Anda di halaman 1dari 9

Lomba debat sejarah (Mosi, Aspek Penilaian, dan Peraturan Lomba)

A. DEBAT SEJARAH
A. Peraturan
1. Tempat : Medan Nan Balinduang Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas.
2. System debat menggunakan Format Australian Parliamentary.
3. Setiap sesi terdiri dari dua tim yaitu pemerintah dan oposisi beranggotakan tiga orang.
4. Mosi dalam format ini diberikan dalam bentuk pernyataan yang harus didukung oleh pihak
pemerintah dan ditentang oleh pihak oposisi.
5. Seluruh tema debat bersifat umum, sejarah, sosial dan budaya.

B. Urutan debat (4 Termen)


- Pembicara pertama pihak Pemerintah : 2 menit 30 detik
- Pembicara pertama pihak Oposisi : 2 menit 30 detik

- Pembicara kedua pihak Pemerintah : 2 menit 30 detik


- Pembicara kedua pihak Oposisi : 2 menit 30 detik

- Pembicara ketiga pihak pemerintah : 2 menit


- Pembicara ketiga pihak Oposisi : 2 menit

- Pidato penutup pihak Pemerintah : 2 menit


- Pidato penutup pihak Oposisi : 2 menit

C. Aspek penilaian :
Persentase penilaian debat terdiri dari :
1. Matter (40%)
 Pendapat yang disampaikan harus logis dan definitif.
 Pendapat harus relevan dengan topik.
 Pendapat harus dapat dibuktikan dengan fakta-fakta, konsep, pendapat para ahli atau hasil penelitian
maupun survey.
2. Manner (40%)
 Penggunaan Bahasa Indonesia baku.
 Pengaturan suara, meliputi : Volume suara, pengaturan nafas, tekanan suara, artikulasi, kejelasan
bahasa.
 Penggunaan bahasa, meliputi :
#Fasih dalam pengucapan dan intonasi suara.
#Keakuratan grammar dan tata bahasa (jika menyelipkan Bahasa Inggris).
#gaya bahasa dalam menggunakan peribahasa dan istilah-istilah.
#pemilihan kata yang tepat dan sopan.
 Bahasa tubuh, meliputi : cara berdiri, mimik wajah, pandangan mata, gerakan tangan, kaki, kepala,
bahu, dsb.
 Pengaturan emosi, keluwesan ekspresi, ungkapan semangat, percaya diri, dsb.
3. Method (20%)
 Penataan dan pengorganisasian ide/gagasan pendapat.
 Cara penyajian ide/gagasan berupa kronologis, spasial,sebab akibat, dsb.

D. Tema/Mosi Debat
1. Spekulasi yang menyebutkan teori konspirasi Pemimpin Partai Nazi Jerman Adolf Hitler
meninggal di Indonesia membuat fakta sejarah dunia sedikt goyah. Sebelumnya, pimpinan Partai
Nazi berjuluk Fuhrer itu diyakini tewas bunuh diri dengan cara menembakkan diri pada tanggal
30 April 1945 di sebuah bunker di Berlin.

# Pro/Pemerintah : Hitler meninggal di Surabaya, Indonesia.


#Oposisi : Hitler meninggal di sebuah Bunker di Berlin, Jerman.

2. Kartini bukan ancaman bagi Belanda karena tidak terlibat perang fisik. Itu sebabnya baru setelah
14 tahun kematian Kartini, Belanda menerbitkan buku “Habis Gelap Terbitlah Terang” dengan
tujuan merusak tatanan sejarah Bangsa Indonesia. Kartini sebagai lambang emansipasi wanita di
Indonesia sebenarnya lebih kepada konstruksi orang-orang Belanda. Banyak pendapat yang
menyatakan begitu banyak pahlawan-pahlawan wanita yang lebih pantas disebut tokoh emansipasi
wanita di Indonesia.

#Pro/Pemerintah : setuju Kartini adalah tokoh emansipasi wanita.


#Oposisi : tidak setuju, karena masih banyak pahlawan wanita yang lebih berdedikasI
daripada kartini.

3. Melihat kondisi Kota Jakarta yang semakin carut-marut diberbagai sektor dan ketimpangan sosial
yang semakin tidak terkendali menyebabkan munculnya wacana untuk memindahkan Ibukota
negara.

#Pro/pemerintah : Pindahkan Ibukota Negara.


#Oposisi : jangan pindahkan.

