Anda di halaman 1dari 17

KONSEP KEPERAWATAN MENURUT CALLISTA ROY

Disusun oleh : Kelompok 5

Kelas 1A

Anggota :

Khoirothunnisa Sancoko 11221040000005


Novi Setyawati 11221040000011
Salsa Sabrina Hakim 11221040000017
Siti Tengku Nurkholipah R.S. 11221040000023
Lintang Ambarwati 11221040000029
Salma Martia Tacim 11221040000035
Devina Dwi Rachmadiana 11221040000041
Rossy Almas Laudina 11221040000047
Mohamad Mahesa Noriega 11221040000054

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

OKTOBER 2022
Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan
inayah-Nya. Sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Paradigma
Keperawatan Dalam Perspektif Islam” dengan tepat waktu.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas kuliah pada mata
kuliah Falsafah Ilmu Keperawatan. Makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
dan pengetahuan bagi para pembaca maupun penulis.

Kami ucapkan terima kasih kepada Ibu Irma Nurbaeti selaku dosen yang telah memberikan
tugas pada mata kuliah ini. Sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai
dengan mata kuliah yang kami pelajari. Kami juga mengucapkan terimakasih kepada semua
pihak yang telah berkontribusi pada penulisan makalah ini sehingga dapat terselesaikan.

Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa masih terdapat banyak kekurangan dalam makalah
ini. Oleh karena itu kami mengharapkan segala bentuk kritik dan saran yang membangun dari
para pembaca.

7 November 2022

Tim Penulis

i
Daftar Isi

Kata Pengantar.....................................................................................................................................i
Daftar Isi..............................................................................................................................................ii
BAB I....................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN............................................................................................................................1
I. 1. Latar Belakang.................................................................................................................1
I. 2. Tujuan..............................................................................................................................1
I. 3. Batasan Masalah..............................................................................................................1
BAB II..................................................................................................................................................3
PEMBAHASAN...............................................................................................................................3
II. 1. Macam-macam Teori Keperawatan...........................................................................3
II. 2. Teori Callista Roy........................................................................................................4
BAB III...............................................................................................................................................12
PENUTUP......................................................................................................................................12
Daftar Pustaka...................................................................................................................................13

ii
BAB I
PENDAHULUAN
I. 1. Latar Belakang
Teori adalah pandangan sistematis terhadap suatu gejala atau fenomena yang
ada dengan menghubungkan fenomena tersebut dengan konsep yang digunakan untuk
menganalisa, mejelaskan dan membayangkan suatu kejadian. Sedangkan teori
keperawatan sendiri adalah suatu pedoman ataupun pandangan yang diterapkan dalam
keperawatan baik untuk praktek maupun untuk pendidikannya. Teori keperawatan
pun dibagi menjadi menjadi beberapa bagian yaitu Meta Theory, Grand Theory,
Middle Range Theory, dan Practice Theory/ Micro Range Theory.
Diantara empat teori keperawatan tersebut memiliki perbedaannya tersendiri.
Meta Theory adalah teori dengan level tertinggi dan dijelaskan dengan previx meta,
teori ini juga bersifat sangat abstrak dan tidak mudah di uji coba. Grand theory
merupakan teori yang memiliki cakupan luas, kurang abstrak dibanding model
konseptual tetapi tersusun atas konsep-konsep umum yang relatif abstrak dan
hubungannya tidak dapat di uji secara empiris, tetapi memiliki dasar perkembangan
yang spesifik. Middle range theory masih bersifat cukup spesifik untuk memberikan
petunjuk riset dan praktik, yang digunakan untuk menghubungkan hipotesis-hipotesis
dan menghubungkan grand abstract sebelumnya. Dan yang terakhir Practice theory
adalah teori yang sudah dapat diaplikasikan langsung atau dipraktekkan dengan
pasien atau dapat diuji secara empiris. Teori ini bersifat spesifik dan dapat dipakai
untuk menentukan tindakan keperawatan tertentu sebagai SOP.
Dalam proses keperawatan teori keperawatan sangat penting diterapkan dalam
memberikan asuhan keperawatan pada klien. Adapun teori keperawatan yang akan
dibahas adalah teori Callista Roy. Callista Roy adalah seorang perawat, guru, dan ahli
teori agama yang lahir di Los Angeles. Teori Calista Roy yang dikenal juga dengan
model adaptasi Calista Roy merupakan model keperawatan yang menguraikan
bagaimana individu mampu meningkatkan kesehatan dengan cara mempertahankan
perilaku adaptif serta mampu merubah perilaku yang inadaptif. Ada empat unsur
dalam teori Callista Roy yaitu manusi, keperawatan, konsep sehat dan konsep
lingkungan. Adapun metode yang digunakan dalam teori Callista Roy adalah metode
deskriptif, dimana teori Callista Roy mendeskripsikan suatu keadaan secara obyektif

