Anda di halaman 1dari 34

MAKALAH

TEORI DAN MODEL KONSEPTUAL KEPERAWATAN


KOMUNITAS

BETTY NEUMAN, DORTHEA OREM, FLORANCE


NIGHTINGALE
(Tugas Keperawatan Komunitas I)

OLEH
KELAS:A/V
KELOMPOK 5

1. DORATEA KALLI
2. CINDI GLORITA MOI
3. YOVITA V. BARA
4. FIFIANDA LIUNESI
5. MAGEL HAENS RAGA
6. MUNI BANSAE

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MARANATHA

KUPANG
2023

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat-
Nya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Makalah Teori dan model konseptual
dalam keperawatan komunitas Neuman,orem,nightingale ini dapat terselesaikan tepat pada
waktunya. Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas matakuliah keperawatan komunitas.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyakkekurangan. Oleh
karena itu, penulis sangat menerima dengan senang hati kritik dan saran yang dapat membangun
dari berbagai pihak.Semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca.

Kupang, 26 oktober 2023

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………………………i
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………..ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang………………………………………………….…………………...……..1
1.2 Rumusan Masalah...............................................................................................................2
1.3 Tujuan…………………………………………………………………………...…..….….2
BAB II TINJAUAN TEORI
2.1 Defenisi teori, model, model konseptual……………..…………………………………….3
2.2 Tujuan……………………………………………………………………………………...3
2.3 Teori dan model konseptual dalam keperawatan menurut neuman………………….…...4
2.4 garis pertahan dan perlawanan Neuman…………...………………………………………5
2.5 paradigma keperawatan…………………………………………………………………….6
2.6 teori dan model konseptual Dorothea Orem……………………………………………….6
2.7 teori dan model konseptual florance nightingale…………………………………………..7
2.8 hubungan teori florance nightingale dengan beberapa konsep…………………………….8
2.9 hunbungan teori florance nightingale dengan teori-teori lain………...……………………9
BAB III PENUTUP
3.1 kesimpulan……………………………………………………………………….………..5
3.2 saran…………………………………………………………………………………….....5
DAFTAR PUSTAKA

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Menurut WHO (1959), keperawatan komunitas adalah bidang perawatan khusus


yang merupakan gabungan ketrampilan ilmu keperawatan, ilmu kesehatan
masyarakat dan bantuan sosial, sebagai bagian dari program kesehatan masyarakat
secara keseluruhan guns meningkatkan kesehatan, penyempumaan kondisi sosial,
perbaikan lingkungan fisik, rehabilitasi, pence-gahan penyakit dan bahaya yang lebih
besar, ditujukan kepada individu, keluarga, yang mempunyai masalah dimana hal itu
mempengaruhi masyarakat secara keseluruhan.

Keperawatan kesehatan komunitas adalah pelayanan keperawatan profesional


yang ditujukan kepada masyarakat dengan pendekatan pads kelompok resiko tinggi,
dalam upaya pencapaian derajat kesehatan yang optimal melalui pencegahan penyakit
dan peningkatan kesehatan dengan menjamin keterjangkauan pela¬yanan kesehatan
yang dibutuhkan dan melibatkan klien sebagai mitra dalam perencanaan, pelaksanaan
dan evaluasi pelayanan keperawatan (Spradley, 1985; Logan and Dawkin, 1987).

Keperawatan kesehatan komunitas menurut ANA (1973) adalah suatu sintesa dari
praktik kesehatan masyarakat yang dilakukan untuk meningkatkan dan memelihara
kesehatan masyarakat. Praktik keperawatan kesehatan komunitas ini bersifat
menyeluruh dengan tidak membatasi pelayanan yang diberikan kepada kelompok
umur tertentu, berkelanjutan dan melibatkan masya¬rakat.

Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa perawatan kesehatan


komunitas adalah suatu bidang dalam ilmu keperawatan yang merupakan keterpaduan
antara keperawatan dan kesehatan masyarakat dengan dukungan peran serta
masyarakat, serta mengutamakan pelayanan promotif dan preventif secara
berkesinambungan dengan tanpa mengabaikan pelayanan kuratif dan rehabilitatif,
secara menyeluruh dan terpadu ditujukan kesatuan yang utuh melalui proses
keperawatan untuk ikut meningkatkan fungsi kehidupan manusia secara optimal.
kesatuan yang utuh melalui proses keperawatan untuk ikut meningkatkan fungsi
kehidupan manusia secara optimal.
1.2 Rumusan Masalah
1. Untuk mengetahui teori dan model konseptual dalam keperawatan Betty Neuman
2. Untuk mengetahui model konsep Betty Neuman
3. Untuk menegetahui garis pertahanan dan perlawanan Betty Neuman
4. Untuk mengetahui paradigm keperawatan
5. Untuk menetahui teori dan model konseptual Dorothea Orem
6. Untuk mengetahui teori florance Nightingale
7. Untuk mengeatahui konsep model florance nightingale
8. Untuk mengetahui deskripsi konsep sentral dari florance nightingale
9. Untuk mengetahui hubungan teori florance nightingale dengan beberapa konsep
10. Untuk mengetahui hubungan teori florance nightingale dengan proses
keperawatan
11. Untuk mengetahui hubungan teori florance nightingale dengan teori-teori lain
12. Untuk mengetahui hubungan teori florance nightingale dengan
dalamKeperawatan

1.3 Tujuan
a. Tujuan umum
Mahasiswa mampu memahami teori dan model konseptual dalam keperawatan
komnitas (Teori Neuman,Teori Orem,Teori Nightingale).
b. Tujuan khusus
1. Mahasiwa mampu memahami teori dan model konseptual dalam keperawatan
Betty Neuman
2. Mahasiswa mampu memahami model konsep Betty Neuman
3. Mahaiswa mampu memahami garis pertahanan dan perlawanan Betty Neuman
4. Mahaiswa mampu memahami paradigm keperawatan
5. Mahasiwa mampu memahami teori dan model konseptual Dorothea Orem
6. Mahasiwa mampu memahami teori florance Nightingale
7. Mahasiwa mampu memahami konsep model florance nightingale
8. Mahasiwa mampu memahami deskripsi konsep sentral dari florance nightingale
9. Mahasiwa mampu memahami hubungan teori florance nightingale dengan
beberapa konsep
10. Mahasiswa mampu memahami hubungan teori florance nightingale dengan proses
keperawatan
11. Mahasiwa mampu memahami hubungan teori florance nightingale dengan teori-
teori lain
12. Mahasiwa mampu memahami hubungan teori florance nightingale dengan
dalamKeperawatan

BAB II

TINJAUAN TEORI

2.1 Defenisi Teori, Model konseptual keperawatan


Teori adalah sekelompok konsep yang membentuk sebuah pola yang nyata
atausuatupernyataanyangmenjelaskansuatuproses,peristiwa atau kejadian yang
didasari fakta-fakta yang telah di observasi tetapi kurang absolut atau bukti
secaralangsung.Yang dimaksud teori keperawatan adalah usaha-usaha untuk
menguraikan atau menjelaskan fenomena mengenai keperawatan. Teori
keperawatan digunakan sebagai dasar dalam menyusun suatu model konsep
dalam keperawatan,dan model konsep keperawatan digunakan dalam menentukan
model praktek keperawatan. (Ajzen, I. 2011)
Model tersusun atas ide - ide (konsep - konsep) abstrak dan umum, dan
proposisi yang menspesifikasi hubungan antara keduanya. Model konseptual
sangat penting sebagai landasan perkembangan disiplin keperawatan. Model
konseptual merupakan suatu kerangka kerja konseptual, sistem atau skema yang
menerangkan tentang serangkaian ide global tentang keterlibatan individu,
kelompok, situasi, atau kejadian, terhadap suatu ilmu dan pengembangannya.
Model konseptual keperawatan menguraikan situasi yang terjadi dalam suatu
lingkungan atau stresor yang mengakibatkan seseorang individu berupa
menciptakan perubahan yang adaptif dengan menggunakan -sumber yang
tersedia. (Anderson & Mc Farlane. 2011)
Model konseptual keperawatan mencerminkan upaya menolong orang
tersebut mempertahankan keseimbangan melalui pengembangan mekanisme
koping yang positif untuk mengatasi stressor ini. Melalui penjelasan tentang
fenomena ini dan keterkaitan antara istilah umum dan abstrak maka model
konseptual mencerminkan langkah pertama mengembangkan formulasi teoritis
yang diperlukan untuk kegiatan ilmiah.
Model konseptual sering tersusun sebagai hasil dari pendalaman intuitif seorang
ilmuwan terutama terjadi dalam lingkup keilmuan disiplin terkait. Sintesis yang
terjadi dalam pengembangan skema konseptual baru sering mengakibatkan suatu
hasil yang unik untuk lingkup keilmuan tersebut. Model konseptual keperawatan
telah memperjelas kespesifikan area fenomena ilmu keperawatan yang melibatkan
empat konsep yaitu manusia sebagai pribadi yang utuh dan unik. Konsep kedua
adalah lingkungan yang bukan hanya merupakan sumber awal masalah tetapi juga
perupakan sumber pendukung bagi individu. Kesehatan merupakan konsep ketiga
dimana konsep ini menjelaskan tentang kisaran sehat-sakit yang hanya dapat
terputus ketika seseorang meninggal. Konsep keempat adalah keperawatan
sebagai komponen penting dalam perannya sebagai faktor penentu pulihnya atau
meningkatnya keseimbangan kehidupan seseorang (klien) Konseptualisasi
keperawatan umumnya memandang manusia sebagai mahluk biopsikososial yang
berinteraksi dengan keluarga, masyarakat, dan kelompok lain termasuk
lingkungan fisiknya. (Allender, et al. 2011.)

2.2 Tujuan
Model ini juga mengidentifikasi tujuan keperawatan yang biasanya
menterjemahkannya dari definisi sehat yang dimaksud. Model konseptual mendefinisikan
sehat sebagai kisaran sehat-sakit dari seseorang Sedangkancontoh model konseptual
menurut Teori Adaptasi Roy adalah Model konseptualnya berbasis model konseptual
adaptasi. Konsep kuncinya adalah manusia (person), tujuan, kesehatan, lingkungan dan
aktifitas keperawatan.

6 Tujuan (goal) diartikan sebagai tujuan keperawatan untuk mendorong terjadinya


proses adaptasi dalam 4 cara adaptasi yang kemudian member kontribusi terhadap
keadaan kesehatan. Aktifitas keperawatan digambarkan oleh model adaptif Roy dengan
meningkatkan respon adaptif pada situasi sehat atau sakit, perawat dapat mengambil
tindakan untuk memanipulasi fokal, kontextual atau residual stimuli dengan melakukan
analisa sehingga stimuli berada pada daerah adaptasi.

6 Tujuan keperawatan untuk meningkatkan kesehatan seseorang dengan


meningkatkan respon adaptif, energi yang bebas dari perilaku yang tidak efektif dapat
dipakai untuk meningkatkan kesehatan. (In M. M. Mark, S. I. Donaldson, 2011)

Biografi Betty Neuman


Betty Neuman lahir di Lowell di Ohio pada tahun 1924. Ayahnya seorang
petani dan ibunya seorang ibu rumah tangga. Dia anak kedua dari tiga bersaudara
dan merupakan anak perempuan satu-satunya. Ayahnya meninggal karena penyakit
Chronic Renal Failure ketika beliau berumur 11 tahun. Rasa cinta pada tanah
kelahiran membuat beliau bertekad untuk membangun desanya, Ohio. Latar
belakang kehidupan di pedesaan membantu dirinya mengembangkan rasa kasih
sayang terhadap orang-orang yang membutuhkan, seperti yang dilakukan
sepanjang kariernya. Setelah lulus SMA Neuman bekerja sebagai teknisi pada
perusahaan pesawat terbang dan sebagai juru masak di Ohio dalam rangka
menabung untuk pendidikannya dan membantu ibu serta adiknya. Adanya program
militer di keperawatan mempercepat masuknya Neuman ke sekolah keperawatan.
Beliau pertama kali memperoleh pendidikan di People Hospital School of
Nursing yang sekarang berubah nama menjadi General Hospital Akron di Akron,
Ohio pada tahun 1947 dan beliau pindah ke Los Angeles untuk tinggal dengan
keluarganya di California. Di California Neuman bekerja dibanyak bagian
diantaranya perawat di sekolah, perawat industri, beliau juga memegang jabatan
penting yaitu sebgai staf keperawatan rumah sakit di California, dan sebagai
instruktur klinik di University of California Medical Center.
Pada tahun 1957 beliau menyelesaikan pendidikan sarjananya di University
of California dengan jurusan psikologi dan kesehatan masyarakat. Pada tahun 1966
beliau mendapat gelar Master dibidang kesehatan mental, konsultan kesehatan
masyarakat di University of California, dan menyelesaikan program doktoralnya di
jurusan Psikologi Klinik di Pacific Western University (Tomey and Alligood,
2006). Pada tahun yang sama Neuman juga bekerja sebagai konsultan kesehatan
mental di sebuah rumah sakit dan aktif dalam terapi keluarga. Banyak sekali
pengalaman yang telah beliau dapat diantaranya menjadi dosen keperawatan jiwa,
konsultan dan organisasi, pemimpin konseling model Whole Person Approach
serta beliau telah membuat sebuah sistem model keperawatan di UCLA dan
memfokuskan sistem tersebut dalam masalah keperawatan.
Gelar sarjana muda didapat pada tahun 1957 di public health dan psykologi
dengan peringkat sangat baik. Gelar master diperoleh pada tahun 1966 pada
kesehatan mental, konsultasi kesehatan masyarakat dari Universitas California
Los Angelea(UCLA). Dia mendapatkan gelar doktornya dalam klinikal psykologi
dari Pacivic western University pada tahun 1985.
Neuman merupakan penggagas perkembangan keperawatan khususnya dalam
kesehatan mental. Neuman mengajarkan program kesehatan mental komunitas
pada perawat di level post-master di UCLA. Neuman mengembangkan suatu
metode pembelajaran yang terbuka dan model praktik untuk konsultasi kesehatan
mental pada akhir 1960 an, sebelum dia membuat “model system”. Neuman
mengajarkan dan mempraktekkan model yang kemudian dibuat dalam bentuk buku
yang berjudul Consultation and Community Organization in Community Mental
Health Nursing. (Neuman, Deloughery & Gebbie, 1971).
Neuman menjabarkan modelnya secara komperehensif (menyeluruh) dan
dinamis. Model tersebut merupakan sebuah tinjauan multidimensional terhadap
individu, kelompok (keluarga), dan masyarakat yang selalu berinteraksi dengan
ketegangan-ketegangan lingkungan. Pada prinsipnya, model tersebut memfokuskan
pada reaksi klien terhadap ketegangan dan faktor-faktor yang mendukung
rekonstitusi (mengembalikan keadaan jasmani) dan adaptasi. Model yang sesuai
adalah model yang berlaku untuk semua profesi yang ada hubungannya dengan
perawatan kesehatan.
Betty Neuman mulai mengembangkan model saat mengajar di komunitas
kesehatan mental di UCLA. Pada tahun 1972 Model keperawatannya pertama kali
diterbitkan sebagai 'Model untuk mengajar dengan pendekatan total ke masalah
pasien'. Tahun 1985 Menerima gelar doktor di bidang Psikologi Klinis dari Pacific
Western University. Tahun 1998 Menerima gelar doktor kehormatan kedua, ini
salah satu dari Grand Valley State University, Allendale, Michigan.

