Kelas 1A
Anggota :
OKTOBER 2022
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan
inayah-Nya. Sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Paradigma
Keperawatan Dalam Perspektif Islam” dengan tepat waktu.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas kuliah pada mata
kuliah Falsafah Ilmu Keperawatan. Makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan dan
pengetahuan bagi para pembaca maupun penulis.
Kami ucapkan terima kasih kepada Ibu Irma Nurbaeti selaku dosen yang telah memberikan
tugas pada mata kuliah ini. Sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai
dengan mata kuliah yang kami pelajari. Kami juga mengucapkan terimakasih kepada semua
pihak yang telah berkontribusi pada penulisan makalah ini sehingga dapat terselesaikan.
Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa masih terdapat banyak kekurangan dalam makalah
ini. Oleh karena itu kami mengharapkan segala bentuk kritik dan saran yang membangun dari
para pembaca.
7 Oktober 2022,
Tim Penyusun.
1
Daftar Isi
Kata Pengantar 1
Daftar Isi 2
BAB I 3
PENDAHULUAN 3
I.1. Latar Belakang 3
I.2. Tujuan 3
I.3. Batasan Masalah 3
BAB II 4
PEMBAHASAN 4
II.1. Paradigma Keperawatan dalam Keperawatan Islam 4
II.2. Paradigma Kesehatan dalam Keperawatan Islami 5
II.3. Paradigma Manusia dalam Keperawatan Islami 7
II.4. Paradigma Lingkungan dalam Keperawatan Islami 9
BAB III 14
PENUTUP 14
III.1. Kesimpulan 14
Daftar Pustaka 15
2
BAB I
PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari, kita selalu mendengar beberapa pendapat
seseorang tentang keperawatan, namun banyak orang yang belum memahami
dengan sesungguhnya bagaimana keperawatan itu. Banyak orang yang
beranggapan bahwa perawat tidak terlalu penting, namun jika ditelaah apakah
semua orang tidak membutuhkan jasa seorang perawat. Padahal perawat
merupakan profesi atau pekerjaan yang cukup penting dan dibutuhkan. Oleh
karenanya pada makalah ini kami ingin membahas beberapa paradigma
keperawatan dari berbagai aspek.
I.2. Tujuan
Adapun tujuan yang ingin kami capai untuk pembuatan makalah ini
adalah sebagai berikut:
Agar makalah ini lebih terarah, terfokus, dan tidak meluas, kami
membatasi permasalahan yang dibahas dalam makalah ini. Makalah ini
membatasi penjelasan yang mencakup:
3
BAB II
PEMBAHASAN
II.1. Paradigma Keperawatan dalam Keperawatan Islam
II.1.1. Pengertian
Perawat merupakan salah satu profesi atau pekerjaan yang mulia,
dan sebagai perwujudan fungsi manusia sebagai khalifah dan hamba Allah
SWT dalam melaksanakan kemanusiaannya, menolong orang lain yang
memiliki masalah Kesehatan dan memenuhi kebutuhan dasarnya baik
aktual maupun potensial, dengan itu seseorang bisa mendapatkan banyak
pahala dari pekerjaan tersebut, karena seorang perawat pekerjaannya adalah
menolong orang. Islam Pun sudah mengajarkan atau memberikan arahan
tentang pelayanan Kesehatan dengan memberikan pelayanan atau asuhan
keperawatan yang komprehensif dengan berlandaskan dan berpedoman
kepada Al-Quran dan Hadist dengan cara pengkajian berdasarkan bukti
(evidence-based healthcare) agar dapat dipertanggungjawabkan
5
manusia agar selalu berusaha mendapatkan kebaikan dalam hal dunia,
ataupun dalam hal akhirat. Hal ini dibuktikan dengan firman Allah yaitu :
“Dan di antara mereka ada yang berdoa, “Ya Tuhan kami, berilah
kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan lindungilah kami
dari azab neraka.” (QS. Al Baqarah(2); 201).