1
dan memusatkan perhatian pada objek tertentu. Teori Callista Roy efektif dalam
mengajarkan klien untuk beradaptasi baik adaptasi prilaku maupun fisiologi.

I. 2. Tujuan
Adapun tujuan yang akan kami capai dalam pembuatan makalah ini adalah sebagai
berikut :
 Untuk mempelajari dan memperdalam pengetahuan tentang teori keprawatan,
terutama teori Callista Roy.
 Mengetahui secara lengkap bagaimana konsep teori Callista Roy
 Memaparkan konsep teori Callista Roy

I. 3. Batasan Masalah
Agar makalah ini lebih terarah, terfokus, dan tidak meluas, kami membatasi
permasalahan yang dibahas dalam makalah ini. Makalah ini membatasi penjelasan
yang mencakup :
1. Macam-macam teori keperawatan
2. Teori keperawatan Callista Roy
3. Konsep teori Callista Roy

2
BAB II
PEMBAHASAN
II. 1. Macam-macam Teori Keperawatan
Teori keperawatan adalah kumpulan pengetahuan yang terorganisir
untuk mendefinisikan apa itu keperawatan, apa yang perawat lakukan dan
mengapa perawat melakukannya. Adapun beberapa teori keperawatan yang
ada diantaranya adalah sebagai berikut

II. 1. 1. Meta Theory


Meta theory adalah teori dengan level tertinggi dan dijelaskan dengan
prefix meta, yang artinya perubahan pada posisi, pada level tertinggi, atau
“melebihi” dan merujuk pada body of knowledge tentang suatu bidang
pembelajaran seperti metamatematika (Krippendorf 1986 dalam Sell dan
Kalofissudis, 2004).

Gambar 1.1 Hubungan Meta Theory


Metaparadigma dalam keperawatan terdiri dari manusia (human),
lingkungan, kesehatan, dan keperawatan yang menjadi acuannya. Walaupun
meta theory sangat abstrak dan tidak mudah untuk diuji coba, meta theory
menyediakan arti, kalimat, dan situasi struktur interkoneksi, bahkan observasi
oleh perawat-perawat dalam skala global. Meta theory dapat dikritik, terbatas,
abstrak dan sangat sulit untuk diaplikasikan dalam praktik.

II. 1. 2. Grand Theory


Grand theory merupakan teori yang memiliki cakupan luas, kurang
abstrak dibanding model konseptual tetapi tersusun atas konsep-konsep umum
yang relatif abstrak dan hubungannya tidak dapat di uji secara empiris, tetapi
memiliki dasar perkembangan yang spesifik. Teori ini memiliki tujuan
mengatur beberapa informasi dan mengidentifikasi konsep penting dan

3
menghubungkannya dengan praktik keperawatan. Contohnya yaitu “Science
of Unitary Human Being” Martha Rogers; “Health as Expanding
Consciousness” Margaret Newman; “Theory of Human Becoming” Rosemarie
Rizzo Parse. (Fawcett 1995 dalam Sell dan Kalofissudis, 2004).
Grand theory ini menegaskan fokus global dengan board perspective
dari praktik keperawatan dan pandangan keperawatan yang berbeda terhadap
sebuah fenomena keperawatan.

