Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

TEORI DAN MODEL KEPERAWATAN


“COMMUNITY AS CLIENT OR PARTERSHIP MODEL
OLEH ANDERSON-MCFARLANE”
KEPERAWATAN KOMUNITAS

Dosen Pengampu :
Ns. Kartika Setia Purdani, M.Kep,. PhD

Disusun Oleh :
Kelompok 9

Niswatun Rahmadani 2011102411127


Suci Hana Tyas .A 2011102411129
Reza Nabilla Syifa 2011102411131
Nur’Aini Aprillia 2011102411132
Retno Santi Selviana 2011102411134
Wahyu Rizki Aji .P 2011102411136

PRODI S1 ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KALIMANTAN TIMUR
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat, hidayah dan petunjuknya pada penulis, sehingga penulis
dapat menyelesaikan masalah ini untuk menambah wawasan untuk memahami
tentang “Teori dan Model Community as Client Partnership Model Oleh
Anderson-McFarlen” dapat terselesaikan.
Tidak lupa kami ucapkan terimakasih kepada teman-teman yang telah
berkontribusi dengan memberikan ide-idenya sehingga makalah ini disusun
dengan baik dan rapi. Kami berharap semoga makalah ini bisa menambahkan
pengetahuan pembaca. Namun terlepas dari itu, kami memahami semoga makalah
ini masih jauh dari kata sempurna sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta
saran yang membangun demi terciptanya makalah selanjutnya yang baik lagi.

Samarinda, 07 April 2023

Kelompok 9
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Model Community as Partner menggambarkan aktivitas keperawatan
yang ditujukan kepada penekanan penurunan stressor dengan cara
memperkuat garis pertahanan diri, baik yang bersifat fleksibel, normal,
maupun resisten dengan komunitas sebagai sasaran pelayanan. Stressor
merupakan tekanan rangsangan yang menghasilkan ketegangan sehingga
berpotensi menyebabkan ketidakseimbangan dalam sistem yang berasal dari
luar komunitas atau dari dalam komunitas. Stressor memasuki garis
pertahanan normal maupun fleksibel sehingga menimbulkan gangguan dalam
komunitas yang disebut derajat reaksi. Derajat reaksi ini dapat dilihat dari
angka kematian dan kesakitan, pengangguran, dan lain-lain. Stressor dan
derajat reaksi menjadi bagian dari diagnosis keperawatan, misalnya masalah
berupa pola makan (derajat reaksi) pada penderita Diabetes mellitus karena
proses penyembuhannya yang membutuhkan waktu lama dan membutuhkan
diet yang ketat (stressor) (Anderson dan McFarlane, 2007).
Model Community as Partner terdapat dua komponen utama yaitu
roda pengkajian komunitas dan proses keperawatan. Roda pengkajian
komunitas terdiri dari (1) inti komunitas (the community core), (2) subsistem
komunitas (the community subsystems), dan (3) persepsi (perseption). Model
ini lebih berfokus pada perawatan kesehatan masyarakat yang merupakan
praktek, keilmuan, dan metodenya melibatkan masyarakat untuk
berpartisipasi penh dalam meningkatkan kesehatannya. (Anderson dan
McFarlane; Community as Partner)
1.2 Rumusan Masalah
Untuk mengetahui dan memahami pengkajian komunitas dari :
1. Mengetahui pengertian dan konsep model community as partner
2. Mengetahui dan paradigma keperawatan community as partner
3. Mengetahui asuhan keperawatan komunitas berdasarkan model community
as partner

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dan konsep model community as partner
2. Untuk mengetahui dan paradigma keperawatan community as partner
3. Untuk mengetahui asuhan keperawatan komunitas berdasarkan model
community as partner

1.4 Manfaat
1. Bagi mahasiswa keperawatan, agar lebih mengetahui Model Aplikasi
Keperawatan menurut Anderson dan McFarlane dalam bidang ilmu
keperawatan.
2. Bagi penulis, agar dapat memahami Konsep Teori dan Model oleh
Anderson dan McFarlane.
BAB II

KONSEP TEORI

2.1 Pengertian dan Konsep Model


Model konseptual adalah sintesis seperangkat konsep dan pernyataan
yang mengintegrasikan konsep-konsep tersebut menjadi suatu kesatuan.
Model keperawatan dapat didefinisikan sebagai kerangka pikir, sebagai satu
cara melihat keperawatan, atau satu gambaran tentang lingkup hidup
keperawatan. Model ini sebagai panduan proses keperawatan dalam
pengkajian komunitas; analisa dan diagnosa; perencanaan; implementasi
komunitas yang terdiri dari tiga tingkatan pencegahan; primer, sekunder, dan
tersier, dan program evaluasi (Hitchcock, Schubert, Thomas, 1999).
Konsep Community as Partner diperkenalkan Anderson dan
McFarlane yang merupakan pengembangan dari model Neuman yang
menggunakan pendekatan totalitas manusia untuk menggambarkan status
kesehatan klien. Komunitas sebagai klien/partner berarti bahwa kelompok
masyarakat tersebut turut berperan serta secara aktif dalam meningkatkan
kesehatan, mencegah, dan mengatasi masakah kesehatannya.
Definisi dari empat konsep penting untuk keperawatan-manusia,
lingkungan, kesehatan dan keperawatan-memberikan kerangka kerja untuk
model community as partner (Anderson and McFarlane, 2010). Diantaranya :
1. Manusia
Adalah klien atau populasi. Setiap orang dalam komunitas tertentu
(total populasi) atau agregat (Orang tua, remaja, dan perawat)
mewakili manusia tersebut. Agregat dalam model ini meliputi
intrasistem dan ekstrasistem. Intrasistem adalah sekelompok orang
yang memiliki satu atau lebih karakteristik, sedangkan ekstrasistem
meliputi delapan subsistem (Stanhope dan Lancaster).

2. Lingkungan
Dapat dianggap sebagai komunitas yaitu, hubungan antara manusia
dan lingkungan. Kaitan antara orang-orang atau masyarakat dalam
komunitas tersebut dapat berupa tempat tinggal mereka, pekerjaaan
yang mereka lakukan, suku atau ras, cara hidup mereka, dan faktor-
faktor lain yang mereka miliki (Baum, 1998).

3. Kesehatan
Dalam model ini dilihat sebagai “sumber daya untuk kehidupan sehari-
hari, bukan tujuan hidup. Hal tersebut merupakan konsep positif yang
menekankan sumber daya sosial dan pribadi serta kapasitas fisik”.

4. Keperawatan
Berdasarkan definisi dari tiga konsep. Konsep pertama adalah
pencegahan. Artinya, semua keperawatan dianggap preventif,
pencegahan primer yang ditujukan untuk mengurangi kemungkinan
pertama dengan stressor atau memperkuat garis pertahanan, sedangkan
pencegahan sekunder terjadi setelah stressor melewati garis pertahanan
dan menyebabkan reaksi, dan ditujukan untuk deteksi dini untuk
mencegah perburukan lebih lanjut, dan pencegahan tersier bertujuan
untuk mempertahankan dan memulihkan keadaan yang kurang lebih
sehat.

Ada dua faktor dalam model community as partner yaitu focus pada
community as partner(diwakili oleh roda pengkajian atau assessment
yang menggabungkan masyarakat komunitas dibagian atas sebagai
inti) dan penggunaann proses keperawatan. Inti dari roda pengkajian
mewakili manusia dan membentuk komunitas yang didalamnya terdiri
dari demografi pendudukan serta nilai-nilai, kepercayaan dan sejarah
mereka. Sebagai warga masyarakat, masyarakat dipengaruhi oleh dan
mempengaruhi delapan subsistem masyarakat. Subsistem tersebut
adalah lingkungan fisik, pendidikan, keselamatan dan transportasi,
politik dan pemerintahan, pelayanan kesehatan dan sosial,m ekonomi
dan rekreasi.

