Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

Kelompok 1

TEORI DAN MODEL KONSEP KEPERAWATAN

Mata Kuliah Falsafah dan Teori Keperawatan

DOSEN PEMBIMBING
Ns. EDO GUSDIANSYAH, S.Kep., M.Kep

Disusun oleh

WELLA VISTA EDWARD (NIM : 2014201089)

IB KEPERAWATAN

STIKES ALIFAH PADANG

S1 KEPERAWATAN

2020/2021

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan semesta alam. Atas izin dan
karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah tepat waktu tanpa kurang suatu apa pun. Tak
lupa pula penulis haturkan shalawat serta salam kepada junjungan Rasulullah Muhammad SAW.
Semoga syafaatnya mengalir pada kita di hari akhir kelak.

Penulisan makalah berjudul “TEORI DAN MODEL KONSEP KEPERAWATAN”.


bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah falsafat dan teori keperawatan.

Selama proses penyusunan makalah, penulis mendapatkan bantuan dan bimbingan dari
beberapa pihak. Oleh karena itu, penulis berterima kasih kepada Dosen falsafat dan teori
keperawatan Ns. EDO GUSDIANSYAH, S.Kep., M.Kep

Akhirul kalam, penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Besar
harapan penulis agar pembaca berkenan memberikan umpan balik berupa kritik dan saran.
Semoga makalah ini bisa memberikan manfaat bagi berbagai pihak. Aamiin.

Padang, Desember 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI

COVER ....................................................................................................................i

KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii

DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

A Latar Belakang.........................................................................................1

B Rumusan Masalah ...................................................................................1

C Tujuan ......................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................3

A. Pengertian teori dan model konsep keperawatan ....................................3

B. tujuan teori dan model konsep keperawatan ...........................................4

C. karakteristik teori keperawatan ................................................................4

D. factor yang mempengaruhi teori keperawatan.........................................5

E. pandangan beberapa ahli tentang teori dan model konsep keperawatan


yaitu Florence nightingale dan betty newman .........................................6

F. pandangan Florence nightingale dan betty newman tentang (Manusia,


Keperawatan, Kesehatan, Lingkungan) .................................................15

BAB III PENUTUP ..............................................................................................18

A. Simpulan ................................................................................................ 18

B. Saran ......................................................................................................18

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perkembangan ilmu keperawatan, model konseptual dan teori merupakan
aktivitas berpikir yang tinggi. Model konseptual mengacu pada ide-ide global mengenai
individu, kelompok, situasi atau kejadian tertentu yang berkaitan dengan disiplin yang
spesifik. Konsep merupakan suatu ide dimana terdapat suatu kesan yang abstrak yang
dapat diorganisir menjadi simbol-simbol yang nyata, sedangkan konsep keperawatan
merupakan ide untuk menyusun suatu kerangka konseptual atau model keperawatan.
Teori keperawatan itu sendiri merupakan sekelompok konsep yang membentuk sebuah
pola yang nyata atau suatu pernyataan yang menejlaskan suatu proses, peristiwa atau
kejadian yang didasari oleh fakta-fakta yang telah diobservasi tetapi kurang absolut atau
bukti langsung. Teori-teori yang terbentuk dari penggabungan konsep dan pernyataan
yang berfokus lebih khusus pada suatu kejadian dan fenomena dari suatu disiplin
(Fawcet, 1992). Teori mempunyai kontribusi pada pembentukan dasar praktik
keperawatan (Chinn & Jacob, 1995). Suatu metode untuk menghasilkan dasar
pengetahuan keperawatan ilmiah adalah melalui pengembangan dan memanfaatan teori
keperawatan. Definisi teori keperawatan dapat membantu mahasiswa keperawatana
dalam memahami bagaimana peran dan tindakan keperawatan yang sesuai dengan peran
keperawatan.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang , rumusan masalah yang dapat angkat yaitu :
1. Apa pengertian teori dan model konsep keperawatan
2. Apa tujuan teori dan model konsep keperawatan
3. Bagaimana karakteristik teori keperawatan
4. Apa saja factor yang mempengaruhi teori keperawatan
5. Bagaimana pandangan beberapa ahli tentang teori dan model konsep keperawatan
yaitu Florence nightingale dan betty newman.
6. Bagaimana pandangan Florence nightingale dan betty newman tentang :

1
a. Manusia
b. Keperawatan
c. Kesehatan
d. Lingkungan / masyarakat

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian teori dan model konsep keperawatan
2. Untuk mengetahui tujuan teori dan model konsep keperawatan
3. Untuk mengetahui karakteristik teori keperawatan
4. Untuk mengetahui factor yang mempengaruhi teori keperawatan
5. Untuk mengetahui pandangan beberapa ahli tentang teori dan model konsep
keperawatan yaitu Florence nightingale dan betty newman.
7. Untuk mengetahui pandangan Florence nightingale dan betty newman tentang :
a. manusia
b. keperawatan
c. kesehatan
d. lingkungan / masyarakat

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN TEORI DAN MODEL KONSEP KEPERAWATAN


Teori adalah hubungan beberapa konsep atau suatu kerangka konsep, atau definisi
yang memberikan suatu pandangan sistematis terhadap gejala-gejala atau fenomena-
fenomena dengan menentukan hubungan spesifik antara konsep-konsep tersebut dengan
maksud untuk menguraikan, menerangkan, meramalkan dan atau mengendalikan suatu
fenomena. Teori dapat diuji, diubah atau digunakan sebagai suatu pedoman dalam
penelitian
Teori keperawatan didefinisikan oleh Steven (1984) sebagai usaha untuk
menguraikan dan menjelaskan berbagai fenomena dalam keperawatan. Teori
keperawatan berperan dalam membedakan keperawatan dengan disiplin ilmu lain dan
bertujuan untuk menggambarkan, menjelaskan, memperkirakan dan mengontrol hasil
asuhan atau pelayanan keperawatan yang dilakukan. Teori keperawatan menurut Barnum
1990 merupakan usaha-usaha untuk menguraikan atau menjelaskan fenomena mengenai
keperawatan. Menurut Newman (1979), ada tiga cara pendekatan dalam pengembangan
dan pembentukan teori keperawatan, yaitu meminjam teori-teori dari disiplin ilmu lain
yang relevan dengan tujuan untuk mengintegrasikan teori-teori ini kedalam ilmu
keperawatan, menganalisa situasi praktik keperawatan dalam rangka mencari konsep
yang berkaitan dengan praktik keperawatan serta menciptakan suatu kerangka konsep
yang memungkinkan pengembangan teori keperawatan. Tujuan pengembangan teori
keperawatan adalah menumbuh kembangkan pengetahuan yang di harapkan dapat
membantu dan mengembangkan praktek keperawatan dan pendidikan keperawatan.
Konsep adalah suatu keyakinan yang kompleks terhadap suatu objek , benda,
suatu peristiwa atau fenomena berdasarkan pengalaman dan persepsi seseorang berupa
ide, pandangan atau keyakinan. Kumpulan beberapa konsep ke dalam suatu kerangka
yang dapat dipahami membentuk suatu model atau kerangka konsep. Konsep dapat di
analogikan sebagai batu bata dan papan untuk membangun sebuah rumah dimana rumah
yang dibangun diibaratkan sebagai kerangka objek.

3
Model konseptual mengacu pada ide-ide global mengenai individu, kelompok,
situasi atau kejadian tertentu yang berkaitan dengan disiplin yang spesifik.
Model konsep keperawatan ini digunakan dalam menentukan model praktik
keperawatan, mengingat dalam model praktik keperawatan mengandung komponen dasar
seperti adanya keyakinan dan nilai yang mendasari sebuah model, adanya tujuan praktik
yang ingin dicapai dalam memberikan pelayanan kepada kebutuhan semua pasien serta
adanya pengetahuan dan ketrampilan dalam hal ini dibutuhkann oleh perawat dalam
mengembangkan tujuannya

B. TUJUAN TEORI DAN MODEL KONSEP KEPERAWATAN


Tujuan Teori dan Model Konsep Keperawatan Teori keperawatan sebagai salah
satu bagian kunci perkembangan ilmu keperawatan dan pengembangan profesi
keperawatan memiliki tujuan yang ingin dicapai, diantaranya:
1. Adanya teori keperawatan diharapkan dapat memberikan alasan-alasan tentang
kenyataan- kenyataan yang dihadapi dalam pelayanan keperawatan, baik untuk
tindakan atau bentuk model praktek keperawatan sehingga berbagai permasalahan
dapat teratasi.
2. Adanya teori keperawatan membantu para anggota profesi perawat untuk memahami
berbagai pengetahuan dalam pemberian asuhan keperawatan kemudian dapat
memberikan dasar dalam penyelesaian berbagai masalah keperawatan.
3. Adanya teori keperawatan membantu proses penyelesaian masalah dalam
keperawatan dengan memberikan arah yang jelas bagi tujuan tindakan keperawatan
sehingga segala bentuk dan tindakan dapat dipertimbangkan.
4. Adanya teori keperawatan juga dapat memberikan dasar dari asumsi dan filosofi
keperawatan sehingga pengetahuan dan pemahaman dalam tindakan keperawatan
dapat terus bertambah dan berkembang.

C. KARAKTERISTIK TEORI KEPERAWATAN


Menurut Torres ( 1985 ) dan Chinn-Jacob ( 1983 ) ada 5 karakteristik dasar teori dan
konsep keperawatan, yaitu:
1. Teori keperawatan mengidentifikasi dan didefinisikan sebagai hubungan yang
spesifik dari konsep keperawatan seperti hubungan antara konsep manusia, konsep
sehat-sakit, keperawatan dan konsep lingkungan.
2. Teori keperawatan harus bersifat alamiah. Artinya, teori keperawatan digunakan
dengan alasan atau rasional yang jelas dan dikembangkan dengan menggunakan cara
berpikir yang logis.
3. Teori keperawatan bersifat sederhana dan umum. Artinya, teori keperawatan dapat
digunakan pada masalah yang sederhana maupun masalah kesehatan yang kompleks
sesuai dengan situasi praktek keperawatan.
4
4. Teori keperawatan berperan dalam memperkaya body of knowledge keperawatan
yang dilakukan melalui penelitian.
5. Teori keperawatan menjadi pedoman dan berperan dalam memperbaiki kualitas
praktek keperawatan

D. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TEORI KEPERAWATAN


Dalam perkembangan teori keperawatan saat ini terdapat beberapa pandangan
yang mempengaruhi teori keperawatan itu sendiri diantaranya filosofi dari Florence
Nightingale, kebudayaan, system pendidikan, serta pengembangan ilmu keperawatan.
1. Filosofi Florence Nightingale.
Florence merupakan salah satu pendiri yang meletakkan dasar-dasar teori
keperawatan yang melalui filosofi keperawatan yaitu dengan mengidentifikasi peran
perawat dalam menemukan kebutuhan dasar manusia pada klien serta pentingnya
pengaruh lingkungan di dalam perawatan orang sakit yang dikenal dengan teori
lingkungannya. Selain Florence juga membuat standar pada pendidikan keperawatan
serta standar pelaksanaan asuhan keperawatan yang efisien. Beliau juga membedakan
praktek keperawatan dengan kedokteran dan perbedaan perawatan pada orang yang
sakit dengan yang sehat.
2. Kebudayaan
Kebudayaan juga mempunyai pengaruh dalam perkembangan teori-teori keperawatan
diantaranya dengan adanya pandangan bahwa dalam memberikan pelayanan
keperawatan akan lebih baik dilakukan oleh wanita karena wanita mempunyai jiwa
yang sesuai dengan kebutuhan perawat, akan tetapi perubahan identitas dalam proses
telah berubah seiring dengan perkembangan keperawatan sebagai profesi yang
mandiri, demikian juga yang dahulu budaya perawat di bawah pengawasan langsung
dokter, dengan berjalannya dan diakuinya keperawatan sebagai profesi mandiri, maka
hak dan otonomi keperawatan telah ada sehingga peran perawat dengan dokter bukan
di bawah pengawasan langsung. Akan tetapi sebagai mitra kerja yang sejajar dalam
menjalankan tugas sebagai tim kesehatan.
3. Sistem Pendidikan
Pada sistem pendidikan telah terjadi perubahan besar dalam perkembangan teori
keperawatan. Dahulu pendidikan keperawatan belum mempunyai sistem dan

5
kurikulum keperawatan yang jelas, akan tetapi sekarang keperawatan telah memiliki
sistem pendidikan yang terarah sesuai dengan kebutuhan rumah sakit sehingga teori-
teori keperawatan juga berkembang dengan orientasi pada pelayanan keperawatan.
4. Pengembangan Ilmu Keperawatan
Pengembangan ilmu keperawatan ditandai dengan adanya pengelompokam ilmu
keperatan dasar menjadi ilmu keperawatan klinik dan ilmu keperawatan komunitas
yang merupakan cabang ilmu keperawatan yang harus berkembang dan tidak
menutup kemungkinan pada tahun-tahun yang akan datang akan selalu ada cabang
ilmu keperawatan yang khusus atau subspesialisasi yang diakui sebagai bagian ilmu
keperawatan sehingga teori-teori keperawatan dapat dikembangkan sesuai dengan
kebutuhan atau lingkup bidang ilmu keperawatan

E. PANDANGAN BEBERAPA AHLI TENTANG TEORI DAN MODEL KONSEP


KEPERAWATAN YAITU : FLORENCE NIGHTINGALE DAN BETTY
NEWMAN.
FLORENCE NIGHTINGALE
Model konsep Florence Nightingale memposisikan lingkungan adalah sebagai focus
asuhan keperawatan, dan perawat tidak perlu memahami seluruh proses penyakit
model konsep ini dalam upaya memisahkan antara profesi keperawatan dan
kedokteran. Orientasi pemberian asuhan keperawatan/tindakan keperawatan lebih
diorientasikan pada pemberian udara, lampu, kenyamanan lingkungan, kebersihan,
ketenangan dan nutrisi yang adekuate (jumlah vitamin atau mineral yang cukup),
dengan dimulai dari pengumpulan data dibandingkan dengan tindakan pengobatan
semata, upaya teori tersebut dalam rangka perawat mampu menjalankan praktik
keperawatan mandiri tanpa tergantung dengan profesi lain.
Model konsep ini memberikan inspirasi dalam perkembangan praktik
keperawatan, sehingga akhirnya dikembangkan secara luas, paradigma perawat dalam
tindakan keperawatan hanya memberikan kebersihan lingkungan adalah kurang
benar, akan tetapi lingkungan dapat mempengarui proses perawatan pada pasien,
sehingga perlu diperhatikan. Inti konsep Florence Nightingale, pasien dipandang
dalam konteks lingkungan secara keseluruhan, terdiri dari lingkungan fisik,
lingkungan psiklologis dan lingkungan sosial.

