Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH MODEL KONSEP DAN TEORI KEPERAWATAN KOMUNITAS

McFarlane

Disusun Oleh :
1. Aliyatus Siti Khamidah (0120003)
2. Sodikin (0120031)
3. Tita Rosida (0120034)
4. Wahyuningsih Putri Erna (0120037)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN DIAN HUSADA
MOJOKERTO
2023-2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena telah memberikan
Rahmat dan Karunia-Nya kepada kami sehingga kami mampu menyelesaikan makalah ini tepat
pada waktunya. Adapun makalah ini merupakan salah satu tugas dari Mata Kuliah Komunitas 2.
Dalam menyelesaikan penulisan makalah ini, kami mendapat banyak bantuan dari
berbagai pihak dan sumber. Karena itu kami sangat menghargai bantuan dari semua pihak yang
telah memberi kami bantuan dan dukungan juga semangat, buku-buku dan beberapa sumber
lainnya sehingga tugas ini bisa terwujud. Oleh karena itu, melalui makalah ini kami sampaikan
ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu pembuatan makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangannya dan jauh dari
kesempurnaan karena keterbatasan kemampuan dan ilmu pengetahuan yang kami miliki. Maka
dari itu, kami selaku pihak penyusun sangat mengharapkan saran dan kritik yang dapat
memotivasi kami agar dapat lebih baik lagi dimasa yang akan dating.

Pasuruan, 07 Maret 2023

Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seiring berkembangnya zaman dan ilmu pengetahuan di bidang Kesehatan, serta
bertambahnya penduduk dan masyarakat, maka perlu adanya perawat Kesehatan
komunitas yang dapat melayani masyarakat dalam hal pencegahan, pemeliharaan,
promosi kesehatan dan pemulihan penyakit, yang bukan saja ditujukan kepada individu,
keluarga, tetapi juga untuk masyarakat. Keperawatan Kesehatan Komunitas adalah
pelayanan keperawatan professional yang ditujukan kepada masyarakat dengan
penekanan pada kelompok resiko tinggi, dalam upaya pencapaian derajat kesehatan yang
optimal melalui pencegahan penyakit dan peningkatan kesehatan, dengan menjamin
keterjangkauan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan, dan melibatkan klien sebagai
mitra dalam perencanaan pelaksanaan dan evaluasi pelayanan keperawatan.
Model community of partner merupakan salah satu dari model keperawatan
komunitas yang berproses dalam komunitas sebagai mitra arau partner dalam menangani
masalah kesehatan, meningkatkan derajat kesehatan dan pencegahan masalah
keperawatan komunitas. Konsep Community as Partner diperkenalkan Anderson dan
McFarlane yang merupakan pengembangan dari model Neuman yang menggunakan
pendekatan totalitas manusia untuk menggambarkan status kesehatan klien. Komunitas
sebagai klien/partner berarti bahwa kelompok masyarakat tersebut turut berperan serta
secara aktif dalam meningkatkan kesehatan, mencegah dan mengatasi masalah
kesehatannya.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari model community as partner?
2. Bagaimana asuhan keperawatan community as partner?
3. Bagaimana peran perawat komunitas menurut model teori community as partner?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian model community as partner
2. Untuk mengetahui asuhan keperawatan community as partner
3. Untuk mengetahui peran perawat komunitas menurut moel teori community as
partner
BAB II
PEMBAHASAN