2.2 Paradigma keperawatan Community as Partner


Model komunitas sebagai mitra (community as partner) dikembangkan
berdasarkan model Neuman dengan pendekatan totalitas manusia untuk
menggambarkan masalah kesehatan yang ada. Model ini sekaligus
menekankan bahwa primary health care (PHC) sebagai filosofi yang
mendasari komunitas untuk turut aktif meningkatkan kesehatan, mencegah
dan mengatasi masalah melalui upaya pemberdayaan komunitas dan
kemitraan. Ada tiga pendekatan utama primary health care (PHC) yaitu
memberikan pelayanan kesehatan dasardengan teknologi tepat guna, menjalin
kerja sama lintas sektoral danmeningkatkan peran serta masyarakat. Oleh
karenanya model ini sangat menitikberatkan pada kemitraan, melalui
kemitraan komunitas akan merasa masalah kesehatannya juga menjadi
tanggung jawabnya.
Pada model health care system menurut Neuman bahwa klien adalah sebagai
sifat terbuka, dimana klien dan lingkungannya berada dalam interaksi yang
dinamis dan memiliki tiga garis pertahanan, yaitu fleksible line of defense
dan resistance defence. Dalam model community as partner ada dua
komponen penting yaitu roda pengkajian komunitas dan proses keperawatan.
Roda pengkajian komunitas terdiri dari dua bagian utama yaitu inti (core)
sebagai intra sistem terdiri dari demografi, riwayat, nilai dan keyakinan
komunitas. Ekstrasistemnya terdiri dari delapan subsistem yang mengelilingi
inti yaitu lingkungan fisik, pendidikan, keamanan dan transportasi, politik
dan pemerintahan, pelayanan kesehatan dan sosial, komunikasi, ekonomi dan
rekreasi. Sedangkan proses keperawatan yang dimaksud mulai dari
pengkajian, diagnosa, perencanaan, implementasi dan evaluasi (Hitchcock,
Schubert, Thomas, 1999;Anderson & McFarlane, 2000; Ervin, 2002)

2.3 Asuhan Keperawatan Community as Partner


1. Pengkajian
Pengkajian keperawatan komunitas merupakan suatu proses tindakn untuk
mengenal komunitas. Mengidentifikasi faktor positif dan negative dengan
masalah kesehatan masyarakat hingga data yang dimiliki komunitas
dengan tujuan merancang strategi promosi kesehatan (Anderson and
McFarlane, 2000).
Dalam tahap pengkajian terdapat beberapa kegiatan yaitu :
a. Pengumpulan Data
Kegiatan pengkajian yang dilakukan dalam pengumpulan data meliputi
:
1). Data Inti
a) Riwayat atau sejarah perkembangan komunitas.
Riwayat terbentuknya sebuah komunitas tanyakan kepada
orang-orang yang mengetahui sejarah area atau daerah itu.

b) Demografi atau etnisitas


Karakteristik orang-orang yang ada didaerah tersebut
menunjukkan data (usia, jenis kelamin, ras, status perkawinan,
dan etnis) jumlah penduduk.

c) Vital statistic
Meliputi kelahiran, kematian, kesakitan dan penyebab utama
kematian atau kesakitan.

d) Nilai dan kepercayaan


Nilai yang dianut oleh masyarakat berkaitan dengan kesehatan,
kepercayaan yang diyakini berkaitan dengan kesehatan,
keagamaan masyarakat,kegiatan-kegiatan masyarakat yang
mencerminkan nilai-nilai kesehatan.

2). Subsistem
a) Lingkungan fisik
Lingkungan dengan mutu air, flora, perumahan, ruang, area
hijau,binatang, orang-orang, bangunan, buatan manusia,
keindahan alam dan iklim.

b) Layanan kesehatan sosial


Mengklasifikasikan pelayanan kesehatn dan sosial dengan
membedakan antara fasilitas yang berada diluar komunitas dan
yang berada dalam komunitas masyarakat. Kategori jenis
pelayanan diantaranya rumah sakit, klinik, perawatan lanjutan,
fasilitas layanan sosial berdasarkan ukuran atau dengan
penggunaan public versus pribadi.

c) Ekonomi
Subsistem ekonomi mencakup “kekayaan” Rosemont yaitu
barang dan jasa yang tersedia bagi masyarakat serta biaya dan
manfaat dari perbaikan alokasi sumber daya. Perlu dicatat
apakah perkembangan ekonomi diwilayah komunitas tersebut
maju dengan pesat, industry, tempat-tempat untuk pekerjaan,
seberapa besar tingkat pengangguran, rata-rata pendapat
keluarga dan karakteristik pekerjaan.