2.3 Teori dan Model Betty Neuman dalam Praktik Keperawatan


Konsep yang dikemukakan oleh Betty Neuman adalah konsep “Health care
System” yaitu model konsep yang menggambarkan aktifitas keperawatan yang
ditujukan kepada penekanan penurunan stress dengan memperkuat garis pertahanan
diri secara fleksibel atau normal maupun resisten dengan sasaran pelayanan adalah
komunitas. Betty Neuman mendifinisikan manusia secara utuh merupakan gabungan
dari konsep holistik ( fisiologis, psikologis, social budaya, perkembangan dan
variabel spiritual) dan pendekatan sistem terbuka. Sebagai sistem terbuka, manusia
berinteraksi, beradaptasi dengan dan disesuaikan oleh lingkungan, yang digambarkan
sebagai stressor (Potter dan Perry, 2005).
Konsep Mayor yang terdapat dalam model sistem Neuman adalah
a. Tekanan/ Stressor
b. Garis pertahanan dan perlawanan
c. Tingkatan pencegahan
d. Lima variabel sistem klien
e. Struktur dasar
f. Intervensi, danRekonstruksi
Penjelasan dari konsep mayor model sistem Neuman adalah sebagai berikut:

1. Tekanan/Stressor
Stressor adalah kekuatan lingkungan yang menghasilkan ketegangan dan
berpotensial untuk menyebabkan sistem tidak stabil. Neuman
mengklasifikasi stressor sebagai berikut (Potter dan Perry, 2005):
a. Stressor intrapersonal
Stressor intrapersonal terjadi dalam diri individu dan berasal dari dalam
diri klien, serta berhubungan dengan lingkungan internal.Misalnya :
respons autoimmun
b. Stressor interpersonal
Lingkungan eksternal, segala sesuatu pengaruh yang berasal di luar diri
klien. Stessor ini terjadi pada satu individu/keluarga atau lebih yang
memiliki pengaruh pada sistem.Misalnya : ekspektasi peran
c. Stressor ekstrapersonal
Stressor yang juga terjadi diluar lingkup sistem atau individu/keluarga
tetapi lebih jauh jaraknya dari sistem dari pada stressor interpersonal.
Misalnya : sosial politik.
2. Garis pertahanan menurut Neuman terdiri dari:

1. Garis pertahanan normal (normal line of defense)


Garis pertahanan normal adalah lingkaran tebal diluar model.Garis ini
memperlihatkan sebuah stabilitas dari individu/sistem.Hal tersebut dijaga
sepanjang waktu dan diberikan sebagai standar untuk menaksir dari
kesejahteraan, wellness klien.Hal itu termasuk sistem variabel dan tingkah
laku seperti pola koping, pola hidup, dan tingkat perkembangan. Perluasan
dari garis pertahanan normal memperlihatkan peningkatan tahap
kesehatan/kesejahteraan
2. Garis pertahanan fleksibel (flexible line of defense)
Garis pertahanan fleksibel adalah lingkaran putus di luar model.Garis
pertahanan fleksibel berperan memberikan respon awal atau perlindungan
pada sistem dari stressor.Garis ini bisa menjauh atau mendekat pada garis
pertahanan normal.Bila jarak antara garis pertahanan meningkat maka tingkat
proteksipun meningkat.Oleh sebab itu untuk mempertahankan keadaan stabil
dari sistem klien, maka perlu melindungi garis pertahanan normal dan
bertindak sebagai buffer.Kondisi ini bersifat dinamis dan dapat berubah dalam
waktu relatif singkat. Disamping itu hubungan dari berbagai variabel
(fisiologi, psikologis, sosiokultur, perkembangan dan spiritual) dapat
mempengaruhi tingkat penggunaan garis pertahanan diri fleksibel terhadap
berbagai reaksi terhadap stressor
3. Garis pertahanan Resisten (lines of resistance)
Rangkaian lingkaran putus2 mengelilingi struktur utama dasar disebut garis
resisten. Lingkaran itu memperlihatkan faktor sumber yang menolong klien
melawan serangan atau stressor. Sebagai contoh adalah sistem respon
imun/pertahanan tubuh. Ketika garis resisten itu efektif, sistem klien dapat
tersusun kembali, tetapi jika tidak efektif maka kematian dapat terjadi atau
dengan kata lain jika lines of resistance efektif dalam merespon stressor
tersebut, maka sistem depan berkonstitusi, jika tidak efektif maka energi
berkurang dan bisa timbul kematian.
3. Tingkat pencegahan
Tingkatan pencegahan ini membantu memelihara keseimbangan yang
terdiri dari:pencegahan primer,sekunder dan tersier (Neuman, 1982 dalam
Potter dan Perry, 2005)
a. Pencegahan primer
Pencegahan primer berfokus pada peningkatan pertahanan tubuh
melalui identifikasi faktor-faktor resiko yang potensial dan aktual terjadi
akibat stressor tertentu. Atau pencegahan ini terjadi sebelum sistem
bereaksi terhadap stressor, meliputi : promosi kesehatan dan
mempertahankan kesehatan. Pencegahan primer mengutamakan pada
penguatan flexible lines of defense dengan cara mencegah stress dan
mengurangi faktor-faktor resiko. Intervensi dilakukan jika resiko atau
masalah sudah diidentifikasi tapi sebelum reaksi terjadi. Strateginya
mencakup : immunisasi, pendidikan kesehatan, olah raga dan perubahan
gaya hidup.
b. Pencegahan sekunder.
Pencegahan sekunder berfokus pada penguatan pertahanan dan
sumber internal melalui penetapan prioritas dan rencana pengobatan pada
gejala-gejala yang tampak.Pencegahan ini meliputi berbagai tindakan yang
dimulai setelah ada gejala dari stressor.Pencegahan sekunder
mengutamakan pada penguatan internal lines of resistance, mengurangi
reaksi dan meningkatkan faktor-faktor resisten sehingga melindungi
struktur dasar melalui tindakan-tindakan yang tepat sesuai gejala.Tujuannya
adalah untuk memperoleh kestabilan sistem secara optimal dan memelihara
energi.Jika pencegahan sekunder tidak berhasil dan rekonstitusi tidak
terjadi maka struktur dasar tidak dapat mendukung sistem dan intervensi-
intervensinya sehingga bisa menyebabkan kematian.
c. Pencegahan Tersier
Pencegahan tersier berfokus pada proses adaptasi kembali. Prinsip
dari pencegahan tersier adalah untuk memberikan penguatan pertahanan
tubuh terhadap stressor, dilakukan setelah sistem ditangani dengan strategi-
strategi pencegahan sekunder.Pencegahan tersier difokuskan pada
perbaikan kembali ke arah stabilitas sistem klien secara optimal.Tujuan
utamanya adalah untuk memperkuat resistansi terhadap stressor untuk
mencegah reaksi timbul kembali atau regresi, sehingga dapat
mempertahankan energi.Pencegahan tersier cenderung untuk kembali pada
pencegahan primer.

