DOSEN :
DISUSUN OLEH :
SELVI FIRGINIA PRAMESTI
2021200028
3
DAFTAR ISI
1.1 Latar Belakang
Perkembangan ilmu keperawatan, model konseptual dan teori merupakan
aktivitas berpikir yang tinggi. Model konseptual mengacu pada ide-ide global
mengenai individu, kelompok, situasi atau kejadian tertentu yang berkaitan
dengan disiplin yang spesifik. Konsep merupakan suatu ide dimana terdapat suatu
kesan yang abstrak yang dapat diorganisir menjadi simbol-simbol yang nyata,
sedangkan konsep keperawatan merupakan ide untuk menyusun suatu kerangka
konseptual atau model keperawatan. Teori keperawatan itu sendiri merupakan
sekelompok konsep yang membentuk sebuah pola yang nyata atau suatu
pernyataan yang menejlaskan suatu proses, peristiwa atau kejadian yang didasari
oleh fakta-fakta yang telah diobservasi tetapi kurang absolut atau bukti langsung.
Teori-teori yang terbentuk dari penggabungan konsep dan pernyataan yang
berfokus lebih khusus pada suatu kejadian dan fenomena dari suatu disiplin
(Fawcet, 1992). Teori mempunyai kontribusi pada pembentukan dasar praktik
keperawatan (Chinn & Jacob, 1995). Suatu metode untuk menghasilkan dasar
pengetahuan keperawatan ilmiah adalah melalui pengembangan dan memanfaatan
teori keperawatan. Definisi teori keperawatan dapat membantu mahasiswa
keperawatana dalam memahami bagaimana peran dan tindakan keperawatan yang
sesuai dengan peran keperawatan.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang , rumusan masalah yang dapat kami angkat yaitu :
1. Bagaimana model konsep keperawatan Hildegard E.Pelpau?
2. Bagaimana model konsep keperawatan J.Orlando?
3. Bagaimana model konsep keperawatan Florence Nigtingale?
4. Bagaimana model konsep keperawatan J.Waston?
5. Bagaimana model konsep keperawatan Medeleine Leininger?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penyusunan makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui bagaimana model konsep keperawatan Hildegard
E.Pelpau.
2. Untuk mengetahui bagaimana model konsep keperawatan J.Orlando.
3. Untuk mengetahui bagaimana model konsep keperawatan Florence
Nigtingale.
4. Untuk mengetahui bagaimana model konsep keperawatan J.Waston.
5. Untuk mengetahui bagaimana model konsep keperawatan Medeleine
Leininger.
6. Agar mahasiswa mampu memahami, mengaplikasi, dan menerapkan
model-model konsep dan teori keperawatan dalam memberikan asuhan
keperawatan diberbagai situasi.
1.4 Manfaat Penelitian
1. Menambah pengetahuan kita sebagai mahasiswa perawat tentang model-
model konsep keperawatan.
2. Menjadi penyemangat dan menambah kinerja kita sebagai perawat agar
tidak pantang menyerah dalam merawat pasien dan memperjuangkan nasib
perawat.
3. Dapat menjadi inspirasi kita dalam praktik keperawatan
4. Menjadi dasar bagi mahasiswa keperawatan dalam memberikan asuhan
keperawatan.
5. Untuk puskesmas, rumah sakit, posyandu dan lain- lain, makalah ini
sangatlah bermanfaat karena lingkungan merupakan hal yang harus di
perhatikan dalam perawatan pasien.
BAB II
MODEL KONSEP DAN TEORI KEPERAWATAN
7
b. Teori keperawatan harus bersifat ilmiah. Artinya teori keperawatan
digunakan dengan alasan atau rasional yang jelas dan dikembangkan
dengan menggunakan cara berfikir yang logis.
c. Teori keperawatan bersifat sederhana dan umum. Artinya teori
keperawatan dapat digunakan pada masalah yang sederhana maupun
masalah kesehatan yang kompleks sesuai dengan situasi praktik
keperawatan.
d. Teori keperawatan berperan dalam memperkaya body of knowledge
keperawatan yang dilakukan melalui penelitian.
e. Teori keperawatan menjadi pedoman dan berperan dalam memperbaiki
kualitas praktik keperawatan.
2.3 Pendekatan dalam Pengembangan dan Pembentukan Teori Keperawatan
Ada tiga pendekatan dalam pengembangan dan pembentukan teori
keperawatan, yaitu :
a. Meminjam teori dari disiplin ilmu lain yang relevan dengan tujuan
keperawatan dan mengintegrasikannya ke dalam ilmu keperawatan.
b. Menganalisis situasi praktik keperawatan dalam rangka mencari konsep
yang berkaitan dengan praktik keperawatan.
c. Menciptakan suatu kerangka konsep yang memungkinkan pengembangan
teori keperawatan.
2.4 Nilai-Keyakinan Teori Keperawaatan
Nilai keyakinan yang mendasari praktik keperawatan komunitas antara lain :
a. Pelayanan sebaiknya tersedia, dapat dijangkau dan dapat diterima semua
orang.
b. Penyusunan kebijakan seharusnya melibatkan penerima pelayanan dalam
hal ini komunitas.
c. Perawat sebagai pemberi pelayanan dan klien sebagai penerima pelayanan
perlu terjalin kerjasama yang baik.
d. Lingkungan dapat mempengaruhi kesehatan komunitas baik bersifat
mendukung maupun menghambat.
e. Pencegahan penyakit dilakukan dalam upaya meningkatkan kesehatan.
f. Kesehatan merupakan tanggung jawab setiap orang.
8
2.5 Pandangan yang Mempengaruhi Teori Keperawatan
Dalam perkembangan teori keperawatan saat ini terdapat beberapa pandangan
yang mempengaruhi teori keperawatan itu sendiri diantaranya filosofi dari
Florence Nightingale, kebudayaan, system pendidikan, serta pengembangan ilmu
keperawatan.
a. Filosofi Florence Nightingale
Florence merupakan salah satu pendiri yang meletakkan dasar-dasar teori
keperawatan yang melalui filoso-fi keperawatan yaitu dengan mengidentifikasi
peran perawat dalam menemukan kebutuhan dasar manusia pada klien serta
pentingnya pengaruh lingkungan di dalam perawatan orang sakit yang dikenal
dengan teori lingkungannya. Selain Florence juga membuat standar pada
pendidikan keperawatan serta standar pelaksanaan asuhan keperawatan yang
efisien. Beliau juga membedakan praktek keperawatan dengan kedokteran dan
perbedaan perawatan pada orang yang sakit dengan yang sehat.
b. Kebudayaan
Kebudayaan juga mempunyai pengaruh dalam perkembangan teori-teori
keperawatan diantaranya dengan adanya pandangan bahwa dalam memberikan
pelayanan keperawatan akan lebi–h baik dilakukan oleh wanita karena wanita
mempunyai jiwa yang sesuai dengan kebutuhan perawat, akan tetapi perubahan
identitas dalam proses telah berubah seiring dengan perkembangan keperawatan
sebagai profesi yang mandiri, demikian juga yang dahulu budaya perawat di
bawah pengawasan langsung dokter, dengan berjalannya dan diakuinya
keperawatan sebagai profesi mandiri, maka hak dan otonomi keperawatan telah
ada sehingga peran perawat dengan dokter bukan di bawah pengawasan langsung.
Akan tetapi sebagai mitra kerja yang sejajar dalam menjalankan tugas sebagai tim
kesehatan.
c. Sistem Pendidikan
Pada sistem pendidikan telah terjadi perubahan besar dalam perkembangan
teori keperawatan. Dahulu pendidikan keperawatan belum mempunyai sistem dan
kurikulum keperawatan yang jelas, akan tetapi sekarang keperawatan telah
memiliki sistem pendidikan yang terarah sesuai dengan kebutuhan rumah sakit
sehingga teori-teori keperawatan juga berkembang dengan orientasi pada
pelayanan keperawatan.
d. Pengembangan Ilmu Keperawatan
Pengembangan ilmu keperawatan ditandai dengan adanya pengelompokam
ilmu keperatan dasar menjadi ilmu keperawatan klinik dan ilmu keperawatan
BAB III
Model Konsep Keperawatan Hildegard E.Peplau.
3.1.Hildegar E.Peplau lahir pada tanggal 1 September 1909 di Reading,
Pennsylvania. Peplau lulus dari hospital School of Nursing di Pottstown,
Penssyilvania pada tahun 1931. Gelar B.A. dalam bidang psikologi interpersonal
diperolehnya dari Bennington Univercity,Vermont pada Tahun 1943. Peplau
meraih gelar M.A. dalam bidang keperawatan psikiatri dari Teacher’s College,
Columbia, New York pada Tahun 1947 dan gelar Ed.D. dalam bidang
pengembangan kurikulum pada tahun 1953.
Konstribusi Peplau dalam bidang keperawatan, khususnya keperawatan
psikiatri, sangat banyak. Tahun 1952, ia meluncurkan bukunya yang
berjudul Interpersonal Relations in Nursing. Peplau membuat model keperawatan
dengan istilah keperawatan psikodinamik. Menurutnya, keperawatan
psikodinamik merupakan kemampuan seorang perawat untuk memahami tingkah
lakunya guna membantu orang lain, mengindetifikasi kesulitan yang
dirasakannya, dan untuk menerapkan prinsip hubungan manusia pada
permasalahan yang timbul di semua level pengalaman.
Model konsep dan teori keperawatan yang dijelaskan oleh Hildegard
Peplau ini menjelaskan tentang kemampuan dalam memahami sendiri dan orang
lain yang menggunakan dasar hubungan antar manusia.
Teori Hildegard Peplau (1952) berfokus pada individu, perawat, dan
proses interaktif (Peplau, 1952) yang menghasilkan hubungan antara perawat dan
klien (Torres, 1986; Marriner-Tomey, 1994). Berdasarkan teori ini klien adalah
proses interpersonal dan terapeutik.
Tujuan keperawatan adalah untuk mendidik klien dan keluarga dan untuk
membantu klien mencapai kematangan perkembangan kepribadian (Chinn &
Jacobs, 1995). Oleh sebab itu perawat berupaya mengembangkan hubungan antara
perawat dan klien di mana perawat bertugas sebagai narasumber, konselor dan
wali. Pada saat klien mencari bantuan, pertama perawat mendiskusikan masalah
dan menjelaskan jenis pelayanan yang tersedia. Dengan berkembangnya
hubungan antara perawat dan klien, perawat dan klien bersama-sama
mendefiniskan masalah dan kemungkinan penyelesaian masalahnya.
Dari hubungan ini klien mendapatkan keuntungan dengan memanfaatkan
pelayanan yang tersedia untuk memenuhi kebutuhannya dan perawat membantu
klien dalam menurunkan kecemasan yang berhubungan dengan masalah
kesehatannya. Teori Peplau ini merupakan teori yang unik di mana hubungan
kolaborasi perawat-klien membentuk suatu “kekuatan mendewasakan” melalui
hubungan interpersonal yang efektif dalam membantu memenuhi kebutuhan klien
(Beeber, Anderson dan Sills 1990). Ketika kebutuhan dasar telah diatasi
10
kebutuhan baru mungkin muncul. Hubungan interpersonal perawat-klien
digambarkan dalam empat fase diantaranya :
a. Fase Orientasi. Pada tahap ini perawat dan klien melakukan kontrak awal
untuk membangun kepercayaan dan terjadi proses pengumpulan data.
b. Fase Identifikasi. Pada tahap ini membahas peran perawat apakah sudah
melakukan atau bertindak sebagai fasilitator yang memfasilitasi ekspresi
perasaan klien serta melaksanakan asuhan keperawatan.
c. Fase Eksplorasi. Pada tahap ini perawat telah membantu klien dalam
memberikan gambaran kondisi klien.
d. Fase Resolusi. Pada tahap ini perawat berusaha untuk secara bertahan
membantu klien agar bisa mandiri yang bertujuan untuk membebaskan diri
dari ketergantungan kepada tenaga kesehatan dan menggunaka
kemampuan yang dimilikinya agar mampu menjalankan secara sendiri.
Teori dan gagasan Peplau dikembangkan untuk memberikan bentuk
praktik psikiatri. Penelitian keperawatan tentang kecemasan, empati, instrumen
perilaku dan instrument untuk mengevaluasi respons verbal dihasilkan dari model
konseptual Peplau (Marinner, Tomey, 1994). Pada model Peplau ini dapat dilihat
adanya tindakan keperawatan yang diarahkan kepada hubungan interpersonal atau
psikoterapi.
Teori keperawatan Peplau dan komponen utama keperawatan antara lain :
a. Keperawatan
Keperawatan didefinisikan oleh Peplau sebagai sebuah proses yang
signifikan, bersifat terapeutik, dan interpersonal. Keperawatan merupakan
instrument edukatif, kekuatan yang mendewasakan dan menborong kepribadian
seseorang dalam arah yang kreatif, konstruktif, produktif, personal, dan kehidupan
komunitas.
b. Individu
Individu menurut eplau adalah organisme yang mempunyai kemampuan
untuk berusaha mengurangi ketegangan yang ditimbulkan oleh kebutuhan.
c. Kesehatan
Peplau mendefinisikan kesehatan sebagai sebuah symbol yang menyatakan
secara tidak langsung perkembangan progresif dari kepribadian dan proses
kemanusiaan yang terus menerus mengarah pada keadaan kreatif, konstruktif,
produktif di dalam kehidupan pribadi ataupun komunitas.
d. Lingkungan
Meskipun Peplau tidak secara langsung menyebutkan lingkungan sebagai
salah satu konsep utama dalam perawatan, ia mendorong perawat untuk
memperhatikan kebudayaan da adat istiadat klien saat klien harus membiasakan
diri dengan rutinitas rumah sakit.