Anda di halaman 1dari 36

RUANG LINGKUP KEPERAWATAN KELUARGA

Makalah ini Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas

Mata Kuliah Keperawatan Keluarga

Dosen Pengampu : H. Ade Tedi Irawan,SKM,. S.Kep., Ners., M.Kep

Disusun Oleh :

Kelompok 4

1. Anggi Dewita 19142011002

2. Laura Nuraeni 19142011022

3. M. Galih sasta 19142011025

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)

YAYASAN PENDIDIKAN IMAM BONJOL

MAJALENGKA

2022
KATA PENGANTAR
Seraya mengucapkan syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan Rahmat serta
Inayah-Nya, sehingga kita masih dalam keadaan sehat. Dan khususnya, kami (penyusun) bisa
menyelesaikan makalah ini. Makalah ini tentunya jauh dari kata sempurna tapi penulis
tentunya bertujuan untuk menjelaskan atau memaparkan point-point di makalah ini, sesuai
dengan pengetahuan yang kami peroleh, baik dari buku maupun dari sumber-sumber yang
lain. Semoga semuanya memberikan manfaat bagi kita. Apabila ada kesalahan tulisan atau
kata-kata di dalam makalah ini, kami mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Majalengka, Maret 2022

Kelompok 4

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii

i
BAB I.........................................................................................................................................1

PENDAHULUAN......................................................................................................................1

A. Latar Belakang................................................................................................................1

B. Rumusan Masalah...........................................................................................................2

C. Tujuan Penulisan.............................................................................................................2

D. Manfaat...........................................................................................................................2

BAB II........................................................................................................................................3

TINJAUAN TEORI...................................................................................................................3

A. Definisi Keluarga............................................................................................................3

B. Definisi Teori dan Model Konseptual.............................................................................3

C. Tujuan teori dan model dalam keperawatan keluarga.....................................................4

D. Manfaat teori keperawatan..............................................................................................4

E. Ruang Lingkup Keperawatan Keluarga..........................................................................5

F. Konsep Model Keperawatan Keluarga...........................................................................7

BAB III.....................................................................................................................................23

PENUTUP................................................................................................................................23

A. Kesimpulan...................................................................................................................23

B. Saran..............................................................................................................................24

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................25

SOAL.......................................................................................................................................26

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Keperawatan Keluarga berfokus pada masalah-masalah yang ada pada
keluarga baik itu masalah kesehatan maupun masalah psikososialnya. Keperawatan
keluarga yang merupakan suatu proses yang rumit, sehingga memerlukan suatu
pendekatan yang logistik dan sistematis untuk bekerja dengan keluarga dan anggota
keluarga. Keperawatan keluarga sendiri merupakan suatu rangkaian kegiatan yang
diberikan melalui praktik 2000 dengan keluarga sasaran. Asuhan 1000 ini bertujuan
untuk menyelesaikan masalah kesehatanuntuk menyelesaikan masalah kesehatan yang
dialami keluarga merupakan proses lanjutan. Sebuah keluarga terdiri dari ayah
sebagai seorang suami, ibu sebagai seorang istrdari seorang suami dan berperan
sebagai ini bagi anak anaknya,

B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian Keperawatan keluarga ?
2. Apa definisi dari teori dan model konsep keperawatan?
3. Apa tujuan teori dan model dalam keperawatan keluarga?
4. Apa manfaat teori keperawatan ?
5. Apa saja ruang lingkup keperawatan keluarga ?
6. Apa saja Model konsep keperawatan keluarga ?
7. Apa konsep self care menurut dorothea Orem's ?

C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Memberikan informasi kepada Mahasiswa tentang ruang lingkup keperawatan
keluarga
2. Tujuan Khusus
Agar mahasiswa mengetahui dan memahami :
a. Pengertian keperawatan keluarga
b. Definisi dari teori dan model konsep keperawatan

1
c. Tujuan teori dan model dalam keperawatan keluarga
d. Manfaat teori keperawatan
e. Ruang lingkup keperawatan keluarga
f. Model konsep keperawatan keluarga
g. Konsep self care menurut dorothea Orem's

D. Manfaat
1. Menambah pengetahuan dan informasi mengenai konsep keluarga
2. Mengetahui bagaimana konsep ruang lingkup keperawatan keluarga, konsep teori
dan model keperawatan keluarga serta konsep self care menurut dorothea orem's

2
BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Definisi Keluarga
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga
dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal disuatu tempat dibawah satu atap
dalam keadaan saling ketergantungan (Departemen kesehatan RI. 1988).
Pengertian asuhan keperawatan kesehatan keluarga adalah tingkat perawatan
kesehatan masyarakat yang ditujukan / dipusatkan pada keluarga sebagai unit /
kesatuan yang dirawat dengan sehat sebagai tujuan melalui perawatan sebagai saran
atau penyalur (Nasrul Effendi , 1997).

B. Definisi Teori dan Model Konseptual


Teori adalah suatu sel interaksi kontruksi (konsep), definisi dan proposisi yang
menghasilkan suatu pandangan sistemik dan fenomena dan pengkhususan hubungan
antara variable dengan tujuan yang menjelaskan dan memprediksikan fenomena
(kerlinjger, 1979, hal 9). Teori adalah deskripsi atau penjelasan tentang fenomena dan
hubungan antara fenomena-fenomea tersebut (steven, 1979)
Konsep adalah suatu yang dihasilkan dengan abtraksi atau pemisahan
karakteristik ide-ide, menempatkan pada kelas atau pola.
Model konseptual adalah sala satu yang mencerminkan realita dengan
menempatkan kata-kata yang merupakan konsep ke dalam model dengan cara yang
sama dengan pembuat model pesawat mode pesawat memasang sayap,badan pesawat
dan cockpit.
Model konseptual adalah suatu kerangka kerja konseptual, sistem atau skema
yang menerangka tentang serangkaina ide global tentang keterlibatan individu,
kelompok, situasi atau kejadian, terhadap suatu ilmu dan pengembangannya.
Antara model dan teori ada suatu kesamaan dalam pengertian, namun
sebenarnya berbeda dalam beberapa hal diantaranya pada tingkat abstraknya.
 Model konseptual memakai system dengan abstrak yang tinggi dari model konsep
global dan dalil-dalil.
 Model konseptual tidak dapat diuji secara langsung karena konsepnya tidak
terdefinisi secara operasional, namun hubunganya dapat diobsevasi.
3
 Teori berfokus pada satu atau lebih konsep dan pernyatan yang konkret dan
spesifik.
 Teori dapat didefinsikan secara operasioal dan dinyatakan secara jelas, serta
diformulasi suatu hypotesa sehingga dapat diuji melalui riset.

C. Tujuan teori dan model dalam keperawatan keluarga


Teori keperawatan sebagai salah satu bagian kunci perkembangan ilmu
keperawatan dan pengembangan profesi keperawatan memiliki tujuan yang ingin
dicapai diantaranya :
1. Adanya teori keperawatan diharapkan dapat memberikan alasan-alasan tentang
kenyataan kenyataan yang dihadapi dalam pelayanan keperawatan baik untuk
tindakan atau bentuk model praktik keperawatan sehingga berbagai permasalahan
dapat teratasi
2. Teori keperawatan membantu para anggota profesi keperawatan untuk memahami
berbagai pengetahuan dalam pemberian asuhan keperawatan kemudian dapat
memberikan dasar dalam penyelesaian masalah keperawatan
3. adanya teori keperawatan membantu proses penyelesaian masalah dalam
keperawatan dengan memberikan arah yang jelas bagi tujuan tindakan
keperawatan sehingga segala bentuk dan tindakan dapat dipertimbangkan.
4. Adanya teori keperawatan juga dapat memberikan dasar dari asumsi dan filosofi
keperawatan sehingga pengetahuan dan pemahaman dalam tindakan keperawatan
dapat teratasi dan berkembang.

