OLEH:
Kelompok 2
RINI ASTARI
LPT.16202221
REVADILLA
LPT.16202219
RISKA ARNINDA
LPT.16202223
SRI DIAN NANDA SAPUTRI
LPT.16202227
SYIFA SALSABILAH
LPT.16202230
2022
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT. Tuhan semesta alam atas
segala karunia nikmat-Nya sehingga penulis dapat menyusun makalah ini dengan
Medeleine Leininger” disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran
maksimal, akan tetapi kami sebagai manusia biasa sangat menyadari bahwa
makalah ini sangat banyak kekurangannya dan masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik
hasil penulisan kami selanjutnya dapat lebih baik lagi. Demikianlah yang dapat
kami haturkan, kami berharap supaya makalah yang telah kami buat ini mampu
memberikan manfaat kepada setiap pembaca. Dan bernilai ibadah disisi Allah
SWT.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................ii
DAFTAR ISI................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................1
C. Tujuan Penulisan...................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan.......................................................................................14
B. Saran.................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................16
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
1
1. Untuk Mengetahui Pengertian Teori dan Model Konsep
Keperawatan
2
BAB II
PEMBAHASAN
Teori adalah hubungan beberapa konsep atau suatu kerangka konsep, atau
definisi yang memberikan suatu pandangan sistematis terhadap gejala-gejala atau
fenomena-fenomena dengan menentukan hubungan spesifik antara konsep-konsep
tersebut dengan maksud untuk menguraikan, menerangkan, meramalkan dan atau
mengendalikan suatu fenomena. Teori dapat diuji, diubah atau digunakan sebagai
suatu pedoman dalam penelitian
Teori keperawatan didefinisikan oleh Steven (1984) sebagai usaha untuk
menguraikan dan menjelaskan berbagai fenomena dalam keperawatan. Teori
keperawatan berperan dalam membedakan keperawatan dengan disiplin ilmu lain dan
bertujuan untuk menggambarkan, menjelaskan, memperkirakan dan mengontrol hasil
asuhan atau pelayanan keperawatan yang dilakukan. Teori keperawatan menurut
Barnum 1990 merupakan usaha-usaha untuk menguraikan atau menjelaskan
fenomena mengenai keperawatan. Menurut Newman (1979), ada tiga cara pendekatan
dalam pengembangan dan pembentukan teori keperawatan, yaitu meminjam teori-
teori dari disiplin ilmu lain yang relevan dengan tujuan untuk mengintegrasikan teori-
teori ini kedalam ilmu keperawatan, menganalisa situasi praktik keperawatan dalam
rangka mencari konsep yang berkaitan dengan praktik keperawatan serta menciptakan
suatu kerangka konsep yang memungkinkan pengembangan teori keperawatan.
Tujuan pengembangan teori keperawatan adalah menumbuh kembangkan
pengetahuan yang di harapkan dapat membantu dan mengembangkan praktek
keperawatan dan pendidikan keperawatan.
3
B. Komponen dan Kerangka Teori Keperawatan
Dalam Keperawatan ada empat komponen yang merupakan pola dasar dari
teori-teori keperawatan atau paradigm keperawatan. Empat Komponen tersebut
meliputi: Manusia, Keperawatan, Lingkungan dan Kesehatan.
1. Konsep Manusia
Manusia adalah mahluk bio-psiko-sosial dan spiritual yang utuh,
dalam arti merupakan satu kasatuan utuh dari aspek jasmani dan rohani serta
unik karena mempunyai berbagai macam kebutuhan sesuia tingkatan
perkembangannya (Konsorsium Ilmu Kesehatan,1992).
Manusia sebagai makhluk hidup (bio) memiliki ciri-ciri sebagai
berikut: memiliki sekumpulan organ tubuh beserta fungsinya,
berkembangbiak dan berkembang. Manusia sebagai makhluk psiko
mempunyai sifat-sifat yang tidak dimiliki oleh makhluk lain. Manusia
mempunyai kemampuan berpikir, kesadaran pribadi dan kata hati (perasaan).
Sebagai makhluk sosial, manusia tidak bisa lepas dari orang lain, berinteraksi
dengan orang laindan tidak dapat terlepas dari lingkungannya. Sedangkan
sebagai makhluk spiritual, manusia mempunyai hubungan dengan kekuatan di
luar dirinya, hubungan dengan Tuhannya, dan mempunyai keyakinan dalam
kehidupannya.
Abraham Maslow (1908-1970), merumuskan suatu teori tentang
kebutuhan dasar manusia yang dapat digunakan oleh perawat untuk
memenuhi kebutuhan dasar manusia pada saat memberikan asuhan
keperawatan kepada klien. Beberapa kebutuhan manusia tertentu lebih dasar
daripada kebutuhan lainnya.
2. Kesehatan
Pengertian sehat pada setiap individu berbeda-beda dan setiap orang
mempunyai konsep yang tergantung dari sudut pandang dan latar belakang
dan tingkat sosial seseorang dalam mengartikan sehat. Untuk memudahkan
4
dan memahami tentang konsep sehat sangat diperlukan memberikan arti sehat
secara luas yang sering dinamai sebagai paradigma sehat. Paradigma sehat
adalah cara pandang atau pola pikir seseorang tentang kesehatan yang bersifat
holistik, proaktif antisipatif, dengan melihat masalah kesehatan sebagai
masalah yang dipengaruhi oleh banyak faktor secara dinamis dan lintas
sektoral, yang berorientasi kepada peningkatan pemeliharaan dan
perlindungan terhadap penyakit agar tetap sehat dan bukan hanya
penyembuhan yang sakit.
Menurut WHO (1974), sehat adalah suatu keadaan yang sempurna
baik secara fisik, mental dan sosial serta tidak hanya bebas dari penyakit atau
kelemahan. Definisi sehat ini mempunyai tiga karakter yang dapat
meningkatkan konsep sehat yang positif (Edelman dan Mandle, 1994), yaitu:
a. Memperhatikan individu sebagai sebuah sistem yang menyeluruh.
b. Memandang sehat dengan mengidentifikasi lingkungan internal dan
eksternal.
c. Penghargaan terhadap pentingnya peran individu dalam hidup.
Sedangkan pengertian sehat menurut UU No. 23 Tahun 1992 adalah
keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan seseorang
hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Dalam pengertian ini maka
kesehatan harus dilihat sebagai sutu kesatuan yang utuh terdiri dari unsur-
unsur fisik, mental dan sosial dan di dalamnya kesehatan jiwa merupakan
bagian integral kesehatan (Depkes RI, 1992). Keadaan sehat individu dapat
dimanesfetasikan dalam dan terlihat dalam beberpa aspek sebagai berikut:
a. Kesehatan fisik: Individu merasa terbebas dari sakit atau tidak adanya
keluhan dan memang secara objektif tidak tampak sakit.
b. Kesehatan mental (jiwa) mencakup 3 komponen, yakni pikiran,
emosional, dan spiritual. Pikiran sehat terlihat dari cara berpikir atau
jalan pikiran. Emosional sehat tercermin dari kemampuan seseorang
untuk mengekspresikan emosinya, misalnya takut, gembira, kuatir,
5
sedih dan sebagainya. Spiritual sehat tercermin dari
caramengekspresikan rasa syukur, pujian kepada Tuhan Yang Maha
Esa.
c. Kesehatan sosial: seseorang mampu berhubungan baik dengan orang
lain atau kelompok lain tanpa membedakan ras, suku, agama atau
kepercayan, status sosial, ekonomi, politik, dan sebagainya, serta
saling toleran dan menghargai.
d. Kesehatan dari aspek ekonomi terlihat bila seseorang (dewasa)
produktif (mampu menghasilkan sesuatu yang dapat menyokong
kehidupannya atau keluarganya secara finansial).
3. Lingkungan
Lingkungan adalah unsur keempat dariparadigm keperawatan.
