Anda di halaman 1dari 41

Mata kuliah : Keperawatan Komunitas Dasar

Dosen : A.Artifasari, S.Kep.,Ns.,M.Kes.

MODEL KONSEPTUAL DALAM KEPERAWATAN KOMUNITAS


DASAR MENURUT PARA AHLI

DI SUSUN OLEH :

NAMA : KESI ANASTASYA

NIM : BT2101011

KELAS : 3A

AKADEMI KEPERAWATAN BATARI TOJA

WATAMPONE

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Model konseptual dalam Keperawatan Komunitas Dasar menurut para ahli”
dengan baik dan tepat pada waktunya. Dalam penyusunan makalah mungkin ada
sedikit hambatan. Namun berkat usaha serta bantuan dari pihak lain. Sehinggah
penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.

Dengan adanya makalah ini, diharapkan dapat membantu proses


pembelajaran dan dapat menambah pengetahuan bagi para pembaca. Penulis juga
tidak lupa mengucapkan terimakasih kepada semua pihak, atas bantuan, dukungan
dan doa nya.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membaca
makalah ini dan dapat mengetahui tentang model konseptual dalam keperawatan
jiwa menurut para ahli. Makalah ini mungkin kurang sempurna, untuk itu penulis
mengharap kritik dan saran untuk penyempurnaan makalah ini.

Watampone 9 September 2023

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR ...............................................................................i

DAFTAR ISI ..............................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ...............................................................................1


B. Tujuan ............................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

A. Definisi ...........................................................................................3
B. Macam-macam model konseptual menurut para ahli ....................3

