Dosen Pengampu :
Ns. Kartika Setia Purdani, M.Kep,. PhD
Disusun Oleh :
Kelompok 9
Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat, hidayah dan petunjuknya pada penulis, sehingga penulis
dapat menyelesaikan masalah ini untuk menambah wawasan untuk memahami
tentang “Teori dan Model Community as Client Partnership Model Oleh
Anderson-McFarlen” dapat terselesaikan.
Tidak lupa kami ucapkan terimakasih kepada teman-teman yang telah
berkontribusi dengan memberikan ide-idenya sehingga makalah ini disusun
dengan baik dan rapi. Kami berharap semoga makalah ini bisa menambahkan
pengetahuan pembaca. Namun terlepas dari itu, kami memahami semoga makalah
ini masih jauh dari kata sempurna sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta
saran yang membangun demi terciptanya makalah selanjutnya yang baik lagi.
Kelompok 9
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dan konsep model community as partner
2. Untuk mengetahui dan paradigma keperawatan community as partner
3. Untuk mengetahui asuhan keperawatan komunitas berdasarkan model
community as partner
1.4 Manfaat
1. Bagi mahasiswa keperawatan, agar lebih mengetahui Model Aplikasi
Keperawatan menurut Anderson dan McFarlane dalam bidang ilmu
keperawatan.
2. Bagi penulis, agar dapat memahami Konsep Teori dan Model oleh
Anderson dan McFarlane.
BAB II
KONSEP TEORI
2. Lingkungan
Dapat dianggap sebagai komunitas yaitu, hubungan antara manusia
dan lingkungan. Kaitan antara orang-orang atau masyarakat dalam
komunitas tersebut dapat berupa tempat tinggal mereka, pekerjaaan
yang mereka lakukan, suku atau ras, cara hidup mereka, dan faktor-
faktor lain yang mereka miliki (Baum, 1998).
3. Kesehatan
Dalam model ini dilihat sebagai “sumber daya untuk kehidupan sehari-
hari, bukan tujuan hidup. Hal tersebut merupakan konsep positif yang
menekankan sumber daya sosial dan pribadi serta kapasitas fisik”.
4. Keperawatan
Berdasarkan definisi dari tiga konsep. Konsep pertama adalah
pencegahan. Artinya, semua keperawatan dianggap preventif,
pencegahan primer yang ditujukan untuk mengurangi kemungkinan
pertama dengan stressor atau memperkuat garis pertahanan, sedangkan
pencegahan sekunder terjadi setelah stressor melewati garis pertahanan
dan menyebabkan reaksi, dan ditujukan untuk deteksi dini untuk
mencegah perburukan lebih lanjut, dan pencegahan tersier bertujuan
untuk mempertahankan dan memulihkan keadaan yang kurang lebih
sehat.
Ada dua faktor dalam model community as partner yaitu focus pada
community as partner(diwakili oleh roda pengkajian atau assessment
yang menggabungkan masyarakat komunitas dibagian atas sebagai
inti) dan penggunaann proses keperawatan. Inti dari roda pengkajian
mewakili manusia dan membentuk komunitas yang didalamnya terdiri
dari demografi pendudukan serta nilai-nilai, kepercayaan dan sejarah
mereka. Sebagai warga masyarakat, masyarakat dipengaruhi oleh dan
mempengaruhi delapan subsistem masyarakat. Subsistem tersebut
adalah lingkungan fisik, pendidikan, keselamatan dan transportasi,
politik dan pemerintahan, pelayanan kesehatan dan sosial,m ekonomi
dan rekreasi.
c) Vital statistic
Meliputi kelahiran, kematian, kesakitan dan penyebab utama
kematian atau kesakitan.