6
a. Lingkungan fisik (Physical environment)
Merupakan lingkungan dasar/alami yang berhubungan dengan ventilasi dan
udara. Faktor tersebut mempunyai efek terhadap lingkungan fisik yang bersih
yang selalu akan mempengaruhi pasien dimanapun dia berada didalam
ruangan harus bebas dari debu, asap, bau-bauan. Tempat tidur pasien harus
bersih, ruangan hangat, udara bersih, tidak lembab, bebas dari bau-bauan.
Lingkungan dibuat sedemikian rupa sehingga memudahkan perawatan baik
bagi oranglain maupun dirinya sendiri. Luas, tinggi penempatan tempat tidur
harus memberikan keleluasaan pasien untuk beraktivitas. Tempat tidur harus
mendapatkanpenerangan yang cukup, jauh dari kebisingan dan bau limbah.
Posisi pasien ditempat tidur harus diatur sedemikian rupa supaya mendapat
ventilasi.
b. Lingkungan psikologi (Psychology environment)
Florence Nightingale melihat bahwa kondisi lingkungan yang negatif dapat
menyebabkan stress fisik dan berpengaruh buruk terhadap emosi pasien. Oleh
karena itu, ditekankan kepada pasien menjaga rangsangan fisiknya.
Mendapatkan sinar matahari, makanan yang cukup dan aktivitas manual dapat
merangsang semua faktor untuk dapat mempertahankan emosinya.
Komunikasi dengan pasien dipandang dalam suatu konteks lingkungan secara
menyeluruh, komunikasi jangan dilakukan secara terburu-buru atau terputus-
putus.
Komunikasi tentang pasien yang dilakukan dokter dan keluarganya sebaiknya
dilakukan dilingkungan pasien dan kurang baik bila dilakukan diluar
lingkungan pasien atau jauh dari pendengaran pasien. Tidak boleh
memberikan harapan yang terlalu muluk muluk, menasehati yang berlebihan
tentang kondisi penyakitnya. Selain itu, membicarakan kondisi-kondisi
lingkungan dimana dia berada atau cerita hal-hal yang menyenangkan dan
para pengunjung yang baik dapat memberikan rasa nyaman.
c. Lingkungan Sosial (Social environment)
Observasi (pengamatan) dari lingkungan sosial terutama hubungan spesifik
(khusus), kumpulan data-data yang spesifik dihubungkan dengan keadaan

7
penyakit, sangat penting untuk pencegahan penyakit. Dengan demikian setiap
perawat harus menggunakan kemampuan observasi (pengamatan) dalam
hubungan dengan kasus-kasus secara spesifik lebih sekadar data-data yang
ditunjukan pasien pada umumnya.
Seperti juga hubungan komunitas dengan lingkungan sosial dugaannya selalu
dibicarakan dalam hubungan individu pasien yaitu lingkungan pasien secara
menyeluruh tidak hanya meliputi lingkungan rumah atau lingkungan rumah
sakit tetapi juga keseluruhan komunitas yang berpengaruh terhadap
lingkungan secara khusus.
A. Komponen Lingkungan Menurut Teori Florence Nightingale:
1. Lima komponen pokok lingkungan sehat menurut Florence Nightingale:
1) Peredaran hawa baik.
Maksudnya adalah suatu keadaan dimana suhu berada dalam keadaan
normal.
2) Cahaya yang memadai
Cahaya yang cukup dalam pemenuhan kesehatan pasien.
3) Kehangatan yang cukup
Kehangatan yang diperlukan untuk proses pemulihan.
4) Pengendalian kebisingan
Suatu cara agar pasien merasa nyaman dan tidak terganggu oleh
kebisingan (keributan).
5) Pengendalian effluvia (bau yang berbahaya)
Menjauhkan pasien dari bau yang menyebabkan gangguan dalam
kesehatan.
2. Ada 12 macam komponen umum dalam Teori Florence Nightingale:
1) Kesehatan rumah
Rumah yang sehat adalah rumah yang bersih, sehingga seseorang
merasa nyaman.
2) Ventilasidan pemanasanVentilasi
merupakan perhatian utama dari teori Nightingale. Ventilasi
merupakan indikasi yang berhubungan dengan komponen

8
lingkungan yang menjadi sumber penyakit dan dapat juga sebagai
pemulihan penyakit.
3) Cahaya
Pengaruh nyata terhadap tubuh manusia. Untuk mendapatkan
manfaat dari pencahayaan konsep ini sangat penting dalam teori
Florence, dia mengidentifikasisecara langsung bahwa sinar
matahari merupakan kebutuhan pasien. Menurutnya pencahayaan
mempunyai sinar matahari, perawat diinstruksikan untuk
mengkondisikan agar pasien terpapar dengan sinar matahari.
4) Kebisingan
Kebisingan ditimbulkan oleh aktivitas fisik di lingkungan atau
ruangan. Hal tersebut perlu dihindarkan karena dapat mengganggu
pasien.
5) Variasi keanekaragaman
Berbagai macam faktor yang menyebabkan penyakit bagi
sesesorang, missalnya makanan.
6) Tempat tidur
Tempat tidur yang kotor akan mempengaruhi kondisi kesehatan
seseorang dan juga pola tidur yang kurang baik akan menyebabkan
gangguan pada kesehatan.
7) Kebersihan kamar dan halaman
Kebersihan kamar dan halaman sangat berpengaruh bagi
kesehatan. Oleh karena itu, pembersihan sangat perlu dilakukan
pada kamar dan halaman.
8) Kebersihan pribadi
Kebersihan pribadi sangat mendukung kesehatan seseorang karena
merupakan bagian dari kebersihan secara fisik.
9) Pengambilan nutrisi dan makanan
Pengambilan nutrisi sangat perlu dalam hal menjaga keseimbangan
tubuh. Adanya nutrisi dan pola makan yang baik sangat
berpengaruh bagi kesehatan.