4. Tahun 1882, Ignatius L. Donnelly mengenalkan karyanya, Atlantis: The Antediluvian World .
Karya Donnelly ini menarik perhatian berbagai kalangan. Ia berpendapat bahwa Benua Atlantis
yang hilang dulunya berada di wilayah Karibia, Amerika Tengah. Namun baru-baru ini, dalam
bukunya “Atlantis The Lost Continent Finally Found”, Prof. Arysio Santos (Geolog & Fisikawan
Nuklir Brazil) meyakini bahwa Atlantis yang hilang adalah Indonesia.

#Pemerintah : Atlantis terletak di Indonesia !


#Oposisi : Atlantis terletak di Karibia !

5. Serbuan teknologi seperti gadget, televisi, kendaraan pribadi hingga hiburan seperti drama, acara
gosip, iklan berbagai produk dan musik yang sebagian besar di Impor dari luar negeri dapat
membuat produsen Indonesia tidak laku bahkan gulung tikar. Setujukah saudara jika segala
produk asal luar negeri di larang masuk ke Indonesia agar produsen Indonesia bisa menjadi
penguasa pasar di negerinya sendiri ?

#Pro/pemerintah : Produk asal luar negeri dilarang masuk Indonesia.


#Oposisi : produk asal luar negeri biarkan masuk Indonesia.

6. Media sosial seperti BBM, instagram, facebook, twitter, path dan sebagainya membuat rakyat
Indonesia menjadi pemalas. Setujukah saudara dengan pernyataan tersebut ?

#Pro : Rakyat akan menjadi pemalas.


#Oposisi : Rakyat tidak akan menjadi pemalas jika digunakan seperlunya.

7. Penggunaan dan pembelajaran bahasa asing dalam komunikasi sehari-hari terkesan bahwa
seseorang kurang menghargai Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan satu-satunya bahasa
resmi Indonesia sebagaimana telah tertulis dalam “Sumpah Pemuda” poin ketiga. Setujukah
saudara jika orang yang menggunakan bahasa asing dalam komunikasi sehari-hari tidak
mengindahkan sumpah pemuda ?

#Pro/pemerintah : Orang Indonesia pengguna bahasa asing tidak mengindahkan Sumpah Pemuda
#Oposisi : Wajar-wajar saja berbahasa asing di era modern sekarang ini.

8. Setujukah saudara jika Ujian Nasional (UN) ditiadakan ?

#Pro/pemerintah : setuju UN ditiadakan.


#Oposisi : Lanjutkan UN.

9. Dalam rapat paripurna Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) pada 26 september 2014 memutuskan
bahwa kepala-kepala daerah tidak lagi dipilih langsung oleh rakyat namun kembali dipilih oleh
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) seperti sebelum 2005. Itu berarti rakyat tidak bisa
lagi menyalurkan suaranya langsung ke Tempat Pemungutan Suara untuk memilih kepala
daerahnya. Setujukah saudara dengan keputusan sidang paripurna DPR tersebut?

#Pro/pemerintah : Kepala daerah dipilih oleh DPRD.


#Oposisi : Kepala daerah dipilih langsung oleh rakyat melalui pemilihan umum.

10. Terlalu berlebihan dalam memberikan pelajaran Sejarah Nasional di sekolah-sekolah dapat
mengakibatkan berkurangnya rasa nasionalisme pada diri siswa sekolah. Hal ini dikarenakan siswa
akan mulai bosan dan tidak berminat mencari tahu sejarah bangsanya sendiri. Setujukah saudara
jika jam belajar untuk mata pelajaran Sejarah Nasional di sekolah-sekolah dipersingkat ?

#Pro/pemerintah : Sebaiknya jam pelajaran Sejarah Nasional dipesingkat/dikurangi.


#Oposisi : Sebaiknya jam pelajaran Sejarah Nasional jangan dipesingkat/dikurangi.

11. Model pendidikan seperti sekolah internasional justru akan membuat siswa di sana tidak bangga
dengan negaranya sendiri karena selalu bergaya dan berkomunikasi layaknya orang barat dan
bahkan tidak mengenal budaya bangsanya sendiri. Setujukah saudara jika sistem sekolah
internasional ditiadakan?

#Pro/pemerintah : hapus system sekolah internasional.


#Oposisi : pertahankan system sekolah internasional.
12. Setujukan saudara jika koruptor dihukum mati ?

#Pro/pemerintah : Setuju dihukum mati.


#Oposisi : atas nama kemanusiaan, jangan dihukum mati.

13. Setujukah saudara dengan kurikulum 2013 ?

#Pro/pemerintah : setuju dengan kurikulum 2013.


