Anda di halaman 1dari 12

PENGERTIAN TEORI, KONSEP DAN MODEL KEPERAWATAN

Disusun oleh:

Kelompok 10

1.Beni aryanti

NIM:20231014401014

2.Nur hidayatul izzati

NIM:20231014401040

Dosen pengampu:

NS.Defvi herlina,M.Kep

Akademi keperawatan bina insani sakti

Tahun ajaran 2023/2024


KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ilmiah tentang
limbah dan manfaatnya untuk masyarakat.

Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembautan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, kami meyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari
segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah
ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang limbah dan manfaatnya untuk
masyarakat ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.

SUNGAI PENUH, 27 SEPTEMBER 2023


DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG..............................................................................................
B. RUMUSAN MASALAH........................................................................................
C. TUJUAN..............................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN

A.MODEL KONSEP DAN TEORI KEPERAWATAN

1. PENGERTIAN TEORI, KONSEP DAN MODEL KEPERAWATAN............................


2. PENGERTIAN KONSEP KEPERAWATAN...................................................................
3. KOMPONEN TEORI KEPERAWATAN...............................................................................
4. TEORI KEPERAWATAN................................................................................................

B.MOTIVASI

1. PENGERTIAN MODEL KEPERAWATAN DAN TEORI KEPERAWATAN................


2. JENIS MODEL KEPERAWATAN DAN TEORYKEPERAWATAN..............................

BAB III PENUTUP...............................................................................................

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perkembangan imnu keperawatan,model konseptual dan teori merupakan aktivitas
berpikir yang tinggi. Model konseptual mengacu pada ide-ide global mengenai
individu,kelompok,situasi atau kejadian tertentu yang berkaitan dengan disiplin
spesifik. Konsep merupakan suatu ide dimana terdapat suatu kesan yang abstrak yang
dapat diorganisir menjadi simbol-simbol yang nyata, sedangkan konsep keperawatan
merupakan ide untuk menyusun suatu kerangka konseptual atau model
keperawatan.teori keperawatan itu sendiri merupakan sekelompok konsep yang
membentu sebuah pola yang nyata atau suatu pernyataan yang menjelaskan suatu
proses peristiwa atau kejadian yang didasari oleh fakta-fakta yang telah diobservasi
tentang kurang absolut atau bukti langsung. Teori teori yang terbentuk dari pernyataan
yang berfokus lebih khusus pada suatu kejadian dan fenomena dari suatu disiplin
(fawcet,1992). Teori mempunyai kontribus i pada pembentukan dasar praktik
keperawatan
chinn& jacob,1995). Suatu metode untuk menghasilkan dasar pengetahuan
keperawatan ilmiah adalah melalui pengembangan dan memanfaatan teori
keperawatan. Defisi teori keperawatan dapat membantu mahasiswa keperawatan
dalam memahami bagian peran dan tindakan keperawatan sesuai dengan peran
keperawatan.

B. Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang,rumusan masalah yang dapat kami angkat yaitu :

1. Bagaimana model konsep keperawatan Hildegard E.pelpau?


2. Bagaimana model konsep keperawatan Emestine Wiendenbach?
3. Bagaimana model konsep keperawatan Myra Estrin Levine?
C. Tujuan

Tujuan dari penyusunan makalah ini adalah:

1. Unruk mengetahui bagaimana model konsep keperawatan Hildegard E.pelpau

2. Untuk mengetahui bagaimana model konsep keperawatan Emestine.Wiendenbach.

3. Untuk mengetahui bagaimana model konsep keperawatan Myra Estrin Levine

4. Agar mahasiswa mampu memahami,mengaplikasi,dan menerapkan model-model

5. konsep dan teori keperawatan dalam memberikan asuhan keperawatan berbagai

situasi.

D. Manfaat

1. Menambah pengetahuan kita sebagai mahasiswa perawat tentang model-model

konsep keperawatan

2. Menjadi penyemangat dan menambah kinerja kita sebagai perawat agar tidak pantang

menyerah dalam merawat pasien dan memperjuangkan nasib perawat

3. Dapat menjadi inspirasi kita dalam praktik keperawatan

4. Menjadi dasar bagi mahasiswa keperawatan dalam mem berikan asuhan keperawatan

5. Untuk puskesmas,rumah sakit,posyandu dan lain-lain,makalah ini sangatlah ber

manfaat karena lingkungan merupakan hal yang harus di perhatikan dalam perawat

pasien.
BAB II
PEMBAHASAN

A.MODEL KONSEP DAN TEORI KEPERAWATAN.

