HEPATITIS
Disusun Oleh :
KELOMPOK 9
D4 KEPERAWATAN
2021/2022
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan Penulisan
C. Manfaat Penulisan
BAB II
LITERATURE REVIEW
A. Pengertian Hepatitis
Menurut Siswanto (2020), hepatitis adalah penyakit yang
menyebabkan peradangan pada hati karena toxin/racun, seperti bahan kimia
atau obat-obatan ataupun agent penyebab infeksi seperti virus. Penyakit
hepatitis menjadi masalah kesehatan di dunia, yang menyebabkan kematian
pada bayi, balita, usia dewasa maupun lansia (Sari, dkk, 2019). Penyakit jenis
ini merupakan masalah kesehatan yang besar hampir di semua negara
berkembang karena angka kesakitan dan kematiannya yang relatif tinggi
dalam waktu yang relatif singkat (Rumini, dkk, 2018).
H. Pathway Hepatitis
A. Pengkajian
Pengkajian keperawatan yang dilakukan pada pasien hepatitis
menurutYasmara dan Arafat (2017), adalah :
1. Identitas Pasien
Di dalam identitas meliputi nama, umur, jenis kelamin,
alamat,pendidikan, status perkawinan, agama, pekerjaan, tanggal dan
jammasuk Rumah Sakit, nomorregister, dan diagnosa medis.
2. Keluhan Utama
Keluhan utama yang ditemukan pada penderita Hepatitis
adalahpenurunan nafsumakan, mual, muntah, lemah dan cepat lelah,
demam,nyeri perut, sakit kepala dan pruritus.
3. Riwayat kesehatan
a) Riwayat Penyakit Dahulu
Pengkajian riwayat penyakit dahulu yang berhubungandengan
penderita Hepatitis, misalnya pernah mengalami sakithepatitis atau
tidak, apakah ada riwayat kontak dengan penderita Hepatitis, apakah
ada riwayat penggunaan alkohol dan obat-obatan terlarang, dan
tanyakan apakah pernah mendapat transfusi darahatau cuci darah.
b) Riwayat Penyakit Sekarang
Pengkajian riwayat sekarang atau saat ini meliputi alasanpasien yang
menyebabkan terjadinya gangguan, seperti : anoreksia,nafsu makan
menurun, mual, muntah, nyeri pada perut bagian atas,terjadi
penurunan berat badan, demam, kelemahan, mudah lelah dengan
malaise umum.
c) Riwayat Penyakit Keluarga
Pengkajian riwayat penyakit keluarga pada pasien Hepatitisadalah
apakah dalam kesehatan keluarga ada yang pernahmenderita
penyakit Hepatitis, Sirosis Hati, Kanker Hati, ataupenyakit lainnya
d) Pengkajian pola kesehatan fungsional
1) Nutrisi
Skirining nutrisi merupakan metode untuk
mengidentifikasiadanya gangguanpemenuhan kebutuhan nutrisi.
Dilakukandengan mengukur tinggi badan, berat badan,
perubahan beratbadan, dan diagnosis primer. Dan identifikasi
adanya gejalayang mempengaruhi perubahan nutrisi, misalnya :
mual,muntah, dan diare, peningkatan edema, asites, berat
badanmenurun
2) Sirkulasi
Pada pengkajian sirkulasi pasien dengan Hepatitis,ditemukan
adanya bradikardi (hiperbirilubin berat) dan ikterikpada sklera
kulit dan membran mukosa
3) Pola aktivitas dan Latihan
Meliputi kemampuan ADL, seperti makan, minum,toileting,
mobilisasi ditempat tidur, kemampuan berpindah,serta ambulasi.
Pada pasien Hepatitis didapatkan adanyakelemahan, kelelahan,
dan malaise umum
4) Nyeri dan Kenyamanan
Pada pengkajian nyeri dan kenyamanan pada pasien
denganHepatitis, didapatkan nyeri dan kram abdomen, nyeri
padakuadran atas, nyeri tekanpada abdomen karena
adanyapembesaran hati, mialgia, atralgia, sakit kepala, gatal
(pruritus) dan gelisah.
5) Eliminasi
Pada pengkajian sistem eliminasi pasien Hepatitis,ditemukan
adanya urine berwarna gelap, dan feses berwarnatanah liat
6) Neurosensori
Didapatkan adanya peka terhadap rangsangan, cenderungtidur,
letargi, danasteriksis.
e) Pemeriksaan Fisik
Penampilan fisik pada pasien dengan Hepatitis dapat dilihatdari
aspek-aspek berikut :
1) Keadaan umum : apatis, kelemahan, dan malaise umum.
