Anda di halaman 1dari 7

SOSIOLOGI

ANALISIS KELOMPOK SOSIAL DAN KASUS

Analisis Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sosiologi

Dosen Pembimbing :
Rendi Editya Darmawan, M. Kep.

Disusun Oleh :

Nama : Fathiya Rahadatul ‘Aisy

Kelas : 1BD4 Keperawatan

NIM : P27220020154

SARJANA SAINS TERAPAN KEPERAWATAN

POLITEKNIK KESEHATAN SURAKARTA

2020
BAGIAN 1

MACAM KELOMPOK SOSIAL

 Kelompok Sosial Tidak Teratur


1. Kerumunan / Crowd
a. Pengertian Kerumunan
Kumpulan orang yang tidak teratur, tidak bisa dikondisikan,
terjadi secara spontan, bersifat sementara. Kerumunan segera berakhir
setelah orang-orang bubar. Ukuran utama adalah kehadiran orang
secara fisik. Mempunyai pimpinan dan tidak memiliki sistem
pembagian kerja. Identitas sosial tenggelam jika orang ikut serta
dalam kerumunan.

b. Jenis Kerumunan
 Artikulasi dengan Struktur Sosial
- Kerumunan Pendengar yang Formal
Mempunyai pusat perhatian dan persamaan tujuan,
tetapi sifatnya pasif. Contoh : penonton film, orang-orang
yang menghadiri khotbah.
- Kerumunan Mahal yang Telah direncanakan
Kerumunan yang tak begitu penting, tetapi mempunyai
persamaan tujuan untuk mencapai kepuasan. Contoh : orang
berpesta, berdansa.
 Kepatuhan terhadap Norma Hukum
- Kerumunan yang Bertindak Emosional
Bertujuan untuk mencapai suatu tujuan tertentu dengan
menggunakan kekuatan fisik yang berlawanan dengan norma-
norma yang berlaku dalam masyarakat. Contoh : kerumunan
tawuran, demonstran.
- Kerumunan yang Bersifat Immoral
Kerumunan yang merendahkan moral manusia.
Contoh : orang mabuk.
 Sifatnya yang Sementara
- Kumpulan yang Kurang Menyenangkan
Menjadikan kehadiran orang lain menjadi halangan
tercapainya maksud seseorang. Contoh : antrean.
- Kumpulan Orang-orang yang Panik
Contohnya adalah kerumunan yang menyelamatkan diri
dari bahaya atau bencana.
- Kerumunan Penonton
Terjadi karena ingin melihat suatu kejadian tertentu
yang tidak direncanakan. Contoh : kerumunan melihat orang
kecelakaan.

2. Publik / Public
Merupakan kelompok yang bukan kesatuan. Terjadi secara tidak
langsung melalui alat komunikasi. Publik mempunyai pengikut lebih luas
dan lebih besar jumlahnya. Aktivitas publik diprakarsai oleh keinginan
individual yang masih mempunyai kesadaran kedudukan sosial dan lebih
mementingkan diri sendiri. Contoh : gosip, desas-desus, surat kabar,
radio, televisi, film, dsb.

 Masyarakat Pedesaan
1. Pengertian Masyarakat Pedesaan
Masyarakat pedesaan adalah masyarakat yang umumnya masih
memegang nilai-nilai kultural kebudayaan dan juga adat luhur yang
mereka ajarkan, sehingga agak tertutup dan susah menerima hal baru.
2. Karakteristik Umum Masyarakat Pedesaan
a. Masih memegang nilai keluhuran keagamaan dan kebudayaan.
b. Warga pedesaan sering kali bergotong royong ketimbang
individualisme.
c. Berkutat dengan hal-hal lama dan cenderung sulit menerima hal baru.
d. Fasilitas tidak selengkap perkotaan.
e. Beberapa akses sulit ditempuh.
f. Menjunjung tinggi norma di daerahnya.
g. Sifat kekeluargaan yang erat.
h. Berbicara apa adanya.
i. Tertutup dalam hal keuangan.
j. Perasaan tidak percaya diri terhadap masyarakat kota.
k. Menghargai orang lain.
l. Demokratis dan religius.

 Kelompok-kelompok Kecil
Timbul dari kelompok besar, karena tidak semua orang mempunyai
kepentingan yang sama. Small group adalah suatu kelompok yang secara
teoritis terdiri dari paling sedikit dua orang, dimana orang-orang saling
berhubungan untuk memenuhi tujuan-tujuan tertentu dan menganggap
hubungan itu penting bagi dirinya. Kelompok ini selalu timbul dalam
kerangka lebih luas, misalnya dalam percabangan partai politik.

 Dinamika Kelompok Sosial


1. Pengertian Dinamika Kelompok Sosial
Dinamika kelompok sosial adalah serangkaian problematika
kehidupan yang dialami oleh individu dan kelompok yang ingin
melakukan bentuk mobilisasi social dengan cepat sehingga engubah
keteraturan sosial yang sudah berjalan lama di masyarakat.