Salah satu unsur kebaikan dunia adalah kesehatan. Oleh
karena itu, kita harus berusaha menjaga kesehatan yang ada, dan
mengembalikannya ketika kesehatan itu hilang. (Nurdin.(2012)).
Ajaran Islam diketahui memiliki keterkaitan dengan upaya
kesehatan baik individu maupun masyarakat, termasuk juga upaya untuk
menjaga keseimbangan determinan kesehatan. Sayangnya, saat ini Islam
seringkali diidentikkan dengan kemiskinan dan perilaku hidup yang kurang
sehat. Praktek-praktek pencegahan penyakit dan promosi kesehatan
dianggap lebih banyak lahir dari ilmu kesehatan barat. Penelitian mengenai
determinan kesehatan dalam perspektif islam penting dilakukan untuk
dapat menciptakan model promosi kesehatan yang sesuai bagi umat
muslim. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan
mendeskripsikan determinan kesehatan dalam perspektif Islam.
Determinan kesehatan paling utama dalam perspektif Islam
berdasar atas penelitian adalah iman dan ibadah. Seluruh narasumber
menyatakan bahwa kesehatan yang paling utama adalah kesehatan spiritual
yang hanya dapat dicapai dengan adanya keimanan dan penegakkan ibadah.
Hal ini sesuai dengan rukun iman dan rukun islam dalam ajaran Islam.
Kesehatan dalam islam adalah, Ajaran Islam meyakini bahwa
kesehatan merupakan hak asasi manusia dan anugerah kedua terbesar dari
Allah setelah keimanan. Dalam upaya menjaga kesehatan, dibutuhkan
keseimbangan antara berbagai determinan kesehatan yang merupakan
perpaduan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kesehatan baik individu
maupun masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan
mendeskripsikan determinan kesehatan dalam perspektif Islam. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa determinan kesehatan dalam perspektif
6
Islam terdiri dari iman, ibadah, perilaku, lingkungan, sosial, genetik,dan
pelayanan kesehatan
8
II.3.2. Implementasi dalam Al-Qur’an
Allah SWT menciptakan manusia sebagai makhluk yang paling
sempurna. Penciptaan manusia ini dijelaskan dalam Q.S Al-Hajj ayat 5
yang artinya "Sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah,
kemudian dari setetes air mani menjadi segumpal darah, menjadi
segumpal daging yang diberi bentuk dan yang tidak berbentuk, untuk
kami perlihatkan kekuasaan Tuhanmu." Pada ayat tersebut dijelaskan
asal muasal manusia, bahwa hanya manusia pertama Nabi Adam AS
yang diciptakan langsung dari tanah, sedangkan istrinya diciptakan dari
salah satu bagian tubuh Nabi Adam AS.
Kemudian, manusia berikutnya diciptakan melalui perantaraan
seorang ibu dan ayah, yang dimulai dari setetes air mani, setelah itu
dipertemukan dengan sel telur di dalam rahim. Selain itu, dalam Al-
Qur’an surat At Tiin ayat 4, Allah berfirman “ Sesungguhnya Kami
telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.”
Manusia merupakan kesatuan dari jasmani dan rohani. Unsur jasmani
terdiri dari fisik dan raga, sedangkan unsur rohani terdiri dari cipta
(akal), rasa, dan karsa (Abdullah, 2018).
10
baju. Sedangkan bersih secara rohani semacam bersih dari sombong, iri,
dengki, dst.
II.4.2. Unsur-Unsur lingkungan
Khusus dilihat dari segi manusia, lingkungan dapat dibagi menjadi
3, diantaranya :
1) Lingkungan Alam (Alami Environment) adalah seluruh keadaan
alam (indikasi serta proses) yang muncul di sekeliling manusia
yang mempengaruhi pada pertumbuhan kuantitas dan mutu serta
karakter manusia itu sendiri. Unsur-unsur-nya antara lain, angina,
air, cahaya matahari, daratan, lautan, gunung, dst.
