Anda di halaman 1dari 32

Kata Pengantar

Dengan memanjatkan puji syukur atas kehadirat Allah SWT atas limpahan
rahmat serta karunia-nya semata,sehinnga tugas mata kuliah ini dapat
terselesaikan dengan baik. Tugas ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
PROMOSI KESEHATAN dalam keperawatan dengan baik dan menjadi salah
satu mata kuliah wajib di Program studi DIII Keperawatan Universitas
Bondowoso.
Penulis yakin tanpa adanya bantuan dari semua pihak, maka tugas ini tidak
akan dapat terselesaikan dengan baik. Oleh karena itu penulis ingin
mengucapkan terimakasih kepada :

1. Ibu Yuana Dwi Agustin, SKM, M.Kes sebagai ketua program studi DIII
Keperawatan Universitas Bondowoso
2. Ibu N.s Destia Widyarani, S.Kep sebagai dosen pengampu mata kuliah
KONSEP DASAR KEPERAWATAN
3. Semua pihak yang telah membantu pekerjaan makalah ini
Semoga sumbangsih yang telah diberikan kepada penulis mendapatkan
imbalan dari Allah SWT, dan penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari semua pihak untuk bahan perbaikan penulisan makalah ini.

Bondowoso, 29 Oktober 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...................................................................................................1
1. 2 Tujuan ............................................................................................................5
BAB II  PEMBAHASAN
2.1 Model Konsep Keperawatan................................................................................6
BAB III PARADIGMA KEPERAWATAN
3.1 Manusia 21
3.2 Kesehatan 21
3.3 Keperawatan 21
3.4 Lingkungan 22
3.5 Konsep Inti Model Betty Neuman 22
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan 29
DAFTAR PUSTAKA 30

ii
BAB I
PENDAHULUAN
.1. Latar Belakang
Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang
merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan didasarkan pada ilmu
dan kiat keperawatan, berbentuk pelayanan bio-psiko-sosio-spiritual yang
komprehensif. Keperawatan professional diterapkan dengan
mengaplikasikan ilmu dan teori keperawatan dalam praktek, pendidikan
dan riset keperawatan. Dalam memberikan asuhan diperlukan pengetahuan
tentang perilaku dan kesehatan manusia sebagai individu yang unik dan
holistik (Potter and Perry, 2009)
Dalam aplikasinya keperawatan harus dilandasi oleh dasar keilmuan
keperawatan yang kokoh. Dengan demikian perawat harus mampu berfikir
logis, dan kritis dalam menelaah dan mengidentifikasi fenomena respon
manusia dengan menggunakan model- model konseptual keperawatan
dalam proses keperawatan dan tiap model dapat digunakan dalam praktek
keperawatan sesuai dengan kebutuhan (Potter and Perry, 2009)
Pada perkembangannya ilmu keperawatan selalu mengikuti
perkembangan ilmu lain, mengingat ilmu keperawatan merupakan ilmu
terapan yang selalu berubah mengikuti perkembangan zaman. Sebagai
ilmu yang mulai berkembang, ilmu keperawatan banyak mendapat
tekanan, diantaranya adalah adanya tuntutan kebutuhan masyarakat dan
industri kesehatan yang senantiasa berkembang dimana keperawatan harus
mampu memberikan pelayanan kepada masyarakat secara profesional
Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat tersebut, keperawatan harus
selalu mengembangkan ilmunya berdasarkan pemahaman konsep model
dan teori keperawatan yang sudah ada agar tidak terjadi penyimpangan
didalam mengaplikasikan ilmu keperawatan, sehubungan dengan hal
tersebut maka pada kesempatan ini kami mencoba untuk membahas salah

1
satu teori konsep model yang sudah ada yaitu model keperawatan yang
dikembangkan oleh Betty Neuman. Model tersebut berfokus pada respon
sistem klien terhadap stressor aktual maupun potensial. Teori merupakan
sekelompok konsep yang membentuk sebuah pola yang nyata atau
pernyataan yang menjelaskan suatu proses, peristiwa, atau kejadian yang
didasari fakta-fakta yang telah diobservasi tetapi kurang absolut atau bukti
secara langsung. Teori keperawatan menurut Barnum (1990) merupakan
usaha-usaha untuk menguraikan atau menjelaskan fenomena mengenai
keperawatan . Teori keperawatan merupakan usaha untuk menyusun suatu
model konsep dalam keperawatan sehingga model keperawatan
mangandung arti aplikasi dari struktur keperawatan itu sendiri, yang
memungkinkan perawat untuk menerapkan cara mereka bekerja dalam
batas kewenangan sebagai seorang perawat. Model konsep keperawatan
ini digunakan dalam menentukan model praktek keperawatan, mengingat
dalam model praktek keperawatan mengandung komponen-komponen
dasar seperti adanya keyakinan dan nilai yang mendasari sebuah model
keperawatan. Menurut Neuman (1979), ada 3 cara pendekatan dalam
pengembangan dan pembentukan teori-teori keperawatan, yaitu:
meminjam teori-teori dari disiplin ilmu lain yang relevan dengan tujuan
untuk mengintegrasikan teori-teori ini dalam ilmu keperawatan,
menganalisa situasi praktik keperawatan dalam rangka mencari konsep
yang berkaitan dengan praktik keperawatan serta menciptakan suatu
kerangka konsep yang memungkinkan pengembanagan teori keperawatan.
Tujuan pengembangan teori keperawatan adalah menumbuh kembangkan
pengetahuan yang diharapkan dapat membantu dan mengembangkan
praktik keperawatan dan pendidikan keperawatan. Torre (1985) dan Chin
dan Ycob (1983), secara jelas menegaskan karakteristik dasar teori
keperawatan. Menurut mereka, ada lima karakteristik dasar teori
keperawatan, yaitu:

2
1. Teori keperawatan mengidentifikasi dan didefnisikan
sebagai hubungan yang spesifik dari konsep keperawatan
seperti hubungan antara konsep manusia, konsep sehat-
sakit, keperawatan dan konsep lingkungan.
2. Teori keperawatan harus bersifat ilmiah. Artinya teori
keperawatan digunakan dengan alasan atau rasional yang
jelas dan dikembangkan dengan menggunakan cara berpikir
yang logis.
3. Teori keperawatan bersifat sederhana dan umum. Artinya
teori keperawatan dapat digunakan pada masalah yang
sederhana maupun masalah kesehatan yang kompleks
sesuai dengan situasi praktik keperawatan.
4. Teori keperawatan berperan dalam memperkaya body of
knowledge keperawatan yang dilakukan melalui penelitian.
5. Teori keperawatan menjadi pedoman dan berperan dalam
memperbaiki kualitas praktik keperawatan.
Model konseptual didefinisikan sebagai sekumpulan dari abstrak
relatif dan konsep umum yang ditujukan fenomena dari minat sentral dari
suatu disiplin, dalil-dalil yang secara luas menggambarkan konsep
tersebut, dan dalil-dalil yang dinyatakan secara relatif dan hubungan
umum antara dua atau lebih dari konsep. Fungsi setiap model konseptual
adalah menyediakan suatu kerangka acuan yang khusus yang dikatakan
kepada anggota suatu disiplin bagaimana mengamati dan
menginterpretasikan fenomena dari minat disiplin (Potter and Perry,
2009) Model konseptual mengacu pada ide-ide global mengenai individu,
kelompok, situasi atau kejadian tertentu yang berkaitan dengan disiplin
yang spesifik. Teori-teori yang terbentuk dari penggabungan konsep dan
pernyataan yang berfokus lebih khusus pada suatu kejadian dan

3
fenomena dari suatu disiplin (Potter and Perry, 2009). Salah satu model
konseptual keperawatan yang dapat diaplikasikan oleh perawat adalah
model sistem Betty Neuman yang memberikan warisan baru tentang cara
pandang terhadap manusia sebagai makhluk holistik (memandang
manusia secara keseluruhan) meliputi aspek (variabel) fisiologis,
psikologis, sosiokultural, perkembangan dan spiritual yang berhubungan
secara dinamis seiring dengan adanya respon-respon sistem terhadap
stressor baik dari lingkungan internal maupun eksternal (Potter and Perry,
2009). Betty Neuman menerapkan ide dari teori sistem umum tentang
sifat dasar kehidupan sistem terbuka yang merupakan gabungan semua
elemen yang berinteraksi dalam struktur organisasi tubuh kita yang
kompleks. Neuman juga memilah konsep G. Kaplan tentang tingkatan
tindakan pemecahan. Neuman mengemukakan teori berdasarkan
penelitian yang ia lakukan untuk mengetahui kondisi mental atau
psikologi. Evaluasi yang ia lakukan juga turut membantu dalam
membangun suatu konsep tentang kombinasi antara tindakan dan respon
mental. Tetapi tidak selamanya hal diatas dapat dijadikan evaluasi dan
bukti statistik yang mendukung. Jadi empiris tidak terlalu diutamakan
dalam konsep ini. Konsep yang dikemukan oleh Betty Nueman adalah
konsep “Health Care System” yaitu model konsep yang menggambarkan
aktifitas keperawatan yang ditujukan kepada penekanan penurunan stress
dengan memperkuat garis pertahanan diri secara fleksibel atau normal
maupun resisten dengan sasaran pelayanan adalah komunitas. Sesuai
dengan hasil penelitian A Community Nursing Center For the health
Promotion of Senior Citizens based on the neuman System Model (Diana
M.L. Newman) dalam jurnal ini menggunakan model sistem Neuman
pada pusat keperawatan komunitas, di mana dalam memandang klien
sebagai sistem dalam interaksi dengan stressor lingkungan. Intervensi
keperawatan berfokus pada pelayanan promosi kesehatan kesehatan bagi

4
penduduk lanjut usia. Manfaat menggunakan sistem model Neuman
untuk perawatan pasien, pendidikan, dan penelitian.
1.2. Tujuan
1) Tujuan Umum
Mampu memahami model konseptual menurut Betty Neuman:
“system model”.
2) Tujuan Khusus
a. Dapat memberikan alasan – alasan tentang kenyataan
-kenyataan yang dihadapi dalam pelayanan keperawatan
b. Membantu para anggota profesi perawat untuk memahami
berbagai pengetahuan.
c. Membantu prosespenyelesaian masalah dalam
keperawatan dengan memberikan arah yang jelas.
d. Memberikan dasar asumai dan filosofi keperawatan.

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. MODEL KONSEP KEPERAWATAN

1. Betty Neuman foto’s

Gambar 1 : Betty M. Neuman, R.N., B.S.N., M.S., Ph.D., PLC.,


FAAN

2. Sejarah dan Latar Belakang Betty Neuman


Betty Neuman lahir di Lowell di Ohio pada tahun 1924.
Ayahnya seorang petani dan ibunya seorang ibu rumah tangga.
Dia anak kedua dari tiga bersaudara dan merupakan anak
perempuan satu-satunya. Ayahnya meninggal karena penyakit

6
Chronic Renal Failure ketika beliau berumur 11 tahun. Rasa
cinta pada tanah kelahiran membuat beliau bertekad untuk
membangun desanya, Ohio. Latar belakang kehidupan di
pedesaan membantu dirinya mengembangkan rasa kasih sayang
terhadap orang-orang yang membutuhkan, seperti yang
dilakukan sepanjang kariernya. Setelah lulus SMA Neuman
bekerja sebagai teknisi pada perusahaan pesawat terbang dan
sebagai juru masak di Ohio dalam rangka menabung untuk
pendidikannya dan membantu ibu serta adiknya. Adanya
program militer di keperawatan mempercepat masuknya
Neuman ke sekolah keperawatan (Fawcett, 2005) Beliau
pertama kali memperoleh pendidikan di People Hospital School
of Nursing yang sekarang berubah nama menjadi General
Hospital Akron di Akron, Ohio pada tahun 1947 dan beliau
pindah ke Los Angeles untuk tinggal dengan keluarganya di
California. Di California Neuman bekerja dibanyak bagian
diantaranya perawat di sekolah, perawat industri, beliau juga
memegang jabatan penting yaitu sebgai staf keperawatan rumah
sakit di California, dan sebagai instruktur klinik di University of
California Medical Center. Pada tahun 1957 beliau
menyelesaikan pendidikan sarjananya di University of
California dengan jurusan psikologi dan kesehatan masyarakat.
Pada tahun 1966 beliau mendapat gelar Master dibidang
kesehatan mental, konsultan kesehatan masyarakat di University
of California, dan menyelesaikan program doktoralnya di
jurusan Psikologi Klinik di Pacific Western University (Tomey
and Alligood, 2006). Pada tahun yang sama Neuman juga
bekerja sebagai konsultan kesehatan mental di sebuah rumah
sakit dan aktif dalam terapi keluarga. Banyak sekali pengalaman

7
yang telah beliau dapat diantaranya menjadi dosen keperawatan
jiwa, konsultan dan organisasi, pemimpin konseling model
Whole Person Approach serta beliau telah membuat sebuah
sistem model keperawatan di UCLA dan memfokuskan sistem
tersebut dalam masalah keperawatan.
Gelar sarjana muda didapat pada tahun 1957 di public
health dan psykologi dengan peringkat sangat baik. Gelar
master diperoleh pada tahun 1966 pada kesehatan mental,
konsultasi kesehatan masyarakat dari Universitas California Los
Angelea(UCLA). Dia mendapatkan gelar doktornya dalam
klinikal psykologi dari Pacivic western University pada tahun
1985 (Neuman &Fawcett, 2002 dalam McEwen & Willis,
2007).
Neuman merupakan penggagas perkembangan
keperawatan khususnya dalam kesehatan mental. Neuman
mengajarkan program kesehatan mental komunitas pada
perawat di level post-master di UCLA. Neuman
mengembangkan suatu metode pembelajaran yang terbuka dan
model praktik untuk konsultasi kesehatan mental pada akhir
1960 an, sebelum dia membuat “model system”. Neuman
mengajarkan dan mempraktekkan model yang kemudian dibuat
dalam bentuk buku yang berjudul Consultation and Community
Organization in Community Mental Health Nursing. (Neuman,
Deloughery & Gebbie, 1971).
Neuman menjabarkan modelnya secara komperehensif
(menyeluruh) dan dinamis. Model tersebut merupakan sebuah
tinjauan multidimensional terhadap individu, kelompok
(keluarga), dan masyarakat yang selalu berinteraksi dengan
ketegangan-ketegangan lingkungan. Pada prinsipnya, model

8
tersebut memfokuskan pada reaksi klien terhadap ketegangan
dan faktor-faktor yang mendukung rekonstitusi
( mengembalikan keadaan jasmani ) dan adaptasi. Model yang
sesuai adalah model yang berlaku untuk semua profesi yang ada
hubungannya dengan perawatan kesehatan.
Betty Neuman mulai mengembangkan model saat
mengajar di komunitas kesehatan mental di UCLA. Pada tahun
1972 Model keperawatannya pertama kali diterbitkan sebagai
'Model untuk mengajar dengan pendekatan total ke masalah
pasien'. Tahun 1985 Menerima gelar doktor di bidang Psikologi
Klinis dari Pacific Western University. Tahun 1998 Menerima
gelar doktor kehormatan kedua, ini salah satu dari Grand Valley
State University, Allendale, Michigan. Model sistem Neuman
memberikan warisan baru tentang cara pandang terhadap
manusia sebagai makhluk holistik (memandang manusia secara
keseluruhan) meliputi aspek (variabel) fisiologis, psikologis
sosiokultural, perkembangan dan spiritual yang berhubungan
dengan adanya respon-respon sistem terhadap stressor baik dari
lingkungan internal maupun eksternal (Tomey and Alligod,
2006).
Komponen utama dari model ini adalah adanya stress dan
reaksi terhadap stress. Klien dipandang sebagai suatu sistem
terbuka yang memiliki siklus input, proses output dan feedback
sebagai suatu pola organisasi yang dinamis. Dengan
menggunakan perspektif sistem ini, maka kliennya bisa meliputi
individu, kelompok, keluarga, komunitas atau kumpulan agregat
lainnya dan dapat diterapkan oleh berbagai disiplin keilmuan
(Fawcett, 2005).
Tujuan dari model ini adalah untuk mencapai stabilitas

9
sistem secara optimal. Apabila stabilitas tercapai maka akan
terjadi revitalisasi dan sebagai sistem terbuka maka klien akan
selalu berupaya untuk memperoleh, meningkatkan, dan
mempertahankan keseimbangan diantara berbagai faktor, baik
didalam maupun diluar sistem yang berupaya untuk
mengusahakannya. Neuman menyebutkan gangguan-gangguan
tersebut sebagai stressor yang memiliki dampak negatif atau
positif. Reaksi terhadap stressor bisa potensial atau aktual
melalui respon dan gejala yang dapat diidentifikasi (Tomey and
Alligod, 2006)
Evaluasi terbaru dari modelnya adalah komponen yang
perlu untuk lebih dikembangkan adalah variabel spiritual dan
lingkungan yang diciptakan, selanjutnya adalah pandangan
Neuman tentang konsep kesehatan dan hubungan antara klien
dan lingkungan merupakan dua area yang perlu diidentifikasi
dan diklarifikasi untuk perkembangan selanjutnya. Fawcett
menyarankan bahwa klarifikasi dari konsep kesehatan melalui
identifikasi sehat dan sakit sebagai batas akhir dari satu
rangkaian daripada melihatnya sebagai sesuatu yang terpisah.
Ia juga menambahkan bahwa interaksi antara klien dan
lingkungan dipandang sebagai sesuatu keseimbangan yang
dinamis, tetap dan homeostatis sebagai bentuk logik yang tidak
tepat (Tomey and Alligood, 2006).
3. Teori Betty Neuman
a. Dasar Perkembangan Teori Neuman
Model konsep yang dikemukan oleh Betty Neuman adalah
konsep Health Care System yaitu model konsep yang
menggambarkan aktivitas keperawatan yang ditujukan kepada
penekanan penurunan stress dengan memperkuat garis

10
pertahanan diri secara fleksibel atau normal maupun resisten
dengan sasaran
pelayanan adalah komunitas.Filosofi dari perkembangan teori
sistem Neuman adalah berdasarkan pendekatan perorangan total
untuk memandang masalah pasien. Sistem yang digunakan
adalah sistem terbuka sehingga menghasilkan interaksi yang
dinamis. Variabel interaksi mencakup semua aspek yaitu
fisiologis, psikologis, sosio kultural, perkembangan dan spiritual.
Sistem Neuman terbentuk dari individu, keluarga, kelompok dan
komunitas yang berinteraksi secara konstan dengan stressor di
lingkungan secara dimensional. Model fokus pada klien terhadap
stress serta faktor pemulihan (adaptasi). Asumsi dasar dari teori
Neuman yaitu individu merupakan sistem yang unik dengan
respon yang berbeda. Kurang pengetahuan, perubahan
lingkungan dapat merubah stabilitas individu (fisiologis,
psikologis, sosio kultural, perkembangan dan spiritual). Individu
dalam memberikan respon harus mempunyai koping yang stabil
terhadap stressor, karena lingkungan internal dan eksternal dapat
menyebabkan stress. Untuk itu individu akan bereaksi terhadap
stressor dari lingkungan dengan mekanisme pertahanan diri.
Pencegahan primer berdasarkan teori sistem Neuman yaitu
mengidentifikasi faktor resiko dan membantu masyarakat dalam
meningkatkan kesehatan dan aktifitas pendidikan kesehatan.
Pencegahan sekunder yaitu inisiatif dalam bentuk intervensi jika
terjadi masalah. Perawat berperan sebagai Early Case Finding,
pengobatan setelah pasien terdiagnosa mengidap suatu penyakit.
Pencegahan tersier yaitu mempertahankan kesehatan, perawat
membantu adaptasi dan reduksi untuk mencegah komplikasi.

11
b. Sumber – Sumber Teori
Model system Neuman berasal dari teori system yang umum
dan merupakan refleksi dari organisme yang dialami sebagai
suatu system yang terbuka (Bertalanffy,1968). Dalam modelnya,
Neuman mensitensis keilmuan dari beberapa disiplin dan
menyatukan dalam kepercayaan filosofinya dan keahlian klinis
keperawatannya terutama dalam bidang keperawatan kesehatan
mental (Tomey and Alligood, 2006).
Salah satu teori yang digunakan adalah teori Gestalt. Teori
Gestalt yang menjelaskan tentang hemeostatic yang
menggambarkan keseimbangan sebagai suatu proses dimana
organisme (makhluk hidup) memelihara keseimbangan dan
konsekuensinya adalah sehat dengan berbagai kondisi.
Neuman menjelaskan bahwa penyesuaian sebagai proses
dimana kepuasan organisme (makhluk hidup) adalah suatu
kebutuhan. Banyaknya kebutuhan dan adanya gangguan
keseimbangan dan stabilitas. Oleh karena itu proses penyesuaian
bersifat dinamis dan terus menerus. Kehidupan ditandai oleh
adanya suatu proses yang terus menerus saling mempengaruhi
antara keseimbangan dan ketidakseimbangan dalam organisme
(makhluk hidup). Ketika proses stabilisasi tidak dicapai pada
beberapa tingkatan atau ketika organisme berada dalam kondisi
yang tidak harmonis dalam waktu yang lama konsekuensinya
yaitu ketidakmampuan memuaskan kebutuhan timbulnya suatu
penyakit. Ketika sakit sebagai proses kompensasi gagal,
organisme akan mati (Neuman & Young, 1972). Teori Gestalt
menyatakan bahwa individu berada dalam interaksi antara
organisme dan lingkungan dan melihat tingkah laku sebagai
refleksi daru hubungan dalam interaksi tersebut (Perls, 1973).

12
(Tomey and Alligood, 2006).
Model system Neuman juga menggunakan pandangan
filosofi dari de Chardin dan Marx (Neuman, 1982). Filosofi
Marxist menjelaskan bahwa milik dari suatu bagian akan
ditentukan secara khusus oleh bagian terbesar dari keseluruhan
dalam system organism yang bersifat dinamis. Melalui
pandangan ini, Neuman yakin bentuk dari keseluruhan akan
mempengaruhi munculnya bagian-bagian, hal ini juga
dinyatakan dalam filsafat Chardin tentang keseluruhan
kehidupan (Tomey and Alligood, 2006) Neuman juga
menggunakan definisi stress dari Selye’s yang menjelaskan
bahwa stress merupakan respon non spesifik tubuh terhadap
kebutuhan pada saat itu. Stress meningkatkan kebutuhan untuk
menyesuaikan kembali. Kebutuhan tidak spesifik, memerlukan
adaptasi terhadap masalah, tanpa memandang asal dari masalah.
Oleh karena itu, inti dari stress adalah kebutuhan yang tidak
spesifik untuk aktivitas (Selye, 1974). Stressor adalah
rangsangan yang menghasilkan ketegangan yang bisa bersifat
negatif dan positif (Tomey And Alligood, 2006) Neuman
mengadaptasi konsep tahapan pencegahan dari konsep model
Caplan (1964) dan menghubungkan tahapan
pencegahan untuk keperawatanPencegahan primer
digunakan organisme (makhluk hidup) sebelum menghadapi
suatu stressor yang berbahaya. Pencegahan primer meliputi
pengurangan pertemuan dari stressor atau memperkuat garis
pertahanan normal klien untuk mengurangi reaksi terhadap
stressor. Pencegahan sekunder dan tersier digunakan ketika klien
mendapatkan stressor yang berbahaya. Pencegahan sekunder
tujuannya untuk mengurangi efek atau kemungkinan efek dari