A. Penjelasan Model Teori


Model community as partner merupakan pengembangan dari model Neuman
(1972) dengan pendekatan totalitas manusia untuk mrlihat masalah klien yang
menjadikan kedua model tersebut dianggap sebagai model system. Pada sebelumnya
Anderson dan McFarlane mengembangkan model community as client untuk
mendefinisikan keperawatan kesehatan masyarakat sebagai sintesis dari kesehatan
masyarakat dan keperawatan. Pada akhirnya model tersebut telah berganti nama menjadi
model community as partner untuk menekankan filosofi yang mendasari perawatan
kesehatan primer.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Penjelasan Model Teori
Model community as partner
merupakan pengembangan dari
model Neuman
(1972) dengan pendekatan
totalitas manusia untuk melihat
masalah klien yang
menjadikan kedua model
tersebut dianggap sebagai
model sistem. Pada sebelumnya
Anderson dan Mcfarlane
mengembangkan model
community-as-client untuk
mendefinisikan keperawatan
kesehatan masyarakat sebagai
sintesis dari kesehatan
masyarakat dan keperawatan.
Pada akhirnya model tersebut
telah berganti nama menjadi
model community as partner
untuk menekankan filosofi yang
mendasari perawatan
kesehatan primer.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Penjelasan Model Teori
Model community as partner
merupakan pengembangan dari
model Neuman
(1972) dengan pendekatan
totalitas manusia untuk melihat
masalah klien yang
menjadikan kedua model
tersebut dianggap sebagai
model sistem. Pada sebelumnya
Anderson dan Mcfarlane
mengembangkan model
community-as-client untuk
mendefinisikan keperawatan
kesehatan masyarakat sebagai
sintesis dari kesehatan
masyarakat dan keperawatan.
Pada akhirnya model tersebut
telah berganti nama menjadi
model community as partner
untuk menekankan filosofi yang
mendasari perawatan
kesehatan primer.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Penjelasan Model Teori
Model community as partner
merupakan pengembangan dari
model Neuman
(1972) dengan pendekatan
totalitas manusia untuk melihat
masalah klien yang
menjadikan kedua model
tersebut dianggap sebagai
model sistem. Pada sebelumnya
Anderson dan Mcfarlane
mengembangkan model
community-as-client untuk
mendefinisikan keperawatan
kesehatan masyarakat sebagai
sintesis dari kesehatan
masyarakat dan keperawatan.
Pada akhirnya model tersebut
telah berganti nama menjadi
model community as partner
untuk menekankan filosofi yang
mendasari perawatan
kesehatan primer.
Seorang individu, kelompok,
atau komunitas dapat dianggap
sebagai sistem
terbuka di mana ada interaksi
yang dinamis dengan
lingkungan melalui batas-
batasnya.
Selain teori sistem, model
Neuman menggabungkan teori
adaptasi stres Selye, teori
gestalt dari psikologi, dan teori
lapangan. Untuk aplikasi kerja
komunitas, adaptasi stres
telah dimasukkan dalam model
community as partner.
Seorang individu, kelompok, atau komunitas dapat dianggap sebagai system
terbuka dimana ada interaksi yang dinais dengan lingkungan melalui batas-batasnya.
Selain teori system, model Neuman menggabungkan teori adaptasi stress Selye, teori
gestalt dari psikologis, dan teori lapangan. Untuk aplikasi kerja komunitas, adaptasi stress
telah dimasukkan dalam model community as partner.
Definisi dari empat konsep pnting untuk keperawatan-manusia, lingkungan,
kesehatan, dan keperawatan-memberikan kerangka kerja untuk model community as
partner (Anderson and McFarlane, 2010), diantaranya :
1. Manusia adalah klien atau populasi atau agregat. Setiap orang dala komunitas
tertentu (total populasi) atau agregat (orang tua, remaja, perawat) mewakili
manusia tersebut. Agregat klien dalam model ini meliputi intasistem dan
ekstrasistem. Intrasistem adalah sekelompok orang yang memiliki satu atau
lebih karakteristik, sedangkan agreget ekstrasistem meliputi delapan subsistem
(Stanhope dan Lancaster, 2004).
2. Pada akhirnya lingkungan dapat diangap sebagai komunitas (yaitu, hubungan
antara manusia dan lingkungan). Kaitan antara orang-orang atau masyarakat
dala komunitas tersebut dapat berupa tempat tinggal mereka, pekerjaan yang
mereka lakukan, suku atau ras mereka, cara hidup mereka, dan factor-faktor
lain yang mereka miliki Bersama (Baum, 1998).
3. Kesehatan dalam model ini dilihat sebagai ‘’sumber daya untuk kehidupan
sehari-hari, bukan tujuan hidup. Hal tersebut merupakan konsep poitif yang
menekankan sumber daya social dan pribadi, serta kapasitas fisik’’ (WHO,
1986).
4. Keperawatan, berdasarkan definisi dari tiga konsep. Konsep pertama adalah
pencegahan. Artinya, semua keperawatan dianggap preventif, pencegahan
primer ditujukan untuk mengurangi kemungkinan pertemuan dengan stressor
atau memperkuat garis pertahanan (misalnya, sunblock untuk mencegah
kanker kulit; imunisasi); pencegahan sekunder terjadi setelah stressor
melewati garis pertahanan dan menyebabkan reaksi, dan ditujukan untuk
deteksi dini untuk mencegah perburukan lebih lanjut (misalnya, pemeriksaan
payudara sendiri); dan pencegahan trsier bertujun untuk mempertahankan dan
memulihkan keadaan yang kurang lebih sehat (misalnya, rehabilitai,
meditasi).

