Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH TEORI KEPERAWATAN

(TEORI CALISTA ROY)


Disusun sebagai Salah Satu Tugas Mata Kuliah Konsep Dasar
Keperawatan

Dosen Pembimbing:
Gandes Widya Hendrawati, S.Kep,Ns,M.Kep

Disusun Oleh :
Indria Setyo Pratama Putri (17250201010)
Arista Niken Saputri (17250201012)
Ayuni Khoirunnisa Rahmi (17250201013)
Anindhya Permata Sari (17250203031)
Rohmad Fauzi (17250203033)
Nevin Harianti Saputri (17250203034)
Huda Fathin Pramana (17250203036)
(tingkat 1 semester 2 kelas A)

PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG
KAMPUS IV PONOROGO
TAHUN 2021/2022
KATA PENGANTAR
 Puji Syukur kami ucapkan kehadirat Allah swt.Yang telah memberikan
rahmat dan hidayah Nya kepada kita semua, sehingga berkat karunia-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah “Teori Keperawatan Calistha Roy” Penulisan makalah ini
merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk memenuhi tugas mata kuliah
konsep dasar keperawatan .

Dalam penulisan makalah ini, kami mengucapkan banyak terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan tugas ini, atas semua
bantuan, bimbingan dan kemudahan yang telah diberikan kepada kami dalam
menyelesaikan makalah ini. Meskipun telah berusaha dengan segenap kemampuan,
namun kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih belum sempurna
sehingga kritik, koreksi dan saran dari semua pihak untuk menyempurnakan makalah
kami senjutnya senantiasa akan kami terima dengan tangan terbuk.Kami berharap
semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kelompok kami maupun kepada pembaca
umumnya.

Ponorogo, 23 Februari 2021

Penyusun

I
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................I
DAFTAR ISI.................................................................................................................II
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................1
A. Latar Belakang....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................................1
C. Tujuan.................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................2
A. Riwayat Hidup Calista Roy.................................................................................2
B. Konsep Model Keperawatan Callista Roy..........................................................2
C. Tujuan Teori Keperawatan..................................................................................3
D. Teori Penegasan Calista Roy..............................................................................3
E. Model Konseptual Callista Roy..........................................................................3
BAB III ANALISIS.......................................................................................................5
A. Kelebihan Teori Calista Roy...............................................................................5
B. Kekurangan Teori Calista Roy............................................................................5
BAB IV PENUTUP.......................................................................................................7
A. KESIMPULAN...................................................................................................7
B. SARAN...............................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................8

II
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Model konseptual mengacu pada ide-ide global mengenai individu,
kelompok situasi atau kejadian tertentu yang berkaitan dengan disiplin yang
spesifik. Teori-teori yang terbentuk dari penggabungan konsep dan pernyataan
yang berfokus lebih khusus pada suatu kejadian dan fenomena dari suatu disiplin
ilmu. Model konseptual keperawatan dikembangkan atas pengetahuan para ahli
keperawatan tentang keperawatan yang bertolak dari paradigma keperawatan.
Model konseptual dalam keperawatan dapat memungkinkan perawat untuk
menerapkan cara perawat bekerja dalam batas kewenangan sebagai seorang
perawat. Perawat perlu memahami konsep ini sebagai kerangka konsep dalam
memberikan asuhan keperawatan dalam praktek keperawatan atau sebagai
filosofi dalam dunia pendidikan dan kerangka kerja dalam riset keperawatan.
Ada berbagai jenis model konseptual keperawatan berdasarkan
pandangan ahli dalam bidang keperawatan, salah satunya adalh model adaptasi
Roy. Roy dalam teorinya menjelaskan empat macam elemen esensial dalam
adaptasi keperawatan , yaitu : manusia, lingkungan, kesehatan, dan keperawatan.
Model adaptasi Roy menguraikan bahwa bagaimana individu mampu
meningkatkan kesehatannya dengan cara memepertahankan perilaku secara
adaptif karena menurut Roy, manusia adalah makhluk holistic yang memiliki
sistem adaptif yang selalu beradaptsi.
.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengertian dan konsep dasar model keperawatan menurut callista
Roy?
2. Apa saja kelebihan serta kekurangan konsep dasar model keperawatan
menurut callista Roy?

C. Tujuan
Makalah ini disusun dengan tujuan sebagai berikut :
1. Menjelaskan pengertian dan konsep dasar model keperawatan Callista Roy.
2. Mengetahui kelebihan dan kekurangan konsep dan teori model praktek Sister
Callista Roy.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Riwayat Hidup Calista Roy


Calista Roy lahir pada tanggal 14 Oktober 1939 di Los Angeles,
California. Roy menyelesaikan pendidikan Diploma Keperawatan pada tahun
1963 di Mount Saint Mary’s College, Los Angeles dan menyelesaikan Master
Keperawatan di California University pada tahun 1966. Roy menyelesaikan PhD
Sosiologi pada tahun 1977 di Universitas yang sama. Roy bersama Dorothy E.
Johnson mengembangkan teori model konseptual keperawatan. Ketika bekerja
sebagai perawat anak, Roy melihat suatu perubahan besar pada anak dan mereka
berkemampuan untuk beradaptasi dalam respon yang lebih besar terhadap
perubahan fisik dan psikologis. Roy mengembangkan dasar konsep
keperawatannya pada tahun 1964- 1966 dan baru dioperasionalkan pada tahun
1968. Pada saat itu Mount Saint Mary’s College mengadopsi teori adaptasi
sebagai dasar filosofi kurukulum keperawatannya. Roy menjabat sebagai asisten
Professor pada Departemen Nursing di Mount Saint Mary’s College pada tahun
1982.

B. Konsep Model Keperawatan Callista Roy


Sebelum mengenal konsep dasar keperawatan Callista Roy akan lebih
baik jika mengetahui filosofi, falsafah keperawatan. Filsafah keperawatan
mengkaji penyebab dan hukum-hukum yang mendasari realitas serta
keingintahuan tentang gambaran sesuatu yang lebih berdasarkan pada alasan
logis dan metode empiris.Contoh dari falsafah keperawatan menurut Roy ( Mc
Quiston, 1995 ) : Roy memiliki delapan falsafah yang kemudian dibagi menjadi
dua yaitu empat berdasarkan falsafah humanisme dan empat yang lainnya
berdasarkan falsafah veritivity.
Falsafah humanisme / kemanusiaan berarti bahwa manusia itu
memiliki rasa ingin tahu dan menghargai, jadi seorang individu akan memiliki
rasa saling berbagi dengan sesama dalam kemampuannya memecahkan suatu
persoalan atau untuk mencari solusi, bertingkah laku untuk mencapai tujuan
tertentu, memiliki holism intrinsik dan selalu berjuang untuk mempertahankan
integritas agar senantiasa bisa berhubungan dengan orang lain.
Falsafah veritivity yaitu kebenaran dimaksud adalah bahwa ada hal
yang bersifat absolut. Empat falsafah tersebut adalah :
1. Tujuan eksistensi manusia
2. Gabungan dari beberapa tujuan peradaban manusia
3. Aktifitas dan kreatifitas untuk kebaikan umum

2
4. Nilai dan arti kehidupan

C. Tujuan Teori Keperawatan


Keperawatan sebagai salah satu bagian kunci perkembangan ilmu
keperawatan dan pengembangan profesi keperawatan memiliki tujuan yang ingin
di capai diantaranya:
1. Adanya teori keperawatan diharapkan dapat memberikan alasan-alasan tentang
kenyataan-kenyataan yang dihadapi dalam pelayanan keperawatan, baik
bentuk tindakan atau bentuk model praktek keperawatan sehingga berbagai
permasalahan dapat teratasi.
2. Adanya teori keperawatan membantu proses penyelesaian masalah dalam
keperawatan dengan memberikan arah yang jelas bagi tujuan tindakan
keperawatan sehingga segala bentuk dan tindakan dapat dipertimbangkan.
3. teori keperawatan membantu para anggota profesi perawat untuk memahami
berbagai pengetahuan dalam pemberian asuhan keperawatan kemudian dapat
memberikan dasar dalam penyelesaian berbagai masalah keperawatan
4. Adanya teori keperawatan juga dapat memberikan dasar dari asumsi dan
filosofi keperawatan sehingga pengetahuan dan pemahaman dalam tindakan
keperawatan dapat terus bertambah dan berkembang.

D. Teori Penegasan Calista Roy


Dalam teorinya sister Callista Roy memiliki dua model mekanisme yaitu:
Fungsi atau proses control yang terdiri dari :
1. Kognator
2. Regulator

Efektor, mekanisme ini dibagi menjadi empat yaitu


1. Fisiologi
2. Konsep diri
3. Fungsi peran
4. Interpendensi

E. Model Konseptual Callista Roy


Model konseptual merupakan suatu kerangka kerja konseptual, sistem
atau skema yang menerangkan tentang serangkain ide global tentang keterlibatan
individu, kelompok, situasi atau kejadian terhadap suatu ilmu dan
pengembangannya. Roy dengan fokus adaptasinya pada manusia terdapat 4
elemen esensial yaitu keperawatan, manusia, kesehatan dan lingkungan.

3
Berikut akan kami jelaskan definisi dari keempat elemen esensial menurut Roy :
1) Keperawatan
Keperawatan sebagai disiplin ilmu mengobservasi,
mengklasifikasikan, dan menghubungkan proses yang berpengaruh terhadap
kesehatan. Keperawatan menggunakan pendekatan pengetahuan untuk
menyediakan pelayanan bagi orang-orang. Keperawatan meningkatkan
adaptasi individu untuk meningkatkan kesehatan, jadi model adaptasi
keperawatan menggambarkan lebih khusus perkembangan ilmu keperawatan
dan praktek keperawatan. Dalam model tersebut keperawatan terdiri dari
tujuan perawat dan aktifitas perawat. Tujuan keperawatan adalah
mempertinggi interaksi manusia dengan lingkungannya, peningkatan adaptasi
dilakukan melalui empat cara yaitu fungsi fisiologis, konsep diri, fungsi peran
dan interdependensi.

2) Manusia.
Menurut Roy manusia adalah sebuah sistem adaptif, sebagai sistem
yang adaptif manusia digambarkan secara holistic sebagai satu kesatuan yang
memiliki input, control, output dan proses umpan balik. Lebih khusus manusia
didefinisikan sebagai sistem adaptif dengan aktivitas kognator dan regulator
untuk mempertahankan adaptasi, empat cara adaptasinya yaitu fungsi
fisiologis, konsep diri, fungsi peran dan interdependensi. Sebagai sistem yang
adaptif mausia digambarkan dalam istilah karakteristik, jadi manusia dilihat
sebagai satu kesatuan yang saling berhubungan antar unit secara keseluruhan
atau beberapa unit untuk beberapa tujuan.

3) Kesehatan
Kesehatan didefinisikan sebagai keadaan dan proses menjadi manusia
secara utuh dan terintegrasi secara keseluruhan. Dalam model keperawatan
konsep sehat dihubungkan dengan konsep adaptasi. Adaptasi adalah
komponen pusat dalam model keperawatan, dalam hal ini manusia
digambarkan sebagai suatu sistem yang adaptif. Proses adaptasi termasuk
semua interaksi manusia dengan lingkungan ysng terdiri dari dua proses,
proses yang pertama dimulai dengan perubahan dalam lingkungan internal dan
eksternal dan proses yang kedua adalah mekanisme koping yang menghasilkan
respon adaptif dan inefektif.

4) Lingkungan
Lingkungan digambarkan sebagai suatu keadaan yang ada di dalam
dan di luar manusia. Lingkungan merupakan input bagi manusia sebagai suatu
sistem yang adaptif.

4
BAB III
ANALISIS

A. Kelebihan Teori Calista Roy


Dalam model teori adaptasi Roy, kelebihan yang dimiliki terletak pada
teori praktek dan model adaptasinya dimana seorang perawat dapat melakukan
suatu pengkajian dan menegakkan diagnosa lebih akurat khususnya pada pasien
dengan gangguan jiwa. Dengan teori ini, perawat dapat mengetahui faktor
presipitasi dan faktor predisposisi dari masalah yang dihadapi pasien yang akan
dijelaskan sebagai berikut :
a) Perawat mampu mengkaji respon perilaku pasien terhadap stimulus fisiologis
adaptasi mode, konsep diri adaptasi mode, peran adaptasi mode, dan
ketergantungan adaptasi mode
b) Perawat mampu mengkaji stressor yang dihadapi pasien baik stimulus fokal
maupun kontekstual yang merupakan faktor presipitasi dari masalah pasien
dan stimulus residual yang pada dasarnya merupakan faktor predisposisi dari
masalah pasien.
Dalam hal tersebut, perawat mampu melakukan pengkajian hingga
menegakan suatu diagnosa yang lebih lengkap dan akurat, dimana dalam
praktiknya perawat tidak hanya mampu mengintervensi tanda dan gejala namun
juga dapat mengetahui dan memberikan intervensi pada faktor presipitasi dan
faktor predisposisi dari masalah yang dihadapi pasien. Sehingga, dalam hal ini
perawat dapat mencegah pasien dalam masalah resiko dan gangguan jiwa,
meningkatkan individu yang sehat agar tidak mengalami masalah resiko dan
gagguan jiwa.
Selain itu, dengan mengaplikasikan teori adaptasi Roy ini perawat
dalam asuhannya mampu lebih memahami tentang proses adaptasi yang terjadi
pada individu yang dimulai dari adanya stimullus atau stressor yang dapat
menjadikan individu mengalami stress, proses mekanisme koping dan effektor
sebagai upaya individu dalam mengatasi stressor, sehingga dalam tujuannya
penerapan model tersebut dapat membantu individu terhadap perubahan baik
dalam kebutuhan fisiologis konsep diri, fungsi peran, maupun hubungan
interdependensi selama sehat-sakit. Dalam praktik keperawatan khususnya
keperawatan jiwa, berdasarkan penelitian penerapan assertiveness training efektif
dalam meningkatkan pencegahan perilaku kekerasan dimana pengkajian dalam
penerapan tersebut menggunakan pendekatan model adaptasi Roy.

B. Kekurangan Teori Calista Roy


Kelemahan dari model adaptasi Roy ini berfokus pada sasarannya.
Model adaptasi ini hanya berfokus dalam proses adaptasi dan bagaimana
pemecahan masalah pasien dengan menggunakan proses keperawatan tanpa

5
menjelaskan sikap caring terhadap pasien, padahal perawat tanpa sikap caring
akan menimbulkan stressor pada pasiennya. Oleh karena itu perlunya penerapan
perilaku caring perawat untuk menunjang model adaptasi tersebut, dimana caring
akan menjadi sangat penting dalam membina hubungan interpersonal antara
perawat dengan pasiennya (Tomey &Alligood, 2006)

6
BAB IV
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Ada tiga tipe teori keperawatan yaitu terpusat pada keterikatan, timbal
balik, dan out come. Model penyesuaian Roy dikelompokkan dalam teori out
come ditegaskan oleh penulisnya sebagai “konsep artikulasi yang baik dari
seseorang sebagai pasien dan perawat dalam mekanisme luar yang beraturan”
Roy dalam mengaplikasikan konsep – konsepnya yang berasal dari system dan
disesuaikan kepada pasien yang mempersembahkan artikulasinya untuk perawat
dalam menggunakan peralatan untuk praktik, Pendidikan, dan penelitian.
Konsep-konsepnya tentang person (Roy menjelaskan bahwa person
bisa berarti individu, keluarga, kelompok atau masyarakat luas dan masing-
masingsebagai sistem adaptasi holistik. Roy memandang person secara
menyeluruhatau holistik yang merupakan suatu kesatuan yang hidup secara
konstandan berinteraksi dengan lingkungannya. Antara sistem dan lingkungan ter
jadi pertukaran informasi bahan dan energi. Interaksi yang konstan antara orangd
an lingkungannya akan menyebabkan perubahan baik internal maupuneksternal.
Dalam menghadapi perubahan ini individu harus memeliharaintegritas dirinya
dan selalu beradaptasi ) dan proses kontribusi perawatterhadap ilmu pengetahuan
dan seni merawat.

B. SARAN
Secara umum, pembaca diharapkan mampu menelaah dan mempelajari setiap
konsep dan model keperawatan yang sudah berkembang dan mampu
membandingkan teori dan model praktik yang sesuai dengan ilmu keperawatan
itu sendiri sehingga tidak bertentangan dengan etika, norma dan budaya.
Secara khusus, perawat harus mampu meningkatkan respon adaptif
pasien pada situasi sehat atau sakit. Perawat dapat mengambil tindakan untuk
memanipulasi stimuli fokal, kontextual maupun residual stimuli dengan
melakukan analisa sehingga stimuli berada pada daerah adaptasi. Perawat harus
mampu bertindak untuk mempersiapkan pasien mengantisipasi perubahan
melalui penguatan regulator, cognator dan mekanisme koping yang lain.

7
DAFTAR PUSTAKA

Roy S.C-Andrews H.A. The Roy Adaptation Model: The Definitive Statement,
California: Appleton & Large. 1991.
Dwidiyanti M. Aplikasi model konseptualKeperawatan, Semarang: AkperDep.Kes.
1987.
Nursalam.(2010)Manajemen Keperawatan:Aplikasi dalam Praktik Keperwatan
Profesional.Jakarta :EGC
Patricia A. Potter. 2013. fundamental of nursing :Jakarta :EGC
Alimul Azis.(2002).Pengantar Pendidikan Keperawatan.Jakarta:CV Sagung Seto
Araich (2001), Roy’s Adaptation Model: Demonstration of Theory Integration into
Process of Care in Coronary Care Unit, Nursing Web Jurnal Ed. 7
Erwina, I. (2012). Aplikasi Model Adaptasi Roy pada Klien Resiko Perilaku
Kekerasan dengan Penerapan Asertiveness Training di RS Dr. H. Marzoeki
Mahdi Bogor. NURS JURNAL KEPERAWATAN, 8(1), 66.
Tomey, A.M., & Alligood, M. R 2006. Nursing theorist and their work. St. Louis :The
C.V Mosby Elsevier

Anda mungkin juga menyukai