Disusun oleh:
Kelompok 3
Fanny Rachmawati (P17320119412)
Gustya Tamansyah (P17320119413)
Hasanatusyifa A. (P17320119414)
Hasna Humaira S.P. (P17320119415)
Kiki Widyasari (P17320119416)
Alhamdulillah hirobbil aalamiin, segala puji bagi Allah swt Tuhan semesta alam atas
segala karunia nikmat-Nya sehingga penyusun dapat menyusun makalah ini dengan sebaik-ba
iknya. Makalah yang berjudul “Aplikasi Konsep Model Adaptasi Callista Roy dalam
Keperawatan Keluarga” disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Keperawatan
Keluarga.
Dalam penyusunan makalah, penyusun melibatkan berbagai pihak. Oleh karena itu, p
enyusun mengucapkan terima kasih atas segala dukungan yang diberikan untuk menyelesaika
n makalah ini, terutama kepada Dosen Pembimbing Bapak Drs. Supriadi, S.Kp., M.Kep.,
Sp.Kom dalam membimbing kami membuat makalah ini. Meski telah disusun secara maksim
al oleh penyusun, akan tetapi penyusun sebagai manusia biasa sangat menyadari bahwa maka
lah ini sangat banyak kekurangannya dan masih jauh dari kata sempurna.
Karena hal tersebut penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangu
n dari para pembaca. Besar harapan penyusun makalah ini dapat bermanfaat untuk menamba
h pengetahuan bagi pembaca dan dapat digunakan sebagai salah satu pedoman dalam proses
pembelajaran.
Demikian yang dapat penyusun sampaikan, semoga para pembaca dapat mengambil
manfaat dan pelajaran dari makalah ini.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan.......................................................................................................1
BABI II KONSEP TEORI.......................................................................................................3
2.1 Konsep Keluarga.......................................................................................................3
2.1.1 Definisi Keluarga.............................................................................................3
2.1.2 Struktur Keluarga............................................................................................3
2.1.3 Tahap Perkembangan......................................................................................7
2.1.4 Fungsi Keluarga..............................................................................................8
2.1.5 Peran Keluarga di Bidang Kesehatan..............................................................9
2.2. Konsep Model Adaptasi Sister Callista Roy..........................................................12
2.2.1 Pengertian Model Keperawatan Adaptasi Roy.............................................12
2.2.2 Asumsi Dasar Model Adaptasi Roy..............................................................16
2.2.3 Komponen Sistem dalam Model Adaptasi Roy............................................16
2.2.4 Konsep Keperawatan dengan Model Adaptasi Roy......................................16
BAB III PEMBAHASAN.......................................................................................................23
3.1 Hubungan Komponen Dasar dalam Model Adaptasi Keperawatan........................23
3.2 Aplikasi Teori Adaptasi Roy dalam Keperawatan Keluarga..................................25
BAB IV PENUTUP.................................................................................................................38
4.1 Kesimpulan.............................................................................................................38
4.2 Saran........................................................................................................................44
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................62
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Keperawatan sebagai suatu profesi yang secara keilmuan mempunyai body
of knowledge yang jelas dan sebagai profesional dalam memberikan pelayanan
keperawatan kepada klien. Berawal adanya paradigma keperawatan dijadikan
dasar pembentukan model konseptual akhirnya memunculkan teori-teori
keperawatan oleh tokoh keperawatan. Seiring berjalannya waktu, teori
keperawatan berkembang dan diterapkan di tatanan klinik, penelitian, dan
pendidikan. Ada berbagai jenis model konseptual keperawatan berdasarkan
pandangan ahli dalam bidang keperawatan, salah satunya adalah konseptual
model adaptasi dari Sister Callista Roy.
Teori adaptasi menurut Roy merupakan salah satu teori tentang bagaimana
menerapkan asuhan keperawatan yang berfokus pada kemampuan adaptasi klien.
Teori ini mudah diaplikasikan salah satunya pada asuhan keperawatan keluarga.
Keluarga merupakan terdiri dari dua atau lebih anggota keluarga yang di mana
terbentuk karena ikatan pernikahan dan tinggal dalam satu atap rumah. Alasan
mengapa keluarga sebagai target sasaran pada keperawatan ialah keluarga sebagai
unit utama masyarakat dan lembaga yang menyangkut kehidupan masyarakat.
Seperti yang sudah disebutkan bahwa dalam keluarga terdiri dari gabungan
individu. Roy dalam teorinya menjelaskan individu mampu meningkatkan
kesehatannya dengan mempertahankan perilaku adaptif dan menghilangkan
perilaku maladaptif.
Dalam teorinya memiliki empat macam elemen esensial dalam adaptasi
keperawatan yaitu manusia, lingkungan, kesehatan, dan keperawatan. Model
adaptasi Roy menguraikan bahwa bagaimana individu mampu meningkatkan
kesehatannya dengan cara mempertahankan perilaku secara adaptif karena
menurut Roy, manusia adalah makhluk holistik yang memiliki sistem adaptif
yang selalu beradaptasi. Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk
membuat makalah dengan judul Aplikasi Model Adaptasi Callista Roy dalam
keperawatan keluarga yang mana memberikan kesempatan dan peluang bagi
penyusun untuk memperdalami ilmu pengetahuan yang lebih jauh kembali.
1.1 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, adapun rumusan masalah yang
ditentukan oleh penyusun sebagai berikut.
1. Apa saja konsep keluarga?
2. Bagaimana konsep model adaptasi Sister Callista Roy?
3. Bagaimana hubungan komponen dasar dalam model adaptasi keperawatan?
4. Bagaimana aplikasi teori adaptasi roy dalam keperawatan keluarga?
KONSEP TEORI
Keluarga adalah dua atau lebih dari dua individu yang tergabung
karena hubungan darah, hubungan perkawinan dan mereka hidup dalam
satu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan di dalam perannya
masing-masing menciptakan serta mempertahankan kebudayaan (Friedman,
2010).
Keluarga adalah suatu sistem sosial yang berisi dua atau lebih orang
yang hidup bersama yang mempunyai hubungan darah, perkawinan atau
adopsi, tinggal bersama dan saling menguntungkan, mempunyai tujuan
bersama, mempunyai generasi penerus, saling pengertian, dan saling
menyayangi (Achjar, 2010).
Keluarga merupakan unit terkecil dalam masyarakat. Keluarga
didefinsikan dengan istilah kekerabatan di mana individu bersatu dalam
suatu ikatan perkawinan dengan menjadi orang tua. Dalam arti luas anggota
keluarga merupakan mereka yang memiliki hubungan personal dan timbal
balik dalam menjalankan kewajiban dan memberi dukungan yang
disebabkan oleh kelahiran, adopsi, maupun perkawinan (Stuart, 2014).
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan oleh penyusun
bahwa keluarga merupakan dua atau lebih dari dua individu dalam satu
rumah atau seatap dengan ikatan suatu pernikahan, mempunyai hubungan
darah, berinteraksi satu sama lain baik dalam keluarga maupun di
lingkungan sekitar.
1. Struktur Komunikasi
Komunikasi dalam keluarga dikatakan berfungsi apabila dilakukan
secara jujur, terbuka, melibatkan emosi, konflik selesai, dan ada hierarki
kekuatan. Komunikasi keluarga bagi pengirim yakin mengemukakan
pesan secara jelas dan berkualitas, serta meminta dan menerima umpan
balik. Penerima pesan mendengarkan pesn, memberikanumpan balik,
dan valid.
2. Struktur Peran
Serangkaian perilaku yang diharapkan sesuai posisi sosial yang
diberikan. Jadi, pada struktur peran bisa bersifat formal atau informal.
Posisi atau status adalah posisi individu dalam masyarakat misal status
sebagai istri/ suami.
3. Struktur Kekuatan
Kemampuan dari individu untuk mengontrol, memengaruhi, atau
mengubah perilaku orang lain. Hak (legitimate power), ditiru (referent
power), keahlian (exper power), hadiah (reward power), paksa (coercive
power), dan efektif power.
4. Struktur Nilai dan Norma
a) Nilai suatu sistem, sikap, kepercayaan yang secara sadar atau tidak
dapat mempersatukan annggota keluarga.
b) Norma, pola perilaku yang baik menurut masyarakat berdasarkan
sistem nilai dalam keluarga.
c) Budaya, kumpulan daripada perilaku yang dapat dipelajari, dibagi dan
ditularkan dengan tujuan untuk menyelesaikan masalah.
Adapun struktur keluarga lainnya dikutip dari (Lesmono, 2018) di
antaranya:
a. Patrilineal: keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah
dalam beberapa generasi, di mana hubungan itu disusun melalui jalur
ayah.
b. Matrilineal: keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah
dalam beberapa generasi di mana hubungan itu disusun melalui jalur
garis ibu.
c. Matrilokal: sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah
ibu
d. Patrilokal: sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah
suami.
e. Keluarga kawinan: hubungan suami istri sebagai dasar bagi pembinaan
keluarga, dan beberapa sanak saudara yang menjadi bagian keluarga
karena adanya hubungan dengan suami atau istri.
2.1.3 Tahap Perkembangan Keluarga
Meskipun setiap keluarga melalui tahapan perkembangannya
secara unik, namun secara umum seluruh keluarga mengikuti pola yang
sama (Rodgers cit Friedman, 1998). Berikut tahap perkembangan
keluarga.
1. Pasangan Baru (keluarga baru)
Keluarga baru dimulai saat masing-masing individu laki-laki dan
perempuan membentuk keluarga melalui perkawinan yang sah dan
meninggalkan (psikologis) keluarga masing-masing:
a. Membina hubungan intim yang memuaskan.
b. Membina hubungan dengan keluarga lain, teman, kelompok sosial.
c. Mendiskusikan rencana memiliki anak.
2. Keluarga Child-bearing (kelahiran anak pertama)
Keluarga yang menantikan kelahiran, dimulai dari kehamilan samapi
kelahiran anak pertama dan berlanjut damapi anak pertama berusia 30
bulan:
a. Persiapan menjadi orang tua.
b. Adaptasi dengan perubahan anggota keluarga, peran, interaksi,
hubungan sexual dankegiatan keluarga.
c. Mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan pasangan.
3. Keluarga dengan Anak Pra-sekolah
Tahap ini dimulai saat kelahiran anak pertama (2,5 bulan) dan berakhir
saat anak berusia 5 tahun:
a. Memenuhi kebutuhan anggota keluarga, seperti kebutuhan tempat
tinggal, privasi danrasa aman.
b. Membantu anak untuk bersosialisasi.
c. Beradaptasi dengan anak yang baru lahir, sementara kebutuhan
anak yang lain jugaharus terpenuhi.
d. Mempertahankan hubungan yang sehat, baik di dalam maupun di
luar keluarga (keluarga lain dan lingkungan sekitar).
e. Pembagian waktu untuk individu, pasangan dan anak (tahap yang
paling repot).
f. Pembagian tanggung jawab anggota keluarga.
g. Kegiatan dan waktu untuk stimulasi tumbuh dan kembang anak.
4. Keluarga dengan Anak Sekolah
Tahap ini dimulai saat anak masuk sekolah pada usia enam tahun dan
berakhir pada usia 12 tahun. Umumnya keluarga sudah mencapai
jumlah anggota keluargamaksimal, sehingga keluarga sangat sibuk:
a. Membantu sosialisasi anak: tetangga, sekolah dan lingkungan.
b. Mempertahankan keintiman pasangan.
c. Memenuhi kebutuhan dan biaya kehidupan yang semakin
meningkat, termasuk kebutuhan untuk meningkatkan kesehatan
anggota keluarga.
5. Keluarga dengan Anak Remaja
Dimulai pada saat anak pertama berusia 13 tahun dan biasanya
berakhir sampai 6-7 tahun kemudian, yaitu pada saat anak
meninggalkan rumah orang tuanya. Tujuan keluarga ini adalah
melepas anak remaja dan memberi tanggung jawab serta
kebebasanyang lebih besar untuk mempersiapkan diri menjadi lebih
dewasa:
a. Memberikan kebebasan yang seimbang dengan tanggung jawab,
mengingat remajasudah bertambah dewasa dan meningkat
otonominya.
b. Mempertahankan hubungan yang intim dalam keluarga.
c. Mempertahankan komunikasi terbuka antara anak dan orang tua.
Hindari perdebatan, kecurigaan, dan permusuhan.
d. Perubahan sistem peran dan peraturan untuk tumbuh kembang
keluarga.
6. Keluarga dengan Anak Dewasa (pelepasan)
Tahap ini dimulai pada saat anak pertama meninggalkan rumah dan
berakhir pada saat anak terakhir meninggalkan rumah. Lamanya tahap
ini tergantung dari jumlah anak dalam keluarga, atau jika ada anak
yang belum berkeluarga dan tetap tinggal Bersama orang tua:
a. Memperluas keluarga inti menjadi keluarga besar.
b. Mempertahankan keintiman pasangan.
c. Membantu orang tua suami/istri yang sedang sakit dan memasuki
masa tuad.
d. Membantu anak untuk mandiri di masyarakat.
e. Penataan kembali peran dan kegiatan rumah tangga.
7. Keluarga Usia Pertengahan
Tahap ini dimulai pada saat anak yang terakhir meninggalkan rumah
dan berakhir saat pensiun atau salah satu pasangan meninggal.
a. Mempertahankan kesehatan.
b. Mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan teman
sebaya dan anak-anak.
c. Meningkatkan keakraban pasangan.
8. Keluarga Usia Lanjut
Tahap terakhir perkembangan keluarga ini dimulai pada saat salah satu
pasangan pensiun, berlanjut saat salah satu pasangan meninggal
sampai keduanya meninggal:
a. Mempertahankan suasana rumah yang menyenangkan.
b. Adaptasi dengan peruabahan kehilangan pasangan, teman,
kekuatan fisik dan pendapatan. Mempertahankan keakraban suami
istri dan saling merawat.
c. Mempertahankan hubungan dengan anak dan sosial masyarakat.
d. Melakukan life review (merenungkan hidupnya).
BAB III
PEMBAHASAN
Keperawatan
Input
Interaksi
Respon
Lingkungan inefektif
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Keluarga merupakan unit terkecil suatu masyarakat. Dikatakan keluarga
apabila satu atau dua orang lebih dalam satu atap rumah yang diikat oleh
pernikahan. Alasan keluarga sebagai unit pelayanan keperawatan keluarga
sebagai suatu kelompok yang dapat menimbulkan, mencegah, mengabaikan atau
memperbaiki masalah-masalah kesehatan dalam kelompok.
Salah satu teori model konseptual yaitu Sister Callista Roy dengan teorinya
model adaptasi. Roy dalam teorinya menjelaskan individu mampu meningkatkan
kesehatannya dengan mempertahankan perilaku adaptif dan menghilangkan
perilaku maladaptive. Menurut Roy manusia adalah makhluk holistik yang
memiliki sistem adaptif yang selalu beradaptasi. Dalam konsepnya terdiri empat
elemen yaitu manusia, lingkungan, keperawatan, sehat-sakit.
Aplikasi Teori Adaptasi Roy Dalam Keperawatan Keluarga, Dalam karya
awal Roy (1976), keluarga dipandang sebagai ruang lingkup individu. Kemudian
Roy dan Roberts (1981) mengubah penjabaran konsep keluarga sebagai (konteks)
ini menjadi “keluarga sebagai suatu sistem adaptif yang seperti individu,
memiliki input, kendali interna dan proses umpan balik, dan output” (Whall &
Fawcett, 1991a, hlm. 23).
4.2 Saran
Dalam pembuatan makalah ini tentunya perlu tinjauan lebih jaubkembali
untuk lebih paham bila mengaplikasikan teori konseptual model adaptasi oleh
Sister Callista Roy.
DAFTAR PUSTAKA
Hairani, Indri, dkk. (2017). Konsep dan Model Keperawatan Ssister Callista Roy.
Diakses pada 15 Agustus 2021, dari
https://id.scribd.com/document/374147836/Makalah-Teori-Calista-Roy
Komala Ratna. (2013). Tugas Perkembangan Keluarga Di Setiap Tahap
Perkembangan. Diakses pada tanggal 15 Agustus 2021, dari
https://www.academia.edu/37094331/Tugas_Perkembangan_Keluarga_
Di_Setiap_Tahap_Perkembangan.
Lesmono, Siska. (2017). Konsep Dasar Keluarga Keperawatan Keluarga. Diakses
pada 14 Agustus 2-021, dari KONSEP DASAR KELUARGA
Keperawatan Keluarga. - ppt download (slideplayer.info)
Sormin, Firman. (2021). Konsep Keluarga.
https://www.academia.edu/41777883/KONSEP_KELUARGA_kel.
Diakses pada tanggal 15 Agustus 2021