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ....................................................................................11
B. Saran ...............................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Profesi keperawatan sebagai profesi yang unik dan kompleks.
Dalam melaksanakan prakteknya, perawat harus mengacu pada model
konsep dan teori keperawatan yang sudah ada. Konsep merupakan suatu
suatu ide dimana terdapat suatu kesan yang abstrak yang dapat diorganisir
dengan symbol-simbol yang nyata. Sedangkan konsep keperawatan
merupakan ide untuk menyusun suatu kerangka konseptual atau model
keperawatan. Model konseptual keperawatan merupakan suatu cara untuk
memandang situasi dan kondisi pekerjaan yang melibatkan perawat di
dalamnya.
Model konseptual keperawatan merupakan petunjuk bagi perawat
untuk mendapatkan informasi agar perawat peka terhadap yang terjadi
pada suatu saat dengan dan tau apa yang harus perawat kerjakan
(Brockopp, 1999).
Teori adalah sekelompok konsep yang membentuk sebuah pola
yang nyata atau suatu pernyataan yang menjelaskan suatu proses,
peristiwa.
B. Tujuan
1. Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk memahami model dan
konseptual keperawatan komunitas.
2. Mengatahui tugas-tugas dalam keperawatan komunitas yang
dikemukakan oleh para ahh, diantaranya FlorenceNightingale, H.E
Peplau , Virginia Henderson, Martha Rogers, Dorothea Orem, Kings,
Betty Neuman, I.J Orlando, Calista Roy, Johnson, Madeleine
Leinenger, Jean Watson, Nola Pender.
3. Mengimplementasikan teori-teori tentang keperawatan yang dimukakan
oleh para ahli tersebut dalam keperawatan komunitas.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi
Model konseptual keperawatan merupakan suatu cara untuk
memandang situasi dan kondisi pekerjaan yang melibatkan perawat di
dalamnya. Model konseptual keperawatan merupakan petunjuk bagi
perawat untuk mendapatkan informasi agar perawat peka terhadap yang
terjadi pada suatu saat dengan dan tau apa yang harus perawat kerjakan
(Brockopp, 1999).
Menurut WHO (1959), keperawatan komunitas adalah bidang
perawatan khusus yang merupakan gabungan ketrampilan ilmu
keperawatan, ilmu kesehatan masyarakat dan bantuan sosial, sebagai
bagian dari program kesehatan masyarakat secara keseluruhan guns
meningkatkan kesehatan, penyempumaan kondisi sosial, perbaikan
lingkungan fisik, rehabilitasi, pence-gahan penyakit dan bahaya yang lebih
besar, ditujukan kepada individu, keluarga, yang mempunyai masalah
dimana hal itu mempengaruhi masyarakat secara keseluruhan.
B. Teori dan Model Konseptual Keperawatan Komunitas Dasar
1. Florence Nightingale’s (1859)
Florence Nightingale menekankan pengaruh lingkungan
terhadap klien yang dikenal dengan dengan istilah environmental
model. Model konsep Florence Nightingale’s menempatkan lingkungan
sebagai fokus asuhan keperawatan. Perawat komunitas berupaya
memberikan bantuan asuhan berupa pemberian udara yang bersih dan
segar, penerangan (lampu) yang tepat, kenyamanan lingkungan,
mengatur kebersihan, keamanan dan keselamatan, serta pemberian
nutrisi (gizi) yang adekuat. Pelaksanaan asuhan keperawatan
diupayakan secara mandiri tanpa bergantung pada profesi lain.
Kesehatan dilihat dari fungsi interaksi antara keperawatan, manusia,
dan lingkungan. Lingkungan kotor = tidak baik untuk kesehatan,
sedangkan lingkungan bersih = mengurangi penyakit. Keperawatan
berkontribusi secara langsung atau tidak langsung untuk
mempertahankan kesehatan manusia melalui manajemen manusia-
lingkungan.
2. H.E Peplau (1952)
Pemaparan ini menunjukkan bahwa teori Hildegard E.
Peplau(1952) berfokus pada individu, perawat dan proses interaktif
yang menghasilkan hubungan antara perawat dan klien. Berdasarkan
teori ini klien adalah individu dengan kebutuhan perasaan, dan
keperawatan adalah proses interpersonal dan terapeutik. Artinya suatu
hasil proses kerja sama manusia dengan manusia lainnya supaya
menjadi sehat atau tetap sehat (hubungan antar manusia).
Tujuan keperawatan adalah untuk mendidik klien dan keluarga
dan untuk membantu klien mencapai kematangan perkembangan
kepribadian. Oleh sebab itu, perawat berupaya mengembangkan
hubungan perawat dan klien melalui peran yang diembannya (nara
sumber, konselor, dan wali). Adapun kerangka keria praktik dari teori
Peplau memaparkan bahwa keperawatan adalah proses vang penting,
terapeutik. dan interpersonal. Keperawatan berpartisipasi dalam
menyusun struktur system asuhan kesehatan untuk menfasilitasi kondisi
yang alami dari kecenderungan manusia untuk mengembangkan
hubungan interpersonal. Model konsep dan teori keperawatan yang
dijelaskan oleh Peplau menjelaskan tentang kemampuan dalam
memahami diri sendiri dan orang lain yang menggunakan dasar
hubungan antar manusia yang mencakup 4 komponen sentral yaitu
klien, perawat, masalah kecemasan yang terjadi akibat sakit (sumber
kesulitan), dan proses interpersonal.
a. Klien
Sistem dari yang berkembang terdiri dar karakteristik
biokimia, fisiologis,interpersonal dan kebutuhan serta selalu
berupaya memenuhi kebutuhannya dan mengintegrasikan belajar
pengalaman. Klien adalah subjek yang langsung dipengaruhi oleh
adanya proses interpersonal.
b. Perawat
Perawat berperan mengatur tujuan dan proses interaksi
interpersonal dengan pasien yang bersifat partisipatif, sedangkan
pasien mengendalikan isi yang menjadi tujuan. Hal ini berarti dalam
hubungannya dengan pasien, perawat berperan sebagai mitra kerja,
pendidik, narasumber, pengasuh pengganti, pemimpin dan konselor
sesuai dengan fase proses interpersonal.
Pendidikan atau pematangan tujuan yang dimaksud untuk
meningkatkan gerakan yang progresif dan kepribadian seseorang
dalam berkreasi, membangun, menghasilkan pribadi dan cara hidup
bermasyarakat.
Perawat mempunyai 7 peran sebagai berikut:
1) Orang asing (Stanger), menerima klien dengan cara yang sama
ketika bertemu orang lain dalam situasi kehidupan lain yang
menyebabkan adanya suasana penerimaan yang membangun
kepercyaan
2) Mitra kerja, berbagi rasa hormat dan minat yang positif pada
pasien. Perawat menghadapi klien seperti tamu yang dikenalkan
pada situasi baru. Sebagai mitra kerja, Hubungan P-K
merupakan hubungan yang memerlukan kerja sama yang
harmonis atas dasar kemitraan shingga perlu dibina rasa saling
percaya, saling mengasihi dan menghargai.
3) Nara sumber (resources person) memberikan jawaban yang
spesifik terhadap pertanyaan tentang masalah yang lebih luas
dan selanjutnya mengarah pada area permasalahan yang
memerlukan bantuan. perawat mampu memberikan informasi
yang akurat, jelas dan rasional kepada klien dalam suasana
bersahabat dan akrab.
4) Pendidik (teacher) merupakan Kombinasi dari semua peran vang
lain Perawat harus berupaya memberikan pendidikan, pelatihan,
dan bimbingan pada klien/keluarga terutama dalam megatasi
masalah kesehatan
5) Kepemimpinan (leadership) mengembangkan hubungan yang
demokratis sehingga merangsang individu untuk berperan.
Perawat harus mampu memimpin klien/keluarga untuk
memecahkan masalah kesehatan melalui proses keria sama dan
partisipasi aktif klien.
6) Perngasuh pengganti (surrogate) membantu individu belajar
tentang keunikan tap manusia sehingga dapat mengatasi konflik
interpersonal. Perawat merupakan individu yang dipercaya klien
untuk berperan sebagai orang tua, tokoh masyarakat atau
rohaniawan guna membantu memenuhi kebutuhannya.
7) Konselor (consellor) meningkatkan pengalaman individu
menuju keadaan sehat yaitu kehidupan yang kreatif, konstruktif
dan produktif. Perawat harus dapat memberikan bimbingan
terhadap masalah klien sehingga pemecahan masalah akan
mudah dilakukan.
c. Sumber kesulitan
Ansietas berat yang disebabkan ole kesulitan mengintegrasikan
pengalaman interpersonal yang lalu dengan yang sekarang ansietas
terjadi apabila komunikasi dengan orang lain mengancam keamanan
psikologi dan biologi individu. Dalam model peplau ansietas
merupakan konsep yang berperan penting karena berkaitan langsung
dengan kondisi sakit. Dalam keadaan sakit biasanya tingkat ansietas
meningkat. Oleh karena itu perawat pada sat ini harus mengkaji
tingkat ansietas klien. Berkurangnya ansietas menunjukkan bahwa
kondisi klien semakin membaik.
d. Proses Interpersonal
Dalam ilmu komunikasi, proses interpersonal didefinisikan sebagai
proses interaksi secara simultan dengan orang lain dan saling
pengaruh-mempengaruhi satu dengan lainnya, biasanya dengan
tujuan untuk membina suatu hubungan Berkaitan dengan hal
tersebut, maka proses interpersonal yang dimaksud antara perawat
dan klien in menggambarkan metode transpormasi energi atau
ansietas klien oleh perawat yang terdiri dari 4 fase yaitu :
1) Fase orientasi
Lebih difokuskan untuk membantu pasien menyadari ketersediaan
bantuan dan rasa percaya terhadap kemampuan perawat untuk
berperan serta secara efektif dalam pemberian askep pada klien.
Tahap in ditandai dimana perawat melakukan kontrak awal untuk
membangun kepercayaan dan terjadi pengumpulan data.
2) Fase identifikasi
Terjadi ketika perawat memfasilitasi ekspresi perilaku pasien dan
memberikan asuhan keperawatan yang tapa penolakan dir perawat
memungkinkan pengalaman menderita sakit sebagai suatu
kesempatan untuk mengorientasi kembali perasaan dan
menguatkan bagian yang positif dan kepribadian pasien. Respon
pasien pada fase identifikasi dapat berupa:
a) Pastisipan mandiri dalam hubungannya dengan perawat.
b) Individu mandiri terpisah dari perawat.
c) Individu yang tak berdaya dan sangat tergantung pada perawat.
3) Fase eksplorasi
Memungkinkan suatu situasi dimana pasien dapat merasakan nilai
hubungan sesuai pandangan/persepsinya terhadap situasi. Fase ini
merupakan inti hubungan dalam proses interpersonal. Dalam fase
ini perawat membantu klien dalam memberikan gambaran kondisi
klien dan seluruh aspek yang terlibat didalamnya.
4) Fase resolusi
Secara bertahap pasien melepaskan dir dari perawat. Resolusi ini
memungkinkan penguatan kemampuan memenuhi kebutuhannya
