struktur pokok sumber energi, struktur
ketahanan, garis normal pertahanan, gangguan ketahanan, intervensi, tingkat-tingkat pencegahan
dan penyesuaian kembali.
3.2 Saran
Sebagai perawat ada baiknya kita harus mengetahui tindakan apa yang harus kita berikan jika
menghadapi kondisi pasien atau klien yang memberikan respon atau tindakan yang diakibatkan
adanya tekanan atau stressor terhadap pasien dan akibat yang mungkin bisa terjadi.

DAFTAR PUSTAKA
Ali, H. Zaidin. 2000. Dasar-dasar Keperawatan Profesional. Jakarta: Widya Mediks
Asmadi. 2005. Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: Buku Kedokteran EGC
Gaffar, La Ode Jumadi. 1999. Pengantar Keperawatan Profesional. Jakarta: Buku Kedokteran EGC
Hidayat, A. Aziz Alimul. 2004. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: Salemba Mediks
Potter & Perry. 2005. Fundamental Keperawatan Volume I. Jakarta: Buku Kedokteran EGC
Wardhono, Adhitya, S. E..,M.Sc..,Ph.D., dkk. 2009. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Jember:
Universitas Jember

makalah model konseptual dan teori keperawatan menurut pendapat


beberapa tokoh

BAB I
PENDAHULUAN
1.1.

Latar Belakang
Pada saat ini ilmu keperawatan telah mengalami banyak perubahan, karena ilmu
keperawatan merupakan suatu ilmu terapan yang selalu berubah sesuai dengan adanya kemajuan
teknologi yang di gunakan pada saat ini.
Teori keperawatan juga sangat penting bagi kehidupan manusia saat ini, dari konsep dan
teori keperawatan inilah manusia akan banyak mempelajari tentang ilmu keperawatan yang baik
dan benar, manusia makhluk yang sempurna yang memiliki berbagai macam perbedaan yang
perlu untuk di ketahui, oleh sebab itulah penulis sangat tertarik dengan judul: Model
Konseptual Dan Teori Keperawatan Menurut Pendapat Beberapa Tokoh.
Konsep dan teori keperawatan sangat bermanfaat untuk di ketahui lebih dalam bagi
mahasiswa/mahasiswi yang sedang belajar di sekolah tinggi kesehatan saat ini, dalam konsep

dan teori keperawatan kita akan mengenal berbagai macam cara dan solusi untuk menjadi
perawat yang profesianal di massa depan.

1.2

Tujuan Penulisan
Tujuan Umum : Agar kita mampu untuk memahami Model konseptual dan teori keperawatan
menurut pendapat beberapa tokoh.
Tujuan Khusus : Setelah mengetahui model konseptual dan teori keperawatan menurut pendapat beberapa
tokoh, kita harus bisa mengerti dan memahami maksud konsep dan teori dari tokoh-tokoh
tersebut.
1. Mengetahui model konseptual dan teori menurut pandangan Betty Neuman .
2. Mengetahi model konseptual dan teori menurut pandangan Jean Watson.
1.3

Manfaat Penulisan
1.3.1 Teori
Manfaat makalah ini untuk menambah ilmu pengetahuan dan wawasan , bagi para
mahasiswa/mahasiswi STIKES Eka Harap agar lebih mengetahui dan memahami model
konseptual dan teori keperawatan menurut pendapat beberapa tokoh.
1.3.2 Praktis
Manfaat yang kami harapkan dalam penulisan makalah ini, agar dapat dijadikan sebagai
ilmu pengetahuan dan penunjang untuk mahasiswa/mahasiswi.

1.4

Rumusan Masalah
1. Bagaimana model konseptual dan teori keperawatan menurut pandangan Betty Neuman ?
2. Bagaimana model konseptual dan teori keperawatan menurut pandangan Jean Watson ?

