Anda di halaman 1dari 11

TUGAS I

KEPERAWATAN KOMUNITAS

TENTANG TEORI MODEL” COMMUNITY AS PATNER “ DALAM KEPERAWATAN


KOMUNITAS

Disusun Oleh :
Kelompok 5

1. Aulia Rahma ( 183110165 )


2. Fifi Rahmadita ( 183110174 )
3. Maisarah ( 183110180 )
4. Putri Maharani ( 183110187 )
5. Yulia ( 183110200 )

PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN PADANG

JURUSAN KEPERAWATAN

TAHUN AJARAN

2020/2021

KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada allah SWT. karna berkat rahmat dan karunianyalah kami sebagai
kelompok 5 dapat menyelesaikan makalah ini. Selanjutnya ucapan terimakasih juga kami
ucapkan pada bapak/ibu dosen yang mengajar pada mata kuliah ini, karna telah memberikan
arahan dalam pembuatan tugas ini.

Semoga pembuatan tugas ini dapat menambah wawasan serta dapat memenuhi nilai
penunagasan dalam metode pembelajaran dalam jaringan ini. Selain itu kami harapkan semoga
makalah ini tidak hanya bermanfaat bagi kami penyusun tetap juga dapat bermanfaat serta
menjadi referensi bagi pembaca pembaca selanjutnya.

Lima Puluh Kota, 10 Agustus 2020

Kelompok 5

DAFTAR ISI
Cover

Kata Pengantar

Daftar Isi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah

BAB II PEMBAHASAN

A. Defenisi
B. Konsep Community As Partner
C. Factor yang Mempengaruhi Community As Partner
D. Teori dan Model Community As Partner

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Model Community as Partner menggambarkan aktivitas keperawatan yang ditu-jukan


kepada penekanan penurunan stressor dengan cara memperkuat garis pertahanan diri, baik
yang bersifat fleksibel,normal, maupun resisten dengan komunitas sebagai sasaran pelayanan.
Stressor merupakan tekanan rangsangan yang menghasilkan ketegangan sehingga berpotensi
menyebabkan ketidakseimbangan dalam sistem yang berasal dari luar komunitas atau dari dalam
komunitas. Stressor memasuki garis pertahanan normal maupun fleksibel sehingga
menimbulkan gangguan dalam komunitas yang disebut derajat reaksi. Derajat reaksi ini dapat
dilihat dari angka kematian dan kesakitan, pengangguran, dan lain-lain. Stressor dan derajat
reaksi menjadi bagian dari diagnosis keperawatan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksut dengan community as partner
2. Bagaimana konsep dari community as partner
3. Apasaja factor yang mempengaruhi community as partner
4. Apasaja teori dan model community as partner.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Defenisi

Model community as partner (Anderson & McFarlane, 2011) didasarkan pada model
yang dikembangkan oleh Neuman dengan menggunakan pendekatan manusia secara utuh dalam
melihat masalah pasien. Model community of client dikembangkan oleh Anderson dan
McFlarlane untuk menggambarkan definisi keperawatan kesehatan masyarakat sebagai
perpaduan antara kesehatan masyarakat dan keperawatan. Model tersebut dinamakan model
“community as partner” untuk menekankan filosofi dasar dari perawatan kesehatan masyarakat.

Model komunitas sebagai mitra (community as partner) yang dikembangkan berdasarkan


model Neuman denganpendekatan totalitas manusia untuk menggambarkan masalah kesehatan
yang ada. Model ini sekaligus menekankan bahwa primary health care (PHC) sebagai filosofi
yang mendasari komunitas untuk turut aktif meningkatkan kesehatan, mencegah, dan mengatasi
masalah melalui upaya pemberdayaan komunitas dan kemitraan. Perlu Anda ketahui bahwa ada
tiga pendekatan utama primary health care (PHC), yaitu memberikan pelayanan kesehatan dasar
dengan teknologi tepat guna, menjalin kerja sama lintas sektoral, dan meningkatkan peran serta
masyarakat. Oleh karenanya, model ini sangat menitikberatkan pada kemitraan, melalui
kemitraan komunitas akan merasa masalah kesehatannya juga menjadi tanggung jawabnya.

Menurut Neuman sudah dijelaskan, bahwa klien adalah sebagai sistem terbuka. Klien dan
lingkungannya berada dalam interaksi yang dinamis dan memiliki tiga garis pertahanan, yaitu
fleksible lineof defense, normal line of defense, dan resistance defense. Intinya ada dua
komponen penting dalam model ini, yaitu roda pengkajian komunitas dan proses keperawatan.
Roda pengkajian komunitas terdiri atas dua bagian utama, yaitu inti (core) sebagai intrasistem
yang terdiri atas, demografi, riwayat, nilai dan keyakinan komunitas. Ekstrasistemnya terdiri atas
delapan subsistem yang mengelilingi inti, yaitu lingkungan fisik, pendidikan, keamanan dan
transportasi, politik dan pemerintahan, pelayanan kesehatan dan sosial, komunikasi, ekonomi,
dan rekreasi. Proses keperawatan yang dimaksud mulai dari pengkajian, diagnosa, perencanaan,
implementasi, dan evaluasi (Hitchcock, Schubert, Thomas, 1999; Anderson & McFarlane, 2000;
Ervin, 2002)

Model komunitas sebagai mitra (community as partner) menurut Anderson & McFarlane
lebih menekankan bahwa primary health care (PHC) yang mendasari komunitas untuk turut aktif
meningkatkan kesehatan, mencegah dan mengatasi masalah melalui upaya pemberdayaan
komunitas dan kemitraan .

B. Konsep Community As Partner


Empat konseptual yang merupakan pusat keperawatan dapat memberikan sebuah
kerangka kerja bagi model community as partner yang didefinisikan sebagai berikut:

1. Individu

Individu dalam model community as partner adalah sebuah populasi atau sebuah agregat. Setiap
orang dalam sebuah komunitas yang didefinisikan (populasi total) atau agregat (lansia, dewasa,
remaja, anak, perawat) mencerminkan individu.

2. Lingkungan

Lingkungan dapat diartikan sebagai komunitas seperti jaringan masyarakat dan sekelilingnya.
Hubungan antara masyarakat dalam komunitas dapat terjadi dimana masyarakat tinggal,
pekerjaan, suku bangsa dan ras, carahidup, serta faktor lain yang umumnya dimiliki masyarakat.

3. Kesehatan

Kesehatan dalam model ini dilihat sebagai sumber bagi kehidupan sehari-hari, bukan tujuan
hidup. Kesehatan merupakan sebuah konsep positif yang menekankan pada sumber sosial dan
personal sebagai kemampuan fisik.

4. Keperawatan

Keperawatan, berdasarkan definisi tiga konsep yang lain, merupakan upaya pencegahan
(prevention). Keperawatan terdiri dari pencegahan primer yang bertujuan pada menurunkan
kemungkinan yang berhadapan dengan stressor atau memperkuat bentuk pertahanan, pencegahan
sekunder yang dilakukan setelah sebuah stressor memasuki garis pertahanan dan menyebabkan
sebuah reaksi serta tujuannya adalah pada deteksi dini dalam mencegah kerusakan lebih lanjut,
dan pencegahan tersier yang bertujuan untuk meningkatkan dan mengembalikan status
kesehatan.

C. Factor yang Mempengaruhi Community As Partner


Model community as partner memiliki dua faktor sentral yaitu berfokus pada komunitas
sebagai partner (mitra) yang digambarkan dalam roda assessment. Fokus sentral tersebut
berhubungan dengan masyarakat pada komunitas sebagai intinya dan menggunakan pendekatan
proses keperawatan. Model community as partner digambarkan dalam gambaran yang jelas
untuk membantu pengguna model dalam memahami bagian-bagiannya yang akan menjadi
pedoman dalam praktik di komunitas. Anderson dan McFarlane (2011) mengatakan bahwa
dengan menggunakan model community as partner terdapat dua komponen utama yaitu roda
pengkajian komunitas dan proses keperawatan.

Roda pengkajian komunitas dalam community as partner(Anderson & McFarlane,


2011)terdiri dari dua bagian utama yaitu inti dan delapan subsistem yang mengelilingi inti yang
merupakan bagian dari pengkajian keperawatan, sedangkan proses keperawatan terdiri dari
beberapa tahap mulai dari pengkajian, diagnosa, perencanaan, implementasi, dan evaluasi. Inti
roda pengkajian adalah individu yang membentuk suatu komunitas. Inti meliputi demografi,
nilai, keyakinan, dan sejarah penduduk setempat. Sebagai anggota masyarakat, penduduk
setempat dipengaruhi oleh delapan subsistem komunitas, dan sebaliknya. Delapan subsistem ini
terdiri atas lingkungan, pendidikan, keamanan dan transportasi, politik dan pemerintahan,
pelayanan kesehatan dan sosial, komunikasi, ekonomi, dan rekreasi.

Garis tebal yang mengelilingi komunitas menggambarkan garis pertahanan yang normal
atau tingkat kesehatan komunitas yang telah dicapai selama ini. Garis normal pertahanan dapat
berupa karakteristik seperti nilai imunitas yang tinggi, angka mortalitas infant yang rendah, atau
tingkat penghasilan yang sedang. Garis pertahann normal juga meliputi pola koping yang
digunakan, kemampuan memecahkan masalah yang mencerminkan kesehatan komunitas.
Fleksibilitas garis pertahanan digambarkan sebagai sebuah garis putus-putus di sekitar komunitas
dan garis pertahanan normal, merupakan daerah (zona) penyangga (buffer) yang
menggambarkan sebuah tingkat kesehatan yang dinamis yang dihasilkan dari respon sementara
terhadap stressor. Respon sementara tersebut mungkin menjadi gerakan lingkungan melawan
sebuah stressor lingkungan atau sebuah stressor sosial. Kedelapan subsistem tersebut dibagi
dalam garis terputus untuk mengingatkan bahwa subsistem tersebut saling
mempengaruhi(Anderson & McFarlane, 2011).
D. Teori dan Model Community As Partner

Deskripsi atau analogi yg digunakan sbg pola utk menambah pemahaman thd
beberapa fakta atau realitas. Beberapa Teori & Model yg dpt digunakan didalam praktik
keperawatan komunitas :

1. Teori lingkungan oleh Nightingale (Nightingale’s theory of environment)


2. Self-Care Model oleh Orem
3. Adaptation Model dari Roy, S.C
4. Health Care System Model oleh Betty Neuman
5. Community as Client or Partnership Model oleh McFarlane
6. Community as client/partner dikenalkan oleh Anderson & McFarlane

Model ini didasarkan pada model Neuman : pendekatan totalitas manusia utk
menggambarkan masalah klien.

Komunitas sbg klien dikembangkan utk mengilustrasikan definisi PHN/CHN (community health
nuring) sbg sintesis dari Concepts nursing & public health diganti dgn komunitas sbg
mitra/partner utk menekankan PHC sbg filosofi yg mendasari dimana komunitas turut aktif utk
meningkatkan kesehatan dan mencegah atau mengatasi masalah.

Model konseptual adalah sintesis seperangkat konsep dan pernyataan yang


mengintegrasikan konsep-konsep tersebut menjadi suatu kesatuan. Model keperawatan dapat
didefinisikan sebagai kerangka pikir, sebagai satu cara melihat keperawatan, atau satu gambaran
tentang lingkup keperawatan.

Model ini sebagai panduan proses keperawatan dalam pengkajian komunitas; analisa dan
diagnosa; perencanaan; implementasi komunitas yang terdiri dari tiga tingkatan pencegahan;
primer, sekunder, dan tersier, dan program evaluasi (Hitchcock, Schubert, Thomas, 1999).

Konsep Community as Partner diperkenalkan Anderson dan McFarlane. Model ini


merupakanpengembangan dari model Neuman yang menggunakan pendekatan totalitas manusia
untukmenggambarkan status kesehatan klien. Neuman memandang klien sebagai sistem
terbukadimana klien dan lingkungannya berada dalam interaksi yang dinamis. Menurut Neuman,
untukmelindungi klien dari berbagai stressor yang dapat mengganggu keseimbangan, klien
memilikitiga garis pertahanan, yaitu fleksible lineof defense,normal line of defense,
danresistance defense.

Agregat klien dalam model Community as Partnerini meliputi intrasistem


danekstrasistem. Intrasistem terkait adalah sekelompok orang-orang yang memiliki satu atau
lebih karakteristik (Stanhope & Lancaster, 2004). Agregat ekstrasistem meliputi delapan
subsistem yaitu komunikasi, transportasi dan keselamatan, ekonomi, pendidikan, politik dan
pemerintahan, layanan kesehatan dan sosial, lingkungan fisik dan rekreasi (Helvie,
1998; Anderson dan McFarlane, 2000; Ervin, 2002; Hitchcock, Schubert, Thomas, 1999;
Stanhope & Lancaster, 2004; Allender & Spradley, 2005).
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Model community as partner terdapat dua komponen utama yaitu roda pengkajian
komunitas dan proses keperawatan. Roda pengkajian komunitas terdiri(1) inti komunitas (the
community core), (2) subsistem komunitas (the community subsystems), dan (3) persepsi
(perception). Model ini lebih berfokus pada perawatan kesehatan masyarakat yang merupakan
praktek, keilmuan, dan metodenya melibatkan masyarakat untuk berpartisipasi penuh dalam
meningkatkan kesehatannya.
DAFTAR PUSTAKA

http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2017/08/Keperawatan-Keluarga-
dan-Komunitas-Komprehensif.pdf

Anderson, T.Elizabeth, Farlen, Mc. Judith. 2000. Community As Partner Theory and Practice in
Nursing. Philadelpia. Lippincott.

Anda mungkin juga menyukai