4. System klien
Model Sistem Neuman merupakan suatu pendekatan sistem yang terbuka
dan dinamis terhadap klien yang dikembangkan untuk memberikan suatu
kesatuan fokus definisi masalah keperawatan dan pemahaman terbaik dari
interaksi klien dengan lingkungannya.Elemen-elemen yang ada dalam sistem
terbuka mengalami pertukaran energi informasi dalam organisasi
kompleksnya. Stress dan reaksi terhadap stres merupakan komponen dasar
dari sistem terbuka. Klien sebagai sistem bisa individu, keluarga, kelompok,
komunitas atau jaringan sosial (Tomey & Alligood, 2002).Klien sebagai
suatu sistem memberikan arti bahwa adanya keterkaitan antar aspek yang
terdapat dalam sistem tersebut. Kesehatan klien akan dipengaruhi oleh
keluarganya, kelompoknya, komunitasnya, bahkan lingkungan sosialnya.
Neuman meyakini bahwa klien adalah sebagai suatu sistem, memiliki lima
variabel yang membentuk sistem klien yaitu fisik, psikologis, sosiokultur,
perkembangan dan spiritual. Selanjutnya juga dijelaskan oleh Neuman bahwa
klien merupakan cerminan secara wholistik dan multidimensional (Fawcett,
2005).Dimana secara wholistik klien dipandang sebagai keseluruhan yang
bagian-bagiannya berada dalam suatu interaksi dinamis. Pernyataan tersebut
membuktikan bahwa setiap orang itu akan memiliki keunikan masing-masing
dalam mempersepsikan dan menanggapi suatu peristiwa yang terjadi dalam
kehidupan sehari- hari. Neuman mengubah ejaan atau istilah dari “Holistik”
menjadi “Wholistik” dalam edisi keduanya untuk meningkatkan pengertian
atau pemahaman terhadap orang secara keseluruhan.
Disamping itu klien atau sistem dapat menangani stressor dengan baik,
sehingga sakit atau kematiantan atau stabilitasasi sistem.perubahan dapat
mempertahankan kesehatan secara adekuat. Keseimbangan fungsional atau
harmonis menjaga keutuhan integritas sistem. Apabila bagian-bagian dari
klien berinteraksi secara harmonis, maka akan terwujud jika kebutuhan-
kebutuhan sistem telah terpenuhi. Namun apabila terjadi ketidakharmonisan di
antara bagian-bagian dari sistem, hal ini disebabkan karena adanya kebutuhan
yang tidak terpenuhi.
5. Struktur dasar (core)
Struktur dasar berisi seluruh variabel untuk mempertahankan hidup dasar
yang biasa terdapat pada manusia sesuai karakteristik individu yang
unik.Variabel-variabel tersebut yaitu variabel sistem, genetik, dan
kekuatan/kelemahan bagian-bagian sistem.
6. Intervensi
Intervensi merupakan tindakan-tindakan yang membantu untuk
memperoleh, meningkatkan dan memelihara sistem keseimbangan, terdiri dari
pencegahan primer, sekunder dan tertier.
7. Rekonstitusi
Neuman mendefinisikan rekonstitusi sebagai peningkatan energi yang
terjadi berkaitan dengan tingkat reaksi terhadap stressor. Rekonstitusi dapat
dimulai menyertai tindakan terhadap invasi stressor..Rekonstitusi adalah suatu
adaptasi terhadap stressor dalam lingkungan internal dan
eksternal.Rekonstitusi bisa memperluas normal line defense ke tingkat
sebelumnya, menstabilkan sistem pada tingkat yang lebih rendah, dan
mengembalikannya pada tingkat semula sebelum sakit.Yang termasuk
rekonstitusi adalah faktor-faktor interpersonal, intrapersonal, ekstrapersonal
dan lingkungan yang berkaitan dengan variabel fisiologis, psikologis,
sosiokultural, perkembangan dan spiritual.