sendiri dan menyalurkan energi ke arah realisasi potensi
3. Virginia Henderson (1966)
Model konseptual yang dikemukakan oleh Virginia Henderson
adalah model konsep need based atau aktivitas hidup sehari-hari
(activity daily living model).
Komponen ADL ada 14 yaitu:
a. Bernapas secara normal
b. Makan minum sesuai kebutuhan
c. Eliminasi
d. Istirahat tidur
e. Membuka dan memakai pakaian
f. Suhu tubuh normal
g. Bergerak
h. Memelihara kebersihan tubuh
i. Mencegah kecelakaan dan bahaya
j. Berkomunikasi
k. Beribadah
l. Bermain dan berekriasi
m. Bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidupnya
n. Belajar untuk memuaskan keingintahuannya.
Dalam pendekatan ini, individu dipandang sebagai sistem
perilaku yang selalu ingin mencapai keseimbangan dan stabilitas, baik
dalam lingkungan intenal maupun ekternal. Individu juga memiliki
keinginan untuk mengatur dan menyesuaikan dirinya terhadap pengaruh
yang timbul. Masyarakat (individu, kelompok) perlu bantuan dari
bahaya ancaman sakit atau potensi penyakit yang ditimbulkan oleh
lingkungan dengan cara menyeimbangkan sistem perilaku tersebut.
Status kesehatan yang ingin dicapai adalah masyarakat mampu
berperilaku untk memelihara keseimbangan dengan lingkungan.
Berikut ini keyakinan dan tata nilai model keperawatan menurut
Henderson:
a. Manusia mengalami perkembangan selama rentang kehidupan (life
span) melalui proses tumbuh kembang.
b. Dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari individu megalami
rentang ketergantungan sejak lahir dan belajar untuk mandiri melalui
sebuah proses yang disebut pendewasaan. Proses tersebut
dipengaruhi oleh pola asuh, lingkungan sekitar, dan status kesehatan
individu.
4. Martha Rogers (1970)
Manusia merupakan satu kesatuan yang utuh, serta memiliki
sifat dan karakter yang berbeda. Manusia selalu berinteraks dengan
lingkungannya, manusia diciptakan dengan karakteristik dan
keunikannya masing-masing. Dengan kata lain, setiap individu berbeda
dengan lainya. Konsep marta E Rogers ini dikenal dengan konsep
manusia sebagai unit. Dengan demikian, teori ini dapat dipergunakan
untuk mengidentifikasi prilaku yang ada di masyarakat, dimana jika
prilaku mereka baik, maka dapat menunjang kesehatan, tetapi jika
prilaku mereka kurang baik, derajat kesehatan dalam komunitas akan
menurun.
5. Dorothea Orem (1971)
Keperawatan mandiri merupakan salah satu kemamapuan
dasar manusia dalam menjaga fungi tubuh dan kehidupan yang harus
dimilikinya. Menurut orem, keperawatan mandiri (self care) adalah
suatu pelaksaan kegiatan yang diprakasai dan dilakukan oleh individu
itu sendiri untuk memenuhi kebutuhan gulld mempertahankan
kebutuhan guna mempertahankan kehidupan, kesehatan,dan
kesejateraan rakyat, baik dalam keadaan sehat maupun sakit.
Model konseptual keperawatan mandiri didasari oleh enam
pasal berikut:
a. Keperawatan mandiri didasarkan pada tindakan dimana manusia
mampu melaksanakannya
b. Keperawatan mandin didasarkan pda Kesengalaan dan pengambilan
keputusan sebagai pedoman tindakan
c. Setiap orang menghendaki keperawaytan mandiri dan menjadi
kebutuhan dasar manusia
d. Orang dewasa mempunyai hak dan tanggung jawab untuk merawat
dir sendiri dan orang lain untuk memelihara kesehatan mereka agar
hidup sehat
e. Keperawatan mandiri adalah perubahan tingkah laku secara lambat
dan terus-menerus didukung dari pengalaman social sebagai
hubungan interpersonal Keperawatan mandiri akan meningkatkan
harga diri seseorang,sehingga mempengaruhi konsep diri.
Orem mengemukakan beberapa kebutuhan mendasar dalam
keperawatan mandiri (self care) yang dapat dijadikan dasar untuk
melakukan pengkajian dan menentukan masalah/diagnosis
keperawatan, diantaranya yaitu:
1) Pemeliharaan dengan cukup pengambilan udara
2) Pemeliharaan dengan cukup pengambilan air
3) Pemeliharaan dengan cukup pengambilan makanan
4) Pemeliharaan proses eliminasi
5) Pemeliharaan dengan keseimbangan antara aktivitas dan
istirahat
6) Pemeliharaan dengan keseimbangan antara kesendirian dan
interaksi social
7) Pencegahan resiko pada kehidupan dan keadaan sehat manusia
8) Perkembangan dalam kelompok social dengan
potensi,pengetahuan,dan keinginan manusia.
Dalam pandangan teori sistm ini Orem memberikan idntifikasi dalam
sistem pelayanan perawatan mandiri. Sistem ini dibagi menjadi tiga
kategori bantuan, diantaranya adalah sebagai berikut :
a. Sistem bantuan secara maksimal penuh (Wholly Compensatory
System)
Bantuan yang diberikan oleh perawat kepada pasien
secarakeseluruhan (Total Care).
b. Sistem bantuan sebagian (Partially Compensatory Sistem)
bantuan yang diberikan perawat kepada pasien secara sebagian
(Partial Care)
c. Sistem suportif dan edukatif (Supportif Educative)
Dukungan pendidikan dibutuhkan oleh pasien yang memerlukan
bantuan untuk mempelajari agar mampu melakukan aktivitas sendiri.
6. Imogene M. King (1971)
Manusia merupakan individu reaktif yang dapat bereaksi
terhadap situasi, orang,dan objek tertentu. Sebagai makhluk yang
berorientasi pada waktu, manusia tidak terlepas dari kejadian masa lalu
dan masa sekarang yang mempengaruhi masa depannya. Sedangkan
sebagai makhluk sosial,manusia hidup bersama orang lain dan saling
berinteraksi satu sama lain. Berdasarkan hal tersebut, manusia memiliki
tiga kebutuhan dasar, yaitu kebutuhan akan informasi kesehatan,
kebutuhan akan pencegahan penyakit, serta kebutuhan akan perawatan
ketika sakit.
Menurut King, komunitas merupakan suatu system yang terditi
atas subsistem keluarga dan suprasistemnya adalah system sosial yang
lebih luas. Subsistem yang terdapat pada komunitas saling melakukan
interaksi, interelasi,dan interdependensi antara yang satu dan yang lain.
Adanya gangguan atau stressor pada salah satu subsistem akan
mempengaruhi komunitas. Misalnya, gangguan pada salah satu
subsistem pendidikan, maka masyarakat akan kehilangan informasi atau
mengalami ketidaktahuan, sehingga menimbulkan masalah kesehatan
dan memerlukan intervensi keperawatan.
Keluarga sebagai subsistem komunitas merupakan system
terbuka dimana terjadi hubungan timbal balik antara keluarga dan
komunitas, yang sekaligus sebagai umpan balik. Sesuai dengan model
system, untuk mengetahui permasalahan dalam komunitas, maka perlu
dilakukan pengkajian pada keluarga yang menjadi subsistem dari
komunitas. Intervensi keperawatan yang dilakukan terkait dua sasaran,
yaitu keluarga dan komunitas. Dengan demikian keluarga merupakan
unit pelayanan dasar di masyarakat atau komunitas.
7. Betty Neuman (1972)
Model Health Care System yang dikemukakan oleh Betty
Neuman ini adalah sebuah model konsep yang menggambarkan
aktivitas keperawatan yang ditujukan kepada penekanan penurunan
stress dengan cara memperkuat garis pertahanan diri, baik yang bersifat
fleksibel, normal, maupun resistan dengan sasaran pelayanan adalah
komunitas.
Model ini menganalisis interaksi antara empat variable yang
menunjang keperawatan komunitas, yaitu aspek fisik atau fisiologis,
aspek psikologis, aspek social dan cultural, serta aspek spiritual.
Asumsi Betty Neuman tentang empat konsep utama yang terkait dangan
keperawatan komunitas adalah sebagai berikut:
a. Manusia
Manusia merupakan suatu system terbuka yang selalu mencari
keseimbangan dari harmoni dan merupakan satu kesatuan dari
variabel yang utuh, yaitu: fisiologis, psikologis, sosiokultural,
perkembngan, dan spiritual.
b. Lingkungan
Lingkungan meliputi semua faktor internal dan eksternal atau
pengaruh-pengaruh dari sekitar atau sistem pasien.
c. Sehat, merupakan kondisi terbebas dari gangguan pemenuhan
kebutuhan.Sehat merupakan keseimbangan yang dinamis sebagai
dampak dari keberhasilan menghindari atau mengatasi stressor .
Sehat menurut Neuman adalah suatu keseimbangan bio, psiko,
sosio, cultural, dan spiritual pada tiga garis pertahanan klien, yaitu garis
bertahanan fleksibel, normal, dan resisten. Schat dapat diklasifakasikan
dalam delpan tahapan, yaitu:
a. Normally well, yaitu sehat secara psikologis, medis, dan social;
Pessimistic, yaitu bersikap atau berpandanagn tidak mengandung
harapan baik ( misalnya khawatir sakit, ragu akan kesehatannya, dan
lain-lain)
b. Socially ill, yaitu secara psikologis dan medis baik, tetapi kurang
mampu secara sosial, baik ekonomi maupun interaksi sosial dengan
masyarakat;
c. Hypochondriacal, yaitu penyakit bersedih hati dan kesedihan tanpa
balas
d. Medically ill. Yaitu sakit secara medis yang dapat diperiksa dan
diukur.
e. Martyr, yaitu orang yang rela menderita atau meninggal dari pada
menyerah karena mempertahankan agama /kepercayaan. Dalam hal
kesehatan, seseorang yang tidak mempedulikan kesehatannya, dia
tetap berjuang untuk kesehatan/keselamatan orang lain;
f. Optimistic, yaitu meskipun secara medis dan social sakit, tetapi
mempunyai harapan baik, keadaan in sering kali sangat membantu
dalam penyembuhan sakit medisnya;
g. Seriously ill, yaitu benar-benar sakit, baik secara psikologis, medis,
dan social.
Keperawatan ditujukan untuk mempertahankan keseimbangan
tersebut dengan berfokus pada empat intervensi yaitu:
a. Intervensi yang bersifat promosi, dilakukan apabila gangguan terjadi
pada garis pertahanan yang bersifat fleksibel, meliputi pendidikan
kesehatan dan mendemontrasikan keterampilan keperawatan dasar
yang dapat dilakukan klien dirumah atau komunitas yang bertujuan
untuk meningkatkan kesehatan atau keseimbangan garis pertahanan
normal.
b. Intervensi yang bersifat prevensi, dilakukan apabila garis pertahanan
normal terganggu, meliputi deteksi dini gangguan kesehatan atau
gangguan Kesenatan, gangguan keseimbangan garis
pertahanan,misalnya deteksi dini tumbuh kembang balita, keluarga,
serta memberikan zat kekebalan pada klien yang bersifat individu,
misalnya konseling pranikah.
c. Intervensi yang bersifat kuratif dan rehabilitative, dilakukan apabila
garis pertahanan resisten terganggu, meliputi melakukan prosedur
keperawatan yang memerlukan kepakaran perawat, misalnya melatih
klien duduk atau berjalan, memberikan konseling untuk penyesalan
