Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

PENYAKIT SARS

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Medikal Bedah ( KMB )

Dosen pengampu : Ns. Siti Khoiriyah, S. Kep, M. Kep

Kelompok 5

Disusun Oleh :

Selvi Firginia Pramesti (2021200028)

Miftachul Faizin (2021200030)

Muhammad Mufti Q (2021200039)

PROGRAM STUDI DIII KEPERWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS SAINS AL QU’RAN JAWA TENGAH di WONOSOBO

TAHUN AKADEMIK 2021/2022


KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberi
rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah tentang “PENYAKIT SARS” ini dapat
terselesaikan. Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah keperawatan medikal
bedah 1 ( KMB 1 ). Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
sehingga makalah ini dapat diselesaikan sesuai dengan waktunya. Makalah ini masih jauh dari
kata sempurna, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
demi kesempurnaan makalah ini.
Semoga makalah ini memberikan informasi bagi para rekan mahasiswa/i dan bisa
bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan bagi kita semua.

Wonosobo, 29 Oktober 2022


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................... 1


DAFTAR ISI................................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 3

1.1 LATAR BELAKANG ............................................................. 3


1.2 TUJUAN .................................................................................. 3
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................ 4

2.1 ANATOMI FISIOLOGI ................................................................ 4


2.2 DEFINISI ....................................................................................... 4
2.3 ETIOLOGI ..................................................................................... 5
2.4 MANIFESTASI KLINIS ............................................................... 5
2.5 PATOFISIOLOGI.......................................................................... 6
2.6 PATHWAY.................................................................................... 7
2.7 KOMPLIKASI ............................................................................... 8
2.8 PEMERIKSAAN PENUNJANG................................................... 8
2.9 PENATALAKSANAAN MEDIS ................................................. 9
BAB III ASUHAN KEPERAWATAN ......................................................... 10
3.1 PENGKAJIAN ........................................................................................... 10
3.2 PEMERIKSAAN PENUNJANG............................................................... 11
3.3 DIAGNOSA KEPERAWATAN ............................................................... 11
BAB IV PENUTUP ........................................................................................ 12
4.1 KESIMPULAN ........................................................................................ 12
4.2 SARAN ...................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 13
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


SARS itu singkatan dari Severe Acute Respiratory Syndrome atau Corona Virus
Pneumonia (CVP), suspek (suspect case) terjadi pada seseorang setelah 1 Februari 2003
lalu. Wabah penyakit gangguan pernapasan misterius ini terus melanda kawasan Asia
dan terus meminta korban. Seorang pasien di Hongkong menjadi korban tewas keenam
di wilayah administrative.

1.2 Rumusan Masalah


1. Mengetahui definisi penyakit SARS?
2. Mengetahui etiologi penyakit SARS?
3. Menjelaskan patofisiologi penykit SARS?
4. Mengetahui tanda dan gejalapenyakit SARS?
5. Mengetahuipemeriksaan diagnostikpada penyakit SARS?
6. Mengetahui penatalaksanaan pada penyakit SARS?
7. Mengetahui komplikasi pada penyakit SARS?
8. Mengetahui diagnosa keperawatan yang muncul pada penyakit SARS?
9. Mengetahui perencanaan keperawatan pada penyakit SARS?

1.3 Tujuan

Tujuan dan maksud dari pembutan makalah ini, adalah kami bermaksud membahas
dan berbagi pengetahuan tentang ”Penyakit SARS” seperti yang tertera pada rumusan
masalah di atas. Kami bertujuan & berharap semoga makalah ini dapat menjadi
referensi dan berguna bagi para pembaca.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Anatomi Fisiologi


Saluran nafas adalah tabung atau pipa yang mengangkut udara antara atmosfer
dan kantong udara (alveolus). Saluran pernafasan terdiri dari (Sherwood, 2014):
1. Hidung (nasal)
2. Faring
3. Laring (kotak suara)
4. Plica vocalis
5. Epiglotis
6. Bronkus
7. Bronkiolus
8. Alveolus

2.2 Definisi
SARS (severe acute respiratory syndrome) adalah sekumpulan gejala sakit
pernapasan yang mendadak dan berat atau disebut juga penyakit infeksi saluran
pernafasan yang disebabkan oleh virus Corona Family Paramyxovirus.

SARS (severe acute respiratory syndrome) adalah suatu jenis kegagalan paru-
paru dengan berbagai kelainan yang berbeda, yang menyebabkan terjadinya
pengumpulan cairan di paru-paru (edema paru).
2.1 Etiologi
Etiologi SARS masih dipelajari. Pada 7 April 2003, WHO mengumumkan
kesepakatan bahwa coronavirus yang baru teridentifikasi adalah mayoritas agen
penyebab SARS. Coronavirus berasal dari kata “Corona” yang berasal dari bahasa
Latin yang artinya “crown” atau mahkota. Ini sesuai dengan bentuk Coronavirus itu
sendiri yang kalau dilihat dengan mikroskop nampak seperti mahkota.
Penyebabnya lain bisa karena penyakit apapun, yang secara langsung ataupun tidak
langsung yang melukai paru-paru, diantaranya :
1. Pneumonia
2. Tekanan darah yang sangat rendah (syok)
3. Terhirupnya makanan ke dalam paru (menghirup muntahan dari lambung)
4. Beberapa transfusi darah
5. Kerusakan paru-paru karena menghirup oksigen konsentrasi tinggi
6. Emboli paru
7. Cedera pada dada
8. Overdosis obat seperti heroin, metadon, propoksifen atau aspirin
9. Trauma hebat
10. Transfusi darah (terutama dalam jumlah yang sangat banyak).

2.2 Manifestasi Klinis


SARS berupa demam dengan suhu lebih dari 38°C / 100,4°F disertai dengan
batuk atau mengalami kesulitan bernafas ditambah dengan adanya satu atau lebih
riwayat pajanan dalam 10 hari sebelum timbulnya gejala klinis yaitu :
1. Pernah kontak dekat dengan penderita suspect atau penderita probable SARS
(seperti merawat penderita, tinggal bersama, menangani sekret atau cairan tubuh
penderita)
2. Dan atau adanya riwayat pernah melakukan perjalanan kedaerah yang sedang
terjangkit SARS
3. Dan atau tinggal didaerah yang sedang terjangkit SARS
Gejala lainnya yaitu :

1. Gejala yang di lihat secara kasat mata : sakit kepala, otot terasa kaku, diare yang
tak kunjung henti, timbul bintik-bintik merah pada kulit, dan badan lemas
beberapa hari.
2. Gejala yang bisa di lihat dengan alat medis : pemeriksaan medis sebelum
seseorang disimpulkan terkena penyakit ini. Paru-parunya mengalami radang,
limfositnya menurun, trombositnya mungkin juga menurun. Kalau sudah berat,
oksigen dalam darah menurun dan enzim hati akan meningkat.

2.3 Patofisiologi
Penyebab penyakit SARS disebabkan oleh coronavirus (family
paramoxyviridae) yang pada pemeriksaan dengan mikroskop electron. Virus ini stabil
pada tinja dan urine pada suhu kamar selama 1-2 hari dan dapat bertahan lebih dari 4
hari pada penderita diare. Seperti virus lain, corona menyebar lewat udara, masuk
melalui saluran pernapasan, lalu bersarang di paru-paru. Lalu berinkubasi dalam paru-
paru selama 2-10 hari yang kemudian menyebabkan paru-paru akan meradang
sehingga bernapas menjadi sulit. Metode penularannya melalui udara serta kontak
langsung dengan pasien atau terkena cairan pasien. Misalnya terkena ludah (droplet)
saat pasien bersin dan batuk. Dan kemungkinan juga melalui pakaian dan alat-alat
yang terkontaminasi.
Cara penularan : SARS ditularkan melalui kontak dekat, misalnya pada waktu
merawat penderita, tinggal satu rumah dengan penderita atau kontak langsung dengan
secret atau cairan tubuh dari penderita suspect atau probable. Penularan melalui udara,
misalnya penyebaran udara, ventilasi, dalam satu kendaraan atau dalam satu gedung
diperkirakan tidak terjadi, asal tidak kontak langsung berhadapan dengan penderita
SARS. Untuk sementara, masa menular adalah mulai saat terdapat demam atau tanda-
tanda gangguan pernafasan hingga penyakitnya dinyatakan sembuh.
Masa penularan berlangsung kurang dari 21 hari. Petugas kesehatan yang kontak
langsung dengan penderita mempunyai risiko paling tinggi tertular, lebih-lebih pada
petugas yang melakukan tindakan pada sistem pernafasan seperti melakukan intubasi
atau nebulasi.
2.4 Pathway
2.5 Komplikasi

1. Abses paru 8. Hipotensi


2. Efusi pleural 9. Delirium
3. Empisema 10. Asidosis metabolic
4. Gagal nafas 11. Dehidrasi
5. Perikarditis 12. Penyakit multi lobular
6. Meningitis 13. Septikemi
7. Atelektasis 14. Superinteksi

2.6 Pemeriksaan Penunjang


1. Pemeriksaan radiologis : air bronchogram : Streptococcus pneumonia.
2. Pada pemeriksaan fisik : dengan menggunakan stetoskop, terdengar bunyi
pernafasan abnormal (seperti ronki atau wheezing). Tekanan darah seringkali
rendah dan kulit, bibir serta kuku penderita tampak kebiruan (sianosis, karena
kekurangan oksigen).
3. Pemeriksaan yang biasa dilakukan untuk mendiagnosis SARS :
a. Rontgen dada (menunjukkan adanya penimbunan cairan di tempat yang
seharusnya terisi udara)
b. Gas darah arteri
c. Hitung jenis darah dan kimia darah
d. Bronkoskopi.
4. Pemeriksaan Laboratorium : Leukosit.
5. Pemeriksaan Bakteriologis:sputum, darah, aspirasi nasotrakeal atau transtrakeal,
aspirasi jarum transtorakal, torakosentesis, bronskoskopi, biopsy
6. Test DNA sequencing bagi coronavirus yang dapat diperoleh hasilnya dalam 8 jam
dan sangat akurat. Test yang lama hanya mampu mendeteksi antibody.
2.7 Penatalaksanaan Medis
1. Terapi supportif umum : meningkatkan daya tahan tubuh berupa nutrisi yang
adekuat, pemberian multivitamin dan lain-lain.

 Terapi oksigen
 Humidifikasi dengan nebulizer
 Fisioterapi dada
 Pengaturan cairan
 Pemberian kortokosteroid pada fase sepsis berat
 Obat inotropik
 Ventilasi mekanis
 Drainase empiema
 Bila terdapat gagal nafas, diberikan nutrisi dengan kalori cukup

2. Terapi antibiotic
Agen anti-bakteri secara rutin diresepkan untuk SARS karena menyajikan fitur
non-spesifik dan cepat tes laboratorium yang dapat diandalkan untuk mendiagnosis
SARS-cov virus dalam beberapa hari pertama infeksi belum tersedia. Antibiotik
empiris yang sesuai dengan demikian diperlukan untuk menutupi terhadap patogen
pernafasan Common per nasional atau pedoman pengobatan lokal bagi masyarakat-
diperoleh atau nosokomial pneumonia.
Setelah mengesampingkan patogen lain, terapi antibiotik dapat ditarik. Selain efek
antibakteri mereka, beberapa antibiotik immunomodulatory dikenal memiliki sifat,
khususnya quinolones dan makrolid. Efeknya pada kursus SARS adalah belum
ditentukan.
SARS dapat hadir dengan spektrum keparahan penyakit. Sebagian kecil pasien
dengan penyakit ringan pulih baik bentuk khusus tanpa pengobatan atau terapi
antibiotik saja.
Antibiotik Idealnya berdasarkan jenis kuman penyebab Utama ditujukan pada
S.pneumonia, H.Influensa dan S.Aureus.
BAB III

ASUHAN KEPERAWATAN

3.1 Pengkajian
3.1.1 Identitas pasien

Nama, umur, jenis kelamin, pendidikan, keyakinan, pekerjaan, status


perkawinan,dan alamat.

3.1.2 Riwayat kesehatan

sejak kapan, semakin memburuknya kondisi / kelumpuhan, upaya yang dilakukan


selama menderita penyakit.

3.1.3 Pengkajian fisik


B1:
Inspeksi : Sesak, batuk, nyeri dada, penggunaan otot bantu pernafasaan,
pernafasaan diafragma dan perut meningkat, pernafasan cuping
hidung, pola nafas cepat dan dangkal, retraksi otot bantu pernafasan,
RR > 30x/menit.
Palpasi : fremitus vocal menurun.
Perkusi : suara perkusi redup sampai pekak.
Auskultasi : Ronkhi basah, suara napas bronkial.
B2: Sianosis, nadi > 100x/menit, CRT > 3 detik, BGA menunujukkan hipoksemia,
S1 dan S2 tunggal.
B3: Nyeri kepala, terjadi penurunan kesadaran.
B4: Terkadang produksi urine menurun
B5: Mual, muntah, diare, bising usus meningkat, nafsu makan menurun.
B6: Nyeri otot, kelemahan pada otot.
3.2 Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan radiologis : air bronchogram : Streptococcus pneumonia.
2. Pada pemeriksaan fisik : dengan menggunakan stetoskop, terdengar bunyi
pernafasan abnormal (seperti ronki atau wheezing). Tekanan darah seringkali
rendah dan kulit, bibir serta kuku penderita tampak kebiruan (sianosis, karena
kekurangan oksigen).
3. Pemeriksaan yang biasa dilakukan untuk mendiagnosis SARS :
a) Rontgen dada (menunjukkan adanya penimbunan cairan di tempat yang
seharusnya terisi udara)
b) Gas darah arteri
c) Hitung jenis darah dan kimia darah
d) Bronkoskopi.
4. Pemeriksaan Laboratorium : Leukosit.
5. Pemeriksaan Bakteriologis:sputum, darah, aspirasi nasotrakeal atau transtrakeal,
aspirasi jarum transtorakal, torakosentesis, bronskoskopi, biopsy
6. Test DNA sequencing bagi coronavirus yang dapat diperoleh hasilnya dalam 8
jam dan sangat akurat. Test yang lama hanya mampu mendeteksi antibody.

3.3 Diagnosa Keperawatan


1. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan inflamasi dan obstruksi
jalan nafas.
2. Defisit volume cairan berhubungan dengan intake oral tidak adekuat, takipneu,
demam.
3. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
ketidakmampuan pemasukan berhubungan dengan faktor biologis.
4. Nyeri berhubungan dengan agen injury biologi (kerusakan organ)
5. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan hiperventilasi (RR >24x/menit) atau
hipoventilasi (RR <16x/menit).
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
SARS (severe acute respiratory syndrome) adalah sekumpulan gejala sakit
pernapasan yang mendadak dan berat atau disebut juga penyakit infeksi saluran
pernafasan yang disebabkan oleh virus Corona Family Paramyxovirus.
SARS (severe acute respiratory syndrome) adalah suatu jenis kegagalan paru-paru
dengan berbagai kelainan yang berbeda, yang menyebabkan terjadinya pengumpulan
cairan di paru-paru (edema paru).

4.2 Saran
Kita sebagai mahasiswa Perawat di harapkan mengerti dan memahami tentang
Asuhan Keperawatan pada Klien SARS, dan kami mohon kritikannya bagi para
teman-teman mahasiswa/i agar bisa membangun makalah ini dengan lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA

Brunner & Suddarth, 2002, Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, edisi 8 volume 3, EGC,
Jakarta

Jong, W, 1997, Buku Ajar Ilmu Bedah, EGC Jakarta

Mansjoer, Arif dkk. Kapita Selekta Kedokteran Jilid II Edisi Ketiga. 1999. Media Aesculapius
: Jakarta.