Lingkungan dalam paradigma keperawatan diartikan sebagai agregat dari
seluruh kondisi dan pengaruh luar yang mempengaruhi kehidupan dan
perkembangan klien. Lingkungan secara umum dapat dibedakan menjadi dua
lingkungan fisik dan lingkungan non-fisik.
a. Lingkungan fisik, yaitu lingkungan alamiah yang terdapat di sekitar
manusia. Lingkungan fisik ini meliputi banyak hal seperti cuaca,
musim, keadaan geografis, struktur geologis, dan lain-lain.
b. Lingkungan non-fisik, yaitu lingkungan yang muncul akibat adanya
interaksi antar manusia. Lingkungan non-fisik ini meliputi sosial-
budaya, norma, nilai, adat istiadat, dan lain-lain.
4. Keperawatan
Keperawatan merupakan suatu seni dan ilmu yang mencakup berbagai
konsep dan keterampilan yang terkait dengan berbagai disiplin ilmu. Ilmu
keperawatan digunakan untuk membantu individu dengan proses yang unik,
yang ditampilkan dengan melakukan kegiatan yang bertujuan untuk
penyembuhan penyakit, membantu klien mendapatkan kembali kemandirian,
bahkan membantu klien mendapatkan kematian yang damai.
6
Keperawatan merupakan unsur dasar paradigma keperawatan, yang
diberikan dalam bentuk layanan kesehatan profesional. Sesuai dengan hasil
kesepakatan lokakarya keperawatan nasional tentang konsep keperawatan
yaitu, Keperawatan merupakan bagian integral dari layanan kesehatan yang
didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan. Layanan ini berbentuk layanan
bio-psiko-sosio- spiritual komprehensif yang ditujukan bagi individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat baik sehat maupun sakit yang mencakup
seluruh proses kehidupan masyarakat (Lokakarya Keperawatan
Nasional,1983).
Layanan keperawatan sebagai bagian integral dari layanan kesehatan
memiliki kedudukan yang sama dengan profesi kesehatan lain (misal dokter)
yaitu sebagai mitra. Keadaan ini didukung dengan keilmuan keperawatan
yang memiliki batang tubuh keilmuan tersendiri, selain itu keperawatan juga
memiliki bentuk pelayanan yang khas dan unik.
7
3. Adanya teori keperawatan membantu proses penyelesaian masalah dalam
keperawatan dengan memberikan arah yang jelas bagi tujuan tindakan
keperawatan sehingga segala bentuk dan tindakan dapat dipertimbangkan.
4. Adanya teori keperawatan juga dapat memberikan dasar dari asumsi dan
filosofi keperawatan sehingga pengetahuan dan pemahaman dalam tindakan
keperawatan dapat terus bertambah dan berkembang.
8
c. Levine Conservation Model
d. Betty Newman System Model
e. Conceptual System Imogene King
3. Grand Nursing Theory
Untuk memahami tingkatan ini berikut poin poin penjelasan singkatnya:
a. Fokusnya luas dan umum
b. Berhubungan dengan konsep yang tidak spesifik dan relatif abstrak
c. Konsep yang ada dalam grand theory kurang didefinisikan secara
operasional
d. Grand theory tidak bisa di test/ukur secara langsung
e. Dapat digunakan pada berbagai populasi
Contoh Grand Nursing Theory
a. Culture Care Theory Leininger
b. Transitions Theory Meleis
c. Health Promotion Model Pender
d. Theory of Nursing as Caring Boykin & Schoenhofer
4. Middle Range Theory
Untuk memahami tingkatan ini berikut poin poin penjelasan singkatnya:
a. Mempunyai target fenomena atau konsep yang spesifik, seperti nyeri,
stress.
b. Lingkupnya sempit, tetapi cukup umum untuk memfasilitasi riset
c. Terkait dengan konsep yang kongkrit dan relatif operasional, bisa
diukur/di tes secara langsung
d. Teori ini sangat spesifik bagi keperawatan, relatif simpel untuk
dimengerti, dan diaplikasikan
e. Mencoba menggambarkan, menjelaskan, atau memprediksi fenomena
tertentu dalam praktik klinik
9
Contoh Middle Range Theory
a. Theory of Comfort Kolcaba
b. Theory of Caring Swanson
c. Theory of Self Transcendence Pamela Reed
d. Theory Maternal Role Attainment- Becoming A Mother Ramona
Mercer
e. Peaceful End of Life Theory Ruland & Moore
10
memfasilitasi atau memungkinkan ndividu lain maupun kelompok untuk
mempertahankan kesjahteraan mereka, kesehatan, serta untuk memperbaiki
kondisi kehidupan manusia atau untuk memampukan manusia dalam
menghadapi penyakit, rintangan dan juga kematian.