d) Keamanan dan transportasi


Jenis transportasi public dan pribadi yang tersedia di wilayah
komunitas, bagaimana orang-orang yang bepergian, apakah ada
transportasi yang memungkinkan untuk orang cacar. Jenis
layanan perlindungan apa yang ada di komunitas, apakah
kualaitas udara di monitor, apa saja jenis kegiatan yang sering
terjadi, apakah orang-orang merasa aman.

e) Politik dan pemerintahan


Apakah ada tanda aktivitas politik, apakah ada pengaruh partai
yang menonjol, bagaimana peraturan pemerintah terdapat
komunitas (pemilihan kepala desa, walikota ataupun bupati),
apakah orang-orsng terlibat dalam pengambilan keputusan
dalam pemerintahan lokal mereka.

f) Komunikasi
Apakah orang-orang memiliki tv dan radio, apa saja sarana
komunikasi formal dan informal yang terdapat diwilayah
komunitas, apakah ada tempat untuk berkumpul.
g) Pendidikan
Status pendidikan suatu komunitas dengan menggunakan data
sensus.informasi sensus mencantumkan jumlah pendudukan
yang bersekolah, lama menyelesaikan sekolah.

h) Rekreasi
Dimana anak-anak bermain, apa saja bentuk rekreasi utama,
siapa yang berpartisipasi, fasilitas untuk rekreasi dan kebiasaan
masyarakat menggunakan waktu senggang.

3). Persepsi
Persepsi masyarakat dan keluarga terhadap suatu penyakit,
mungkin dipengaruhi rendahnya tingkat pendidikan masyarakat
atau kurangnyanpengetahuan kesehatan mengenai suatu penyakit.

b. Jenis Data
Jenis data secara umum dapat diperoleh dari :
1. Data subjektif
Yaitu data yang diperoleh dari keluhan atau masalah yang
dirasakan oleh individu, keluarga, kelompok dan
komunitas yang diungkapkan secara langsung melalui
lisan.

2. Data objektif
Data yang diperoleh melalui suatu pemeriksaan,
pengamatan dan pengukuran.

c. Membandingkan Data
1. Data primer
Data yang dikumpulkan oleh pengkaji dalam hal ini
mahasiswa atau perawat kesehatan masyarakat dari
individu, keluarga, kelompok dan komunitas berdasarkan
hasil pengkajian atau pemeriksaaan

2. Data sekunder
Data yang diperoleh dari sumber yang dapat dipercaya,
misalnya kelurahan, catatan riwayat kesehatan pasien atau
medical record.

d. Cara Pengumpulan Data :


1. Wawancara
2. Pengamatan
3. Pemeriksaan fisik
e. Pengolahan Data
1. Klasifikasi data atau kategorisasi data
2. Perhitungan presentase cakupan dengan menggunakan tally
3. Tabulasi data

f. Interpretasi data analisis data


Tujuan analisis data :
1. Menetapkan kebutuhan komuniti
2. Menetapkan kekuatan
3. Mengidentifikasi pola respon komuniti
4. Mengidentifikasi kecenderungan penggunaan pelayanan
kesehatan

g. Penentuan masalah atau perumusan masalah kesehatan

h. Prioritas masalah
Prioritas masalah kesehatan masyarakat dan keperawatan perlu
mempertimbangkan berbagai faktor sebagai kriteria :
1. Perhatian masyarakat
2. Prevalensi kejadian
3. Berat ringannya masalah
4. Kemungkinan masalah diatasi
5. Tersedianya sumber daya masyarakat
6. Aspek politis

2. Diagnosa Keperawatan

Data-data yang dihasilkan dari pengkajian kemudian dianalisa seberapa


besar stressor yang mengancam masyarakat dan seberapa berat reaksi
yang timbul dalam masyarakat tersebut. Kemudian dijasikan dasar dalam
pembuatan diagnose atau masalah keperawatan. Diagnnosa keperawatan
terdiri dari masalah kesehatan, karakteristik populasi dan lingkungan
yang dapat bersifat actual, ancaman dan potensial. Selanjutnya
dirumuskan dalam tiga komponen yaitu problem, etiologi, sign symptom.