D. Manfaat teori keperawatan


Teori keperawatan ini sangat penting bagi perkembangan profesionalisme
keperawatan. Teori tersebut membedakan Ilmu Keperawatan dengan disiplin ilmu
yang lain dan berfungsi menggambarkan, menjelaskan, memperkirakan serta
mengontrol hasil Asuhan Keperawatan yang diberikan. Karenanya salah satu manfaat
teori keperawatan itu untuk membantu menyampaikan pengetahuan dalam rangka
memperbaiki praktik keperawatan melalui upaya pengembangan, penjelasan, prediksi
dan pengendalian fenomena dalam ranah keperawatan.
Tujuan dari pengembangan teori keperawatan sendiri adalah untuk
menumbuhkan serta mengembangkan pengetahuan yang diharapkan mampu

4
membantu serta mengembangkan praktik keperawatan dan pendidikan keperawatan
ini sangat penting mengingat pengetahuan teoritis keperawatan akan berdampak pada
kemampuan perawat dalam melaksanakan analisis serta berpikir secara logis
sistematis dan analisis agar dapat meningkatkan profesionalisme keperawatan baik
dalam pendidikan penelitian maupun praktik keperawatan.

E. Ruang Lingkup Keperawatan Keluarga


1. Upaya-upaya peningkatan kesehatan (promotif)
Upaya promotif dilakukan untuk meningkatkan kesehatan individu, keluarga
kelompok dan masyarakat dengan jalan memberikan :
a) Penyuluhan kesehatan masyarakat.
b) Peningkatan gizi.
c) Pemeliharaan kesehatan perorangan.
d) Pemeliharaan kesehatan lingkungan.
e) Olahraga secara teratur.
f) Rekreasi.
g) Pendidikan seks.

2. Pencegahan (preventif)
Upaya preventif ditujukan untuk mencegah terjadinya penyakit dan gangguan
terhadap kesehatan individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat melalui
kegiatan:
a) Imunisasi massal terhadap bayi, balita serta ibu hamil
b) Pemeriksaan kesehatan secara berkala melalui posyandu, puskesmas maupun
kunjungan rumah.
c) Pemberian vitamin A dan yodium melalui posyandu, puskesmas ataupun di
rumah.
d) Pemeriksaan dan pemeliharan kehamilan, nifas, dan menyusui bayi.
3. Pemeliharaan kesehatan dan pengobatan (kuratif)
Upaya kuratif ditujukan untuk merawat dan mengobati anggota-anggota
keluarga, kelompok, dan masyarakat yang menderita penyakit atau masalah
kesehatan, melalui kegiatan :
a) Perawatan orang sakit di rumah (home nursing)

5
b) Perawatan orang sakit sebagai tindak lanjut perawatan dari puskesmas dan
rumah sakit.
c) Perawatan ibu hamil dengan kondisi patologis di rumah, ibu bersalin dan nifas
d) Perawatan payudara
e) Perawatan tali pusat bayi baru lahir

4. Pemulihan kesehatan (rehabilitatif)


Upaya rehabilitative merupakan upaya pemulihan kesehatan bagi penderita
yang dirawat dirumah, maupun terhadap kelompok-kelompok tertentu yang
menderita penyakit yang sama, misalnya kusta, TBC, cacat fisik dan lainnya.
Dilakukan melalui kegiatan :

a) Latihan fisik, baik yang mengalami gangguan fisik seperti penderita kusta,
patah tulang maupun kelainan bawaan.

b) Latihan-latihan fisik tertentu bagi penderita-penderita penyakit tertentu,


misalnya TBC, latihan nafas dan batuk, penderita stroke : fisioterapi manual
yang mungkin dilakukan oleh perawat.

5. Mengembalikan serta memfungsikan kembali baik individu, keluarga, kelompok


dan mengembalikan serta memfungsikan kembali baik individu keluarga,
kelompok, dan masyarakat ke lingkungan sosial dan masyarakatnya
(resosialisasi).
1.1.1.1.1. Upaya resosilatatif adalah upaya mengembalikan individu,
keluarga dan kelompok khusus ke dalam pergaulan masyarakat,
diantaranya adalah kelompok-kelompok yang diasingkan oleh
masyarakat karena menderita suatu penyakit, misalnya kusta, AIDS,
atau kelompok-kelompok masyarakat khusus seperti Wanita Tuna
Susila (WTS), tuna wisma dan lain-lain. Disamping itu, upaya
resosilatatif meyakinkan masyarakat untuk dapat menerima kembali
kelompok yang mempunyai masalah kesehatan tersebut dan
menjelaskan secara benar masalah kesehatan yang mereka derita. Hal
ini tentunya membutuhkan penjelasan dengan pengertian atau batasan-
batasan yang jelas dan dapat dimengerti.

6
2. Konsep Model Keperawatan Keluarga
2.1.1. Model keperawatan adalah jenis model konseptual yang menerapkan
kerangka kerja konseptual terhadap pemahaman keperawatan dan bimbingan
praktik keperawatan. Model konseptual keperawatan menguraikan situasi yang
terjadi dalam suatu lingkungan atau stresor yang mengakibatkan seseorang
individu berupa menciptakan perubahan yang adaptif dengan menggunakan
sumber-sumber yang tersedia. Model konseptual keperawatan mencerminkan
upaya menolong orang tersebut mempertahankan keseimbangan melalui
pengembangan mekanisme koping yang positif untuk mengatasi stressor ini.

Model konseptual keperawatan telah memperjelas kespesifikan area fenomena


ilmu keperawatan yang melibatkan empat konsep yaitu manusia sebagai pribadi yang
utuh dan unik. Konsep kedua adalah lingkungan yang bukan hanya merupakan
sumber awal masalah tetapi juga perupakan sumber pendukung bagi individu.
Kesehatan merupakan konsep ketiga dimana konsep ini menjelaskan tentang kisaran
sehat-sakit yang hanya dapat terputus ketika seseorang meninggal. Konsep keempat
adalah keperawatan sebagai komponen penting dalam perannya sebagai faktor
penentu pulihnya atau meningkatnya keseimbangan kehidupan seseorang (klien)

Konseptualisasi keperawatan umumnya memandang manusia sebagai mahluk


biopsikososial yang berinteraksi dengan keluarga, masyarakat, dan kelompok lain
termasuk lingkungan fisiknya. Tetapi cara pandang dan fokus penekanan pada skema
konseptual dari setiap ilmuwan dapat berbeda satu sama lain, seperti penenkanan pada
sistem adaptif manusia, subsistem perilaku atau aspek komplementer.

Teori keperawatan dan model konseptual

 Orientasi system.
 system periaku dari Johnson
 model konseptual system dari Neuman

 Orientasi perkembangan.
 model konseptual perawatan diri dari Orem

 Orientasi interaksi dan system.


 model adaptasi dari Roy
7
 model system terbuka dari King

 Orientasi system dan perkembangan.


 model proses kehidupan dari Roger.

