Anda di halaman 1dari 12

TEORI KEPERAWATAN BETTY NEWMAN

Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


Konsep Dasar Keperawatan

Dosen Pembimbing :
Siti Khadijah, S.Kep.,Ns.

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 10 (1B D4)

1. Cindy Ralliana Maura Charlianti (P27220020147)

2. Fathiya Rahadatul ‘Aisy (P27220020154)

3. Rieke Devi Fiana (P27220020173)

4. Zanuar Angga Purnama (P27220020180)

SARJANA SAINS TERAPAN KEPERAWATAN

POLITEKNIK KESEHATAN SURAKARTA

2020

4
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan
rahmat serta karunia-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan makalah “Teori Keperawatan
Betty Neuman” ini dengan tepat waktu. Serta tak terlepas dari bantuan dan dukungan dari
teman-teman, juga bimbingan dari dosen pembimbing.

Dengan adanya makalah ini diharapkan dapat membantu proses pembelajaran dan
dapat menambah ilmu para pembaca.

Tidak lupa pula kami mengharap kritik dan saran membangun terhadap makalah ini,
karena manusia tak pernah luput dari kesalahan.

Di tempat, 15 September 2020

Penulis

2i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................i

DAFTAR ISI………….…........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN………………………….................................................................4

A. LATAR BELAKANG……………………………………………................................4
B. RUMUSAN MASALAH……………………...…………………................................4
C. TUJUAN PENULISAN…………..…………...…………………................................4

BAB II PEMBAHASAN…………………………..................................................................5

A. BIOGRAFI BETTY NEUMAN……...………………………………………………..5


B. KONSEP TEORI KEPERAWATAN………………………………………………....6
C. MODEL TEORI KEPERAWATAN………...…………………………………...……
7
D. KONSEP TEORI DAN MODEL BETTY NEUMAN DALAM PRAKTEK
KEPERAWATAN…………………………...…………………………………..
…….7
BAB III PENUTUP…………………………........................................................................11

A. KESIMPULAN………………………........................................................................11
B. SARAN DAN KRITIK………………........................................................................11

DAFTAR PUSTAKA……….................................................................................................12

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Keperawatan adalah memberi bantuan, penyuluhan, dan perawatan supaya
klien maupun pasien menjadi sehat (Suryanti dalam Aisy, 2020). Pemenuhan dasar
tersebut diterapkan dalam pemberian asuhan keperawatan (askep). Untuk mencapai
suatu keperawatan professional diperlukan suatu pendekatan yakni proses dan
dokumentasi keperawatan. Dalam prakteknya perawat berpegang pada beberapa teori
keperawatan, salah satunya adalah milik Betty Neuman.
Inti dari teori keperawatan model Neuman adalah tentang model sistem
kesehatan dengan pendekatan personal, mencakup 4 komponen sentral yaitu klien,
perawat, kecemasan akibat sakit, dan proses interpersonal.
Keperawatan masa kini telah berbeda jauh dengan keperawatan yang telah
dipraktekkan beberapa tahun silam. Perawat masa kini harus terampil dalam
komunikasi, teknologi, hubungan interpersonal, dan tumbuh serta berkembang.
Termasuk agenda mengembangkan teori model keperawatan yang ada.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Siapa itu Betty Neuman?
2. Bagaimanakah konsep teori keperawatan itu?
3. Apa itu model teori keperawatan?
4. Bagaimana konsep teori dan model Betty Neuman dalam praktik keperawatan?

C. TUJUAN PENULISAN
1. Untuk mengetahui biografi Betty Neuman.
2. Untuk mengetahui konsep teori keperawatan.
3. Untuk mengetahui model teori keperawatan.
4. Untuk mengetahui konsep teori dan model Betty Neuman dalam praktik
keperawatan.

4
4
BAB II

PEMBAHASAN

A. BIOGRAFI BETTY NEUMAN

Betty Neuman lahir di Ohio pada 11 September 1924. Dia tinggal di kota
kelahirannya hingga lulus SMA pada tahun 1942, lalu pindah ke Dayton. Di sana ia
bekerja di industri pesawat terbang yang beroperasi selama Perang Dunia II di AS.
Pada tahun 1944 Neuman memulai pelatihannya sebagai perawat. Dia belajar
dalam program pelatihan selama tiga tahun dan memperoleh diploma resmi sebagai
perawat pada tahun 1947. Pada tahun yang sama ia pindah ke Los Angeles dan
bekerja di rumah sakit umum sebagai anggota staff perawat. Neuman bekerja secara
khusus di Departemen Penyakit Menular, kemudian ia maju dengan cepat sebagai
kepala rumah sakit.
Tahun 1956 ia mulai mendalami ilmu kesehatan masyarakat, dengan
spesialisasi bidang psikologi. Setelah menyelesaikan studinya tahun 1964-1966 ia
bekerja sebagai mahasiswa dalam program kesehatan mental di UCLA. Selama
periode inilah ia menjadi sadar akan munculnya pusat kesehatan mental di
masyarakat dan tertarik pada ranah tersebut. Neuman memutuskan untuk melakukan
tesis master dengan mengangkat tema keterkaitan pola kepribadian individu dengan
upaya bunuh diri. Pada titik ini terlihat jelas niat Neuman untuk berkontribusi di
bidang psikologi kedokteran.
Setelah menyelesaikan studi, Neuman diberi posisi penting di fakultas.
Sebagai anggota departemen, ia mengembangkan model pertamanya untuk
kesehatan mental. Pada tahun 1970 ia mengembangkan bagian konseptual model
Neuman, ia menulis buku tentang teori ini pada tahun 1982.

5
Tahun 1973 ia mulai bekerja dengan departemen kesehatan mental Virginia
Barat dan menjadi rujukan bagi seluruh perawat Amerika. Neuman menciptakan
jaringan profesional, yang digunakan untuk membantu semua sekolah perawat yang
ingin menerapkan model sistemnya. Ide-ide Neuman mendapat sambutan luar biasa
di Asia dan Eropa.

B. KONSEP TEORI KEPERAWATAN

1. Pengertian Konsep Keperawatan


Konsep dasar keperawatan yang utama adalah kolaborasi dengan berbagai
sistem serta ilmu komunikasi pada klien. Konsep sering disebut sebagai fondasi
teori. Konsep membantu penciptaan suatu model hingga pengembangannya.
Menurut Kozier, kerangka konsep adalah sekelompok ide, pernyataan, atau
konsep yang saling terkait. Konsep sering disalahartikan dengan teori dasar. Teori
dasar biasanya menjadi panduan dalam penelitian. Tidak ada teori dasar yang
objektif, karena pola pikir manusia mengikuti budaya, sistem pendidikan, dan
pengembangan ilmu pada zamannya.

2. Pengertian Teori
Teori adalah gagasan utama yang disampaikan dengan sangat baik mengenai
suatu hal yang penting untuk menjelaskan fenomena yang ada (Kozier, 1995 : 47).

3. Tujuan Teori Keperawatan


a) Dalam pendidikan
Teori keperawatan dipakai untuk memantapkan profesi di universitas.
Seringkali dicantumkan dalam tujuan program, tujuan mata ajar, gambaran
mata ajar, dan kriteria kinerja klinis.
b) Dalam penelitian
Para perawat peneliti menyatakan bahwa penelitian keperawatan
mengidentifikasi kerangka kerja teoritis sejak awal penelitian. Penelitian
keperawatan lebih sering disampaikan melalui teori pertengahan yang
berfokus pada eksplorasi konsep. Sementara teori kritis digunakan oleh para
akademika untuk menguraikan teori yang mendukung penjelasan tentang
pengaruh struktur social terhadap keragaman pengalaman manusia.

6
c) Dalam praktik klinis
Kontribusi utamanya adalah memfasilitasi refleksi, pertanyaan, dan
pemikiran mengenai apa yang sebenarnya dilakukan oleh perawat.

C. MODEL TEORI KEPERAWATAN

1. Pengertian Model Keperawatan


Model keperawatan adalah jenis model konseptual yang menerapkan kerangka
kerja konseptual terhadap pemahaman keperawatan dan bimbingan praktik
keperawatan. Model konseptual keperawatan mencerminkan upaya menolong
orang tersebut mempertahankan keseimbangan melalui pengembangan yang
positif untuk stressor.
Konseptualisasi keperawatan umumnya memandang manusia sebagai mahluk
biopsikososial, sesuai yang tercantum pada teori model Neuman.

2. Macam-Macam Model-Teori Keperawatan


 Teori lingkungan Nightingale.
 Model hubungan interpersonal Peplau.
 Definisi keperawatan menurut Henderson.
 Science of Unitary Human Being Rogers.
 Teori keperawatan umum Orem.
 Teori pencapaian tujuan King.
 Model Sistem Neuman.
 Model adaptasi Roy.
 Teori kesemestaan dan keanekaragaman asuhan budaya Leininger.
 Teori human caring Watson.