Ada dua factor dala model community as partner yaitu focus pada community a
partner (diwakili oleh roda pengkajian atau assessment komunitas di bagian atas, yang
menggabungkan masyarakat komunitas sebagai inti) dan penggunan proses keperawatan.
Inti dari roda pengkajian mewakili manusia yang membentuk komuitas yang di dalanya
terdiri dari demografi penduduk serta nilai-nilai, kepercayaan, dan sejarah mereka.
Sebagai warga masyarakat, masyarakat dipengaruhi oleh dan mempengaruhi delapan
subsistem masyarakat. Subsistem tersebut adalah lingkungan fisik, Pendidikan,
keselamatan dan transportasi, politik dan pemerintahan, pelayanan kesehatan dan social,
komunikasi, ekonomi, dan rekreasi.

Garis solid yang mengelilingi komunitas mewakili normal line of defense, atau
tingkat kesehatan yang dicapai kounitas dari waktu ke waktu. Normal line of defense
dapat mencakup karakteristik seperti tingkat imunitas, kematian bayi rendah atau tingkat
pendapatan menengah. Normal line of defense juga mencakup pola koping yang biasa
digunakan bersamaan dengan kemapuan pemecahan masalah. Hal tersebut mewakili
kesehatan masyarakat.
The flexible line of defense, digambarkan sebagai garis putus-putus di sekitar
komunitas dan normal line of defense, adalah zona penyangga yang mewakili tingkat
kesehatan dinamis yang dihasilkan dari respon sementara terhadap stesor. Respons
sementara ini dapat berupa mobilisasi lingkungan terhadap stressor lingkungan seperti
banjir atau stressor social seperti unwanted adult bookstore. Delapan subsistem dibagi
dengan garisputus-putus untuk mengingatkan kita bahwa mereka tidak terpisah dan
terpisah tetapi saling mempengaruhi (dan dipengaruhi oleh). (Ingat: Prinsip ekologi
adalah bahwa segala sesuatu terhubung dengan segala sesuatu yang lain. Hal ini juga
belaku untuk komunitas secara keseluruhan). Kedelapan divisi mendifinisikan ubsistem
utama komunitas dan menyediakan kerangka pengkajian atau assessment bagi perawat
kesehatan komunitas.
Di dala komunitas terdapat lines of resistance, mekanisme internal yang bertindak
untuk bertahan melawan stressor. Program hiburan malam untuk kaum muda yang
dilaksanakan untuk mengurangi vandalisme dan klinik kesehatan gratis yang berdiri
sendiri untuk mendiagnosa dan mengobati penyakit menular seksual (PMS) adalah
contoh line of resistance. Line of resistance ada di setiap subsistem dan mewakili
kekuatan komunitas.
Stresor merupakan factor-faktor atau rangsangan yang menyebabkan
ketidakseimbangan dala system. Streor data berasal dari luar komunitas atau berasal dari
dala komunitas. Stresor yang menembus flexible and normal lines of defense dapat
mengakibatkan gangguan pada komunitas. Pelayanan tidak memadai dan tidak terjangkau
merupakan contoh stressor dalam kesehatan komunitas.
Stresor dan lines of resistance secara Bersama menjadi bagian dari komunitas
dengan menimbulkan derajat reaksi. Derajat reaksi adalah jumlah ketidakseimbangan
atau gangguan yang dihasilkan dari stressor yang menimpa community’s line defense.
Misalnya, jika ada kasus campak (stressor) di seolah dasar dan the line of retention-nya
kuat (99% sswa sudah mengetahui imunisasi), tingkat reaksi potensi wabah campak) akan
minimal. Tingkat reaksi dapat tercermin dala angka kematian dan kesakitan,
pengangguran, atau statistic kejahatan, untuk bebrapa nama.