2.4 paradigma keperawatan


Paradigma keperawatan merupakan konsep sentral keperawatan yang
menjelaskan tentang teori-teori model konseptual keperawatan.Paradigma menjelaskan 4
unsur utama yang mendasar yaitu manusia, lingkungan, kesehatan, keperawatan.Perawat
harus mampu memahami model konseptual ini didalam memberikan asuhan
keperawatan. Salah satu teori model konseptual keperawatan adalah “System Model
Neuman” dimana beliau menyampaikan bahwa paradigma Keperawatan menurut model
sistem Neuman adalah (Neuman, 1995):
1. Manusia
Neuman memandang manusia atau klien secara keseluruhan (holistik) yang terdiri
dari 5 (lima) variabel faktor fisiologis, psikologis, sosial budaya, faktor perkembangan,
dan faktor spiritual.
1. Faktor Fisiologis meliputi struktur dan fungsi tubuh
2. Faktor psikologis terdiri dari proses dan hubungan mental
3. Faktor sosial budaya meliputi fungsi sistem yang menghubungkan sosial dan
ekspektasi kultural dan aktivasi.
4. Faktor perkembangan sepanjang hidup.
5. Faktor spiritual pengaruh kepercayaan spiritual.
Faktor-faktor ini berhubungan secara dinamis dan tidak dapat dipisah-
pisahkan.
Klien juga dipandang mengalami kondisi yang bervariasi,sesuai stress yang
dialami. Ketika stressor terjadi individu banyak membutuhkan informasi atau
bantuan untuk mengatasi stressor. Pemberian motivasi dan atau berbagai jenis
pencegahan (primer, sekunder dan tersier) merupakan rencana tindakan perawat
untuk membantu klien.Sistem klien diartikan dalam struktur dasar dan lingkaran-
lingkaran konsentrik yang saling berkaitan .
Struktur dasar meliputi faktor dasar kelangsungan hidup yang lebih umum
dari karakter sehat dan sakit yang merupakan gambaran yang unik dari sistem
klien. Secara umum gambaran keunikan sistem klien dari Neuman adalah range
normal, struktur genetik , pola respon, kekuatan dan kelemahan organ, struktr ego
dan pengetahuan atau kebiasaan. Neuman selanjutnya menyatakan bahwa normal
lines of defenseadalah :
1. Merupakan lingkaran utuh yang mencerminkan suatu keadaan stabil untuk
individu, sistem atau kondisi yang menyertai pengaturan karena adanya stressor
yang disebut keadaan wellness normal dan digunakan sebagai dasar untuk
menentukan adanya deviasi dari keadaan wellness untuk sistem klien.
2. Berbagai stressor dapat menginvasi normal line of defense jika flexible lines of
defense tidak dapat melindungi secara adekuat. Jika itu terjadi maka sistem klien
akan bereaksi yang akan tampak pada adanya gejala ketidakstabilan atau sakit dan
akan mengurangi kemampuan sistem untuk mengatasi stressor tambahan.
3. Normal lines of defense terbentuk dari beberapa variabel dan perilaku seperti pola
koping individu, gaya hidup dan tahap perkembangan.
2. Lingkungan
Menurut Neuman lingkungan adalah seluruh faktor-faktor internal dan
eksternal yang berada di sekitar klien .Neuman mengatakan baik lingkungan
internal maupun ekternal pada manusia memiliki hubungan yang harmonis dan
keduanya mempunyai keseimbangan yang bervariasi, dimana keseimbangan atau
keharmonisan antara lingkungan internal dan eksternal tersebut dipertahankan.
Pengaruh lingkungan terhadap klien atau sebaliknya bias berdampak positif atau
negatif. Stressor yang berasal dari lingkungan meliputi 3 hal yaitu intrapersonal,
interpersonal dan extrapersonal. Neuman membagi lingkungan menjadi:
1. Lingkungan internal yaitu lingkungan intrapersonal yang ada dalam system klien.
2. Lingkungan eksternal adalah lingkungan yang berada di luar system klien. Kekuatan-
kekuatan dan pengaruh interaksi yang berada di luar sistem klien
3. Lingkungan yang diciptakan merupakan pertukaran energi dalam system terbuka
dengan lingkungan internal dan eksternal yang bersifat dinamis. Lingkungan ini
tujuannya adalah untuk memberikan stimulus positif ke arah kesehatan klien.
Stressor adalah kekuatan lingkungan yang menghasilkan ketegangan dan berpotensial
untuk menyebabkan sistem tidak stabil. Neuman mengklasifikasi stressor sebagai berikut:
3. Sehat
Sehat menurut Neuman, definisi sehat digambarkan dengan model komponen.
Sehat adalah kondisi dimana bagian dan sub bagian keseluruhan manusia yang selalu
harmoni. Kesehatan manusia dalam status baik atau sakit, selalu berubah dalam lima
variable : fisiologi, psikologi, sosiobudaya, spiritual dan perkembangan. Sehat relatif
dan dinamik dengan stabilitas yang bervariasi.Garis normal sebagai parameter status
sehat.Sehat adalah individual kadang seimbang atau stabilitas klien atau berubah.
Garis pertahanan manusia dapat permiabel, berbeda dengan individu lain dan
menghasilkan status kesehatan yaitu garis pertahanan normal. Sehat untuk individu
lainmungkin berarti retensi komponen yang tercontitusi, contoh penggunaan protesa
setelah amputasi dapat menghasilkan garis normal. Sehat untuk individu adalah
hubungan antara faktor genetik dan pengalaman.Tipe definisi sehat mengikuti
individu ,tidak ada standart absolut. Status yang terbaik adalah status optimal untuk
klien bervariasi dari beberapa poin dalam hubungannya dengan konsep dasar
4. Keperawatan
Neuman menyatakan bahwa keperawatan memperhatikan manusia secara utuh
dan keperawatan adalah sebuah profesi yang unik yang mempertahankan semua
variabel yang mempengaruhi respon klien terhadap stressor.Keperawatan
digambarkan sebagai profesi yang unik, keunikannya dihubungkan dengan sifat
holistic manusia dan pengaruh dari variable yang berinteraksi dalam lingkungan
internal maupun eksternal.
Penggunaan model keperawatan dapat membantu individu, keluarga dan
kelompok untuk mencapai dan mempertahankan level maksimum dari total wellness.
Keunikan keperawatan adalah berhubungan dengan integrasi dari semua variabel
yang mana mendapat perhatian dari keperawatan .Neuman (1981) menyatakan bahwa
dia memandang model sebagai sesuatu yang berguna untuk semua profesi kesehatan
dimana mereka dan keperawatan mungkin berbagi bahasa umum dari suatu
pengertian.Neuman juga percaya bahwa keperawatan dengan perspektif yang luas
dapat dan seharusnya mengkoordinasi pelayanan kesehatan untuk pasien supaya
fragmentasi pelayanan dapat dicegah.
5. Aktivitas Keperawatan.
Perawat dalam model Neuman dipandang sebagai “aktor” atau pemberi intervensi
yang mempunyai tujuan mengurangi pertemuan individu dengan stressor yang jelas
atau meminimalkan efeknya. Perawat memberikan pelayanan sebagai peserta yang
aktif dalam mendukung pertahanan klien dengan membantu klien berespon yang
sesuai terhadap stressor yang datang.Partisipasi aktif dari klien membenarkan arti dari
pengalamannya dengan perawat.Selanjutnya pembuatan tujuan kolaborasi dan
kemajuannya adalah istilah yang digunakan Neuman untuk menjelaskan aktivitas
antara perawat dan klien. Keputusan dibuat oleh proses kolaborasi antara perawat dan
klien, klien terlibat dalam merundingkan tujuan kolaborasi yang sesuai. Perawat
membantu klien berbeda tergantung pencegahan primer, sekunder atau tersier yang
diperlukan.Dalam situasi perawatan tiap klien perawat mengkaji dan mengintervensi
secara berbeda.Contoh jika stressor ada di lingkungan klien tapi tidak merusak garis
pertahanan normal (tingkat pencegahan primer), perawat mungkin mengkaji faktor-
faktor resiko dan mencari kemungkinan untuk mengajari atau membantu klien sesuai
dengan kebutuhannya. Jika stressor telah menembus garis pertahanan normal (tingkat
pencegahan sekunder perawat mungkin bertindak untuk menentukan sifat dari proses
penyakit dan mulai berurusan dengan respon maladaptive. Jika stressor dihasilkan
dalam gejala-gejala sisa (tingkat pencegahan tertier) perawat berusaha untuk
membatasi atau mengurangi efek, barangkali dengan menggunakan sumber-sumber
rehabilitasi.
Perawat mengkaji semua faktor yang berpengaruh pada klien.Contoh Neuman
menyatakan bahwa lapang persepsi pemberi pelayanan professional dan klien harus dikaji
karena persepsi klien dan caregiver mungkin bervariasi. Dengan demikian hal ini akan
mempengaruhi tindakan caregiver. Pengkajian persepsi berarti bahwa perawat mengkaji
prasangka, kebutuhan dan nilai-nilai yang dimiliki klien yang berhubungan dengan
kondisi klien sebelum membuat keputusan. Hal ini penting bahwa pengkajian persepsi
harus menjadi aspek yang dimuat karena ini akan sangat berguna pada format proses
perawatan yang selanjutnya dibuat oleh Neuman (Neuman, 1995).
Biografi Orem

Dorothea Elizabeth Orem lahir pada tahun 1914 di Baltimore, Maryland.

Pendidikan: Diploma (awal tahun 1930), Pendiri Hospital School Of Nursing,


Washington DC; Orem mendapat Titel BSN Ed (1939) dan MSN Ed (1945) di The Catholic
University of America, Washington DC. Orem mendapat gelar kehormatan: Dokter Ilmu
Pengetahuan dari Georgetown University (1976) dan Pendiri Perguruan Tinggi di San Antonio,
Texas (1980); Dokter Surat kemanusiaan dari Illinois Wesleyan University, Bloomington,
Illinois (1988); Gelar kehormatan dokter, University of Missouri-Columbia (1998). Dr. Orem
melanjutkan untuk aktif dalam pengembangan teori. Dia menyelesaikan edisi ke-6 dari
keperawatan: konsep praktek, yang diterbitkan oleh Mosby pada Januari 2001.Dorothea E. Orem
meninggal pada 22 Juni 2007 di kediamannya di Savannah, USA. Orem meninggal pada umur
93 tahun. Dunia keperawatan telah kahilangan seorang ahli dan dianggap sebagai orang
terpenting serta memiliki wawasan yang sangat luas di bidang keperawatan.