1. Konsep Model Keperawatan Keluarga


a. Model Konsep Imogene King ( Teori system dan interaksi dari King)

King memandang keluarga sebagai system social yang memiliki sarana untuk
menyampaikan nilai dan norma serta penyaluran fungsi pelayanan kesehatan
keluarga. King menjelaskan bahwa teori pencapaian tujuannya bermanfaat bagi
perawat bila terpanggil untuk membantu keluarga dalam memelihara kesehatan
mereka atau mengatasi masalah atau keadaan sakit (1983 hal. 1982). King terus
menguraikan modelnya sebagai perawat pembantu untuk membantu anggota
keluarga menyusun tujuan untuk mengatasi masalah dan mengambil keputusan,
karena model tersebut berorientasi pada sistem dan intervensi dengan perluasan isi
keluarga yang lebih jauh, model tersebut cukup bermanfaat dalam keperawatan
keluarga.

1) Aplikasi teori imogene M King dalam praktik keperawatan.

Teori King berfokus pada interaksi perawat dan pasien dengan pendekatan
sistem. Kekuatan pada model ini adalah partisipasi pasien dalam menentukan
tujuan yang akan dicapai mengambil keputusan dan interaksi dalam menerima
tujuan dari client. Teori ini sangat penting pada kolaborasi antara tenaga
kesehatan profesional.

Teori ini juga dapat digunakan pada individu keluarga atau kelompok dengan
penekanan pada psikologis sosial kultural dan konsep interpersonal. beberapa
contoh kasus yang digunakan teori king dalam praktik klinik adalah (Meleis,
1997) :

o Kecelakaan lansia dengan kecelakaan pendarahan pada otak

o Kelainan dengan penyakit ginjal

o Caring dalam keluarga

8
o Penyelesaian masalah memfasilitasi pengembangan kesehatan
lingkungan kerja

o Pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat

o Pelayanan keperawatan psikiatri

o Caring untuk klien pingsan atau tidak sadar

o Caring untuk klien dewasa dengan diabetes serta

o Kerangka kerja untuk mengatur perawatan

2) King mengembangkan model sistem :

o Sistem personal adalah persepsi diri tumbuh kembang dan body


image
o Sistem interpersonal adalah Interaksi masyarakat transaksi peran
dan stres
o Sistem sosial adalah organisasi orientasi kekuatan status dan
pembuatan keputusan
b. Model Dorothy E. Jhonson

1) Konsep utama teori Dorothy E Johnson

Johnson meyakini bahwa asuhan keperawatan dilakukan untuk membantu


individu atas tingkah laku yang efektif dan efisien untuk mencegah
timbulnya penyakit. Menurut Jhonson ada empat tujuan asuhan
keperawatan pada individu yaitu agar tingkah lakunya sesuai dengan
tuntutan dan harapan, masyarakat mampu beradaptasi terhadap perubahan
fungsi tubuhnya, bermanfaat bagi dirinya dan orang lain atau produktif
serta mampu mengatasi masalah kesehatan lainnya.

Johnson's mengidentifikasikan konsep-konsep lain yang menggambarkan


lebih jauh dari manusia sebagai sistem perilaku (behavioral sistem) hal ini
membedakan antara apa yang ada pada di dalam dan apa yang ada di luar

9
sistem adalah ikatan boundary ini merupakan titik point di mana sistem
memiliki control kecil atau pengaruh pada hasil-hasilnya

2) Aplikasi model konseptual keperawatan menurut Johnson

Perawat masa kini dituntut untuk menggunakan teori pendekatan


pemecahan masalah dalam solving approach di dalam memberikan asuhan
keperawatan kepada klien. Metode ini dilaksanakan dengan cara
menggunakan proses keperawatan dalam semua aspek keperawatan untuk
dapat menerapkan proses keperawatan maka perawat harus mempunyai
pengetahuan dan keterampilan tindakan diagnosa keperawatan
memformulasi rencana dan melakukan tindakan keperawatan dengan cara
membuat evaluasi.

Jhonson mengembangkan sistem tingkah laku, Jhonson berfokus


pada kebutuhan dasar (kebutuhan biologis dan perilaku) yang mengacu
pada 7 sistem yaitu :

a) Attacment/effiliate : pendekatan dengan orang lain (rasa nyaman)


b) Depedency : bantuan dan perhatian orang lain (ketergantungan)
c) Ingestive : intake dan faktor sosial budaya
d) Elimination : ekskresi produk sisa dan kontrol fisik dan situasi
situasi sosial
e) Seksual : tingkah laku gender dan budaya berhubungan dengan
kreativitas
f) Achievement : kemampuan intelektual, fisik, kreativitas dan sosial
dalam mengontrol lingkungan
g) Aggresive/protection : perlindungan dan pertahanan diri
Peran perawat membantu memperbaiki dan mempertahankan
keseimbangan stabilitas tingkah laku sehingga efektif dan
efisien
3) Kelebihan dan kelemahan teori Dorothy e. Johnson

Kelebihan johnsons

10
 Memberikan kerangka acuan bagi perawat yang bersangkutan dengan
perilaku klien tertentu

 Model perilaku Jhonson dapat digeneralisasikan di seluruh jangka


hidup dan lintas budaya

Kelemahan

 Ketidakjelasan hubungan antara konsep dan subsistemnya

 Kurangnya definisi yang jelas dan hubungan timbal balik antara


subsistem membuat sulit untuk melihat seluruh sistem perilaku sebagai
suatu entitas

 Kurangnya keterkaitan yang jelas antara konsep menciptakan kesulitan


dalam mengikuti logika

c. Model Proses Kehidupan dari Roger

Roger mengembangkan teori model perkembangan belajar, memandang


keluarga sebagai suatu medan energi dan sistem terbuka yang konstan, yang
senantiasa berubah dalam interaksinya dengan lingkungan. Peran perawat
membantu untuk mempertahankan dan meningkatkan kesehatan, mencegah
kesakitan dan merawat serta rehabilitasi lahan dan pendekatan humanistik
keperawatan .

Tujuan dari keperawatan adalah untuk meningkatkan interaksi simfonis antara


manusia dan lingkungannya (Meleis 1985). Dalam tulisan yang terdahulunya dari
tahun 1970 hingga 1980, roger tidak berbicara tentang keluarga. Tetapi pada tahun
1983, Roger menegaskan bahwa model konseptualnya dapat diterapkan pada
keluarga sama seperti pada induvidu. Bagi Roger, keluarga dikonseptualisasikan
sebagai suatu bidang energi keluarga yang tidak bisa dikurangi, bersifat empat
dimensi, negentropik, yang menjadi focus studi dalam keperawatan. Wall (1981)
secara jelas memperlihatkan kongruensi dan aplikabilasi teori Roger untuk
pengkajian keluarga yang mengilustrasikan hal ini dengan menggunakan konsep
Roger tentang saling melengkapi, resonansi dan helicy untuk meguraikan system
keluarga. Peninggalan Roger ini secara jelas dikaitkan dengan teori sistem umum
11
dan karena orientasi ini maka ada suatu kesesuaian antara teori keperawatan dari
Roger dan keperawatan keluarga.

1) Kegunaan prinsip Roger dalam konsep keperawatan

Jika profesi keperawatan dipandang sebagai kepedulian pada umat


manusia prinsip-prinsip homeodinamik Memberikan pedoman untuk
memprediksi sifat dan arah perkembangan individu sebagai respon
terhadap masalah kesehatan. Diharapkan praktik keperawatan profesional
kemudian akan meningkatkan dinamika integrasi manusia dan
lingkungannya untuk memperkuat hubungan dan bidang manusia untuk
mengarah pola dari bidang manusia dan lingkungan untuk realisasi
maksimum kesehatan (Rogers,1992).

Meskipun tidak sempurna diagnosa keperawatan berdasarkan pola


kesehatan fungsional Gordon memiliki potensi yang lebih besar
kegunaannya dalam kerangka Roger karena cenderung mencerminkan
pandangan yang lebih tentang Kebutuhan individu bersifat statis dan
kehilangan tradisi sepanjang diagnosa sehingga penggunaan dalam sistem
abstrak dinamis bahkan tidak mungkin tidak cepat (Smith,1988)

2) Kelemahan Roger tentang hemodinamik

Walaupun prinsip-prinsip hemodinamik konsisten dan tujuan universal ada


keterbatasan utama pelaksanaan prinsip-prinsip universal banyak orang
mengalami kesulitan untuk memahami prinsip-prinsipnya. Kesulitan
definisi pengoperasian konsep serta membawa keabstrakan konsep dan
hubungan ke tingkat empiris untuk pengujian yang mengganggu banyak
ilmuwan perawat (Kim, 1986). Definisi operasional diperlukan untuk
mengembangkan hipotesis dan tes konsep teoritis dan untuk pemilihan
instrumen yang memadai akan mengukur konsep-konsep yang terlibat
(Handy, 19 74).

Pada tahap dalam perkembangan ilmu keperawatan instrumen yang cukup


akan menilai manusia dalam totalitas mereka tidak ada. Tanpa instrumen

12
tersebut menggunakan atau menguji sistem abstrak sepenuhnya adalah
hampir tidak mungkin. Selanjutnya ketidakmampuan itu cukup untuk
menggunakan atau menguji sistem yang membuat kesuksesan
mengimplementasikan kesulitan Keperawatan dengan demikian
penggunaan prinsip-prinsip hemodinamik di dalamnya adalah totalitas
terbatas. (George. Julia B, 1995;241).

3) Menggunakan prinsip-prinsip belajar sebagai pendekatan aplikatif dalam


pemberian asuhan keperawatan

Jika profesi keperawatan dipandang sebagai kepedulian pada umat


manusia prinsip-prinsip homeodinamik. Memberikan pedoman untuk
memprediksi sifat dan arah perkembangan individu sebagai respon
terhadap masalah kesehatan keberhasilan menggunakan prinsip-prinsip
hemodinamik memerlukan pertimbangan perawat dalam melibatkan klien
pada proses keperawatan (alligood 2006). Sebagai hasil dari penilaian
keperawatan ditarik kesimpulan tentang kemandirian. Kesimpulan ini
merupakan diagnosis keperawatan langkah kedua dalam proses
keperawatan dan itu mencerminkan prinsip-prinsip homeodinamik. Irama,
pola, keanekaragaman interaksi dan variasi proses kehidupan terlihat
dengan jelas. Diagnosa keperawatan bertujuan untuk mengetahui pola
pertukaran bagian-bagian tersebut dalam proses kehidupan yang mencakup
hubungan manusia dengan lingkungan (Roger, 1970 dalam Meleis, 2007)

4) Hubungan teori keperawatan Martha e Roger dengan riset keperawatan

Model konseptual abstrak yang dikemukakan Martha e Roger secara


langsung memiliki hubungan dengan riset dan pengembangan ilmu
keperawatan model konseptual nya memberikan arah dan stimulus untuk
aktivitas keilmuan tersebut model keperawatan. Roger menunjukkan
betapa uniknya realita profesi keperawatan peneliti yang memiliki asumsi
dan pemahaman seperti konsep Martha e. Roger akan menemukan
mendapatkan pandangan yang jelas tentang seperti apa sesungguhnya
bekerja sebagai perawat. Secara jelas dalam konsepnya Martha e Roger

13
menunjukkan bahwa kebutuhan kritis dalam keperawatan adalah
merupakan dasar pengetahuan dalam aktivitas penelitian keperawatan

5) Hubungan teori Martha e Rogers dengan praktik keperawatan

Martha e. Roger mengungkapkan bahwa teori yang diambilnya dari


konsep sangat mungkin untuk diterapkan dalam praktik keperawatan
(Malinski, 1986) mencatat ada 7 tren yang ada dalam praktik keperawatan
yang semuanya berdasarkan pada konsep teori yang dikemukakan Martha
e. Rogers:

o Pemberian kewenangan penuh dalam hubungan perawat-klien

o Menerima perbedaan sebagai suatu yang wajar

o Penyesuaian terhadap pola

o Menggunakan modalitas gelombang seperti lampu, musik,


pergerakan dalam proses penyembuhan

o Menunjukkan suatu perubahan yang positif

o Memperluas proses pengkajian dalam keperawatan

o Menerima hubungan yang menyeluruh dalam hidup

6) Tujuan dari keperawatan adalah untuk membantu semua orang dimanapun


mereka berada dan menunjang kesejahteraan yang maksimal bagi individu,
keluarga dan kelompok (Roger, 1985)

d. Model Adaptasi dari Sister Callista Roy.

Roy memandang manusia sebagai makhluk biopsikososial yang ada aktif dan
selalu berinteraksi dengan lingkungan . Peran perawat dapat membantu
meningkatkan respon adaptif keluarga dengan menggunakan strategi penyelesaian
masalah (mekanisme koping).

Empat model adaptasi Roy :

14
1) Fisikologis (fungsi normal dan sistem tubuh)

Fungsi fisiologi berhubungan dengan struktur tubuh dan fungsinya


mengidentifikasikan 9 kebutuhan dasar fisiologis yang harus dipenuhi
mempertahankan integritas, yang dibagi menjadi dua bagian, model fungsi
fisiologis tingkat dasar yang terdiri dari 5 kebutuhan dan fungsi fisiologis
dengan proses yang kompleks terdiri dari 4 bagian yaitu :

 Oksigenisasi : Kebutuhan tubuh terhadap oksigen prosesnya itu


ventilasi pertukaran gas dan transpor gas.

 Nutrisi : mulai dari proses interaksi asimilasi makanan untuk


mempertahankan fungsi meningkatkan pertumbuhan dan mengganti
jaringan yang injuri.

 Eliminasi : ekskresi hasil dari metabolisme dari intestinal dan ginjal.

 Aktivitas dan istirahat : kebutuhan keseimbangan aktivitas fisik dan


istirahat yang digunakan untuk mengoptimalkan proses fisiologis
dalam memperbaiki dan memiliki semua komponen komponen tubuh.

 Proteksi/ perlindungan : sebagai dasar depens tersebut termasuk proses


imunitas dan struktur integumen (kulit, rambut dan kuku) dimana Hal
ini penting sebagai fungsi proteksi dan infeksi perubahan suhu

 The sense/perasaan : penglihatan pendengaran perkataan dan


hubungkan seseorang berinteraksi dengan lingkungan penting
dipertimbangkan dalam pembagian kekuasaan.

 Cairan dan elektrolit : Keseimbangan cairan dan elektrolit di dalamnya


termasuk air, elektrolit, asam basa dalam sel, ekstrasel dan fungsi
sistem sistemik. Sebalinya inefektif fungsi sistem fisiologis dapat
menyebabkan ketidakseimbangan elektrolit

 Fungsi saraf/neurologis : hubungan-hubungan neurologis merupakan


bagian integral dari regulator koping mekanisme seseorang. Mereka
mempunyai fungsi untuk mengendalikan dan mengkoordinasikan
15
gerakan tubuh dan proses emosi kognitif yang baik untuk mengatur
aktivitas organ-organ tubuh

 Fungsi endokrin : aksi endokrin adalah pengeluaran hormon sesuai


dengan fungsi neurologis untuk menyatukan dan mengkoordinasi
fungsi tubuh. Aktivitas endokrin mempunyai peran yang signifikan
dalam proses stres dan merupakan dari regulator koping mekanisme.

2) Konsep diri (cara pandang terhadap dirinya)

Model konsep diri berhubungan dengan psikososial dan penekanan


spesifik pada aspek psikososial dan spiritual manusia. kebutuhan dari
konsep diri ini berhubungan dengan integritas psikis antara persepsi
aktivitas dan mental dan ekspresi perasaan konsep diri menurut Roy terdiri
dari dua komponen yaitu the physical self and the personal self :

 The physical self yaitu Bagaimana seseorang memandang dirinya


berhubungan dengan sensasi tubuhnya dan membantunya. Kesulitan
pada area ini sering terlihat pada saat mereka kehilangan seperti
setelah operasi, amputasi atau kehilangan kemampuan seksualitas.

 The personal self : yaitu berkaitan dengan konsistensi diri, ideal diri,
moral etik dan spiritual diri orang tersebut. Perasaan cemas, hilangnya
kekuatan atau takut merupakan hal yang berat dalam area ini.

3) Fungsi peran (transisi, konflik peran, kegagalan

Model fungsi peran model fungsi peran mengenal pola pola interaksi
sosial seseorang dalam hubungannya dengan orang lain, yang dicerminkan
dalam peran primer, sekunder dan tersier. Fokusnya pada bagaimana
seseorang dapat memerankan dirinya di masyarakat sesuai kedudukannya

4) Interdependen (cemas karena perpisahan, kesepian)

Model interdependensi mudah interdependensi adalah bagian akhir dari


muda yang digambarkan oleh Roy. Fokusnya adalah interaksi untuk saling

16
memberi dan menerima cinta kasih sayang perhatian dan saling
menghargai

Interdependensi yaitu keseimbangan antara ketergantungan dan


kemandirian dalam menerima sesuatu yang dalam dirinya. Ketergantungan
ditunjukkan untuk kemampuan atau afiliasi dengan orang lain.
Kemandirian ditunjukkan oleh kemampuan berinisiatif untuk melakukan
tindakan bagi dirinya. Interferensi dapat dilihat dari keseimbangan antara
dua nilai ekstrem yaitu memberi dan menerima.

Roy menjelaskan bahwa keluarga dan juga individu, kelompok, organisasi,


social, serta komunitas dapat dijadikan unit analisis dan focus praktik
keperawatan, karena para perawat mengkaji orang sebagai system yang adaptif,
meraka perlu mengkaji keluarga bila keluarga merupakan focus perawatan.
Intervensi keperawatan mempertinggi stimulasi (fokal, konstektual dan residual)
untuk meningkatkan adaptasi dari system keluarga (Roy 1983,hal 275). Perbaikan
dalam perluasan konsep keluarga lebih lanjut sangat diperlukan, tetapi terdapat
kongruensi dan aplikabilitas yang mendasar dari model ini keperawatan keluarga
karena itu teori adaptasi dari Roy. Padahal Roy mengatakan bahwa masalah
keperawatan melibatkan mekanisme koping yang tidak efektif, yang
menyebabkan respon yang tidak efektif, merusak integritas individu tersebut.
Gagasan ini dapat diperluas hingga keunit keluarga dimana pola koping keluarga
yang tidak efektif menimbulkan masalah-masalah yang berhubungan dengan
fungsi keluarga (Mc Cubbin dan Figley, 1983). Masalah teori ini menekankan
promosi kesehatan dan pentingnya membantu klien dalam menipulasi lingkungan
mereka, kedua gagasan tersebut memiliki arti yang penting daam kesehatan.

e. Model Sistem dari Betty Neuman


Neuman mengembangkan teori model sistem penerapan sistem pada asuhan
keperawatan dinamis dan terbuka. Difokuskan pada definisi masalah keperawatan
dan permasalahan dan pemahaman system, yaitu : fisiologis, psikologis, social
kultural, spiritual dan perkembangan. Peran perawat di fokuskan pada membantu
pencegahan primer, sekunder, dan tersier.

17
Pada publikasi Neuman tahun 1970-an tentang model sistemnya, ia tidak
membahas keluarga. Dalam komplikasi akhir dari bab tentang model ini, disunting
oleh Neuman (1982) model tersebut diperluas yang berhubungan dengan keluarga
sehingga penerima asuhan keperawatan termasuk keluarga. Dua bab dari naskah
yang terakhir ini menerapkan model dari Neuman untuk system keluarga (Reed,
1982) dan terapi keluarga (Goldblum-Graff dan Greff, 1982). Dalam bab ini
keluarga diuraikan sebagai target yang tepat baik untuk pegkajian dan intervensi
perimer, sekunder dan tersier. Proses keperawatan digunakan sebagai penghubung
antara teori keluarga dan praaktik. Keperawatan (Faw Cett, 1984). Belakangan ini
Mischke-Berkey dkk (1989) dengan tekun mengadaptasi model dari Neuman
untuk digunakan dalam pengkajian dan intervensi keluarga. Model dari Neuma
karena konsep keluarga telah diidentifikasi dan diterapkan, tampak agak
bermanfaat untuk membimbing praktik keperawatan keluarga.

f. Model Konseptual Perawatan Diri dari Orem.


Orem memandang keluarga bukan sebagai klien tetapi memandang bahwa
keluaga adalah sarana memandirikan seseorang dalam pemeliharaan fungsi
kesehatan. Peran perawat membantu keluarga untuk mampu melakukan perawatan
diri sndiri (mandiri). Teori orem tentang perawatan diri, kurangnya perawatan
dari, system perawatan berorientasi pada individu. individu (klien) dianggap
sebagai penerimaan asuhan keperawatan yang utama. Keluarga dipandang sebagai
factor syarat dasar bagi anggota keluarga (klien) atau sebagai kontek utama di
mana individu berfungsi. Perawat juga membantu memberi perawatan yang tidak
mandiri (anggota keluarga dewasa yang merawat individu yang tidak mandiri) dan
dalam melaksanakan tugas ini mereka diaggap sebagai individu dari pada keluarga
atau subsistem keluarga (Orem, 1983).

Orem tidak mengungkapkan bagaimana konsep teori keluarga dapat di


gabungkan ke dalam model praktik perawatan tersebut. Tadyah 1985, akan tetapi,
melaksanakan tugas untuk menguraikan bagaimana struktur, fungsi dan
perkembangan keluarga dapat diartikulasika dengan model dari Orem. Karena unit
analisis membedakan antara dua teori tersebut, artikulasi yang diuraikan Tadych
tersebut bersifat pelengkap meskipun filosofi perawatan diri cukup relevan dengan
keperawatan keluarga, konsep saat ini dari Orem tidak memberikan konsep
18
mendasar untuk bekerja dengan keluarga sebagai klien. Chin,1985. mengatakan
bahwa satu alasan mengapa terdapat kekurangan dari kemampuan penerapan
model dari orem pada keluarga sebagai sebuah unit adalah bahwa syarat-syarat
perawatan diri bagi keluarga berbeda dengan untuk individu. Hal ini tentunya
merupakan suatu kemajuan dalam upaya untuk menggunakan syarat-syarat
perawatan diri yang berorientasi pada individu dari Orem untuk mengkaji
keluarga. Upaya-upaya selanjutnya seperti ini sangat diperlukan, seingga teori
Orem akan lebih bermanfaat untuk beerja dengan keluarga sebagai klien.

g. Marlyn Friedman

Model struktural fungsional oleh Marlyn Friedman menguraikan struktur


keluarga dalam acara keluarga tersebut diatur 4 dimensi dasar konsep
pertimbangan: yaitu struktur peran, sistem nilai, pola komunikasi, dan struktur
kekuatan. Fungsi keluarga menurut Friedman adalah hasil dari struktur keluarga
tersebut memenuhi kebutuhan anggota keluarga yang di mana fungsi keluarga
terdiri dari :

 Fungsi afektif (the effective function)

 Fungsi sosialisasi dan tempat bersosialisasi (sosialization dan Social


placement function.

 Fungsi reproduksi (the reproduktif function)

 Fungsi ekonomi (the Economic function)

 Fungsi perawatan atau pemeliharaan kesehatan (the health care function)

Model struktural fungsional Friedman dipilih sebagai panduan untuk proses


keperawatan keluarga Karena model ini memfasilitasi analisis interaksi interaksi di
antara anggota keluarga dan interaksi keluarga dengan komunitas seperti sistem
perawatan dan pendidikan.

2. Konsep Self Care Dorothea Orem

Model konsep keperawatan menurut dorothea orem yang dikenal dengan


model self care. Pandangan teori orem dalam tatanan pelayanan keperawatan
19
ditunjukkan kepada kebutuhan individu dalam melakukan tindakan keperawatan
mandiri serta mengatur dalam kebutuhannya.

a. Tujuan Keperawatan Keluarga Menurut Orem’s

 Menolong klien dalam hal ini keluarga untuk keperawatan mandiri secara
terapeutik
 Menolong klien bergerak kearah tidakan-tidakan asuhan mandiri
 Membantu anggota keluarga untuk merawat anggota keluarganya yang
mengalami gangguan secara kompeten.
Penerapan Model Orem’s Pada Praktek Keperawatan Keluarga/Komunitas
 Aspek interpersonal : hubungan didalam kelurga
 Aspek sosial : hubungan keluarga dengan masyarakat disekitarnya
 Aspek prosedural : melatih ketrampilan dasar keluarga sehingga mampu
mengantisipasi perubahan yang terjadi
 Aspek teknis : mengajarkan kepada keluarga tentang tehnik dasar yang
dilakukan di rumah, misalnya melakukan tindakan kompres secara benar.

Dalam konsep praktik keperawatan orem mengembangkan 3 bentuk teori


self care, diantaranya:

1) Perawatan diri (self care)

o Self care

Self care merupakan aktivitas dan inisiatif dari individu serta dilaksanakan
oleh individu itu sendiri dalam memenuhi serta mempertahankan kehidupan
serta kesejahteraan.

o Self care agency


Self care agency merupakan suatu kemampuan individu Dalam melakukan
perawatan diri sendiri yang dapat dipengaruhi oleh usia perkembangan sosio
kultur, kesehatan dan lain-lain

2) Self care deficit


 System bantuan secara penuh (wholly Compensatory System)

20
Suatu system keperawatan dengan memberikan bantuan secara total
kepada pasien dikarenakan ketidakmampuan pasien dalam memenuhi
tindakan perawatan secara mandiri yang memerlukan bantuan dalam
pergerakan, pengontrolan dan ambulasi serta adanya menipulasi
gerakan, serta dala pemenuhan kebutuhan sehari-hari.

 Sistem bantuan sebagian (Partially Compensatory System)

Bantuan pemberian perawatan diri secara sebagian saja dan


ditujuakan kepada pasien yang memerlukan bantuan secara minimal
seperti pada pasien yang pasca operasi laparatomi dimana pasien
mempunyai kemampuan seperti cuci tangan, gosok gigi, cuci muka
akan tetapi butuh pertolongan dalam ambulasi dan melakukan
perawatan luka yang dilakukan oleh perawat.

o Sistem suportif dan edukatif

Sistem suportif dan edukasi bantuan yang diberikan kepada pasien


yang membutuhkan dukungan pendidikan dengan harapan pasien akan
mampu memerlukan perawatan secara mandiri .

3) Teori Nursing Sistem

Dibentuk ketika perawat menggunakan kemampuan mereka untuk


menetapkan, merancang dan memberi perawatan pada klien, baik individu,
maupun kelompok melalui berbagai aksi. Teori ini membahas bagaimana
kebutuhan perawatan diri klien dapat dipenuhi oleh perawat, klien, atau
keduanya.

b. Kekurangan dan kelebihan teori keperawatan Orem


Kelebihan dari teori Orem adalah teori ini mendorong pasien untuk
memunculkan potensinya yang terganggu karena kondisinya yang sakit. Perawat
lebih memandirikan pasienuntuk melakukan self care atau pemenuhan
kebutuhannya sendiri tanpa ketergantungankepada orang lain, perawat lebih
memberikan motivasi kepada pasien. Sehingga pasien bisalebih mandiri dan
mengerti tentang pentingnya melakukan perawatan diri, untuk mencapaikesehatan

21
yang optimal. Teori ini merupakan aplikasinya untuk pelaksanaan
praktekkeperawatan sebagai pekerja klinik baru. Konsep self-care, nursing system
dan self-caredeficit mudah dipahami oleh mahasiswa keperawatan dan dapat
dikembangkan dengan ilmu pengetahuan dan penelitian (Liya Andriyanti, 2017).
Sedangkan kekurangan dari teori keperawatan orem ini adalah teori
memandang bahwakesehatan itu bersifat statis padahal kesehatan individu itu
lebih bersifat dinamis dan sering berubah. Pada teori ini juga terlihat
menempatkan pasien dalam sistem mencakup kapasitasindividu untuk gerakan
fisik. Ketika seseorang sakit maka kemampuannya untuk memenuhikebutuhan
diri sendiri akan berkurang sehingga harus dibantu untuk pemenuhan
tersebut.Tetapi dalam teori Orem ini menekankan untuk individu melakukan
pemenuhankebutuhannya sendiri dengan tanpa kebergantungan terhadap orang
lain, sehingga membuatsuplai pemenuhan kebutuhan pasien tidak optimal dan
bisa menghambat penyembuhan pasien (Liya Andriyanti, 2017).Sumber:
Andriyanti, Liya.(2017).

22
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Ruang lingkup praktik keperawatan dibagi menjadi 5 diantaranya ada upaya
prepentif, promotif, kuratif, rehabilitatif dan resosialisasi. Model keperawatan
menguraikan situasi yang terjadi dalam lingkungan atau stressor yang mengakibatkan
seseorang berupaya menciptakan perubahan yang adaptif dengan menggunakan
sumber-sumber yang tersedia, model keperawatan juga memperjelas kespesifikan area
fenomena Ilmu Keperawatan yang melibatkan empat konsep yaitu manusia sebagai
pribadi yang utuh dan unik, konsep kedua adalah lingkungan yang bukan hanya
merupakan sumber awal masalah tapi juga merupakan sumber pendukung bagi
individu, ketiga adalah konsep kesehatan yang memperjelas tentang kisaran sehat
sakit yang hanya dapat terputus ketika seseorang meninggal, konsep keempat adalah
keperawatan di mana sebagai komponen penting dalam perannya sebagai faktor
penentu pulihnya atau meningkatnya keseimbangan kehidupan seseorang.
Konsep model keperawatan keluarga dibagi menjadi beberapa bagian diantaranya
; model konsep imogene m king ini merupakan teori sistem dan interaksi, model
Dorothy e. Johnson mengembangkan sistem tingkah laku, model konsep Roger
merupakan model proses kehidupan, model konsep keperawatan sister Calista Roy
merupakan model konsep adaptasi, model sistem dari Betty Newman
mengembangkan teori sistem penerapan pada asuhan keperawatan dinamis dan
terbuka, model konseptual orems yang merupakan konseptual keperawatan diri, dan
ada marlyn friedman merupakan model struktural fungsional yang merupakan
menguraikan struktur keluarga dalam acara keluarga.
Konsep sel self care Dorothy orems, merupakan teori dalam tatanan pelayanan
keperawatan yang ditunjukkan kepada kebutuhan individu dalam melakukan tindakan
keperawatan mandiri serta mengatur dalam kebutuhannya. Dalam konsep praktik
keperawatan orem mengembangkan tiga bentuk teori self Care di antaranya perawatan
diri self care , dan self care agency. Kemudian orem menjelaskan self care deficit

23
dibagi menjadi sistem bantuan secara penuh, sistem secara sebagian dan sistem
suportif dan edukatif.

B. Saran
Penulis harapkan peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian yang lebih dari
peneliti sebelumnya

24
DAFTAR PUSTAKA
https://pdfcoffee.com/makalah-ruang-lingkup-keluarga--pdf-free.html
https://www.ndondon.net/2020/10/contoh-kata-pengantar-yang-baik-cara-membuat-nya.html?
m=1
Basford, Lynn dan oliver slevin. 2006. Teori Dan Praktik Keperawatan, EGC, Jakarta.

Friedman, Marilyn M. 1998. keperawatan keluarga. Edisi 3. EGC. Jakarta.

Geoger, Julia B.1990. Nursing Theories. Appleton and Lange.

https://id.scribd.com/presentation/456134894/Teori-dan-model-konseptual-keperawatan-
keluarga
https://slideplayer.info/slide/12047970/
Stanhope, Marcia dan Jeanette Lancaster. 1997. Perawatan kesehatan Masyarakat, Jilid 1,
Bandung.

Sudihsrto. 2005. Asuhan Keperawatan Keluarga dengan Pendekatan Keperawatan


Transkultural. Jakarta: EGC
www. Google, co, id.

Padila.(2015) Keperawatan Keluarga dilengkapi aplikasi kasus askep keluarga terapi herbal
dan terapi modalitas. Yogyakarta Nuha Medika.

Gusti Salvari (2015) Asuhan Keperawatan Keluarga. Jakarta.Trans infomedia

Andarmoyo Sulistyo (2012) Keperawatan Keluarga .Yogyakarta. Graha ilmu

SOAL

25
1. Konsep keperawatan “Self Care” dikembangkan oleh?
A. Dorothea Orem
B. Imogene King
C. Rogers
D. Betty Neuman
E. Marylin Friedman

2. Pada tahun berapa Konsep keperawatan Orem pertama kali dipublikasikan?


A. 1956
B. 1957
C. 1958
D. 1959
E. 1960

3. Orem mengembangkan teori self care melalui 3 macam yaitu?


A. Self Care, self care deficit, nursing system
B. Care agency, wholly, system nursing
C. Party compensatory, care agency, mainupulatif
D. Self care, manipulatif, system nursing
E. Self care, agency, party compensatory

4. Fokus utama model konseptual menurut Dorothea Orem adalah?


A. Salah satu bentuk pelayanan kesehatan yang bersifat holistik dan komprehensif.
B. Kemampuan seseorang untuk merawat dirinya sendiri secara mandiri sehingga
tercapai kamapuan untuk mempertahankan kesehatan dan kesejahteraannya.
C. Suatu property atau atribut yang lengkap diberikan untuk orang orang yang telah di
didik dan dilatih.
D. Suatu situasi dimna abyara perawat/klien melakukan perawatan atau tindakan.
E. Memberikan dan memelihara lingkungan yang mendukung dalam membantu self
care

5. Dimana Orem bekerjasama dengan beberapa anggota fakultas dari universitas?


A. Australia
B. Jerman
C. Belanda
D. Jepang
E. Amerika

6. Pada edisi berapa Orem memberikan penekanan yang lebih besar terhadap anak-anak,
kelompok dan masyarakat?
A. Pertama
B. Kedua
C. Ketiga
26
D. Keempat
E. Kelima

7. Apa yang di maksud dengan Attachment/Affiliative menurut Dorothy E. Johnson?


A. Pendekatan dengan orang lain (rasa nyaman)
B. Bantuan dan perhatian orang lain
C. Perlindungan dan pertahanan
D. Intake dan faktor sosial budaya
E. Ekskresi produk sisa

8. Yang bukan termasuk empat model adaptasi menurut Sister Callista Roy adalah?
A. Fisiologis
B. Konsep diri
C. Fungsi peran
D. Interdependen
E. Dependency

9. Siapa yang mengembangkan teori system dan interaksi?


A. Dorothy E. Johnson
B. Imogene King
C. Rogers
D. Sister Callista Roy
E. Orem

10. Apa yang di maksud dengan Defendency menurut Dorothy E. Johnson?


A. Intake dan faktor sosial budaya
B. Perlindungan dan perhatian
C. Pendekatan dengan orang lain
D. Bantuan dan perhatian orang lain
E. Ketergantungan

11. Tujuan perawat adalah untuk mempertahankan dan mempertinggi tingkah laku adaptif dan
untuk merubah tingkah laku yang tidak efektif menjadi adaptif, pertanyaan tersebut
dikemukakan oleh?
A. Neuman
B. Rogers
C. Roy
D. Johnson
E. Orem

12. Peran perawat difokuskan pada membantu pencegahan primer, sekunder, dan tersier,
pernyataan tersebut dikemukakan oleh?

27
A. Rogers
B. Imogene King
C. Orem
D. Sister callista Roy
E. Betty neuman

13. Menggunakan kemampuan mereka untuk menetapkan merancang dan memberikan


perawatan kepada klien baik individu maupun kelompok melalui berbagai aksi.
Termasuk kedalam teori ?

a. Teori sebagian
b. Teori edukatif
c. Teori nursing system
d. Teori keperawatan
e. Teori pedoman

14. Bantuan yang diberikan kepada pasien yang membutuhkan dukungan pendidikan
dengan harapan pasien akan mampu memerlukan perawatan secara mandiri.
Termasuk pengertian dari ?

a. Sistem bantuan
b. Sistem sebagian
c. Sistem suportif dan edukatif
d. Sistem pengembangan
e. Sistem bagus

15. Mengebangkan teori adaptasi ,termasuk teori model menurut ?


a. Roger
b. Orrem
c. Roy
d. King
e. Neuman

16. Yang ditujukan mengcegah terjadinya penyakit dan gangguan terhadap kesehatan
individu, kelurga, kelompok, dan masyarakat. Merupakan upaya ?
28
a. Upaya promotif
b. Upaya preventif
c. Upaya kuratif
d. Upaya rehabilitative
e. Upaya resosiatif

17. Berikut upaya kuratif ditunjukan untuk merawat dan mengobati anggota keluarga,
kelompok, masyarakat yang menderita penyakit atau masalah kesehatan, melalui
kegiatan.kecuali…
a. Perawatan orang sakit di rumah ( home nursing )
b. Perawatan orang sakit sebagai tindak lanjut perawatan dari puskesmas dan
rumah sakit
c. Perawatan ibunhamil dengan kondisi patologis di rumah ,ibu bersalin dan
nifas
d. Perawtan payudara
e. Imunisasi massal terhadap terhadap bayi, balita serta ibu hamil

18. Upaya resosilatatif adalah ?


a. Upaya pemulihan kesehatan bagi penderita yang dirawat dirumah, maupun
terhadap kelompok”tertentu
b. Upaya mengembalikan individu, keluarga dan kelompok khusus ke
dalam pergaulan masyarakat
c. Ditujukan untuk merawat dan mengobati anggota”keluarga, kelompok dan
masyarakat yang menderita penyakit atau masalah kesehatan
d. Ditujukan untuk menvegah terjadinya penyakit
e. Untuk meningkatkan kesehatan

19. Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan
beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah satu atap dalam
keadaan saling ketergantungan menurut ?
a. Nasrul effendi, 1997
b. Departemen kesehatan RI. 1988

29
c. Dorothy E. Jhonson
d. Meleis 1985
e. Mc cubbin dan figley, 1983

20. Persepsi diri, tumbuh kembang, dan body image termasuk pengertian dari?
a. Sistem interpersonal
b. Sistem social
c. Sistem personal
d. Sistem budaya
e. Sistem agama

21. Bapak Yusuf tinggal dengan istrinya Ibu Mega dan 3 anak perempuannya yang
berusia15 th, 17 th, dan 19 thn. Keliarga tersebut merupakan keluarga sejahtera dab
bahagia. Berikut ini salah satu pertanyaan yang berhubungan dengan keluarga
sejahtera adalah kecuali?
a. Dibentuk berdasarkan perkawinan yang sah
b. Mampu memenuhi kebutuhan hidup spiritual dan material yang layak
c. Bertakwa kepada TYME
d. Salah satu anggota keluarga memiliki gangguan jiwa
e. Memiliki hubungan yang saama, selaras, seimbang, antar anggota

22. Tn. A mengalami stroke dan sudah dalam tahap rehabilitasi. Keluarga Tn. A dalam
memenuhi kebutuhannya sehari-hari Tn. A mengalami lumpuh pada kakinya sehingga
menjadi bad rest total. Ny. C istri dari Tn. A selalu menyuapi, membantu Tn. A
mandi, ganti pakaian, dan kebutuhan lainnya. Sesuai dengan teori Orem, maka
keluarga Tn. A termasuk dalam kategori…
a. Bantuan sepenuhnya
b. Bantuan sebagian
c. Mandiri
d. Tidak perlu bantuan
e. Tidak ada bantuan

30
23. Di rumah keluarga Tn. F, perawat melakukan intervensi kepada Tn. F yang sedang
mengalami penyakit TBC dengan memberi pendidikan kesehatan mengenai
pentingnya ventilasi rumah Tn. F harus selalu terbuka pada pagi dan siang hari agar
kuman TBC dapat mati. Pada hari sebelumnya, perawat tersebut mengajarkan batuk
efektif pada Tn. F . intervensi yang dilakukan perawat tersebut menurut teori Florence
merupakan tindakan…
a. Modifukasi lingkungan
b. Penyembuhan pasien
c. Efektivitas ventilasi
d. Peningkatan kesehatan pasien
e. Adaptasi lingkungan

24. Ketika perawat K melakukan pengkajian pada keluarga Bapak M ditemukan bahwa
anak N berusia 8 bulan mengalami diare. Menurut data objektif dari perawat yaitu
lantai rumah tampak kotor, anak dibiarkan main diatas lantai yang kotor, serta
personal ygie dari ibu F sangat buruk. Ibu F jarang melakukan cuci tangan ketika
akan menyiapkan susu ataupun makanan untuk anaknya.
Intervemsi keperawatan apakah yang tepat untuk keluarga Bapak B menurut teori
Pecapaian Tujuan King ?

1. Latihan fisik pada anak N


2. Manajemen laktasi
3. Membantu keluarga dalam merubah kebiasaan prilaku keluarga menjadi
prilaku hidup sehat dan bersih
4. Pembentukan mekanisme koping dalam keluarga
5. Pemberian nutrisi yang cukup untuk keluarga

25. Tn. D dan Ny.S mengalami keretakan hubungan semenjak keduanya terlalu fokus
pada urusan karir masing-masing. Aikibatnya mereka lalai dalam pengasuhan putra
mereka dan sering memperdebatkan kewajiban mereka dalam hal pengasuhan anak.
Masalah tersebut mambuat mereka kini menjadi jarang berkomunikasi. Aspek dari
model Neuman mengalami gangguan adalah?
a. Rekonstitusi

31
b. Garis pertahanan fleksibel
c. Multidimensi
d. Psikologis
e. Struktur dasar

SOAL PRESENTASI

1. Seubutkan 4 Dimensi menurut Roger?(pertanyaan Gina dijawab oleh Anggi D)


Jawab:
1. Sumber energi, 2. Keterbukaan, 3. Keteraturan dan perorganisasian, 4. Dimensionalitas
manusia digunakan untuk menentukan prinsip mengenai bagaimana berkembang. Yang
ke empat dimensi tersebut tujuannya untuk meningkatkan pengetahuan tentang teori
model keperawatan serta dapat mengaplikasikan dalam praktik keperawatan

32
2. Didalam metode bantuan perawatan membantu klien menggunakan sistem 5 metode
yaitu? 1. Acting atau melakukn sesuatu untuk klien, 2. Mengajarkan klien, 3.
Mengarahkan klien, 4 mensuport klien, 5. Menyediakan lingkungan untuk klien agar
dapat tumbuh dan berkembang (pertanyaan Dinda dijawab oleh Laura)

Jawab :

Acting dengan cara menghibur klien, mengajarkan dengan cara contoh: tata cara cuci
tangan yang benar, mengarahkan contoh mengarahkan cara hidup sehat itu seperti apa,
mensupport dengan cara mendukung pasien agar tidak banyak mengeluh, menyediakan
lingkungan yang baik itu contoh: kalau di ruangan inap di rs dilarang merokok

3. Contoh sistem personal, interpersonal dan sosial yang saling berbungan dengan yang lain
(pertanyaan Mila p. dijawab oleh M.Galih)

Jawab :

Contoh nya di dalam satu keluarga pasti salah seorang dari mereka tidak bisa berdiri
sendiri tanpa bantuan keluarga yang lain maka dari itu Imogene king mengemukakan
konsep kerja nya meliputi adanya sistem personal, interoersonal dan sosial yang saling
berhubungan dengan yang lain

33

Anda mungkin juga menyukai