II. 1. 3. Middle Range Theory


Middle range theory masih bersifat cukup spesifik untuk memberikan
petunjuk riset dan praktik, yang digunakan untuk menghubungkan hipotesis-
hipotesis dan menghubungkan grand abstract sebelumnya. Teori ini sangat
bermanfaat untuk perawat karena mudah diaplikasikan. Middle range theory
menurut Mc. Kenna h.p. (1997) memiliki 18 ciri-ciri, salah satunya yaitu
mudah diaplikasikan ke dalam praktik, dan bagian yang abstrak merupakan
hal ilmiah yang menarik.

II. 1. 4. Practice theory / Micro Range Theory


Practice theory adalah teori yang sudah dapat diaplikasikan langsung
atau dipraktekkan dengan pasien atau dapat diuji secara empiris. Teori ini
bersifat spesifik dan dapat dipakai untuk menentukan tindakan keperawatan
tertentu sebagai SOP. Mikro range theory sedikit lebih formal dan lebih
bersifat sementara dalam tingkat teori. Ini juga lebih bersifat membatasi
dalam waktu dan lingkup atau penerapannya. Bagaimanapun, pendekatan
micro range theory tidak dapat dinilai untuk peneliti dan praktisioner
sebagaiman mereka bekerja menggambarkan, mengorganisasi, dan menguji
ide – ide mereka.
Dickkhoff & James ( 1968 ) menyatakan practice theori diperlukan
dalam keperawatan karena keperawatan adalah suatu profesi dimana selalu
beorientasi kepada tindakan untuk mencapai tujuan.

4
II. 2. Teori Callista Roy
Keperawatan menurut teori Roy adalah disiplin ilmu bidang
humanistik yang memberikan penekanan pada kemampuan seseorang untuk
mengatasi masalahnya. Peran perawat dalam hal ini mempasilitasi potensi
klien untuk beradaptasi dalam menghadapi perubahan kebutuhan dasarnya.

II. 2. 1. Biografi Callista Roy

Gambar 1.2 Callista Roy


Sister Callista Roy adalah seorang perawat, guru, dan ahli teori agama
yang dilahirkan di Los Angeles, California, Amerika pada tanggal 14 Oktober
1939. Callista Roy tumbuh di lingkungan religius dengan latar belakang
katolik. Ibu dari Callista Roy merupakan seorang perawat dan berperan dalam
mengajar anaknya mengenai perawatan yang diperlukan oleh orang sakit serta
bagaimana seharusnya seorang perawat berperilaku altruistik dengan cara
sepenuhnya. Callista Roy bergabung dengan Kongregasi Suster-Suster San
José de Carondelet. Pada tahun 1963, Sister Callista Roy menamatkan
pendidikan keperawatan di Mount Saint Mary’s College di Los Angeles dan
menyelesaikan gelar masternya dalam keperawatan di University of California
pada tahun 1966. Selain itu, Callista Roy juga menyelesaikan gelar master
dalam bidang ilmu sosiologi di tahun 1973 dan menyelesaikan gelar doktornya
dalam ilmu sosiologi pada tahun 1977, gelar tersebut diperolehnya dari
University of California (Risnah & Irwan, 2021).
Callista Roy mengembangkan teori model konseptual keperawatan
setelah diberi tugas oleh gurunya, yaitu Dorothy E. Johnson ketika sedang
melaksanakan studi masternya pada bidang keperawatan. Saat bekerja sebagai
perawat anak, Callista Roy memperhatikan kemampuan anak-anak dalam
beradaptasi terhadap perubahan, baik secara fisik maupun psikologis. Callista
Roy mempergunakan hal tersebut sebagai dasar konseptual dalam

5
mengembangkan teorinya. Selanjutnya, teori keperawatan Callista Roy
diperkenalkan pada tahun 1968 dan dikenal dengan RAM (Roy Adaptation
Model). Callista Roy diakui sebagai legenda hidup oleh American Academy of
Nursing pada tahun 2007. Saat itu, Callista Roy memegang posisi professor
dan ahli teori di School of Nursing di Boston College (Risnah & Irwan, 2021).