13
stressor melalui diagnosa awal dan perawatan yang efektif dari
gejala suatu penyakit. Pencegahan tersier menekankan pada
pengurangan efek dari stressor yang tersisa dan mengembalikan
klien kepada keadaan sehat setelah perawatan (Capres,1996;
Neuman, 2002b) (Tomey and Alligood,2006).

c. Penggunaan Bukti Empiris dari Teori Model Neuman


Betty Neuman mengemukakan teori berdasarkan
penelitian yang ia lakukan untuk mengetahui kondisi mental atau
psikologi. Evaluasi yang ia lakukan juga turut membantu dalam
membangun suatu konsep tentang kombinasi antara tindakan dan
respon mental. Tetapi tidak selamanya hal diatas dapat dijadikan
evaluasi dan bukti statistik yang mendukung. Jadi empiris tidak
terlalu diutamakan dalam konsep ini.
System model Neuman mereflesikan perawat tertarik
terhadap manusia sehat dan sakit sebagai system yang holistik
dan lingkungan mempengaruhi kesehatan. Klien dan perawat
berpendapat stressor dan sumber-sumber adalah penting, dan
klien bertindak sebagai partner perawat untuk menentukan
tujuan dan mengidentifikasi tindakan pencegahan yang relevan.
Individu, keluarga, kelompok lain, masyarakat dan isu sosial
semuanya merupakan system klien, dimana digambarkan sebagai
gabungan interaksi fisiologi, psikologis, sosial, cultural,
perkembangan dan variable-variabel spiritual.
Konsep utama yang teridentifikasi dalam model ini
seperti yang dilukiskan pada skema Neuman System Model
(gambar 1-1) adalah pendekatan holistik, system terbuka
(meliputi fungsi, input dan out put, feed back, negentropy,
egentropy dan stabilitas), lingkungan, lingkungan yang dibuat,

14
sehat, sakit, system klien (meluputi lima variable klien, struktur
dasar, garis pertahanan, garis pertahanan normal, garis
pertahanan fleksibel), stressor, tingkat reaksi, pencegahan dan
intervensi dan rekontruksi. Adapun maksud dari konsep-konsep
utama tersebut adalah :

1. Pendekatan Holistik
Klien sebagai suatu system dapat didefinisikan sebagai orang,
keluarga, kelompok, masyarakat atau sosial. Klien
digambarkan sebagai sesuatu yang utuh bagian dari interaksi
dinamis. Model ini mempertimbangkan semua variabel yang
secara simultan mempengaruhi klien: fisiologi, psikologi,
sosiokultural, perkembangan dan spiritual.
2. Open System :
Elemen-elemen system secara continue bertukar informasi
dan energi dalam suatu organisasi yang kompleks. Stress dan
reaksi terhadap stress adalah komponen dasar pada suatu
system terbuka.
3. Fungsi atau Proses :
Klien sebagai system bertukar energi, informasi, berbagai hal
dengan lingkungannya dan menggunakan sumber energi yang
didapat untuk bergerak kearah stabilitas yang utuh.
4. Input dan Out put :
Klien sebagai suatu system, input dan output adalah zat-zat,
energy, informasi yang saling bertukar antara klien dan
lingkungan.
5. Feed Back:
Sistem output dalam bentuk zat, energi, dan informasi

15
memberikan sebagai feed back untuk input selanjutnya untuk
memperbaiki tindakan untuk merubah, meningkatkan, atau
menstabilkan system.
6. Negentropy :
Suatu proses pemanfaatan energy konservasi yang membantu
kemajuan system kearah stabilitas atau baik.
7. Entropy :
Suatu proses kehabisan energi atau disorganisasi yang
menggerakkan sistem kearah sakit atau kemungkinan
kematian.
8. Stability :
Suatu keinginan keadaan seimbang antara penanggulangan
system dan stressor untuk memelihara tingkat kesehatan yang
optimal dan integritas.
9. Enviroment :
Kekuatan internal atau eksternal disekitarnya dan
mempengaruhi klien setiap saat sebagai bagian dari
lingkungan.

10. Created Enviroment :


Suatu pengembangan yang tidak disadari oleh klien untuk
mengekspresikan system secara simbolik dari keseluruhan
system. Tujuannya adalah menyediakan suatu arena aman
untuk system fungsi klien. Dan untuk membatasi klien dari
stressor.
11.Client system :
Lima Variabel (fisiologi, psokologi, sosiokultural,
perkembangan, dan spiritual) klien dalam berinteraksi
dengan lingkungan bagian dari klien sebagai system

16
12. Clien Structure :
Klien sebagai system terdiri dari pusat inti yang dikelilingi
oleh lingkaran terpusat. Pusat diagram dari lingkaran
menghadirkan faktor kehidupan dasar atau sumber energi
klien. Inti struktur ini terdiri dari faktor kehidupan dasar yang
umum untuk seluruh anggota organisme. Seperti sebagai
faktor bawaan atau genetik.
13. Lines of Resistance :
Serangkaian yang merusak lingkaran disekitar struktur inti
dasar disebut garis pertahanan, lingkaran ini menyediakan
sumber-sumber yang membantu klien mempertahankan
melawan suatu stressor. Sebagai contoh adalah respon system
imun tubuh. Ketika garis pertahanan efektif, klien dapat
menyusun system kembali. Jika tidak efektif maka kematian
dapat terjadi. Jumlah pertahanan stressor ditentukan oleh
interrelationship kelima variable system klien.
14. Normal line defence :
Garis pertahanan normal adalah suatu model diluar lingkaran
padat. Hal itu menghadirkan suatu keadaan stabil untuk
individu atau system. Itu dipelihara dari waktu ke waktu dan
melayani sebagai suatu standar untuk mengkaji
penyimpangan dari kebiasaan baik klien. Itu semua meliputi
variabel system dan perilaku seperti kebiasaan pola koping
seseorang, gaya hidup, dan tahap perkembangan. Pelebaran
dari garis normal merefleksikan suatu peningkatan keadaan
sehat, pengecilan, suatu penyusutan keadaan kesehatan.
15. Garis Pertahanan Fleksibel :
Garis lingkaran patah-patah terluar dinamakan garis