D. KONSEP TEORI DAN MODEL BETTY NEUMAN DALAM PRAKTEK


KEPERAWATAN

1. Model Sistem Neuman Secara Umum


Betty Neuman seorang perawat kesehatan komunitas dan psikologi klinis,
mengembangkan suatu model berdasarkan hubungan individu akan stres, reaksi
terhadap stres, dan faktor rekonsitusi (kondisi adaptasi terhadap sensor) yang
bersifat dinamis.

7
2. Klien Menurut Betty Neuman
Klien dianggap sebagai sistem terbuka yang terdiri atas struktur dasar (suhu
normal, struktur genetika, pola respons, kekuatan dan kelemahan organ, struktur
ego, kondisi umum) atau pusat sumber energi (fisiologis, psikologis,
sosialkultural, perkembangan, dan spiritual) yang dikelilingi oleh garis
pertahanan. Garis pertahanan mewakili faktor internal yang membantu klien
dalam menangani suatu stressor. Di luar garis pertahanan terdapat dua lapisan
perlawanan, yakni garis normal perlawanan dan lapisan perlawanan fleksibel.

3. Pembagian Stresor Menurut Betty Neuman


 Stresor intrapersonal  stres dalam tubuh individu (contoh ; virus).
 Stresor interpersonal  stres antar individu (contoh : harapan besar yang
tidak realistis).
 Stresor ekstrapersonal  stress di luar pribadi individu (contoh : masalah
keuangan).

4. Reaksi Individu Terhadap Stresor


Saat lapisan perlawanan gagal, reaksi yang muncul bergantung pada kekuatan
lapisan pertahanan. Seseorang bisa beradaptasi terhadap stresor, suatu efek yang
dikenal dengan nama rekonsitusi.

5. Intervensi Keperawatan Dalam Pemeliharaan Stabilitas Sistem


1) Pencegahan primer bertugas untuk melindungi lapisan perlawanan.
2) Pencegahan sekunder berfokus memperkuat lapisan pertahanan internal,
mengurangi reaksi, dan meningkatkan faktor pertahanan.
3) Pencegahan tersier bertujuan untuk readaptasi dan stabilitas, serta melindungi
rekonsitusi atau mengembalikan ke kondisi sehat setelah terapi.

6. Contoh Kasus
Diabetes mellitus adalah penyakit kronik yang akan diderita seumur hidup.
Dampaknya akan dirasakan oleh penderita dan keluarga yang merawatnya, bahkan
masyarakat yang ada di sekitarnya. Maka dari itu diadakan sebuah penelitian yang
bertujuan untuk menerapkan teori Betty Neuman dalam pengkajian lansia dengan
DM di Desa Margalaksana, Kecamatan Cilawu, Kabupaten Garut.

8
Sampel yang digunakan sebanyak 94 lansia yang berusia > 45 tahun. Hasil
penerapan teori Betty Neuman dalam pengkajian lansia dengan DM, meliputi lima
aspek yaitu aspek perkembangan, fisiologis, psikologis, sosial-kultural dan
spiritual.

Tabel 1. Perkembangan Lansia


Kriteria Hasil
Jenis Kelamin 51% laki-laki dan 49% jenis kelaminnya perempuan.
Usia Usia 45-55 tahun sebanyak 25%, usia 56-66 tahun sebanyak 49% dan
usia > 60 tahun sebanyak 26%.
Caregiver 4% lansia tidak ada yang merawat, 2 % lansia di rawat tetangganya,
dan 94% lansia di rawat oleh keluarganya.
Pengetahuan tentang 9% lansia memiliki pengetahuan baik dan 91% lansia memiliki
DM pengetahuan buruk.
Informasi tentang DM 77% lansia belum pernah mendapatkan informasi tentang DM dan 23%
lansia pernah mendapatkan informasi tentang DM.
Sikap tentang DM Sebanyak 28% lansia memiliki sikap positif dan sebanyak 72% lansia
memiliki sikap negatif.
Perilaku tentang DM Sebanyak 100% lansia memiliki perilaku yang negatif terhadap penyakit
DM.

Tabel 2. Fisiologis
Kriteria Hasil
Kemandirian 99% lansia masih mandiri dan 1% lansia mengalami ketergantungan.
Aktivitas 39% lansia masih bekerja, dan 61% lansia tidak bekerja.
Olahraga 42% lansia rutin melakukan olah raga dan sebanyak 58% lansia tidak
melakukan olah raga.
Resiko DM Sebanyak 76% lansia kondisinya sehat, sebanyak 20% lansia memiliki
resiko terkena DM, dan 4% lansia menderita DM.

