Anda di halaman 1dari 4

MENGKRITIK BUKU ARIEF RACHMAN “GURU”

A. Identitas Buku

Judul : Arief Rachman GURU


Penulis : Ukim Komarudin
Penerbit : Esensi Erlangga Group
Tahun : 2015

Buku yang diluncurkan Arif Rahman Guru yang diluncurkan Esensi, imprint dari
Erlangga Group, merupakan esensi dari pemikiran Arief Rachman mengenai pendidikan
Indonesia, berisikan wejangan yang diperuntukkan bagi guru secara umum, dan praktisi
pengelola instansi pendidikan secara khusus.
Disertai tahapan dan penerapan yang teruji dari pengalaman beliau, beberapa
wejangan ini tentunya akan dapat membantu setiap pendidik untuk membangun kompetensi
dirinya dan juga instansi yang menaunginya, dengan harapan, upaya kolektif tersebut pun
kelak akan memproyeksikan masa depan yang lebih baik, bagi pendidikan dan peradaban
masyarakat Indonesia.
Melalui tangan Ukim Komarudin, seluruh wejangan tersebut disusun dan dibahasakan
dengan padat dan mudah dicerna, serta dilengkapi dengan pembagian bab yang masing-
masing mengkhususkan kepada unsur-unsur krusial dalam profesi guru, yaitu “Mereka:
Catatan Mengenai Siswa”, “Kami: Catatan Mengenai Tenaga Pendidik”; dan “Kita: Catatan
Mengenai Manajemen Pendidikan”.
Salah satu kutipan yang dikatakan oleh Arief Rachman dalam buku Arief Rachman:
Guru," Jangan biarkan sekolah terselenggara Asal Jalan , atau, yang lebih menakutkan, dan
jangan sampai terjadi, sekolah terselenggara Asal-Asalan!. Itu diungkapkan atas
kecemasannya mengenai pengelolaan pendidikan, kompetensi, visi dari profesi pendidik, dan
masih banyak lagi.
Perjuangannya bergelut selama 50 tahun di dunia pendidikan, termasuk menjadi
pengajar, guru besar Universitas Negeri Jakarta, dan duta UNESCO, seolah tak surut untuk
kembali menyuarakan hal-hal krusial yang perlu dikembalikan ke fitrahnya, yaitu guru harus
sanggup untuk selalu digugu dan ditiru oleh sekitarnya.
B. Kritik

Pertama yang bertema Mereka banyak catatan tentang siswa dari sikap unggul
keterpelajaran terdidik 9 sikap unggul keterpelajran yang terdidik dari ilmunya sebagai
berikut : integrity (setia kepada ilmu), curiosity (ingin tahu lebih luas/banyak), faith in reason
(percaya kepada nalar), independen (mandiri), courage (berani karena benar), responsibillity
(tanggung jawab), humality (rendah hati), empathy (peka terhadap lingkungan),
perseverrance (tahan uji).
Kedua pada tema yang berjudul Kami Iman, ilmu, dan Amal adalah 3 hal dengan
iman, seseorang bisa memilah baik buruk dari semua pilihannya, selaras dengan agama yang
dianutnya. Dengan ilmu, seseorang mampu membedakan apa yang benar, dan apa yang salah,
sehingga keputusannya dalam hidup semakin bermakna. Dengan amal, seseorang mampu
mengenal kekuatannya, untuk menjadi manusia yang berharkat dan bermartabat.
Ketiga yang bertema Kita (catatan tentang manjemen pendidikan), pada pembahasan
Kriteria Penetapan Visi pada halaman 118-121, terdapat singkatan dari SMART,PURE,dan
CLEAR.ketiga poin tersebut belum memiliki penjelasan yang jelas dan contoh nyata dari
kasus yang ada. Sama halnya seperti halaman 139-141 mengenai penyusunan sebuah
program belum memiliki penjelasan yang cukup jelas dan contoh nyata dari kasus yang
ada/pernah terjadi, sehingga lebih memudahkan untuk dimengerti.

Pada halam 166 terdapat empat pilar pendidikan yang drancang oleh UNESCO :
1. Learning to know
2. Learning to do
3. Learning to be
4. Learning to live together

Penting bagi setiap insan yang berupaya memahami layanan pendidikan berkualitas
untuk mengenali kriteria guru yang diharapkan dapat memberi layanan optimal bagi peserta
didik. Adapun kriteria guru yang baik dengan rumus 3A yakni : Attendance ( Kehadiran ),
Attitude (Sikap), Achievement ( Prestasi ).
Prof. Dr. H. Arief Rachman, M.Pd Memberikan kunci rahasia untuk menjadi seorang
pembelajar yang sukses,berupa nilai-nilai dan semangat yang harus ditanamkan diri :

1. Bersungguh-sungguh dalam mengerjakan sesuatu


2. Dorongan Untuk Prestasi
3. Rasa ingin selalu belajar dan mengembangkan diri
4. Berani Menyatakan kebenaran
5. Rendah hati dalam menjalani setiap sisi kehidupan
6. Optimis
7. Sabar
8. Mampu bekerja dalam kelompok

Hakikat tujuan pendidikan menurut pak Arief Rachman terdapat lima potensi yang perlu
dikembangkan melalui pendidikan,diantaranya :
1. Keunggulan Spiritualitas (Spilitualitas Strength)
2. Sensitivitas Emosional (Emotional Sensitivity)
3. Kekuatan Intelektualitas ( Intellectual Power)
4. Kelekatan Sosial ( Social Cohesiveness)
5. Kesehatan Fisik

Kelebihan Buku Ukim Komarudin

1. Terdapat banyak gambar dan warna yang membuat saya minat dan tidak bosan
membaca nya
2. Banyak mengisahkan tentang guru tapi juga peserta didik
3. Pada buku juga terdapat kisah seorang Arief Rachman yang sebagai tokoh
pendidikan yang terkenal
4. Setiap sub judul banyak terdapat kata-kata motivasi
5. Pengarang,penyambut, dicantumkan beserta photonya secara jelas
6. Kalimat-kalimat yang ditulis membuat mata tersihir untuk membaca sampai
selesai

Kekurangan Buku Ukim Komarudin

1. Terdapat kata-kata yang sulit dimengerti


2. Kesimpulan tidak dicantumkan dibuku
3. Penjelasan yang sedikit kurang jelas

Anda mungkin juga menyukai