2) Keadaan kulit : teraba hangat, ikterik pada kulit, ruam,
bercakeritema,atau gatal dengan bintik-bintik merah dan bengkak
3) Keadaan bibir : kering, pecah-pecah, bengkak, lesi, ikterus
padamembran mukosa
4) Keadaan mata : konjungtiva pucat, kering, ikterus
5) Keadaan perut : permukaan perut, adanya garis vena,
peristaltikusus,pembesaran hati atau limfe, nyeri tekan pada
abdomen,splenomegali
6) Fungsi gastrointestinal : anoreksia, konstipasi, diare,pembesaran
liver atau lien
7) Pengukuran Tanda-Tanda Vital : Demam 37,8oC-38,9oC
f) Pengkajian Kebutuhan Nutrisi
Pengkajian kebutuhan nutrisi menurut Lyndon Saputra(2015), dapat
dikajidengan menggunakan pedoman A-B-C-D,yaitu :
1) Pengukuran Antropometrik
Pengukuran ini meliputi pengukuran tinggi badan,
beratbadan, dan lingkar lengan. Pada umumnya, berat untuk
prialebih dari berat badan seorang wanita walaupun
tingginyasama. Ini disebabkan pria mempunyai presentase
jaringan danstruktur tulang yang berbeda
Metode khusus yang sering digunakan untuk
mengukurbesar tubuh seseorang adalah area kulit yang berada di
atas otottrisep. Pada umumnya, wanita mempunyai lipatan kulit
yanglebih tebal di daerah ini
i. Berat badan ideal = (TB-100) + 10%
ii. Lingkar lengan atas (MAC)
Nilai normal : Wanita= 28,5 cm, Pria = 28,3 cm.
iii. Lipatan kulit pada otot trisep (TSF)
Nilai normal : Wanita= 16,5- 18 cm, Pria = 12,5-16,5 cm
iv. Body Mass Index (BMI)
Merupakan ukuran dari gambaran berat badanseseorang
dengan tinggi badan. BMI dihubungkan dengantotal lemak
dalam tubuh dan sebagai panduan untuk mengkaji kelebihan
berat badan dan obesitas. Pada pemeriksaan BMI pada pasien
Hepatitisdengan masalah kebutuhan nutrisi akan ditemukan
hasil BMI = Kurus (<18,5)
2) Data Biomedis
Pemeriksaan yang dilakukan untuk mendapatkan databiomedis
antara lain kadar total limfosit, albumin serum, zatbesi, transferin
serum, kreatinin, hemoglobin, hematokrit,keseimbangan nitrogen,
dan tes antigen kulit
3) Tanda-tanda Klinis Status Nutrisi
Tanda klinis status gizi dapat dilihat antara lain daripemeriksaan
fisik. Ciri fisik penderita defisiensi nutrisi antaralain berat badan
menurun, lemah, lesu, dehidrasi, danpertumbuhan terhambat
4) Diet
Untuk mengetahui riwayat diet seseorang, perawat
dapatmelakukan wawancara atau kuisioner untuk mengetahui
statusgizi, kesehatan, sosial-ekonomi, dan budaya atau
kebiasaanorang tersebut yang berpengaruh terhadap status
nutrisinya.Bagian yang perlu diketahui antara lain riwayat
makanan,kemampuan makan, pengetahuan tentang nutrisi, dan
tingkat
aktivitas
g) Pemeriksaan laboratorium
1) Hemoglobin (Hb) : pada laki-laki didapatkan Hb
menurun(<14g/dL) dan pada perempuan didapatkan Hb menurun
(<12g/dL)
2) Enzim-enzim serum AST (SGOT), ALT (SGPT),
LDH :meningkat pada kerusakan sel hati
3) Kadar aminotransferase aspartat serum dan
aminotransferasealanin meningkat
4) Kadar birilubin total dan direk (disertai kolestasis) meningkat
5) Hitung leukosit meningkat
6) Hitung eosinofil meningkat (kemungkinan jenis hepatitis nonvirus
karena obat)
7) Pada dugaan hepatitis virus, profil hati dilakukan
rutin,hasilnyamengidentifikasi antibodi spesifik terhadap
viruspenyebab dan menentukan tipe hepatitis :
i. Tipe A - deteksi antibodi terhadap Hepatitis A
ii. Tipe B - adanya antigen permukaan Hepatitis B danantibodi
Hepatitis B
iii. Tipe C - diagnosis bergantung pada pemeriksaan
seroligis,untuk antibodi spesifik dalam satu bulan atau lebih
setelahawitan penyakit akut
iv. Tipe D - deteksi antigen delta intrahepatik atau
antigenantidelta imunoglobulin (Ig) M pada penyakit akut
(ataupenyakit kronis Ig M dan Ig G
v. Tipe G - deteksi asam ribonukleat Hepatitis G
B. Diagnosa
Masalah keperawatan yang ditemukan pada pasien penyakit Hepatitis yang
di tegakkan, yaitu :
1. Gangguan hipertermi berhubungan dengan adanya proses inflamasi
2. Gangguan pola napas berhubungan dengan penyempitan ruang paru
3. Gangguan rasa nyaman (nyeri) berhubungan dengan pembesaran kapsul
hepar (hati) yang meradang
4. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake yang
inadekuat
C. Intervensi
Intervensi yang disusun berdasarkan diagnosa, yaitu :
1) Gangguan hipertermi berhubungan dengan adanya proses inflamasi
Manajemen Hipertermia
a. Observasi
- Identifikasi penyebab hipertermia (mis. Dehidrasi, terpapar
lingkungan panas, penggunaan inkubator)
- Monitor suhu tubuh
- Monitor kadar elektrolit
- Monitor haluaran urine
- Monitor komplikasi akibat hipertermia
b. Teraupetik
- Sediakan lingkungan yang dingin
- Longgarkan atau lepaskan pakaian
- Basahi dan kipasi permukaan tubuh
- Berikan cairan oral
- Ganti linen setiap hari atau lebih sering jika mengalami
hiperhidrosis (keringat berlebih)
- Lakukan pendinginan eksternal (mis. Selimut hipotermia atau
kompres dingin pada dahi, leher, dada, abdomen, aksila)
- Hindari pemberian antipiretik atau aspirin
- Berikan oksigen, jika perlu
c. Edukasi
- Anjurkan tirah baring
d. Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian cairan dan elektrolit intravena, jika perlu
2) Gangguan pola napas berhubungan dengan penyempitan ruang paru
Manajemen Jalan Napas
a. Observasi
- Monitor pola napas (frekuensi, kedalaman, usaha napas)
- Monitor bunyi napas tambahan (mis. Gurgling, mengi, weezing,
ronkhi kering)
- Monitor sputum (jumlah, warna, aroma)
b. Teraupetik
- Pertahankan kepatenan jalan napas dengan head-tilt dan chin-lift
(jaw-thrust jika curiga trauma cervical)
- Posisikan semi-Fowler atau Fowler
- Berikan minum hangat
- Lakukan fisioterapi dada, jika perlu
- Lakukan penghisapan lendir kurang dari 15 detik
- Lakukan hiperoksigenasi sebelum penghisapan endotrakeal
- Keluarkan sumbatan benda padat dengan forsepMcGill
- Berikan oksigen, jika perlu
c. Edukasi
- Anjurkan asupan cairan 2000 ml/hari, jika tidak kontraindikasi
- Ajarkan teknik batuk efektif
d. Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian bronkodilator, ekspektoran, mukolitik, jika
perlu
D. Implementasi
Implementasi keperawatan merupakan serangkaian tindakan yang
dilakukan oleh perawat maupun tindakan medis lain untuk membantu pasien
dalam proses penyembuhan dan perawatan serta masalah kesehatan yang
dihadapi pasien yang sebelumnya disusun dalam rencana keperawatan. Pada
tahap ini perawat juga akan berkolaborasi dengan tenaga ahli medis lainnya
untuk memenuhi kebutuhan pasien (Ida, 2016).
E. Evaluasi
Evaluasi adalah perbandingan yang sistematis dan terencana tentang
kesehatan pasien dengan tujuan kriteria hasil yang telah ditetapkan,
dilakukan dengan cara yang berkesinambungan dengan melibatkan tenaga
medis yang lain agar mencapai tujuan kriteria hasil yang ditetapkan (Ida,
2016)
BAB IV
A. Kesimpulan
B. Saran
Penulis menyadari bahwa makalah ini banyak sekali kesalahan dan
jauh dari kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut
dengan berpedoman pada banyak sumber yang dapat
dipertanggungjawabkan.Dalam pembuatan makalah ini diharapkan
mahasiswa keperawatan mampu memahami konsep penyakit hepatitis dan
memahami asuhan keperawatan hepatitis, serta dapat diaplikasikan ke dalam
dunia keperawatan.
DAFTAR PUSTAKA