#oposisi : tidak setuju dengan kurikulum 2013.

14. Fenomena yang terjadi bahwa syarat mutlak menjadi presiden Indonesia adalah orang Jawa yang
islam, padahal Indonesia adalah negara multicultural atau beragam. Kenyataan tersebut jelas tidak
adil bagi seluruh rakyat Indonesia. Setujukah saudara jika hanya orang Jawa saja yang bisa menjadi
Presiden Indonesia ?

#Pro/pemerintah : setuju jika orang jawa saja yang bias menjadi Presiden Indonesia.
#Oposisi : tidak setuju karena Indonesia adalah Negara multicultural.

15. Menurut saudara sudah siapkah Indonesia dalam mengikuti Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015 ?

#Pro/pemerintah : Indonesia sudah siap menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015.


#Oposisi : Indonesia belum siap menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015.

16. Investasi atau penanaman modal asing di tanah air Indonesia merupakan bentuk penjajahan
modern bangsa barat terhadap Indonesia sekarang ini. Setujukah saudara ?

#Pro/pemerintah : Investasi asing menguntungkan Indonesia, jadi tidak apa-apa.


Oposisi : Investasi asing adalah bentuk penjajahan modern

17. Pantaskah Seoharto diberi gelar Jenderal Besar ?

#Pemerintah : Setuju diberi gelar !


#Oposisi : Tidak pantas diberi gelar !

18. Peristiwa GAM, OPM serta RMS merupakan cerminan runtuhnya bhineka tunggal ika di
Indonesia. Setujukah saudara ?

#Pro/pemerintah : peristiwa tersebut sama sekali tidak menunjukkan runtuhnya bhineka tunggal
ika.
#Oposisi : setuju jika peristiwa diatas cerminan runtuhnya bhineka tunggal ika.

19. Putra Minangkabau bernama Tan Malaka merupakan orang pertama yang mencetuskan gagasan
republik sebagai sistem pemerintahan nasional. Presiden Soekarno mengangkat Tan Malaka
sebagai Pahlawan Nasional pada 28 Maret 1963. Namun, rezim Orde Baru menghapus namanya
dari pelajaran sejarah sekolah. Rezim Orde Baru menganggap Tan Malaka sebagai tokoh partai
yang terlibat pemberontakan.

#Pro/pemerintah : Tan Malaka adalah Pahlawan.


#Oposisi : Tan Malaka adalah Pengkhianat.

20. Peran mamak sebagai panutan kemenakan dewasa ini semakin luntur di Minangkabau,
perkembangan zaman dan pertemuan dengan berbagai budaya lain turut menjadi penyebab hal ini
terjadi. Banyak mamak sekarang seakan tidak tahu-menahu dengan kemenakannya dan hanya
bertanggung jawab terhadap anaknya sendiri.

#Pro/pemerintah : Mamak harus kembali ke peran aslinya dalam adat Minangkabau.


#Oposisi : Hal itu wajar terjadi, karena zaman telah berubah.
Berbagai Cara Busuk Memenangkan Diskusi
Posted by sora9n under Dakwah, Gila, Satire
[66] Comments

Ditulis oleh Sousakiy I.M.

[Post ini sebagian terinspirasi dari beberapa diskusi di sini, di sini, dan di sini]

Pernahkah Anda merasa buntu dalam berdiskusi? Lawan Anda terlalu cerdas sehingga Anda
selalu kalah dalam diskusi?

Pernahkah Anda merasa menghadapi argumen yang kokoh bagaikan gunung, dan tak tembus
seperti benteng Tentara Salib sekian abad lalu? Argumen tersebut demikian logis, kokoh, dan
masuk akalnya sehingga pendapat Anda begitu kerdil dan lemah di hadapannya. Tak ada jalan
keluar — Anda sepertinya sudah pasti akan kalah dalam debat tersebut.

Tapi, jangan menyerah!! Ketika Anda berhadapan dengan argumen sehebat apapun, selalu ada
jalan keluar. Ikuti penjelasan berikut ini, dan jadilah pemenang!!

Cara Pertama: Cari Kelemahan Lawan Bicara Anda, dan Jatuhkan Dia dengan Itu

Istilah kerennya, Argumentum ad Hominem.

