Dosen Pembimbing :
Rendi Editya Darmawan, M. Kep.
Disusun Oleh :
NIM : P27220020154
2020
BAGIAN 1
b. Jenis Kerumunan
Artikulasi dengan Struktur Sosial
- Kerumunan Pendengar yang Formal
Mempunyai pusat perhatian dan persamaan tujuan,
tetapi sifatnya pasif. Contoh : penonton film, orang-orang
yang menghadiri khotbah.
- Kerumunan Mahal yang Telah direncanakan
Kerumunan yang tak begitu penting, tetapi mempunyai
persamaan tujuan untuk mencapai kepuasan. Contoh : orang
berpesta, berdansa.
Kepatuhan terhadap Norma Hukum
- Kerumunan yang Bertindak Emosional
Bertujuan untuk mencapai suatu tujuan tertentu dengan
menggunakan kekuatan fisik yang berlawanan dengan norma-
norma yang berlaku dalam masyarakat. Contoh : kerumunan
tawuran, demonstran.
- Kerumunan yang Bersifat Immoral
Kerumunan yang merendahkan moral manusia.
Contoh : orang mabuk.
Sifatnya yang Sementara
- Kumpulan yang Kurang Menyenangkan
Menjadikan kehadiran orang lain menjadi halangan
tercapainya maksud seseorang. Contoh : antrean.
- Kumpulan Orang-orang yang Panik
Contohnya adalah kerumunan yang menyelamatkan diri
dari bahaya atau bencana.
- Kerumunan Penonton
Terjadi karena ingin melihat suatu kejadian tertentu
yang tidak direncanakan. Contoh : kerumunan melihat orang
kecelakaan.
2. Publik / Public
Merupakan kelompok yang bukan kesatuan. Terjadi secara tidak
langsung melalui alat komunikasi. Publik mempunyai pengikut lebih luas
dan lebih besar jumlahnya. Aktivitas publik diprakarsai oleh keinginan
individual yang masih mempunyai kesadaran kedudukan sosial dan lebih
mementingkan diri sendiri. Contoh : gosip, desas-desus, surat kabar,
radio, televisi, film, dsb.
Masyarakat Pedesaan
1. Pengertian Masyarakat Pedesaan
Masyarakat pedesaan adalah masyarakat yang umumnya masih
memegang nilai-nilai kultural kebudayaan dan juga adat luhur yang
mereka ajarkan, sehingga agak tertutup dan susah menerima hal baru.
2. Karakteristik Umum Masyarakat Pedesaan
a. Masih memegang nilai keluhuran keagamaan dan kebudayaan.
b. Warga pedesaan sering kali bergotong royong ketimbang
individualisme.
c. Berkutat dengan hal-hal lama dan cenderung sulit menerima hal baru.
d. Fasilitas tidak selengkap perkotaan.
e. Beberapa akses sulit ditempuh.
f. Menjunjung tinggi norma di daerahnya.
g. Sifat kekeluargaan yang erat.
h. Berbicara apa adanya.
i. Tertutup dalam hal keuangan.
j. Perasaan tidak percaya diri terhadap masyarakat kota.
k. Menghargai orang lain.
l. Demokratis dan religius.
Kelompok-kelompok Kecil
Timbul dari kelompok besar, karena tidak semua orang mempunyai
kepentingan yang sama. Small group adalah suatu kelompok yang secara
teoritis terdiri dari paling sedikit dua orang, dimana orang-orang saling
berhubungan untuk memenuhi tujuan-tujuan tertentu dan menganggap
hubungan itu penting bagi dirinya. Kelompok ini selalu timbul dalam
kerangka lebih luas, misalnya dalam percabangan partai politik.
ANALISIS KASUS
A. Kasus 1
B. Kasus 2
Seiring berjalannya vaksin, banyak kabar hoaks beredar dan memicu
kekhawatiran masyarakat. Sebagai agent of change, seharusnya kita bisa
menghalau kecemasan tersebut. Tentu saja tanpa melalui paksaan, jadi melalui
pembicaraan hati ke hati. Masyarakat juga butuh untuk ditenangkan, dan yang
paling penting contoh nyata. Serta selalu melakukan transparansi dalam
memberitakan program vaksinasi. Bekerja sama dengan media setempat,
karena media pun sering memberikan sedikit bumbu dalam beritanya.
BAGIAN 3
REKOMENDASI