Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

OBAT ANTIDIABETES (INSULIN)

Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Farmakologi


Dosen Pengampu : Dr. Gunawan Pamuji W. S. Apt.

DISUSUN OLEH:

1. Anita Dwi Cahyaningsih (P27220020143)


2. Fathiya Rahadatul Aisy (P27220020154)
3. Fitri Damayanti Prastyaningrum (P27220020156)
4. Rosein Shafarindah Rahayu (P27220020175)
5. Zanuar Angga Purnama (P27220020180)

KELOMPOK 1

1BD4 KEPERAWATAN

SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN

POLTEKKES KEMENKES SURAKARTA

2021
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kemudahan pada kami, sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Sholawat serta salam semoga
tercurahkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-nantikan syafa’atnya di
akhir nanti. Kami mengucapkan syukur atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu berupa
sehat fisik, akal maupun pikiran. Oleh karena-Nya kami mampu menyelesaikan makalah
berjudul “Obat Antidibetes (Insulin)”.

Tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. Gunawan Pamuji W. S. Apt.
selaku dosen pembimbing kami. Serta keluarga dan teman-teman yang senantiasa
mendukung dari balik layar. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna. Untuk itu, kami memohon maaf apabila terdapat banyak kesalahan dalam makalah
ini. Kami mengharapkan kritik serta saran dari pembaca, supaya kedepannya kami bisa lebih
baik lagi. Terimakasih.

Di Tempat, 26 Maret 2021

Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Restyana Noor Fatimahmengatakan Diabetes Melitus adalahpenyakit yang ditandai
dengan terjadinya hiperglikemia dan gangguan metabolisme karbohidrat, lemak, dan
protein yang dihubungkan dengan kekurangan secara absolut atau relatif dari kerja dan
atau sekresi insulin.Gejala yang dikeluhkan pada penderita Diabetes Melitus yaitu
polidipsia,poliuria,polifagia,penurunan berat badan, dan kesemutan.
International Diabetes Federation(IDF) menyebutkan bahwa prevalensiDiabetes
Melitus di dunia adalah 1,9% dan telah menjadikan DM sebagai penyebab kematian
urutan ke tujuh di dunia sedangkan tahun 2012 angka kejadian diabetes etaboli didunia
adalah sebanyak 371 juta jiwa dimana proporsi kejadian diabetes etaboli tipe 2 adalah
95% dari populasi dunia yang menderita diabetes mellitus. Hasil Riset Kesehatan Dasar
pada tahun 2008, menunjukan prevalensi DM di Indonesia membesar sampai 57%.
Tingginya prevalensi Diabetes Melitus tipe 2disebabkan oleh faktor risiko yang tidak
dapat berubah misalnya jenis kelamin, umur, dan faktor etabol yang kedua adalah
faktor risiko yang dapat diubah misalnya kebiasaan merokok tingkatpendidikan,
pekerjaan, aktivitas fisik, kebiasaan merokok, konsumsi etabol, Indeks Masa Tubuh,
lingkar pinggang dan umur(dalamRestyana Noor Fatimah, 2015).

B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan diabetes etaboli?
2. Apakah yang dimaksud dengan obat diabetes (terapi insulin)?
3. Bagaimana mekanisme kerja obat diabetes (insulin)?
4. Bagaimana prinsip terapi insulin?
5. Apa saja penggolongan terapi insulin?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan diabetes etaboli
2. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan obat diabetes (terapi insulin)
3. Untuk mengetahui bagaimana mekanisme kerja obat diabetes (insulin)
4. Untuk mengetahui prinsip terapi insulin
5. Untuk mengetahui penggolongan terapi insulin
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Diabetes Melitus


Diabetes mellitus adalalah gangguan etabolism yang secara etabol dan klinis
termasuk heterogen dengan manifestasi berupa hilangnya toleransi karbohidrat, jika
telah berkembang penuh secara klinis maka diabetes mellitus ditandai dengan
hiperglikemia puasa dan postprandial, aterosklerosis dan penyakit etaboli
mikroangiopati. Diabetes etaboli adalah kelompok penyakit etabolism yang
dikarakterisasi oleh hiperglikemia akibat dari efek sekresi insulin, atau karena kerja dari
insulin maupun keduanya. Diabetes etaboli juga disebutkan sebagai sindrom klinis
yang dikarakterisasi dengan hiperglikemia baik karena defisiensi insulin etaboli atau
etaboli, atau kombinasi dari resistensi insulin dan ketidakcukupan sekresi insulin
untuk kompensasi (ADA, 2012).
Diabetes Melitus tipe 1 adalah penyakit gangguan etabolis yang ditandai oleh
kenaikan kadar gula darah akibat destruksi (kerusakan) sel beta pancreas karena suatu
sebab tertentu yang menyebabkan produksi insulin tidak ada sama sekali sehingga
penderita sangat memerlukan tambahan insulin dari luar. Diabetes Mellitus Tipe 2
merupakan penyakit hiperglikemi akibat insensivitas sel terhadap insulin. Kadar insulin
mungkin sedikitmenurun atau berada dalam rentang normal. Karena insulin tetap
dihasilkan oleh sel-sel beta etaboli, maka diabetes mellitus tipe II dianggap sebagai
non insulin dependent diabetes mellitus.

B. Definisi Obat-obatan Diabetes (Terapi Insulin)


Insulin merupakan protein kecil dengan berat molekul 5808 pada manusia. Insulin
mengandung 51 asam amino yang tersusun dalam dua rantai yang dihubungkan dengan
jembatan disulfide, terdapat perbedaan asam amino kedua rantai tersebut. Untuk pasien
yang tidak terkontrol dengan diet atau pemberian hipoglikemik oral, kombinasi insulin
dan obat-obat lain bisa sangat efektif. Insulin kadangkala dijadikan pilihan sementara,
misalnya selama kehamilan. Namun pada pasien DM tipe 2 yang memburuk,
penggantian insulin total menjadi kebutuhan. Insulin merupakan etabol yang
mempengaruhi etabolism karbohidrat maupun metabolismeprotein dan lemak. Fungsi
insulin antara lain menaikkan pengambilan glukosa ke dalam sel-sel sebagian besar
jaringan, menaikkan penguraian glukosa secara oksidatif, menaikkan pembentukan
glikogen dalam hati dan otot serta mencegah penguraian glikogen, menstimulasi
pembentukan protein dan lemak dari glukosa.
Terapi insulin adalah terapi yang digunakan untuk penderita Diabetes Melitus tipe
1, penderita Diabetes Melitus tipe 1 harus mendapat insulin eksogen (insulin yang
disuntikkan dan merupakan suatu produk farmasi) untuk membantu agar etabolism
karbohidrat di dalam tubuhnya dapat berjalan normal. Terapi insulin dapat diberikan
secara tunggal (satu macam) berupa insulin kerja cepat (rapid acting insulin), kerja
menengah (intermediate acting), kerja panjang (long acting), atau insulin campuran
tetap (premixed insulin) (PERKENI, 2015).

C. Mekanisme Kerja Obat Diabetes (Insulin)


Insulin mempunyai peran yang sangat penting dan luas dalam pengendalian
metabolise. Insulin yang disekresikan oleh sel-sel ß pancreas diinfuskan ke dalam hati
melalui vena porta, yang kemudian akan didistribusikan ke seluruh tubuh melalui
peredaran darah.
Efek kerja insulin yang sudah sangat dikenal adalah membantu transport glukosa
dari darah kedalam sel. Kekurangan insulin menyebabkan glukosa darah tidak dapat
atau terhambat masuk ke dalam sel. Akibatnya, glukosa darah akan meningkat, dan
sebaliknya sel-sel tubuh kekurangan bahan sumberenergi sehingga tidak dapat
memproduksi etabo sebagaimana seharusnya.
Disamping fungsinya memantu transport glukosa masuk ke dalam sel, insulin
mempunyai pengaruh yang sangat luas terhadap etabolism, baik etabolism
karbohidrat dan lipid, maupun etabolism protein dan mineral. Insulin akan
meningkatkan lipogenesis, menekan lipolisis, serta meningkatkan transport asam amino
masuk ke dalam sel. Insulin juga mempunyai peran dalam modulasi transkripsi, sintesis
DNA dan replikasi sel. Itu sebabnya, gangguan fungsi insulin dapat menyebabkan
pengaruh negative dan komplikasi yang sangat luas pada berbagai organ dan jaringan
tubuh.
D. Prinsip Terapi Insulin
Menurut Perkeni (2015), ada beberapa prinsip dari terapi insulin, antara lain :
1. Semua penderita DM Tipe 1 memerlukan insulin eksogen karena oroduksi insulin
endogen oleh sel-sel β kelenjar pancreas tidak ada atau hamper tidak ada
2. Penderita DM Tipe 2 tertentu kemungkinan juga membutuhkan terapi insulin
apabila terapi lain yang diberikan tidak dapat mengendalikan kadar glukosa darah
3. Keadaan stress berat, seperti pada infeksi berat, tindakan pembedahan. Infark,
mikard akut atau stroke
4. DM Gestasional dan penderita DM yang hamil membutuhkan terapi insulin,
apabila diet saja tidak dapat mengendalikan kadar glukosa darah
5. Ketoasidosis diabetic
6. Insulin seringkali diperlukan pada pengobaan sindrom hiperglikemia hyperosmolar
non-ketokik
7. Penderita DM yang mendapatkan nutrisi parenteral atau yang memerlukan
suplemen tinggi kalori untuk mmenuhi kebutuhan energy yang meningkat secara
bertahap memerlukan insulin eksogen untuk mempertahankan kadar glukosa darah
mendekati normal selama periode resistensi insun atau ketika terjadi peningkatan
kebutuhan insulin
8. Gangguan fungsi ginjal atau hati yang berat
9. Kongtraindikasi atau alergi terhadap obat hiperglikemi oral

E. Penggolongan terapi insulin


Untuk terapi, ada berbagai jenis sediaan insulin yang tersedia, yang terutama berbeda
dalam hal mula kerja (onset) dan masa kerjanya (duration). Sediaan insulin unutk terapi
dapat digolongkan menjadi 4 kelompok, yaitu:
1. Insulin masa kerja singkat (short-acting atau insulin) disebut juga dengan insulin
regular
2. Insulin masa kerja sedang (intermediate-acting)
3. Insulin masa kerja sedang dengan mula kerja cepat
4. Insulin masa kerja panjang (long-acting insulin)
Tabel 1. Jenis Sediaan Insulin.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Diabetes mellitus adalah salah satu gangguan metabolisme yang telah berkembang
klinis. Salah satu alternatif pengobatan adalah dengan melakukan terapi insulin. Terapi
ini sangat dianjurkan bagi pengidap penyakit Diabetes Mellitus tipe 1. Penderita harus
mendapat insulin eksogen (insulin yang disuntikkan dan merupakan suatu produk
farmasi) untuk membantu agar metabolisme karbohidrat di dalam tubuhnya dapat
berjalan normal.

B. Saran
Sebagai seorang tenaga kesehatan professional yang handal, sudah menjadi
kewajiban bagi kita untuk mencegah dan mengobati datangnya suatu penyakit,
contohnya penyakit diabetes ini. Diabetes telah menjangkit banyak orang karena
termasuk penyakit genetik. Oleh karena itu, penting bagi tenaga kesehatan untuk
mempelajari apapun mengenai penyakit diabetes agar symptom yang dirasakan
penderita dapat berkurang.
DAFTAR PUSTAKA

Fatimah, Restyana Noor. 2015. “DIABETES MELITUS TIPE 2”. Jurnal Majority, Vol.4,
No.5. (https://juke.kedokteran.unila.ac.id/index.php/majority/article/download/615/619,
diakses pada 26 Maret 2021)

Hariyati, Fera, dkk..2018. “Profil Penggunaan Insulin Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2
Dengan Ulkus/Gangren Di Rumah Sakit Umum Daerah (Rsud) Kabupaten Sidoarjo”.
Jurnal Pharmacy Science and Practice, Vol.5, No. 1.
(http://journal.wima.ac.id/index.php/JFST/article/download/2053/1832, diakses pada 26
Maret 2021)

Anda mungkin juga menyukai