Anda di halaman 1dari 14

ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN DIAGNOSA MEDIS FARINGITIS

A. PENGKAJIAN
1. Data Dasar
Identitas Pasien (nama, jenis kelamin, umur, status perkawinan,
agama, suku bangsa, pendidikan, bahasa yang digunakan, pekerjaan,
alamat, diagnosa medis, sumber biaya, dan sumber informasi).
Identitas Penanggung ((nama, jenis kelamin, umur, status
perkawinan, agama, suku bangsa, pendidikan, bahasa yang digunakan,
pekerjaan, alamat, dan hubungan dengan pasien)
2. Riwayat Keperawatan, meliputi :
Riwayat Kesehatan Sekarang
Mengkaji data subjektif yaitu data yang didapatkan dari klien, meliputi:
a. Alasan masuk rumah sakit
b. Pasien mengatakan terasa nyeri di leher dan mengatakan sakit saat
menelan.
Keluhan utama:
a. Pasien mengatakan nyeri dan merasa tidak nyaman pada
daerah leher
b. Pasien mengatakan mual dan muntah.
c. Pasien mengatakan sakit saat menelan
Kronologis keluhan: Pasien mengeluh nyeri di leher
Riwayat Kesehatan Masa Lalu
Mengkaji apakah sebelumnya pasien pernah mengalami sakit
yang sama atau yang berhubungan dengan penyakit yang saat ini
diderita. Misalnya, sebelumnya pasien mengatakan pernah mengalami
infeksi pada saluran tenggorokan dan pernah menjalani perawatan di RS
Riwayat Kesehatan Keluarga
Mengkaji apakah dalam keluarga pasien ada/tidak yang
mengalami penyakit yang sama.
Riwayat Psikososial dan Spiritual
Mengkaji orang terdekat dengan pasien, interaksi dalam keluarga,
dampak penyakit pasien terhadap keluarga, masalah yang
mempengaruhi pasien, mekanisme koping terhadap stres, persepsi
pasien terhadap penyakitnya, tugas perkembangan menurut usia saat ini,
dan sistem nilai kepercayaan.
Data Bio-Psiko-Sosial-Spiritual
Dikaji 14 kebutuhan dasar manusia menurut Virginia Handerson, seperti :
1. Bernafas
Dikaji apakah pasien mengalami gangguan pernafasan, sesak, atau batuk,
serta ukur respirasi rate.
2. Makan
Dikaji apakah klien menghabiskan porsi makan yang telah disediakan RS,
apakah pasien mengalami mual atau muntah ataupun kedua-duanya.
3. Minum
Dikaji kebiasaan minum pasien sebelum dan saat berada di RS, apakah ada
perubahan (lebih banyak minum atau lebih sedikit dari biasanya).
4. Eliminasi
Dikaji pola buang air kecil dan buang air besar. Terutama difokuskan tentang
apakah pasien cenderung susah dalam buang air kecil (kaji kebiasaan dan
volume urine) atau mempunyai keluhan saat BAK.
5. Gerak aktivitas
Dikaji apakah pasien mengalami gangguan/keluhan dalam melakukan
aktivitasnya saat menderita suatu penyakit (dalam hal ini adalah setelah
didiagnosa mengalami Faringitis) atau saat menjalani perawatan di RS.
6. Istirahat/tidur
Dikaji apakah pasien mengalami gangguan pola tidur akibat penyakitnya,
misalnya gelisah dan tidak bisa tidur nyenyak saat merasa nyeri di leher.
7. Pengaturan suhu tubuh
Dikaji/ukur TTV pasien untuk mengetahui keadaan umum pasien, apakah
pasien mengalami demam atau tidak. Selain itu, observasi kondisi pasien
mulai dari ekspresi wajah sampai kulit, apakah kulitnya hangat atau
kemerahan, wajahnya pucat atau tidak.
8. Kebersihan diri
Dikaji kebersihan pasien saat dirawat di RS, bila perlu libatkan keluarga
pasien dalam melakukan perawatan diri pasien, misalnya saat mandi dan
sebagainya.
9. Rasa nyaman
Dikaji kondisi pasien yang berhubungan dengan gejala-gejala penyakitnya,
misalnya pasien merasa nyeri di perut bagian bawah (dikaji dengan PQRST :
faktor penyebabnya, kualitas/kuantitasnya, lokasi, lamanya dan skala nyeri)
10. Rasa aman
Dikaji apakah pasien merasa cemas akan setiap tindakan keperawatan yang
diberikan kepadanya, dan apakah pasien merasa lebih aman saat ditemani
keluarganya selama di RS.
11. Sosial dan komunikasi
Dikaji bagaimana interaksi pasien terhadap keluarga, petugas RS dan
lingkungan sekitar (termasuk terhadap pasien lainnya).
12. Pengetahuan
Dikaji tingkat pengetahuan pasien tentang penyakitnya yang diderita saat ini
dan terapi yang akan diberikan untuk kesembuhannya.
13. Rekreasi
Dikaji apakah pasien memiliki hobi ataupun kegiatan lain yang ia senangi.
14. Spiritual
Dikaji bagaimana pendapat pasien tentang penyakitnya, apakah pasien
menerima penyakitnya adalah karena murni oleh penyakit medis ataupun
sebaliknya.
Pengkajian Fisik, meliputi :
1. Keadaan Umum, yaitu dengan mengobservasi bentuk tubuh, warna kulit,
kesadaran, dan kesan umum pasien (saat pertama kali MRS)
2. Gejala Kardinal, yaitu dengan mengukur TTV (suhu, nadi, tekanan darah,
dan respirasi)
3. Keadaan Fisik, yaitu melakukan inspeksi, palpasi, perkusi, dan auskultasi
dari kepala sampai anus, tapi lebih difokuskan pada bagian leher
4. Pemeriksaan Penunjang, yaitu dari hasil pemeriksaan laboratorium
dengan uji kultur dan uji resistensi
Anamnesa
Adanya riwayat merokok,adanya riwayat streptokokus,dan yang penting
ditanyakan apakah klien pernah mengalami nyeri/lesi pada mulut (nyeri saat
menelan)
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Masalah keperawatan utama pada faringitis :
1. Ketidakefektifan Bersihan jalan napas berhubungan dengan peningkatan
sekret
2. Nyeri akut berhubungan dengan inflamasi
3. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan kesulitan menelan
4. Defisiensi pengetahuan berhubungan dengan terbatasnya informasi