17
pertahanan fleksibel. Hal ini dinamis dan dapat berubah
dengan cepat dalam waktu yang singkat. Hal ini dipersepsikan
sebagai penahan yang melindungi terhadap stressor dari
pecahnya/berubahnya kondisi kesehatan yang stabil yang di
presentasikan sebagai garis pertahanan normal. Hubungan
antara variabel (fisiologi, psikologi, sosoikultural,
perkembangan, dan spiritual) dapat mempengaruhi tingkat
kemampuan individu untuk menggunakan pertahanan garis
fleksibel untuk melawan kemungkinan dari reaksi stressor
seperti gangguan tidur. Neuman menggambarkan pertahanan
garis fleksibel meluas, hal ini akan memberikan pertahanan
yang lebih besar dalam waktu yang singkat terhadap invasi
stressor. Demikian sebaliknya, akan memberikan lebih sedikit
pertahanan.
16. Kesejahteraan (Wellness) :

Keadaan sejahtera merupakan kondisi ketika tiap bagian dari


sistem klien berinteraksi secara harmoni dengan seluruh
sistem. Kebutuhan sistem terpenuhi.
17. Sakit (Illness) :
Sakit terjadi ketika kebutuhan tidak terpenuhi yang
mengakibatkan keadaan tidak seimbang dan penurunan
energy.
18. Stressor :
Stressor adalah kekuatan yang secara potensial dapat
mengakibatkan gangguan pada system yang stabil. Stressor
dapat berupa :
1) Kekuatan intrapersonal yang ada pada tiap individu,
seperti respon kondisional seseorang.

18
2) Kekuatan interpersonal yang terjadi antara satu atau lebih
individu, seperti harapan peran.
3) Kekuatakn ekstrapersonal yang terjadi diluat individu,
seperti keadaan finansial.

19. Tingkat reaksi :


Tingkat reaksi merupakan jumlah energy yang diperlukan
oleh klien untuk menyesuaikan terhadap stressor.
20. Pencegahan sebagai intervensi :
Intervensi adalah tindakan yang bertujuan untuk membantu
klien menahan, mencapai, atau mempertahankan stabilitas
system. Intervensi dapat terjadi sebelum dan sesudah garis
perlindungan dan perlawanan yang dilakukan pada fase reaksi
dan rekonstitusi. Intervensi didasarkan pada kemungkinan
atau faktual dari tingkat reaksi, sumber daya, tujuan, dan hasil
antisipasi. Neuman mengidentifikasi tiga level intervensi :
1) Pencegahan primer, pencegahan primer dilakukan ketika
stressor dicurigai atau diidentifikasi. Reaksi belum terjadi
tetapi tingkat resiko diketahui. Neuman menyatakan
sebagai berikut : Pelaku atau pengintervensi akan berusaha
untuk mengurangi kemungkinan pertemuan individu
dengan stressor, atau dengan kata lain usaha untuk
memperkuat seseorang bertemu dengan stressor, atau
menguatkan garis pertahanan fleksibel untuk menurunkan
kemungkinan reaksi.
2) Pencegahan sekunder, pencegahan sekunder meliputi
intervensi atau treatment awal sesudah gejala dari stress

19
telah terjadi. Sumber daya internal dan eksternal digunakan
agar sistem stabil dengan menguatkan garis internal
resistensi, mengurangi reaksi, dan meningkatkan faktor
resistensi.
3) Pencegahan tersier, pencegahan tersier terjadi sesudah
treatment atau pencegahan sekunder. Pencegahan ini
difokuskan pada penyesuaian kearah kestabilan sistem
yang optimal. Tujuan utamanya yaitu meningkatkan
resistensi terhadap stressor untuk membantu mencegah
terjadinya kembali reaksi atau regresi. Proses ini
mendorong untuk kembali pada tipe siklus ke pencegahan
primer. Sebagai contoh akan dihindarinya suatu stressor
yang telah diketahui akan membahayakan klien.

20
BAB III
PARADIGMA KEPERAWATAN MENURUT
TEORI BETTY NEUMAN

3.1 Manusia
Manusia sebagai klien atau sistem klien, model sistem
Neuman menyatakan konsep klien sebagai sistem yang dapat
berupa individu, keluarga, kelompok, komunitas, atau kelompok
sosial tertentu. Sistem klien adalah gabungan hubungan yang
dinamik antara faktor fisiologi, psokologi, sosiokultural,
perkembangan, dan spiritual. Sistem klien digambarkan sebagai
perubahan atau pergerakan konstan yang hidup sebagai system
terbuka dalam hubungan timbak balik dengan lingkungan.
3.2 Kesehatan
Neuman mempertimbangkan kerjanya sebagai model
sejahtera. Dia memandang kesehatan sebagai kodisi yang terus
menerus dari sehat menuju sakit yang secara alamiah dinamis dan
secara konstan seseorang berubah untuk mencapai kondisi sehat
yang optimal atau stabil yang diindikasikan seluruh kebutuhan
sistem terpenuhi. Menurunnya kondisi sehat merupakan akibat dari
tidak terpenuhi kebutuhan sistem. Klien berada dalam kondisi
dinamis baik sehat atau sakit dalam beberapa tahap yang diberikan