Semua orang pasti punya kelemahan. Punya rasa malu. Punya sisi buruk dalam hidup. Nah,
sekarang saatnya Anda mengeksploitasi semua kelemahan tersebut. Jangan biarkan lawan bicara
Anda menertawakan Anda dan memandang Anda seperti kutu di sol sepatunya.
Lawan bicara Anda mungkin selalu meneror Anda dengan pertanyaan menjengkelkan —
misalnya, pertanyaan legendaris “bener nggak sih, agama kita melarang umatnya berpacaran?”
Padahal agama mazhab Anda jelas-jelas menyatakan demikian. Kebenarannya sudah terbukti,
lintas generasi, dari ulama terdahulu hingga zaman sekarang. Tak seharusnya hal itu

diperdebatkan!! Orang itu pasti salah!!

Sekarang, Anda cari segala kelemahannya. Ah, ada! Orang itu ternyata hanyalah seorang
mahasiswa biasa. Mahasiswa ngerti apa urusan agama? Omongannya pasti salah!!

Itu dia kelemahannya — nyatakan dia sebagai seorang mahasiswa kesurupan, agar lebih afdhol.
Maka, jawaban Anda idealnya akan seperti berikut:

“Saya nggak perlu dengerin ocehan mahasiswa kesurupan macem ente.”

Maka, rekan Anda itu akan jengkel sendiri mendengarnya. Dan Anda pun sukses menyarangkan
satu argumentasi dengan telak!!

Nggak nyambung? Ah, memang iya. Tapi itu tetap kebenaran kan? Fakta bahwa ia mahasiswa
kesurupan memang tidak berhubungan dengan “hukumnya berpacaran” yang ia tanyakan — tapi
Anda tetap bisa memenangkan diskusi kok.

Logika? Apa itu?

(+) “Maaf Pak, kayaknya keyakinan bahwa matahari mengelilingi bumi itu perlu direvisi, deh.”

(-) “Ah, mana mungkin. Kamu ini ngerti apa dibandingkan ulama saya yang tinggal di
Timteng?”

(+) “Demi Allah, Teleskop NASA sudah menunjukkan bahwa tata surya itu mengelilingi
matahari Pak!!”

(-) “Kamu lebih percaya sama teleskop NASA, daripada sama ulama!!??”

Cara Kedua: Jatuhkan Dia dengan Argumennya sendiri!

Sebetulnya tidak persis seperti judulnya, tapi bisa dibayangkan seperti ini.

(+) “Seharusnya kita mempelajari dulu teologi agama lain secara detail, daripada langsung
mengkafirkan mereka tanpa tedeng aling-aling.

(-) “Apa? Bicara apa kamu? Jangan-jangan kamu ini antek liberal ya?”
Dengan demikian, si pembicara pertama langsung jadi ‘tertuduh’. Mungkin dia cuma berusaha

belajar obyektif, tapi itu kan bukan urusan Anda. Pokoknya™, Anda menang!!

Cara Ketiga: Serahkan pada yang Ahli

Kalau Anda sudah mengerahkan semua kemampuan Anda, dan ternyata Anda tetap terpojok
dalam diskusi, ada jalan keluar yang cukup mudah. Serahkan saja pada ahlinya! Anda bebas dari
masalah, dan lawan diskusi Anda (mungkin) bisa mendapat masukan yang bagus, langsung dari
‘ahlinya’.

Contohnya bisa diringkas seperti ini.

(+) “Saya yakin itu benar. Kalau ente nggak percaya, silakan debat langsung pada kiai saya. Biar
dia yang jelaskan.”

Jelas ini cara yang paling jitu. Pertama, Anda tak perlu capek-capek berpikir. Kedua, Anda tak
perlu capek-capek menjawab. Dan, ketiga — Anda mendapat kesempatan menyebarkan
kepiawaian guru Anda pada orang lain!!

Berbakti pada guru itu perbuatan mulia, betul?

Cara Keempat: Berkaca Pada Sejarah

Lawan bicara Anda meneror Anda dengan pertanyaan berat. Katanya, agama Anda adalah agama
besar di dunia, dengan jumlah penganut sekitar dua milyar jiwa. Tetapi, mengapa banyak
pemeluknya yang tinggal di negara miskin? Mengapa pemeluknya sendiri bolak-balik dicap
radikal, teroris dan kampungan? Sementara, yang kaya malah asyik berfoya-foya laiknya
pangeran Arab di negeri modern.

Nah, lawan bicara Anda bertanya. Semengenaskan itukah kondisi umat Anda, yang, katanya,
merupakan ‘umat terbaik’ ?

Anda kehabisan ide. Bingung? Tak usah khawatir! Ingatlah akan kebesaran umat Anda di masa
lalu!! Langsung muntahkan sebagai serangan balik!!