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1

Model Konseptual Dan Teori Keperawatan Menurut Pandangan Betty Neuman


Model konsep yang di kemukakan oleh Betty Neuman ini adalah model konsep Health
Care System, yaitu model konsep yang menggambarkan aktivitas keperawatan yang ditujukkan
kepada penekanan penurunan sters dengan memperkuat garis pertahanan diri secara fleksibel
atau normal maupun resistan dengan sasaran pelayanan adalah komunitas.
Garis pertahanan diri pada komunitas tersebut meliputi garis pertahan fleksibel, yaitu
ketersediaan dana pelayanan kesehatan, iklim dan pekerjaan dan lain-lain, garis pertahanan
normal yang meliputi, ketersediaan pelayanan, adanya perlindungan status nutrisi secara umum,
tingkat pendapatan , rumah yang memenuhi syarat kesehatan dan sikap masyarakat terhadap
kesehatan dan garis pertahanan resistan yang meliputi adanya ketersediaan pelayanan kesehatan,
tingkat pendidikan masyarakat, transfortasi, tempat rekreasi dan cakupan dari imunisasi di
daerah yang ada. Intervensi keperawatan diarahkan pada garis pertahanan dengan penggunaan
pencegahan primer, sekunder dan tersier. Model ini bertujuan agar menjadi stabilitas klien dan
keluarga dalam lingkungan yang dinamis. Sehingga Betty Neuman menggambarkan peran
perawat dapat bersifat menyeluruh dan saling ketergantungan ( Interdepensi).
Betty Neuman dalam memahami konsep keperawatan ini memiliki dasar pemikiran
yang terkait dengan komponen paradigma yaitu memandang manusia sebagai suatu sistem
terbuka yang selalu mencari keseimbangan dan merupakan satu kesatuan dari variable yang
untuh di antaranya fisiologis,psikologis,sosiokultural dan spiritual, juga memandang pelayanan
keperawatan akan di pengaruhi lingkungan sekitar klien serta memandang sehat sebagai kondisi
terbebasnya dari gangguan pemenuhan kebutuhan dan merupakan keseimbangan yang dinamis
dari menghindar stressor.
Secara umum fokus dari model konsep keperawatan menurut Neuman ini berfokus
pada respons terhadap stresor serta faktor-faktor yang mempengaruhi proses adaptasi pada
pasien. Untuk itu tindakan keperawatan yang seharusnya dilakukan menurut Neuman adalah
mencegah atau mengurangi adanya reaksi tubuh akibat stresor. Upaya tersebut dapat juga
dinamakan pencegahan primer,sekunder dan tersier.
Pencegahan primer dapat meliputi berbagai tindakan keperawatan untuk
mengidentifikasikan adanya stresor, mencegah reaksi tubuh karena adanya stresor serta
mendukung koping pada pasien secara konstruktif. Pencegahan sekunder menurut Nueman
meliputi berbagai tindakan keperawatan yang dapat mengurangi atau menghilangkan gejala
penyakit serta reaksi tubuh lainnya karena adanya stresor dan pencegahan tersier dapat meliputi
pengobatan secara rutin dan teratur serta pencegahan terhadap adanya kerusakan lebih lanjut dari

komplikasi suatu penyakit. Upaya pencegahan tersebut dipentingkan dengan adanya pendidikan
kesehatan dan pemeliharaan kesehatan.
Menurut Neuman lingkungan adalah seluruh faktor-faktor internal dan eksternal yang
berada di sekitar klien . Neuman mengatakan baik lingkungan internal maupun ekternal pada
manusia memiliki hubungan yang harmonis dan keduanya mempunyai keseimbangan yang
bervariasi, dimana keseimbangan atau keharmonisan antara lingkungan internal dan eksternal
tersebut dipertahankan. Pengaruh lingkungan terhadap klien atau sebaliknya bias berdampak
positif atau negative. Stressor yang berasal dari lingkungan meliputi 3 hal yaitu intrapersonal,
interpersonal dan extrapersonal. Neuman membagi lingkungan menjadi 3 yaitu :
1). Lingkungan internal yaitu lingkungan intrapersonal yang ada dalam sistem .
2). Lingkungan eksternal adalah lingkungan yang berada diluar sistem klien. Kekuatan-kekuatan
dan pengaruh interaksi yang berada diluar sistem klien.
3). Lingkungan yang diciptakan merupakan pertukaran energi dalam sistem terbuka dengan
lingkungan internal dan eksternal yang bersifat dinamis.Lingkungan ini tujuannya adalah untuk
memberikan stimulus positif kearah kesehatan klien.
Perawat dalam model Neuman dipandang sebagai aktor atau pemberi intervensi yang
mempunyai tujuan mengurangi pertemuan individu dengan stressor yang jelas atau
meminimalkan efeknya. Perawat mungkin memilih untuk mengintervensi dengan cara
menguatkan kemampuan klien untuk berespon terhadap stressor. Jadi tanpa memperhatikan
apakah pertemuan dengan stressor itu menghasilkan hasil yang positif atau negatif, perawat
memberikan pelayanan sebagai peserta yang aktif dalam mendukung pertahanan klien dengan
membantu klien berespon yang sesuai terhadap stressor yang datang. Partisipasi aktif dari klien
membenarkan arti dari pengalamannya dengan perawat. Selanjutnya pembuatan tujuan
kolaborasi dan kemajuannya adalah istilah yang digunakan Neuman untuk menjelaskan aktivitas
antara perawat dan klien. Neuman menyatakan bahwa sekali masalah utama telah didefinisikan
dan diklasifikasikan satu keputusan harus dibuat sebagai bentuk intervensi apa yang harus
diambil sebagai prioritas.Yang membuat keputusan adalah proses kolaborasi antara perawat dan
klien terlibat dalam merundingkan tujuan kolaborasi yang sesuai. Perawat membantu klien
berbeda tergantung pencegahan primer, sekunder atau tersier yang diperlukan. Dalam situasi
perawatan tiap klien perawat mengkaji dan mengintervensi secara berbeda. Contoh jika stressor
ada di lingkungan klien tapi tidak merusak garis pertahanan normal (tingkat pencegahan primer),
perawat mungkin mengkaji faktor-faktor resiko dan mencari kemungkinan untuk mengajari atau
membantu klien sesuai dengan kebutuhannya. Jika stressor telah menembus garis pertahanan
normal (tingkat pencegahan sekunder perawat mungkin bertindak untuk menentukan sifat dari
proses penyakit dan mulai berurusan dengan respon maladaptive. Jika stressor dihasilkan dalam
gejala-gejala sisa (tingkat pencegahan tertier) perawat berusaha untuk membatasi atau

mengurangi efek, barangkali dengan menggunakan sumber-sumber rehabilitasi. Ringkasnya


perawat atau profesi kesehatan lain menggunakan model Neuman adalah pengevaluasi aktif dan
pemberi intervensi aktif. Klien dipandang sebagai aktif tetapi lebih rendah disbanding perawat
berhubungan beberapa perubahan status kesehatan. Keperawatan digambarkan sebagai profesi
yang unik, keunikannya dihubungkan dengan sifat holistic manusia dan pengaruh dari variable
yang berinteraksi dalam lingkungan internal maupun eksternal. Perawat mengkaji semua factor
yang berpengaruh pada klien.Contoh Neuman menyatakan bahwa lapang persepsi pemberi
pelayanan professional dan klien harus dikaji karena persepsi klien dan caregiver mungkin
bervariasi. Dengan demikian hal ini akan mempengaruhi tindakan . Pengkajian persepsi berarti
bahwa perawat mengkaji kebutuhan dan nilai-nilai yang dimiliki klien yang berhubungan
dengan kondisi klien sebelum membuat keputusan. Hal ini penting bahwa pengkajian persepsi
harus menjadi aspek yang dimuat karena ini akan sangat berguna pada format proses perawatan
yang selanjutnya dibuat oleh Neuman.

2.2

Model Konsep Dan Teori Keperawatan Menurut Pandangan Jean Waston


Jean Waston dalam memahami konsep keperawatan terkenal dengan teori
pengetahuan manusia dan merawat manusia. Tolak ukur pandangan Waston ini di dasari pada
unsure teori kemanusian. Pandangan teori Jean Watson ini memahami bahwa manusia memiliki
empat cabang kebutuhan manusia yang saling berhubungan diantaranya:
kebutuhan dasar biofisikal (kebutuhan untuk hidup ) yang meliputi kebutuhan makanan dan
cairan, kebutuhan eliminasi dan kebutuhan ventilasi.
kebutuhan psikofisikal( kebutuhan fungsional ) yang meliputi kebutuhan aktivitas dan istirahat,
kebutuhan seksual dan kebutuhan psikososial ( kebutuhan untuk integrasi ) yang meliputi
kebutuhan untuk berprestasi, kebutuhan organisasi,
keebutuhan intra dan interpersonal ( kebutuhan untuk pengembangan ) yaitu kebutuhan
aktualisasi diri.

Berdasarkan empat kebutuhan tersebut, Jean Waston memahami bahwa manusia


adalah mahluk yang sempurna yang memiliki berbagai macam ragam perbedaan, sehingga dalam
upaya mencapai kesehatan, manusia seharusnya dalam keadaan sejahtera baik fisik, mental dan
spiritual karena sejahtera merupakan keharmonisan antara pikiran, badan dan jiwa sehingga
untuk mencapai keadaan tersebut keperawatan harus berperan dalam meningkatkan status

kesehatan, mencegah terjadinya penyakit, mengobati berbagai penyakit dan penyembuhan


kesehatan dan fokusnya pada peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit.
Teori Watson ( 1985,1987 ) mendefinisikan hasil kegiatan keperawatan dalam
melihat aspek manusia ( Tomey dan Alligood 2006 ) kegiatan keperawatan bertujuan untuk
memahami antar kesehatan penyakit dan kebiasaan manusia. Dengan demikian perawatan tertuju
pada pronasi dan perbaikan kesehatan serta pencegahan penyakit, Watson membuat mode proses
keperawatan membantu klien dan mencapai kesehatan atau meninggal dengan tenang. Proses
keperawatan ini membutuhkan perawat yang mengetahui tentang kebiasaan manusia dan respon
manusia terhadap masalah kesehatan yang sudah ada, atau berpotensi akan timbul perawat yang
perlu mengetahui kebutuhan individu bagaimana responnya terhadap sesama kekuatan serta
keterbatasan klien dan keluarganya selalu perawat membantu dan memberikan perhatian serta
empatik pada klien dan keluarga.
Watson mengemukakan bahwa caring merupakan inti dari keperawatan. Dalam hal
ini caring merupakan perwujudan dari semua faktor yang digunakan perawat dalam memberikan
pelayanan kesehatan pada klien. Kemudian caring juga menekankan harga diri individu, artinya
dalam melakukan praktik keperawatan, perawat senantiasa selalu menghargai klien dengan
menerima kelebihan maupun kekurangan klien. Watson juga mengemukakan bahwa respon
setiap individu terhadap suatu masalah kesehatan unik, artinya dalam praktik keperawatan,
seorang perawat harus mampu memahami setiap respon yang berbeda dari klien terhadap
penderitaan yang dialaminya dan memberikan pelayanan kesehatan yang tepat dalam setiap
respon yang berbeda baik yang sedang maupun akan terjadi.
Keperawatan berfokus pada promosi kesehatan, pencegahan penyakit dan caring ditujukan
untuk klien baik dalam keadaan sakit maupun sehat.Keperawatan berlandaskan kepada rasa
kemanusiaan dan ilmu. Tujuan pemberian proses keperawatan melalui proses caring adalah
untuk menolong masyarakat agar mendapatkan derajat kesehatan yang optimal. Watson (1999)
menekankan bahwa perawat dalam hal ini sebagai care giver yang perlu memahami kesadaran
dan kehadirannya dalam waktu berinteraksi dengan pasiennya.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dapat disumpulkan bahwa konseptual dan teori keperawatan Betty Neuman model
sistem dikembangkan berdasarkan pada teopri umum dan memandang keluarga sebagai suatu
sistem terbuka yang bereaksi terhadap tressor dan lingkungan. Variabel klien adalah pisiologis,
psikologis, sosial budaya, perkembangan dan spiritual. Entervensi terjadi melalui 3 cara
pencegahan yaitu pencegahan primer, skunder, dan tresier. Model ini digunakan dalam
pendidikan keperawatan, riset, admistrasi dan langsung dipelayana keperawatan.
Penggunaan model konsep keperawatn untuk menganalisis suatu konsep tertentu dapat
memberikan pedoman bagi kita dalam pengembangan perangkat penilaian dan pengukuran yang
lebih spesifik, handal (reliable) dan akurat. Sebab fokus utama keperawatan adalah klien,
lingkungan, dan kesehatan. Dalam praktek pelayanan keperawatan,penggunaan model
keperawatan akan membantu perawat dalam mendefinisikan area penilaian dan memberikan
pedoman.
Jean Watson memiliki beberapa konsep utama yaitu konsep tentang manusia, konsep tentang
kesehatan, konsep tentang lingkungan, konsep tentang keperawatan (yang dijelaskan dalam
makalah) dan Jean Watson berupaya untuk mendefinisikan hasil dari aktifitas keperawatan yang
berhubungan dengan aspek humanistik dari kehidupan. Tindakan Keperawatan yang mengacu
langsung pada pemahaman hubungan antara sehat, sakit dan perilaku manusia.

3.2
1.
2.
3.

Saran
Ada beberapa saran dari penulis yang mungkin bermanfaat yaitu :
Memahami akan konseptual dan teori keperawatan menurut Betty Neuman.
Memahami akan konseptual dan teori keperawatan menurut Jean Watson.
Sebagai seorang perawat harus mampu mengetahui konseptual dan teori keperawatan menurut
Betty Neuman dan Jean Watson.

DAFTAR PUSTAKA

Perry Pofter. Fundamental Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.copyrigh 2009.


Ns. Nasir Abdul, S.Kep ; Ns. Muhith Abdul, S.Kep.,M.Kes;
Ns. Sajidin Muhammad, S.Kep., M.Kes; Mubarak Iqbal Wahit, S.K.M. Komunikasi Dalam
Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika. 2009.
Hidayat Alimul Aziz A. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan . Jakarta : Salemba Medika.
2004.

Anda mungkin juga menyukai