Anda di halaman 1dari 11

ASMA

 KELOMPOK 1
M.Dendy Masbri(1914201071)
Engrit Asisendri(20142010750)
Fatimah Azahra(2014201059)
Happy Luseeana Rimanda(2014201061)
Rike Ridni Mardela(2014201075)
Sharah Alhusnah(2014201079)

Dosen Pembimbing:Bapak Ns.Wilady Rasyid,M


.Kep,Sp.Kep MB.
A.Pengertian Asma


 Asma adalah suatu kelainan berupa peradangan kronik saluran napas yang menyebabkan
penyempitan saluran napas (hiperaktifitas bronkus) sehingga menyebabkan gejala episodik
berulang berupa mengi, sesak napas, dada terasa berat, dan batuk terutama pada malam atau
dini hari.
Faktor-faktor ini meliputi:
 Kecenderungan untuk mengembangkan alergi, yang disebut atopi (AT-o-pe)
 Orangtua yang memiliki asmaInfeksi saluran pernapasan tertentu selama masa
kanak-kanak (ISPA)
 Kontak dengan beberapa alergen udara atau paparan ke beberapa infeksi virus
pada masa bayi atau pada anak-anak usia dini ketika sistem kekebalan tubuh
berkembang.
Pada penderita asma, penyempitan saluran pernapasan merupakan respon terhadap
rangsangan yang pada paru-paru normal tidak akan memengaruhi saluran
pernapasan. Penyempitan ini dapat dipicu oleh berbagai rangsangan, seperti serbuk
sari, debu, bulu binatang, asap, udara dingin dan olahraga.
B. Penyakit Asma dan Pencegahannya


 Pada suatu serangan asma, otot polos dari bronki mengalami kejang dan
jaringan yang melapisi saluran udara mengalami pembengkakan karena
adanya peradangan (inflamasi) dan pelepasan lendir ke dalam saluran
udara. Hal ini akan memperkecil diameter dari saluran udara (disebut
bronkokonstriksi) dan penyempitan ini menyebabkan penderita harus
berusaha sekuat tenaga supaya dapat bernapas.
 Sel-sel tertentu di dalam saluran udara, terutama mastosit diduga
bertanggungjawab terhadap awal mula terjadinya penyempitan ini.
Mastosit di sepanjang bronki melepaskan bahan seperti histamin dan
leukotrien yang menyebabkan terjadinya: - kontraksi otot polos -
peningkatan pembentukan lendir - perpindahan sel darah putih tertentu
ke bronki. Mastosit mengeluarkan bahan tersebut sebagai respon terhadap
sesuatu yang mereka kenal sebagai benda asing (alergen), seperti serbuk
sari, debu halus yang terdapat di dalam rumah atau bulu binatang.
C.Gejala Asma


 Frekuensi dan beratnya serangan asma bervariasi. Beberapa penderita
lebih sering terbebas dari gejala dan hanya mengalami serangan
serangan sesak napas yang singkat dan ringan, yang terjadi sewaktu-
waktu. Penderita lainnya hampir selalu mengalami batuk dan mengi
(bengek) serta mengalami serangan hebat setelah menderita suatu
infeksi virus, olah raga atau setelah terpapar oleh alergen maupun iritan.
Menangis atau tertawa keras juga bisa menyebabkan timbulnya gejala
dan juga sering batuk berkepanjangan terutama di waktu malam hari
atau cuaca dingin.Suatu serangan asma dapat terjadi secara tiba-tiba
ditandai dengan napas yang berbunyi (mengi, bengek), batuk dan sesak
napas. Bunyi mengi terutama terdengar ketika penderita
menghembuskan napasnya. Di lain waktu, suatu serangan asma terjadi
secara perlahan dengan gejala yang secara bertahap semakin memburuk.
D.Jenis-jenis Asma


Asma sering dicirikan sebagai alergi , idiopatik/non alergi, serta gabungan.
1. Asma alergi
 Disebabkan oleh allergen / alergenalergen yang dikenal (misal: serbuk sari , binatang, amarah, makanan,
jamur). Kebanyak allergen terdapat di udara dan musiman. Pasien dengan asma allergic biasanya
mempunyai riwayat keluarga yang allergic dan riwayat medis masa lalu eczema / rhinitis allergic.
Pemajanan terhadap allergen mencetuskan serangan asma. Anak-anak dengan asma allergic sering dapat
mengatasi kondisi sampai masa remaja.
2. Asma idiopatik / non allergic
 Tidak berhubungan dengan allergen spesifik.faktor – factor,seperti common cold, infeksi traktus
respiratorius, latihan, emosi, dan polutan lingkungan dapat mencetuskan serangan.beberapa agen
farmakologi, seperti aspirin dan agen anti inflamasi nonsteroid lain, pewarna rambut, antagonis beta –
adrenergic, dan agen sulfit (pengawet makanan), juga mungkin menjadi factor. Serangan asma idiopatik
atau non allergic menjadi lebih berat dan sering sejalan dengan berlalunya waktu dan dapat berkembang
menjadi bronchitis kronis dan emfisema.
3. Asma Gabungan
 Adalah bentuk asma yang paling umum. Asma ini mempunyai karakteristik dari bentuk allergic maupun
bentuk ideopatic atau non allergic.
E.Diagnosa Asma


 Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejalanya yang khas.
Untuk memperkuat diagnosis bisa dilakukan pemeriksaan
spirometri berulang. Spirometri juga digunakan untuk
menilai beratnya penyumbatan saluran udara dan untuk
memantau pengobatan. Menentukan faktor pemicu asma
seringkali tidak mudah. Tes kulit alergi bisa membantu
menentukan alergen yang memicu timbulnya gejala asma.
Jika diagnosisnya masih meragukan atau jika dirasa sangat
penting untuk mengetahui faktor pemicu terjadinya asma,
maka bisa dilakukan bronchial challenge test.
F. Pengobatan Asma (Untuk Pengetahuan Saja/Tidak ada
jaminan)


 Obat-obatan bisa membuat penderita asma menjalani kehidupan normal.
Pengobatan segera untuk mengendalikan serangan asma berbeda dengan
pengobatan rutin untuk mencegah serangan.Agonis reseptor beta-adrenergik
merupakan obat terbaik untuk mengurangi serangan asma yang terjadi secara
tiba-tiba dan untuk mencegah serangan yang mungkin dipicu oleh olahraga.
Bronkodilator ini merangsang pelebaran saluran udara oleh reseptor beta-
adrenergik.Bronkodilator yang bekerja pada semua reseptor beta-adrenergik
(misalnya adrenalin), menyebabkan efek samping berupa denyut jantung yang
cepat, gelisah, sakit kepala dan tremor (gemetar) otot. Bronkodilator yang
hanya bekerja pada reseptor beta2-adrenergik (yang terutama ditemukan di
dalam sel-sel di paru-paru), hanya memiliki sedikit efek samping terhadap
organ lainnya. Bronkodilator ini (misalnya albuterol), menyebabkan lebih
sedikit efek samping dibandingkan dengan bronkodilator yang bekerja pada
semua reseptor beta-adrenergik.
 Sebagian besar bronkodilator bekerja dalam beberapa menit, tetapi efeknya hanya
berlangsung selama 4-6 jam. Bronkodilator yang lebih baru memiliki efek yang lebih
panjang, tetapi karena mula kerjanya lebih lambat, maka obat ini lebih banyak
digunakan untuk mencegah serangan.

 1. gangguan proses penyembuhan luka


 2. terhambatnya pertumbuhan anak-anak

Tetapi penggunaan tablet atau suntikan corticosteroid jangka panjang bisa menyebabkan:

 3. hilangnya kalsium dari tulang


 4. perdarahan lambung
 5. katarak prematur
 6. peningkatan kadar gula darah
 7. penambahan berat badan
 8. kelaparan
 9. kelainan mental.
Tablet atau suntikan corticosteroid bisa digunakan selama 1-2 minggu untuk mengurangi
serangan asma yang berat. Untuk penggunaan jangka panjang biasanya diberikan inhaler
corticosteroid karena dengan inhaler, obat yang sampai di paru-paru 50 kali lebih banyak
dibandingkan obat yang sampai ke bagian tubuh lainnya. Corticosteroid per-oral (ditelan)
diberikan untuk jangka panjang hanya jika pengobatan lainnya tidak dapat
mengendalikan gejala asma.

Pengobatan untuk serangan asma
 Suatu serangan asma harus mendapatkan pengobatan sesegera mungkin untuk membuka
saluran pernapasan. Obat yang digunakan untuk mencegah juga digunakan untuk
mengobati asma, tetapi dalam dosis yang lebih tinggi atau dalam bentuk yang
berbeda.Agonis reseptor beta-adrenergik digunakan dalam bentuk inhaler (obat hirup)
atau sebagai nebulizer (untuk sesak napas yang sangat berat). Nebulizer mengarahkan
udara atau oksigen dibawah tekanan melalui suatu larutan obat, sehingga menghasilkan
kabut untuk dihirup oleh penderita. Pengobatan asma juga bisa dilakukan dengan
memberikan suntikan epinephrine atau terbutaline di bawah kulit dan aminophyllins
theophylline) melalui infus intravena.
 Penderita yang mengalami serangan hebat dan tidak menunjukkan perbaikan terhadap
pengobatan lainnya, bisa mendapatkan suntikan corticosteroid, biasanya secara intravena
(melalui pembuluh darah). Pada serangan asma yang berat biasanya kadar oksigen
darahnya rendah, sehingga diberikan tambahan oksigen. Jika terjadi dehidrasi, mungkin
perlu diberikan cairan intravena. Jika diduga terjadi infeksi, diberikan antibiotik.
G.Pencegahan Asma


 Serangan asma dapat dicegah jika faktor pemicunya diketahui dan bisa
dihindari. Serangan yang dipicu oleh olah raga bisa dihindari dengan meminum
obat sebelum melakukan olah raga. Selain itu Langkah tepat yang dapat
dilakukan untuk menghindari serangan asma adalah menjauhi faktor-faktor
penyebab yang memicu timbulnya serangan asma itu sendiri. Penyebab yang
mungkin dapat saja bantal, kasur, pakaian jenis tertentu, hewan peliharaan kuda,
detergen, sabun , makanan tertentu,jamur dan serbuk sari. jika serangan
berkaitan dengan musim maka serbuksari dapat menjadi dugaan kuat. Upaya
harus dibuat untuk menghindari agen penyebab kapan saja memungkinkan.
Setiap penderita umumnya memiliki ciri khas tersendiri terhadap hal-hal yang
menjadi pemicu serangan asmanya.Setelah terjadinya serangan asma, apabila
penderita sudah merasa dapat bernafas lega akan tetapi disarankan untuk
meneruskan pengobatannya sesuai obat dan dosis yang diberikan oleh dokter.
TERIMAKASIH 

Anda mungkin juga menyukai