(+) “Kalian, umat Muslim, sungguh aneh. Kalian memiliki seperangkat hukum yang lengkap,
dan penganut yang banyak. Bahkan, kalian menjadi agama mayoritas di beberapa negara Asia
dan Afrika. Tetapi, mengapa kalian justru seolah tenggelam di kancah dunia?”

(-) “Sebenarnya tidak begitu. Di masa lalu, umat kami pernah sangat berkuasa, dan juga sangat
maju di bidang IPTEK. Pencapaian itu sangat hebat — kami memiliki ilmuwan semacam Al-
Khwarizmi, Ibnu Sina, dan lain-lain, yang sulit dicari tandingannya di dunia Barat.”
Ah, betapa indahnya masa lalu. Anda bahkan bisa menangkis keburukan masa kini dengan
segala kenangan indah tersebut — sampai-sampai Anda bisa lupa bangun dari mimpi indah itu.

Cara Kelima: Ambil Pendapat dari Para Ahli, dan Lontarkan

Ini berlaku terutama pada pembahasan yang mencakup sosial, politik, dan agama. Di dunia yang
sifatnya tidak eksak itu tidak seperti matematika, fisika, dan elektronika, pendapat para ahli bisa
saja berbeda daripada kenyataan aslinya.

Ada kelebihan jika Anda memakai cara ini. Pertama, Anda menyandarkan pendapat Anda pada
orang yang memang “ahlinya”, sehingga lawan bicara Anda tidak bisa mendebat lebih lanjut.
Kedua, Anda akan dianggap cerdas karena dapat mengutip dengan persis ucapan ahli yang
berkompeten!!

Contoh penerapannya seperti berikut ini:

(+) “Umat Islam kok sekarang pada eksklusif ya? Banyak yang sibuk ibadah sendiri, dan tidak
mau membaur ke masyarakat dan tetangga.”

(-) “Menurut Ulama X, seharusnya tidak begitu. Beliau sendiri menekankan pentingnya berbuat
baik pada tetangga, karena begitulah teladan dari Rasul. Ditambah lagi, tetanggalah yang akan
menjadi penolong pertama kita di kala sulit.”

(+) “Tapi, mengapa keluarga Y di ujung sana itu begitu tertutup? Suaminya sering
pergi,sementara istrinya mengurung diri saja di rumah.”

Tidak mengubah kenyataan sih; tapi setidaknya bisa melegakan perasaan Anda — bahwa umat
Anda sebenarnya dianjurkan untuk tidak berbuat demikian.

Padahal, perbuatan itu jauh lebih bermakna daripada kata-kata, betuuul??

***

… dan disinilah akhirnya. Anda sudah menerapkan semua cara di atas. Tetapi, semuanya mentah
— ANDA GAGAL!!

Lawan bicara Anda berhasil mementahkan semua argumen Anda. Maka, inilah saatnya Anda
mengeluarkan sebuah jurus terakhir. Jurus yang paling dahsyat, dan merupakan kombinasi dari
semua trik di atas…


Cara Terakhir: Bantai Babi Buta!!!

Anda mungkin kalah telak. Semua argumen Anda gagal. Anda tak bisa menerima kenyataan
bahwa umat terbaik kebanggaan Tuhan Anda ternyata terpuruk bagaikan buih di lautan.

Lawan Anda bangga dan menertawakan Anda, yang cuma bisa copy-paste dari internet — tanpa
bisa menulis pendapat Anda sendiri dengan runtut. Bagaimana caranya melarikan diri dari
masalah ini?

Tak ada cara lain: bantai secara membabi buta!! Nyambung nggak nyambung, peduli amat!!

(+) “Katanya umat terbaik? Kok sekarang masih gini-gini aja sih?”

(-) “Masih mendingan umat gue kali yee… seenggaknya nggak main bikin murtad orang. Lagian
ni agama keluar paling terakhir, udah pastilah jadi yang paling sempurna….!!!”

Mungkin belakangan umat Anda bakal mendapat sebutan sebagai umat bodoh dan keras kepala,
tapi peduli amat. Dalam keadaan gawat, semua bisa jadi halal kan?

***

Dan, demikianlah akhirnya pembahasan kita kali ini. Mudah-mudahan bisa bermanfaat bagi yang
membacanya.

Semoga Allah selalu memberi hidayah pada kita semua — dari yang segala tersurat maupun
yang tersirat; dari yang tegas maupun yang halus, dan dari yang terang-terangan maupun yang
satire dan ironik.

Amin.

Anda mungkin juga menyukai