Dalam bidang keperawatandapat dikatakan bahwa ahli Keperawatan dari Amerika,


Dorothea E Orem, termasuk salah seorang yang terpenting diantara orang yang mengembangkan
pandangan dalam bidang Keperawatan.

Dorothea Orem melihat bahwa perawatan propesional mendapat bantuan pengambil alihan tugas
sebahagian atau pun keseluruhan atau perawatan diri atau perawatan.
2.5 Teori dan model konseptual Dorothea E. Orem
Dalam teori ini menitik beratkan tentang bagaimana kebutuhan self care dapat
dipenuhi oleh pasien, perawat atau kedua-duanya. Teori ini pun memberikan
gambaran bagaimana individu mampu melakukan aktivitas secara mandiri dan
tergantung. Perawatan diri tergantung dariperilaku yang telah dipelajari, individu
berinisiatif dan membentuk sendiri untukmemeliharakehidupan, kesehatan
dankesejahteraannya.

1. TeoriPerawatanDiri(selfcare)
Untuk memahami teori self care sangat penting terlebih dahulu
memahamikonsep self care, self care agency, basic conditioning factor dan
kebutuhan selfcare therapeutic. Self care adalah performance atau praktik
kegiatan individu untuk berinisiatif dan membentuk perilaku mereka dalam
memelihara kehidupan, kesehatan dan kesejahteraan. Jika self caredi bentuk
efektif maka haltersebut akan membantu membentuk integritas struktur dan
fungsi manusia danerat kaitannyadengan perkembangan manusia.

2. Selfcareagency
Self care agency adalah kemampuan manusia atau kekuatan untuk
melakukan self care.Kemampuan individu untuk melakukan self care dipengaruhi
oleh basic conditioning factor seperti umur, jenis kelamin, status
perkembangan,status kesehatan,orientasi socialbudaya,system perawatan
kesehatan(diagnostik,penatalaksanaan modalitas),system keluarga,pola kehidupan,
lingkungan serta ketersediaan sumber.

Kebutuhan self care therapeutic (therapeutic selfcare demand) adalah


merupakan totalitas dari tindakan self care yang diinisiatif dan dibentuk
untukmemenuhi kebutuhan self care dengan menggunakan metode yang valid
yangberhubungan dengan tindakanyang akan dilakukan.Teori ini menjelaskan
mengapa dan bagaimana individu merawat diri merekasendiri, menggambarkan
kematangan seseorang mengembangkan kemampuan yang dimiliki agar dapat
digunakan secara tepat dan nyata serta dapat di ukur untuk mengatur fungsi dan
perkembangan terhadap perubahan lingkungan. Teori ini juga menjelaskan
tentang aktifitas individu untuk menjaga keseimbangan hidup, fungsi tubuh yang
sehat, perkembangan dan kesejahteraan. Orang dewasa dapat merawat diri
mereka sendiri, sedangkan bayi, lansia dan orang sakit membutuhkan bantuan
untuk memenuhi aktivitas perawatan diri mereka. Orem mengklasifikasikan
perawatan diri dalam tiga kebutuhanyaitu:

Kebutuhan Perawatan Diri Universal (Universal self care requisites) Kebutuhan


yang umumnya dibutuhkan manusia selama siklus kehidupannya untuk
perkembangan dan pertumbuhan, penyesuaian terhadap lingkungan dan lainnya
yang berguna bagi kelangsungan hidupnya.Berikut delapan kebutuhan perawatan
diri untuk dewasa dananak-anak yang disarankan:

a. Pemeliharaan asupan udara yang cukup


b. Pemeliharaan asupan makanan yang cukup, Pemeliharaan asupan air yang
cukup
c. Penyediaan perawatan yang terkait dengan proses eliminasi dan kotoran
d. Pemeliharaan keseimbangan antara aktivitas dan istirahat
e. emeliharaan keseimbangan antara kesendirian dan interaksisosial, Pencegahan
bahaya bagi kehidupan manusia,fungsi manusia dan kesejahteraan manusia
f. Promosi fungsi dan perkembangan manusia dalam kelompok-kelompoksosial
sesuai dengan potensi manusia, keterbatasan manusia yang dikenaldan
keinginan manusia untuk menjadi normal. Normal digunakan dalamarti
manusia pada dasarnya dan yang sesuai dengan karakteristik genetic dan
konstitusional sertabakat-bakatindividu (Orem,2001hal.225).
3. TeoriKetergantunganPerawatan(dependentcaretheory)
Teori ini menjelaskan bagaimana anggota keluarga dan / atau teman-
teman memberikan perawatan untuk individu yang ketergantungan secara sosial.
Ketergantungan perawatan mengacu pada perawatan yang diberikan kepadas
eseorang yang karena usia atau factor yang berhubungan,tidak dapat melakukan
perawatan diri sendiri yang diperlukan untuk mempertahan kanhidup,
memfungsikan kesehatan, melanjutkan pengembangan pribadi dan kesejahteraan.

4. Teori Defisit Perawatan Diri (self care deficit theory)


Merupakan hal utama dari teori general keperawatan menurut Orem.
Dalam teori ini keperawatan diberikan jika seorang dewasa (atau pada kasus
ketergantungan) tidak mampu atau terbatas dalam melakukan self care
secaraefektif. Keperawatan diberikan jika kemampuan merawat berkurang atau
tidak dapat terpenuhi atau adanya ketergantungan.Teori ini menggambarkan dan
menjelaskan mengapa individu membutuhkan bantuan perawatan. Teori ini
merupakan hubungan antara tuntutan perawatan diri dengan kekuatan agen
perawatan dirinya (selfcareagency) yang tidak adekuat. Kemampuan agen
perawatan diri lebih kecil dibandingkand engan tuntutan perawatan diri terapeutik
(therapeuticselfcaredemand) sehingga perawatan diri diri tidak terpenuhi. Kondis
ini menentukan diperlukannya perawat (nursing agency) melalui system
perawatan.

Orem mengidentifikasi lima metode yang dapat digunakan dalam


membantuself care:

a. Tindakan untuk atau lakukan untuk orang lain


b. Memberikan petunjuk dan pengarahan
c. Memberikan dukungan fisik dan psikologis
d. Memberikan dan memelihara lingkungan yang mendukung
pengembangan personal.
e. Pendidikankesehatan
5. TeoriSistemKeperawatan(nursingsystemtheory)

Teori ini menggambarkan dan menjelaskan hubungan yang harus dilakukan


dan dipelihara untuk menghasilkan tindakan keperawatan yang dilakukan untuk
pencapaian tuntutan perawatan diri terapeutik (therapeutic self care demand).Teori
ini menitik beratkan hubungan interpersonal yang harus dilakukan dan
Dipertahakan oleh perawat untuk melatih atau meningkatkan selfagency Individu
yang mengalami keterbatasan dalam pemenuhan perawatandiri.

Sistem keperawatan adalah seri dan urutan tindakan praktis perawat yang
disengaja yang dilakukan pada waktu berkoordinasi dengan tindakan pasien
mereka untuk mengetahui dan memnuhi komponen tuntutan perawatan diri
terapeutik pasien dan untuk melindungi mengatur pelaksanaan atau pengembangan
agen perawatan diri pasien(Orem,2001).

Menurut Alligood(2014) ada tiga tingkatan system keperawatan yang


memfasilitasi pemenuhan kebutuhan perawatan diri pasien, yaitu:

a. Wholly compensantory system diberikan tindakan keperawatan secara


totalpada pasien dengan ketergantungan tinggi akibat ketidakmampuan
pasien,misalnya pasien yang tidak sadar, pasien yang mengalami
fraktur tulangbelakang.
b. Partly compensatory nursing system diberikan pada pasien dengan
tingkat ketergantungan sebagian / partial, tindakan pemenuhan self care
sebagian dilakukan perawat dan sebagian lagi oleh pasien.
c. Supportiveeducativenursingsystemdiberikanpadapasiendenganketergant
ungan ringan. Tindakan yang diberikan perawat ditujukan
untukmengembangkan self care agency, sedangkan self care mampu
dilakukan pasien, misalnya dengan memberikan pendidikan kesehatan
atau memotivasi pasien untuk melakukan self care
(Tomey&Alligood,2006;Fawcet,2005).
Biografi Nightngale

Seperti namanya, dia lahir di kota Florence, Italia, pada 12 Mei 1820, sebagai anak
terakhir dari dua bersaudara. Kembali ke Inggris pada 1821, keluarga Nightingale tidak
mengalami kesulitan finansial. Mereka memiliki kehidupan yang nyaman dan kerap bepergian
untukberlibur. Florence dibesarkan di rumah keluarganya di Lea Hurst. Kendati ibunya
menyukai kehidupan sosial di antara orang kaya, Florence justru canggung menghadapi situasi
tersebut. Dia lebih suka menghindar menjadi pusat perhatian. Walau kerap beradu pemikiran
Dengan sang ibu ia tetap meyenangkannya.” Saya pikir, saya punya sesuatu yang lebih baik dan
sesuai," tulis Florence. Sejak usia muda, Florence aktif dalam filantropi, melayani orang-orang
sakit dan miskin di desa yang berdekatan dengan tempat tinggal keluarganya. Pada usia 16 tahun,
dia menyadari bahwa menjadi perawat merupakan panggilan dari Tuhan baginya.

Orangtua Florence tentu menolak ambisinya menjadi perawat. Di Era Victoria, seorang
perempuan muda dari kelas sosial seperti keluarga Nightingale diharapkan menikah dengan pria.
Perempuan tidak boleh mengambil pekerjaan rendahan. Menginjak usia 17 tahun, dia menolak
lamaran dari Richard Monckton Milnes, pria yang dianggap cocok dengannya

Bertekad untuk mengejar panggilan harinya meski mendapat pertentangan dari orangtua,
Florence mendaftarkan diri di Rumah Sakit Lutheran Pastor Fluedner, di Kaiserwerth, Jerman,
untuk studi keperawatan. Selama dua pekan pelatihan pada Juli 1950 dan tiga bulan pada Juli
1851, Florence belajar keterampilan keperawatan dasar, pengamatan pasien.

2.6 Teori dan model konseptual florace Nihtingale


Model konsep Florence Nigtingale memposisikan lingkungan adalah sebagai
focus asuhan keperawatan, dan perawat tidak perlu memahami seluruh proses penyakit
model konsep ini dalam upaya memisahkan antara profesi keperawatan dan kedokteran.
Orientasi pemberian asuhan keperawatan/tindakan keperawatan lebih di orientasikan
pada yang adequate, dengan dimulai dari pengumpulan data dibandingkan dengan
tindakan pengobatan semata, upaya teori tersebut dalam rangka perawat mampu
menjalankan praktik keperawatan mandiri tanpa tergantung dengan profesi lain.

Konsep Nightingale menempatkan lingkungan sebagai fokus asuhan keperawatan


dan perhatian di mana perawat tidak perlu memahami seluruh proses penyakit merupakan
upaya awal untuk memisahkan antara profesi keperawatan dan kedokteran. Nightingale
tidak memandang perawat secara sempit yang hanya sibuk dengan masalah pemberian
obat dan pengobatan, tetapi lebih berorientasi pada pemberian udara, lampu, kenyamanan
lingkungan, kebersihan, ketenangan dan nutrisi yang adekuat ( Nightingale, 1860; Torres,
1986 ). Melalui observasi dan pengumpulan data, Nightingale menghubungkan antara
status kesehatan klien dengan faktor lingkungan dan, sebagai hasil, yang menimbulkan
perbaikan kondisi higiene dan sanitasi selama perang Crimean.

Torres mencatat ( 1986 ) mencatat bahwa nightingale memberikan konsep dan


penawaran yang dapat divalidasi dan digunakan untuk menjalankan praktik keperawatan.
Nightingale dalam teori deskripsinya memberikan cara berpikir tentang keperawatan
dankerangka rujukan yang berfokus pada klien dan lingkungannya ( Torres, 1986). Surat
Nightingale dan tulisannya tangannya menuntun perawat untuk bekerja atas nama klien.
Prinsipnya mencakup bidang pelayanan, penelitian, dan pendidikan.Hal paling penting
adalah konsep dan prinsip yang membentuk dan melingkupi praktik keperawatan
(marriner – tomey, 1994). Nightingale berpikir dan menggunakan proses keperawatan. Ia
mencatat bahwa observasi [pengkajian]... bukan demi berbagai informasi atau fakta yang
mencurigakan, tetapi demi penyelamatan hidup dan meningkatkan kesehatan dan
keamanan."
 Teori Environmental Nightngale yang dicetuskan oleh Florence Nightingale “Ibu
dari keperawatan modern” meletakkan keperawatan menjadi sesuatu yang sakral
untuk dipenuhi oleh seorang wanita. Teorinya difokuskan pada lingkungan
keperawatan, walaupun tema ini tidak pernah dimunculkan di tiap tulisannya, ia
menghubungkan kesehatan dengan Tiga faktor lingkungannya.
1. Lingkungan fisik (physical enviroment)
Merupakan lingkungan dasar/alami yangberhubungan dengan ventilasi dan udara.
Faktor tersebut mempunyai efek terhadap lingkungan fisik yang bersih yang selalu
akan mempengaruhi pasien dimanapun dia berada didalam ruangan harus bebas
dari debu, asap, bau-bauan.
Tempat tidur pasien harus bersih, ruangan hangat, udara bersih, tidak lembab,
bebas dari bau-bauan. Lingkungan dibuat sedemikian rupa sehingga memudahkan
perawatan baik bagi orang lain maupun dirinya sendiri. Luas, tinggi penempatan
tempat tidur harus memberikan memberikan keleluasaan pasien untuk beraktifitas.
Tempat tidur harus mendapatkan penerangan yang cukup, jauh dari kebisingan dan
bau limbah. Posiis pasien ditempat tidur harus diatur sedemikian rupa supaya
mendapat ventilasi.
2. Lingkungan psikologi (psychologi enviroment)
Florence Nightingale melihat bahwa kondisi lingkungan yang negatif dapat
menyebabkan stress fsiik dan berpengaruh buruk terhadap emosi pasien. Oleh
karena itu ditekankan kepada pasien menjaga rangsangan fisiknya. Mendapatkan
sinar matahari, makanan yang menarik dan aktivitas manual dapat merangsanag
semua faktor untuk membantu pasien dalam mempertahankan emosinya.
Komunikasi dengan p[asien dipandang dalam suatu konteks lingkungan secara
menyeluruh, komunikasi jangan dilakukan secara terburu-buru atau terputus-putus.
Komunikasi tentang pasien yang dilakukan dokter dan keluarganya sebaiknya
dilakukan dilingkungan pasien dan kurang baik bila dilakukan diluar lingkungan
pasien atau jauh dari pendengaran pasien. Tidak boleh memberikan harapan yang
terlalu muluk, menasehati yang berlebihan tentang kondisi penyakitnya.Selain itu
membicarkan kondisi-kondisi lingkungna dimana dia berada atau cerita hal-hal
yang menyenangkan dan para pengunjung yang baik dapat memberikan rasa
nyaman.

