Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH TEORI DAN MODEL KONSEP KEPERAWATAN

Dosen Pengajar : Ni Made Wedri, A.Per. S.Kep.Ns. M.Kes

DISUSUN OLEH

KELOMPOK 6:

1. NI PUTU INTAN OCTA DEWI

2. NI LUH ARIANI

3. NI NENGAH BINTANG JULIANADEWI

4. SURYA DITA VALENTINA

5. NI PUTU RIA SAPUTRI

PRODI D-III JURUSAN KEPERAWATAN TK. 1.3 MATA KULIAH


KONSEP DASAR KEPERAWATAN POLITEKNIK KESEHATAN
KEMENKES DENPASAR 2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan
hidayahNya, kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Teori dan
Model Konsep Keperawatan" dengan tepat waktu. Makalah disusun untuk
memenuhi tugas Mata Kuliah Konsep Dasar Keperawatan. Selain itu, makalah ini
bertujuan menambah wawasan tentang Teori Keperawatan dan pandangan
beberapa ahli tentang Teori dan Model Konsep Keperawatan bagi para pembaca
dan juga bagi penulis. Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Ni Made
Wedri, A.Per. S.Kep.Ns. M.Kes selaku dosen Mata Kuliah Konsep Dasar
Keperawatan. Ucapan terima kasih juga kami sampaikan kepada semua pihak
yang telah membantu diselesaikannya makalah ini. Kami menyadari makalah ini
masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik yang membangun
diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Bali, 18 Agustus 2021

Penyusun,

Kelompok 6
DAFTAR ISI

Halaman Judul………………………………………………………………….i

Kata Pengantar....................................................................................................ii

Daftar Isi.............................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

2.1 Latar Belakang......................................................................................1

2.2 Rumusan Masalah.................................................................................2

2.3 Tujuan Pembuatan Makalah.................................................................3

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Dan Teori Dan Model Konsep Keperawatan................................4

2.2 Karakteristik Teori Keperawatan Dan Faktor Yang Mempengaruhi Teori


Keperawatan ........................................................................................................5

2.3 Pandangan Beberapa Ahli Tentang Teori Dan Model Konsep


Keperawatan.........................................................................................................6

BAB III PENUTUP

3.1 Simpulan...............................................................................................7

3.2 Saran.....................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................9
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Konsep merupakan suatu ide dimana terdapat suatu kesan yang abstrak
yang dapat diorganisir menjadi simbol - simbol yang nyata, sedangkan konsep
keperawatan merupakan ide untuk menyusun suatu kerangka konseptual atau
model keperawatan. Teori ini sendiri merupakan sekelompok konsep yang
membentuk sebuah pola yang nyata atau suatu pernyataan yang menjelaskan suatu
proses, peristiwa, atau kejadian yang didasari oleh fakta - fakta yang telah
diobservasi, tetapi kurang absolut ( kurang adanya bukti ) secara langsung.

Teori keperawatan digunakan untuk menyusun suatu model konsep dalam


keperawatan, sehingga model keperawatan tersebut mengandung arti aplikasi dari
struktur keperawatan itu sendiri yang memungkinkan perawat untuk
mengaplikasikan ilmu yang pernah didapat di tempat mereka bekerja dalam batas
kewenangan sebagai seorang perawat. Model konsep keperawatan ini digunakan
dalam menentukan model praktek keperawatan yang akan diterapkan sesuai
kondisi dan situasi tempat perawat tersebut bekerja. Mengingat dalam model
praktek keperawatan mengandung komponen dasar seperti; adanya keyakinan dan
nilai yang mendasari sebuah model, adanya tujuan praktek yang ingin dicapai
dalam memberikan pelayanan ataupun asuhan keperawatan terhadap kebutuhan
semua pasien, serta adanya pengetahuan dan ketrampilan yang dibutuhkan oleh
perawat dalam mencapai tujuan yang ditetapkan sesuai kebutuhan pasien.

Berdasarkan hal tersebut di atas, maka perlunya mempelajari Teori dan


Model Keperawatan yang telah ada, sebagai salah satu kunci dalam
mengembangkan ilmu dan praktek serta profesi keperawatan di Indonesia. Pada
kesempatan kali ini penulis mencoba memaparkan “Teori dan Model
Keperawatan”, sekaligus untuk memenuhi tugas matakuliah Konsep Dasar
Keperawatan
1.2 Rumusan Masalah

Adapun masalah yang dibahas dalam makalah ini, yaitu:

 Apakah yang dimaksud dengan teori dan model konsep keperawatan, serta
apakah tujuan teori dan model konsep keperawatan tersebut?