21
pada waktu itu.
3.3 Keperawatan
Neuman menyatakan bahwa keperawatan adalah
memperhatikan semua aspek manusia. Dia juga menggambarkan
bahwa keperawatan adalah profesi yang unik yang memperhatikan
semua variabel yang mempengaruhi respon individu terhadap
stress. Persepsi perawat mempengaruhi terhadap pelayanan yang
diberikan sehingga Neuman menyatakan bahwa persepsi antara
pemberi pelayanan dan pasien harus dikaji. Dia mengembangkan
instrument pengkajian dan intervensi untuk membantu melakukan
tugas tersebut.
3.4 Lingkungan
Lingkungan dan manusia diidentifikasi sebagai dasar
fenomena dari model sistem Neuman, bahwa hubungan manusia
dengan lingkungan adalah hubungan yang timbal balik. Lingkungan
didefinisikan sebagai semua faktor internal dan eksternal yang
berada disekelilingi manusia dan berinteraksi dengan manusia dan
klien. Stressor (intrapersonal, interpersonal, dan ekstrapersonal)
adalah signifikan terhadap konsep lingkungan dan digambarkan
sebagai kekuatan lingkungan yang berinteraksi dengan dan secara
potensial dapat mengubah stabilitas sistem. Neuman
mengidentifikasi tiga lingkungan yang relevan sebagai berikut :
1. Lingkungan Internal adalah intrapersonal dengan semua
interaksinya yang terjadi pada klien
2. Lingkungan Eksternal adalah interpersonal atau ekstrapersonal
dengan semua interaksinya yang terjadi di luar klien.

3. Lingkungan yang diciptakan adalah perkembangan tidak sadar


dan digunakan klien untuk membantu mekanisme pertahanan.

22
3.5 Konsep Inti Model Betty Neuman (penjelasan frame work)
1. Konsep dasar
Konsep dasar yang terdapat pada model Neuman, meliputi
stressor, garis pertahanan dan perlawanan, tingkatan pencegahan,
lima variabel sistem klien, struktur dasar, intervensi dan
rekonstitusi (Fitzpatrick & Whall, 1989). Berikut ini akan
diuraikan tentang masing-masing variable :
a. Stressor (Tekanan)
Stressor adalah kekuatan lingkungan yang menghasilkan
ketegangan dan berpotensi untuk menyebabkan sistem tidak
stabil. Neuman mengklasifikasi stressor sebagai berikut :
1) Stressor intrapersonal : terjadi dalam diri individu/keluarga
dan berhubungan dengan lingkungan internal. Misalnya :
respons autoimun.
2) Stressor interpersonal: yang terjadi pada satu
individu/keluarga atau lebih yang memiliki pengaruh pada
sistem. Misalnya : ekspektasi peran.
3) Stressor ekstrapersonal : juga terjadi diluar linkup sistem atau
individu/keluarga tetapi lebih jauh jaraknya dari sistem dari
pada stressor interpersonal. Misalnya : sosial politik.

b. Garis pertahanan dan perlawanan


Garis pertahanan menurut Neuman terdiri dari garis
pertahanan normal dan garis pertahanan fleksibel. Garis
pertahanan normal merupakan lingkaran utuh yang
mencerminkan suatu keadaan stabil untuk individu, sistem
atau kondisi yang menyertai pengaturan karena adanya
stressor yang disebut wellness normal dan digunakan sebagai
dasar untuk menentukan adanya deviasi dari keadaan wellness

23
untuk sistem klien.
Selain itu ada berbagai stressor yang dapat mengivasi
garis pertahanan normal jika garis pertahanan fleksibelnya
tidak dapat melindungi secara adekuat. Jika itu terjadi, maka
sistem klien akan bereaksi dengan menampakkan adanya
gejala ketidakstabilan atau sakit dan akan mengurangi
kemampuan sistem untuk mengatasi stressor tambahan. Garis
pertahanan normal ini terbentuk dari beberapa variabel dan
perilaku seperti pola koping individu, gaya hidup dan tahap
perkembangan. Garis pertahanan normal ini merupakan
bagian dari garis pertahanan fleksibel.
Garis pertahanan fleksibel berperan memberikan respon
awal atau perlindungan pada sistem dari stressor. Garis ini
bisa menjauh atau mendekat pada garis pertahanan normal.
Bila jarak antara garis pertahanan meningkat maka tingkat
proteksipun meningkat. Oleh karena itu untuk
mempertahankan keadaan satabil dari sistem klien, maka
perlu melindungi garis pertahanan normal dan bertindak
sebagai buffer. Kondisi ini bersifat dinamis dan dapat berubah
dalam waktu relatif singkat. Disamping itu hubungan dari
berbagai variabel (fisiologi, psikologis, sosiokultur,
perkembangan dan spiritual) dapat mempengaruhi tingkat
penggunaan garis pertahanan diri fleksibel terhadap berbagai
reaksi terhadap stressor.
Sedangkan garis perlawanan menurut Neuman merupakan
serangkaian lingkaran putus-putus yang mengelilingi struktur
dasar. Artinya garis resisten ini melindungi struktur dasar dan
akan teraktivasi jika ada invasi dari stressor lingkungan
melalui garis normal pertahanan (normal line of defense).

24
Misalnya mekanisme sistem immune tubuh, jika lines of
resistance efektif dalam resepon stressor tersebut, maka sistem
depan berkonstitusi, jika tidak efektif maka energy berkurang
dan bisa timbul kematian.

c. Tingkat pencegahan
Tingkatan pencegahan ini membantu memelihara keseimbangan
yang terdiri dari :
1) Pencegahan primer : terjadi sebelum sistem bereaksi
terhadap stressor, meliputi : promosi kesehatan dan
mempertahankan kesehatan. Pencagahan primer
mengutamakan pada penguatan flexible lines of desese
dengan cara mencegah stress dan mengurangi faktor-faktor
resiko. Intervensi dilakukan jika resiko atau masalah sudah
diidentifikasikan tapi sebelum reaksi terjadi. Strateginya
mencakup : imunisasi, pendidikan kesehatan, olahraga dan
perubahan gaya hidup.
2) Pencegahan sekunder : meliputi berbagai tindakan yang
dimulai setelah ada gejala dari stressor. Pencegahan
sekunder mengutamakan pada penguatan internal lines of
resistance, mengurangi reaksi dan meningkatkan faktor-
faktor resisten sehingga melindungi struktur dasar melalui
tindakan-tindakan yang tepat sesuai gejala. Tujuannya
adalah untuk memperoleh kestabilan sistem secara optimal
dan memelihara energi. Jika pencegahan sekunder tidak
berhasil dan rekonstitusi tidak terjadi maka struktur dasar
tidak dapat mendukung sistem dan intervensi-intervensinya