3. Lingkungan sosial (social environment)


Observasi dari lingkungan sosial terutama huhbungan yang spesifik, kumpulan
data-data yang spesifik dihubungkan dengan keadaan penyakit, sangat penting
untuk pencegahan penyakit. Dengan demikian setiap perawat harus menggunakan
kemampuan observasi dalam hubungan dengan kasus-kasus secara spesifik lebih
dari sekedar data-data yang ditunjukkan pasien pada umumnya.
Seperti juga hubungan komuniti dengan lingkungan sosial dugaannya selalu
dibicarakan dalam hubungna individu paien yaitu lingkungan pasien secara
menyeluruh tidak hanya meliputi lingkungan rumah atau lingkungan rumah sakit
tetapi juga keseluruhan komunitas yang berpengaruh terhadap lingkungan secara
khusus.
2.7 Hubungan teori Florence Nightingale dengan beberapa konsep
a. Individu /manusia Memiliki kemampuan besar untuk perbaikan kondisi nya
dalam menghadapi penyakit
b. Keperawatan Bertujuan membawa/mengantar individu pada kondisi terbaik untuk
dapat melakukan kegiatan melalui upaya dasa runtu kmempengaruhi lingkungan.
c. Sehat/sakit
Fokus pada perbaikan untuk sehat.

d. Masyarakaat/ lingkungan Melibatkan kondisi eksternal yang mempengaruhi


kehidupan dan perkembangan individu, fokus pada ventilasi, suhuu, bau, suara
dan cahaya.
2.8 Hubungan teori Florencen Nightingale dengan teori-teori lain:

1. Teori adaptasiAdaptasi menunjukkan penyesuaian diri terhadap kekuatan


yang melawannya. Kekuatan dipandang dalam konteks lingkungan
menyeluruh yang ada pada dirinya sendiri. Berhasil tidaknya respon
adapatsi seseorang dapa tdilihat dengan tinjauan lingkungan yang
dijelaskan Florence Nightingale. Kemampuan diri sendiri yang alami
dapat bertindak sebagai pengaruh daril ingkungannya berperan penting
pada setiap individu dalam berespon adaptif atau maladaptif.
2. Teori kebutuhan Menurut Maslow pada dasarnya mengakui pada
penekananteori Florence Nightingale, sebagai conoth kebuuthan oksigen
dapat dipandang sebagai udara segar, ventilasi dan kebutuhan lingkungan
yang aman berhubungan dengan saluran yang baik dan air yang bersih.
3. Teori kebutuhan menekankan bagaimana hubungan kebutuhan yang
berhubungan dengan kemampuan manusia dalam mempertahankan
hidupnya.
4. Teori stress Stress meliputi suatuan caman atau suatu perubahan dalam
lingkungan, yang harus ditangani. Stress dapat positip atau negatip
tergantung pada hasil akhir. Stress dapat mendorong individu untuk
mengambil tindakan positif dalam mencapai keinginan atau kebutuhan.
Stress juga dapat menyebabkan kelelahan jika stress begitu kuat sehingga
individu tidak dapat
5. mengatasi.FlorenceNightingal emenekankan penempatan pasien dalam
lingkungan yang optimum sehingga akan menimumkan efek stressor,
misalnya tempat yang gaduh, membangunkan pasien dengan tiba-tiba,
semuanya itu dipandang sebagai suatus tressor yang negatif. Jumlah dan
lamanya stressor jugam empunyai pengaruh kuat pada kemampuan
kopingi ndividu.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Betty Neuman mendifinisikan manusia secara utuh merupakan gabungan dari


konsep holistik ( fisiologis, psikologis, social budaya, perkembangan dan variabel
spiritual) dan pendekatan sistem terbuka. Sebagai sistem terbuka, manusia
berinteraksi, beradaptasi dengan dan disesuaikan oleh lingkungan, yang digambarkan
sebagai stressor.

Dorathea Orem,Teori ini pun memberikan gambaran bagaimana individu mampu


melakukan aktivitas secara mandiri dan tergantung. Perawatan diri tergantung dari
perilaku yang telah dipelajari, individu berinisiatif dan membentuk sendiri untuk
memelihara kehidupan, kesehatan dan kesejahteraannya.

Konsep Florence Nightingale menempatkan lingkungan sebagai fokus asuhan


keperawatan dan perhatian di mana perawat perlu memahami seluruh proses penyaki
tmerupakan upaya awal untuk memisahkan antara profesi keperawatan dan
kedokteran. Florence Nightingale tidak memandang perawat secara sempit yang
hanya sibuk dengan masalah pemberian obat dan pengobatan, tetapi lebih berorientasi
pada pemberian udara, lampu, kenyamanan lingkungan, kebersihan, ketenangan dan
nutrisi yang adekuat.

3.2 saran

Diharapakan Mahasiswa mampu memahami teori dan model konseptual


neuman,orem dan nightingale.

DAFTAR PUSTAKA
Ajzen, I. 2011. Behavioral interventions: Design and evaluation guided by the theory of planned
behavior. In M. M. Mark, S. I. Donaldson, & B. C. Campbell (Eds.), Social psychology for
program and policy evaluation (pp. 74-100). New York: Guilford.

Allender, et al. 2011. Community health nursing: promoting and protecting the public’s health,
7th edition. USA: Lippincott Williams & Wilkins. (Ruang Baca Henderson)

Anderson & Mc Farlane. 2011. Community as Partner: Theory and Practice in Nursing, 6th
edition. USA: Lippincott Williams & Wilkins. (Ruang Baca Henderson)

andura, A. (1989). Social cognitive theory. In R. Vasta (Ed.), Annals of child development. Vol.
6. Six theories of child development (pp. 1-60). Greenwich, CT: JAI Press.

Ferry & Makhfudli. 2009. Buku Ajar Keperawatan Kesehatan Komunitas. Jakarta:
Salemba Medika.

Ahmadi, Zakieh. 2017. Penerapan model sistem Betty Neuman dalam asuhan keperawatan
pasien/ klien dengan multiple sclerosis. Diakses pada tanggal 29 September 2017.

Aziz Alimul Hidayat, A. 2007. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan. Surabaya: Salemba
Medika

Potter, Patricia A. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses dan Praktik.
Jakarta: EGC

Nursing Theories. 2011.Applicationof Interpersonal Theoryin NursingPractice. Nursing


Theories.2011.TheHelping ArtOfClinical Nursing,Ernestine Weidenbach.

Nursing Theories. 2011. Theory of Interpersonal Relations, Hildegard E. Peplau. Potter


and Perry. 2005. Fundamental Keperawatan. Jakarta: EGC.

Yusiko,dkk.2010.ModelKeperawatanMenurutHildegardPeplau.
Mubarak,wahitiqbal.2009.IlmuKeperawatanKomunitas.Jakarta:Salemba Medika

Anda mungkin juga menyukai