Disusun oleh:
Kelompok 10
1.Beni aryanti
NIM:20231014401014
NIM:20231014401040
Dosen pengampu:
NS.Defvi herlina,M.Kep
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ilmiah tentang
limbah dan manfaatnya untuk masyarakat.
Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembautan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami meyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari
segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah
ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang limbah dan manfaatnya untuk
masyarakat ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG..............................................................................................
B. RUMUSAN MASALAH........................................................................................
C. TUJUAN..............................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
B.MOTIVASI
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan imnu keperawatan,model konseptual dan teori merupakan aktivitas
berpikir yang tinggi. Model konseptual mengacu pada ide-ide global mengenai
individu,kelompok,situasi atau kejadian tertentu yang berkaitan dengan disiplin
spesifik. Konsep merupakan suatu ide dimana terdapat suatu kesan yang abstrak yang
dapat diorganisir menjadi simbol-simbol yang nyata, sedangkan konsep keperawatan
merupakan ide untuk menyusun suatu kerangka konseptual atau model
keperawatan.teori keperawatan itu sendiri merupakan sekelompok konsep yang
membentu sebuah pola yang nyata atau suatu pernyataan yang menjelaskan suatu
proses peristiwa atau kejadian yang didasari oleh fakta-fakta yang telah diobservasi
tentang kurang absolut atau bukti langsung. Teori teori yang terbentuk dari pernyataan
yang berfokus lebih khusus pada suatu kejadian dan fenomena dari suatu disiplin
(fawcet,1992). Teori mempunyai kontribus i pada pembentukan dasar praktik
keperawatan
chinn& jacob,1995). Suatu metode untuk menghasilkan dasar pengetahuan
keperawatan ilmiah adalah melalui pengembangan dan memanfaatan teori
keperawatan. Defisi teori keperawatan dapat membantu mahasiswa keperawatan
dalam memahami bagian peran dan tindakan keperawatan sesuai dengan peran
keperawatan.
B. Rumusan masalah
situasi.
D. Manfaat
konsep keperawatan
2. Menjadi penyemangat dan menambah kinerja kita sebagai perawat agar tidak pantang
4. Menjadi dasar bagi mahasiswa keperawatan dalam mem berikan asuhan keperawatan
manfaat karena lingkungan merupakan hal yang harus di perhatikan dalam perawat
pasien.
BAB II
PEMBAHASAN
4. TEORI KEPERAWATAN
Teori Keperawatan
Teori keperawatan adalah satu kesatuan konsep – konsep, definisi – definisi danasumsi
– asumsi yang tersusun secara sistematis yang menjelaskan fenomena– fenomena
tetangasuhan keperawatan. Menurut Stevens (1984), teori keperawatansebagai usaha
menguraikan dan menjelaskan berbagai fenomena dalam keperawatan.Teori
keperawatan berupa pernyataan terstruktur dan sistematis yang dapatmenjelaskan
suatu fenomena, memprediksikan dan sekaligus mengontrol terkaitdengan variabel –
variabel dari disiplin ilmu keperawatan.Teori adalah hubungan beberapa konsep atau
kerangka konsep atau definisiyang memberikan suatu pandangan sistematis atau gejala-
gejala atau fenomena-fenomena dengan menentukan hubungan spesifik antara konsep-
konsep tersebut dengan menguraikan, menerangkan, atau mengendalikan suatu
fenomena.
B. MOTIVASI
1. Pengertian teori, konsep dan model keperawatan
Pengertian Teori, Konsep Dan Model keperawatanTeori adalah hubungan beberapa
konsep atau suatu kerangka konsep, ataudefinisi yang memberikan suatu pandangan
sistematis terhadap gejala-gejalaatau fenomena-fenomena dengan menentukan
hubungan spesifik antarakonsep-konsep tersebut dengan maksud untuk
menguraikan, menerangkan,meramalkan dan atau mengendalikan suatu
fenomena. Teori dapat diuji,diubah atau digunakan sebagai suatu pedoman dalam
penelitian.
Teori keperawatan didefinisikan oleh Steven (1984), sebagai usaha
untukmenguraikan dan menjelaskan berbagai fenomena dalam keperawatan.
Teorikeperawatan berperan dalam membedakan keperawatan dengan disiplin ilmulain
dan bertujuan untuk menggambarkan,menjelaskan, memperkirakan danmengontrol
hasil asuhan atau pelayanan keperawatan yang dilakukan.
Konsep adalah suatu keyakinan yang kompleks terhadap suatu objek, benda,suatu
peristiwa atau fenomena berdasarkan pengalaman dan persepsiseseorang
berupa ide, pandangan atau keyakinan. Kumpulan beberapakonsep ke dalam
suatu kerangka yang dapat dipahami membentuk suatumodel atau kerangka
konsep. Konsep dapat dianalogikan sebagai batu batadan papan untuk membangun
sebuah rumah dimana rumah yang dibangundiibaratkan sebagai kerangka konsep.
Model keperawatan adalah jenis model konseptual yang menerapkan kerangka kerja
konseptual terhadap pemahaman keperawatan dan bimbingan praktik keperawatan.
mempertahankan keseimbangan melalui pengembangan mekanisme koping yang
positif untuk mengatasi stressor ini.
2. Jenis model perawat dan teori keperawatan
3. Metode Tim: Metode tim merupakan pemberian asuhan keperawatan, yaitu seorang
perawat profesional memimpin sekelompok tenaga keperawatan dalam memberikan
asuhan keperawatan pada sekelompok klien melalui upaya kooperatif dan
kolaboratif. Namun pada metode ini, kesinambungan asuhan keperawatan belum
optimal sehingga para pakar mengembangkan metode keperawatan primer
(Douglas,1992).
Tujuan pemberian metode tim dalam asuhan keperawatan menurut Arwani &
Supriyatno (2005), adalah untuk memberikan asuhan keperawatan sesuai dengan
kebutuhan objektif pasien sehingga pasien merasa puas. Selain itu, metode tim dapat
meningkatkan kerjasama dan koordinasi perawat dalam melaksanakan tugas,
memungkinkan adanya transfer of knowledge dan transfer of experiences di antara
perawat dalam memberikan asuhan keperawatan dan meningkatkan pengetahuan
serta keterampilan dan motivasi perawat dalam memberikan asuhan keperawatan.
a) Metode Keperawatan Primer:
Menurut Nursalam (2007), metode penugasan di mana satu orang perawat
bertanggung jawab penuh selama 24 jam terhadap asuhan keperawatan pasien mulai
dari pasien masuk sampai keluar rumah sakit. Metode primer ini ditandai dengan
adanya keterkaitan kuat dan terus-menerus antara pasien dan perawat yang ditugaskan
untuk merencanakan, melakukan, dan koordinasi asuhan keperawatan selama pasien
dirawat.
Keuntungan yang dirasakan klien ialah mereka merasa lebih dihargai sebagai manusia
karena terpenuhi kebutuhannya secara individu, asuhan keperawatan yang bermutu
tinggi dan tercapainya pelayanan yang efektif terhadap pengobatan, dukungan,
proteksi, informasi, dan advokasi. Metode itu dapat meningkatkan mutu asuhan
keperawatan karena:
1. Hanya ada satu perawat yang bertanggung jawab dalam perencanaan dan koordinasi
2. asuhan keperawatan
3. Jangkauan observasi setiap perawat 4-6 klien
4. erawat primer bertanggung jawab selama 24 jam
5. Rencana pulang klien dapat diberikan lebih awal
6. Rencana asuhan keperawatan dan rencana medik dapat berjalan parallel
Menurut Sitorus (2006), staf medis juga merasakan kepuasan dengan metode ini karena
senantiasa mendapat informasi tentang kondisi klien yang mutakhir dan komprehensif.
b) Metode Modular:
Menurut Gillies (1994), metode modular merupakan bentuk variasi dari metode
keperawatan primer, dengan perawat profesional dan perawat non-profesional
bekerja sama dalam memberikan asuhan keperawatan, disamping itu karena dua
atau tiga orang perawat bertanggung jawab atas sekelompok kecil pasien. Dalam
memberikan asuhan keperawatan dengan menggunakan metode modifikasi primer ,
satu tim terdiri dari 2 hingga 3 perawat memiliki tanggung jawab penuh pada
sekelompok pasien berkisar 8 hingga 12 orang (Arwani & Supriyatno, 2005)
Berbagai keuntungan metode modular menurut Sumijatun (2008), diantaranya dapat
memfasilitasi pelayanan keperawatan yang komprehensif dan holistik dengan
pertanggungjawaban yang jelas, konflik atau perbedaan pendapat antar staf dapat
ditekan melalui rapat tim yang juga efektif untuk pembelajaran, memungkinkan
menyatukan kemampuan anggota tim yang berbeda-beda dengan efektif dan aman
serta produktif karena adanya kerjasama dan komunikasi.
Refference, antara lain:
Arwani dan Supriyatno, H .2005. Manajemen Bangsal Keperawatan. EGC; Nursalam.
2007. Manajemen Keperawatan: Aplikasi dalam Praktik Keperawatan Profesional.
Salemba Medika; Sumijatun (2008) Manajemen Keperawatan Metode Penugasan
dalam library.usu.ac.id; Sitorus, R. 2006. Model Praktik Keperawatan Profesional di
Rumah Sakit. Penataan struktur dan Proses (Sistem) Pemberian Asuhan Keperawatan
di Ruang Rawat. EGC
BAB III
PENUTUPAN
A. KESIMPULAN
Bahwa Teori keperawatan yang dikemukakan oleh para ahli memiliki asumsi
bertujuanuntuk menyelesaikan masalah keperawatan, dengan mengungkapkan
metodekonseptual atau definisi yang sistematis untuk mengatasi fenomena
keperawatan