ATAU METABOLIC
Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah
Keperawatan Gerontik
Dosen Pengampu : Ns. Sonhaji, M.Kep
DI SUSUN OLEH
1. ENDANG FITRIANI ARIFIN (1803001)
2. APRILIA INOVITA WIJAYANTI (1803015)
3. NI LUH DINDA COENERLLA (1803063)
4. SITI NUR AZIZAH (1803093)
5. SYARIATUL AZIZAH (1803097)
e. Hipertensi
Hipertensi pada lansia dengan DM tipe I menunjukkan
penyakit ginjal, mikroalbuminuria, atau proteinuria. Pada pasien
dengan DM tipe II, hipertensi bisa menjadi hipertensi esensial.
Hipertensi harus secepat mungkin diketahui dan ditangani
karena bisa memperberat retinopati, nepropati, dan penyakit
makrovaskuler.
f. Kaki diabetic
Ada tiga faktor yang berperan dalam kaki diabetic yaitu
neuropati, iskemia, dan sepsis. Biasanya amputasi harus
dilakukan. Hilangnya sensori pada kaki mengakibatkan trauma
dan potensial untuk ulkus.
Perubahan mikrovaskuler dan makrovaskuler dapat
mengakibatkan iskemia jaringan dan sepsis. Neuropati, iskemia,
dan sepsis bisa menyebabkan gangrene dan amputasi
g. Hipoglikemia
Adlaah keadaan kadar glukosa darah dibawah 60 mg/dl,
yang merupakan komplikasi potensial terapi insulin atau obat
hipoglikemik oral. Penyebab hipoglikemia pada pasien sedang
menerima pengobatan insulin eksogen atau hipoglikemil oral.
FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK
1. IDENTITAS
Identitas Pasien
Nama : Tn. A
Usia : 63 tahun
Jenis kelamin : laki - laki
Status Pernikahan : menikah
Agama : islam
Alamat : Jl. Sumogawe No. 9 Getasan
Pekerjaan : petani
Dx. Medis : Diabetes Mellitus
No RM : 04102021
2. KELUHAN UTAMA
Pasien mengatakan kakinya terasa lemas tidak bisa digerakkan
3. RIWAYAT KESEHATAN
A. Riwayat Kesehatan Sekarang
Pasien mengatakan kurang lebih 7 hari sebelum masuk rumah sakit kaki
kanannya terluka, diperiksakan ke puskesmas tetapi tidak sembuh –
sembuh, kemudian puskesmas merujuk untuk dibawa ke RS, pasien
mengatakan kurang lebih 3 hari kakinya kena pisau, kakinya terasa lemas
tidak bisa digerakkan. Pasien juga mengeluh badannya terasa lemas, semua
aktifitas dibantu oleh keluarga.
Dari hasil pemeriksaan dan pengkajian awal didapatkan data:
TTV : TD : 130/90 mmHg, N: 80 x/menit, RR: 22 x/menit, S: 38oC
BB sebelum sakit: 50 kg
BB selama sakit: 45 kg
Hasil lab GDS: 324 mg/dL
B. Riwayat Kesehatan Dahulu
Klien mengatakan mengetahui jika dirinya menderita penyakit diabetes
mellitus sejak 2 tahun yang lalu dan klien kadang suka mengkonsumsi
makanan yang manis serta gorengan.
C. Riwayat Kesehatan Keluarga
Istri klien mengatakan tidak mengetahui riwayat kesehatan anggota
keluarga terdahulu, namun anak-anak klien belum ada yang menderita
penyakit DM maupun kolesterol tinggi.
D. Genogram
Keterangan :
Blok hitam : Meninggal
Blok biru : Tinggal 1 rumah
: Perempuan
: Laki-laki
: Pasien
4. POLA PENGKAJIAN FUNGSIONAL
A. Pola Persepsi-Managemen Kesehatan
Pasien mengatakan sebelum sakit klien tidak bisa menjaga pola makannya.
Klien mengatakan kesehatan merupakan hal penting. Jika ada keluarga
yang sakit maka akan segera dibawa ke rumah sakit atau puskesmas
terdekat. Selama sakit, klien merasa cemas akan penyakitnya. Klien
mengatakan ingin cepat pulang dan berkumpul dengan keluarganya.
B. Pola Nurtisi –Metabolik
b. BAK
Sebelum sakit Saat sakit
Frekuensi 6x /hari 5x / hari
Jumlah urine Lebih kurang 800 Lebih kurang 600
cc/hari cc/hari
Warna Kuning jernih Kuning jernih
Pancaran Normal Normal
Keluhan Tidak ada Tidak ada
D. Pola Latihan-Aktivitas
Penilaian Aktifitas
INDEKS KATZ
NO Macam ADL SKORE
0 1 2 3 4
1 Makan v
2 Kontinen ( BAB/BAK ) v
3 Berpindah v
4 Mandi v
5 Ke kamar kecil v
6 Berpakaian v
Keterangan :
1 : Mandiri
2 : Dengan alat bantu
3 : Dibantu orang lain
4 : Dibantu orang lain dan alat
5 : Semua dengan bantuan
Indeks KATZ
Klien Tn.A termasuk dalam kategori ketergantungan sebagian dalam kontinensia
(BAB dan BAK), mandi, pergi ke toilet dan berpindah.
Riwayat Jatuh Ya 25 25
Tidak 0
Diagnosis sekunder (≥ 2 diagnosis Ya 15
Tidak 0 0
medis)
Alat bantu Berpegangan pada 30
perabot
Tongkat/alat penopang 15 15
Tidak ada/kursi 0
roda/perawat/tirah
baring
Terpasang infus Ya 20 20
Tidak 0
Gaya berjalan Terganggu 20
Lemah 10 10
Normal/tirah 0
baring/imobilisasi
Status mental Sering lupa akan 15
keterbatasan yang
dimiliki
Sadar akan kemampuan 0 0
diri sendiri
Total 70
Kategori:
Risiko tinggi = ≥ 45
Risiko sedang = 25 – 44
Risiko rendah = 0 - 24
Interpretasi : tn. A saat di lakukan pemeriksaan skala jatuh morse
memperoleh skor 70 dalam kategori memiliki risiko tinggi
Keterangan :
Salah 0-2 : Fungsi intelektual utuh
Salah 3-4 : Fungsi intelektual kerusakan ringan
Salah 5-7 : Fungsi intelektual kerusakan sedang
Salah 8-10 : Fungsi intelektual kerusakan berat
Interpretasi/kesimpulan :
Klien Tn.A saat dilakukan pemeriksaan dengan kuesioner SPMSQ, Tn.A
menjawab 9 pertanyaan dengan benar dan menjawab 1 pertanyaan dengan
salah. Berdasarkan hasil pemeriksaan, Tn. A termasuk dalam
kategori fungsi intelektual utuh.
F. Pola Istirahat-Tidur
Sebelum sakit Saat sakit
Jumlah tidur siang 2 jam Tidak tidur siang
Jumlah tidur malam 8 jam 5 jam
Penggunaan obat
Tidak ada Tidak ada
tidur
Gangguan tidur Tidak Ya
Peraasaan waktu
Segar Tidak segar
bangun
Kebiasaan sebelum
Mengaji -
tidur
Skala Norton
SKOR NORTON
Aspek yang dikaji Score
Kondisi fisik umum 4
Baik
Kesadaran 4
Composmentis
Aktivitas 3
Ambulan dengan bantuan
Mobilitas 3
Sedikit terbatas
Inkontinensia 2
Sering inkontinensia urine
Kategori Skor :
Interpretasi :
Klien Tn.A saat dilakukan pemeriksaan dengan skala Norton, Tn.A
memperoleh total skor 16 yang berarti Tn.A dalam kategori resiko
dekubitus kecil sekali/tak terjadi.
Palpasi
Palpasi
Palpasi
Palpasi
6. Leher
Inspeksi
a. Kesimetrisan leher : Leher tampak simetris
Palpasi
7. Dada
a. Paru-paru
o Inspeksi : Simetris, pengembangan dada
kanan dan kiri sama
o Palpasi : Vokal premitus kanan kiri sama
o Perkusi : Sonor
o Auskultasi : Suara vesiculer
b. Jantung
o Inspeksi : Ictus cordic tidak tampak
o Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
o Perkusi : Redup
o Auskultasi : BJ I BJ II Lup Dup
8. Abdomen :
o Inspeksi : Warna kulit sama, tidak ada jejas, simetris
o Auskultasi : Peristaltik meningkat 40x/menit
o Perkusi : Hypertimpani, perut kembung
o Palpasi : Turgor kulit tidak langsung kembali dalam
1 detik
9. Genetalia
Jenis kelamin laki-laki, tidak ada odema, tidak ada kelainan, dan tidak
menggunakan selang kateter
a. Kebersihan : Bersih
b. Haemoroid : Tidak ada haemoroid
Palpasi
11. Ekstermitas
Pemeriksaan kekuatan otot
Palpasi
a. Tonus otot ektremitas atas : Baik
b. Tonus otot ekstremitas bawah : Baik
Ekstermitas atas
Kanan Kiri
Kekuatan otot Aktif Aktif
Rentang gerak Aktif Aktif
Akral Hangat Hangat
Edema Tidak ada Tidak ada
CRT < 2 detik < 2 detik
Keluhan Tidak ada Tidak ada
Ekstermitas bawah
Kanan Kiri
Kekuatan otot Aktif Aktif
Rentang gerak Terhambat nyeri Aktif
ketika digerakkan
Akral Hangat Hangat
Edema Tidak ada Tidak ada
CRT < 2 detik < 2 detik
Keluhan Tampak adanya Tidak ada
luka laserasi ± 4
cm teraba hangat,
berwarna kuning
dan basah,
beberapa bagian
kulit tampak
menghitam
6. Analisa Data
N Analisa Data Etiologi Problem
O
1. DS : Proses Hipertermia
Pasien mengatakan, badannya infeksi
terasa menggigil
Keluarga pasien mengatakan,
kulit pasien teraba hangat
DO :
Terjadi proses penyakit yaitu
infeksi
S : 38oC
Tampak kulit pasien berwarna
merah
Kulit pasien teraba hangat
2. DS : Agen Nyeri akut
Pasien mengatakan kurang pencedara
lebih 7 hari sebelum masuk fisiologis
rumah sakit kaki kanannya (inflamasi)
terluka dan terasa nyeri,
diperiksakan ke puskesmas
tetapi tidak sembuh – sembuh,
kemudian puskesmas merujuk
untuk dibawa ke RS
Pasien mengatakan kurang
lebih 3 hari kakinya kena pisau
Pasien mengeluhkan sulit tidur
DO :
Paliatif/provoktaif : Nyeri
saat menggerakkan kaki kanan
yang terluka karna terkena
pisau
Quality : Seperti
ditusuk
Region : Kaki kanan
Severity : Skala 6
Time : Ketika
bergerak/ tersentuh
Pasien tampak meringis
Pasien tampak gelisah
Terlihat seperti tanda infeksi
(adanya panas, bengkak,
kemerahan, dan gangguan
fungsi)
3. DS : Gangguan Intoleransi
Keluarga pasien mengatakan, metabolic aktivitas
pasien sering terbaring di
tempat tidur
Pasien mengatakan, tubuhnya
terasa lemas dan lemah
Keluarga pasien mengatakan,
untuk beberapa aktivitas milik
pasien dibantu orang lain dan
terkadang di bantu alat
Pasien mengatakan, merasa
tidak nyaman setelah
beraktivitas
DO :
Pasien tampak terbaring di
tempat tidur
Pasien terlihat lemah
Tampak alat bantu jalan di
samping bed pasien
4. DS : Diabetes Risiko infeksi
Pasien mengatakan memiliki Melitus
luka
DO :
Tampak kerusakan integritas
kulit
5. DS : Perubahan Risiko jatuh
Keluarga pasien mengatakn, kadar
pasien menggunakan alat bantu glukosa
berjalan darah
Keluarga pasien mengatakan,
pasien rawan sekali terjatuh,
baik dari bed maupun saat
beraktifitas
DO :
Jumlah skor risiko jatuh 70
Tampak alat bantu berjalan
berada di samping bed pasien
Gula darah sewaktu pasien
adalah 324 mg/dl
Gula darah puasa pasien adalah
180 mg/dl
Gula darah pasien puasa 2 JPP
adalah 235 mg/dl
Tampak terjadi gangguan
keseimbangan
9. Tindakan Keperawatan
No HARI/ DX. IMPLEMENTASI RESPON TTD
TGL KEP
/JAM
1 Jumat, 1 Mengidentifikasi DS : A
1 penyebab Keluarga pasien mengatakan
Oktober hipertermia pasien mengalami demam
2021 karena luka dikakinya tidak
08.00 sembuh-sembuh
DO :
Terjadi proses penyakit yaitu
infeksi
Suhu 38oC
2 Jumat, 1 Monitor suhu tubuh DS : A
1 Keluarga pasien mengatakan
Oktober kulit pasien berwarna merah
2021 Keluarga pasien mengatakan
08.05 kulit pasien teraba hangat
DO :
Tampak kulit pasien
berwarna kemerahan, teraba
hangat
Suhu 38oC
3 Jumat, 1 Mengkolaborasi DS : A
1 pemberian airan Keluarga pasien mengatakan
Oktober dan elektrolit bersedia diberikan tindakan
2021 intravena DO :
08.10 Terpasang infus NaCl 20 tpm
4 Jumat, 2 Mengidentifikasi DS : A
1 lokasi, Pasien mnegatakan kakinya
Oktober karakteristik,durasi, terasa nyeri
2021 frekuensi, kualitas, Pasien mnegeluh sulit tidur
08.15 intensitas nyeri DO :
P : nyeri saat menggerakkan
kaki kanan
Q : seperti ditusuk
R : kaki kanan
S:6
T : ketika digerakkan/
tersentuh
Pasien tampak meringis
Pasien tampak gelisah
5 Jumat, 2 Mengidentifikasi DS : A
1 faktor yang Pasien mengatakan nyeri
Oktober memperlambat dan berkurang setelah pasien
2021 memperingan nyeri minum obat
08.20 DO :
Tampak pasien rileks setelah
minum obat
6 Jumat, 2 Memberikan tehnik DS : A
1 nonfarmakologi Pasien mengatakan setelah
Oktober melakukan relaksasi nafas
2021 dalam nyeri yang dirasakan
08.25 berangsur hilang
DO :
Tampak pasien melakukan
relaksasi nafas dalam sesuai
dengan yang diajarkan
perawat
7 Jumat, 2 Mengkolaborasi DS : A
1 pemberian Pasien mengatakan bersedia
Oktober analgesik diberi tindakan
2021 DO :
08.30 Injeksi Ketorolac 30 mg/ml
masuk melalui IV
8 Jumat, 3 Melakukan latihan DS : A
1 gerak pasif dan Pasien mengatakan bersedia
Oktiber aktif diberi tindakan
2021 DO :
11.05 Tampak pasien melakukan
latihan gerak pasif dibantu
perawat dan keluarga
9 Jumat, 3 Memberikan DS : A
1 aktivitas distraksi Pasien mengatatakan bersedia
Oktober yang menenangkan diberi tindakan
2021 DO :
11.10 Tampak pasien
mendengarkan musik klasik
yang diputarkan oleh perawat
10 Jumat,1 3 Menganjurkan DS : A
Oktober aktivitas secara Pasien mengatakan sudah
2021 bertahap bisa berjalan menggunakan
11.15 alat bantu berjalan
DO :
Tampak pasien mampu
berjalan 100 meter dengan
alat bantu berjalan
11 Jumat, 4 Memonitor tanda DS : A
1 dan gejala infeksi Pasien mengatakan luka
Oktober local dan sistemik dikakinya terasa sakit
2021 Keluarga pasien mengatakan
11.20 kulit pasien teraba hangat
DO :
Tampak kerusakan integritas
kulit
12 Jumat, 4 Menjelaskan tanda DS : A
1 dan gejala infeksi Pasien mengatakan tanda-
Oktober tanda infeksi yaitu nyeri,
2021 panas, bengkak, kemerahan,
11.25 dan penurunan fungsi
DO:
Pasien tampak antusias
13 Jumat, 4 Ajarkan cara DS : A
1 memeriksa kondisi Pasien mengatakan luka yang
Oktober luka masih bagus berwarna merah
2021 DO :
11.30 Tampak luka pasien berwarna
merah
14 Jumat, 5 Mengidentifikasi DS : A
1 faktor resiko jatuh Pasien mengatakan kakinya
Oktober terasa sakit ketika digunakan
2021 untuk berjalan
11.35 DO :
Tampak pasien hampir
terjatuh
3 Jumat, 1 3 S: A
Oktober - Pasien mengatakn belom bisa
2021 beraktivitas sendiri
14.00 O:
- Pasien tampak berjalan dibantu
keluarganya
- Pasien tampak lelah
- TTV
TD :120/80mmhg
N : 80x/mnt
S : 36C
RR :24x/mnt
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan Intervensi
- Melakukan identifikasi gangguan fungsi
tubuh yang mengakibatkan kelelahan
- Menganjurkan tirah baring
- Menganjurkan melakukan aktivitas
secara bertahap
4 Jumat, 1 4 S: A
Oktober - Paien mengatakan sudah tidak bengkak
2021 lagi
14.00 - Pasien mengatakan sudah tidak nyeri lagi
di bagian luka
O:
- Pasien tampak kakinya sudah tidak
bengkak
- Bau cairan busuk pada kaki pasien
berkurang
- Tektur di area luka pasien tampak
membaik
- TTV
TD :120/80mmhg
N : 80x/mnt
S : 36C
RR :24x/mnt
A : Masalah teratasi
P : intervensi dihentikan
5 Jumat, 1 5 S: A
Oktober - Pasien mengatakan sakit di kakinya
2021 berkurang
14.00 O:
- Pasien nampak tidak kesakitan saat
berjalan
- TTV
TD :120/80mmhg
N : 80x/mnt
S : 36C
RR :24x/mnt
A : masalah tertasi
P :intervensi dihentikan