B. Pembahasan (Integrasi model teori dan proseskegiatan Asuhan Keperawatan di


Komunitas, termasuk Peran Perawat Komunitas Sesuai Model Teori)
Sistem merupkan semua komponen yang memiliki fungsi karena bagian-bagian
didalamnya saling bergantungan. Komunitas disebut sebagai satu kesatuan yang memiliki
fungi karena subsistemnya memiliki keterkaitan. Menurut Helvie (dalam Hardiyanto
(2020)), perawta komunitas memiliki peran sebagai pembaharu, pemimpin, kolaborator,
konselor, advokat, pendidik, pengelola, peneliti, penemu kasus, dan pemberi asuhan
keperawatan secara langsung.
Asuhan Keprawatan Community as Partner

1. Pengkajian
Pengkajian keperawatan komunitas merupakan suatu proses tindakan untuk
mengenal komunitas. mengidentifikasi factor positif dan negative dengan masalah
keehatan dari mayarakat hingga data yang dimiliki komunitas dengan tujun merancang
strategi promosi kesehatan (Anderson and Mc Farlane, 2000).
Dala tahap pengkajian ini terdapat beberapa kegiatan yaitu:
a. Pengumpulan data
Kegiatan pengkajian yang dilakukan dala pengumpulan data meliputi :
1) Data inti
a) Riwayat atau sejarah perkembangan komunitas
Riwayat terbentuknya sebuah komunitas tanyakan kepada orang-orang
yang mengetahui ejarah srea atau daerah itu.
b) Demogrfi dan Etnisitas
Karakteristik orang-orang yang ada di daerah terebut menunjukkan data
(usia, jenis kelamin, ras, status perkawinan dan etnis) jumlah penduduk.
c) Vital statistik
Meliputi kelahiran, kematiana, kesakitan dan penyebab utama kematian
atau kesakitan.
2) Subsistem
a) Lingkungan Fisik
Catat lingkungan dengan mutu air, flora, perumahan,ruang,area hijau,
binatang, orang-orang, bangunan, buatan manusia, keindahan alam dan
iklim.
b) Layanan Kesehatan dan Sosial
Mengklasifikasikan layanan kesehatan dan sosial adalah dengan
membedakan antara fasilitas yang berbut ada di luar komunitas
(extracommunity) dan yang berada di dalam komunitas masyarakat (intra
komunitas). Setelah pelayanan kesehatan dan sosial diidentifikasi,
kelompokkan ke dalam kategori menurut jenis layanan yang ditawarkan
(rumah sakit, klinik, perawatan lanjutan, fasilitas layanan sosial)
berdasarkan ukuran atau dengan penggunaan publik versus pribadi.
c) Ekonomi
Subsistem ekonomi mencakup “kekayaan” Rosemont (yaitu barang dan
jasa yang tersedia bagi masyarakat) serta biaya dan manfaat dari perbaikan
pola alokasi sumber daya. Catat apakah perkembangan ekonomi di
wilayah komunitas tersebut maju dengan pesat, industri, dan tempat-
tempat untuk pekerjaan, seberapa besar tingkat pengangguran, rata-rata
pendapatan keluarga, dan karateristik pekerjaan.
d) Politik dan Pemerintahan
Catat apakah ada tanda aktivitas politik, apakah ada pengaruh partai yang
menonjol, bagaimana peraturan pemerintahan terdapat komunitas
(pemilihan kepala desa, walikota, dewan kota), apakah orang-orang
terlibat dalam pembuatan keputusan dalam pemerintahan lokal mereka.
e) Komunikasi
Catat apakah orang-orang memiliki tv dan radio, apa saja sarana
komunikasi formal dan informal yang terdapat di wilayah komunitas,
apakah ada tempat yang biasanya digunakan untuk berkumpul.
f) Pendidikan
Suatu pendidikan suatu komunitas dengan menggunakan data sensus.
Informasi sensus mencantumkan jumlah penduduk yang bersekolah, lama
menyelesaikan sekolah. Untuk melengkapi penilaian ini, diperlukan
informasi tentang sumber pendidikan utama (sekolah, perguruan tinggi,
dan perpustakaan) yang terletak di masyarakat.
g) Rekreasi

