Tidak hanya terjadi pada lambung, bisa menyerang duodenum / usus 12 jari.
Lapisan Mukosa Lambung
- Lapisan pertama : epitel à mengabsorbsi dan mensekresi mukosa serta enzim
pencernaan.
- Lamina propria à terdiri dari pembuluh darah dan pembuluh limfa.
- Lapisan terbawah : muskularis à berisi otot yg bisa berkontraksi, sehingga makanan
dapat turun ke bawah.
Rute Makanan : dari esofagus à diterima cardia à melewati fundus, tubuh lambung à
makanan berada pada pyloric (bagian bawah lambung). Ketika makanan membawa
bakteri H. pylori, maka bakteri dapat menginfeksi lambung dan duodenum yg
menyebabkan ulkus peptikum. Beresiko terjadi sepsis / infeksi multiple organ.
Lambung menghasilkan zat asam / HCL, pH 1-3 (bisa menghancurkan besi). Duodenum
dapat terekspos asam tersebut, namun tidak dapat menghancurkan bakteri penyebab
ulkus peptikum.
Bakteri H.Pylori
- Bakteri gram negatif.
- Menghasilkan protease à merusak lapisan mukosa dan terjadi ulkus peptikum.
- Dimulai dari antrum (bagian bawah : duodenum).
- Diperparah dengan penggunaan obat NSAID seperti ibuprofen.
Gejala : perdarahan saat BAB
- Ketika lambung luka maka muncul jaringan parut / jaringan yg lebih keras /
nekrosis / borok.
- Saat jaringan terbuka, lubang makin dalam, maka terjadi perdarahan.
- Ketika perdarahan banyak, terjadi syok.
Ulkus yang terlalu lama pada duodenum menyebabkan :
- Terlalu banyak edema atau luka menyebabkan obstruksi.
- Ketika ada yg tersumbat di duodenum, maka asam lambung bisa naik ke esofagus :
rasanya seperti terbakar.
Diagnosis melalui tes endoskopi (selang berkamera yg dimasukkan ke lambung lewat
oral). Ketika biopsi selesai, terdapat 2 kemungkinan : bakteri atau sel malignan.
Pengobatan infeksi H. Pylori : beri antibiotik, obat rendah asam, jauhi pantangan
(NSAID, alcohol, merokok, kafein).
Penyebab Ulkus Peptikum
- Tumor lambung.
Fathiya Rahadatul ‘Aisy / P27220020154
- Bakteri H. Pylori.
- Konsumsi NSAID.