1. pengertian Teori dan Konsep Keperawatan


Teori adalah hubungan beberapa konsep atau suatu kerangka konsep, atau
definisiyang memberikan suatu pandangan sistematis terhadap gejala-gejala atau
fenomena-fenomenadengan menentukan hubungan spesifik antara konsep-konsep
tersebut dengan maksud untukmenguraikan, menerangkan, meramalkan dan atau
mengendalikan suatu fenomena. Teoridapat diuji, diubah atau digunakan sebagai
suatu pedoman dalam penelitianTeori keperawatan didefinisikan oleh Steven (1984)
sebagai usaha untuk menguraikan danmenjelaskan berbagai fenomena dalam
keperawatan. Teori keperawatan berperan dalammembedakan keperawatan dengan
disiplin ilmu lain dan bertujuan untuk menggambarkan,menjelaskan, memperkirakan
dan mengontrol hasil asuhan atau pelayanan keperawatan yangdilakukan. Teori
keperawatan menurut Barnum 1990 merupakan usaha-usaha untukmenguraikan atau
menjelaskan fenomena mengenai keperawatan. Menurut Newman (1979),ada tiga
cara pendekatan dalam pengembangan dan pembentukan teori keperawatan,
yaitumeminjam teori-teori dari disiplin ilmu lain yang relevan dengan tujuan
untukmengintegrasikan teori-teori ini kedalam ilmu keperawatan, menganalisa situasi
praktikkeperawatan dalam rangka mencari konsep yang berkaitan dengan praktik
keperawatan sertamenciptakan suatu kerangka konsep yang memungkinkan
pengembangan teori keperawatan.Tujuan pengembangan teori keperawatan adalah
menumbuh kembangkan pengetahuan yangdi harapkan dapat membantu dan
mengembangkan praktek keperawatan dan pendidikankeperawatan.
2. PENGERTIAN KONSEP KEPERAWATAN
Konsep adalah suatu keyakinanyang kompleks terhadap suatu objek, benda, suatu
peristiwa atau fenomena berdasarkan pengalaman dan persepsi seseorang berupa ide,
pandangan atau keyakinan. Kumpulan beberapa konsep ke dalam suatu kerangka
yang dapat di pahami membentuk suatu model atau kerangka konsep. Konsep dapat
dianalogikan sebagai batu bata dan papan untuk membangun sebuah rumah ketika
rumah yang di bangun diibaratkan sebagai kerangka kon

3. KOMPONEN TEORI KEPERAWATAN


1. Fenomena
Fenomena adalah suatu fakta atau peristiwa yang dapat diamati dan merupakn aspek-
aspek yang dapat dirasakan atau dialami.dalam keperawatan, fenomena merefleksikan
praktik keperawatan karena teori keperawatan berfokus pada asuhan keperawatan.
Contoh fenomena keperawatan; pelayanan keperawatan interaksi sosial, dan respons
klien terhadap tekanan
2. Konsep
Konsep merupakan rancangan atau ide yang sederhana atau kompleks dan
berhubungan dengan objek atau kejadian yang berasal dari pengalaman nyataindividu.
Konsep juga membantu untuk menjelaskan fenomena. Konsep berisiformulasi tentang
obyek atau kejadian yang dapat diamati atau dirasakan. Karenakonsep itu abstrak,
maka harus dijabarkan dalam bentuk variabel. Variabelmerupakan konsep yang bisa
diukur atau dianalisis. Contoh: Konsep- konsep dalamteori pencapaian tujuan King :
Interaksi, Persepsi, Komunikasi, Transaksi, Peran,Stress, Tumbuh kembang, Waktu
dan ruang.
3. Asumsi
Asumsi merupakan pernyataan yang menjelaskan sifat konsep, definisi,
tujuan,hubungan, dan struktur teori. Asumsi merupakan suatu kenyataan, diterima
sebagaisuatu kebenaran. Contoh: King mempunyai asumsi dasar terhadap kerangka
kerjakonseptualnya, bahwa manusia seutuhnya (Human Being) sebagai sistem
terbukayang secara konsisten berinteraksi dengan lingkungannya, meliputi sosial,
perasaan, rasional, reaksi,kontrol, tujuan, orientasi kegiatan dan orientasi padawaktu.
4. Definis
Definisi berhubungan dengan arti umum konsep. Definisi menggambarkan aktivitas
penting untuk mengukur konsep, hubungan, atau variable dalam sebuah
teori.ContohKing memperkenalkan suatu model konseptual yang terdiri atas tiga
sistem yangsaling berinteraksi. Model keperawatan menurut King memadukan tiga
sisteminteraksi yang dinamis yaitu personal, interpersonal, dan sosial.

4. TEORI KEPERAWATAN

Teori Keperawatan
Teori keperawatan adalah satu kesatuan konsep – konsep, definisi – definisi danasumsi
– asumsi yang tersusun secara sistematis yang menjelaskan fenomena– fenomena
tetangasuhan keperawatan. Menurut Stevens (1984), teori keperawatansebagai usaha
menguraikan dan menjelaskan berbagai fenomena dalam keperawatan.Teori
keperawatan berupa pernyataan terstruktur dan sistematis yang dapatmenjelaskan
suatu fenomena, memprediksikan dan sekaligus mengontrol terkaitdengan variabel –
variabel dari disiplin ilmu keperawatan.Teori adalah hubungan beberapa konsep atau
kerangka konsep atau definisiyang memberikan suatu pandangan sistematis atau gejala-
gejala atau fenomena-fenomena dengan menentukan hubungan spesifik antara konsep-
konsep tersebut dengan menguraikan, menerangkan, atau mengendalikan suatu
fenomena.

B. MOTIVASI
1. Pengertian teori, konsep dan model keperawatan
Pengertian Teori, Konsep Dan Model keperawatanTeori adalah hubungan beberapa
konsep atau suatu kerangka konsep, ataudefinisi yang memberikan suatu pandangan
sistematis terhadap gejala-gejalaatau fenomena-fenomena dengan menentukan
hubungan spesifik antarakonsep-konsep tersebut dengan maksud untuk
menguraikan, menerangkan,meramalkan dan atau mengendalikan suatu
fenomena. Teori dapat diuji,diubah atau digunakan sebagai suatu pedoman dalam
penelitian.
Teori keperawatan didefinisikan oleh Steven (1984), sebagai usaha
untukmenguraikan dan menjelaskan berbagai fenomena dalam keperawatan.
Teorikeperawatan berperan dalam membedakan keperawatan dengan disiplin ilmulain
dan bertujuan untuk menggambarkan,menjelaskan, memperkirakan danmengontrol
hasil asuhan atau pelayanan keperawatan yang dilakukan.
Konsep adalah suatu keyakinan yang kompleks terhadap suatu objek, benda,suatu
peristiwa atau fenomena berdasarkan pengalaman dan persepsiseseorang
berupa ide, pandangan atau keyakinan. Kumpulan beberapakonsep ke dalam
suatu kerangka yang dapat dipahami membentuk suatumodel atau kerangka
konsep. Konsep dapat dianalogikan sebagai batu batadan papan untuk membangun
sebuah rumah dimana rumah yang dibangundiibaratkan sebagai kerangka konsep.
Model keperawatan adalah jenis model konseptual yang menerapkan kerangka kerja
konseptual terhadap pemahaman keperawatan dan bimbingan praktik keperawatan.
mempertahankan keseimbangan melalui pengembangan mekanisme koping yang
positif untuk mengatasi stressor ini.
2. Jenis model perawat dan teori keperawatan
3. Metode Tim: Metode tim merupakan pemberian asuhan keperawatan, yaitu seorang
perawat profesional memimpin sekelompok tenaga keperawatan dalam memberikan
asuhan keperawatan pada sekelompok klien melalui upaya kooperatif dan
kolaboratif. Namun pada metode ini, kesinambungan asuhan keperawatan belum
optimal sehingga para pakar mengembangkan metode keperawatan primer
(Douglas,1992).
Tujuan pemberian metode tim dalam asuhan keperawatan menurut Arwani &
Supriyatno (2005), adalah untuk memberikan asuhan keperawatan sesuai dengan
kebutuhan objektif pasien sehingga pasien merasa puas. Selain itu, metode tim dapat
meningkatkan kerjasama dan koordinasi perawat dalam melaksanakan tugas,
memungkinkan adanya transfer of knowledge dan transfer of experiences di antara
perawat dalam memberikan asuhan keperawatan dan meningkatkan pengetahuan
serta keterampilan dan motivasi perawat dalam memberikan asuhan keperawatan.
a) Metode Keperawatan Primer:
Menurut Nursalam (2007), metode penugasan di mana satu orang perawat
bertanggung jawab penuh selama 24 jam terhadap asuhan keperawatan pasien mulai
dari pasien masuk sampai keluar rumah sakit. Metode primer ini ditandai dengan
adanya keterkaitan kuat dan terus-menerus antara pasien dan perawat yang ditugaskan
untuk merencanakan, melakukan, dan koordinasi asuhan keperawatan selama pasien
dirawat.
Keuntungan yang dirasakan klien ialah mereka merasa lebih dihargai sebagai manusia
karena terpenuhi kebutuhannya secara individu, asuhan keperawatan yang bermutu
tinggi dan tercapainya pelayanan yang efektif terhadap pengobatan, dukungan,
proteksi, informasi, dan advokasi. Metode itu dapat meningkatkan mutu asuhan
keperawatan karena:
1. Hanya ada satu perawat yang bertanggung jawab dalam perencanaan dan koordinasi
2. asuhan keperawatan
3. Jangkauan observasi setiap perawat 4-6 klien
4. erawat primer bertanggung jawab selama 24 jam
5. Rencana pulang klien dapat diberikan lebih awal
6. Rencana asuhan keperawatan dan rencana medik dapat berjalan parallel
Menurut Sitorus (2006), staf medis juga merasakan kepuasan dengan metode ini karena
senantiasa mendapat informasi tentang kondisi klien yang mutakhir dan komprehensif.
b) Metode Modular:
Menurut Gillies (1994), metode modular merupakan bentuk variasi dari metode
keperawatan primer, dengan perawat profesional dan perawat non-profesional
bekerja sama dalam memberikan asuhan keperawatan, disamping itu karena dua
atau tiga orang perawat bertanggung jawab atas sekelompok kecil pasien. Dalam
memberikan asuhan keperawatan dengan menggunakan metode modifikasi primer ,
satu tim terdiri dari 2 hingga 3 perawat memiliki tanggung jawab penuh pada
sekelompok pasien berkisar 8 hingga 12 orang (Arwani & Supriyatno, 2005)
Berbagai keuntungan metode modular menurut Sumijatun (2008), diantaranya dapat
memfasilitasi pelayanan keperawatan yang komprehensif dan holistik dengan
pertanggungjawaban yang jelas, konflik atau perbedaan pendapat antar staf dapat
ditekan melalui rapat tim yang juga efektif untuk pembelajaran, memungkinkan
menyatukan kemampuan anggota tim yang berbeda-beda dengan efektif dan aman
serta produktif karena adanya kerjasama dan komunikasi.
Refference, antara lain:
Arwani dan Supriyatno, H .2005. Manajemen Bangsal Keperawatan. EGC; Nursalam.
2007. Manajemen Keperawatan: Aplikasi dalam Praktik Keperawatan Profesional.
Salemba Medika; Sumijatun (2008) Manajemen Keperawatan Metode Penugasan
dalam library.usu.ac.id; Sitorus, R. 2006. Model Praktik Keperawatan Profesional di
Rumah Sakit. Penataan struktur dan Proses (Sistem) Pemberian Asuhan Keperawatan
di Ruang Rawat. EGC
BAB III
PENUTUPAN
A. KESIMPULAN
Bahwa Teori keperawatan yang dikemukakan oleh para ahli memiliki asumsi
bertujuanuntuk menyelesaikan masalah keperawatan, dengan mengungkapkan
metodekonseptual atau definisi yang sistematis untuk mengatasi fenomena
keperawatan

B. KRITIK DAN SARAN


Demikian yang dapat saya paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasa
dalam makalah ini, tentunya masih terdapat banyak kekurangan dan kelemahan,
karena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada
hubungannya dengan makalah ini.
Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman sudi memberikan kritik dan
saran yang membangun kepada penulis untuk perbaikan makalah selanjutnya. Semoga
makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca yang budiman
pada umumnya.
DAFTAR PUSTAKA

Lyn Basfort & Oliver Slevin. (2006).


Teori dan Praktik Keperawatan: Pendekatanintegral pada asuhan pasien.
. Jakarta : EGCPotter & Perry. (2005).
Fundamental Keperawatan
. Edisi 2. Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai