Kelas 1A
Anggota :
OKTOBER 2022
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan
inayah-Nya. Sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Paradigma
Keperawatan Dalam Perspektif Islam” dengan tepat waktu.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas kuliah pada mata
kuliah Falsafah Ilmu Keperawatan. Makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
dan pengetahuan bagi para pembaca maupun penulis.
Kami ucapkan terima kasih kepada Ibu Irma Nurbaeti selaku dosen yang telah memberikan
tugas pada mata kuliah ini. Sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai
dengan mata kuliah yang kami pelajari. Kami juga mengucapkan terimakasih kepada semua
pihak yang telah berkontribusi pada penulisan makalah ini sehingga dapat terselesaikan.
Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa masih terdapat banyak kekurangan dalam makalah
ini. Oleh karena itu kami mengharapkan segala bentuk kritik dan saran yang membangun dari
para pembaca.
7 November 2022
Tim Penulis
i
Daftar Isi
Kata Pengantar.....................................................................................................................................i
Daftar Isi..............................................................................................................................................ii
BAB I....................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN............................................................................................................................1
I. 1. Latar Belakang.................................................................................................................1
I. 2. Tujuan..............................................................................................................................1
I. 3. Batasan Masalah..............................................................................................................1
BAB II..................................................................................................................................................3
PEMBAHASAN...............................................................................................................................3
II. 1. Macam-macam Teori Keperawatan...........................................................................3
II. 2. Teori Callista Roy........................................................................................................4
BAB III...............................................................................................................................................12
PENUTUP......................................................................................................................................12
Daftar Pustaka...................................................................................................................................13
ii
BAB I
PENDAHULUAN
I. 1. Latar Belakang
Teori adalah pandangan sistematis terhadap suatu gejala atau fenomena yang
ada dengan menghubungkan fenomena tersebut dengan konsep yang digunakan untuk
menganalisa, mejelaskan dan membayangkan suatu kejadian. Sedangkan teori
keperawatan sendiri adalah suatu pedoman ataupun pandangan yang diterapkan dalam
keperawatan baik untuk praktek maupun untuk pendidikannya. Teori keperawatan
pun dibagi menjadi menjadi beberapa bagian yaitu Meta Theory, Grand Theory,
Middle Range Theory, dan Practice Theory/ Micro Range Theory.
Diantara empat teori keperawatan tersebut memiliki perbedaannya tersendiri.
Meta Theory adalah teori dengan level tertinggi dan dijelaskan dengan previx meta,
teori ini juga bersifat sangat abstrak dan tidak mudah di uji coba. Grand theory
merupakan teori yang memiliki cakupan luas, kurang abstrak dibanding model
konseptual tetapi tersusun atas konsep-konsep umum yang relatif abstrak dan
hubungannya tidak dapat di uji secara empiris, tetapi memiliki dasar perkembangan
yang spesifik. Middle range theory masih bersifat cukup spesifik untuk memberikan
petunjuk riset dan praktik, yang digunakan untuk menghubungkan hipotesis-hipotesis
dan menghubungkan grand abstract sebelumnya. Dan yang terakhir Practice theory
adalah teori yang sudah dapat diaplikasikan langsung atau dipraktekkan dengan
pasien atau dapat diuji secara empiris. Teori ini bersifat spesifik dan dapat dipakai
untuk menentukan tindakan keperawatan tertentu sebagai SOP.
Dalam proses keperawatan teori keperawatan sangat penting diterapkan dalam
memberikan asuhan keperawatan pada klien. Adapun teori keperawatan yang akan
dibahas adalah teori Callista Roy. Callista Roy adalah seorang perawat, guru, dan ahli
teori agama yang lahir di Los Angeles. Teori Calista Roy yang dikenal juga dengan
model adaptasi Calista Roy merupakan model keperawatan yang menguraikan
bagaimana individu mampu meningkatkan kesehatan dengan cara mempertahankan
perilaku adaptif serta mampu merubah perilaku yang inadaptif. Ada empat unsur
dalam teori Callista Roy yaitu manusi, keperawatan, konsep sehat dan konsep
lingkungan. Adapun metode yang digunakan dalam teori Callista Roy adalah metode
deskriptif, dimana teori Callista Roy mendeskripsikan suatu keadaan secara obyektif
1
dan memusatkan perhatian pada objek tertentu. Teori Callista Roy efektif dalam
mengajarkan klien untuk beradaptasi baik adaptasi prilaku maupun fisiologi.
I. 2. Tujuan
Adapun tujuan yang akan kami capai dalam pembuatan makalah ini adalah sebagai
berikut :
Untuk mempelajari dan memperdalam pengetahuan tentang teori keprawatan,
terutama teori Callista Roy.
Mengetahui secara lengkap bagaimana konsep teori Callista Roy
Memaparkan konsep teori Callista Roy
I. 3. Batasan Masalah
Agar makalah ini lebih terarah, terfokus, dan tidak meluas, kami membatasi
permasalahan yang dibahas dalam makalah ini. Makalah ini membatasi penjelasan
yang mencakup :
1. Macam-macam teori keperawatan
2. Teori keperawatan Callista Roy
3. Konsep teori Callista Roy
2
BAB II
PEMBAHASAN
II. 1. Macam-macam Teori Keperawatan
Teori keperawatan adalah kumpulan pengetahuan yang terorganisir
untuk mendefinisikan apa itu keperawatan, apa yang perawat lakukan dan
mengapa perawat melakukannya. Adapun beberapa teori keperawatan yang
ada diantaranya adalah sebagai berikut
3
menghubungkannya dengan praktik keperawatan. Contohnya yaitu “Science
of Unitary Human Being” Martha Rogers; “Health as Expanding
Consciousness” Margaret Newman; “Theory of Human Becoming” Rosemarie
Rizzo Parse. (Fawcett 1995 dalam Sell dan Kalofissudis, 2004).
Grand theory ini menegaskan fokus global dengan board perspective
dari praktik keperawatan dan pandangan keperawatan yang berbeda terhadap
sebuah fenomena keperawatan.
4
II. 2. Teori Callista Roy
Keperawatan menurut teori Roy adalah disiplin ilmu bidang
humanistik yang memberikan penekanan pada kemampuan seseorang untuk
mengatasi masalahnya. Peran perawat dalam hal ini mempasilitasi potensi
klien untuk beradaptasi dalam menghadapi perubahan kebutuhan dasarnya.
5
mengembangkan teorinya. Selanjutnya, teori keperawatan Callista Roy
diperkenalkan pada tahun 1968 dan dikenal dengan RAM (Roy Adaptation
Model). Callista Roy diakui sebagai legenda hidup oleh American Academy of
Nursing pada tahun 2007. Saat itu, Callista Roy memegang posisi professor
dan ahli teori di School of Nursing di Boston College (Risnah & Irwan, 2021).
6
Callista Roy mendefinisikan sehat sebagai suatu kontinum dari
meninggal sampai tingkatan tertinggi sehat. Callista Roy menegaskan
bahwa sehat aadalah suatu keadaan dan proses dalam upaya menjadikan
dirinya terintegrasi secara keseluruhan, baik fisik, psikologis, dan sosial.
Integritas adaptasi individu dimanifestasikan dengan kemampuan
individu dalam mempertahankan pertumbuhan dan reproduksi.
Sedangkan, sakit merupakan kondisi ketidakmampuan individu untuk
beradaptasi terhadap rangsangan, baik yang berasal dari dalam maupun
luar individu (Rofii, 2021).
Konsep Lingkungan
Callista Roy menjelaskan lingkungan sebagai suatu kondisi yang berasal
dari internal maupun eksternal yang mempengaruhi perkembangan dari
perilaku seseorang dan kelompok. Lingkungan internal berupa proses
psikologis dalam tubuh individu (seperti pengalaman, kemampuan
emosional, dan kepribadian) serta proses stressor biologis (sel maupun
molekul) yang berasal dari tubuh individu. Sedangkan, lingkungan
eksternal berupa fisik, kimiawi, ataupun psikologis yang diterima
individu dan dipersepsikan sebagai suatu ancaman (Rofii, 2021).
7
konseptualnya berasal dari konsep A.H Maslow untuk mengalih keyakinan
dan nilai dari manusia. Menurut Roy humanisme dalam keperawatn adalah
keyakinan terhadap kemampuan koping masyarakat yang dapat meningkatkan
derajat kesehatan (Suryanti,2017).