e. Cultural care diversity (perbedaan perawatan kultural) mengacu kepada
variabel-variabel, perbedaan-perbedaan, pola, nilai, gaya hidup, ataupun
simbol perawatan di dalam maupun diantara suatu perkumpulan yang
dihubungkan terhadap pemberian bantuan, dukungan atau memampukan
manusia dalam melakukan suatu perawatan.
f. Cultural care universality (Kesatuan perawatan kultural) mengacu kepada
suatu pengertian umum yang memiliki kesamaan ataupun pemahaman ang
paling dominan, pola-pola, nilai-nilai, gaya hidup atau simbol-simbol yang
dimanifestasikan diantara banyak kebudayaan serta mereflesikan pemberian
bantuan, dukungan, fasilitas atau memperoleh suatu cara yang memungkinkan
untuk menolong orang lain (Terminlogy universality) tidak digunakan pada
suatu cara yang absolut atau suatu temuan statistik yang signifikan.
g. Keperawatan mengacu kepada suatu pembelajaran humanistik dan profesi
keilmuan serta disiplin yang difokuskan pada aktivitas dan fenomena
perawatan manusia yang bertujuan untuk membantu, memberikan dukungan,
menfasilitasi, atau memampukan individu maupun kelompok untuk
memperoleh kesehatan mereka dalam suatu cara yang menguntungkan yang
berdasarkan pada kebudayaan atau untuk menolong orang-orang agar mampu
menghadapi rintangan dan kematian.
h. Pandangan dunia mengacu kepada cara pandang manusia dalam memelihara
dunia atau alam semesta untuk menampilkan suatu gambaran atau nilai yang
ditegakkan tentang hidup mereka atau lingkungan di sekitarnya.
i. Dimensi struktur sosial dan budaya mengacu pada suatu pola dinamis dan
gambaran hubungan struktural serta faktor-faktor organisasi dari suatu bentuk
kebudayaan yang meliputi keagamaan, kebudayaan, politik, ekonomi,
11
pendidikan, teknologi , nilai budaya dan faktor-faktor etnohistory serta
bagaimana faktor-faktor ini dihubungkan dan berfungsi untuk mempengaruhi
perilaku manusia dalam lingkungan yang berbeda.
j. Lingkungan mengacu pada totalitas dari suatu keadaan, situasi, atau
pengalaman-pengalaman yang memberikan arti bagi perilaku manusia,
interpretasi, dan interaksi sosial dalam lingkungan fisik, ekologi, sosial
politik, dan atau susunan kebudayaan.
k. ”Etnohistory ” mengacu kepada keseluruhan fakta-fakta pada waktu yang
lampau, kejadian-kejadian, dan pengalaman individu, kelompok, kebudayaan
serta suatu institusi yang difokuskan kepada manusia/masyarakat yang
menggambarkan, menjelaskan dan menginterpretasikan cara hidup manusia
dalam suatu bentuk kebudayaan tertentu dalam jangka waktu yang panjang
maupun pendek.
l. Sistem perawatan pada masyarakat tradisional mengacu kepada pembelajaran
kultural dan transmisi dalam masyarakat tradisional (awam) dengan
menggunakan pengetahuan dan keterampilan tradisonal untuk memberikan
bantuan, dukungan atau memfasilitasi tindakan untuk individu lain, kelompok
maupun suatu institusi dengan kebutuhan yang lebih jelas untuk memperbaiki
cara hidup manusia atau kondisi kesehatan ataupun untuk menghadapi
rintangan dan situasi kematian.
m. Sistem perawatan profesional mengacu kepada pemikiran formal,
pembelajaran, transmisi perawatan profesional, kesehatan, penyakit,
kesejahteraan dan dihubungkan dalam pengetahuan dan keterampilan praktek
yang berlaku dalam institusi profesional biasanya personil multi disiplin untuk
melayani konsumen.
n. Kesehatan mengacu pada keadaan kesejahteraan yang didefinisikan secara
kultural memiliki nilai dan praktek serta merefleksikan kemampuan individu
maupun kelompok untuk menampilkan kegiatan budaya mereka sehari-hari,
keuntungan dan pola hidup
12
o. Mempertahankan perawatan kultural mengacu kepada semua bantuan,
dukungan, fasilitas atau pengambilan keputusan dan tindakan profesional
yang memungkinkan yang dapat menolong orang lain dalam suatu
kebudayaan tertentu dan mempertahankan nilai perawatan sehingga mereka
dapat memperthanakan kesejahteraannya, pulih dari penyakit atau
menghadapi rintangan mapun kematian.
p. Negosiasi atau akomodasi perawatan kultural mengacu pada semua bantuan,
dukungan, fasilitas, atau pembuatan keputusan dan tindakan kreatifitas
profesional yang memungkinkan yang menolong masyarakat sesuai dengan
adaptasi kebudayaan mereka atau untuk bernegosiasi dengan fihak lain untuk
mencapai hasil kesehatan yang menguntungkan dan memuaskan melalui
petugas perawatan yang profesional
q. Restrukturisasi perawatan transkultural mengacu pada seluruh bantuan,
dukungan, fasilitas atau keputusan dan tindakan profesional yang dapat
menolong klien untuk mengubah atau memodifikasi cara hidup mereka agar
lebih baik dan memperoleh pola perawatan yang lebih menguntungkan
dengan menghargai keyakinan dan nilai yang dimiliki klien sesuai dengan
budayanya.
r. Perawatan kultural yang konggruen mengacu kepada kemampuan kognitif
untuk membantu, mendukung, menfasilitasi atau membuat suatu keputusan
dan tindakan yang dapat memperbaiki kondisi individu, atau kelompok
dengan nilai budaya, keyakinan dan cara hidup yang berbeda, yang bertujuan
untuk memperoleh kesejahteraan dan kesehatan.
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Teori dan model keperawatan adalah suatu usaha untuk menguraikan dan
menjelaskan berbagai fenomena dalam keperawatan serta berperan dalam
membedakan keperawatan dengan disiplin ilmu lain dan bertujuan untuk
menggambarkan, menjelaskan, memperkirakan dan mengontrol hasil asuhan atau
pelayanan keperawatan yang dilakukan.
Dalam Keperawatan ada empat komponen yang merupakan pola dasar dari
teori-teori keperawatan atau paradigm keperawatan. Empat Komponen tersebut
meliputi: Manusia, Keperawatan, Lingkungan dan Kesehatan.
Adapun tujuan keperawatan adalah untuk memberikan asuhan praktik keperawatan
yang ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat baik sehat
maupun sakit untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia dan mencakup proses
kehidupan manusia. Tingkatan Teori Keperawatan ada empat yakni Nursing
Philosophy (Filosofi Keperawatan), Conceptual Model (Model Konseptual), Grand
Nursing Theory dan Middle Range Theory.
Model Keperawatan Medeleine Leininger, Teori ini diambil dari disiplin ilmu
antropologi dan keperawatan. Ia mendefinsikan keperawatan transkultural sebagai
bagian utama dari keperawatan yang berfokus pada studi perbandingan dan analisa
perbedaan budaya serta bagian budaya di dunia dengan tetap menghargai nilai-nilai
asuhan, pengalaman sehat sakit dan juga kepercayaan yang dimiliki oleh masyarakat.
14
B. Saran
Makalah ini masih berada di bawah kata sempurna maka dari itu penulis
kesempurnaan makalah ini dan demi bergunanya makalah ini di masa yang
akan dating.
15
DAFTAR PUSTAKA
Carol Taylor, Carol Lillis. Fundamentals of Nursing : the art and science of nursing
care. Vol I 3ed , Philadelphia, Lippincott. 1997.
16