9
10) Obrolan, harapan dan nasehat
Dalam hal ini, komponen tersebut menyangkut kesehatan mental
seseorang dalam menyikapi lingkungannya. Komunikasi sangat
perlu dilakukan antara perawat, pasien dan keluarga. Mental yang
yang terganggu akan mempengaruhi kesehatan pasien.
11) Pengamatan orang sakit
Pengamatan sangat perlu dilakukan oleh seorang perawat, dimana
seorang perawat harus tahu sebab dan akibat dari suatu penyakit.
12) Pertimbangan social
Tidak melihat dari suatu aspek, untuk mengambil suatu keputusan
tetapi dari berbagai sisi.
B. Hubungan Teori Florence Nightingale Dengan Beberapa Konsep:
1. Hubungan teori Florence Nightingale dengan konsep keperawatan
a. Individu/manusia memiliki kemampuan besar untuk memperbaikan
kondisinya dalam menghadapi penyakit.
b. Keperawatan bertujuan membawa/mengantar individu pada kondisi
terbaik untuk dapat melakukan kegiatan melalui upaya dasar untuk
mempengaruhi lingkungan.
c. Sehat/sakit fokus pada perbaikan untuk sehat.
d. Masyarakaat/lingkungan melibatkan kondisi Eksternal (lingkungan luar)
yang mempengaruhi kehidupan dan perkembangan individu, fokus pada
ventilasi, suhu, bau, suara dan cahaya.
2. Hubungan teori Florence Nightingale dengan proses keperawatan
a. Pengkajian/pengumpulan data
Data pengkajian Florence Nightingale lebih menitik beratkan pada kondisi
lingkungan (lingkungan fisik, psikis dan sosial).
b. Analisa data
Data dikelompokkan berdasarkan lingkungan fisik, sosial dan mental yang
berkaitan dengan kondisi klien yang berhubungan dengan lingkungan
keseluruhan.

10
c. Masalah difokuskan pada hubungan individu dengan lingkungan
misalnya:
1. Kurangnya informasi tentang kebersihan lingkungan.
2. Ventilasi Merupakan indikasi yang berhubungan dengan komponen
lingkungan yang menjadi sumber penyakit dan dapat juga sebagai
sumber pemulihan penyakit.
3. Pembuangan sampah.
4. Pencemaran lingkungan.
5. Komunikasi sosial, dll.
d. Diagnosa Keperawatan berbagai masalah klien yang berhubungan dengan
lingkungan antara lain:
1. Faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap efektivitas asuhan.
2. Penyesuaian terhadap lingkungan.
3. Pengaruh stressor lingkungan terhadap efektivitas asuhan.
e. Implementasi (Pelaksanaan)
Upaya dasar merubah/mempengaruhi lingkungan yang memungkinkan
terciptanya kondisi lingkungan yang baik yang mempengaruhi kehidupan,
pertumbuhan dan perkembangan individu.
f. Evaluasi
Mengobservasi (Pengamatan) dampak perubahan lingkungan terhadap
kesehatan individu.
1. Faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap efektivitas asuhan.
2. Penyesuaian terhadap lingkungan.
3. Pengaruh stressor lingkungan terhadap efektivitas asuhan.
4. Implementasi (Pelaksanaan)
Upaya dasar merubah/mempengaruhi lingkungan yang memungkinkan
terciptanya kondisi lingkungan yang baik yangmempengaruhi kehidupan,
pertumbuhan dan perkembangan individu.
C. Hubungan Teori Florence Nightingale Dengan Teori-teori Lain
1. Teori adaptasi menunjukkan penyesuaian diri terhadap kekuatan yang
melawannya. Kekuatan dipandang dalam konteks lingkungan menyeluruh

11
yang ada pada dirinya sendiri. Berhasil tidaknya respon adaptasi seseorang
dapat dilihat dengan tinjauan lingkungan yang dijelaskan Florence
Nightingale.
2. Kemampuan diri sendiri yang alami dapat bertindak sebagai pengaruh dari
lingkungannya berperan penting pada setiap individu dalam berespon adaptif
(baik) ataumal adaptif (tidak baik).
3. Teori kebutuhan Menurut Maslow, pada dasarnya mengakui pada penekanan
teori Florence Ninghtingale, sebagai contoh kebutuhan oksigen dapat
dipandang sebagai udara segar, ventilasi dan kebutuhan lingkungan yang
aman berhubungan dengan saluran yang baik dan air yang bersih. Teori
kebutuhan menekankan bagaimana hubungan kebutuhan yang berhubungan
dengan kemampuan manusia dalam mempertahankan hidupnya.
4. Teori stress.
Stress meliputi suatu ancaman atau suatu perubahan dalam lingkungan, yang
harus ditangani. Stress dapat positip atau negatip tergantung pada hasil akhir.
Stress dapat mendorong individu untuk mengambil tindakan positip dalam
mencapai keinginan atau kebutuhan. Stress juga dapat menyebabkan
kelelahan jika stress begitu kuat sehingga individu tidak dapat mengatasi.
Florence Nightingale, menekankan penempatan pasien dalam lingkungan
yang optimum sehingga akan menimumkan efek stressos, misalnya tempat
yang gaduh, membangunkan pasien dengan tiba-tiba, semuanya itu dipandang
sebagai suatu stressor (penyebab stress) yang negatif. Jumlah dan lamanya
stressor juga mempunyai pengaruh kuat pada kemampuan koping(pertahan
terhadap stress) individu.