Mansjoer, Arif dkk. Kapita Selekta Kedokteran Jilid II Edisi Ketiga. 1999. Media Aesculapius
: Jakarta.

http://www.infeksi.com/articles.php?lng=in&pg=63

http://dhewynerz.blogspot.com/2009/11/askep-sars.html
FORMAT PENILAIAN SEMINAR DAN MAKALAH
PRODI DIII KEPERAWATAN FIKES UNSIQ WONOSOBO

HARI/TGL : ………………………………………………….

JUDUL MAKALAH : ..........................................................

KELOMPOK : .........................................................

ANGGOTA KELOMPOK : 1. ...................................................... 4. ...................................................


2. ...................................................... 5. ...................................................
3. ...................................................... 6. ...................................................
PENILAI /TTD : ........................................................./………………………………………………
NILAI : .........................................................

EVALUASI SEMINAR ( 40 % )
NILAI
NO VARIABEL YANG DINILAI BOBOT BXN
0 1 2
1 Topik relevan sesuai dengan makalah 5
2 Penyaji mempersiapkan presentasi dengan 5
lengkap ( makalah, media & peraga )
3 Penyajian mencakup konsep penyakit dan 5
proses keperawatan
4 Pemakaian audiovisual untuk presentasi 10
materi digunakan dengan baik
5 Diskusi aktif terlihat dengan jumlah 5
pertanyaan
6 Penyaji mampu menjawab pertanyaan 10
dengan baik dan tepat
7 Waktu digunakan dengan efektif 5
8 Distribusi dalam menjawab pertanyaan pada 5
anggota kelompok merata
TOTAL 50
NILAI : (JUMLAH NILAI X BOBOT ) 40%
EVALUASI MAKALAH (60 %)
NILAI
NO VARIABEL YANG DINILAI BOBOT BXN
0 1 2
1 Kesinambungan antar alinea & BAB 10
2 Setiap BAB ditulis secara lengkap
BAB I PENDAHULUAN ( Latar belakang, Tujuan 5
)
BAB II KONSEP DASAR PENYAKIT ( Definisi s.d 10
penatalaksanaan medis)
BAB III ASUHAN KEPERAWATAN (Pengkajian 10
s.d Rencana Tindakan Keperawatan)
BAB IV PENUTUP ( Kesimpulan & saran )
5
3 Daftar Pustaka ditulis secara benar & jumlah 5
literatur mencukupi
4 Penggunaan bahasa dan tanda baca dengan 5
baik dan benar
TOTAL 50
NILAI : ( JUMLAH NILAI X BOBOT ) 60%
Keterangan :
1. Nilai 2 jika dilakukan sempurna, nilai 1 jika tidak sempurna dan nilai 0 jika tidak dilakukan.
2. TOTAL NILAI : NILAI SEMINAR + NILAI MAKALAH
FORMAT PENILAIAN ROLEPLAY
PRODI DIII KEPERAWATAN FIKES UNSIQ

HARI/TGL : …………………………………….

TEMA : ..........................................................

KELOMPOK : ..........................................................

ANGGOTA KELOMPOK : 1. ............................ 5. ..........................


2. ............................ 6. ..........................
3. ............................ 7. ..........................
4. …….................... 8. …......................

PENILAI/TTD : ........................................./………..............

NILAI : .........................................................
NO ASPEK YANG DINILAI BOBOT NILAI SKOR (B X N)
0 1 2
1. Persiapan kelompok (peralatan dan 4
Setting tempat)
2. Skenario ditulis secara sistematis. 6
3. Kesalahan dalam penulisan dan 3
penggunaan tanda baca dengan
benar.
4. Menggunakan bahasa Indonesia 3
yang baik dan benar
5. Skenario mencakup semua capaian 6
pembelajaran
6. Menggunakan referensi yang dapat 4
dipercaya
7. Performance dan peran setiap 8
anggota kelompok pada saat role
play
8. Penggunaan peralatan sesuai dengan 6
peran dan skenario
9. Kerjasama Tim dalam kelompok 5
10. Keberhasilan dalam penyampaian 5
pesan kepada audience
TOTAL 50

Anda mungkin juga menyukai