 Bagaimanakah karakteristik teori keperawatan dan apa sajakah faktor-faktor


yang mempengaruhi teori keperawatan?

 Bagaimanakah pandangan beberapa ahli tentang teori dan model konsep


keperawatan?

1.3 Tujuan Pembahasan

Adapun tujuan pembahasan dari makalah ini, yaitu:

 Mengetahui pengertian teori dan model konsep keperawatan serta tujuan


dari teori dan model konsep keperawatan tersebut.

 Mengetahui karakteristik teori keperawatan dan faktor-faktor yang


mempengaruhi teori keperawatan.

 Mengetahui pandangan beberapa ahli tentang teori dan model konsep


keperawat
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN TEORI DAN MODEL KONSEP KEPERAWATAN

Teori adalah hubungan beberapa konsep atau suatu kerangka konsep, atau
definisi yang memberikan suatu pandangan sistematis terhadap gejala-gejala atau
fenomena-fenomena dengan menentukan hubungan spesifik antara konsep-konsep
tersebut dengan maksud untuk menguraikan, menerangkan, meramalkan dan atau
mengendalikan suatu fenomena. Teori dapat diuji, diubah atau digunakan sebagai
suatu pedoman dalam penelitian

Teori keperawatan didefinisikan oleh Steven (1984) sebagai usaha untuk


menguraikan dan menjelaskan berbagai fenomena dalam keperawatan. Teori
keperawatan berperan dalam membedakan keperawatan dengan disiplin ilmu lain
dan bertujuan untuk menggambarkan, menjelaskan, memperkirakan dan
mengontrol hasil asuhan atau pelayanan keperawatan yang dilakukan. Teori
keperawatan menurut Barnum 1990 merupakan usaha-usaha untuk menguraikan
atau menjelaskan fenomena mengenai keperawatan. Menurut Newman (1979),
ada tiga cara pendekatan dalam pengembangan dan pembentukan teori
keperawatan, yaitu meminjam teori-teori dari disiplin ilmu lain yang relevan
dengan tujuan untuk mengintegrasikan teori-teori ini kedalam ilmu keperawatan,
menganalisa situasi praktik keperawatan dalam rangka mencari konsep yang
berkaitan dengan praktik keperawatan serta menciptakan suatu kerangka konsep
yang memungkinkan pengembangan teori keperawatan. Tujuan pengembangan
teori keperawatan adalah menumbuh kembangkan pengetahuan yang di harapkan
dapat membantu dan mengembangkan praktek keperawatan dan pendidikan
keperawatan.

a. Tujuan Teori dan Model Konsep Keperawatan

Teori keperawatan sebagai salah satu bagian junci perkembangan ilmu


keperawatan dan pengembangan profesi keperawatan memiliki tujuan yang ingin
dicapai, diantaranya:

. Tujuan Teori dan Model Konsep Keperawatan

Teori keperawatan sebagai salah satu bagian junci perkembangan ilmu


keperawatan dan pengembangan profesi keperawatan memiliki tujuan yang ingin
dicapai, diantaranya:

1. Adanya teori keperawatan diharapkan dapat memberikan alasan-alasan


tentang kenyataan-kenyataan yang dihadapi dalam pelayanan keperawatan,
baik untuk tindakan atau bentuk model praktek keperawatan sehingga
berbagai permasalahan dapat teratasi.

2. Adanya teori keperawatan membantu para anggota profesi perawat untuk


memahami berbagai pengetahuan dalam pemberian asuhan keperawatan
kemudian dapat memberikan dasar dalam penyelesaian berbagai masalah
keperawatan.

3. Adanya teori keperawatan membantu proses penyelesaian masalah dalam


keperawatan dengan memberikan arah yang jelas bagi tujuan tindakan
keperawatan sehingga segala bentuk dan tindakan dapat dipertimbangkan.

4. Adanya teori keperawatan juga dapat memberikan dasar dari asumsi dan
filosofi keperawatan sehingga pengetahuan dan pemahaman dalam
tindakan keperawatan dapat terus bertambah dan berkembang.
2.2 KARAKTERISTIK TEORI KEPERAWATAN DAN FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI TEORI KEPERAWATAN

Menurut Torres ( 1985 ) dan Chinn-Jacob ( 1983 ) ada lima karakteristik


dasar teori dan konsep keperawatan, yaitu:

1. Teori keperawatan mengidentifikasi dan didefinisikan sebagai hubungan


yang spesifik dari konsep keperawatan seperti hubungan antara konsep
manusia, konsep sehat-sakit, keperawatan dan konsep lingkungan.

2. Teori keperawatan harus bersifat alamiah. Artinya, teori keperawatan


digunakan dengan alasan atau rasional yang jelas dan dikembangkan
dengan menggunakan cara berpikir yang logis.

3. Teori keperawatan bersifat sederhana dan umum. Artinya, teori


keperawatan dapat digunakan pada masalah yang sederhana maupun
masalah kesehatan yang kompleks sesuai dengan situasi praktek
keperawatan.

4. Teori keperawatan berperan dalam memperkaya body of knowledge


keperawatan yang dilakukan melalui penelitian.

5. Teori keperawatan menjadi pedoman dan berperan dalam memperbaiki


kualitas praktek keperawatan

b. Faktor yang mempengaruhi teori keperawatan:

1. Filosofi Florence Nigtingale

Florence merupakan salah satu pendiri yang meletakkan dasar-dasar teori


keperawatan yang melalui filosofi keperawatan yaitu dengan
mengidentifikasi peran perawat dalam menemukan kebutuhan dasar
manusia pada klien serta pentingnya pengaruh lingkungan di dalam
perawatan orang yang sakit yang dikenal dengan teori lingkungannya.
Selain Florence juga membuat standar pada pendidikan keperawatan serta
standar pelaksanaan asuhan keperawatan yang efesien.Beliau juga
membedakan praktek keperawatan dengan kedokteran dan perbedaan
perawatan pada orang yang sakit dengan yang sehat.

2. Kebudayaan

Kebudayaan juga mempunyai pengaruh dalam perkembangan teori-teori


keperawatan diantaranya dengan adanya pandangan bahwa dalam
memberikan pelayanan keperawatan akan lebih baik dilakukan oleh wanita
karena wanita mempunyai jiwa yang sesuai dengan kebutuhan perawat,
akan tetapi perubahan identitas dalam proses telah berubah seiring dengan
perkembangan keperawatan sebagai profesi yang mandiri, demikian juga
yang dahulu budaya perawat dibawah pengawasan langsung dokter,
dengan berjalannya dan diakuinya keperawatan sebagai profesi mandiri,
maka hak dan otonomi keperawatan telah ada sehingga peran perawat dan
dokter bukan di bawah pengawasan langsung akan tetapi sebagai mitra
kerja yang sejajar dalam menjalankan tugas sebagai tim kesehatan.

3. Sistem Pendidikan

Pada sistem pendidikan telah terjadi perubahan besar dalam perkembangan


teori keperawatan. Dahulu pendidikan keperawatan belum mempunyai
sistem dan kurikulum keperawatan yang jelas, akan tetapi sekarang
keperawatan telah memiliki sistem pendidikan keperawatan yang terarah
sesuai dengan kebutuhan rumah sakit sehingga teori-teori keperawatan
juga berkembang dengan orientasi pada pelayanan keperawatan.

4. Pengembangan Ilmu Keperawatan

Pengembangan ilmu keperawatan ditandai dengan adanya pengelompokan


ilmu keperawatan dasar menjadi ilmu keperawatan klinik dan ilmu
keperawatan komunitas yang merupakan cabang ilmu keperawatan yang
terus berkembang dan tidak menutup kemungkinan pada tahun-tahun yang
akan datang akan selalu ada cabang ilmu keperawatan yang khusus atau
subspesialisasi yang diakui sebagai bagian ilmu keperawatan sehingga
teori-teori keperawatan dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan
atau lingkup bidang ilmu keperawatan.
2.3 PANDANGAN BEBERAPA AHLI TENTANG TEORI DAN MODEL
KONSEP KEPERAWATAN

1. Teori Nightingale (1860)

Teori Nicghtingale ini memposisikan lingkungan sebagai fokus asuhan


keperawatan, dan perawat tidak perlu memahami seluruh proses penyakit
model konsep ini dalam upaya memisahkan antara profesi keperawatan
dan kedokteran. Orientasi pemberian asuhan keperawatan atau tindakan
keperawatan lebihketenangan, dan nutrisi yang adequate, dengan dimulai
dari pengumpulan data dibandingkan dengan tindakan pengobatan semata,
upaya teori tersebut dalam rangka perawat mampu menjalankan praktek
keperawatan mandiri tanpa tergantung dengan profesi lain.

Nightingale tidak memandang perawat secara sempit hanya sibuk dengan


masalah pemberian obat dan pengobatan, tetapi lebih berorientasi pada
pemberian udara, lampu, kenyamanan lingkungan, kebersiahn,
ketenangan, dan nutrisi yang adekuat (Ninghtingale, 1860; Torres, 1986).
Torres (1986) mencatat bahan nightangle memberikan konsep dan
penawaran yang dapat divalidasi dan digunakan untuk menjalankan
praktik keperawatan.

2. Teori Peplau

Teori Hildegrad Peplau (1952) berfokus pada individu, perawat, dan


proses interaktif ( Peplau, 1952); yang menghasilkan hubungan antara
perawat dan klien (Torres,1986;Marriner-Tomey,1994).Berdasarkan teori
ini klein adalah individu dengan kebutuhan prasaan,dan keperawatan
dalam proses interpersonal dan terapeutik.Oleh sebab itu perawat berupaya
mengembangkan hubungan antara perawat dan klien dimana perawat
bertugas sebagai narasumber,konselor,dan wali. Teori Peplau merupakan
teori yang unik di mana hubungan kolaborasi perawat dan klien
membentuk suatu “kekuatan mendewasakan” melalui hubungan
interpersonal yang efektif dalam membantu pemenuhan kebutuhan klien
(Beeber, Anderson dan Sills,1990). Hubungan interpersonal perawat-klien
digambarkan sebagai fase-fase yang saling tumpang tindih seperti berikut
ini :Orientasi,identifikasi,penjelasan,dan resolusi( Chinn dan Jacobs, 1995)

3. Teori Henderson

Teori keperawatan Virginia Henderson (Harmer dan Henderson, 1955)


mencakup seluruh kebutuhan dasar seorang manusia. Henderson (1964)
mendefinisikan keperawatan sebagai: Membantu individu yang sakit dan
yang sehat dalam melaksanakan aktivitas yang memiliki kon-tribusi
terhadap kesehatan dan penyembuhannya... dimana individu tersebut akan
mampu mengerjakannya tanpa bantuan bila ia memiliki kekuatan,
kemauan, dan pengetahuan yang dibutuhkan. Dan hal ini dilakukan
dengan cara membantu mendapatkan kembali kemandiriannya secepat
mungkin.

a. Kebutuhan berikut ini, sering kali disebut 14 kebutuhan dasar


Henderson, memberikan kerangka kerja dalam melakukan asuhan
keperawatan (Henderson, 1966):

1. Bernafas secara normal

2. Makan dan minum cukup

3. Eliminasi

4. Bergerak dan mempertahankan posisi yang dikehendaki

5. Istirahat dan tidur

6. Memilih cara berpakaian; berpakaian dan melepaskan pakaian

7. Mempertahankan temperatur tubuh dalam rentang normal


8. Menjaga tubuh tetap bersih dan rapi

9. Menghindari bahaya dari lingkungan

10. Berkomunikasi dengan orang lain

11. Beribadah menurut keyakinan

12. Bekerja yang menjanjikan prestasi

13. Bermain dan berpartisipasi dalam berbagai bentuk rekreasi

14. Belajar, menggali atau memuaskan rasa keingin tahuan yang


mengacu pada perkembangan dan kesehatan normal

4. Teori Abdellah

Teori keperawatan yang di kembangkan oleh Faye Abdellah et al.(1960)


meliputi pemberihan asuhan keperawatan bagi seluruh manusia untuk
memenuhi kebutuhan fisik,emosi,intelektual,sosial,dan spiritual baik klien
maupun keluarga. Dalam teori Abdellah mengidentifikasi kebutuhan klien
secara spesifik,yang sering dikenal sebagai 21 masalah keperawatan
abdellah:

1. Mempertahankan kebersihan dan kenyamanan fisik yang baik

2. Mempertahankan aktifitas,istirahat dan tidur yang optimal

3. Mencegah terjadinya kecelakaan,cederah, atau trauma lain dan mencegah


meluasnya infeksi

4. Menpertahankan mekanika tubuh yang baik serta mencagah dan


memberbaiki defermitas

5. Memfasilitasi masukan oksigen ke seluruh sel tubuh

6. Mempertahankan nutrisi untuk seluruh sel tubuh

7. Mempertahankan eliminasi

8. Mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit


9. Mengenali respons – respons fisiologos tubuh terhadap kondisi penyakit-
patologis,fisiologis dan kompensasi

10. Mempertahankan mekanisme dan fungsi regulasi

11. Mempertahankan fungsi sensorik

12. Mengidentifikasi dan menerima ekspresi,prasaan dan reaksi potif dan


negatif

13. Mengidentifikasi dan menerima adanya hubungan timbal balik antara


emosi dan penyakit organik

14. Mempertahankan komunikasi verbal dan non verbal

15. Memfasilitasi perkembangan hubungan interpersonal yang produktif

16. Memfasilitasi pencapaian tujuan spiritual personal yang progresif

17. Menghasikan dan /atau mempertahankan lingkungan yang terapeutik

18. Memfasillitasi kesadaran akan diri sendiri sebagai individu yang memiliki
kebutuhan fisik,emosi dan perkembangan yang berbeda

19. Menerima tujuan oktimal yang dapat dicapai sehubungan dengan


keterbatasan fisik dan emosional

20. Menggunakan sumber-sumber di komunitas sebagai sumber bantuan


dalam mengatasi masalah yang muncul akibat dari penyakit

21. Memahami peran dari masalah sosial sebagai faktor-faktor yang


mempengaruhui dalam munculnya suatu penyakit

5. Teori Orlando

Bagi Ida Orlando (1961),klien adalah individu dengan suatu


kebutuhan,dimana bila kebutuhan tersebut di penuhi maka stres akan
berkurang,meningkatkan kepuasan atau mendorong pencapaian kesehatan
optimal (Chinn dan Jacobs,1995). Teori Jean Orlando mengandung konsep
kerangka kerja untuk perawat professional yang mengandung 3 elemen
yaitu : perilaku klien, reaksi dan tindakan keperawatan , mengubah situasi
perawat setelah perawat memperkirakan kebutuhan klien , perawat
mengetahui penyebab yang mempengaruhi derajat kesehatan , lalu
bertindak secara spontan atau berkolaborasi untuk memberikan pelayanan
kesehatan.

6. Teori Levina

7. Keperawatan adalah bagian budaya yang direfleksikan dengan ide-ide dan


nilai-nilai, dimana perawat memandang manusia itu sama, merupakan
suatu rangkaian disiplin dalam menguasai organisasi atau kumpulan yang
dimiliki individu dalam menjalin hubungan manusia sekitarnya.Intisari
dari keperawatan adalah manusia. Asumsinya bahwa definisi teori tersebut
adalah sebagai berikut : KondisiKlien memasuki system pelayanan
kesehatan dalam bagian penyakit atau perubahan kesehatan.
Responsibilitas tanggung jawabPerawat bertanggung jawab dalam
mengenal respon (perubahan tingkah laku atau tingkat fungsi tubuh)
sebagai adaptasi klien atau usaha untuk Rasa, Stress, Inflamasi
beradaptasi terhadap lingkungan. 4 Sensorio respon antara lain : Fungsi
perawat memasukkan intervensi takut untuk meningkatkan adaptasi
terhadap penyakit dan evaluasi intervensi sebagai support (dorongan) atau
terapeutik koping. Intervensi membantu mempertahankan status kesehatan
dan mencegah penyakit lebih lanjut. Intervensi terapeutik meningkatkan
penyembuhan dan pemulihan kesehatan.4 prinsip perlindungan yang
mendorong tujuan perawatan untuk seseorang ke status mempertahankan
atau memulihkan Perlindungan terhadap energiKeseimbangan intake dan
output energi untuk mencegah kesehatan : kelelahan Perlindungan
terhadap integritas strukturaMempertahankan atau struktur tubuh
(penyembuhan) pemulihan Perlindungan terhadap integritas personal.
Mempertahankan atau pemulihan rasa identitas dan harga diri Perlindunga
(mengenali kualitas diri) terhadap integritas sosialMemperkenalkan klien
sebagai suatu makhluk sosial khususnya dengan orang lain. Teori Levine
berfokus pada satu orang klien, teori ini mempunyai implikasi utama
dalam pengaturan perawatan akut, dimana intervensi dapat bersifat
mendorong atau terapeutik

8. Teori Johnson

Teori Dorothy Johnson tentang keperawatan (1968) berfokus pada


bagaimana klien beradaptasi terhadap kondosi sakitnya dan bagai mana
stres aktual atau torensial dapat mempengaruhi kemampuan beradaptasi.
Tujuannya adalah menurunkan stres sehingga klien dapat bergerak lebih
mudah melewati masa penyembuhannya ( Johnson,1968). Teori Johnson
berfokus pada kebutuhan dasar yang mengacu pada pengelompokan
perilaku berikut:

1. Perilaku mencari keamanan

2. Perilaku mencari perawatan

3. Menguasahi diri sendiri dan lingkungan sesuai dengan standar internalisasi


prestasi

4. Mengakomodasi diet dengan cara yang di terima secara sosial dan kultural

5. Mengeluarkan sampah tubuh dengan cara diterima secara sosial dan


kultural

6. Perilaku seksual dan identitas peran

7. Perilaku melindungi diri sendiri

9. Teori Rogers

adalah pengetahuan yang ditujukan untuk mengurangi kecemasan terhadap


dan pola pertumbuhan dan perkembangan seseorang. Asumsi dasar teori
rogers tentang manusia, Manusia adalah kesatuan yang utuh yang tidak
dapat dipisahkan antara satu dengan yang lain. Kehidupan setiap manusia
adalah sesuatu yang unik . tidak ada dua hal didalam kehidupan ini yang
dapat diulang dengan cara yang sama dibawah keadaan yang sama . jalan
hidup seseorang berbeda dengan yang lain. Perkembangan manusia dapat
dinilai dari tingkah lakunya. Manusia diciptakan dengan karakteristik dan
keunikan tersendiri misalnya dalam hal sifat dan emosi. Pada intinya
Rogers memandang keperawatan sebagai ilmu dan m,endukung adanya
penelitian keperawatan. Oleh sebab itu keperawatan menggembangkan
pengetahuan dari ilmu-ilmu dasar dan fisiologi,begitu juga dengan ilmu
keperawatan itu sendiri: Ilmu keperawatan bertujuan untuk
mengembangkan penelitian ilmia dan analisis logis dan kemampuan
menerapkanya dalam praktik keperawatan. Inti pengetahuan ilmiah
keperawatan merupakan hasil penemuan terbaru keperawatan . . .
keperawatan merupakan ilmu tentang humanispik.

10. TEORI OREM

Dorothea Orem (1971) Keperawatan adalah sebuah pertolongan atas


pelayanan yang diberikan untuk menolong orang secara keseluruhan
ketika mereka atau orang yang bertanggung jawab atas perawatan mereka
tidak mampu memberikan perawatan kepada mereka. Keperawatan
merupakan salah satu daya atau usaha manusia untuk membantu manusia
lain dengan melakukan atau memberikan pelayanan yang professional dan
tindakan untuk membawa manusia pada situasi yang saling menyayangi
antara manusia dengan bentuk pelayanan yang berfokus kepada manusia
seutuhnya yang tidak terlepas dari lingkungannya. Menurut OREM asuhan
keperawatan dilakukan dengan keyakinan bahwa setiap orang
memperlajari kemampuan untuk merawat diri sendiri sehingga membantu
individu memenuhi kebutuhan hidup, memelihara kesehatan dan
kesejahteraan. Teori ini dikenal dengan Perawatan Diri Orang dewasa
dapat merawat diri mereka sendiri, sedangkan bayi, lansia dan orang sakit
membutuhkan bantuan untuk memenuhi aktivitas self care mereka. Orem
mengklasifikasikan self care dalam 3 syarat : Syarat universal : fisiologi
dan psikososial termasuk kebutuhan udara, air, makanan, eliminasi,
aktivitas dan istirahat, sosial, pencegahan bahaya. Syarat pengembangan :
untuk meningkatkan proses perkembangan sepanjang siklus hidup.
Penyimpangan kesehatan berhubungan dengan kerusakan atau
penyimpangan cara, struktur norma dan integritas yang dapat mengganggu
kemampuan seseorang untuk melakukan self care. Asuhan keperawatan
mandiri dilakukan dengan memperhatikan tingkat ketergantungan atau
kebutuhan pasien dan kemampuan pasien. Oleh karena itu ada tiga
tingkatan dalam asuhan keperawatan mandiri. Perawat memberi
keperawatan total ketika pertama kali asuhan keperawatan dilakukan
karena tingkat ketergantungan pasien yang tinggi (system pengganti
keseluruhan). Perawat dan pasien saling berkolaborasi dalam tindakan
keperawatan (system pengganti sebagian) Pasien merawat diri sendiri
dengan bimbingan perawat (system dukungan/pendidikan).

11. TEORI KING

Tujuan yang ingin dicapai dari teori Imogene King (1971, 1981, 1987)
berfokus pad interaksi tiga sistem: sistem personal, sistem interpersonal,
dan sistem sosial. Ketiganya membektuk hubungan personal antara
perawat dan klien. Hubungan perawat dan klien merupakan sarana dalam
pemberian asuhan keperawatan, dimana proses interpersonal dinamis yang
ditampilkan oleh perawat dan klien dipengaruhi oleh perilaku satu dengan
yang lain, demikian juga oleh sistem asuhan kesehatan yang berlaku (king,
1971, 1981). Tujuan perawat adalah memanfaatkan komunikasi untuk
membantu klien dalam menciptakan dan mempertahankan adaptasi positif
terhadap lingkungan.

12. TEORI NEUMAN

Betty Neuman (1972), Keperawatan adalah suatu profesi yang unik


dengan memperhatikan seluruh factor-faktor yang mempengaruhi respon
individu terhadap penyebab stress, tekanan intra, inter dan ekstra
personal.Perawatan berfokus kepada mencegah serangan stress dalam
melindungi klien untuk mendapatkan atau meningkatkan derajat kesehatan
yang paling baik.Perawatan menolong pasien untuk menempatkan
primary, secondary dan tertiary. Metode pencegahan untuk mencegah
stress yang disebabkan factor lingkungan dan meningkatkan system
pertahanan pasien.Menurut Newman, asuhan keperawatan dilakukan untuk
mencegah atau mengurangi reaksi tubuh akibat adanya stressor. penyakit
yang terdiri dari pencegahanØPeran ini disebut pencegahan primer,
sekunder dan tertier. Primer = meliputi tindakan keperawatan stressor,
mencegah terjadinya reaksiØuntuk mengidentifikasi adanya tubuh karena
adanya stressor. Sekunder = tindakan keperawatan untuk gejala penyakit
atau reaksi tubuh lainnyaØmengurangi atau menghilangkan karena
adanya stressor. Tersier = meliputi pengobatan rutin dan teratur serta
pencegahan kerusakan lebih lanjut atau komplikasi dari suatu penyakit.

13. TEORI ROY Keperawatan adalah sebagai ilmu pengetahuan melalui


proses analisa dan tindakan yang berhubungan untuk merawat klien yang
sakit atau yang kurang sehat.Sebagai ilmu pengetahuan keperawatan
Metode yang digunakan adalah terapeutik, scientik dan knowledge dalam
memberikan pelayanan yang esensial untuk meningkatkan dan
mempengaruhi derajat kesehatan. Roy menggambarkan metode adaptasi
dalam keperawatan. Individu adalah makhluk biospikososial sebagai satu
kesatuan yang utuh. Seseorang dikatakan sehat jika mampu berfungsi
untuk memenuhi kebutuhan biologis, psikologis dan sosial.seluruh
individu harus beradaptasi terhadap kebutuhan berikut:

1. Pemenuhan kebutuhan fisiologis dasar

2. Pengembangan konsep diri positif

3. Penampilan peran sosial

4. Pencapaian keseimbangan antara kemandirian dan ketergantungan


14. TEORI WATSON

Jean Watson dalam memahami konsep keperawatan terkenal dengan teori


pengetahuan manusia dan merawat manusia.Tolak ukur pandangan Watson
ini didasari pada unsur teori kemanusiaan. Pandangan teori Jean Watson
ini memahami bahwa manusia memiliki empat cabang kebutuhan manusia
yang saling berhubungan diantaranya kebutuhan dasar biofisikal
(kebutuhan untuk hidup) yang meliputi kebutuhan makanan dan cairan,
kebutuhan eliminasi dan kebutuhan ventilasi, kebutuhan psikofisikal
(kebutuhan fungsional) yang meliputi kebutuhan aktifitas dan istirahat,
kebutuhan seksual, kebutuhan psikososial, (kebutuhan untuk integrasi)
yang meliputi kebutuhan untuk berprestasi, kebutuhan organisasi, dan
kebutuhan intra dan interpersonal (kebutuhan untuk pengembangan) yaitu
kebutuhan aktualisasi diri.

Berdasarkan empat kebutuhan tersebut, Jean Waston memahami bahwa


manusia adalah makhluk yang sempurna yang memiliki berbagai macam
ragam perbedaan, sehingga dalam upaya mencapai kesehatan, manusia
seharusnya dalam keadaan sejahtera baik fisik, mental dan spiritual karena
sejahtera merupakan keharmonisan antara pikiran, badan dan jiwa
sehingga untuk mencapai keadaan tersebut keperawatan harus berperan
dan meningkatkan status kesehatan, mencegah terjadinya penyakit,
mengobati berbagai penyakit dan penyembuhan kesehatan dan fokusnya
pada peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit.
BAB III

PENUTUP

3.1 SIMPULAN

Teori dan model keperawatan adalah suatu usaha untuk menguraikan dan
menjelaskan berbagai fenomena dalam keperawatan serta berperan dalam
membedakan keperawatan dengan disiplin ilmu lain dan bertujuan untuk
menggambarkan, menjelaskan, memperkirakan dan mengontrol hasil asuhan atau
pelayanan keperawatan yang dilakukan

Karakteristik dasar teori dan model keperawatan, yaitu: Teori keperawatan


mengidentifikasi dan didefinisikan sebagai hubungan yang spesifik dari konsep
keperawatan, harus bersifat alamiah, bersifat sederhana dan umum, sebagai
pedoman, serta berperan dalam memperbaiki kualitas praktek keperawatan

Faktor yang mempengaruh teori dan model keperawatan, yaitu: Filosofi


Florence Nightingale, kebudayaan, sistem pendidikan, dan pengembangan ilmu
keperawatan Teori dan model keperawatan menurut beberapa ahli, yaitu: teori
Nightingale, teori Peplau, teori Henderson, teori Abdellah, teori orlando, teori
levina, teori Johnson, teori Rogers, teori Orem, teori King, teori Neuman, teori
Roy, teori Watson.

3.2 SARAN

Sebaiknya teori dan konsep yang telah diketahui oleh seorang perawat
dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-harinya.
DAFTAR PUSTAKA

Carpenito, L.J.1997.Nursing Diagnosis Application to Clinical Praktice, 7 th


Edition.Lippincoth.

Doengeus, M. E. dan Moorhaouse, M. F. 2001. Rencana Perawatan


Maternal/Bayi, Pedoman Untuk Perencanaan Dan Dokumentasi Perawatan Klien.
Edisi 2.Jakarta: EGC.

Hidayat, A. Aziz, A. 2004. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: EGC.

Julia B. George, RN, PhD (editor) 1995, Nursing Theories, The Base for
Profesional Nursing

Practice. 4 th. Appleton and Lange Norwalk, Connecticut

Marinner-Tomey, A. (1994). Nursing Theorist and Their Work. (3th ed.)


Philadelphia: Mosby

NAnda. 2006. Nursing Diagnosis: Definitions and Classification. Dalam http://


www.Nanda.org/Portals/0/PDFs/NANDA-1%20Pubs/New_Book_Now_4_08.pdf/

Nursalam.2000. Proses dan Dokumentasi Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

Pearson & Vaughan, ( 1999 ). Nursing models for practice. London: Heinemann
Nursing

Potter & Perry. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan, Konsep, Proses, dan
Praktek. Edisi 2. Jakarta: EGC.

Priharjo, P. 1996. Pengkajian Fisik Keperawatan. Jakarta: EGC.

Talbot. L. A. & Mary Meyers – Marquardt. 1997. Pengkajian Keperawatan Kritis.


Edisi 2. Jakarta: EGC.

Tim Depkes RI. 1993. Stndar Asuhan Keperawatan. Jakarta: PPNI.

Anda mungkin juga menyukai