II. 2. 2. Pengertian Teori Callista Roy


Teori Calista Roy yang dikenal dengan model adaptasi Calista Roy
merupakan model keperawatan yang menguraikan bagaimana individu
mampu meningkatkan kesehatan dengan cara mempertahankan perilaku
adaptif serta mampu merubah perilaku yang inadaptif. Penerapan teori ini
akan membantu seseorang beradaptasi terhadap perubahan kebutuhan
fisiologis, konsep diri, fungsi peran dan interdependensi selama sehat dan sakit
(Tomey & Alligood, 2007).

II. 2. 3. Unsur-unsur Teori Keperawatan Callista Roy


 Manusia
Callista Roy menjelaskan bahwa manusia merupakan sebuah sistem
adaptif. Sebagai sistem adaptif, manusia dapat digambarkan secara
holistik sebagai satu kesatuan yang mempunyai input, kontrol, output,
dan proses umpan balik. Proses kontrol merupakan suatu mekanisme
koping yang dimanifestasikan dengan cara-cara adaptasi. Manusia
secara lebih spesifik diartikan sebagai sebuah sistem adaptif dengan
aktivitas kognator dan regulator untuk mempertahankan adaptasi dalam
empat cara, yaitu: fungsi fisiologis, konsep diri, fungsi peran, dan
interdependensi (Rofii, 2021).
 Keperawatan
Callista Roy mengemukakan bahwa tujuan keperawatan adalah untuk
meningkatkan respon adaptasi yang berhubungan dengan empat mode
respon adaptasi. Perubahan internal dan eksternal serta stimulus input
tergantung dari kondisi koping individu. Tingkat adaptasi seseorang
ditentukan oleh stimulus fokal, kontekstual, dan residual (Rofii, 2021).
 Konsep Sehat

6
Callista Roy mendefinisikan sehat sebagai suatu kontinum dari
meninggal sampai tingkatan tertinggi sehat. Callista Roy menegaskan
bahwa sehat aadalah suatu keadaan dan proses dalam upaya menjadikan
dirinya terintegrasi secara keseluruhan, baik fisik, psikologis, dan sosial.
Integritas adaptasi individu dimanifestasikan dengan kemampuan
individu dalam mempertahankan pertumbuhan dan reproduksi.
Sedangkan, sakit merupakan kondisi ketidakmampuan individu untuk
beradaptasi terhadap rangsangan, baik yang berasal dari dalam maupun
luar individu (Rofii, 2021).
 Konsep Lingkungan
Callista Roy menjelaskan lingkungan sebagai suatu kondisi yang berasal
dari internal maupun eksternal yang mempengaruhi perkembangan dari
perilaku seseorang dan kelompok. Lingkungan internal berupa proses
psikologis dalam tubuh individu (seperti pengalaman, kemampuan
emosional, dan kepribadian) serta proses stressor biologis (sel maupun
molekul) yang berasal dari tubuh individu. Sedangkan, lingkungan
eksternal berupa fisik, kimiawi, ataupun psikologis yang diterima
individu dan dipersepsikan sebagai suatu ancaman (Rofii, 2021).

II. 2. 4. Konsep Teori Keperawatan Menurut Callista Roy


Salah satu konsep keperawatan yang pernah dibuat oleh callista roy
adalah Callista Roy Adaptation Theory atau teori adaptasi Callista Roy, teori
ini merupakan model keperawatan yang menguraikan bagaimana individiu
mampu meningkatkan Kesehatan dengan cara mempertahankan perilaku
adaptif serta mampu merubah perilaku yang inadaptif (Suryanti, 2018)

II. 2. 5. Konsep yang Berhubungan dengan Teori Keperawatan Callista


Roy
Konsep diri adalah salah satu mode adaptif berdasarkan teori Callista
Roy dan sangat penting bagi tunagrahita dengan defisiensi konsep diri untuk
mencapai keterampilan interaksi sosial yang baik (Zuhrotul Rofiqoh, Nurfika
Asmaningrum, Dodi Wijaya, 2018). Lazarus (1966) menyatakan bahwa
konsep Calista Roy menggabungkan teori adaptasi helson dengan definisi dan
pandangan terhadap manusia sebagai system yang adaptif. Selain konsep-
konsep tersebut Roy juga mengadaptasi nilai humanisme dalam model

7
konseptualnya berasal dari konsep A.H Maslow untuk mengalih keyakinan
dan nilai dari manusia. Menurut Roy humanisme dalam keperawatn adalah
keyakinan terhadap kemampuan koping masyarakat yang dapat meningkatkan
derajat kesehatan (Suryanti,2017).

II. 2. 6. Tujuan Teori Keperawatan Callista Roy


Teori Model Roy sebagai pilihan karena diharapkan dengan mengubah
stimulus menjadi adaptif (Moch Maftuchul Huda, 2022). Tujuan keperawatan
adalah untuk mendorong adaptasi dalam empat mode adaptif. Perawat juga
mempromosikan adaptasi untuk individu dan kelompok dalam empat mode
adaptif, sehingga berkontribusi terhadap kesehatan, kualitas hidup, dan
kematian dengan bermartabat dengan menilai perilaku dan faktor yang
memengaruhi kemampuan adaptif dan dengan intervensi untuk meningkatkan
interaksi lingkungan. Peran perawat dalam model adaptasi adalah
memanipulasi rangsangan dengan menghilangkan, mengurangi, meningkatkan
atau mengubah rangsangan pasien (Yunus Elon, 2021)
Menurut Angelo gonzalo kekuatan model adaptasi roy adalah
memandu perawat untuk menggunakan keterampilan observasi dan wawancara
dalam melakukan penilaian individual untuk setiap orang. Model adaptasi
Callista Roy menunjukkan pengaruh berbagai penyebab dalam situasi yang
merupakan kekuatan ketika berhadapan dengan manusia multifaced (Yunus
Elon, 2021).

II. 2. 7. Ciri Khas Teori Keperawatan Callista Roy


Roy mendefinisikan bahwa tujuan keperawatan adalah meningkatkan
respon adaptasi berhubungan dengan empat mode respon adaptasi. Perubahan
internal dan eksternal dan stimulus input tergantung dari kondisi koping
individu. Kondisi seseorang atau keadaan seseorang merupakan tingkat
adaptasi seseorang. Tingkat adaptasi seseorang akan ditentukan oleh stimulus
fokal, kontekstual, dan residual. Fokal adalah suatu respon yang diberikan
secara langsung terhadap ancaman/input yang masuk. Penggunaan fokal pada
umumnya tergantung tingkat perubahan yang berdampak terhadap seseorang.
Stimulus kontekstual adalah semua stimulus lainseseorang baik internal
maupun eksternal yang mempengaruhi situasi dan dapat diobservasi, diukur,

8
dan secara subjektif disampaikan oleh individu. Stimulus residual adalah
karakteristik/riwayat dari seseorang yang ada dan timbul releva dengan situasi
yang dihadapi tetapi sulit diukur secara objektif (Tomey & Alligood, 2006).

II. 2. 8. Tahap Pengkajian Konsep Teori Callista Roy


Teori Calista Roy (1983) secara spesifik menggambarkan keperawatan
sebagai ilmu dan praktik dari peningkatan adaptasi untuk meningkatkan
kesehatan sebagai tujuan untuk mempengaruhi kesehatan secara positif.
Keperawatan dianggap sebagai ilmu dan praktik meningkatkan adaptasi agar
individu dan kelompok dapat berfungsi secara holistik melalui aplikasi proses
keperawatan untuk mempengaruhi kesehatan secara positif. Model adaptasi
keperawatan menggambarkan lebih spesifik perkembangan ilmu keperawatan
dan praktik keperawatan yang berdasarkan ilmu keperawatan yang terdiri dari
tujuan keperawatan dan aktivitas keperawatan (Hartanti, 2014). Tujuan
keperawatan adalah meningkatkan respons adaptif individu dengan lingkungan
dengan menggunakan empat cara adaptasi yaitu : fungsi fisiologis, konsep diri,
fungsi peran, dan interdependensasi. Dorongan terhadap peningkatan integritas
adaptasi dan berkontribusi terhadap kesehatan manusia, kualitas hidup, dan
kematian dengan damai. Adapun pendapat Roy dan Andrews berpendapat
bahwa keperawatan sebagai ilmu dan praktik berperan dalam meningkatkan
adaptasi individu dan kelompok terhadap kesehatan sehingga sikap yang
muncul semakin positif. ( Budiono,2019)
 Pengkajian Perilaku (Behavior)
Menurut Model Adaptasi Roy, pengkajian perilaku adalah langkah
pertama dalam proses keperawatan. Perilaku itu dapat diamati, diukur,
dan dilaporkan secara subjektif oleh seseorang. Pengumpulan data dapat
dilakukan dengan cara penilaian, pengukuran, dan wawancara (Yuliati,
2020).
 Pengkajian Stimulus
Stimulus adalah sesuatu yang menimbulkan respon. Pengkajian stimulus
diarahkan pada stimulus fokal yang merupakan perubahan perilaku yang
dapat diobservasi. Stimulus kontekstual memiliki peran terhadap
penyebab terjadinya perilaku atau prespitasi oleh stimulus fokal.

9
Sedangkan, stimulus residual yang mempengaruhi adalah pengalaman
masa lalu. Hal umum yang mempengaruhi stimulus antara lain, seperti
budaya (status sosial, ekonomi, etnik, sistem kepercayaan), keluarga,
tahap perkembangan (usia, pekerjaan, keturunan, dan faktor genetika),
mode adaptif integritas (fisiologis dan patologis, konsep diri, fungsi
peran, dan interdependensi), efektifitas kognator (persepsi, pengetahuan,
keahlian), dan pertimbangan lingkungan (pengobatan, penggunaan obat
tertentu, tembakau, dan alkohol) (Yuliati,2020).
 Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan menurut teori Callista Roy merupakan suatu
hasil dari pengambilan keputusan setelah dilakukan observasi tingkah
laku klien terhadap lingkungan. Sebelum dilakukan penetapan diagnosa
keperawatan, semua data harus sudah terkumpul, diantaranya data
perilaku, yaitu data dari hasil pengamatan, pengukuran, dan laporan
subjektif serta data lain yang terdiri dari pernyataan mengenai stimulus
fokal, kontekstual, dan residual yang mempengaruhi data perilaku
tersebut. Setelah itu dibedakan menjadi dua, yaitu data yang termasuk
adaptasi positif dan masalah adaptasi (Yuliati, 2020).
 Penetapan Tujuan Keperawatan
Callista Roy mengemukakan bahwa tujuan dari intevensi keperawatan
adalah untuk mempertahankan dan meningkatkan perilaku adaptif dan
mengubah perilaku mal adaptif menjadi adaptif. Penetapan tujuan dibagi
atas tujuan jangka panjang dan tujuan jangka pendek. Tujuan jangka
panjang, meliputi hidup, tumbuh, reproduksi, dan kekuasaan.
Sedangkan, tujuan jangka pendek, yaitu tercapainya tingkah laku yang
diharapkan setelah dilakukan manipulasi terhadap stimulus fokal,
stimulus kontekstual, dan stimulus residual (Yuliati, 2020).
 Intervensi dan Implementasi
Callista Roy menjelaskan bahwa intervensi keperawatan memfokuskan
pada cara untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Intervensi
keperawatan meliputi manajemen terhadap stimulus yang
mempengaruhi perilaku dan mengubah atau memanipulasi stimulus
fokal, stimulus kontekstual, dan stimulus residual serta memfokuskan

10
pada koping individu sehingga seluruh stimulasi sesuai dengan
kemampuan individu untuk beradaptasi. Sedangkan, implementasi
adalah uraian yang lebih rinci dari intervensi keperawatan dan berisi
mengenai bagaimana tujuan keperawatan tercapai dalam memanajemen
stimulus yang ada (Yuliati, 2020).
 Evaluasi
Callista Roy menjelaskan bahwa evaluasi merupakan penilaian efektif
terhadap intervensi keperawatan yang berhubungan dengan tingkah laku
pasien. Oleh karena itu, evaluasi menjadi refleksi dari tujuan
keperawatan yang telah ditetapkan sebelumnuya (Yuliati, 2020).

II. 2. 9. Pengadaptasian atau Penerapan Konsep Keperawatan Callista


Roy
Model keperawatan Roy, dikenal dengan model “adaptasi” dimana
Roy memandang setiap manusia pasti mempunyai potensi untuk dapat
beradaptasi terhadap stimulus baik stimulus internal maupun eksternal dan
kemampuan adaptasi ini dapat dilihat dari berbagai tingkatan usia. Aplikasi
proses keperawatan menurut konsep teori Roy di Rumah Sakit telah banyak
diterapkan namun sedikit sekali perawat yang mengetahui dan memahami
bahwa tindakan keperawatan tersebut telah sesuai. Bahkan perawat
melaksanakan asuhan keperawatan tanpa menyadari sebagian tindakan yang
telah dilakukan pada klien adalah penerapan konsep teori Roy. teori Roy dapat
meningkatkan kesehatan pasien secara optimal baik jangka pendek maupun
jangka panjang. (Parpade, 2018)
Calista Roy merupakan model keperawatan yang menguraikan
bagaimana individu mampu meningkatkan kesehatan dengan cara
mempertahankan perilaku adaptif serta mampu merubah perilaku yang
inadaptif. teori Calista Roy dengan menggunakan metode deskriptif yaitu
suatu metode yang dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran
atau deskripsi tentang suatu keadaan secara obyektif dan memusatkan
perhatian pada objek tertentu. keefektifan dalam teori Calista Roy
mengajarkan klien untuk beradaptasi baik adaptasi prilaku maupun fisiologi,
(suryanti, 2018)

11
BAB III
PENUTUP
III. 1. Kesimpulan
Teori keperawatan merupakan suatu pedoman ataupun pandangan yang
diterapkan dalam keperawatan baik untuk praktek maupun untuk pendidikannya.
Teori keperawatan pun dibagi menjadi menjadi beberapa bagian yaitu Meta Theory,
Grand Theory, Middle Range Theory, dan Practice Theory/ Micro Range Theory.
Salah satu teori keperawatan adalah teori Callista Roy yang menggunakan
metode deskriptif dimana teori Callista Roy mendeskripsikan suatu keadaan secara
obyektif dan memusatkan perhatian pada objek tertentu. Callista Roy sendiri adalah
seorang perawat yang lahir di Los Angels. Teori Calista Roy yang dikenal juga
dengan model adaptasi Calista Roy yang menguraikan bagaimana individu mampu
meningkatkan kesehatan dengan cara mempertahankan perilaku adaptif serta
mampu merubah perilaku yang inadaptif.
Unsur-unsur dalam teori Callista Roy adalah manusia, keperawatan, konsep
sehat, dan konsep lingkungan. Tujuan keperawatan teori Callista Roy adalah untuk
mendorong adaptasi dalam empat mode adaptif dimana peran perawat adalah
memanipulasi rangsangan dengan menghilangkan, mengurangi, meningkatkan atau
mengubah rangsangan pasien.
Ciri khas dari teori Callista Roy adalah dimana Callista Roy mendefinisikan
tujuan keperawatan adalah meningkatkan respon adaptasi berhubungan dengan empat
mode respon adaptasi yaitu Kondisi seseorang, tingkat adaptasi seseorang, fokal, dan
Stimulus residual. Tahap pengkajian menurut teori Callista Roy adalah pengakajian
perilaku (Behavior), Pengkajian Stimulus, diagnosa keperawatan, Penetapan Tujuan
Keperawatan, Intervensi dan Implementasi dan yang terakhir adalah evaluasi.
Pengaplikasian atau penerapan teori Callista Roy adalah dimana Roy
memandang setiap manusia pasti mempunyai potensi untuk dapat beradaptasi
terhadap stimulus baik stimulus internal maupun eksternal dan kemampuan adaptasi
ini dapat dilihat dari berbagai tingkatan usia. konsep teori Roy di Rumah Sakit telah

12
banyak diterapkan namun sedikit sekali perawat yang mengetahui dan memahami
bahwa tindakan keperawatan tersebut telah sesuai. Oleh karena itu penting untuk
mengetahui konsep teori Callista Roy secara menyuluruh agar dapat diaplikasikan
dengan benar.

Daftar Pustaka
Suryanti. (2017). Aplikasi Model Konsep Keperawatan Calista Roy Pada Tn. N Post
OP Hernia Inguinalis Diruangan Safa RS. Kota Bengkulu Provinsi
Bengkulu. Journal of Nursing and Public Health.
https://jurnal.unived.ac.id/index.php/jnph/article/view/579/50. Diakses pada
sabtu, 5 November 2022 pukul 18.00 WIB.
Yeni Rustina. (2020). Tingkatan Teori Keperawatan.
https://ocw.ui.ac.id/pluginfile.php/8199/mod_resource/content/1/Tingkatan
%20Pengetahuan%20dan%20Teori%20Keperawatan.pdf. Diakses pada
sabtu, 05 November 2022 pukul 19.00 WIB.
Elon, Yunus. (2021). Teori dan Model Keperawatan. Medan : Yayasan Kita Menulis.
Rofiqoh, Z., Asmaningrum, N., & Wijaya, D. (2018). Hubungan Mode Adaptif
Konsep Diri Berbasis Teori Callista Roy dengan Kemampuan Interaksi
Sosial Anak Tunagrahita di SLB-C TPA Kabupaten Jember. Pustaka
Kesehatan, 6(2), 312. https://doi.org/10.19184/pk.v6i2.7777
Rosalinda, D. (2017). TEORI DAN MODEL KEPERAWATAN CALLISTA ROY
DAN JEAN WATSON.
Risnah, R., & Irwan, M. (2021). Falsafah Dan Teori Keperawatan Dalam Integrasi
Keilmuan. Gowa: Alauddin University Press.
Rofii, M. (2021). Teori dan Falsafah Keperawatan. Semarang: Universitas
Diponegoro.
Yuliati, Y. (2020). Teori Adaptasi Roy Dalam Perawatan Home Care. Jakarta:
Universitas Esa Unggul.
Pardede, J.A. (2018). Teori dan Model Adaptasi Sister Calista Roy: Pendekatan
Keperawatan. Jurnal Ilmiah Keperawatan. Vol 10 No 1.
https://scholar.google.com/scholar?q=related:N62U7FztO-
gJ:scholar.google.com/

13
&hl=id&as_sdt=0,5#d=gs_qabs&t=1667624588521&u=%23p
%3DZVhKpsr0yhcJ
Budiono, & Pertami, S. B. (2016). Konsep Dasar Keperawata.. Jakarta: Bumi
Medika.
Tomey, A. M., & Alligood, M. R. (2006). Nursing Theorists and Their Work (Six
editio). Missouri: Mosby Elsevier

14

Anda mungkin juga menyukai