Tabel 3. Psikologis
Kriteria Hasil
Persepsi DM 7% lansia mengatakan DM merupakan penyakit ringan tidak harus
segera ditangani, dan 93% lansia mengatakan DM merupakan penyakit
berat yang harus segera ditangani
Kepuasan terhadap 2% lansia mengatakan kurang puas dengan pelayanan kesehatan dan
Pelayanan Kesehatan 98% merasa puas dengan pelayanan kesehatan
Kondisi Psikologis Sebanyak 41% kondisi psikologis lansia negatif dan sebanyak 59%
Lansia kondisi psikologis lansia positif.

Tabel 4. Sosio-Kultural
Kriteria Hasil
Hubungan Sosial 100% lansia memiliki hubungan yang harmonis dengan keluarga dan

9
tetangganya.
Budaya 11% lansia memiliki budaya atau keyakinan yang bertentangan dengan
kesehatan, dan 89% lansia memiliki budaya sesuai dengan kesehatan.
Resiko DM Sebanyak 76% lansia kondisinya sehat, sebanyak 20% lansia memiliki
resiko terkena DM, dan 4% lansia menderita DM.

Tabel 5. Spiritual
Kriteria Hasil
Agama 100% lansia beragama Islam.
Pelaksanaan Ibadah 96% lansia melaksanakan ibadah secara rutin, dan 4% lansia tidak
melaksanakan ibadah secara rutin.
Aktivitas Kegiatan 87% lansia aktif mengikuti kegiatan keagamaan, dan sebanyak 13%
Keagamaan lansia tidak aktif mengikuti.

Penelitian ini mencoba mengaplikasikan teori Betty Newman di dalam praktik


keperawatan komunitas, khususnya pada agregat lansia dengan DM. Pengkajian
Betty Neuman memberikan kontribusi untuk membangun bagaimana berbagai
faktor seperti perkembangan, fisiologis, psikologis, sosial-kultural-spiritual,
ekonomi, dan lingkungan mempengaruhi kesehatan lansia dan penyakit dengan
menyediakan data epidemiologi yang komprehensif kesehatan lansia di Desa
Margalaksana. Hal ini tidak hanya meningkatkan pemahaman prevalensi penyakit
pada orang tua, tetapi juga membantu dalam mencegah penyakit, dan akhirnya
meningkatkan sistem manajemen kesehatan di Kabupaten Garut.

10
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Suatu konsep menjadi alasan mengapa teori diciptakan. Dengan adanya teori,
perawat dapat mengadakan sebuah penelitian. Teori menjadi pedoman untuk
menganalisis kerangka teoritis penelitian. Selain itu teori sebagai aset untuk
menciptakan dan mengembangkan suatu model.
Konsep teori dan model oleh Betty Neuman berpusat pada pendekatan
personal dengan empat elemen sentral, yaitu manusia, kesehatan, keperawatan, dan
lingkungan. Neuman melakukan pendekatan melalui hubungan individu terhadap
stres, reaksi dalam menghadapi stres, serta bagaimana cara kerja klien dalam
merespon stresor. Oleh karena itu model keperawatan Betty Neuman dapat diterapkan
dalam berbagai tatanan yang melibatkan individu, keluarga, kelompok, dan
masyarakat.

B. SARAN DAN KRITIK


Setelah mempelajari makalah “Teori Keperawatan Betty Neuman” ini,
diharapkan perawat mampu mengambil tindakan tepat pada pasien yang memberikan
respon tertentu terhadap stresor, serta mengantisipasi hal-hal yang kelak menimpa
klien.
Selain itu, dalam pembuatan makalah ini pasti tidak luput dari kesalahan
pengetikan maupun kesalahan yang lain. Untuk itu kritik dan saran membangun dari
pembaca akan sangat membantu kami.

11
DAFTAR PUSTAKA

Aliya, Nursyifa dkk. 2017. Teori dan Model Keperawatan Betty Neuman.

https://id.thpanorama.com/articles/medicina/betty-neuman-biografa-y-teora.html
(akses 17 September 2020)

Kozier, B (1997), Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep, Proses, & Praktik.
Eko, P dkk, penerjemah. Jakarta, Penerbit Buku Kedokteran EGC. Terjemahan
dari: Anggota IKAPI.

Kozier, Barbara. 1997. Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep, Proses, &
Praktik. Eko, P dkk, penerjemah.

Luthfa, Iskim dan Citra Windani. 2015. Penerapan Teori Betty Neuman Dalam
Pengkajian Lansia dengan Diabetes Mellitus di Desa Margalaksana Kecamatan
Cilawu Kabupaten Garut. Volume (3) : 23-28.

Suryanti. 2020. Resume Sejarah Keperawatan.

12

Anda mungkin juga menyukai