2). Subsistem
a) Lingkungan fisik
Lingkungan dengan mutu air, flora, perumahan, ruang, area
hijau,binatang, orang-orang, bangunan, buatan manusia,
keindahan alam dan iklim.
c) Ekonomi
Subsistem ekonomi mencakup “kekayaan” Rosemont yaitu
barang dan jasa yang tersedia bagi masyarakat serta biaya dan
manfaat dari perbaikan alokasi sumber daya. Perlu dicatat
apakah perkembangan ekonomi diwilayah komunitas tersebut
maju dengan pesat, industry, tempat-tempat untuk pekerjaan,
seberapa besar tingkat pengangguran, rata-rata pendapat
keluarga dan karakteristik pekerjaan.
f) Komunikasi
Apakah orang-orang memiliki tv dan radio, apa saja sarana
komunikasi formal dan informal yang terdapat diwilayah
komunitas, apakah ada tempat untuk berkumpul.
g) Pendidikan
Status pendidikan suatu komunitas dengan menggunakan data
sensus.informasi sensus mencantumkan jumlah pendudukan
yang bersekolah, lama menyelesaikan sekolah.
h) Rekreasi
Dimana anak-anak bermain, apa saja bentuk rekreasi utama,
siapa yang berpartisipasi, fasilitas untuk rekreasi dan kebiasaan
masyarakat menggunakan waktu senggang.
3). Persepsi
Persepsi masyarakat dan keluarga terhadap suatu penyakit,
mungkin dipengaruhi rendahnya tingkat pendidikan masyarakat
atau kurangnyanpengetahuan kesehatan mengenai suatu penyakit.
b. Jenis Data
Jenis data secara umum dapat diperoleh dari :
1. Data subjektif
Yaitu data yang diperoleh dari keluhan atau masalah yang
dirasakan oleh individu, keluarga, kelompok dan
komunitas yang diungkapkan secara langsung melalui
lisan.
2. Data objektif
Data yang diperoleh melalui suatu pemeriksaan,
pengamatan dan pengukuran.
c. Membandingkan Data
1. Data primer
Data yang dikumpulkan oleh pengkaji dalam hal ini
mahasiswa atau perawat kesehatan masyarakat dari
individu, keluarga, kelompok dan komunitas berdasarkan
hasil pengkajian atau pemeriksaaan
2. Data sekunder
Data yang diperoleh dari sumber yang dapat dipercaya,
misalnya kelurahan, catatan riwayat kesehatan pasien atau
medical record.
h. Prioritas masalah
Prioritas masalah kesehatan masyarakat dan keperawatan perlu
mempertimbangkan berbagai faktor sebagai kriteria :
1. Perhatian masyarakat
2. Prevalensi kejadian
3. Berat ringannya masalah
4. Kemungkinan masalah diatasi
5. Tersedianya sumber daya masyarakat
6. Aspek politis
2. Diagnosa Keperawatan
3. Intervensi
b. Pencegahan sekunder
Pencegahan sekunder adalah kegiatan yang dilakukan pada saat
terjadinya perubahan derajat kesehatan masyarakat dan ditemukannya
masalah kesehatan. Pencegahan sekunder ini menekankan pada
diagnosa dini dan intervensi yang tepat untuk menghambat proses
penyakit atau kelainan sehingga memperpendek waktu sakit dan
tingkat keparahan. Misalnya mengkaji dan memberi intervensi segera
terhadaptumbuh kembang anak usia bayi sampai balita.
c. Pencegahan tersier
Pencegahan tersier adalah kegiatan yang menekankan pada
pengembalian individu pada tingkat fungsinya secara optimal dari
ketidakmampuan keluarga. Pencegahan ini dimulai ketika terjadinya
kecacatan atau ketidakmampuan yang menetap bertujuan untuk
mengembalikan kefungsi semula dan menghambat proses penyakit.
5. Evaluasi
Evaluasi perbandingan antara status kesehatan klien dengan hasil yang
diharapkan. Evaluasi terdiri dari tiga yaitu evaluasi struktur, evaluasi
proses dan evaluasi hasil. Tugas dari evaluator adalah melakukan evaluasi,
menginterpretasi data sesuai dengan kriteria evaluasi, menggunakan
penemuan dari evaluasi untuk membuat keputusan dalam
memberikanasuhan keperawatan.
a. Evaluasi struktur
Evaluasi struktur difokuskan pada kelengkapan tata cara atau
keadaan sekeliling tempat pelayanan keperawatan diberikan. Aspek
lingkungan secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi dalam
pemberian pelayanan. Persediaan perlengkapan, fasilitas fisik, rasio
perawat-klien,dukungan administrasi, pemeliharaan dan
pengembangan kompetensi staf keperawatan dalam area yang
diinginkan.
b. Evaluasi proses
Evaluasi proses berfokus pada penampilan kerja perawat dan
apakah perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan merasa
cocok, tanpa tekanan, dan sesuai wewenang. Area yang menjadi
perhatian pada evaluasi proses mencakup jenis informasi yang didapat
pada saat wawancara dan pemeriksaan fisik, validasi dari perumusan
diagnose keperawatan, dan kemampuan tehnikal perawat.
c. Evaluasi hasil
Evaluasi hasil berfokus pada respons dan fungsi klien. Respons
prilaku klien merupakan pengaruh dari intervensi keperawatan dan
akan terlihat pada pencapaian tujuan dan kriteria hasil.
Riwayat
Demografi
komunitas
Transportasi
Penyalahgunaan narkoba
Rekreasi dan
pada remaja
keamanan
Politik dan
Pendidikan Komunikasi
pemerintahan
Metode
Variabel Sub Variabel Sumber data
S O W P
Pengkajian Inti Community as Partner
Riwayat - Sejarah perkembangan √ Tokoh
komunitas komunitas masyarakat
- Kekuatan komunitas √
- Pola perubahan √
komunitas √
Data - Usia remaja √ Remaja
demografi - Jenis kelamin remaja √
- Tipe keluarga
√
Statistik - Prevalensi √ Petugas
vital penyalahgunaan kesehatan
narkoba atau
- Morbiditas √ Puskesmas
penyalahgunaan
narkoba
- Mortalitas √
penyalahgunaan
narkoba
Nilai dan - Agama remaja √ Remaja
kepercayaan - Tinjauan narkoba dari √ Tokoh
keyakinan remaja
- Nilai dan norma masyarakat
masyarakat
terkait penyalahgunaan √
narkoba
Pengkajian Subsistem
Lingkungan - Luas komunitas √ √ Tokoh
fisik - Batas wilayah √ √ masyarakat
- Penerangan
- Kebersihan
√
√
Pelayanan - Fasilitas kesehatan yang ada √ √ √ Remaja
kesehatan dan - Pemanfaatan fasilitas Tokoh
sosial kesehatan oleh remaja
- Petugas kesehatan yang ada
√ √ masyarakat
- Kader kesehatan
- Program kesehatan remaja √
√
√ √
Ekonomi - Pekerjaan orang tua √ Remaja
- Tingkat pendapatan orang tua √
- Jaminan kesehatan yang
dimiliki
√
Transportasi - Alat transportasi √ √ Tokoh
dan keamanan - Akses komunitas √ √ masyarakat
- Fasilitas keamanan
- Tindakan kriminal
√ Remaja
√
Politik dan - Organisasi kemasyarakatan √ Tokoh
pemerintahan - Kebijakan terkait narkoba √ masyarakat
√
Komunikasi - Pola komunikasi keluarga √ √ Remaja
- Alat komunikasi √ √
- Pola komunikasi dengan
sebaya
√ √
Rekreasi - Program rekreasi √ √ Remaja
- Tempat bermain √ √
Keterangan :
S : Survey
O : Observasi
W : Wawancara
P : Studi pustaka9
Usia remaja merupakan salah satu agregat yang harus diperhatikan karena
merupakan masa dimana remaja mengalami ketidakstabilan dengan perubahan
yang terjadi pada dirinya. Masalah yang sering terjadi adalah kenakalan remaja,
salah satunya risiko penyalahgunaan narkoba. Penyalahgunaan narkoba
berhubungan dengan berbagai faktor, antara lain religiusitas, keluarga, sosial
ekonomi, konfromitas teman sebaya dan ketersediaan narkoba.
Menyikapi masalah penyalahgunaan narkoba pada remaja, peran
perawat komunitas dalam penanganan risiko penyalahgunaan narkoba sangat
diperlukan. Dalam melakukan pengkajian komunitas tentang masalah
penyalahgunaan narkoba pada remaja, perawat dapat mengadopsi model
community as partner yang berfokus pada filosofi dasar dari perawatan
kesehatan masyarakat. Dengan penerapan model community as partner dan
model family centered nursing diharapkan mampu mengkaji masalah yang
terjadi pada remaja khususnya penyalahgunaan narkoba.
BAB III
PENUTUP
3.1 kesimpulan
3.2 saran
DAFTAR PUSTAKA