3. Intervensi

Perencanaan merupakan tindakan pencegahan primer, sekunder, tersier


yang cocok dengan kondisi klien (keluarga, masyarakat) yang sesuai
dengan diagnose yang telah ditetapkan. Proses didalam tahap perencanaan
ini meliputi penyusunan, pengurutan masalah berdarkan diagnose
komunitas sesuai dengan prioritas (penapisan masalah), penetapan tujuan
dan sasaran, menetapkan strategi intervensi dan rencana evaluasi.
4. Implementasi
Pelaksanaan kegiatan komunitas berfokus pada tiga tingkat pencegahan
(Anderson dan Mcfarlene,1985) yaitu :
a. Pencegahan primer
Pencegahan primer adalah pencegahan sebelum sakit atau disfungsi
dan diaplikasikan ke populasi sehat pada umumnya, mencakup pada
kegiatan kesehatan secara umum dan perlindungan khusus terhadap
suatu penyakit. Misalnya, kegiatan penyuluhan gizi, imunisasi,
stimulasidan bimbingan dini dalam kesehatan keluarga.

b. Pencegahan sekunder
Pencegahan sekunder adalah kegiatan yang dilakukan pada saat
terjadinya perubahan derajat kesehatan masyarakat dan ditemukannya
masalah kesehatan. Pencegahan sekunder ini menekankan pada
diagnosa dini dan intervensi yang tepat untuk menghambat proses
penyakit atau kelainan sehingga memperpendek waktu sakit dan
tingkat keparahan. Misalnya mengkaji dan memberi intervensi segera
terhadaptumbuh kembang anak usia bayi sampai balita.

c. Pencegahan tersier
Pencegahan tersier adalah kegiatan yang menekankan pada
pengembalian individu pada tingkat fungsinya secara optimal dari
ketidakmampuan keluarga. Pencegahan ini dimulai ketika terjadinya
kecacatan atau ketidakmampuan yang menetap bertujuan untuk
mengembalikan kefungsi semula dan menghambat proses penyakit.

5. Evaluasi
Evaluasi perbandingan antara status kesehatan klien dengan hasil yang
diharapkan. Evaluasi terdiri dari tiga yaitu evaluasi struktur, evaluasi
proses dan evaluasi hasil. Tugas dari evaluator adalah melakukan evaluasi,
menginterpretasi data sesuai dengan kriteria evaluasi, menggunakan
penemuan dari evaluasi untuk membuat keputusan dalam
memberikanasuhan keperawatan.

a. Evaluasi struktur
Evaluasi struktur difokuskan pada kelengkapan tata cara atau
keadaan sekeliling tempat pelayanan keperawatan diberikan. Aspek
lingkungan secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi dalam
pemberian pelayanan. Persediaan perlengkapan, fasilitas fisik, rasio
perawat-klien,dukungan administrasi, pemeliharaan dan
pengembangan kompetensi staf keperawatan dalam area yang
diinginkan.

b. Evaluasi proses
Evaluasi proses berfokus pada penampilan kerja perawat dan
apakah perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan merasa
cocok, tanpa tekanan, dan sesuai wewenang. Area yang menjadi
perhatian pada evaluasi proses mencakup jenis informasi yang didapat
pada saat wawancara dan pemeriksaan fisik, validasi dari perumusan
diagnose keperawatan, dan kemampuan tehnikal perawat.

c. Evaluasi hasil
Evaluasi hasil berfokus pada respons dan fungsi klien. Respons
prilaku klien merupakan pengaruh dari intervensi keperawatan dan
akan terlihat pada pencapaian tujuan dan kriteria hasil.