Catat dimana anak-anak bermain, apa saja bentuk rekreasi utama, siapa

yang berpartisipasi, fasilitas untuk rekreasi dan kebiasaan masyarakat

menggunakan waktu senggang.

b. jenis data
jenis data secara umum dapat diperoleh dari

1. data subjektif: yaitu data yang diperoleh dari keluhan atau masalah yang dirasakan

oleh individu, keluarga, kelompok dan komunitas, yang diungkapkan secara

langsung melalui lisan.

2. data objektif: data yang diperoleh melalui suatu pemeriksaan, pengamatan dan

pengukuran.

c. sumber data

1. data primer: data yang dikumpulakn oleh pengkaji dalam hal ini mahasiswa atau

perawat kesehatan masyarakat dari individu, keluarga, kelompok dan komunitas

berdasarkan hasil pemeriksaan atau pengkajian.

2. data sekunder : data yang diperoleh dari sumber lain yang dapat dipercaya,

misalnya : kelurahan, catatan riwayat kesejatan pasien atau medical record. (wahit,

2005)

d. cara pengumpulan data

1. wawancara atatu anamnesa

2.  pengamatan

3. pemeriksaan fisik

e. pengolahan data

1. klasifikasi data atau kategorisasi data

2. perhitungan presentase cakupan dengan menggunakan tally

3. tabulasi data

f. interpretasi data analisis data

Tujuan analisis data :


1. menetapkan kebutuhan komuniti;

2. menetapkan kekuatan;

3. mengidentifikasi pola respon komuniti;

4. mengidentifikasi kecenderungan penggunaan pelayanan kesehatan.

g. penentuan masalah atau perumusan masalah kesehatan

h. prioritas masalah

Prioritas masalah kesehatan masyarakat dan keperawatan perlu mempertimbangkan

berbagai faktor sebagai kriteria:

1. perhatian masyarakat;

2. prevalensi kejadian;

3. berat ringannya masalah;

4. kemungkinan masalah untuk diatasi;

5. tersedianya sumber daya masyarakat;

6. aspek politis.

2.Diagnosa keperawatan

Diagnosis keperawatan adalah respon individu pada masalah kesehatan baik yang

aktual maupun potensial. Masalah aktual adalah masalah yang diperoleh pada saat

pengkajian, sedangkan masalah potensial adalah masalah yang mungkin timbul

kemudian. American Nurses Of Association (ANA). Dengan demikian diagnosis

keperawatan adalah suatu pernyataan yang jelas, padat dan pasti tentang status dan

masalah kesehatan pasien yang dapat diatasi dengan tindakan keperawatan.

3. Perencanaan

a. tahapan pengembangan masyarakat


persiapan, penentuan prioritas daerah, pengorganisasian, pembentukan pokjakes

(kelompok kerja kesehatan)

b. tahap diklat

c. tahap kepemimpinan

koordinasi intersektoral, akhir, supervisi atau kunjungan bertahap.

4. Pelaksanaan/Implementasi

Implementasi keperawatan adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh perawat

untuk membantu klien dari masalah status kesehatan yang dihadapi kestatus kesehatan yang

lebih baik yang menggambarkan kriteria hasil yang diharapkan (Gordon, 1994., dalam Potter &

Perry, 1997).

