Anda di halaman 1dari 28

KONSEP DASAR KEPERAWATAN

Tentang Teori Keperawatan Baru

Dosen Mata Pengampu :

Windu Santoso, M.Kep

Oleh :

Kelompok Fundamental Baru

Kelas 1A

PROGRAM D3 KEPERAWATAN

STIKES BINA SEHAT PPNI MOJOKERTO

2017 – 2018

1
Nama Anggota :

1. Ilis Ayu Wulandari (201704002)


2. Hesti Risnasari (201704005)
3. M. Geril Riwayanto (201704008)
4. Santi Gita Nurmala (201704009)
5. Siti Zuanita (201704010)
6. Sulikah (201704011)
7. Mia Oktavia H. (201704013)
8. Istiqomariyah (201704016)
9. Robby Azizy A. (201704017)
10. Dian Nur Islamiah (201704019)
11. Vitcal Kharis (201704021)
12. Ririn Fitria Ningsih (201704022)
13. Ariska Novita Sari (201704023)
14. Purbo Putra M. (201704024)
15. Adytia Kurnianingsih (201704026)
16. M. Dika Setiawan (201704030)
17. Dieo Juang Maulana A. (201704031)
18. Andik Wahyudi (201704033)
19. Taurista Ismayatul L. (201704036)
20. Dewi Pawangsari (201704039)
21. Allammandha F.A. (201704040)
22. Siti Maulutidatul (201704041)
23. Ida Permatasari (201704045)
24. Nilam Adelliya (201704047)
25. Muhammad Irfan S. (201704048)

2
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur yang terhingga penulis panjatkan kehadirat Illahi Rabbi, Atas
Berkah, Rahmat, Karunia dan hidayah-Nya akhirnya penulis dapat menyelesaikan
makalah ini. Adapun tujuan disusunnya makalah ini ialah sebagai salah satu agenda
kegiatan akademis yang harus ditempuh oleh setiap mahasiswa/mahasiswi dalam
menyelesaikan studi di tingkat perkuliahan semester 1.
Adapun judul yang penulis buat didalam makalah ini adalah “Teori
Keperawatan Baru”, penulis banyak mendapatkan bantuan, dukungan, serta doa dari
berbagai pihak oleh karena itu izinkanlah didalam kesempatan ini penulis
menghaturkan terima kasih dengan penuh rasa hormat serta dengan segala ketulusan
hati kepada :

1. Ima Rahmawati,s.Kep.,Ns.,M.Si selaku Ketua Prodi D3 Keperawatan


2. Emyk Windartik,S.Kep.,Ns.,M.Kes selaku Wali Kelas
3. Teman-teman & semua pihak yang turut membantu dalam menyelesaikan
penulisan makalah ini.

Sangatlah didasari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan didalam


penyusunannya dan jauh dari kesempurnaan, untuk itu penulis mengharapkan
masukan baik saran maupun kritik yang kiranya dapat membangun dari para
pembaca. Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat khususnya bagi
kita semua.

Mojokerto, November 2017

Penyusun
Kelompok Fundamental Baru

3
DAFTAR ISI

1. COVER.................................................................................................................1
2. NAMA ANGGOTA..............................................................................................2
3. KATA PENGANTAR..........................................................................................3
4. DAFTAR ISI.........................................................................................................4
5. BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................5-6
a. Latar Belakang...........................................................................................5
b. Rumusan Masalah......................................................................................5
c. Tujuan Penulisan........................................................................................6
6. BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................7-26
2.1.1 Perbedaan Tentang Istilah Teori, Konsep Konseptual, Paradigma, Dan
Metaparadigma Keperawatan................................................................................7
2.1.2 Mendiskusikan Teori Utama Keperawatan
Tujuan Teori Keperawatan dalam Praktik Kedisiplinan.......................................12
2.1.3 Mengidentifikasi Komponen Metaparadigma Untuk Keperawatan.............18
2.1.4 Keterkaitan praktik keperawatan, teori keperawatan, dan penelitian
keperawatan............................................................................................................19
2.1.5 Mengidentifikasi Satu Positif Dan Satu Negatif Praktik Klinik.................23
7. BAB III PENUTUP..............................................................................................27
a. Kesimpulan.................................................................................................27
b. Saran...........................................................................................................27
8. DAFTAR PUSTAKA............................................................................................28

4
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Teori keperawatan digunakan untuk menyusun suatu model konsep dalam keperawatan
sehingga model keperawatan tersebut mengandung arti aplikasi dari struktur keperawatan itu
sendiri. Model konsep keperawatan ini di gunakan dalam menentukan modal praktek
keperawatan yang akan di terapkan sesuai kondisi dan situasi tempat perawat tersebut
bekerja.

Pada perkembangannya ilmu keperawatan selalu mengikuti perkembangan ilmu lain,


mengingat ilmu keperawatan merupakan ilmu terapan yang selalu berubah mengikuti
perkembangan zaman demikian juga dengan pelayanan di indonesia ke depan diharapkan
harus mampu memberikan pelayanan secara profesional sesuai dengan tuntutan kebutuhan
masyarakat serta teknologi dibidang kesehatan yang senantiasa berkembang. Pelaksanaan
asuhan keperawatan di sebagian besar rumah sakit umumnya telah menerapkan pendekatan
ilmiah melalui proses keperawatan

Berdasarkan hal tersebut diatas, maka perlunya mempelajari teori keperawatan yang
telah ada, sebagai salah satu kunci dalam mengembangkan ilmu dan praktek serta profesi
keperawatan. Pada kesempatan kali ini penyusun memaparkan “teori keperawatan” sekaligus
untuk memenuhi tugas mata kuliah konsep dasar keperawatan.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa perbedaan tentang istilah teori, konsep, kerangka konseptual, paradigma dan
metaparadigma keperawatan?

2. Apa tujuan utama dari teori dalam ilmu pengetahuan dan disiplin praktik?

3. Apa komponen paradigma keperawatan?

4. Apa peran teori keperawatan dalam pendidikan keperawatan, penelitian dan praktek
klinis?

5. Bagaimana cara mengetahui efek positif dan negatif menggunakan teori untuk
memahami praktek klinis?

5
1.3 Tujuan Penulisan

1. Differentiate the terms theory, concept, conceptual framework, paradigm, and


metaparadigm for nursing.

2. Describe the major purpose of theory in the sciences and pratice disciplines.

3. Identify the components of the metapadigm for nursing.

4. Identify the role of nursing theory in nursing education, research, and clinical pratice.

5. Identify one positive and one negative effect of using theory to understand clinical
practice.

6
BAB II

PEMBAHASAN

2.1.1 Perbedaan Tentang Istilah Teori, Konsep Konseptual, Paradigma, Dan


Metaparadigma Keperawatan

Struktur Sintaksis dan Konseptual ; Struktur sintaktis dan konseptual adalah penting
untuk disiplin apapun dan melekat dalam teori keperawatan. Struktur konseptual Teori
Keperawatan dan Disiplin Keperawatan 5 menggambarkan masalah keperawatan yang tepat,
memandu apa yang harus dipelajari, dan klarifikasi diterima cara mengetahui dan
menggunakan konten disiplin. Struktur ini didasarkan pada fokus disiplin. Struktur
konseptual menghubungkan konsep dalam teori keperawatan.

