Anda di halaman 1dari 18

MODEL KONSEPTUAL TEORI COMMUNITY AS PARTNER

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Keperawatan Komunitas

Dosen Pembimbing :

Ns. Rizkiyani Istifada, M.Kep.,Sp.Kep.Kom

Disusun Oleh :

Shafa Salsabilah (1814201053)

Neli yulia (1814201054)

Rizqi Difa (18142010

Assifa Rizkita (18142010

Vidia Nurvidianti (1814201080)

Indah Oktaviani (1814201088)

Evri Ulvianasari (18142010

PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG

202
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan

rahmat, hidayah, dan inayah-nya kepada kami, Shalawat beriring salam tidak lupa penulis

sampaikan kepada junjungan kita yakni Nabi Muhammad S.A.W. Selanjutnya penulis

ucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing mata kuliah Keperawatan Komunitas

Ns. Rizkiyani Istifada, M.Kep.,Sp.Kep.Kom, yang telah membimbing penulis dalam

menyelesaikan makalah Keperawatan Keperawatan Komunitas tentang “ Model

Konseptual Community As Partner“.

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari

berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami

mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam

pembuatan makalah ini.

Terlepas dalam semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada

kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu kami

menerima segala saran dan kritik dari para pembaca agar kami dapat memperbaiki

makalah ini. Kami berharap semoga makalah Keperawatan Komunitas tentang “Model

Konseptual COMMUNITY AS PARTNER” ini dapat memberikan manfaat maupun

inspirasi terhadap pembaca.

Tangerang, 29 Oktober 2020

Penuli
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Seiring berkembangnya zaman dan ilmu pengetahuan di bidang kesehatan, serta

bertambahnya penduduk dan masyarakat maka, maka perlu adanya perawat kesehatan

komunitas yang dapat melayani masyarakat dalam dalam hal pencegahan,

pemeliharaan, promosi kesehatan dan pemulihan penyakit, yang bukan saja ditujukan

kepada individu, keluarga, tetapi juga dengan masyarakat dan inilah yang disebut

dengan keperawatan komunitas. Keperawatan Kesehatan Komunitas adalah pelayanan

keperawatan profesional yang ditujukan kepada masyarakat dengan penekanan pada

kelompok resiko tinggi, dalam upaya pencapaian derajat kesehatan yang optimal

melalui pencegahan penyakit dan peningkatan kesehatan, dengan menjamin

keterjangkauan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan, dan melibatkan klien sebagai

mitra dalam perencanaan pelaksanaan dan evaluasi pelayanan keperawatan. Model

community as partner merupakan salah satu dari model keperawatan komunitas yang

berproses dalam komunitas sebagai mitra atau partner dalam menangani masalah

kesehatan, meningkatkan derajat kesehatan dan pencegahan masalah keperawatan

komunitas.

Model community as partner terdapat dua komponen utama yaitu roda

pengkajian komunitas dan proses keperawatan. Roda pengkajian komunitas terdiri(1)

inti komunitas (the community core), (2) subsistem komunitas (the community

subsystems), dan (3) persepsi (perception). Model ini lebih berfokus pada perawatan

kesehatan masyarakat yang merupakan praktek, keilmuan, dan metodenya melibatkan

masyarakat untuk berpartisipasi penuh dalam meningkatkan kesehatannya. (Sumber:

Anderson McFarlan,:Community as Partner


1.2 Rumusan Masalah

1.3 Tujuan Penulisan

Penulisan Makalah ini bertujuan mengaplikasikan semua teori yang telah penulis

diskusikan:

1. Agar mahasiswa memahami pengertian dan konsep Community as partner

2. Agar mahasiswa memahami pendekatan dan paradigma keperawatan community

as partner.

3. Agar mahasiswa memahami Asuhan keperawatan Komunitas berdasarkan model

Community as partner.

1.4Manfaat Penulisan
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Konsep Community as Partner

Model konseptual adalah sintesis seperangkat konsep dan pernyataan yang

mengintegrasikan konsep-konsep tersebut menjadi suatu kesatuan. Model  keperawatan

dapat didefinisikan sebagai kerangka pikir, sebagai satu cara melihat keperawatan, atau

satu gambaran tentang lingkup keperawatan.

Model ini sebagai panduan proses keperawatan dalam pengkajian komunitas;

analisa dan diagnosa; perencanaan; implementasi komunitas yang terdiri dari tiga

tingkatan pencegahan; primer, sekunder, dan tersier, dan program evaluasi (Hitchcock,

Schubert, Thomas, 1999). Konsep Community as Partner diperkenalkan Anderson dan

McFarlane. Model ini merupakan pengembangan dari model Neuman yang menggunakan

pendekatan totalitas manusia untuk menggambarkan status kesehatan klien. Neuman

memandang klien sebagai sistem terbuka dimana klien dan lingkungannya berada dalam

interaksi yang dinamis. Menurut Neuman, untuk melindungi klien dari berbagai stressor

yang dapat mengganggu keseimbangan, klien memiliki tiga garis pertahanan,

yaitu fleksible line of defense, normal line of defense, dan resistance defense.

Agregat klien dalam model Community as Partner ini meliputi intrasistem dan

ekstrasistem. Intrasistem terkait adalah sekelompok orang-orang yang memiliki satu atau

lebih karakteristik (Stanhope & Lancaster, 2004). Agregat ekstrasistem meliputi delapan

subsistem yaitu komunikasi, transportasi dan keselamatan, ekonomi, pendidikan, politik

dan pemerintahan, layanan kesehatan dan sosial, lingkungan fisik dan rekreasi (Helvie,

1998; Anderson & McFarlane, 2000; Ervin, 2002; Hitchcock, Schubert, Thomas, 1999;

Stanhope & Lancaster, 2004; Allender & Spradley, 2005).


Delapan subsistem dipisahkan dengan garis putus-putus artinya sistem satu

dengan yang lainnya saling mempengaruhi. Di dalam komunitas ada lines of resistance,

merupakan mekanisme internal untuk bertahan dari stressor. Rasa kebersamaan dalam

komunitas untuk bertanggung jawab terhadap kesehatan contoh dari line of

resistance. Anderson dan McFarlane (2000) mengatakan bahwa dengan menggunakan

model Community as Partner terdapat dua komponen  utama yaitu roda pengkajian

komunitas dan proses keperawatan. Roda pengkajian komunitas terdiri dari dua bagian

utama yaitu inti dan delapan subsistem yang mengelilingi inti yang merupakan bagian

dari pengkajian keperawatan, sedangkan proses keperawatan terdiri dari beberapa tahap

mulai dari pengkajian, diagnosa, perencanaan, implementasi, dan evaluasi.

Komunitas sebagai klien/partner berarti kelompok masyarakat tersebut turut

berperan serta secara aktif meningkatkan kesehatan, mencegah dan mengatasi masalah

kesehatannya.

2.2 Pengkajian

Pengkajian adalah upaya pengumpulan data secara lengkap dan sistematis

terhadap masyarakat untuk dikaji dan dianalisis sehingga masalah kesehatan yang

dihadapi oleh masyarakat baik individu, keluarga atau kelompok yang menyangkut

permasalahan pada fisiologis, psikologis dan sosial ekonomi maupun spiritual dapat

ditentukan.

Empat konseptual yang merupakan pusat keperawatan dapat memberikan sebuah

kerangka kerja bagi model Community as Partner yang didefinisikan sebagai berikut :
1. Individu

Individu dalam model community as partner adalah sebuah populasi atau sebuah

agregat. setiap orang dalam sebuah komunitas yang didefinisikan (populasi total)

atau agregat (lansia, dewasa,anak,remaja, perawat ) yang mencerminkan individu.

2. Lingkungan

Lingkungan dapat diartikan sebagai komunitas seperti jaringan masyarakat dalam

komunitas dapat terjadi dimana masyarakat tinggal, pekerjaan, suku bangsa dan ras,

cara hidup, serta faktor lain yang umumnya dimiliki masyarakat

3. Kesehatan

Kesehatan dalam model ini dilihat sebagai sumber bagi kehidupan sehari-hari, bukan

tujuan hidup. Kesehatan merupakan sebuah konsep positifyang menekankan pada

sumber social dan personal sebagai kemampuan fisik

4. Keperawatan

Keperawatan berdasarkan definisi tiga konsep yang lain, merupakan upaya

pencegahan (prevention

Pengkajian keperawatan komunitas merupakan suatu proses tindakan untuk

mengenal komunitas.  Mengidentifikasi faktor positif dan negatif yang berbenturan

dengan masalah kesehatan dari masyarakat hingga sumber daya yang dimiliki komunitas

dengan tujuan merancang strategi promosi kesehatan. Dalam tahap pengkajian ini

terdapat lima kegiatan, yaitu :

a. Pengumpulan data

tujuan pengumpulan data dimaksudkan untuk memperoleh informasi mengenai

masalah kesehatan pada masyarakat sehingga dapat ditentukam tindakan yang harus

diambil untuk mengatasi masalah tersebut yang menyangkut aspek fisik, psikologis,
sosial ekonomi dan spiritual serta faktor lingkungan yang mempengaruhinya.

Kegiatan pengkajian yang dilakukan dalam pengumpulan data meliputi :

1) Data inti

a) Riwayat atau sejarah perkembangan komunitas

Riwayat terbentuknya sebuah komunitas (lama/baru). Tanyakan pada orang-

orang yang kompeten atau yang mengetahui sejarah area atau daerah itu.

b) Data demografi

Karakteristik orang-orang yang ada di area atau daerah tersebut, distribusi (jenis

kelamin, usia, status perkawinan, etnis), jumlah penduduk,

c) Vital Statistik

Meliputi kelahiran, kematian, kesakitan dan penyebab utama kematian atau

kesakitan.

d) Nilai dan kepercayaan

Nilai yang dianut oleh masyarakat yang berkaitan dengan kesehatan,

kepercayaan-kepercayaan yang diyakini yang berkaitan dengan kesehatan,

kegiatan keagamaan di masyarakat, kegiatan-kegiatan masyarakat yang

mencerminkan nilai-nilai kesehatan.

2) Subsistem

a) lingkungan fisik

Catat lingkungan tentang mutu air, flora, perumahan, ruang, area hijau, binatang,

orang-orang, bangunan buatan manusia, keindahan alam, air, dan iklim.

b) Pelayanan kesehatan dan sosial

Catat apakah terdapat klinik, rumah sakit, profesi kesehatan yang praktek,

layanan kesehatan publik, pusat emergency, rumah perawatan atau panti werda,
fasilitas layanan sosial, layanan kesehatan mental, dukun tradisional/pengobatan

alternatif.

c) Ekonomi

Catat apakah perkembangan ekonomi di wilayah komunitas tersebut maju dengan

pesat, industri, toko, dan tempat-tempat untuk pekerjaan, adakah pemberian

bantuan sosial (makanan), seberapa besar tingkat pengangguran, rata-rata

pendapatan keluarga, karakteristik pekerjaan.

d) Keamanan dan Transportasi

Apa jenis transportasi publik dan pribadi yang tersedia di wilayah komunitas,

catat bagaimana orang-orang bepergian, apakah terdapat trotoar atau jalur sepeda,

apakah ada transportasi yang memungkinkan untuk orang cacat. jenis layanan

perlindungan apa yang ada di komunitas (misalnya: pemadam kebakaran, polisi,

dan lain-lain), apakah mutu udara di monitor, apa saja jenis kegiatan yang sering

terjadi, apakah orang-orang merasa aman.

e) Politik dan pemerintahan

Catat apakah ada tanda aktivitas politik, apakah ada pengaruh partai yang

menonjol, bagaimana peraturan pemerintah terdapat komunitas (misalnya:

pemilihan kepala desa, walikota, dewan kota), apakah orang-orang terlibat dalam

pembuatan keputusan dalam unit pemerintahan lokal mereka.

f) Komunikasi

Catat apakah oaring-orang memiliki tv dan radio, apa saja sarana komunikasi

formal dan informal yang terdapat di wilayah komunitas, apakah terdapat surat

kabar yang terlihat di stan atau kios, apakah ada tempat yang biasanya digunakan

untuk berkumpul.
g) Pendidikan

Catat apa saja sekolah-sekolah dalam area beserta kondisi, pendidikan lokal,

reputasi, tingkat drop-out, aktifitas-aktifitas ekstrakurikuler, layanan kesehatan

sekolah, dan tingkat pendidikan masyarakat.

h) Rekreasi

Catat dimana anak-anak bermain, apa saja bentuk rekreasi utama, siapa yang

berpartisipasi, fasilitas untuk rekreasi dan kebiasaan masyarakat menggunakan

waktu senggang.

b. Jenis Data

Jenis data secara umum dapat diperoleh dari

1. Data subjektif: yaitu data yang diperoleh dari keluhan atau masalah yang

dirasakan oleh individu, keluarga, kelompok dan komunitas, yang diungkapkan

secara langsung melalui lisan.

2. Data objektif: data yang diperoleh melalui suatu pemeriksaan, pengamatan dan

pengukuran.

c. Sumber Data

1. Data primer: data yang dikumpulakn oleh pengkaji dalam hal ini mahasiswa atau

perawat kesehatan masyarakat dari individu, keluarga, kelompok dan komunitas

berdasarkan hasil pemeriksaan atau pengkajian.

2. Data sekunder : data yang diperoleh dari sumber lain yang dapat dipercaya,

misalnya : kelurahan, catatan riwayat kesejatan pasien atau medical record.

(wahit, 2005)

d. Cara pengumpulan data

1. Wawancara atatu anamnesa

2. Pengamatan
3. Pemeriksaan fisik

e. Pengolahan Data

1. Klasifikasi data atau kategorisasi data

2. Perhitungan presentase cakupan dengan menggunakan tally

3. Tabulasi data

f. Interpretasi data Analisis Data

Tujuan analisis data :

1. Menetapkan kebutuhan komuniti;

2. Menetapkan kekuatan;

3. Mengidentifikasi pola respon komuniti;

4. Mengidentifikasi kecenderungan penggunaan pelayanan kesehatan.

g. Penentuan masalah atau perumusan masalah kesehatan

h. Prioritas masalah

Prioritas masalah kesehatan masyarakat dan keperawatan perlu mempertimbangkan

berbagai faktor sebagai kriteria:

1. Perhatian masyarakat;

2. Prevalensi kejadian;

3. Berat ringannya masalah;

4. Kemungkinan masalah untuk diatasi;

5. Tersedianya sumber daya masyarakat;

6. Aspek politis.

2.3 Diagnosa keperawatan

Diagnosis keperawatan adalah respon individu pada masalah kesehatan baik yang

aktual maupun potensial. Masalah aktual adalah masalah yang diperoleh pada saat
pengkajian, sedangkan masalah potensial adalah masalah yang mungkin timbul

kemudian. American Nurses Of Association (ANA). Dengan demikian diagnosis

keperawatan adalah suatu pernyataan yang jelas, padat dan pasti tentang status dan

masalah kesehatan pasien yang dapat diatasi dengan tindakan keperawatan.

2.4 Perencanaan

a. Tahapan pengembangan masyarakat

Persiapan, penentuan prioritas daerah, pengorganisasian, pembentukan pokjakes

(kelompok kerja kesehatan)

b. Tahap diklat

c. Tahap kepemimpinan

Koordinasi intersektoral, akhir, supervisi atau kunjungan bertahap.

2.5 Pelaksanaan/Implementasi

Implementasi keperawatan adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh

perawat untuk membantu klien dari masalah status kesehatan yang dihadapi kestatus

kesehatan yang lebih baik yang menggambarkan kriteria hasil yang diharapkan (Gordon,

1994., dalam Potter & Perry, 1997).

Ukuran intervensi keperawatan yang diberikan kepada klien terkait dengan

dukungan, pengobatan, tindakan untuk memperbaiki kondisi, pendidikan untuk klien-

keluarga, atau tindakan untuk mencegah masalah kesehatan yang muncul dikemudian

hari.

Menurut Craven dan Hirnle (2000) secara garis besar terdapat tiga kategori dari

implementasi keperawatan, antara lain:


a. Cognitive implementations, meliputi pengajaran/ pendidikan, menghubungkan

tingkat pengetahuan klien dengan kegiatan hidup sehari-hari, membuat strategi untuk

klien dengan disfungsi komunikasi, memberikan umpan balik, mengawasi tim

keperawatan, mengawasi penampilan klien dan keluarga, serta menciptakan

lingkungan sesuai kebutuhan, dan lain lain.

b. Interpersonal implementations, meliputi koordinasi kegiatan-kegiatan, meningkatkan

pelayanan, menciptakan komunikasi terapeutik, menetapkan jadwal personal,

pengungkapan perasaan, memberikan dukungan spiritual, bertindak sebagai advokasi

klien, role model, dan lain lain.

c. Technical implementations, meliputi pemberian perawatan kebersihan kulit,

melakukan aktivitas rutin keperawatan, menemukan perubahan dari data dasar klien,

mengorganisir respon klien yang abnormal, melakukan tindakan keperawatan

mandiri, kolaborasi, dan rujukan, dan lain-lain.

2.6 Evaluasi atau penilaian

Menurut Ziegler, Voughan – Wrobel, & Erlen (1986) dalam Craven & Hirnle

(2000), evaluasi terbagi menjadi tiga jenis, yaitu:

a. Evaluasi struktur

Evaluasi struktur difokuskan pada kelengkapan tata cara atau keadaan sekeliling

tempat pelayanan keperawatan diberikan. Aspek lingkungan secara langsung atau

tidak langsung mempengaruhi dalam pemberian pelayanan. Persediaan

perlengkapan, fasilitas fisik, rasio perawat-klien, dukungan administrasi,

pemeliharaan dan pengembangan kompetensi staf keperawatan dalam area yang

diinginkan.
b. Evaluasi proses

Evaluasi proses berfokus pada penampilan kerja perawat dan apakah perawat dalam

memberikan pelayanan keperawatan merasa cocok, tanpa tekanan, dan sesuai

wewenang. Area yang menjadi perhatian pada evaluasi proses mencakup jenis

informasi yang didapat pada saat wawancara dan pemeriksaan fisik, validasi dari

perumusan diagnosa keperawatan, dan kemampuan tehnikal perawat.

c. Evaluasi hasil

Evaluasi hasil berfokus pada respons dan fungsi klien. Respons prilaku klien

merupakan pengaruh dari intervensi keperawatan dan akan terlihat pada pencapaian

tujuan dan kriteria hasil.


BAB III

APLIKASI TEORI DALAM ASUHAN KEPERAWATAN

KOMUNITAS

3.1 Partisipasi Masyarakat dalam Pencegahan Kehamilan Remaja dalam

Community as Partner

Desain penelitian adalah desain kualitatif dan kuantitatif. Besar sampel untuk

penelitian ditentukan oleh kejenuhan data dan terdiri dari 75 partisipan. Populasi

sasaran adalah remaja dan empat sampel yang terdiri dari orang tua, guru, perawat

profesional, dan tokoh masyarakat. Metode pengumpulan data kualitatif adalah self

report dengan wawancara semi terstruktur dan instrumen pengumpulan data yang

digunakan untuk data kuantitatif adalah kuesioner. Karena data kualitatif bersifat verbal,

gaya analisis template digabungkan dengan analisis konten menggunakan pengkodean

terbuka sesuai dengan pendekatan Tesch.


DAFTAR PUSTAKA
Anderson, E.T., and McFarlane, J.(2000). Community as partner: Theory and

practice in nursing, 3rd.ed, Philadelpia: Lippincott

Allender, J.A., and Spradley, B.W.(2001). Community health nursing : Concepts

and practice, 4th.ed, Philadelpia: Lippincott

Clark, M.J.(1999). Nursing in the community: Dimensions of community health

nursing, Standford, Connecticut: Appleton & Lange

George B. Julia , Nursing Theories- The base for professional Nursing Practice ,

3rd ed. Norwalk, Appleton and Lange.

Hidayat Aziz Halimul. 2004. Pengantar Konsep Keperawatan Dasar. Salemba

Medika :Jakarta.

Mubarak, Iqbal Wahit. 2009. Pengantar dan Teori Ilmu Keperawatan Komunitas

1. Cv Sagung Seto : Jakarta

Craven, R. F dan Hirnle, C. J. 2000. Fundamental of Nursing: Human, Health

and function. Edisi 3. Phiadelphia: lippincott

Anda mungkin juga menyukai