Menurut Craven dan Hirnle (2000) secara garis besar terdapat tiga kategori dari

implementasi keperawatan, antara lain:

a. Cognitive implementations, meliputi pengajaran/ pendidikan, menghubungkan

tingkat pengetahuan klien dengan kegiatan hidup sehari-hari, membuat strategi untuk

klien dengan disfungsi komunikasi, memberikan umpan balik, mengawasi tim

keperawatan, mengawasi penampilan klien dan keluarga, serta menciptakan

lingkungan sesuai kebutuhan, dan lain lain.

b. Interpersonal implementations, meliputi koordinasi kegiatan-kegiatan, meningkatkan

pelayanan, menciptakan komunikasi terapeutik, menetapkan jadwal personal,

pengungkapan perasaan, memberikan dukungan spiritual, bertindak sebagai advokasi

klien, role model, dan lain lain.

c. Technical implementations, meliputi pemberian perawatan kebersihan kulit,

melakukan aktivitas rutin keperawatan, menemukan perubahan dari data dasar klien,
mengorganisir respon klien yang abnormal, melakukan tindakan keperawatan

mandiri, kolaborasi, dan rujukan, dan lain-lain.

5.Evaluasi atau penilaian

Menurut Ziegler, Voughan – Wrobel, & Erlen (1986) dalam Craven & Hirnle (2000),

evaluasi terbagi menjadi tiga jenis, yaitu:

a. Evaluasi struktur

Evaluasi struktur difokuskan pada kelengkapan tata cara atau keadaan sekeliling tempat

pelayanan keperawatan diberikan. Aspek lingkungan secara langsung atau tidak langsung

mempengaruhi dalam pemberian pelayanan. Persediaan perlengkapan, fasilitas fisik, rasio

perawat-klien, dukungan administrasi, pemeliharaan dan pengembangan kompetensi staf

keperawatan dalam area yang diinginkan.

b. Evaluasi proses

Evaluasi proses berfokus pada penampilan kerja perawat dan apakah perawat dalam

memberikan pelayanan keperawatan merasa cocok, tanpa tekanan, dan sesuai wewenang.

Area yang menjadi perhatian pada evaluasi proses mencakup jenis informasi yang

didapat pada saat wawancara dan pemeriksaan fisik, validasi dari perumusan diagnosa

keperawatan, dan kemampuan tehnikal perawat.

c. Evaluasi hasil

Evaluasi hasil berfokus pada respons dan fungsi klien. Respons prilaku klien merupakan

pengaruh dari intervensi keperawatan dan akan terlihat pada pencapaian tujuan dan

kriteria hasil.
BAB III

PENUTUP

I. Kesimpulan
Model community as partner merupakan pengembangan dari model
Neuman(1972) dengan pendekatan totalitas manusia untuk melihat
masalah klien yangmenjadikan kedua model tersebut dianggap sebagai
model sistem. Ada dua faktor dalammodel community as partner yaitu
fokus pada community as partner (diwakili oleh rodapengkajian atau
assesment komunitas di bagian atas, yang menggabungkan
masyarakatkomunitas sebagai inti) dan penggunaan proses keperawatan.
Perawat komunitasmemiliki peran sebagai pembaharu, pemimpin,
kolaborator, konselor, advokat, pendidik,pengelola, peneliti, penemu
kasus, dan pemberi asuhan keperawatan secara langsung.Asuhan
Keperawatan Community as Partner bisa dilakukan dengan
menentukanpengkajian, mendiagnosis, memberikan intervensi,
implementasi dan evaluasi.

DAFTAR PUSTAKA

d) Nilai dan kepercayaan


Nilai yang dianut oleh
masyarakat yang berkaitan
dengan
kesehatan, kepercayaan yang
diyakini yang berkaitan
dengan kesehatan, kegiatan
keagamaan di masyarakat,
kegiatan-kegiatan masyarakat
yang mencerminkan
nilai-nilai kesehatan.
d) Nilai dan kepercayaan
Nilai yang dianut oleh
masyarakat yang berkaitan
dengan
kesehatan, kepercayaan yang
diyakini yang berkaitan
dengan kesehatan, kegiatan
keagamaan di masyarakat,
kegiatan-kegiatan masyarakat
yang mencerminkan
nilai-nilai kesehatan

Anda mungkin juga menyukai