Struktur sintaksis membantu perawat dan perawat profesional lainnya untuk


memahami talenta, keterampilan, dan kemampuan yang harus dikembangkan dalam
komunitas. Struktur ini mengarahkan deskripsi data yang dibutuhkan dari penelitian, as serta
bukti yang dibutuhkan untuk menunjukkan efek pada praktik keperawatan. Selain itu, ini
struktur panduan keperawatan menggunakan pengetahuan di pendekatan penelitian dan
praktek yang dikembangkan oleh disiplin terkait Hanya dengan menjadi benar-benar
didasarkan pada konsep disiplin, substansi, dan cara penyelidikan yang batas-batasnya dari
disiplin dapat dipahami dan kemungkinan kreativitas di bidang kedisiplinan Perbatasan dapat
diciptakan dan dieksplorasi.

Definisi Teori Keperawatan Teori adalah gagasan atau gagasan yang menjelaskan
pengalaman, menafsirkan observasi, menjelaskan 6 bagian yakni Pengantar Teori
Keperawatan hubungan, dan hasil proyek. Parsons (1949), sering dikutip oleh ahli teori
keperawatan, menulis bahwa teori membantu kita mengetahui apa yang kita tahu dan
memutuskan apa yang perlu kita ketahui Teori adalah pola mental atau kerangka kerja yang
diciptakan untuk membantu memahami dan menciptakan makna dari pengalaman, mengatur
dan mengartikulasikan kami tahu, dan mengajukan pertanyaan baru wawasan. Dengan
demikian, teori tidak ditemukan di alam tetapi penemuan manusia. Teori mengorganisir
struktur refleksi kita, pengamatan, proyeksi, dan kesimpulan. Banyak yang mendeskripsikan
teori sebagai lensa karena Mereka mewarnai dan membentuk apa yang dilihat. Sama
fenomena akan terlihat berbeda tergantung pada perspektif teoritis diasumsikan. Untuk alasan

7
ini, "teori" dan istilah terkait miliki telah didefinisikan dan dijelaskan di sejumlah cara
menurut pengalaman individu dan apa yang berguna pada saat itu Teori, sebagai refleksi
memahami, membimbing tindakan kita, membantu kami menetapkan hasil yang diinginkan,
dan memberikan bukti dari apa yang telah dicapai Sebuah teori, oleh Definisi tradisional,
bersifat terorganisir, koheren seperangkat konsep dan hubungannya dengan masing-masing
lainnya yang menawarkan deskripsi, penjelasan, dan prediksi tentang fenomena.

Definisi teori menekankan berbagai hal aspek. Mereka yang dikembangkan dalam
beberapa tahun terakhir adalah lebih terbuka dan sesuai dengan konsepsi yang lebih luas
ilmu. Berikut definisi teori konsisten dengan gagasan umum teori dalam praktik keperawatan,
pendidikan, administrasi, atau penelitian:

o Teori adalah seperangkat konsep, definisi, dan proposisi yang memproyeksikan


pandangan sistematis dari fenomena dengan menunjuk hubungan timbal balik yang spesifik
antara konsep untuk tujuan menggambarkan, menjelaskan, memprediksi, dan / atau
mengendalikan fenomena (Chinn & Jacobs, 1987, hal. 71).

o Teori adalah penataan yang kreatif dan ketat gagasan yang memproyeksikan tujuan
sementara, tujuan, dan pandangan sistematis tentang fenomena (Chinn & Kramer, 2004, hal.
268).

o Teori keperawatan adalah konseptualisasi dari beberapa aspek realitas (diciptakan


atau ditemukan) yang berkaitan dengan keperawatan. Itu konseptualisasi diartikulasikan
untuk tujuan untuk mendeskripsikan, menjelaskan, memprediksi, atau meresepkan asuhan
keperawatan (Meleis, 1997, hal. 12).

o Teori keperawatan bersifat induktif dan / atau deduktif berasal kolase yang koheren,
kreatif, dan fenomena keperawatan terfokus itu bingkai, beri makna, dan tolong jelaskan
spesifik dan selektif aspek penelitian keperawatan dan praktek (Silva, 1997, hal 55).

o Teori adalah pengelompokan imajinatif pengetahuan, gagasan, dan pengalaman yang


bersifat rep - dibenci secara simbolis dan berusaha menerangi sebuah fenomena tertentu.
"(Watson, 1985, hal 1). (Edition, n.d.)

8
Paradigma Paradigma adalah tingkat disiplin berikutnya struktur keperawatan
Gagasan tentang paradigma bisa berguna sebagai dasar untuk memahami keperawatan BAB
1 Teori Keperawatan dan Disiplin Keperawatan 11 pengetahuan. Sebuah paradigma adalah
global, general Kerangka terdiri dari asumsi tentang aspek disiplin yang dipegang oleh
anggota penting dalam pengembangan disiplin ilmu. Paradigma adalah perspektif tertentu
pada metaparadigm atau domain disipliner. Itu Konsep paradigma berasal dari karya Kuhn
(1970, 1977), yang menggunakan istilah ini gambarkan model yang membimbing aktivitas
ilmiah dan pengembangan pengetahuan dalam disiplin ilmu. Karena paradigma yang luas,
perspektif bersama dipegang oleh anggota disiplin, mereka sering disebut "pandangan dunia."
Kuhn mengemukakan pandangan bahwa sains tidak selalu berevolusi jalur pengetahuan yang
lancar dan teratur pengembangan dari waktu ke waktu, tapi itu secara berkala ada saat
revolusi saat Pikiran tradisional ditantang oleh gagasan baru, dan "pergeseran paradigma"
terjadi

Gagasan Kuhn memberi jalan bagi kita untuk berpikir tentang perkembangan ilmu
pengetahuan. Sebelum ada disiplin terlibat dalam pengembangan teori dan penelitian untuk
memajukan pengetahuannya, itu dalam periode perkembangan preparadigmatik. Biasanya, ini
diikuti oleh periode waktu tertentu ketika satu paradigma muncul untuk dipandu
pengembangan pengetahuan. Kegiatan penelitian Dimulai seputar paradigma ini memajukan
teorinya. Ini adalah saat dimana pengetahuan kemajuan pada kecepatan biasa. Terkadang,
sebuah paradigma baru bisa muncul untuk menantang pandangan dunia dari paradigma yang
ada Ini bisa menjadi revolusioner, menggulingkan paradigma sebelumnya, atau Beberapa
paradigma bisa hidup berdampingan dalam sebuah disiplin, memberikan berbagai pandangan
dunia yang membimbing perkembangan ilmiah dari disiplin.