8
dan secara subjektif disampaikan oleh individu. Stimulus residual adalah
karakteristik/riwayat dari seseorang yang ada dan timbul releva dengan situasi
yang dihadapi tetapi sulit diukur secara objektif (Tomey & Alligood, 2006).
9
Sedangkan, stimulus residual yang mempengaruhi adalah pengalaman
masa lalu. Hal umum yang mempengaruhi stimulus antara lain, seperti
budaya (status sosial, ekonomi, etnik, sistem kepercayaan), keluarga,
tahap perkembangan (usia, pekerjaan, keturunan, dan faktor genetika),
mode adaptif integritas (fisiologis dan patologis, konsep diri, fungsi
peran, dan interdependensi), efektifitas kognator (persepsi, pengetahuan,
keahlian), dan pertimbangan lingkungan (pengobatan, penggunaan obat
tertentu, tembakau, dan alkohol) (Yuliati,2020).
Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan menurut teori Callista Roy merupakan suatu
hasil dari pengambilan keputusan setelah dilakukan observasi tingkah
laku klien terhadap lingkungan. Sebelum dilakukan penetapan diagnosa
keperawatan, semua data harus sudah terkumpul, diantaranya data
perilaku, yaitu data dari hasil pengamatan, pengukuran, dan laporan
subjektif serta data lain yang terdiri dari pernyataan mengenai stimulus
fokal, kontekstual, dan residual yang mempengaruhi data perilaku
tersebut. Setelah itu dibedakan menjadi dua, yaitu data yang termasuk
adaptasi positif dan masalah adaptasi (Yuliati, 2020).
Penetapan Tujuan Keperawatan
Callista Roy mengemukakan bahwa tujuan dari intevensi keperawatan
adalah untuk mempertahankan dan meningkatkan perilaku adaptif dan
mengubah perilaku mal adaptif menjadi adaptif. Penetapan tujuan dibagi
atas tujuan jangka panjang dan tujuan jangka pendek. Tujuan jangka
panjang, meliputi hidup, tumbuh, reproduksi, dan kekuasaan.
Sedangkan, tujuan jangka pendek, yaitu tercapainya tingkah laku yang
diharapkan setelah dilakukan manipulasi terhadap stimulus fokal,
stimulus kontekstual, dan stimulus residual (Yuliati, 2020).
Intervensi dan Implementasi
Callista Roy menjelaskan bahwa intervensi keperawatan memfokuskan
pada cara untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Intervensi
keperawatan meliputi manajemen terhadap stimulus yang
mempengaruhi perilaku dan mengubah atau memanipulasi stimulus
fokal, stimulus kontekstual, dan stimulus residual serta memfokuskan
10
pada koping individu sehingga seluruh stimulasi sesuai dengan
kemampuan individu untuk beradaptasi. Sedangkan, implementasi
adalah uraian yang lebih rinci dari intervensi keperawatan dan berisi
mengenai bagaimana tujuan keperawatan tercapai dalam memanajemen
stimulus yang ada (Yuliati, 2020).
Evaluasi
Callista Roy menjelaskan bahwa evaluasi merupakan penilaian efektif
terhadap intervensi keperawatan yang berhubungan dengan tingkah laku
pasien. Oleh karena itu, evaluasi menjadi refleksi dari tujuan
keperawatan yang telah ditetapkan sebelumnuya (Yuliati, 2020).
11
BAB III
PENUTUP
III. 1. Kesimpulan
Teori keperawatan merupakan suatu pedoman ataupun pandangan yang
diterapkan dalam keperawatan baik untuk praktek maupun untuk pendidikannya.
Teori keperawatan pun dibagi menjadi menjadi beberapa bagian yaitu Meta Theory,
Grand Theory, Middle Range Theory, dan Practice Theory/ Micro Range Theory.
Salah satu teori keperawatan adalah teori Callista Roy yang menggunakan
metode deskriptif dimana teori Callista Roy mendeskripsikan suatu keadaan secara
obyektif dan memusatkan perhatian pada objek tertentu. Callista Roy sendiri adalah
seorang perawat yang lahir di Los Angels. Teori Calista Roy yang dikenal juga
dengan model adaptasi Calista Roy yang menguraikan bagaimana individu mampu
meningkatkan kesehatan dengan cara mempertahankan perilaku adaptif serta
mampu merubah perilaku yang inadaptif.
