Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH METODOLOGI KEPERAWATAN

DIAGNOSA KEPERAWATAN

Disusun untuk memenuhi tugas Metodologi Keperawatan

Oleh:
1. IKHSAN NUR HUDA (P1337420214008)
2. FAJAR RAHMAWATI (P1337420214023)
3. RIZKI WULANDARI (P1337420214037)
4. ALMA UNTARA AGNESIA M (P1337420214052)
5. ZAKIYAH FUKHROTUNNISA (P1337420214067)
6. ISNA AFIFAH (P1337420214097)
7. NOVI SURYANI (P1337420214111)
8. WIWIT UMAYAH (P1337420214082)

Kelas I B

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG
PRODI DIII KEPERAWATAN PURWOKERTO
TAHUN 2014/2015
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah Subhanahuwata’ala,


karena berkatrahmat-Nya kami bias menyelesaikan makalah yang berjudul
Makalah Metodologi Keperawatan tentang Diagnosa Keperawatan. Makalah ini
diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah Metodologi Keperawatan.
Kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah
membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat padawaktunya. Makalah
ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat
membangun sangat kami harapkan demi sempurnanya makalah ini.
Semoga makalah ini memberikan informasi bagi pembaca dan bermanfaat
untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita
semua.

Mersi, 01 Oktober 2014

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Oksigen dibutuhkan untuk mempertahankan kehidupan. Perawat
sering kali menemukan klien yang tidak mampu memenuhi kebutuhan
oksigennya. Fungsi system pernapasan dan jantung adalah menyuplai
kebutuhan oksigen tubuh. Fisiologi jantung mencakup pengaliran darah yang
membawa oksigen dan sirkulasi paru kesisi kiri jantung dan jaringan serta
mengalirkan darah yang tidak mengandung oksigenke system pulmonary.
Fisiologi pernapasan oksigen asi tubuh melalui mekanisme ventilasi, perfusi
dan transport gas pernapasan. Pengaturan saraf dan kimiawi mengontrol
fluktuasi dalam frekwensi dan kedalaman pernapasan untuk memenuhi
perubahan kebutuhan oksigen jaringan. (Perry & Potter,1551)

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Diagnosa Keperawatan ?
2. Kasus :
Anak X usia 11 tahun. Datang kerumah sakit dengan keluhan
bersin-bersin, hidung tersumbat dan hidung terasa gatal. Awalnya
mengira hal tersebut merupakan pilek biasa, tapi ternyata pileknya tidak
sembuh-sembuh. Ibunya mengatakan bahwa anaknya juga sering
mengalami sulit tidur karena sulit bernafas dan tak jarang menganga
ketika tidur karena sulit bernafas. Dari pemeriksaan fisik ketika di
inspeksi kulit tampak berwarna kehitaman di bawah kelopak mata bawah.
Ketika di Palpa sianak X merasa nyeri karena ada inflamasi. Setelah di
lakukan pemeriksaan rongga hidung dengan spekulum di dapatkan secret
hidung jernih, membrane mukosa edema, basah dan kebiru-biruan (boggy
and bluish). Dan dari hasil tes laboratorium (pemeriksaan sekret) terdapat
seleusinofil meningkat > 3%.
3. Menentukan analisa data, diagnosa, intervensi, implementasi dan evaluasi
dari kasus di atas.
C. Tujuan
1. Dapat mengartikan atau menjelaskan tentang diagnose keperawatan.
2. Dapat menentukan diagnose keperawatan menurut kasus diatas.
3. Dapat menentukan intervensi, implementasi, dan evaluasi menurut kasus
diatas.
4. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Metodologi Keperawatan.
BAB II
ISI

A. Pengertian Diagnosa Keperawatan


Diagnosa Keperawatn adalah suatu pernyataan yang menjelaskan
respon manusia dari individu atau kelompok dimana perawat secara
akuntabilitas dapat mengidentifikasi dan memberi intervensi secara pasti
untuk menjaga status kesehatan menurunkan, membatasi, mecegah, dan
merubah. (Corpetino,2004)
Diagnosa Keperawatan adalah cara mengidentifikasi, memfokuskan
dan mengatasi kebutuhan spesifik pasien serta respon terhadap masalah actual
dan resiko tinggi. Labil diagnose keperawatan memberi format untuk
mengekspresikan bagi anidentifikasi masalah dari proses keperawatan.
Diagnosa Keperawatan adalah penilaian klinis tentang respon individu,
keluarga, atau komunitas terhadap masalah kesehatan atau proses kehidupan
yang actual dan potensional. Diagnosa keperawatan memberikan dasar
pemilihan intervensi perawatan untuk mencapai hasil yang menjadi tanggung
gugat perawat.

B. Diagnosa Keperawatan
Kasus :
Anak X usia 11 tahun. Datang kerumah sakit dengan keluhan bersin-
bersin, hidung tersumbat dan hidung terasa gatal. Awalnya mengira hal
tersebut merupakan pilek biasa, tapi ternyata pileknya tidak sembuh-sembuh.
Ibunya mengatakan bahwa anaknya juga sering mengalami sulit tidur karena
sulit bernafas dan tak jarang menganga ketika tidur karena sulit bernafas. Dari
pemeriksaan fisik ketika di inspeksi kulit tampak berwarna kehitaman di
bawah kelopak mata bawah. Ketika di Palpa sianak X merasa nyeri karena ada
inflamasi. Setelah di lakukan pemeriksaan rongga hidung dengan spekulum di
dapatkan secret hidung jernih, membrane mukosaedema, basah dan kebiru-
biruan (boggy and bluish). Dan dari hasil tes laboratorium (pemeriksaan
sekret) terdapat seleusinofil meningkat >3%.
Tinjauan Pasien
1. IdentitasKlien
Nama : An. X
Umur : 11 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Pelajar
Status : Belum Menikah
Tanggal masuk : 17 September 2014 jam 07.50 WIB
Keluhan Pasien
 Bersin-bersin, hidung tersumbat dan hidung terasa gatal dan
terdapat secret
 Merasa Nyeri ketika di palpasi karena adanya inflamasi.
C. ANALISA DATA,DIAGNOSA,INTERVENSI, IMPLEMENTASI, DAN
EVALUASI
1. ANALISA DATA
P (Problem)
No. S (Symtom) E (Etiologi)

1. DS. Secret di Bersihkan


Ibu pasien mengatakan bahwa anaknya hidung jalan nafas
juga sering mengalami sulit tidur,
karena sulit bernapas dan tak jarang
menganga ketika kesulitan bernapas.
DO.
Pemeriksaan fisik :
 Inspeksi :kulit tampak berwarna
kehitaman dibawah kelopak mata
bawah.
 Palpasi : anak merasa nyeri karena
ada inflamasi

2. DIAGNOSA
 Bersihkan jalan nafas berhubungan dengan adanya secret di hidung
 Nyeri berhubungan dengan Injuksi fisik (Adanya inflamasi)
3. INTERVENSI
NIC
DX Tujuan NOC

I Setelah NOC : o Buka jalan nafas,


dilakukan o Respiratory status : guanakan teknik chin
tindakan Ventilation lift atau jaw thrust
keperawatan o Respiratory status : bila perlu
selama 2 x 24 Airway patency o Posisikan pasien
jam, diharapkan o Aspiration Control untuk
jalan nafas memaksimalkan
bersih dan Kriteria Hasil : ventilasi
kembali normal o Mendemonstrasikan o Identifikasi pasien
batu kefektif dan perlunya pemasangan
suara nafas yang alat jalan nafas
bersih, tidak ada buatan
sianosis dan dyspneu o Pasang mayo bila
(mampu perlu
mengeluarkan o Lakukan fisio terapi
sputum, mampu dada jika perlu
bernafas dengan o Keluarkan sekret
mudah, tidak ada dengan batu kata
pursed lips) usuction
o Menunjukkan jalan o Auskultasi suara
nafas yang paten nafas, catatanya
(klien tidak merasa suara tambahan
tercekik, irama nafas, o Lakukan suction pada
frekuensi pernafasan mayo
dalam rentang o Berikan bronko
normal, tidak ada dilator bila perlu
suara nafas abnormal) o Berikan pelembab
Mampu udara Kassa basah
mengidentifikasikan Na Cl Lembab
dan mencegah factor o Atur
yang dapat intakeuntukcairanme
menghambat jalan ngoptimalkankeseim
nafas bangan.
o Monitor respirasi dan
status O2
II Setelah NOC :  Tentukan lokasi,
dilakukan  Pain Level, karakteristik, kualitas,
tindakan  Pain control, dan derajat nyeri
keperawatan  Comfort level sebelum pemberian
selama 2 x 24 Kriteria Hasil : obat
jam,  Mampu mengontrol  Cek instruksi dokter
diharapkan nyeri (tahu penyebab tentang jenis obat,
nyeri dapat nyeri, mampu dosis, dan frekuensi
berkurang menggunakan tehnik  Cek riwayat alergi
non farma kologi untuk  Pilihan algesik yang
mengurangi nyeri, diperlukan atau
mencari bantuan) kombinasi dari
 Melaporkan bahwa analgesic ketika
nyeri berkurang pemberian lebih dari
dengan menggunakan satu
manajemen nyeri  Tentukan pilihan
 Mampu mengenali analgesik tergantung
nyeri (skala, intensitas, tipe dan beratnya nyeri
frekuensi dan tanda  Tentukan analgesik
nyeri) pilihan, rute
 Menyatakan rasa pemberian, dan dosis
nyaman setelah nyeri optimal
berkurang  Pilih rute pemberian
 Tanda vital dalam secara IV, IM untuk
rentang normal pengobatan nyeri
secara teratur
 Monitor vital sign
sebelum dan sesudah
pemberian analgesic
pertama kali
 Berikan analgesik tepat
waktu terutama saat
nyeri hebat
 Evaluasi efektiv itu
asanalgesik, tanda dan
gejala (efek samping)

4. IMPLEMENTASI
Waktu No Pelaksanaan Responpasien TTD
Rabu,17/ .D
09/2014 x
Rabu,17/0 I o Posisikan pasien untuk Ds : -
9/2014 memaksimalkan ventilasi Do : Pasien belum
Jam 08.00 o Identifikasi pasien perlunya merasa lebih
pemasangan alat jalan nyaman,
nafas buatan pernapasan belum
mulai stabil
08.15 I Atur inta keuntuk cairan Ds : -
mengoptimalkan Do : Pasien sudah
keseimbangan. merasa lebih
o Monitor respirasi dan status nyaman, secret
O2 sudah berkurang
Kamis,1 o Tentukan lokasi, Ds :-
8/09/201 II karakteristik, kualitas, dan Do : Pasien belum
4 derajat nyeri sebelum merasa nyaman
08.20 pemberian obat
o Cek instruksi dokter
tentang jenis obat, dosis,
dan frekuensi
08.25 II o Berikan analgesik tepat Pasien sudah
waktu terutama saat nyeri merasa baikan dan
hebat rasa nyeri sudah
hilang

5. EVALUASI
Hari,tanggal D Evaluasi TTD
X
Kamis , 18 I S: Pasien masih merasakan bersin-
September 2014 bersih, hidung terasa gatal dan
Jam 14.30 hidung sumbat
O : Terdapat Sekret
A : Masalah belum teratasi
P: lanjutkan pelaksanaan
Jam 16.30 II S : Pasien masih merasakan nyeri
O:-
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan pelaksanaan
Jumat, 19 I S : Pasien sudah merasa lebih baik
September 2014 O : Nyeri sudah hilang
Jam 08.30 A : Masalah sudah teratasi
P : Pelaksanaan selesai

Jam 09.30 II S : Pasien sudah merasa lebih baik


O : Nyeri sudah hilang
A : Masalah sudah teratasi
P : Pelaksanaan selesai
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
 Diagnosa keperawatan dalam kasus diatas adalah Bersihkan jalan nafas
berhubungan dengan adanya secret di hidung dan nyeri berhubungan
dengan Injuksi fisik (Adanya inflamasi).
 Evaluasi dalam kasus Bersihkan jalan nafas berhubungan dengan adanya
secret dan nyeri berhubungan dengan Injuksi fisik (Adanya inflamasi) :
- Analisis : Masalah sudah teratasi
- Planning : Pelaksanaan selesai
B. Saran
Adapun saran yang dapat diberikan kepada pembaca dan penulis
mengenai makalah ini adalah:
1. Diharapkan penulis dapat mengembangkan penulisan makalah mengenai
diagnose keperawatan.
2. Diharapkan hasil penulisan makalah ini dapat dijadikan sebagai bahan
bacaan dan ilmu pengetahuan.
DAFTAR PUSTAKA

http://www.scribd.com/doc/53332344/ASKEP-POLA-NAFAS-TIDAK-
EFEKTIF
http://veryjulius.blogspot.com/2013/07/makalah-diagnosa-keperawatan.html
Buku Nanda NicNoc

Anda mungkin juga menyukai