Karya Kuhn memiliki makna untuk keperawatan dan disiplin ilmiah lainnya karena
pengakuannya ilmu itu adalah karya sebuah komunitas cendekiawan dalam konteks
masyarakat. Paradigma dan pandangan dunia keperawatan sangat halus dan kuat,
mencerminkan nilai dan kepercayaan yang berbeda tentang sifat manusia, lingkungan
manusia hubungan, kesehatan, dan kepedulian. Kuhn (1970, 1977) deskripsi ilmiah
Perkembangan sangat relevan dengan perawatan hari ini karena perspektif baru sedang
diartikulasikan, beberapa pandangan tradisional sedang diperkuat, dan beberapa pandangan
mengambil tempat mereka sebagai bagian dari sejarah kita Seiring kita terus menjauh dari
konsepsi sejarah keperawatan sebagai bagian dari ilmu biomedis, perkembangan dalam

9
disiplin keperawatan diarahkan oleh at paling sedikit dua paradigma, atau pandangan dunia,
di luar model medisnya. Ini sekarang dijelaskan.

Beberapa sarjana keperawatan telah menamai yang ada paradigma dalam disiplin
keperawatan (Fawcett, 1995; Newman et al., 1991; Parse, 1987). Parse (1987)
menggambarkan dua paradigma: totalitas dan simultanitasnya. Totalitasnya Paradigma
mencerminkan pandangan dunia bahwa manusia adalah manusia makhluk terpadu dengan
biologi, psikologis, sosial budaya, dan dimensi spiritual. Manusia beradaptasi dengan
lingkungan, kesehatan dan penyakit mereka adalah negara bagian dalam sebuah rangkaian.
Secara simultan paradigma, manusia bersifat kesatuan, tak dapat direduksi, dan dalam proses
mutual bersama dengan lingkungan (Rogers, 1970, 1992). Kesehatan adalah didefinisikan
secara subjektif dan mencerminkan proses menjadi atau berkembang. Berbeda dengan Parse,
Newman dan rekan-rekannya (1991) mengidentifikasi tiga paradigma dalam keperawatan:
partikulat- deterministik, integratif-interaktif, dan kesatuan- transformatif. Dari perspektif
Paradigma partikulat-deterministik, manusia dikenal melalui bagian; kesehatan adalah
ketidakhadiran penyakit; dan prediktabilitas dan kontrol sangat penting bagi manajemen
kesehatan. (Edition, n.d.)

Grand Theories dan Model Konseptual Teori dan model konseptual berada di Tingkat
berikutnya dalam struktur disiplin. Mereka kurang abstrak daripada fokus disiplin dan
paradigma tapi lebih abstrak dari pada teori jarak menengah. Model konseptual dan Teori-
teori besar memusatkan perhatian pada fenomena keprihatinan untuk disiplin seperti orang
sebagai adaptif sistem, defisit perawatan diri, manusia kesatuan, manusia menjadi, atau
kesehatan berkembang kesadaran. Teori besar, atau konseptual Model, terdiri dari konsep dan
relasional pernyataan. Pernyataan relasional tentang Teori yang dibangun disebut asumsi dan
sering mencerminkan filosofi dasar dari model konseptual atau grand theory. Filosofi ini
adalah pernyataan abadi nilai dan keyakinan; mereka mungkin panduan praktis untuk
melakukan perawat menerapkan teori dan bisa digunakan untuk menentukan
kompatibilitasnya dari model atau teori dengan pribadi, profesional, organisasi, dan
kepercayaan masyarakat dan nilai. Fawcett (2000) membedakan konseptual model dan teori
besar. Baginya, konseptual model, juga disebut kerangka konseptual atau sistem konseptual,
adalah seperangkat konsep umum dan proposisi yang memberikan perspektif pada konsep
utama metaparadigm: orang, lingkungan, kesehatan, dan keperawatan. Fawcett (1993, 2000)
menunjukkan arah penelitian harus digambarkan sebagai bagian dari konseptual model untuk
membimbing pengembangan dan pengujian teori keperawatan. Kami tidak membedakan

10
keduanya model konseptual dan teori agung dan gunakan istilah tersebut secara bergantian.
(Edition, n.d.)

METAPARADIGM untuk keperawatan Pada akhir abad ke-20, banyak karya teoretis dalam
keperawatan yang digunakan untuk mengartikulasikan hubungan di antara empat konsep
utama: pribadi, lingkungan, kesehatan, dan keperawatan. Karena keempat konsep ini dapat
ditumpangkan pada hampir semua pekerjaan dalam keperawatan, mereka secara kolektif
disebut sebagai metaparadigm untuk keperawatan. Istilah ini berasal dari dua kata Yunani:
meta, yang berarti "dengan," dan paradigma, yang berarti "pola." Banyak orang menganggap
empat konsep berikut sebagai pusat perawatan:

1.Individu atau klien adalah penerima asuhan keperawatan (termasuk individu, keluarga,
kelompok, dan masyarakat).

2. Lingkungan adalah lingkungan internal dan eksternal yang mempengaruhi klien. Ini
termasuk orang-orang di lingkungan fisik, seperti keluarga, teman, dan orang penting lainnya.

3.Kesehatan adalah tingkat kesehatan atau kesejahteraan yang dialami klien.

4.Keperawatan adalah atribut, karakteristik, dan tindakan perawat yang memberikan


perawatan atas nama, atau bersamaan dengan, klien.

Karya para ahli teori perawat Amerika mencerminkan berbagai gagasan tentang
orang, dunia, kesehatan, dan keperawatan. Setiap definisi teoretikus perawat tentang empat
konsep utama ini berbeda dengan orientasi ilmiah dan filosofis, pengalaman dalam
perawatan, dan dampak dari pengalaman itu terhadap pandangan ahli teori keperawatan.
Teori keperawatan telah dibangun di atas metaparadigm dan karya Nightingale, terlepas
apakah mereka sadar akan hal itu atau tidak. Selain itu, teori lain yang menjadi dasar teori
keperawatan mencakup teori interaktif, sistem, dan perkembangan. (Edition, n.d.)

11
2.1.2 Mendiskusikan Teori Utama Keperawatan

Tujuan Teori Keperawatan dalam Praktik Kedisiplinan

Semua disiplin profesional memiliki pengetahuan yang terdiri dari teori, penelitian,
dan metode penyelidikan dan praktik. Mereka mengatur pengetahuan, memandu penyelidikan
untuk memajukan praktik panduan sains dan meningkatkan perawatan pasien. Teori
keperawatan membahas fenomena yang paling mendekati keperawatan, manusia, kesehatan,
dan kepedulian dalam konteks hubungan orang-orang perawat. Berdasarkan pada nilai dan
keyakinan yang dipegang teguh tentang keperawatan, dan dalam teks dari berbagai
pandangan dunia, teori-teori adalah Pikiran bahwa pemikiran tentang, keberadaan, dan
perawatan keperawatan. 1 Orang mengacu pada individu, keluarga, kelompok, atau
masyarakat.

Teori menyediakan struktur untuk membuat 2 rasa kompleksitas kenyataan bagi


praktik dan penelitian saya. Penelitian yang berbasis pada teori keperawatan diperlukan untuk
menjelaskan dan memprediksi keperawatan yang penting untuk pemberian asuhan
keperawatan yang bersifat manusiawi dan hemat biaya (Gioiella, 1996). Beberapa struktur
konseptual secara implisit atau eksplisit mengarahkan semua jalan keperawatan, termasuk
edukasi keperawatan dan administrasi. Teori keperawatan memberi konsep dan desain yang
mendefinisikan renda keperawatan di perawatan kesehatan. Melalui teori, perawat ditawarkan
perspektif untuk yang berhubungan dengan profesional dari garis diskus lain, yang bergabung
dengan perawat untuk memberikan layanan manusia. Keperawatan memiliki harapan yang
besar akan teorinya. Pada saat yang sama, teori harus menyediakan struktur dan substansi
untuk mendasarkan praktik dan beasiswa keperawatan dan juga harus fleksibel dan dinamis
untuk mengimbangi pertumbuhan dan perubahan dalam disiplin dan praktik keperawatan.

Alasan utama untuk menyusun dan memajukan pengetahuan keperawatan adalah


demi praktik keperawatan. Tujuan utama teori keperawatan adalah untuk lebih jauh
mengembangkan dan memahami praktik keperawatan. Karena teori keperawatan ada untuk
memperbaiki praktik, tes teori keperawatan adalah ujian kegunaannya dalam praktik
profesional (Colley, 2003; Fitzpatrick, 1997). Karya teori keperawatan bergerak dari
akademisi ke ranah praktik keperawatan Bab-bab di bagian utama buku ini menyoroti
penggunaan teori keperawatan dalam praktik keperawatan. Praktik keperawatan adalah
sumber dan tujuan dari teori keperawatan. Dari sudut pandang praktik, Gray dan Forstrom
(1991) mengemukakan bahwa teori tersebut memberi perawat cara pandang dan penilaian

12
fenomena yang berbeda, rasio nales untuk praktik mereka, dan kriteria untuk mengevaluasi
hasil akhir. Banyak teori dalam buku nu ini telah digunakan untuk memandu praktik
keperawatan, merangsang pemikiran kreatif, memfasilitasi komunikasi, dan mengklarifikasi
tujuan dan proses dalam praktik frase. Perawat yang berlatih memiliki tanggung jawab etis
untuk menggunakan basis pengetahuan teoretis dari disiplin, sama seperti tanggung jawab
etika sarjana perawat untuk mengembangkan pengetahuan di bidang dasar yang spesifik
untuk praktik keperawatan (Cody, 1997 2003). Keterlibatan dalam praktik menghasilkan
gagasan lain yang mengarah pada pengembangan ilmu pengetahuan perawat. Pada tingkat
teori empiris, konsep abstrak dikomandoi, atau dibuat konkrit, untuk praktik dan penelitian
(Fawcett, 2000, Smith tual & Liehr , 2013). Indikator empiris memberikan contoh spesifik
tentang bagaimana teori tersebut dialami dalam kenyataan, penting untuk membawa
pengetahuan teoritis ke tingkat praktik. Indikator-indikator ini mencakup prosedur, alat, dan
instrumen untuk menentukan efek keperawatan terhadap praktik dan penting untuk penelitian
dan man scusien hasil latihan Jennings & ide staggers, 1998).

Data yang dihasilkan merupakan dasar untuk meningkatkan kualitas asuhan


keperawatan dan mempengaruhi kebijakan layanan kesehatan. Indikator empiris, yang
didasarkan pada konsep keperawatan, memberikan demonstrasi yang jelas tentang kegunaan
teori keperawatan dalam praktik, rescarch, administrasi admin, dan usaha keperawatan
lainnya (Allison & McLaughlin Renpenning, 1999; Hart & Foster, 1998) Memenuhi
tantangan sistem perawatan pengiriman dan pekerjaan interprofessional menuntut praktik dari
sudut pandang teoretis. Fokus disipliner Nurs ing penting di lingkungan perawatan kesehatan
interprofessional (Allison & McLaughlin-Renpenning, 1999); Jika tidak, kontribusinya yang
unik terhadap tim asuhan keperawatannya tidak jelas. Persepsi mencerminkan konsep
keperawatan dari perspektif keperawatan. Pemikiran yang cermat, reflektif, dan kritis adalah
keunggulan teori keperawatan dan keperawatan ahli yang harus mengikuti proses ini.
Apresiasi dan penggunaan keperawatan teori menawarkan kesempatan untuk kolaborasi yang
sukses dengan rekan kerja dari disiplin ilmu lainnya dan memberikan definisi untuk
keseluruhan kontribusi perawat terhadap perawatan kesehatan. Perawat harus tahu apa yang
mereka lakukan, mengapa mereka melakukannya, dan berapa kisaran hasil keperawatan, serta
indikator untuk mendokumentasikan efek keperawatan. Teori dalam kerangka ini berfungsi
sebagai panduan yang kuat untuk mengartikulasikan, melaporkan, dan merekam pemikiran
dan tindakan keperawatan.

13
Salah satu pernyataan yang sering disebut dalam literatur teori keperawatan adalah
teori lahir dari praktik keperawatan dan, setelah pemeriksaan dan penyempurnaan melalui
penelitian harus dikembalikan ke praktek (Dickoff, James, & Wieden bach, 1968). Teori
keperawatan dirangsang oleh pertanyaan dan keingintahuan yang timbul dari praktik
keperawatan. Pengembangan pengetahuan keperawatan adalah hasil keperawatan berbasis
teori Lingkaran berlanjut karena data, kesimpulan, dan rekomendasi dari penelitian
keperawatan dievaluasi dan dikembangkan untuk digunakan dalam praktik. Teori
keperawatan harus dipandang praktis dan berguna untuk dipraktekkan, dan wawasan praktik
pada gilirannya terus memperkaya teori keperawatan.

Tujuan Teori Keperawatan dalam Ilmu Pengetahuan

Disiplin dapat diklasifikasikan sebagai milik ilmu pengetahuan atau humaniora.


Dalam ilmu apapun, ada pencarian untuk memahami fenomena yang ditentukan dengan
menciptakan beberapa kerangka kerja (teori) tentang sifat fenomena tersebut. Kerangka kerja
pengorganisasian ini (teori) dievaluasi untuk akurasi empiriknya melalui penelitian. Jadi sains
terdiri dari teori yang dikembangkan dan diuji melalui penelitian (Smith, 1994). Evolusi
keperawatan sebagai ilmu pengetahuan telah terjadi dalam 70 tahun terakhir; Namun,
sebelum menyusui menjadi disiplin atau bidang studi, namun kesembuhan itu seni
penyembuhan. Di seluruh dunia, keperawatan muncul sebagai obat penyembuhan bagi
mereka yang sakit atau membutuhkan dukungan. Pengetahuan tentang merawat orang sakit,
luka parah, dan kelahiran, kematian, atau mengalami transisi perkembangan normal, telah
diturunkan, sering dalam tradisi lisan, dan terdiri dari pengobatan dan praktik tradisional yang
terbukti efektif melalui proses persidangan dan Kesalahan Pada kebanyakan masyarakat,
tanggung jawab untuk menyusui jatuh pada wanita, anggota ordo religius, atau mereka yang
tidak memiliki otoritas spiritual di masyarakat. Dengan naiknya ilmu pengetahuan, mereka
yang terlibat dalam panggilan penyembuhan kehilangan wewenangnya untuk penyembuhan
obat. Pendekatan tradisional untuk penyembuhan dipinggirkan, karena teori kuman dan
pengembangan obat-obatan dan prosedur pembedahan dilegitimasi karena landasan mereka
dalam sains.

Meskipun ada penyembuh dari negara lain yang dapat diakui karena pentingnya sejarah
keperawatan, Florence ng Nightingale memegang gelar "ibu keperawatan modern" dan orang
yang bertanggung jawab untuk menetapkan keperawatan Barat di jalan menuju kemajuan

14
ilmiah. Dia tidak hanya mendefinisikan keperawatan sebagai "menempatkan orang tersebut
dalam kondisi terbaik bagi alam untuk bertindak," dia juga menciptakan fokus fenomenologis
keperawatan sebagai perhatian dan hubungan manusia-lingkungan dengan kesehatan.
Sementara perawat keperawatan selama Perang Krimea, Nightingale mulai mempelajari
pendistribusian penyakit dengan mengumpulkan data, jadi dia bisa dikatakan sebagai
ilmuwan perawat pertama karena dia telah membentuk teori dasar dan menguji teori tersebut
melalui praktik dan penelitiannya.

Sekolah Nightingale didirikan di barat saya pada pergantian abad ke-20, namun pengaruh
Nightingale terhadap profesi keperawatan semakin berkurang saat perawat siswa di sekolah
pelatihan berbasis di rumah sakit diajari keperawatan terutama oleh dokter. Keperawatan
menjadi sangat dipengaruhi oleh "model medis" dan untuk beberapa waktu kehilangan
identitasnya sebagai profesi yang berbeda. Perlahan, pendidikan keperawatan beralih ke
institusi pendidikan tinggi di mana siswa diajarkan oleh perawat dengan derajat yang lebih
tinggi. Pada 1936, 66 perguruan tinggi dan universitas memiliki program sarjana muda
(Peplau, 1987). Program pascasarjana dimulai pada tahun 1940an dan tumbuh secara
signifikan dari tahun 50an sampai tahun 197os. Publikasi jurnal Nursing Research pada tahun
1952 merupakan tonggak sejarah, yang menandakan kelahiran keperawatan sebagai sains
pemula (Peplau, 1987). Tapi sampai tahun 1940-an, banyak buku teks untuk perawat, yang
sering ditulis oleh dokter, pendeta atau psikolog, mengingatkan perawat bahwa teori itu
terlalu penting bagi mereka, bahwa perawat tidak perlu berpikir melainkan hanya mengikuti
peraturan, patuh, penyayang , melakukan "tugas" mereka dan melaksanakan perintah medis
"(Peplau, 1987, hal 18).

Kami telah menempuh perjalanan jauh dalam waktu 70 tahun saja. Perkembangan kurikulum
keperawatan mendorong diskusi tentang sifat keperawatan yang berbeda dari Pada tahun
1950an, cendekiawan perawat awal seperti Hildegard Peplau, Virginia Henderson, Dorothy
Johnson, dan Lydia Hall menetapkan karakteristik keperawatan yang berbeda sebagai profesi
dan bidang studi. Faye Abdellah, Ida Jean Orlando, Joyce Ernestine Wiedenbach, Myra
Levine, dan Imogene King mengikuti tahun 1960an, menguraikan konseptualisasi
keperawatan mereka. Pada awal 1960-an, Program Ilmu Perawat yang didanai pemerintah
federal diinisiasi untuk mendidik perawat dalam mengejar gelar doktor dalam ilmu dasar.

15
Melalui program ini perawat menerima gelar doktor dalam bidang pendidikan, sosiologi,
fisiologi, dan psikologi. Lulusan ini membawa tradisi ilmiah dari disiplin ilmu ke dalam
keperawatan saat mereka mengasumsikan posisi fakultas di sekolah keperawatan.

Pada tahun 1974, pengembangan teori keperawatan menjadi prioritas profesi dan
disiplin keperawatan menjadi mapan. Martha Rogers Callista Roy, Dorothea Orem, Betty
Newman, dan Josephine Paterson dan Loraine Zderad menerbitkan teori dan mahasiswa
pascasarjana mereka mulai belajar dan terus memajukan teori-teori ini melalui penelitian.
Selama masa ini, Liga Nasional untuk Keperawatan memerlukan kurikulum berbasis teori
sebagai standar. untuk akreditasi, maka sekolah keperawatan diharapkan dapat memilih,
mengembangkan, dan menerapkan kerangka konseptual untuk kurikulum mereka. Ini
mendorong kemajuan pemikiran teoritis dalam keperawatan. (Meleis, 1992). Sebuah
konferensi nasional mengenai teori keperawatan dan Think Tank Keperawatan dibentuk atau
untuk melibatkan pemimpin keperawatan dalam dialog mengenai tempat teori dalam evolusi
ilmu keperawatan. Keterkaitan antara teori, penelitian dan filsafat diperdebatkan dalam
literatur, dan Kemajuan Ilmu Perawat, jurnal premier untuk menerbitkan artikel teoretis,
diluncurkan.

Pada tahun 1980an, teori-teori besar tambahan seperti pendeta manusia-makhluk


hidup Parse berubah menjadi manusia); Kesehatan Newman sebagai kesadaran yang meluas;
Keperawatan transkultural Leininger; Model pemodelan dan pemodelan peran Erickson,
Tomlinson, dan wa Swain, dan kepedulian transpersonal Watson disebarluaskan. Konferensi
teori keperawatan diadakan, sering menarik banyak peserta. Para ilmuwan yang bekerja
dengan menerbitkan teori dalam penelitian dan praktik d membuat jaringan formal menjadi
organisasi dan mengadakan konferensi. Misalnya, Society for Rogerian Scholars mengadakan
Konferensi Rogerian pertama, Transcultural Nursing Society dibentuk, dan International
Association for Human Caring dibentuk. Beberapa organisasi ini mengembangkan jurnal
yang menerbitkan karya para ilmuwan yang memajukan model konseptual dan teori agung
ini. Metatheorists seperti Jacqueline Fawcett, Peggy Chinn, dan Joyce Fitzpatrick dan Ann
Whall menerbitkan buku tentang teori keperawatan, membuat keperawatan. Teori lebih
mudah diakses oleh siswa. Kursus didirikan di program pascasarjana dalam keperawatan. The
Fuld Foundation mendukung serangkaian wawancara video dari banyak teori, dan Liga
Nasional untuk Perawat menyebarkan video yang mempromosikan teori dalam keperawatan.

16
Ilmu Keperawatan Triwulanan, sebuah jurnal yang berfokus secara eksklusif pada teori
keperawatan yang masih ada, menerbitkan edisi pertamanya pada tahun 1988.

Selama tahun 1990an, perluasan model konseptual dan teori besar dalam keperawatan
terus berlanjut, dan kekuatan dalam keperawatan dipromosikan dan menghambat ekspansi
ini. . Para ahli teori dan siswa mereka mulai melakukan penelitian dan pengembangan praktik
model yang membuat teori lebih terlihat. Badan pengatur di Kanada mewajibkan setiap
rumah sakit dipandu oleh beberapa perawatan ory. Hal ini mempercepat perkembangan
praktik praktik kepemimpinan keperawatan di Kanada dan Amerika Serikat. Badan akreditasi
program keperawatan menarik kembali kebutuhan mereka akan kerangka konseptual tertentu
yang membimbing kurikulum keperawatan. Karena ini ada lebih sedikit program yang
dipandu oleh konseptualisasi keperawatan tertentu, dan mungkin juga Ada sedikit program
yang mempandu konseptualisasi keperawatan, dan mungkin lebih sedikit siswa memiliki
landasan yang kuat dalam dasar teoritis keperawatan. Sedikit teori besar muncul: hanya
Boykin dan sebagai grand theory yang diterbitkan selama ini. Teori-teori tingkat menengah
muncul untuk memberikan penjelasan yang lebih deskriptif, dan mod prediktif seputar
fenomena minat yang nampak pada nurs- ing. Misalnya, teori transisi Meleis, ketidakpastian
Mishel tentang kekuatan theo Barrett teori, dan model promosi kesehatan Pender di
menghasilkan minat.

Dari tahun 2000 sampai sekarang, telah terjadi percepatan pengembangan bidang
menengah ories dengan kurang tertarik pada model konseptual dan teori agung. Tampaknya
ada devaluasi teori keperawatan; banyak program pascasarjana telah menghilangkan kursus
teori keperawatan yang mereka butuhkan, program sarjana muda mungkin tidak mencakup
pengembangan konseptualisasi keperawatan ke dalam kurikulum mereka. Ini memiliki
potensi untuk menciptakan generasi perawat yang tidak memiliki pemahaman akan
pentingnya teori untuk memahami fokus disiplin dan warisan pengetahuan keperawatan yang
beragam dan beragam dari perspektif teoretis ini.

Di sisi lain, organisasi layanan kesehatan lebih aktif dalam mempromosikan perhatian pada
aplikasi teoritis dalam praktik keperawatan. Misalnya, rumah sakit di perjalanan magnet
tersebut diminta untuk memilih kerangka kerja perawat panduan untuk praktik. Teori
kepedulian Watson adalah membimbing praktik keperawatan di sekelompok rumah sakit

17
perawatan akut. Rumah sakit ini telah membentuk konsorsium sehingga praktik terbaik dapat
dibagi di seluruh rangkaian.

Meskipun penelitian keperawatan semakin maju dan membuat perbedaan dalam kehidupan
manusia, penelitian ini mungkin tidak terkait secara eksplisit dengan teori, dan mungkin tidak
terkait dengan teori keperawatan. Ini kompromi kemajuan ilmu keperawatan. Semua disiplin
ilmu lainnya mengajarkan teori dasar mereka kepada siswa mereka dan ilmuwan mereka
menguji atau mengembangkan teori mereka melalui penelitian.

Ada kecenderungan untuk menilai teori dari disiplin ilmu lain mengenai teori keperawatan.
Misalnya, wawancara motivasi adalah teori praktik tentang psikologi yang merawat periset
dan praktisi dalam jumlah besar. Arguably, ada beberapa pendekatan teoritis keperawatan
yang serupa untuk melibatkan orang lain dalam perilaku promosi kesehatan yang mendahului
wawancara motivasi, namun hal ini belum dieksplorasi secara merah. Praktik
interprofessional dan penelitian interdisipliner sangat penting untuk masa depan perawatan
kesehatan, namun kami tidak menerapkan konsep ini dengan meninggalkan orang kaya,
Membedakan ciri-ciri ilmu keperawatan atas orang lain.

Jika menyusui adalah untuk maju sebagai sains dengan caranya sendiri, generasi perawat
masa depan harus menghormati dan memajukan warisan teoretis dari disiplin kita.
Pertumbuhan ilmiah terjadi melalui pengembangan pengetahuan kumulatif dengan penelitian
terkini yang membangun temuan sebelumnya. bertahan dan berkembang sebagai panduan
keperawatan digunakan dalam praktik keperawatan dan penelitian.(Edition, n.d.)

2.1.3 Mengidentifikasi Komponen Metaparadigma Untuk Keperawatan

(Fundamental)Metaparadigma dari sebuah disiplin menidentifikasi umum area yang menjadi


perhatian. Paradigma adalah cara pandang tertentu fenomena kekhawatiran yang telah
digambarkan oleh disiplin metaparadigma. Syarat paradigma berasal dari karya Kuhn (1970),
mengacu pada paradigma sebagai “pandangan hidup” tentang keprihatinan fenomena tersebut
dalam disiplin. (F. W. Santoso, n.d.)

18
(Kozier)Identifikasi 4 komponen metaparadigma untuk keperawatan :

1.Individu atau klien adalah penerima asuhan keperawatan (termasuk individu, keluarga,
kelompok, dan komunitas)

2.Lingkungan internal dan eksternal sekitarnya dapat mempengaruhi klien. Ini termasuk pada
orang-orang dilingkungan fisik, seperti keluarga, teman dan orang penting lainnya.

3.Kesehatan adalah derajat kesehatan atau kesejahteraan yang dialami klien

4.Keperawatan adalah atribut, karakteristik, dan tindakan perawat yang memberikan


perawatan atas nama atau bersamaan dengan klien. (K. W. Santoso, n.d.)

2.1.4 Keterkaitan praktik keperawatan, teori keperawatan, dan penelitian


keperawatan.

Pasal 32 ayat 4:

“Pelaksanaan pengobatan dan atau perawatan berdasarkan ilmu kedokteran dan atau ilmu
keperawatan, hanya dapat dilaksanakan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai keahlian dan
kewenangan untuk itu.”

Ilmu keperawatan mencakup ilmu-ilmu dasar (alam, sosial, perilaku), ilmu biomedik, ilmu
kesehatan masyarakat, ilmu dasar keperawatan, ilmu keperawatan komunitas, dan ilmu
keperawatan klinik, yg pd aplikasinya menggunakan pendekatan dan metode menyelesaikan
masalah secara saintifik / ilmiah, ditujukan utk mempertahankan, menopang, memelihara,
dan meningkatkan integritas seluruh kebutuhan dasar manusia.

Wawasan ilmu keperawatan mecakup ilmu-ilmu yg mempelajari bentuk dan sebab tidak
terpenuhinya kebutuhan dasar manusia, melalui pengkajian mendasar ttg hal-hal yg
melatarbelakangi, serta mempelajari bbg upaya utk mencapai kebutuhan dasar tersebut,
melalui pemanfaatan semua sumber yg ada dan potensial.

19
Bidang garapan dan fenomena yg menjadi objek studi ilmu keperawatan adalah
penyimpangan atau tidak terpenuhinya kebutuhan dasar manusia (bio-psiko-sosial/kultural
dan spiritual), mulai dari tingkat individu utuh, mencakup seluruh siklus kehidupan, sampai
pada tingkat masyarakat, yg juga tercerminkan pada tidak terpenuhinya kebutuhan dasar pd
tingkat sistem organ fungsional sampai molekular. (Nursing, n.d.)

WHAT DISTINGUISHED NURSING & MEDICINE

Physicin focus on biological systems and person’s disesease (CURING), whereas nursing
focuses on the person as a total being who responds to internal & external environment
stimuli (CARING) (Roy, 1970; Roy & Roberts, 1981)

Pemberian Asuhan Keperawatan

Pengkajian s/d evaluasi dan dokumentasi

Bentuk / Model :

* Praktik di RS

* Praktik dirumah (home care)

* Praktik berkelompok (nursing home)

* Praktik perorangan (individual practice)

Tindakan mandiri perawat profesional melalui kerjasama bersifat kolaboratif dengan klien
dan tenaga kesehatan lainnya dalam memberikan asuhan keperawatan sesuai lingkup
wewenang dan tanggungjawabnya

Praktik Profesional :

o Ilmu & teori yang kokoh


o Pendekatan ilmiah dalam menyelesaikan masalah
o Dilakukan oleh seseorang yang memiliki keahlian & kewenangan tertentu
o Dilakukan secara mandiri
o Sesuai kode etik & standar, ketentuan perundangan sebagai landasan pratik
o Mengacu pada standar askep :
 Melakukan pengkajian

20
 Merumuskan diagnosa
o keperawatan
 Menyusun rencana
o tindakan
 Melaksanakan tindakan
 Mendokumentasikan
o Terkait dengan sifat intervensi :
 Observasi
 Pendidikan / penyul. kesehatan
 Konseling
 Tindakan / terapi kep.
 Terapi medik yang dilimpahkan

Lingkup praktik keperawatan Struktur hubungan Perawat - Klien adalah membantu yang:

 sehat memelihara kesehatan


 sakit memperoleh kembali kesehatan
 tak bisa disembuhkan untuk menyadari potensinya
 menghadapi ajal untuk diperlakukan secara manusiawi.
 Perawatan yang informatif
 Perawatan yang manusiawi
 Perawatan yang bermutu
 Keberhasilan perawatan
 Perawatan yang efektif dan efisien

Patient rights :

 to safety
 to be informed
 to choose
 to be heard

Agar dapat Menjalankan Praktik Mandiri, Perawat harus mempunyai :

1. Kebebasan untuk berfungsi secara efektif

2. Dukungan dari sejawat dan pimpinan

21
3. Kejelasan ekspektasi tentang lingkungan kerja

4. Sumber yang tepat untuk praktek secara efektif

5. Iklim organisasi yang terbuka

Kewajiban Perawat

o Memberikan pelayanan/asuhan dengan menghormati martabat & keunikan


klien tanpa diskriminasi
o Menjaga hak privacy dan memproteksi informasi yang bersifat rahasia
o Mengevaluasi mutu dan keberhasilan praktik keperawatan secara sistematik
o Mengevaluasi kinerja sendiri berdasarkan standar praktik professional dan
regulasi
o Kewajiban Perawat Mencari dan mempertahankan kompetensi keperawatan
o Mengkontribusi pada perkembangan professional sejawat
o Keputusan dan tindakan terhadap klien ditentukan dengan sikap etis
o Berkolaborasi dengan klien, pihak berkepentingan dan pemberi pelayanan
kesehatan dalam meberikan asuhan klien
 Kewajiban Perawat
o Menggunakan temuan riset dalam praktik
o Mempertimbangkan cost-effectiveness dalam perencanaan & pemberian
asuhan klien.
o Berperanserta dalam upaya profesi untuk memproteksi masyarakat &
integritas profesi
o Berperanserta dalam pengembangan IPTEK dan peningkatan standar
 Penting bagi Perawat:
o Rasa aman
o Kejelasan status
o Kondisi kerja & Perlindungan risiko kerja
o Fasilitas memadai
o Hubungan interpersonal
o Mendapatkan pembinaan
o Gaji & insentif
 Penting bagi Perawat
o Pertumbuhan & perkembangan personal & professional

22
o Tanggungjawab berdasarkan kompetensi
o Sistem penghargaan dan kejelasan jenjang karir
o Kemandiriandalam memutuskan & bertindak
o Kebijakan mendukung
 Dalam Praktik Perorangan & Kelompok:
o Mentaati peraturan perundangan
o Praktik sesuai ketentuan yang tercantum dalam izin
o Tidak boleh bertentangan dengan standar profesi
o Dapat melakukan pertolongan masalah kesehatan dalam keadaan darurat atau
terpencil
o Menggunakan instrumen pengawasan & pembinaan
o Kadinkes dan PPNI Kab/kota dapat memberikan peringatan tertulis & lisan.

2.1.5 Mengidentifikasi Satu Positif Dan Satu Negatif Praktik Klinik

Praktik klinik keperawatan merupakan perwujudan dari penjabaran kurikulum pendidikan


keperawatan guna membekali peserta didik dalam mengaplikasikan ilmu di masyarakat
berdasarkan kompetensi yang di miliki.

Tujuan : meningkatkan kompetensi mahasiswa dalam praktik klinik kepetawatan yang dapat
dilihat dari peningkatan nilai kelulusan praktik klinik keperawatan dan memberikan
peningkatan hasil uji praktik klinik keperawatan pada tiap komponen yang di nilai yang
diliputi pengkajian, diagnose keperawatan, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.

Teori praktik klinik :

Proses pembelajaran kliik adalah tahap pembeljaran yang sngat penting bagi pendidikan
keperawatan. Melalui praktik klinik di rumah sakit dan tatan kesehatan lainnya peserta didik
belajar bagaimana situasi nyata memberi pelayanan kepada clien atau pasien secara langsung.
Teori- teori yang diperoleh melalui proses belajar di kelas dicoba untuk diterapkan di peserta
didik. Dampak positif akan diperoleh yaitu peserta didik akan merasakan pengalaman nyata
memberikan pelayanan keperawatan yang merupakan antisipasi apabila mereka lulus
nantinya dan menjadi perawat.

23
Menurut buku yang saya ambil :

Teori keperawatan adalah yang dipikirkan dengan baik dan sistematis dari serangkaian
rekomendasi yang berkaitan dengan pertanyaan dalam disiplin keperawatan .

Dalam tujuan praktik ini membantu perawat untuk memprediksi pengalaman sehari-hari dan
juga berfungsi untuk memadu penilaian.

Dalam praktik klinik juga dikhawatirkan akan terjadinya kesalahan yang dilakukan oleh
mahasiswa kepada pasien seperti salah memberi obat atau lain sebagainya, tetapi hal ini bisa
diminimalisir dengan adanya pembelajaran dan persiapan yang matang untuk pelaksanaan
praktik klinik.

Keperawatan sebagai profesi

Sejak zaman semilir florence, setiap generasi perawat, dengan caranya sendiri, telah
mengembangkan usaha untuk memprofesionalkan citra perawat dan perawat. Perjuangan
untuk mengubah status perawat - mulai dari pemberian domestik skala besar ke salah satu
penyedia layanan kesehatan tingkat tinggi yang mendasarkan protokol mereka pada prinsip
ilmiah - telah menjadi tujuan utama para pemimpin perawat selama bertahun-tahun. Namun
beberapa orang, baik di dalam maupun di luar profesi keperawatan. Tanyakan apakah
pencarian dan pencapaian status profesional sepadan dengan usaha dan harga yang harus
dibayar akhirnya.

Pada beberapa tingkat dalam keperawatan, pertanyaan tentang profesionalisme sangat


penting. Namun, kepada perawat staf yang sibuk - yang mencoba mengalokasikan tugas klien
untuk sebuah shift, distribusikan obat-obatan pada pukul 9 pagi sampai 24 klien, dan awasi
dua ajudan, perawat praktis berlisensi (pln) atau perawat kejuruan berlisensi (lvn) dan
seorang perawat siswa keperawatan-masalahnya mungkin tidak terlalu menakutkan sama
sekali.

Memang saat perawat pertama kali mengembangkan identitas mereka secara terpisah dari
dokter, tidak ada yang bisa dilakukan karena mereka adalah bagian dari sebuah profesi.
Selama bertahun-tahun karena praktik dan tanggung jawab telah berkembang. Perawat

24
semakin mulai mempertimbangkan apa yang mereka lakukan untuk menjadi kegiatan
professional. (Manifesatations, n.d.)

Perawat Sebagai Profesi

Perawat adalah seseorang yang telah lulus dari suatu program pendidikan dasar perawatan,
memenuhi syarat di beri wewenang oleh pemerintah untuk memberikan pelayananyang
bermutu dan bertanggung jawab. Perawat melakukan tindakan keperawatan kepada klienatau
pasien dengan memberikan tindakan yang di fungsikan untuk mengubah keadaan lahiriahatau
batiniah yang sakit menjadi lebih baik yang mana tindakan ini memiliki tujuan adalah untuk
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat luas, untuk mencegah perkembangan
penyakit,melakukan pengobatan/perawatan orang sakit dan untuk merehabilitasi seseorang
yang sakit.Realita keperawatan secara islami memberikan tolak ukur untuk pelayanan
kesehatanyang lebih baik.

Profesi keperawatan dalam islam adalah dipandang sebagai profesi yang mulia,akan tetapi hal
itu berlaku apabila asuhan keperawatan yang dilakukan sesuai dengan syariahislam yaitu
dengan memperhatikan kaidah-kaidah dan aturan-aturan dalam islam. Seorang perawat islam
masa kini harus menyadari untuk mewujudkan perawat yang profesional ituharuslah memiliki
kualitas sehingga mampu bersaing. Hidup adalah sebuah persaingan(fastabiqul khairat).
Itulah sebabnya, untuk menjadikan diri yang berkualitas, perawat tak kenal berhenti untuk
terus belajar, belajar dan belajar. Perawatpun harus menyadari bahwa tiga potensidirinya,
yaitu head, heart, dan hand, hanyalah sebuah khayalan bila tidak ditambah dengan sikapyang
mutlak diperlukan, yaitu hard working.

Kualitas bukan sekedar hasil, melainkan sebuah proses dari keterpanggilan hati.
Kualitasadalah gambaran yang menjadi obsesi bagi setiap pribadi muslim yang memiliki etos
kerja.Perawat muslim yang beretos kerja memiliki semacam semangat untuk memberikan
pengaruh positif kepada lingkungannya. Keberadaan dirinya diukur oleh sejauh mana potensi
yangdimilikinya memberikan makna dan pengaruh yang mendalam bagi orang lain. Perawat
adakarena banyak orang yang maemerlukan perawatan. Perawat ada karena perawat
memberikanmakna bagi kehidupan.Perawat muslim harus memiliki etos kerja islam yang
baik dalam etos tersebut, adasemacam semangat untuk menyempurnakan segala sesuatu dan

25
menghindari segala kerusakan(fasad) sehingga setiap pekerjaan diarahkan untuk mengurangi
bahkan menghilangkan samasekali cacat dari hasil pekerjaannya (no single defect). Sikap
seperti ini dikenal dengan ihsan,sebagaimana Allah menciptakan manusia dalam bentuknya
yang paling sempurna (fi ahsanitaqwin).

Senada dengan kata ihsan, di dalam Al-quran kita temukan pula kata itqan yang berarti proses
pekerjaan yang bersungguh-sungguh, akurat dan sempurna (an-Naml:88). Akibatnya,seorang
muslim yang mempunyai kepribadian qurani pastilah akan menunjukan etos kerja yang
bersikap dan berbuat serta menghasilkan segala sesuatu yang bersungguh-sungguh dan tidak
pernah mengerjakan sesuatu setengah hati (mediocre). Seorang perawat harus memiliki
kualitas. (Jansen & Zwygart-Stauffacher, 2010)

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian tersebut dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa teori keperawatan, jika
dibandingkan dengan metode buku baru dengan metode buku lama, lebih mudah memahami
dan mempelajari dengan metode buku baru dari pada mempelajari dengan metode buku lama.
Karena materi dalam metode buku baru menggunakan bahasa yang lebih mudah dipahami
dan memiliki konsep teori yang mudah dipelajari dan dipahami oleh pembaca dari pada
konsep teori buku lama.

B. Saran

Penyusun menyadari dalam penulisan makalah ini masih terdapat banyak kesalahaan dan
kekurangan baik dari segi materi maupun bahasanya. Oleh karena itu, kritik dan saran
membangun penyusun harapkan demi kesempurnaan makalah ini dimasa yang akan datang.

26
DAFTAR PUSTAKA

Edition, F. (n.d.). Nursing Theories and Nursing Practice.

Jansen, M. P., & Zwygart-Stauffacher, M. (2010). Advanced Practice Nursing: Core


Concepts for Professional Role Development.

Manifesatations, H. (n.d.). Hoagland - clinical manifesatations - 200 cases.pdf.


https://doi.org/10.1080/09297040802385400

Berman, A. (2008). kozier (10th ed.).


DeLaune, S. C. (2002). FUNDAMENTALS. (C. L. Esperti, Ed.) (2nd ed.). Retrieved from
http://www.delmar.com

Kozier_and_Erbs_Fundamentals_of_Nursing,_10th_Edition.pdf.

Edition, F. (n.d.). Nursing Theories and Nursing Practice.

Nursing, fundamental of. (n.d.). a. Apakah konsep itu? Sebuah konsep adalah blok bangunan
dasar sebuah teori. Sebuah conceptis adalah kendaraan pemikiran. Menurut Chinn dan
Kramer (1995, hal 78), istilah conceptrefers untuk “formulasi mental kompleks. . . [kami]
persepsi tentang dunia. .”

27
28

Anda mungkin juga menyukai