BETTY NEWMAN
Model konsep yang dikemukakan oleh Betty Neuman adalah model konsep Health Care
System yaitu model konsep yang menggambarkan aktivitas keperawatan yang ditunjukan
kepada penekanan penurunan stress dengan memperkuat garis pertahanan diri secara
fleksibel atau normal maupun resistan dengan sasaran pelayanan adalah komunitas.

12
Garis pertahanan diri pada komunitas tersebut meliputi garis pertahanan fleksibel,
yaitu ketersediaan dana pelayanan kesehatan, iklim dan pekerjaan dan lain-lain, garis
pertahanan normal yang meliputi ketersediaan pelayanan, adanya perlindungan status
nutrisi secara umum, tingkat pendapatan, rumah yang memenuhi syarat kesehatan dan
sikap masyarakat terhadap kesehatan dan garis pertahanan resistan yang meliputi adanya
ketersediaan pelayanan kesehatan, tingkat pendidikan masyarakat, transportasi, tempat
rekreasi dan cakupan dari imunisasi di daerah yang ada. Intervensi keperawatan
diarahkan pada garis pertahanan dengan penggunaan pencegahan primer, sekunder dan
tersier.
Model ini bertujuan agar terjadi stabilitas klien dan keluarga dalam lingkungan
yang dinamis. Sehingga Betty Neuman menggambarkan peran perawat dapat bersifat
menyeluruh dan saling ketergantungan (interdependensi). Betty Neuman dalam
memahami konsep keperawatan ini memiliki dasar pemikiran yang terkait dengan
komponen paradigma yaitu memandang manusia sebagai suatu sistem terbuka yang
selalu mencari keseimbangan dan merupakan satu kesatuan dari variable yang utuh
diantaranya fisiologis, psikologis, sosiokultural dan spiritual, juga memandang pelayanan
keperawatan akan dipengaruhi lingkungan sekitar klien serta memandang sehat sebagai
kondisi terbebasnya dari gangguan pemenuhan kebutuhan dan merupakan keseimbangan
yang dinamis dari menghindari stressor. Secara umum fokus dari model konsep
keperawatan menurut Neuman ini berfokus pada respon terhadap stressor serta faktor-
faktor yang mempengaruhi proses adaptasi pada pasien. Untuk itu tindakan keperawatan
yang seharusnya dilakukan menurut Neuman adalah mencegah atau mengurangi adanya
reaksi tubuh akibat stressor. Upaya tersebut dapat juga dinamakan pencegahan primer,
sekunder dan tersier. Pencegahan primer berfokus pada penguatan pertahanan tubuh
dapat meliputi berbagai tindakan keperawatan melalui identifikasi faktor-faktor resiko
yang potensial dan aktual yang terjadi akibat stresor tertentu seperti mengidentifikasi
adanya stressor, mencegah reaksi tubuh karena adanya stressor serta mendukung koping
pada pasien secara konstruktif. Pencegahan sekunder berfokus pada penguatan pertahan
dan sumber internal melalui penetapan prioritas dan rencana pengobatan pada gejala-
gejala yang tampak, menurut Neuman meliputi berbagai tindakan perawatan yang dapat
mengurangi atau menghilangkan gejala penyakit serta reaksi tubuh lainnya karena adanya