2. Ciri-ciri Dinamika Kelompok Sosial


a. Terjadinya gejala social yang mengarah pada perpecahan.
b. Tersusunnya perubahan struktur social di masyarakat dari sebelum
dan sesudahnya terjadi dinamika.
c. Terbentuknya perubahan sosial baru.
d. Menentang aturan dan nilai sosial di masyarakat.

3. Jenis-jenis Dinamika Kelompok Sosial


a. Dinamika Kecil
Perubahan kecil dalam masyarakat dan berpengaruh pada suatu
kelompok sosial.
b. Dinamika Besar
Dinamika yang terjadi dalam kelompok sosial perubahan maju
ataupun mundur akibat mobilitas sosial.

4. Faktor Penghambat Dinamika Kelompok Sosial


a. Terjadi isolasi.
b. Terdapat keinginan untuk mempertahankan keadaan.
c. Terdapat tradisi yang mengikat.

5. Faktor Pendorong Dinamika Kelompok Sosial


a. Terdapat keinginan anggota kelompok untuk melakukan perubahan.
b. Terjadi pergantian anggota kelompok.
c. Terjadi konflik antar anggota kelompok.
d. Terjadi perubahan lingkungan sosial.
e. Terjadi modernisasi.

6. Aspek Kelompok Sosial


a. Adaptasi  untuk menyesuaikan kelompok dengan perkembangan
zaman.
b. Pencapaian tujuan  dilakukan atas dasar suka rela dengan
kesepakatan tertentu.
c. Integrasi  upaya tetap bersatu dalam kelompok untuk bersatu dan
mewujudkan tujuan yang diimpikan.
d. Pola pemeliharaan dan perluasan  diperlukan agar tidak terjadi
disintegrasi.

7. Contoh Dinamika Kelompok Sosial


a. Menghakimi seseorang berkat adanya rumor maupun gosip yang
beredar. Seperti orang Papua yang dianggap keras, padahal belum
tentu seperti itu. Pandangan ini memicu disintegrasi nasional serta
sebagai wujud diskriminasi.
b. Terdapat pandangan bahwa “Banser (Banom NU) lebih menjaga
Gereja daripada Masjid” yang dapat mengikis persatuan bangsa.
BAGIAN 2

ANALISIS KASUS

A. Kasus 1

Akun BWF (Badminton World Federation) hilang dari instagram karena


terkena report. Ternyata netizen dapat menjadi power murah yang memiliki
pengaruh besar terhadap kehidupan bermasyarakat. Bagaimana pendapat Anda
tentang cara mengatur generasi Z sebagai kelompok sosial tidak teratur agar
dapat memanfaatkan teknologi dalam membentuk perilaku kesehatan?

Menurut saya generasi z ini bisa diibaratkan sebagai kumpulan itik,


dimana berita-berita trending menjadi penggembalanya. Itik itu selalu berjalan
bersamaan mengikuti pecut si penggembala. Begitulah, ketika sesuatu menjadi
booming, mereka berbondong-bondong menyerbunya. Entah itu gosip artis, isu
sistem pemerintah, atau hal lain yang sebenarnya sepele namun mereka besar-
besarkan. Bisa juga mereka belum terlalu paham betul topik yang dibahas, tapi
berlagak yang paling tau.

Untuk mengurangi hal seperti itu ya kita harus pintar-pintar menyerap


suatu informasi, jangan menelannya mentah-mentah. Misalnya masalah
kebencian pada akun BWF, itu hanya akan mengurangi nama baik Indonesia.
Baiknya tenangkan diri dulu, berpikir sebelum mengutarakan. Jangan hanya
jadi pengikut, tapi juga pelopor.

B. Kasus 2
Seiring berjalannya vaksin, banyak kabar hoaks beredar dan memicu
kekhawatiran masyarakat. Sebagai agent of change, seharusnya kita bisa
menghalau kecemasan tersebut. Tentu saja tanpa melalui paksaan, jadi melalui
pembicaraan hati ke hati. Masyarakat juga butuh untuk ditenangkan, dan yang
paling penting contoh nyata. Serta selalu melakukan transparansi dalam
memberitakan program vaksinasi. Bekerja sama dengan media setempat,
karena media pun sering memberikan sedikit bumbu dalam beritanya.
BAGIAN 3

REKOMENDASI

Sebagai kesatuan masyarakat Indonesia yang utuh, sudah seharusnya kita


saling menyokong satu sama lain. Ketika ada sesuatu yang salah, kewajiban kita
untuk membenarkan sesama. Yang membenarkan pun sebaiknya tak
menggunakan kekerasan, dan yang dibenarkan diharapkan dapat bepikiran
terbuka. Kolaborasi sangat diperlukan untuk membangun Indonesia yang lebih
baik.

Anda mungkin juga menyukai