2) Lingkungan Sosial (Social Environment) adalah sesame manusia
baik individu atau kelompok yang terletak di sekitar individu atau
kelompok orang yang mempengaruhi perkembangan, pertumbuhan,
serta karakteristik individu atau kelompok tersebut. Unsur-unsur
dari lingkungan sosial diantaranya, orang, keluarga, komunitas,
etnik, bangsa, ras,, dst.
3) Lingkungan Budaya (Cultural Environment) adalah seluruh keadaan
budaya atau seluruh wujud hasil cipta, rasa, karsa, serta karya
manusia yang hadir di sekitar individu atau kelompok yang
bersangkutan. Unsur-unsur dari lingkungan budaya yaitu baju,
perkakas, bangunan, peraturan, nilai, norma, iptek, dst.
11
3) Tazkiyah adalah mensterilkan diri dari watak yang tercela dan
membetulkan diri dari watak yang terpuji
Cakupan kebersihan dalam islam adalah kebersihan baju, tempat
ibadah, tubuh yang lebih khusus lagi kepada kebersihan gigi, tangan, dan
kepala.
13
BAB III
PENUTUP
III.1. Kesimpulan
Perawat merupakan salah satu profesi atau pekerjaan yang mulia, dan
sebagai perwujudan fungsi manusia sebagai khalifah dan hamba Allah SWT dalam
melaksanakan kemanusiaannya, menolong orang lain yang memiliki masalah
Kesehatan dan memenuhi kebutuhan dasarnya baik aktual maupun potensial, dengan
itu seseorang bisa mendapatkan banyak pahala dari pekerjaan tersebut, karena seorang
perawat pekerjaannya adalah menolong orang.
Salah satu unsur kebaikan dunia adalah kesehatan. Oleh karena itu, kita
harus berusaha menjaga kesehatan yang ada, dan mengembalikannya ketika
kesehatan itu hilang. Manusia termasuk dalam unsur paradigma keperawatan.
Manusia dalam konsep paradigma keperawatan, yaitu individu yang utuh dan
kompleks (makhluk holistik) yang terdiri dari bio-psiko-sosio-spiritual. Manusia
dipandang sebagai makhluk hidup (bio), karena terdiri atas sekumpulan organ tubuh
yang semuanya mempunyai fungsi yang saling terintegrasi, setiap organ tubuh
mempunyai tugas masing-masing, namun tetap bergantung pada organ lain dalam
menjalankan tugasnya.
Faktor lingkungan sosial memiliki pengaruh terhadap derajat kesehatan
individu maupun masyarakat. Manusia sebagai makhluk spiritual karena manusia
mempunyai hubungan dengan kekuatan diluar dirinya, hubungan dengan Tuhannya,
dan memiliki keyakinan dalam kehidupannya.
14
Daftar Pustaka
Abdullah, B. (2018). Konsep Manusia Dalam Islam. Jurnal Wahana Inovasi, 7
(2), 73-84.
Agustina, A. (2021). Perspektif Hadis Nabi Saw Mengenai Kebersihan Lingkungan. Jurnal
Penelitian Ilmu Ushuluddin, 1(2), 96–104. https://doi.org/10.15575/jpiu.12206
Ali Nurdin. Kesehatan dalam Konsep ` (SlideKuliah,1/10/2012). jakarta; 2012. Hal.15
Budiyanto, B. (2020). Sikap Ilmiah Terhadap Urgensi Hadis Dalam Pendidikan Agama
Islam
Budiono. (2016). Konsep Dasar Keperawatan . Jakarta: Badan PPSDM
Kesehatan Kemenkes Republik Indonesia.
Istianah. (2019). Upaya Pelestarian Lingkungan Hidup dalam Perspektif Hadis. Riwayah,
1(2), 249–270. http://journal.stainkudus.ac.id/index.php/riwayah/article/view/1802
Mutakin, A. (2018). Apa Lingkungan Itu? Geoarea, 1(2), 65–68.
Nurhayati, E., & Fitriyana, S. (2020). Determinan Kesehatan dalam Perspektif Islam: Studi
Pendahuluan. Jurnal Integrasi Kesehatan & Sains, 2(1).
15