Anda di halaman 1dari 7

KERANGKA KERJA

MILIO UNTUK
PENCEGAHAN
KELOMPOK 5

1. NURMALIA R. MANTU
2. JEISTIKA GIASI

3. SILVANA PANIGORO
4. DEBY LESTIANI RAHMAT

5. SRI YURNANINGSIH BELENETI

6. YUSDIANTO POBELA

7. MOH. IQBAL MOHI


1. ASAL MUASAL KERANGKA KERJA MILIO

• Kerangka milio untuk pencegahan (1976) memberikan pelengkap HBM dan mekanisme untuk mengarahkan perhatian dari
hulu dan menguji peluang untuk intervensi keperawatan pada tingkat populasi.
• Nancy Milio menguraikan enam preposisi yang menghubungkan kemampuan individu untuk meningkatkan perilaku sehat
pada kemampuan masyarakat menyediakan pilihan yang dapat diakses dan secara sosial meneguhkan pilihan untuk pilihan
yang sehat
• Milio menggunakan preposisi ini untuk menggerakkan fokus perhatian hulu dengan menentang gagasan bahwa penentu
utama untuk pilihan perilaku tidak sehat adalah kurangnya pengetahuan. Ia mengatakan bahwa pemerintah dan kebijakan
institusi menetapkan bebagai pilihan kesehatan, sehingga keperawatan kesehatan komunitas perlu menguji tingkat
kesehatan komunitas dan berusaha untuk mempengaruhi kesehatan komunitas melalu kebijakan masyarakat. Berbagai
pilihan kesehatan yanhg tersedia sangat penting dalam membentuk status kesehatan masyarakat secara keseluruhan.
• Milio percaya bahwa pembuatan kebijakan tingkat nasional adalah cara terbaik untuk mempengaruhi secara baik kesehatan
kebanyakan orang Amerika dari pda mengkonsentrasikan upaya pada menyampaikan informasi dalam upaya untuk
mengubah pola perilaku individu.
2. KERANGKA KERJA MILIO UNTUK
PENCEGAHAN
• Milio (1976) mengusulkan bahwa defisit kesehatan seringkali hasil dari ketidakseimbangan antara
kebutuhan kesehatan populasi dan sumber daya mempertahankan kesehatan. Ia menyatakan bahwa penyakit
dihubungkan dengan kelebihan ( misalnya obesitas dan alkoholisme) menindas masyarakat yang makmur
dan bahwa penyakit dihasilkan dari ketidakcukupan atau tidak aman makanan, tempat tinggal, dan air
menyebabkan kesakitan orang miskin.
• Milio (1976) mfengutip kenyataan sosial ekonomi yang menghalangi banyak orang Amerika dari lingkungan
yang mempertahankan kesehatan.
• Sumber daya pribadi dan sosial mempengaruhi rentang promosi kesehatan atau pilihan yang merusak
kesehatan tersedia untuk sumber individu.
• Sumber daya personal, termasuk kesadaran individu, pengetahuan, dan kepercayaan dari keluarga dan
teman-teman individu.
• Milio (1976) menentang asumsi pendidikan kesehatan bahwa pengetahuan perilaku yang
menghasilkan kesehatan menyiratkan suatu tindakan dalam kesesuaiannya dengan
pengetahuannya tersebut.
• Pilihan yang mempromosikan kesehatan harus lebih siap tersedia dan lebih murah daripada
pilihan yang merusak kesehatan bagi individu untuk meningkatkan kesehatan bagi masyarakat.
Kerangka milio dapat memungkinkan perawat untuk membingkai kembali pandangan ini
dengan memahami permainan sejarah dari kekuatan sosial yang telah membatasi pilihan yang
tersedia bagi pihak yang terlibat.
3. KETERKAITAN KERANGKA KERJA MILIO DAN
KOMUNITAS
• Melalui ruang lingkup yang lebih luas, model Milio menyediakan arahan untuk intervensi
keperawatan dalam berbagai tingkatan.
• Asuhan keperawatan kesehatan komunitas menggunakan model Milio ini dapat digunakan dalam
asuhan keperawatan kelompok/agregat atau asuhan keperawatan komunitas, misalnya klien TB
Paru dengan mengidentifikasi kemampuan pemenuhan nutrisi, lingkungan dalam dan luar rumah
sehingga dapat mencegah penularan TB Paru serta kemampuan mengakses pelayanan kesehatan
untuk pengobatan TB Paru hingga tuntas. Ners/ perawat juga harus mengkaji sistem dukungan
yang tersedia didalam keluarga dan tetangga di sekitar rumah klien. Perlu menganalisa dampak
dari masalah TB klien terhadap kemampuan menjalankan tugas dan kemungkinan dilakukan
pemutusan hubungan kerja karena kekhawatiran masyarakat akan tertular TB.
Akibat lanjut juga perlu dianalisis dampak terhadap ekonomi keluarga karena kepala keluarga
tidak lagi menjalankan tugasnya mencari nafkah. Pemukiman yang padat dan rumah yang kurang
ventilasi serta kesadaran individu penerita TB untuk berobat teratur dapat menghambat pilihan
sehat pada populasi tersebut baik agregat TB atau agregat yang beresiko TB.
Masalah ini perlu diintervensi secara menyeluruh lintas program dan lintas sektor, baik melalui
program bantuan perbaikan lingkungan sehat bekerjasama dengan lintas sektor serta edukasi
pada masyarakat/ institusi terkait TB dan penularannya agar yang menderita TB tidak di PHK.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai