Anda di halaman 1dari 3

1.

Penyebab menstruasi
Menstruasi dapat disebabkan oleh beberapa factor, yaitu:
 Faktor Hormon
Hormon-hormon yang memengaruhi terjadinya haid pada seorang wanita
yaitu:
 Follicle Stimulating Hormone (FSH)
 Estrogen yang dihasilkan oleh ovarium
 Luteinizing Hormone (LH) yang dihasilkan oleh hipofisis
 Progesteron yang dihasilkan oleh ovarium
 Faktor Enzim
Enzim hidrolitik yang terdapat dalam endometrium merusak sel yang berperan
dalam sintesis protein, yang mengganggu metabolisme sehingga
mengakibatkan regresi endometrium dan perdarahan.
 Faktor Vaskular
Saat fase proliferasi, terjadi pembentukan sistem vaskularisasi dalam lapisan
fungsional endometrium. Pada pertumbuhan endometrium ikut tumbuh pula
arten-arteri, vena-vena, dan hubungan diantara keduanya. Dengan regresi
endometrium, timbul statis dalam vena-vena serta saluran-saluran yang
menghubungkannya dengan arten, dan akhirnya terjadi nekrosis dan
perdarahan dengan pembentukan hematoma, baik dan arteri maupun vena
 Faktor Prostaglandin
Endometrium mengandung prostaglandin E2 dan 12. Dengan adanya
desintegrasi endometrium, prostaglandin terlepas dan menyebabkan kontraksi
miometrium sebagai suatu faktor untuk membatasi perdarahan pada haid.
 Berat badan
Berat badan dan perubahan berat badan memengaruhi fungsi menstruasi.
Penurunan berat badan akut dan sedang menyebabkan gangguan pada fungsi
ovarium, tergantung derajat tekanan pada ovarium dan lamanya penurunan
berat badan. Kondisi patologis seperti berat badan yang kurang kurus dan
anorexia nervosa yang menyebabkan penurunan berat badan yang berat dapat
menimbulkan amenorhea.
 Usia
Beberapa penelitian mengemukakan bahwa atict yang lebih muda, di
mengemuk bawah 25 tahun lebih besar kemungkinannya mendapat
amenorrhea.
 Aktivitas fisik
Tingkat aktivitas fisik yang sedang dan berat dapat membatasi fungsi
menstruasi. Atlet perempuan seperti pelari, senam balet memiliki resiko untuk
mengalami amenorhea, anovulasi. dan defek pada fase luteal. Aktivitas fisik
yang berat merangsang inhibisi Gonadotropin Releasing Hormon (GnRH) dan
aktivitas gonadotropin sehingga menurunkan level dari serum estrogen
 tress
Stres menyebabkan perubahan sistemik dalam tubuh, khususnya sistem
persarafan dalam hipotalamus melalui perubahan prolaktin atau opiate yang
dapat memengaruhi elevasi kortisol basal dan menurunkan hormon lutein
(LH) yang menyebabkan amenorrhea
2. gejala
 Premenstrual tension
Gejala ini berupa ketegangan emosional sebelum haid, seperti gangguan tidur,
mudah tersinggung, gelisah, sakit kepala.
 Mastadinia.
payudara dan Nyeri pada payudara dan pembesaran payudara sebelum
menstruasi.
 Mittelschmerz
Rasa nyeri saat ovulasi, akibat pecahnya folikel de Graff dapat juga disertai
dengan perdarahan/ bercak.
 Dismenorea
Rasa nyeri saat menstruasi yang berupa kram ringan pada bagian kemaluan
sampai terjadi gangguan dalam tugas sehari-hari.
3. Pencegahan
Adapun pencegahan untuk meredakan nyeri haid diantaranya
 Meminum air hangat
 Istirahat secukupnya
 Aktivitas sehat seperti olahraga
 Dan menjernihkan pikiran
4. Desminor
Dismenore atau nyeri menstruasi merupakan nyeri menusuk yang terasa di perut
bagian bawah dan paha, hal ini terjadi akibat ketidakseimbangan hormon progesteron
dalam darah sehingga mengakibatkan rasa nyeri timbul. Hampir seluruh perempuan
pernah merasakan gangguan pada saat menstruasi berupa nyeri menstruasi
(dysmenorrhea) dengan berbagai tingkatan, mulai dari yang sekedar pegal-pegal di
panggul dari sisi dalam hingga rasa nyeri yang luar biasa sakitnya. Umumnya nyeri
yang biasa terasa dibawah perut itu terjadi pada hari pertama dan kedua menstruasi.
Rasa nyeri akan berkurang setelah keluar darah yang cukup banyak.

Dismenorea dibagi menjadi dua, yaitu dismenorea primer dismenorea sekunder,


Berbagai upaya dalam bidang kesehatan yang dapat dilakukan untuk membantu
mengatasi masalah dismenore pada remaja baik melalui penatalaksanaan farmakologi
atau non farmakologi. Secara farmakologis, penatalaksanaan adalah dengan
pemberian obat-obat analgetik seperti golongan obat Nonsteroidal Antiinflammatory
Drugs (NSAID) dapat meredakan nyeri. Salah satu pengobatan non farmakologi
adalah dengan hipnoterap.

Dapus
Setyowati, F. Y. (2017). Gambaran Pola Menstruasi Pada Remaja Putri Di Kelompok
Latihan Pencak Silat Sma Negeri Di Wilayah Purwokerto (Doctoral dissertation,
Muhammadiyah University of Semarang). http://repository.unimus.ac.id/546/3/BAB
%20II.pdf diakses pada jumat 28 oktober 2022 pada pukul 19.23 WIB.
Adzkia M. , Imelda R.K, dan Feni .B. (2020). Hipnoterapi Untuk Menurunkan Nyeri
Dismenore : Tinjauan Pustaka. Real In Nursing Jurnal. 3(2). 115-122.
https://ojs.fdk.ac.id/index.php/Nursing/article/view/416/319. Diakses pada jumat 28
oktober 2022 pada pukul 19.27 WIB.

Anda mungkin juga menyukai