13
stressor dan pencegahan tersier untuk memberikan penguatan pertahan tubuh terhadap
stresor melalui pendidikan kesehatan dan pemeliharaan kesehatan untuk membantu
dalam mencegah terjadinya masalah yang sama dapat meliputi pengobatan secara rutin
dan teratur serta pencegahan terhadap adanya kerusakan lebih lanjut dari komplikasi
suatu penyakit. Neuman meyakini bahwa keperawatan memperhatikan manusia secara
utuh. Tujuan dari keperawatan adalah membantu individu, keluarga dan kelompok dalam
mencapai dan mempertahankan tingkat kesehatan yang optimal. Perawat mengkaji
mengatur dan mengevaluasi sistem klien. Perawatan berfokus pada variabel-variabel
yang mempengaruhi respon klien terhadap stresor. Betty neuman (1972) mendefinisikan
manusia secara utuh merupakan gabungan dari konsep holistik dan pendekatan sistem
terbuka. Bagi Neuman, manusia merupakan makhluk dengan kombinasi kompleks yang
dinamis dari fisiologi, sosiokultural dan variabel perkembangan yang berfungsi sebagai
sistem terbuka. Sebagai sistem terbuka, manusia berinteraksi, beradaptasi dengan dan
disesuaikan oleh lingkungan, yang digambarkan sebagai stesor. Lingkungan internal
terdiri dari segala sesuatu yang mempengaruhi (interpersonal) yang berasal dari dalam
diri klien. Lingkungan eksternal segala sesuatu pengaruh yang berasal dari luar diri klien
(interpersonal). Pembetukan lingkungan yang aman, yang mungkin terbentuk oleh
mekanisme yang di sadari maupun yang tidak disadari. Tiap lingkungan memiliki
kemungkinan terganggu oleh stresor yang dapat merusak sistem. Model Neuman
mencakup stresor interpersonal, intrapersonal, daan ekspersonal. Konsep utama yang
teridentifikasi adalah pendekatan holistik, sistem terbuka (meliputi fungsi, input dan out
put, feed back, negentropy, egentropy dan stabilitas), lingkungan, lingkungan yang
dibuat, sehat, sakit, sistem klien (meluputi lima variable klien, struktur dasar, garis
pertahanan, garis pertahanan normal, garis pertahanan fleksibel), stressor, tingkat reaksi,
pencegahan dan intervensi dan rekontruksi.
Keperawatan Neuman menyatakan bahwa keperawatan adalah memperhatikan
semua aspek manusia. Dia juga menggambarkan bahwa keperawatan adalah profesi yang
unik yang memperhatikan semua variabel yang mempengaruhi respon individu terhadap
stress. Persepsi perawat mempengaruhi terhadap pelayanan yang diberikan sehingga
Neuman menyatakan bahwa persepsi antara pemberi pelayanan dan pasien harus dikaji.
Dia mengembangkan

14
F. PANDANGAN FLORENCE NIGHTINGALE DAN BETTY NEWMAN
TENTANG : (MANUSIA, KEPERAWATAN, KESEHATAN, LINGKUNGAN/
MASYARAKAT).

FLORENCE NIGHTINGALE
1. Manusia
Manusia terdiri dari komponen fisik, intelektual, emosional, sosial dan spiritual.
Walaupun memang lebih terfokus pada aspek fisik tetapi tetap saja ide yang
dikemukakan Nightingale tentang seseorang yang sedang sakit mempunyai semangat
hidup yang lebih besar daripada mereka yang sehat, sebenarnya terkait dengan
dimensi psikologis dari manusia.
2. Lingkungan
Lingkungan menurut Nightingale merujuk pada lingkungan fisik eksternal yang
mempengaruhi proses penyembuhan dan kesehatan yang meliputi lima komponen
lingkungan terpenting dalam mempertahankan kesehatan individu yang meliputi
udara bersih, air yang bersih, pemeliharaan yang efisien kebersihan, serta penerangan
atau pencahayaan. Nightingale lebih menekankan pada lingkungan fisik dari pada
lingkungan sosial dan psikologis yang dieksplor secara lebih terperinci dalam
tulisannya. Penekanannya terhadap lingkungan sangat jelas melalui pernyataannnya
bahwa jika ingin meramalkan masalah kesehatan, maka yang harus dilakukan adalah
mengkaji keadaan rumah, kondisi dan cara hidup seseorang daripada mengkaji fisik
atau tubuhnya.
3. Kesehatan
Nightingale mendefinisikan kesehatan sebagai merasa sehat dan menggunakan
semaksimal mungkin setiap kekuatan yang dimiliki yang merupakan proses aditif,
yaitu hasil kombinasi dari faktor lingkungan, fisik, dan psikologis. Terutama faktor
lingkungan meliputi:
1) Kebersihan,
2) Minuman,
3) Nutrisi,
4) Kelembaban,
5) Jalan udara,
6) Saluran air.
Yang mempengaruhi kesehatan menurut Nightingale keadaan sehat dapat dicapai
melalui pendidikan dan perbaikan kondisi lingkungan. Penyakit merupakan proses
perbaikan, tubuh berusaha untuk memperbaiki masalah. Juga merupakan suatu
kesempatan untuk meningkatkan pandangan spiritual. Oleh karena itu, Nightingale
sangat menekankan bahwa kesehatan tidak hanya berorientasi dalam lingkungan
rumah sakit tetapi juga komunitas.
4. Keperawatan
Nightingale memandang keperawatan sebagai ilmu kesehatan dan menguraikan
keperawatan sebagai mengarahkan terhadap peningkatan dan pengelolaan lingkungan

15
fisik, sehingga alam akan menyembuhkan pasien. Oleh karena itu, kegiatan
keperawatan termasuk memberikan pendidikan tentang kebersihan di rumah tangga
dan lingkungan untuk membantu wanita menciptakan atau membuat lingkungan sehat
bagi keluarganya dan komunitas yang pada dasarnya bertujuan untuk mencegah
penyakit.