2.4 kasus teori Community As Client Or Partership


Instrumen pengkajian komunitas dengan masalah penyalahgunaan narkoba
pada remaja dapat dikembangkan berdasarkan model community as partner.
Pengkajian komunitas pada model community as partner terdiri dari dua bagian
utama, yaitu pengkajian inti dan delapan subsistem. Pengembangan instrumen
pengkajian tersebut dapat dilihat pada bagan berikut ini:
Pelayanan kesehatan
Lingkungan fisik Ekonomi
dan sosial

Riwayat
Demografi
komunitas

Transportasi
Penyalahgunaan narkoba
Rekreasi dan
pada remaja
keamanan

Nilai dan Statistik


kepercayaan vital

Politik dan
Pendidikan Komunikasi
pemerintahan

Pengembangan Instrumen Pengkajian Komunitas dengan Masalah


Penyalahgunaan Narkoba pada Remaja.

Berdasarkan bagan di atas, kisi-kisi instrumen pengkajian komunitas


dengan masalah penyalahgunaan narkoba pada remaja yang dikembangkan
berdasarkan model community as partner dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Kisi-Kisi Instrumen Pengkajian Komunitas dengan Masalah
Penyalahgunaan Narkoba pada Remaja

Metode
Variabel Sub Variabel Sumber data
S O W P
Pengkajian Inti Community as Partner
Riwayat - Sejarah perkembangan √ Tokoh
komunitas komunitas masyarakat
- Kekuatan komunitas √
- Pola perubahan √
komunitas √
Data - Usia remaja √ Remaja
demografi - Jenis kelamin remaja √
- Tipe keluarga

Statistik - Prevalensi √ Petugas
vital penyalahgunaan kesehatan
narkoba atau
- Morbiditas √ Puskesmas
penyalahgunaan
narkoba
- Mortalitas √
penyalahgunaan
narkoba
Nilai dan - Agama remaja √ Remaja
kepercayaan - Tinjauan narkoba dari √ Tokoh
keyakinan remaja
- Nilai dan norma masyarakat
masyarakat
terkait penyalahgunaan √
narkoba
Pengkajian Subsistem
Lingkungan - Luas komunitas √ √ Tokoh
fisik - Batas wilayah √ √ masyarakat
- Penerangan
- Kebersihan


Pelayanan - Fasilitas kesehatan yang ada √ √ √ Remaja
kesehatan dan - Pemanfaatan fasilitas Tokoh
sosial kesehatan oleh remaja
- Petugas kesehatan yang ada
√ √ masyarakat
- Kader kesehatan
- Program kesehatan remaja √


√ √
Ekonomi - Pekerjaan orang tua √ Remaja
- Tingkat pendapatan orang tua √
- Jaminan kesehatan yang
dimiliki

Transportasi - Alat transportasi √ √ Tokoh
dan keamanan - Akses komunitas √ √ masyarakat
- Fasilitas keamanan
- Tindakan kriminal
√ Remaja

Politik dan - Organisasi kemasyarakatan √ Tokoh
pemerintahan - Kebijakan terkait narkoba √ masyarakat

Komunikasi - Pola komunikasi keluarga √ √ Remaja
- Alat komunikasi √ √
- Pola komunikasi dengan
sebaya
√ √
Rekreasi - Program rekreasi √ √ Remaja
- Tempat bermain √ √
Keterangan :
S : Survey
O : Observasi
W : Wawancara
P : Studi pustaka9
Usia remaja merupakan salah satu agregat yang harus diperhatikan karena
merupakan masa dimana remaja mengalami ketidakstabilan dengan perubahan
yang terjadi pada dirinya. Masalah yang sering terjadi adalah kenakalan remaja,
salah satunya risiko penyalahgunaan narkoba. Penyalahgunaan narkoba
berhubungan dengan berbagai faktor, antara lain religiusitas, keluarga, sosial
ekonomi, konfromitas teman sebaya dan ketersediaan narkoba.
Menyikapi masalah penyalahgunaan narkoba pada remaja, peran
perawat komunitas dalam penanganan risiko penyalahgunaan narkoba sangat
diperlukan. Dalam melakukan pengkajian komunitas tentang masalah
penyalahgunaan narkoba pada remaja, perawat dapat mengadopsi model
community as partner yang berfokus pada filosofi dasar dari perawatan
kesehatan masyarakat. Dengan penerapan model community as partner dan
model family centered nursing diharapkan mampu mengkaji masalah yang
terjadi pada remaja khususnya penyalahgunaan narkoba.
BAB III
PENUTUP

3.1 kesimpulan
3.2 saran
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai