KEPERAWATAN KOMUNITAS
Disusun Oleh :
Kelompok 5
JURUSAN KEPERAWATAN
TAHUN AJARAN
2020/2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada allah SWT. karna berkat rahmat dan karunianyalah kami sebagai
kelompok 5 dapat menyelesaikan makalah ini. Selanjutnya ucapan terimakasih juga kami
ucapkan pada bapak/ibu dosen yang mengajar pada mata kuliah ini, karna telah memberikan
arahan dalam pembuatan tugas ini.
Semoga pembuatan tugas ini dapat menambah wawasan serta dapat memenuhi nilai
penunagasan dalam metode pembelajaran dalam jaringan ini. Selain itu kami harapkan semoga
makalah ini tidak hanya bermanfaat bagi kami penyusun tetap juga dapat bermanfaat serta
menjadi referensi bagi pembaca pembaca selanjutnya.
Kelompok 5
DAFTAR ISI
Cover
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
BAB II PEMBAHASAN
A. Defenisi
B. Konsep Community As Partner
C. Factor yang Mempengaruhi Community As Partner
D. Teori dan Model Community As Partner
A. Kesimpulan
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksut dengan community as partner
2. Bagaimana konsep dari community as partner
3. Apasaja factor yang mempengaruhi community as partner
4. Apasaja teori dan model community as partner.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Defenisi
Model community as partner (Anderson & McFarlane, 2011) didasarkan pada model
yang dikembangkan oleh Neuman dengan menggunakan pendekatan manusia secara utuh dalam
melihat masalah pasien. Model community of client dikembangkan oleh Anderson dan
McFlarlane untuk menggambarkan definisi keperawatan kesehatan masyarakat sebagai
perpaduan antara kesehatan masyarakat dan keperawatan. Model tersebut dinamakan model
“community as partner” untuk menekankan filosofi dasar dari perawatan kesehatan masyarakat.
Menurut Neuman sudah dijelaskan, bahwa klien adalah sebagai sistem terbuka. Klien dan
lingkungannya berada dalam interaksi yang dinamis dan memiliki tiga garis pertahanan, yaitu
fleksible lineof defense, normal line of defense, dan resistance defense. Intinya ada dua
komponen penting dalam model ini, yaitu roda pengkajian komunitas dan proses keperawatan.
Roda pengkajian komunitas terdiri atas dua bagian utama, yaitu inti (core) sebagai intrasistem
yang terdiri atas, demografi, riwayat, nilai dan keyakinan komunitas. Ekstrasistemnya terdiri atas
delapan subsistem yang mengelilingi inti, yaitu lingkungan fisik, pendidikan, keamanan dan
transportasi, politik dan pemerintahan, pelayanan kesehatan dan sosial, komunikasi, ekonomi,
dan rekreasi. Proses keperawatan yang dimaksud mulai dari pengkajian, diagnosa, perencanaan,
implementasi, dan evaluasi (Hitchcock, Schubert, Thomas, 1999; Anderson & McFarlane, 2000;
Ervin, 2002)
Model komunitas sebagai mitra (community as partner) menurut Anderson & McFarlane
lebih menekankan bahwa primary health care (PHC) yang mendasari komunitas untuk turut aktif
meningkatkan kesehatan, mencegah dan mengatasi masalah melalui upaya pemberdayaan
komunitas dan kemitraan .
1. Individu
Individu dalam model community as partner adalah sebuah populasi atau sebuah agregat. Setiap
orang dalam sebuah komunitas yang didefinisikan (populasi total) atau agregat (lansia, dewasa,
remaja, anak, perawat) mencerminkan individu.
2. Lingkungan
Lingkungan dapat diartikan sebagai komunitas seperti jaringan masyarakat dan sekelilingnya.
Hubungan antara masyarakat dalam komunitas dapat terjadi dimana masyarakat tinggal,
pekerjaan, suku bangsa dan ras, carahidup, serta faktor lain yang umumnya dimiliki masyarakat.
3. Kesehatan
Kesehatan dalam model ini dilihat sebagai sumber bagi kehidupan sehari-hari, bukan tujuan
hidup. Kesehatan merupakan sebuah konsep positif yang menekankan pada sumber sosial dan
personal sebagai kemampuan fisik.
4. Keperawatan
Keperawatan, berdasarkan definisi tiga konsep yang lain, merupakan upaya pencegahan
(prevention). Keperawatan terdiri dari pencegahan primer yang bertujuan pada menurunkan
kemungkinan yang berhadapan dengan stressor atau memperkuat bentuk pertahanan, pencegahan
sekunder yang dilakukan setelah sebuah stressor memasuki garis pertahanan dan menyebabkan
sebuah reaksi serta tujuannya adalah pada deteksi dini dalam mencegah kerusakan lebih lanjut,
dan pencegahan tersier yang bertujuan untuk meningkatkan dan mengembalikan status
kesehatan.
Garis tebal yang mengelilingi komunitas menggambarkan garis pertahanan yang normal
atau tingkat kesehatan komunitas yang telah dicapai selama ini. Garis normal pertahanan dapat
berupa karakteristik seperti nilai imunitas yang tinggi, angka mortalitas infant yang rendah, atau
tingkat penghasilan yang sedang. Garis pertahann normal juga meliputi pola koping yang
digunakan, kemampuan memecahkan masalah yang mencerminkan kesehatan komunitas.
Fleksibilitas garis pertahanan digambarkan sebagai sebuah garis putus-putus di sekitar komunitas
dan garis pertahanan normal, merupakan daerah (zona) penyangga (buffer) yang
menggambarkan sebuah tingkat kesehatan yang dinamis yang dihasilkan dari respon sementara
terhadap stressor. Respon sementara tersebut mungkin menjadi gerakan lingkungan melawan
sebuah stressor lingkungan atau sebuah stressor sosial. Kedelapan subsistem tersebut dibagi
dalam garis terputus untuk mengingatkan bahwa subsistem tersebut saling
mempengaruhi(Anderson & McFarlane, 2011).
D. Teori dan Model Community As Partner
Deskripsi atau analogi yg digunakan sbg pola utk menambah pemahaman thd
beberapa fakta atau realitas. Beberapa Teori & Model yg dpt digunakan didalam praktik
keperawatan komunitas :
Model ini didasarkan pada model Neuman : pendekatan totalitas manusia utk
menggambarkan masalah klien.
Komunitas sbg klien dikembangkan utk mengilustrasikan definisi PHN/CHN (community health
nuring) sbg sintesis dari Concepts nursing & public health diganti dgn komunitas sbg
mitra/partner utk menekankan PHC sbg filosofi yg mendasari dimana komunitas turut aktif utk
meningkatkan kesehatan dan mencegah atau mengatasi masalah.
Model ini sebagai panduan proses keperawatan dalam pengkajian komunitas; analisa dan
diagnosa; perencanaan; implementasi komunitas yang terdiri dari tiga tingkatan pencegahan;
primer, sekunder, dan tersier, dan program evaluasi (Hitchcock, Schubert, Thomas, 1999).
PENUTUP
A. Kesimpulan
Model community as partner terdapat dua komponen utama yaitu roda pengkajian
komunitas dan proses keperawatan. Roda pengkajian komunitas terdiri(1) inti komunitas (the
community core), (2) subsistem komunitas (the community subsystems), dan (3) persepsi
(perception). Model ini lebih berfokus pada perawatan kesehatan masyarakat yang merupakan
praktek, keilmuan, dan metodenya melibatkan masyarakat untuk berpartisipasi penuh dalam
meningkatkan kesehatannya.
DAFTAR PUSTAKA
http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2017/08/Keperawatan-Keluarga-
dan-Komunitas-Komprehensif.pdf
Anderson, T.Elizabeth, Farlen, Mc. Judith. 2000. Community As Partner Theory and Practice in
Nursing. Philadelpia. Lippincott.