BETTY NEWMAN
1. Manusia
Manusia sebagai klien atau sistem klien, model sistem Neuman menyatakan konsep
klien sebagai sistem yang dapat berupa individu, keluarga, kelompok, komunitas, atau
kelompok sosial tertentu. Sistem klien adalah gabungan hubungan yang dinamik
antara faktor fisiologi, psikologi, sosiokultural, perkembangan, dan spiritual. Sistem
klien digambarkan sebagai perubahan atau pergerakan konstan yang hidup sebagai
system terbuka dalam hubungan timbak balik dengan lingkungan.
2. Kesehatan
Neuman mempertimbangkan kerjanya sebagai model sejahtera. Dia memandang
kesehatan sebagai kodisi yang terus menerus dari sehat menuju sakit yang secara
alamiah dinamis dan secara konstan seseorang berubah untuk mencapai kondisi sehat
yang optimal atau stabil yang diindikasikan seluruh kebutuhan sistem terpenuhi.
Menurunnya kondisi sehat merupakan akibat dari tidak terpenuhi kebutuhan sistem.
Klien berada dalam kondisi dinamis baik sehat atau sakit dalam beberapa tahap yang
diberikan pada waktu itu.
3. Keperawatan
Neuman menyatakan bahwa keperawatan adalah memperhatikan semua aspek
manusia. Dia juga menggambarkan bahwa keperawatan adalah profesi yang unik
yang memperhatikan semua variabel yang mempengaruhi respon individu terhadap
stress. Persepsi perawat mempengaruhi terhadap pelayanan yang diberikan sehingga
Neuman menyatakan bahwa persepsi antara pemberi pelayanan dan pasien harus
dikaji. Dia mengembangkan instrument pengkajian dan intervensi untuk membantu
melakukan tugas tersebut.
4. Lingkungan
Lingkungan dan manusia diidentifikasi sebagai dasar fenomena dari model sistem
Neuman, bahwa hubungan manusia dengan lingkungan adalah hubungan yang timbal
balik. Lingkungan didefinisikan sebagai semua faktor internal dan eksternal yang
berada disekelilingi manusia dan berinteraksi dengan manusia dan klien. Stressor
(intrapersonal, interpersonal, dan ekstrapersonal) adalah signifikan terhadap konsep
lingkungan dan digambarkan sebagai kekuatan lingkungan yang berinteraksi dengan
dan secara potensial dapat mengubah stabilitas sistem. Neuman mengidentifikasi tiga
lingkungan yang relevan sebagai berikut :
a. Lingkungan Internal adalah intrapersonal dengan semua interaksinya yang terjadi
pada klien
b. Lingkungan Eksternal adalah interpersonal atau ekstrapersonal dengan semua
interaksinya yang terjadi di luar klien.

16
c. Lingkungan yang diciptakan adalah perkembangan tidak sadar dan digunakan
klien untuk membantu mekanisme pertahanan. Hal ini merupakan komponen
utama pada intrapersonal. Lingkungan yang diciptakan adalah kondisi dinamis
yang diatur atau memobilisasi varibel-variabel sistem untuk menciptakan efek
yang ditentukan sehingga dapat membantu klien mengatasi stressor lingkungan
yang mengancam dengan melakukan perubahan pada diri sendiri atau situasi.
Contohnya respon menolak (variabel fisiologi), dan semangat untuk survive pada
siklus kehidupan (variabel perkembangan). Lingkungan yang diciptakan secara
terus menerus mempengaruhi dan dipengaruhi oleh perubahan oleh keadaan sehat
yang dipersepsikan klien.

17
BAB III
PENUTUP

A. SIMPULAN
Teori keperawatan didefinisikan oleh Steven (1984) sebagai usaha untuk
menguraikan dan menjelaskan berbagai fenomena dalam keperawatan. Teori
keperawatan berperan dalam membedakan keperawatan dengan disiplin ilmu lain dan
bertujuan untuk menggambarkan, menjelaskan, memperkirakan dan mengontrol hasil
asuhan atau pelayanan keperawatan yang dilakukan. Teori keperawatan menurut Barnum
1990 merupakan usaha-usaha untuk menguraikan atau menjelaskan fenomena mengenai
keperawatan. Menurut Newman (1979), ada tiga cara pendekatan dalam pengembangan
dan pembentukan teori keperawatan, yaitu meminjam teori-teori dari disiplin ilmu lain
yang relevan dengan tujuan untuk mengintegrasikan teori-teori ini kedalam ilmu
keperawatan, menganalisa situasi praktik keperawatan dalam rangka mencari konsep
yang berkaitan dengan praktik keperawatan serta menciptakan suatu kerangka konsep
yang memungkinkan pengembangan teori keperawatan.
Model konseptual mengacu pada ide-ide global mengenai individu, kelompok,
situasi atau kejadian tertentu yang berkaitan dengan disiplin yang spesifik. Model konsep
keperawatan ini digunakan dalam menentukan model praktik keperawatan, mengingat
dalam model praktik keperawatan mengandung komponen dasar seperti adanya
keyakinan dan nilai yang mendasari sebuah model, adanya tujuan praktik yang ingin
dicapai dalam memberikan pelayanan kepada kebutuhan semua pasien serta adanya
pengetahuan dan ketrampilan dalam hal ini dibutuhkann oleh perawat dalam
mengembangkan tujuannya

B. SARAN
Pemahaman tentang teori dan model konsep keperawatan perlu diperdalam bagi
setiap perawat sehingga dalam bekerja senatiasa mengacu pada konsep-konsep
keperawatan yang telah dipelajari.

18
19
20

Anda mungkin juga menyukai