25
sehingga bisa menyebabkan kematian.
3) Pencegahan Tersier. Dilakukan setelah sistem ditangani
dengan strategi- strategi pencegahan sekunder, pencagahan
tersier difokuskan pada perbaikan kembali kearah stabilitas
sistem klien secara optimal. Tujuan utamanya adalah untuk
memperkuat resistensi terhadap stressor untuk mencegah
reaksi timbul kembali atau regresi, sehingga dapat
mempertahankan energi. Pencegahan tersier cenderung
untuk kembali pada pencegahan primer.

d. Sistem Klien
Model sistem Neuman merupakan suatu pendekatan
sistem yang terbuka dan dinamis terhadap klien yang
dikembangkan untuk memberikan suatu kesatuan fokus
definisi keperawatan dan pemahamam terbaik dari interaksi
klien dengan lingkungan. Elemen-elemen yang ada dalam
sistem terbuka mengalami pertukaran energi informasi dalam
organisasi kompleksnya. Stress dan reaksi terhadap stress
merupakan komponen dasar dari sistem terbuka.
Klien sebagai sistem bisa individu, keluarga, kelompok,
komunitas atau sosial issue (Tomey & Alligood, 2006). Klien
sebagai suatu sustem memberikan arti bahwa adanya
keterkaitan antar aspek yang terdapat dalam sistem tersebut.
Kesehatan klien akan dipengaruhi oleh keluarganya,
kelompoknya, komunitasnya, bahkan lingkungan sosialnya.
Neuman menyakini bahwa klien adalah sebagai suatu
sistem, memiliki lima variabel yang membentuk sistem klien
yaitu fisik, psikologis, sosiokultur, perkembangan dan
spiritual. Selanjutnya juga dijelaskan oleh Neuman bahwa

26
klien merupakan cerminan secara holistik dan
multidimensional (Fawcett,2005). Dimana secara holistik
klien dipandang sebagai keseluruhan yang bagian-bagiannya
berada dalam suatu interaksi dinamis. Pernyataan tersebut
membuktikan bahwa setiap orang itu akan memiliki keunikan
masing- masing dalam mempersepsikan dan menanggapi
suatu peristiwa yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari.
Disamping itu klien atau sistem dapat menangani
stressor dengan baik, sehingga sakit atau kematian atau
stabilitas system. Perubahan dapat mempertahankan kesehatan
secara adekuat. Keseimbangan fungsional atau harmonis
menjaga keutuhan integritas sistem. Apabila bagian-bagian
dari klien berinteraksi secara harmonis, maka akan terwujud
jika kebutuhan-kebutuhan sistem telah terpenuhi. Namun
apabila terjadi ketidakharmonisan diantara bagian-bagian
system, hal ini disebabkan karena adanya kebutuhan yang
tidak terpenuhi.
e. Struktur dasar
Struktur dasar berisi seluruh variabel untuk
mempertahankan dasar yang biasa terdapat pada manusia
sesuai karakteristik individu yang unik.. variabel- variabel
tersebut yaitu variabel system, genetik, dan
kekuatan/kelemahan bagian-bagain sistem
f. Intervensi
Merupakan tindakan-tindakan yang membantu untuk
memperoleh, meningkatkan dan memelihara sistem
keseimbangan , terdiri dari pencegahan primer, sekunder dan
tertier.

27
g. Rekonstitusi

Neuman (1995) mendefinisikan rekonstitusi sebagai


peningkatan energi yang terjadi berkaitan sebelum sakit.
Yang dengan tingkat reaksi terhadap stressor. Rekonstitusi
dapat dimulai menyertai tindakan terhadap invasi stressor.
Rekonstitusi adalah suatu adaptasi terhadap stressor dalam
lingkungan internal dan eksternal. Rekonstitusi bisa
memperluas normal line of defense ke tingkat sebelumnya,
menstabilkan sistem klien pada tingkat yang lebih rendah,
dan mengembalikan pada tingkat semula sebelum sakit. Yang
termasuk rekonstitusi adalah faktor-faktor interpersonal dan
lingkungan yang berkaitan dengan variabel fisiologis,
psikologis, sosiokultural, perkembangan dan spiritual. Model
sistem neuman ini sangat sesuai untuk diterapkan pada
pengkajian di masyarakat, karena pendekatan yang
dipergunakan adalah pada komunitas sebagai sistem klien.

28
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan

Perawat dilihat sebagai parsitipan yang aktif dan sebagai faktor


dalam lingkungan interpersonal yang mempengaruhi klien. Kesehatan
adalah keadaan dinamis yang dipengaruhi oleh waktu dimana individu
tersebut mencari cara untuk memepertahankan beberapa bentuk
stabilitas. Keadaan ini merupakan keadaan yang harmonis pada semua
aspek mausia, keadaan yang tidak harmonis akan menyebabkan keadaan
kesehatan berkurang. Stressor didapat dari lingkungan internal dan
eksternal dimana keduanya ada dalam system klien. Sifat dari stressor
kebutuhan klien harus dikaji oleh perawat sebelum menetapkan
perencanaan .

Salah satu kekuatan dalam model ini terletak pada hubungan antara
variabel klien dengan konsep yang termasuk dalam system. Kegunaan
dari model ini adalah
1. Dapat mengkonseptualisasikan klien / system klien dalam
keadaan kesehatan berubah – ubah.
2. Lingkungan internal dan ekternal adalah system yang dinamis
untuk klien.

29
3. Perawat melakukan pengkajian, pencegahan dan intervensi pada
klien/ sistem klien

DAFTAR PUSTAKA

https://kupdf.net/download/betty-neuman_59df86cf08bbc5090de65482_pdf
Neuman, B. (1990). Health as a continuum based on the Neuman systems
model. Nursing Science Quarterly, 3, 129-135.

30

Anda mungkin juga menyukai