Unsur-unsur dalam teori Callista Roy adalah manusia, keperawatan, konsep
sehat, dan konsep lingkungan. Tujuan keperawatan teori Callista Roy adalah untuk
mendorong adaptasi dalam empat mode adaptif dimana peran perawat adalah
memanipulasi rangsangan dengan menghilangkan, mengurangi, meningkatkan atau
mengubah rangsangan pasien.
Ciri khas dari teori Callista Roy adalah dimana Callista Roy mendefinisikan
tujuan keperawatan adalah meningkatkan respon adaptasi berhubungan dengan empat
mode respon adaptasi yaitu Kondisi seseorang, tingkat adaptasi seseorang, fokal, dan
Stimulus residual. Tahap pengkajian menurut teori Callista Roy adalah pengakajian
perilaku (Behavior), Pengkajian Stimulus, diagnosa keperawatan, Penetapan Tujuan
Keperawatan, Intervensi dan Implementasi dan yang terakhir adalah evaluasi.
Pengaplikasian atau penerapan teori Callista Roy adalah dimana Roy
memandang setiap manusia pasti mempunyai potensi untuk dapat beradaptasi
terhadap stimulus baik stimulus internal maupun eksternal dan kemampuan adaptasi
ini dapat dilihat dari berbagai tingkatan usia. konsep teori Roy di Rumah Sakit telah
12
banyak diterapkan namun sedikit sekali perawat yang mengetahui dan memahami
bahwa tindakan keperawatan tersebut telah sesuai. Oleh karena itu penting untuk
mengetahui konsep teori Callista Roy secara menyuluruh agar dapat diaplikasikan
dengan benar.
Daftar Pustaka
Suryanti. (2017). Aplikasi Model Konsep Keperawatan Calista Roy Pada Tn. N Post
OP Hernia Inguinalis Diruangan Safa RS. Kota Bengkulu Provinsi
Bengkulu. Journal of Nursing and Public Health.
https://jurnal.unived.ac.id/index.php/jnph/article/view/579/50. Diakses pada
sabtu, 5 November 2022 pukul 18.00 WIB.
Yeni Rustina. (2020). Tingkatan Teori Keperawatan.
https://ocw.ui.ac.id/pluginfile.php/8199/mod_resource/content/1/Tingkatan
%20Pengetahuan%20dan%20Teori%20Keperawatan.pdf. Diakses pada
sabtu, 05 November 2022 pukul 19.00 WIB.
Elon, Yunus. (2021). Teori dan Model Keperawatan. Medan : Yayasan Kita Menulis.
Rofiqoh, Z., Asmaningrum, N., & Wijaya, D. (2018). Hubungan Mode Adaptif
Konsep Diri Berbasis Teori Callista Roy dengan Kemampuan Interaksi
Sosial Anak Tunagrahita di SLB-C TPA Kabupaten Jember. Pustaka
Kesehatan, 6(2), 312. https://doi.org/10.19184/pk.v6i2.7777
Rosalinda, D. (2017). TEORI DAN MODEL KEPERAWATAN CALLISTA ROY
DAN JEAN WATSON.
Risnah, R., & Irwan, M. (2021). Falsafah Dan Teori Keperawatan Dalam Integrasi
Keilmuan. Gowa: Alauddin University Press.
Rofii, M. (2021). Teori dan Falsafah Keperawatan. Semarang: Universitas
Diponegoro.
Yuliati, Y. (2020). Teori Adaptasi Roy Dalam Perawatan Home Care. Jakarta:
Universitas Esa Unggul.
Pardede, J.A. (2018). Teori dan Model Adaptasi Sister Calista Roy: Pendekatan
Keperawatan. Jurnal Ilmiah Keperawatan. Vol 10 No 1.
https://scholar.google.com/scholar?q=related:N62U7FztO-
gJ:scholar.google.com/
13
&hl=id&as_sdt=0,5#d=gs_qabs&t=1667624588521&u=%23p
%3DZVhKpsr0yhcJ
Budiono, & Pertami, S. B. (2016). Konsep Dasar Keperawata.. Jakarta: Bumi
Medika.
Tomey, A. M., & Alligood, M. R. (2006). Nursing Theorists and Their Work (Six
editio). Missouri: Mosby Elsevier
14