masalah, melakukan rujukan keperawatan tau nonkeperawatan, baik
secara lintas program maupun lintas sektor.
d. Keperawatan. keperawatan sebagai ilmu dan kiat yang mempelajari
tidak terpenuhinya kebutuhan dasar klien (individu,
keluarga,kelompok,dan komunitas), berhubungan dengan
ketidakseimbangan yang terjadi pada ketiga garis pertahanan, yaitu:
fleksibel, normal dan resisten, seta berupaya membantu
mempertahankan keseimbangan untuk sehat.
8. Ida Jean Orlando ( 1972)
Teori keperawatan Orlando menekankan pada hubungan timbal
balik antara pasien dan perawat, apa yang mereka katakan dan
kerjakan akan saling mempengaruhi. Dan peran perawat sebagai
orang pertama yang mengidentifikasi dan menekankan elemen-
elemen pada proses keperawatan dan hal-hal kritis penting dari
partisipasi pasien dalam proses keperawatan. Proses aktual interaksi
perawat-pasien sama halnya dengan interaksi antara dua orang.
Setiap individu memiliki kebutuhan yang berbeda-beda, dimana
bila kebuthan tersebut dipenuhi, maka stress akan berkurang,
meningkatkan kepuasan, mendorong pencapaian kesehatan optimal.
perawat komunitas jika menggunakan teori dari Orlando diharapkan
mampu mengidentifikasi tingkat pemenuhan kebutuhan yang dicapai
dalam komunitas dan berusaha memberikan promosi kesehatan tentang
upaya yang dapat dilakukan oleh komunitas dalam mencapai
pemenuhan kebutuhan mereka yang berbeda-beda.
Hal yang perlu diperhatikan untuk mewujudkan hal tersebut
diantaranya:
a. Perilaku Pasien
Orlando menekankan hal ini pada prinsip pertamanya dengan
diketahuinya perilaku pasien, atau tidak diketahuinya yang
seharusnya adahal tersebut menunjukan pasien membutuhkan
suatu batuan. Perilaku pasien dapat verbal dan non verbal. Perilaku
verbal yang menunjukan perlunya pertolongan seperti keluhan,
permintaan, pertanyaan, kebutuhan danlain sebagainya. Sedangkan
perilaku nonverbal misalnya heart rate, edema, aktivitas
motorik: senyum, berjalan, menghindar kontak mata dan
lainsebagainya.
b. Reaksi Perawat
Perilaku pasien menjadi stimulus bagi perawat, reaksi ini tertidiri
dari 3 bagian yaitu pertama perawat merasakan melalui
indranya, kedua yaitu perawat berfikir secara otomatis, dan ketiga
adanya hasil pemikiran sebagai suatu yang dirasakan. Contoh
perawat melihat pasien merintih, perawat berfikir bahwapasien
mengalami nyeri kemudian memberikan perhatian. Orlando (1972)
menyampaikan 3 kriteria untuk memastikan keberhasilan
perawat dalam mengeksplor dan bereaksi dengan pasien,yaitu:
1) Perawat harus menemui pasien dan konsisten terhadap
apa yang dikatakannya dan mengatakan perilaku non
verbalnya kepada pasien.
2) Perawat harus dapat mengkomunikasikan informasi dengan
jelas terhadap apa yang akan diekspresikannya.
3) Perawat harus menanyakan kembali kepada pasien
langsung untuk perbaikan atau klarifikasi.
c. Tindakan Perawat
Orlando menyatakan bahwa apa yang dikatakan dan
dilakukan oleh perawat dengan atau untuk kebaikan pasien
adalah merupakan suatu tindakan profesional perawatan.Perawat
harus menentukan tindakan yang sesuai untuk membantu memenuhi
kebutuhan pasien. Prinsip yang menjadi petunjuk tindakan
menurut Orlando yaitu perawat harus mengawali dengan
mengekplorasiuntuk memastikan bagaimana mempengaruhi pasien
melalui tindakan atau kata-katanya.Perawat dapat bertindak
dengan dua cara yaitu : tindakan otomatis dan tindakan
terencana. Hanya tindakan terencana yang memenuhi fungsi
profesional perawat.Sedangkan tindakan otomatis dilakukan
bila kebutuhan pasien yang mendesak, misalnya tindakan pemberian
obat atas intruksi medis.
9. Sister Calista Roy (1976)
Model adaptasi (Adaptation model) adalah bagaimana individu
mampu meningkatkan kesehatan dengan cara mempertahankan perilaku
adaptif dan mengubah perilaku maladaptif. Individu atau manusia
holistic adaptive systemselalu beradaptasi secara keseluruhan.
Berdasarkan penegrtian ini dapat ditarik kesimpulan bahwa tujuan dari
aplikasi model kenseptual menurut Roy adalah untuk mempertahankan
perilaku adaptif dan mengubah perilaku maladaptif pada komunitas.
Berikut ini adalah kunci utama dari model adaptasi C.Roy:
a. Manusia sebagai makhluk biologis, psikologis, dan sosial yang
selalu berinteraksi dengan lingkungannya.
b. Manusia sebagai makhluk individu dapat meningkatkan
kesehatannya dengan mempertahankan perilaku adaptif dan
mengubah perlaku maladaptif.
c. Aagar terjadi homeostatis atau terintegrasi seseoang harus
beradaptasi sesuai perubahan yang terjadi.
d. Terdapat tiga tingkatan adaptasi pada sesorang (manusia) diantaraya:
1) Focal Stimulation, yaitu stimulus yang langsung beradaptasi
dengan sesorang dan akan mempunyai pengaruh kuat terhadap
seorang individu.
2) Contextual stimulation, merupakan stimulus lain yang dialami
seseorang baik stimulus internal maupun eksternal yang dapat
memengaruhi, diobservas, dan diukur secara subjektif.
3) Residual stimulation, merupakan stimulus lain yang merupakan
ciri tambahan yang ada atau sesuai dengan stimulasi dalam proses
penyesuaian dengan lingkungan yang sulit dilakukan observasi.
e. Sistem adaptasi memiliki empat faktor atau model adaptasi yaitu :
1) Fungsi biologis/fisologis,
2) Konsep diri
3) Fungsi peran
4) Interdependent
f. Individu harus mampu meningkatkan energi guna beradaptasi
sehingga mampu melaksanakan tujuan untuk kelangsungan
kehidupan, perkembangan, reproduksi, dan keunggulan. Tujuan
keperawatan adalah untuk meningkatkan kesehatan seseorangdengan
meningkatkan respon adaptif.
10. Jhonson
Model konsep dan teori keperawatan menurut Johnson adalah
dengan pendekatan system perilaku, dimana individu dipandang
sebagai sitem perilakuyang selalu ingin mencapai keseimgangan dan
stabilitas, baik di lingkungan internal maupun eksternal, juga memiliki
keinginan dalam mengatur dan menyesuaikan dari pengaruh yang
ditimbulkanya. Sebagi suatu system , didalamnya terdapat komponen
sub system yang membentuka system tersebut, diantaranya komponen
sub system yang membentuk system perilaku menurut Johnson
adalah:
a. Ingestif, yaitu sumber dalam memelihara integritas serta mencapai
kesenagan dalam pencapaian pengakuan dari lingkungan.
b. Achievement, merupakan tingkat pencapaian prestasi melalui
kterampilan yang kreatif.
c. Agresif, merupakan bentuk mekanisme pertahanan diri atau
perlindungan dan berbagai ancaman yang ada di lingkungan.
d. Eliminasi, merupakan bentuk pengelauran segala sesuatu dari
sampah atau barang yang tidak berguna secara biologis
e. Seksual, digunakan dalam pemenuhan kebutuhan saling mencintai
dan dicintai.
f. Gabungan/tambahan, merupakan bentuk pemenuhan kebutuhan
tambahan dalam mempertahankan lingkungan yang kondusif
dengan penyesuaian dalam kehidupan social, keamanan, dan
kelangsungan hidup. Ketergantungan, merupakna bagian yang
membentuk system perilaku dalam mendapatkan bantuan,
kedamaian, keamanan serta kepercayaan.
g. Dependen, yaitu bagian yang membentuk sisem perilaku dalam
mendapatkan bantuan, kedamaian, keamanan, serta kltur atau
kepercayaan.
Dalam pendekatan ini, individu dipandang sebagai sistem
perilaku yang selalu ingin mencapai keseimbangan dan stabilitas, baik
dalam lingkungan internal maupun eksternal. Individu juga memiliki
keinginan untuk mengatur dan menyesuaikan dirinya terhadap
pengaruh yang timbul. masyarakat (individu, kelompok) perlu bantuan
dari bahaya ancaman sakit atau potensi penyakit yang ditimbulkan
oleh lingkungan dengan cara menyeimbangkan sistem perilaku
tersebut. Status kesehatan yang ingin dicapai adalah masyarakat
mampu berperilaku untuk memelihara keseimbangan dengan
lingkungan.
11. Medeleine Leinenger (1978)
Teori Leininger adalah tentang culture care diversity and
universality, atau yang dikenal dengan transcultural nursing. Leininger
memfokuskan pada pentingnya sifat caring dalam keperawatan. Untuk
membantu perawat dalam menvisualisasikan Teori Leininger, maka
Leininger menjelaskan teorinya dengan model sunrise. Sunrise model
dikembangkan untuk memvisualisasikan dimensi tentang pemahaman
perawat mengenai budaya yang berbeda. Perawat dapat menggunakan
model ini saat melakukan pengkajian dan perencanaan asuhan
keperawatan, pada klien dengan berbagai latar belakang budaya.
Selain itu, sunrise model ini juga dapat digunakan oleh perawat
komunitas untuk menilai faktor cultural care klien (individu,
kelompok, khususnya keluarga) untuk mendapatkan pemahaman
budaya klien secara menyeluruh.
Perawat sebagai care giver diharuskan memahami konsep
teori Transcultural Nursing. Karena, bila hal tersebut diabaikan oleh
perawat, akan mengakibatkan terjadinya cultural shock atau culture
imposition. Cultural shock akan dialami oleh klien pada suatu kondisi
dimana perawat tidak mampu beradaptasi dengan perbedaan nilai
budaya. Culture imposition adalah kecenderungan tenaga kesehatan
(perawat), baik secara diam maupun terbuka memaksakan nilai
budaya, keyakinan, dan kebiasaan/perilaku yang dimilikinya pada
individu, keluarga, atau kelompok dan budaya lain karena mereka
meyakini bahwa budayanya lebih tinggi dari pada budaya kelompok
lain.
Contoh kasus, seorang klien penderita hipertensi memiliki
kebiasaan selalu makan dengan ikan asin sehingga jika tidak ada ikan
asin klien tersebut tidak mau makan. Ini merupakan tugas perawat
untuk mengkaji hal tersebut karena ini terkait dengan kesembuhan dan
kenyamanan klien dalam pemberian asuhan keperawatan. Ada 3 cara
melaksanakan tindakan keperawatan yang memiliki latar budaya atau
kebiasaan yang berbeda. Dalam kasus ini berarti perawat harus
mengkaji efek samping ikan asin terhadap penyakit hipertensi, apakah
memberikan dampak yang negatif atau tidak memberikan pengaruh
apapun. Jika memberikan dampak negatif tentunya sebagai perawat
harus merestrukturisasi kebiasaan klien dengan mengubah pola hidup
dengan hal yang membantu penyembuhan klien tetapi tidak membuat
klien merasa tidak nyaman sehingga dalam pemberian asuhan
keperawatan. Pemahaman budaya klien oleh perawat sangat
mempengaruhi efektivitas keberhasilan menciptakan hubungan
perawat dan klien yang bersifat terapeutik. Bila perawat tidak
memahami budaya klien maka akan timbul rasa tidak percaya
sehingga tidak akan terjadi hubungan terapeutik.
12. Jean Watson (1979)
Teori Jean Watson yang telah dipublikasikan dalam
keperawatan adalah “Human Science and Human Care”. Watson
percaya bahwa fokus utama dalam keperawatan adalah pada faktor
care/perhatian pada perawatan yang asalnya dari humanistic
perspective dan dikombinasikan dengan dasar ilmu pengetahuan.
Dalam keperawatan juga dikembangkan filosofi kemanusiaan, dan
sistem sistem nilai, serta menggunakan seni perawatan yang baik.
Teori Jean Watson ini ternyata merupakan salah satu dari kebutuhan
manusia dalam merawat pasien.
Tolak ukur pandangan Watson ini didasari pada unsur teori
kemanusiaan. Pandangan teori Jean Watson ini memahami bahwa
manusia memiliki 4 bagian kebutuhan dasar manusia yang saling
berhubungan antara kebutuhan yang satu dengan kebutuhan yang
lain.Berdasarkan dari empat kebutuhan tersebut, Jean Watson
memahami bahwa manusia adalah makhluk yang sempurna dan
memiliki berbagai ragam perbedaan, sehingga dalam upaya mencapai
kesehatan, manusia seharusnya dalam keadaan sejahtera baik fisik,
mental, sosial, serta spiritual. Selain itu ada 7 (tujuh) asumsi dalam
ilmu keperawatan, antara lain :
a. Asuhan keperawatan dapat secara efektif didemonstrasikan dan
dipraktekkan hanya secara interpersonal.
b. Asuhan keperawatan berisi faktor care/perhatian pada perawatan
yang hasilnya dapat memuaskan Kebutuhan manusia yang
memerlukan bantuan.
c. Asuhan keperawatan yang efektif meningkatkan kesehatan dan
berkembang ke arah perbaikan bagi individu, serta keluarga.
d. Respon asuhan keperawatan menerima seseorang tidak hanya pada
saat di rawat saja, tetapi juga kemungkinan yang akan terjadi
setelah pasien pulang.
e. Asuhan keperawatan juga melibatkan lingkungan pasien, sehingga
bisa menawarkan kepada pasien untuk mengembangkan potensinya
untuk memilih apa yang terbaik untuk dirinya saat itu.
f. Asuhan keperawatan lebih “ healthogenic” dari pada pengobatan.
Praktek asuhan keperawatan terintegrasi antara pengetahuan
biofisikal dengan pengetahuan tentang perilaku manusia untuk
meningkatkan kesehatan dan untuk memberikan bantuan /
pertolongan kepada mereka yang sakit.
g. Praktek asuhan merupakan sentral keperawatan.
Hubungan Teori Jean Watson dengan Konsep Utama Keperawatan
Jean Watson membagi konsep utama keperawatan dalam 4 (empat)
bagian, yaitu :
a. Kemanusiaan (Human Beeing)
Menurut pandangan Watson orang yang bernilai bagi
dirinya atau orang lain dalam memberikan pelayanan keperawatan
harus dapat memelihara, menghargai, mengasuh, mau mengerti dan
membantu orang yang sedang sakit. Dalam pandangan filosofi
umum, manusia itu mempunyai fungsi yang kompleks yang
terintegrasi dalam dirinya. Selain itu manusia juga dinilai
sempurna, karena bagian-bagian tubuhnya mempunyai fungsi yang
sempurna; tetapi dalam fungsi perkembangannya dia harus selalu
beradaptasi dengan lingkungan sosialnya. Jika adaptasi tersebut
tidak berhasil, maka akan terjadi konflik (terutama kngi.onflik
psikososial), yang berdampak pada terjadinya krisis disepanjang
kehidupannya. Hal tersebut perlu mendapatkan asuhan, agar dapat
ditanggulangi.
b. Kesehatan
Menurut WHO meliputi bagian positif dari fisik, mental, dan sosial
yang baik. Akan tetapi Watson juga mempercayai bahwa ada
beberapa faktor lain yang dibutuhkan untuk dimasukkan dalam
definisi sehat ini, yaitu :
1) Fungsi manusia secara keseluruhan baik fungsi fisik, mental,
dan sosial seimbang/serasi
2) Adaptasi secara umum terhadap pertahanan dirinya sehari-hari
dengan lingkungannya
3) Tidak adanya penyakit
c. Lingkungan sosial
Salah satu variabel yang mempengaruhi masyarakat saat ini adalah
lingkungan sosial. Masyarakat memberikan nilai yang menentukan
terhadap bagaimana seharusnya berkelakuan, dan tujuan apa yang
harus dicapai. Nilai-nilai tersebut dipengaruhi oleh lingkungan
sosial, kultural, dan spiritual. Asuhan keperawatan telah ada dalam
masyarakat, karena setiap masyarakat biasanya mempunyai
seseorang yang care terhadap orang lain. Watson menyatakan
bahwa merawat, dan keperawatan itu ternyata sangat dibutuhkan
oleh setiap lingkungan sosial yang mempunyai beberapa orang
yang saling peduli dengan yang lainnya. Sikap merawat tidak
diturunkan dari generasi ke generasi, melalui gen, tetapi diturunkan
dari kebudayaan profesi sebagai suatu koping yang unik terhadap
lingkungan.
d. Keperawatan
Menurut Watson keperawatan fokusnya lebih pada promosi
kesehatan, pencegahan penyakit, merawat yang sakit, dan
pemulihan keadaan fisik. Keperawatan pada promosi kesehatan
awalnya sama dengan mengobati penyakit. Dia melihat
keperawatan dapat bergerak dari dua area, yaitu: masalah
penanganan stres dan penanganan konflik. Hal ini dapat
menunjang tersedianya perawatan kesehatan yang holistik, yang
dia percayai dapat menjadi pusat dari praktik keperawatan. Salah
satu asumsi Watson mengatakan bahwa kondisi sosial, moral, dan
ilmu pengetahuan sangat berkontribusi terhadap kondisi kesehatan
manusia dan masyarakat, sehingga perawat perlu berkomitmen
terhadap pemberian asuhan kesehatan yang ideal melalui kajian
teori, praktek, dan riset keperawatan.
Ada 10 faktor utama yang membentuk aktivitas perawatan, antara
lain :
1) Membentuk sistem nilai humanistic altruistic
2) Membangkitkan rasa percaya dan harapan
3) Mengembangkan kepekaan kepada diri sendiri, maupun kepada
orang lain
4) Mengembangkan hubungan yang sesuai harapan pasien /
“helping trust”
5) Meningkatkan intuisi dan peka terhadap ekspresi perasaan baik
positif, maupun negative
6) Menggunakan metoda ilmiah “problem solving” yang sistematik
untuk mengambil keputusan
7) Meningkatkan hubungan interpersonal “teaching-learning”
8) Memberi dukungan/support, melindungi, dan membantu
memperbaiki kondisi mental, fisik, sosial-kultural, serta
spiritual.
9) Bantuan yang diberikan dapat memuaskan kebutuhan manusia
10) Menghargai terhadap kekuatan yang dimiliki pasien (Fridolin,
2021).
13. Nola Pender (1982)
Health Promotion Model lahir dari penelitian yang dilakukan
oleh Nola J. Pender tentang 7 faktor persepsi kognitif dan 5 faktor
modifikasi tingkah laku yang mempengaruhi perilaku kesehatan
manusia. Terdapat dua teori dalam penelitiannya, yaitu teori nilai
pengharapan (expectancy-value) dan teori pembelajaran sosial (social
cognitive theory) dalam perspektif keperawatan manusia yang dilihat
sebagai fungsi yang holistik.
Health promotion merupakan suatu proses tindakan
memasarkan, memperkenalkan atau "menjual" kesehatan yang
bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan dan mengurangi
potensi kesehatan yang dimiliki oleh suatu individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat. Dengan kata lain bahwa menjual yang di
maksud disini memberikan pesan-pesan kesehatan agar
masyarakat/community berperilaku hidup sehat (Mckenna et al., 2014;
Smith & Parker, 2015). Berdasarkan 4 konsep sentral Nola J. Pender
menggambarkan teorinya sebagai berikut :
a. Manusia
Nola J. Pender memiliki asumsi utama bahwa keperawatan
memiliki keyakinan bahwa manusia adalah makhluk yang unik
dengan memiliki kemampuan untuk bercermin melalui kesadaran
diri, termasuk menilai kemampuan diri sendiri, sehingga masing-
masing individu berusaha secara aktif untuk mengatur perilakunya
sendiri. Pender juga berasumsi bahwa manusia memiliki hubungan
timbal balik dengan lingkungannya yang dapat mempengaruhi
perilaku mereka.
b. Kesehatan
Definisi sehat dan kesehatan telah berubah dari kondisi
seseorang yang bebas penyakit menjadi kondisi yang mampu untuk
mempertahankan dirinya berfungsi secara konsisten, stabil dan
seimbang dalam menjalani kehidupan sehari-hari melalui interaksi
positif dengan lingkungan. Kesehatan dipandang juga sebagai
sebuah kisaran antara sehat dan sakit. Seseorang dikatakan sehat
jika dalam dirinya mengalami kesejahteraan baik fisik, mental,
sosial dan spiritual. Tenaga kesehatan melakukan promosi
kesehatan bertujuan untuk pencapaian kesehatan masyarakat secara
optimal dengan merubah perilaku kesehatannya dengan cara
memodifikasi lingkungan.
c. Lingkungan
Manusia tidak lepas untuk berinteraksi dengan lingkungan
sekitar, yang secara progresif memberikan sebuah perubahan pada
lingkungan. Tenaga kesehatanpun sangat berperan dalam
lingkungan yang interpersonal, dengan melakukan promosi
kesehatan kepada masyarakat sepanjang masa hidup mereka
dengan menggali keyakinan mereka sendiri tentang kesehatan dan
merubah perilaku mereka dari perilaku yang tidak sehat menjadi
perilaku sehat dalam kehidupan sehari- hari.
d. Keperawatan
Pender menekankan intervensi keperawatan dilakukan untuk
merubah persepsi kognitif masyarakat dan perilakunya dalam
mengoptimalkan kesehatan melalui promosi kesehatan.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Model adalah representasi abstrak dari suatu konsep, sistem, atau
fenomena yang digunakan untuk memahami, menganalisis, atau
meramalkan sesuatu.
2. Berbagai jenis model digunakan dalam berbagai disiplin ilmu dan
industri untuk berbagai tujuan, termasuk prediksi, perencanaan, dan
pengambilan keputusan.
B. SARAN
1. Pastikan bahwa model yang Anda gunakan sesuai dengan tujuan Anda.
Pertimbangkan apakah Anda memerlukan model deskriptif, prediktif, atau
preskriptif.
2. Validasi model adalah langkah penting. Gunakan data yang sesuai dan
uji model Anda secara ekstensif untuk memastikan bahwa itu memberikan
hasil yang akurat.
3. Perbarui model Anda secara berkala. Model harus diperbarui dengan
data baru atau berubah sesuai dengan perkembangan situasi atau
lingkungan.
4. Gunakan model sebagai alat bantu, bukan pengganti pemikiran kritis.
Model tidak selalu benar, dan Anda harus selalu mempertimbangkan
konteks dan penilaian manusia.
5. Komunikasikan temuan dan hasil model dengan jelas kepada pemangku
kepentingan yang relevan, terutama jika hasilnya digunakan dalam
pengambilan keputusan.
DAFTAR PUSTAKA

1. Orem, D. E. (2001). Nursing: Concepts of Practice. Mosby. - Buku ini


membahas Model Orem's Self-Care Deficit Theory sebagai model konseptual
penting dalam keperawatan.

2. Roy, C., & Andrews, H. A. (1999). The Roy Adaptation Model. Appleton &
Lange. - Buku ini menjelaskan Model Adaptasi Roy yang digunakan dalam
keperawatan untuk memahami bagaimana individu beradaptasi dengan perubahan
lingkungan.

3. Neuman, B. (2014). The Neuman Systems Model. Pearson.- Buku ini


membahas Model Sistem Neuman yang digunakan dalam keperawatan sebagai
kerangka kerja untuk memahami individu dalam konteks sistem.

4. Leininger, M. M., & McFarland, M. R. (2006). Culture Care Diversity and


Universality: A Worldwide Nursing Theory. Jones & Bartlett Learning. - Buku ini
membahas teori Culture Care Leininger yang menggambarkan model konseptual
keperawatan yang mempertimbangkan peran budaya dalam perawatan.

5. Watson, J. (2015). Nursing: The Philosophy and Science of Caring. University


Press of Colorado. - Buku ini membahas pendekatan Jean Watson dalam
merumuskan model konseptual yang menekankan perawatan sebagai aspek kunci
dalam keperawatan.
SOAL PILIHAN GANDA

1. Siapa Florence Nightingale?


a. Seorang dokter terkenal
b. Pendiri keperawatan modern
c. Seorang peneliti medis
d. Ahli epidemiologi
2. Apa yang menjadi fokus utama Florence Nightingale dalam model
konseptualnya?
a. Peran pasien dalam perawatan
b. Lingkungan fisik dan sanitasi
c. Perawatan berbasis bukti
d. Penggunaan teknologi medis
3. Apa yang dimaksud dengan "Diagram Rose" dalam konteks Florence
Nightingale?
a. Diagram aliran perawatan pasien
b. Diagram tentang anatomi manusia
c. Alat komunikasi pasien
d. Diagram statistik penyakit dan kematian
4. Apa pesan utama dari model konseptual Florence Nightingale?
a. Keperawatan harus lebih fokus pada teknologi medis
b. Kebersihan lingkungan adalah kunci untuk pemulihan pasien
c. Perawat harus mengabaikan faktor lingkungan
d. Pasien harus mandiri dalam perawatan mereka
5. Bagaimana Florence Nightingale memengaruhi praktik keperawatan modern?
a. Dia tidak memiliki pengaruh yang signifikan
b. Dia membentuk dasar-dasar keperawatan modern dengan menekankan
perawatan yang lebih manusiawi dan kebersihan lingkungan.
c. Dia hanya fokus pada penelitian medis
d. Dia hanya terkenal karena pelayanan medis di rumah sakit militer.
6. Siapakah H. E. Peplau dan mengapa dia terkenal dalam keperawatan?
a. Seorang peneliti biologi terkenal
b. Seorang penemu konsep keperawatan psikiatri
c. Bapak Keperawatan Modern
d. Penemu terapi fisik
7. Apa konsep utama yang ditekankan dalam model konseptual H. E. Peplau?
a. Hubungan perawat-pasien
b. Manajemen stres
c. Perawatan teknologi tinggi
d. Kepatuhan pasien
8. Apa yang dimaksud dengan "peran pemahaman terapeutik" dalam teori H. E.
Peplau?
a. Pemahaman tentang penggunaan obat-obatan
b. Kemampuan perawat untuk merawat berbagai penyakit
c. Kemampuan perawat untuk memahami perasaan dan pemikiran pasien
d. Pemahaman tentang perkembangan manusia
9. Bagaimana H. E. Peplau melihat peran perawat dalam hubungan perawat-
pasien?
a. Sebagai pengamat pasien
b. Sebagai dokter yang memberi resep obat
c. Sebagai peran aktif yang melibatkan pengajaran, dukungan, dan
pemimpin
d. Sebagai sumber informasi medis
10. Bagaimana teori H. E. Peplau berdampak pada praktik keperawatan?
a. Mendorong perawat untuk hanya memberikan perawatan teknis
b. Meningkatkan hubungan perawat-pasien dan menekankan pemahaman
terapeutik
c. Menyuruh perawat untuk mengabaikan pasien dengan gangguan psikiatri
d. Fokus hanya pada aspek fisik dalam perawatan
11. Siapakah Virginia Henderson dan mengapa dia terkenal dalam keperawatan?
a. Seorang ahli teori keperawatan psikiatri
b. Seorang dokter terkenal
c. Seorang perawat dan penulis "14 Kebutuhan Dasar Pasien"
d. Seorang peneliti biologi terkenal
12. Apa yang dimaksud dengan "14 Kebutuhan Dasar Pasien" dalam model
konseptual Virginia Henderson?
a. 14 prosedur medis yang harus dilakukan oleh perawat
b. 14 kebutuhan dasar yang harus dipenuhi oleh pasien dalam
pemeliharaan kesehatan
c. 14 langkah dalam perawatan paliatif
13. Apa yang menjadi fokus utama model konseptual Virginia Henderson?
a. Pemahaman psikologi pasien
b. Perawatan teknologi tinggi
c. Pemenuhan kebutuhan dasar pasien
d. Perawatan akut
14. Bagaimana Virginia Henderson melihat peran perawat dalam pemeliharaan
kesehatan?
a. Sebagai pemberi resep obat
b. Sebagai pengamat pasien
c. Sebagai peran aktif dalam membantu pasien memenuhi kebutuhan dasar
mereka
d. Sebagai peran yang hanya memberikan perawatan teknis
15. Apa dampak dari model konseptual Virginia Henderson dalam praktik
keperawatan?
a. Mendorong perawat untuk hanya memberikan perawatan teknis
b. Menekankan pentingnya pemenuhan kebutuhan dasar pasien dalam
perawatan
c. Menekankan hanya aspek fisik dalam perawatan
d. Fokus pada teknologi medis tinggi
16. Siapakah Martha Rogers dan apa kontribusinya dalam keperawatan?
a. Seorang ahli bedah terkenal
b. Seorang penulis fiksi ilmiah
c. Seorang perawat dan teoritikus yang dikenal dengan model "Unitary
Human Beings."
d. Seorang dokter terkemuka.
17. Apa yang dimaksud dengan "Unitary Human Beings" dalam pemikiran
Martha Rogers?
a. Pandangan bahwa manusia dapat dibagi menjadi komponen fisik, emosi, dan
spiritual.
b. Konsep bahwa manusia adalah entitas holistik yang tidak dapat
dipisahkan dari lingkungannya.
c. Teori bahwa manusia adalah makhluk sosial yang memerlukan interaksi
dengan orang lain.
d. Pandangan bahwa manusia adalah makhluk individu yang berdiri sendiri.
18. Bagaimana model konseptual Martha Rogers memengaruhi praktik
keperawatan?
a. Mendorong perawat untuk hanya memerhatikan aspek fisik pasien.
b. Meningkatkan perhatian perawat terhadap aspek emosional pasien.
c. Menekankan pendekatan holistik dalam perawatan pasien.
19. Apa yang menjadi fokus utama perawatan dalam pandangan Martha Rogers?
a. Pemahaman ilmiah tentang penyakit pasien.
b. Penggunaan teknologi medis terbaru dalam perawatan.
c. Pemahaman pandangan dunia pasien dan pengalaman hidup mereka.
d. Pemberian obat-obatan yang paling mutakhir.
20. Bagaimana konsep Martha Rogers berhubungan dengan pemahaman
perawatan holistik?
a. Menekankan hanya aspek fisik dalam perawatan.
b. Mendorong perawat untuk hanya memahami gejala medis pasien.
c. Memandang manusia sebagai entitas holistik, sehingga mempromosikan
perawatan holistik.
d. Mengabaikan peran emosi dalam perawatan.
21. Siapakah Dorothea Orem dan apa kontribusinya dalam keperawatan?
a. Seorang penulis novel terkenal
b. Seorang dokter ahli dalam kardiologi
c. Seorang perawat dan teoritikus yang dikenal dengan teori perawatan
diri (Self-Care Theory).
d. Seorang guru seni terkenal.
22. Apa yang dimaksud dengan "Teori Perawatan Diri" (Self-Care Theory) dalam
konsep Dorothea Orem?
a. Teori tentang perawatan oleh perawat yang tidak memerlukan keterlibatan
pasien.
b. Konsep bahwa pasien harus sepenuhnya mandiri dalam perawatan mereka
sendiri.
c. Model yang menggambarkan bagaimana perawat merawat pasien dengan
teknologi medis terbaru.
d. Teori yang menekankan peran pasien dalam merawat diri mereka
sendiri.
23. Apa yang menjadi fokus utama model konseptual Dorothea Orem?
a. Fokus pada perawat sebagai pemberi perawatan utama.
b. Fokus pada teknologi medis terbaru dalam perawatan.
c. Pemahaman peran pasien dalam merawat diri mereka sendiri.
d. Pemahaman gejala medis pada pasien.
24. Bagaimana Dorothea Orem melihat peran perawat dalam pemeliharaan
kesehatan pasien?
a. Sebagai satu-satunya pemberi perawatan yang diperlukan oleh pasien.
b. Sebagai peran yang harus mengendalikan seluruh proses perawatan.
c. Sebagai sumber informasi medis yang utama.
d. Sebagai sumber dukungan dan fasilitator untuk membantu pasien dalam
merawat diri mereka sendiri.
25. Bagaimana konsep Dorothea Orem berhubungan dengan pemahaman
perawatan diri (self-care)?
a. Mengabaikan peran pasien dalam merawat diri.
b. Mendorong pasien untuk sepenuhnya bergantung pada perawat.
c. Mendorong pasien untuk aktif dan bertanggung jawab dalam perawatan
diri mereka sendiri.
d. Fokus hanya pada perawatan medis yang diberikan oleh dokter.
26. Siapakah Betty Neuman dan apa kontribusinya dalam keperawatan?
a. Seorang penulis novel terkenal
b. Seorang fisikawan terkemuka
c. Seorang perawat dan teoritikus yang dikenal dengan teori "Sistem
Neuman."
d. Seorang ahli dalam biologi maritim.
27. Apa yang dimaksud dengan "Teori Sistem Neuman" dalam konsep Betty
Neuman?
a. Teori tentang sistem keamanan nasional.
b. Teori tentang sistem keuangan perawatan kesehatan.
c. Konsep tentang individu sebagai sistem terbuka yang berinteraksi
dengan lingkungan mereka dalam upaya mempertahankan kesehatan.
d. Teori tentang sistem komputer.
28. Apa yang menjadi fokus utama model konseptual Betty Neuman?
a. Fokus pada perawat sebagai pemimpin utama dalam perawatan pasien.
b. Fokus pada teknologi medis terbaru dalam perawatan.
c. Pemahaman tentang individu sebagai sistem yang berinteraksi dengan
lingkungan dalam upaya mempertahankan kesehatan.
d. Pemahaman penyebab penyakit.
29. Bagaimana Betty Neuman melihat peran perawat dalam pemeliharaan
kesehatan pasien?
a. Sebagai satu-satunya pemegang kendali dalam perawatan.
b. Sebagai sumber informasi medis utama.
c. Sebagai fasilitator yang membantu individu dan keluarga dalam
menangani stres lingkungan.
30. Bagaimana konsep Betty Neuman berhubungan dengan pemahaman individu
sebagai sistem terbuka?
a. Mengabaikan peran individu dalam mempertahankan kesehatan.
b. Mendorong individu untuk hanya bergantung pada perawat.
c. Memandang individu sebagai sistem yang berinteraksi dengan
lingkungan dalam usaha mempertahankan kesehatan.
d. Mengabaikan peran lingkungan dalam kesehatan individu.
31. Siapakah I. J. Orlando dan apa kontribusinya dalam keperawatan?
a. Seorang penyanyi terkenal
b. Seorang penulis fiksi ilmiah
c. Seorang perawat dan teoritikus yang dikenal dengan teori "Teori
Persepsi dan Proses Interaksi Keperawatan."
d. Seorang ilmuwan politik terkenal.
32. Apa yang dimaksud dengan "Teori Persepsi dan Proses Interaksi
Keperawatan" dalam pemikiran I. J. Orlando?
a. Teori tentang persepsi dalam seni lukis
b. Teori tentang komunikasi dalam keperawatan
c. Konsep bahwa perawat harus memahami psikologi pasien
d. Teori tentang sistem komputer.
33. Apa yang menjadi fokus utama model konseptual I. J. Orlando?
a. Fokus pada perawat sebagai pemimpin utama dalam perawatan pasien.
b. Fokus pada teknologi medis terbaru dalam perawatan.
c. Pemahaman proses komunikasi antara perawat dan pasien dalam
konteks perawatan.
d. Pemahaman tentang struktur organisasi rumah sakit.
34. Bagaimana I. J. Orlando melihat peran perawat dalam proses interaksi
keperawatan?
a. Sebagai satu-satunya pemegang kendali dalam perawatan.
b. Sebagai sumber informasi medis utama.
c. Sebagai pendengar yang aktif yang merespon kebutuhan emosional
pasien.
35. Bagaimana konsep I. J. Orlando berhubungan dengan pemahaman komunikasi
dalam keperawatan?
a. Mengabaikan peran komunikasi dalam perawatan.
b. Mendorong perawat untuk hanya mematuhi instruksi dokter.
c. Memandang komunikasi antara perawat dan pasien sebagai elemen
kunci dalam perawatan yang efektif.
d. Mengabaikan peran teknologi dalam komunikasi.
36. Siapakah Callista Roy dan apa kontribusinya dalam keperawatan?
a. Seorang penulis novel terkenal
b. Seorang dokter ahli dalam kardiologi
c. Seorang perawat dan teoritikus yang dikenal dengan "Teori Adaptasi
Roy."
d. Seorang ilmuwan lingkungan terkenal.
37. Apa yang dimaksud dengan "Teori Adaptasi Roy" dalam pemikiran Callista
Roy?
a. Teori tentang adaptasi biologis organisme terhadap lingkungan.
b. Teori tentang penggunaan teknologi medis terbaru dalam perawatan.
c. Konsep bahwa individu memiliki kecenderungan bawaan untuk
beradaptasi dengan perubahan.
d. Teori tentang interaksi antara manusia dan hewan peliharaan.

38. Apa yang menjadi fokus utama model konseptual Callista Roy?
a. Fokus pada perawat sebagai pemimpin utama dalam perawatan pasien.
b. Fokus pada teknologi medis terbaru dalam perawatan.
c. Pemahaman tentang adaptasi individu dalam menghadapi perubahan.
d. Pemahaman tentang penyebab penyakit.
39. Bagaimana Callista Roy melihat peran perawat dalam proses adaptasi?
a. Sebagai satu-satunya pemegang kendali dalam proses adaptasi pasien.
b. Sebagai sumber informasi medis utama.
c. Sebagai fasilitator yang membantu individu dalam menghadapi
perubahan dan mencapai adaptasi yang lebih baik.
d. Sebagai pelaksana perintah dokter.
40. Bagaimana konsep Callista Roy berhubungan dengan pemahaman adaptasi
individu dalam konteks kesehatan?
a. Mengabaikan peran adaptasi dalam kesehatan.
b. Mendorong perawat untuk hanya mematuhi instruksi dokter.
c. Memandang adaptasi individu sebagai elemen kunci dalam mencapai
kesehatan yang optimal.
d. Mengabaikan peran lingkungan dalam adaptasi individu.
41. Siapakah Jean Watson dan apa kontribusinya dalam keperawatan?
a. Seorang penulis terkenal
b. Seorang ilmuwan sosial
c. Seorang perawat dan teoritikus yang dikenal dengan "Teori Kepekaan
Kemanusiaan Watson."
d. Seorang fisikawan terkenal.
42.Kepekaan Kemanusiaan Watson" dalam pemikiran Jean Watson?
a. Teori tentang penggunaan teknologi medis terbaru dalam perawatan.
b. Konsep tentang perawatan yang diberikan oleh perawat kepada pasien.
c. Teori tentang peran perawat dalam manajemen rumah sakit.
d. Teori tentang kepekaan, empati, dan kehadiran dalam interaksi
perawat-pasien.

43. Apa yang menjadi fokus utama model konseptual Jean Watson?
a. Fokus pada perawat sebagai pemimpin utama dalam perawatan pasien.
b. Fokus pada teknologi medis terbaru dalam perawatan.
c. Pemahaman tentang hubungan perawat-pasien yang penuh kepekaan
dan empati.
d. Pemahaman penyebab penyakit.
44. Bagaimana Jean Watson melihat peran perawat dalam hubungan perawat-
pasien?
a. Sebagai pemberi resep obat utama
b. Sebagai pemberi tindakan medis utama
c. Sebagai sumber informasi medis utama
d. Sebagai kehadiran yang penuh kepekaan, empati, dan perawatan penuh
perhatian kepada pasien.
45. Bagaimana konsep Jean Watson berhubungan dengan pemahaman perawatan
yang berpusat pada manusia?
a. Mendorong perawat untuk hanya fokus pada aspek fisik dalam perawatan.
b. Memandang perawatan sebagai tugas teknis yang harus dipenuhi.
c. Menekankan pentingnya hubungan penuh kepekaan dan empati antara
perawat dan pasien dalam perawatan.
d. Mengabaikan peran pasien dalam perawatan.
46. Siapakah Nola Pender dan apa kontribusinya dalam keperawatan?
a. Seorang atlet terkenal
b. Seorang psikolog klinis
c. Seorang perawat dan teoritikus yang dikenal dengan "Teori Promosi
Kesehatan Pender."
d. Seorang penulis fiksi terkenal.
47. Apa yang dimaksud dengan "Teori Promosi Kesehatan Pender" dalam
pemikiran Nola Pender?
a. Teori tentang penyebab penyakit
b. Teori tentang pencegahan penyakit
c. Konsep tentang bagaimana individu dapat mengambil tindakan untuk
meningkatkan kesehatan mereka.
d. Teori tentang penggunaan teknologi medis terbaru dalam perawatan.

48. Apa yang menjadi fokus utama model konseptual Nola Pender?
a. Fokus pada perawat sebagai pemimpin utama dalam perawatan pasien.
b. Fokus pada teknologi medis terbaru dalam perawatan.
c. Pemahaman tentang bagaimana individu dapat secara aktif
mempromosikan dan meningkatkan kesehatan mereka.
d. Pemahaman peran psikologi dalam kesehatan.
49. Bagaimana Nola Pender melihat peran perawat dalam konteks teori promosi
kesehatan?
a. Sebagai satu-satunya pemegang kendali dalam promosi kesehatan.
b. Sebagai sumber informasi medis utama.
c. Sebagai fasilitator yang membantu individu dalam mengambil tindakan
promosi kesehatan yang tepat.
d. Sebagai pelaksana perintah dokter.
50. Bagaimana konsep Nola Pender berhubungan dengan pemahaman promosi
kesehatan?
a. Mendorong individu untuk hanya mengandalkan perawat dalam promosi
kesehatan.
b. Memandang individu sebagai pasif dalam upaya promosi kesehatan.
c. Mendorong individu untuk secara aktif terlibat dalam tindakan untuk
meningkatkan kesehatan mereka.
d. Mengabaikan peran lingkungan dalam promosi kesehatan.
51. yang terkenal dengan sebutan caring models yang menerangkan bahwasanya
manusia mempunyai 4 kebutuhan dasar yaitu….

a. betty neuman

b. dorotea e orem

c. Virginia Henderson

d. jean Watson

52. tahun berapa jean Watson dilahirkan….

a. 1940

b. 1980

c. 1873

d. 1989

53. jean Watson mengemukakan bahwa caring merupakan….

a. inti dari keperawatan

b. inti dari asuhan

c. inti dari pelayanan

d. inti dari pasien


54. yang tidak termasuk konsep jean Watson adalah….

a. konsep tentang manusia

b. konsep tentang pasien

c. konsep tentang lingkungan

d. konsep tentang kesehatan

55. model konsep yang di kemukakan oleh jean Watson adalah….

a. holistic models

b. caring models

c. healt care system

d. interpersonal relationsip

56. teori nola j pender tentang apa….

a. health promotion

b. asuhan keperawatan

c. manusia

d. lingkungan

57. tahun berapak nola j pender lahir

a. 1945

b. 1777

c. 1941

d. 1998

58. apakah yang menjadi focus teori nola j pender…

a. kesehatan pasien

b. kesehatan keluarga

c. model keperawatan

d. promosi kesehatan
59. model promosi kesehatan ini merupakan sebuah teori yang menggabungkan 2
teori yaitu….

a. teori nilai harapan dan teori kognitif social

b. nilai sifat dan nilai sikap

c. nilai harapan dan perjuangan

d. nilai perjuangan dan semangat

60. apakah yang termasuk 4 paradigma keperawatan…

a. manusia, perawat, sehat sakit, lingkungan

b. lingkungan, rumah sakit, pasien, perawat

c. manusia, keperawatan, sehat sakit, dan lingkungan

d. keluarga, lingkungan, sehat sakit, perawat

Anda mungkin juga menyukai