C. INTERVENSI KEPERAWATAN
1 2 3 4
Dx Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
1 Ketidakefektifan NOC Airway suction
bersihan jalan napas a. Respiratory Status : a. Pastikan
Ventilation kebutuhan oral/
b. Respiratory Status : tracheal suctioning
Airway Patency b. Auskultasi
suara nafas sebelum
Kriteria Hasil : dan sesudah
a. Mendemonstrasikan suctioning
batuk efektif dan suara napas c. Informasikan
yang bersih, tidak ada pada klien dan
sianosis dan dyspneu keluarga tentang
(mampu mengeluarkan suctioning
sputum, mampu bernapas d. Minta klien
dengan mudah, tidak ada nafas dalam sebelum
pursed lips) suction dilakukan
b. Menunjukkan jalan e. Berikan O2
napas yang paten (klien tidak dengan menggunakan
merasa tercekik, irama nasal untuk
napas, frekuensi pernapasan memfasilitasi suction
dalam rentang normal, tidak nasotrakeal
ada suara napas abnormal) f. Gunakan alat
c. Mampu yang steril setiap
mengidentifikasi dan melakukan tindakan
mencegah faktor yang dapat g. Anjurkan
menghambat jalan nafas pasien untuk istirahat
dan napas dalam
setelah kateter
dikeluarkan dari
nasotrakeal
h. Monitor status
oksigen pasien
i. Ajarkan
keluarga bagaimana
cara melakukan
suction
j. Hentikan
suction dan berikan
oksigen apabila
pasien menunjukkan
bradikardi,
peningkatan saturasi
O2, dll.

Airway Management
a. Buka jalan
napas, gunakan
teknik chin lift atau
jaw thrust bila perlu
b. Posisikan
pasien untuk
memaksimalkan
ventilasi
c. Identifikasi
pasien perlunya
pemasangan alat
jalan napas buatan
d. Lakukan
fisioterapi dada jika
perlu
e. Keluarkan
secret dengan batuk
atau suction
f. Auskultasi
suara napas, catat
adanya suara
tambahan
g. Berikan
bronkodilator bila
perlu
h. Atur intake
untuk cairan
mengoptimalkan
keseimbangan
i. Monitor
respirasi dan status
O2

1 2 3 4
2 Nyeri akut NOC NIC
Merupakan 1. Pain level Pain management
pengalaman sensorik 2. Pain control 1. Lakukan
dan emosional yng 3. Comfort level pengkajian nyeri
tidak menyenangkan Kriteria hasil: secara
dan muncul akibat 1. Mampu mengontrol komprehensif
kerusakan jaringan nyeri termasuk lokasi,
actual atau potensial 2. Melaporkan bahwa karakteristik,
atau digambarkan nyeri berkurang durasi, frekuensi,
dalam hal kerusakan dengan kualitas, dan
sedemikian rupa. menggunakan factor presipitasi
manajemen nyeri 2. Observasi reaksi
3. Mampu mengenali nonverbal dari
nyeri (skala, ketidaknyamanan
intensitas, frekuensi, 3. Gunakan
dan tanda nyeri) komunikasi
4. Menyatakan rasa terapeutik
nyaman setelah 4. Kaji kultur yang
nyeri berkurang mempengaruhi
respon nyeri
5. Evaluasi
pengalaman nyeri
masa lampau
6. Bantu pasien dan
keluarga untuk
mencari dan
menemukan
dukungan
7. Kurangi factor
presipitasi nyeri
8. Ajarkan tentang
teknik non
farmakologi
9. Evaluasi
keefektifan
control nyeri
10. Tingkatkan
istirahat
11. Kolaborasikan
dengan dokter
jika ada keluhan
dan tindakan
nyeri tidak
berhasil
Analgesic
Administration

1. Tentukan lokasi,
karakteristik,
kualitas, dan
derajat nyeri
sebelum
pemberian obat
2. Cek riwayat alergi
3. Pilih analgesic
yang diperlukan
4. Tentukan pilihan
analgesic
tergantung tipe
dan beratnya
nyeri
5. Berikan analgeik
tepat waktu
terutama saat
nyeri hebat
6. Evaluasi
efektifitas
analgesic, tanda
dan gejala

1 2 3 4

3 NOC NIC
Ketidakseimbangan
nutrisi: kurang dari
 Nutritional status Nutrition management
kebutuhan tubuh  Nutritional status: food  kaji adanya
and fluid intake alergi makanan
Merupakan  Nutritional status:  kolaborasi
asupan nutrisi nutrient intake dengan ahli gizi
tidak cukup untuk  Weight control untuk
memenuhi Criteria hasil: menentukan
kebutuhan jumlah kalori
metabolic  Adanya peningkatan
dan nutrisi
Batasan berat badan sesuai
 anjurkan pasien
karakteristik: tujuan
untuk
 Nyeri abdomen  Berat badan ideal
meningkatkan
 Menghindari makan sesuai tinggi badan
asupan Fe
 Bising usus  Mampu
 anjurkan pasien
hiperaktif mengidentifikasi
untuk
 Penurunan berat
kebutuhan nutrisi
meningkatkan
badan
 Tidak ada tanda-tanda
 Ketidakmampuan protein dan
malnutrisi
memakan makanan vitamin C
 Tidak terjadi penurunan
 Mengeluh  Monitor jumlah
berat badan yang
gangguan sensasi nutrisi dan
berarti
rasa kandungan
 Kurang makanan kalori
Factor yang  Berikan
berhubungan: informasi
tentang
 Factor biologis
kebutuhan
 Factor ekonomi
nutrisi
 Ketidakmampuan
untuk Nutrition monitoring

mengabsorpsi
 BB pasien
nutrient
dalam batas
 Ketidakmampuan
normal
untuk mencerna
 Monitor adanya
makanan
penurunan BB
 Ketidakmampuan
 Monitor kulit
menelan makanan
 Factor psikologis kering dan
perubahan
pigmentasi
 Monitor turgor
kulit
 Monitor mual
dan muntah
 Monitor kadar
albumin, total
protein, Hb, dan
Ht
 Monitor pucat,
kemerahan,
kekeringan
konjungtiva
 Monitor kalori
dan intake
nutrisi

1 2 3 4
4. Defisiensi NOC : NIC :
Pengetahuan a. Knowledge : disease Teaching : disease
process Process
b. Knowledge : health a. Berikan penilaian
behavior tentang tingkat
pengetahuan pasien
Kriteria Hasil : dan keluarga tentang
a. Pasien dan keluarga proses penyakit yang
menyatakan pemahaman spesifik
tentang penyakit, kondisi, b. Jelaskan
prognosis dan program patofisiologi dari
pengobatan penyait dan
b. Pasien dan keluarga bagaimana hal ini
mampu melaksanakan prosedur berhubungan dengan
yang dijelaskan secara benar anatomi dan fisiologi,
c. Pasien dan keluarga dengan cara yang
mampu menjelaskan kembali tepat
apa yang dijelaskan c. Gambarkan tanda
perawatn/tim kesehatan lainnya dan gejala yang biasa
muncul pada
penyakit, dengan cara
yang tepat
d. Gambarkan proses
penyakit, dengan cara
yang tepat
e. Identifikasi
kemungkinan
penyebab, dengan
cara yang tepat
f. Sediakan informasi
pada pasien dan
keluarga tentang
kondisi, dengan cara
tepat
g. Hindari jaminan
yang kosong
h. Sediakan bagi
keluarga atau SO
informasi tentang
kemajuan pasien
dengan cara yang
tepat
i. Diskusikan
bersama anggota
keluarga dan tim
medis mengenai
peubahan gaya hidup
yang mungkin
diperlukan untuk
mencegah komplikasi
di masa yang akan
datang dan atau
proses pengontrolan
penyakit
j. Diskusikan pilihan
terapi atau
penanganan
k. Dukung pasien
untuk mengeksplorasi
atau mendapatkan
second opinion
dengan cara yang
tepat atau
diindikasikan
l.Rujuk pasien pada
grup atau agresi di
komunitas lokal,
dengan cara yang
tepat
m.Instruksikan pasien
mengenai tanda dan
gejala untuk
melaporkan pada
pemberi perawatan
kesehatan, dengan
cara yang tepat
DAFTAR PUSTAKA

Brunner dan Suddarth. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8 Vol.
1. Jakarta : EGC.
Brunner & Suddarth. 2002. Keperawatan Medikal Bedah Vol. 2. Edisi 8.
Jakarta : EGC
Mansjoer, Arif et al. 2000. Kapita Selekta Kedokteran. Edisi 3. Jilid I FKUI : Media
Aescukpius.
NANDA International 2012-2014. 2012.Diagnosis Keperawatan: Definisi dan
Klasifikasi 2012-2014. Jakarta: EGC
NANDA. 2013. Aplikasi Asuhan Keperawatan berdasarkan Diagnosa
Medis.Yogyakarta: Mediaction

Anda mungkin juga menyukai