Anda di halaman 1dari 8

Isu-Isu Praktis Pengembangan Masyarakat dan Peran Agen

Pembaharu Oleh:
Sekar Alifah Binar Fadila
sekar.alifah22@mhs.uinjkt.ac.id

A. Pengantar
Pengembangan masyarakat
merupakan wujud dari yang dihadapi oleh mereka.
implementasi dakwah. Dengan Bagaimana sebenarnya konsep
kata lain pengembangan dan tujuan pengembangan
masyarakat berorientasi pada masyarakat Islam, etika yang
perbaikan struktur-struktur sosial harus dikedepankan dalam
yang ada pada masyarakat untuk membangun masyarakat
mengkoordinasikan seluruh keimanan masyarakat Islam.
kehidupan sosial dalam upaya Karena itu, dakwah memiliki
pemenuhan kebutuhan. Struktur peranan yang penting bagi
sosial yang selama ini memihak pengembangan masyarakat Islam.
kepentingan orang yang memiliki Menurut Amrullah Ahmad
banyak harta dan para penguasa, seperti dikutip oleh Nanih dan
dan merugikan rakyat lemah. Agus, menyebutkan
Sistem yang selama ini pengembangan masyarakat Islam
menimbulkan ketertindasan adalah sistem tindakan nyata
rakyat miskin. yang menawarkan alternatif
Dengan itu, model pemecahan masalah
pengembangan masyarakat ummah dalam bidang sosial,
berorientasi pada perubahan yang ekonomi dan lingkungan dalam
direncanakan (rekayasa sosial) perspektif Islam. Dengan
untuk merubah sistem sosial demikian, pengembangan
yang selama ini merugikan masyarakat Islam merupakan
kelompok tertindas, yang model empiris pengembangan
menyebabkan muncul upaya perilaku individual dan kolektif
memiskinkan, ketidakberdayaan dalam dimensi amal shaleh (karya
dan terbaik), dengan titik tekan pada
ketidakadilan sosial. Adapun pemecahan masalah yang
tujuan perbaikan sistem sosial dihadapi oleh masyarakat.
tersebut menghindari terjadinya (Mahend & Syafei 2001:29)
ketimpangan sosial, menegakan
keadilan sosial dan mewujudkan
kesejahteraan sosial secara
merata.
Dakwah yang
mengembangkan masyarakat
Islam menjadi penting dilakukan
agar umat dapat terbantu untuk
menyelesaikan permasalahan
B. Teori Prinsip
Pengembangan masyarakat dakwah pengembangan
Islam itu adalah pengembangan masyarakat. Meski demikian,
sumber daya manusia, tidak satupun dari kedua buku
maksudnya memperluas horison itu yang membicarakan peranan
pilihan bagi masyarakat banyak. dakwah dalam pengembangan
Ini berarti masyarakat masyarakat. Hal ini menjadi
diberdayakan untuk melihat dan peluang bagi penulis untuk
memilih sesuatu yang mengkaji dan merumuskan
bermanfaat bagi dirinya. Dengan bagaimanakah sebenarnya
memakai logika ini, dapat peranan dakwah dalam proses
dikatakan bahwa masyarakat pengembangan masyarakat? Ada
yang berdaya adalah masyarakat pihak yang menanyakan
yang dapat memilih dan mengapa perlu lagi mengurai
mempunyai kesempatan untuk antara peran dakwah dengan
mengadakan peran pengembangan
pilihanpilihan. Berdasarkan masyarakat, bukankah dalam
uraian di atas dapat dipahami kajian ilmu dakwah.
bahwa pengembangan
masyarakat merupakan upaya pengembangan masyarakat
yang dilakukan secara terencana itu merupakan salah satu metode
guna memperbesar akses dakwah. Akan tetapi,
masyarakat sehingga tercapai pembahasan ini menjadi penting
kondisi sosial, ekonomi, budaya, karena pakar ilmu dakwah tidak
pendidikan dan kualitas bisa mengklaim sepihak bahwa
kehidupan yang mapan dan pengembangan masyarakat itu
mandiri secara materiil dan bagian dari keilmuan dakwah
immateriil.(Suharto, 2014:97) karena kedua term ilmu itu
samasama dikaji pada rumpun
Peranan dakwah dalam keilmuan yang terpisah. Ilmu
pengembangan masyarakat tidak Pengembangan Masyarakat dikaji
ditemukan dalam buku-buku di perguruan tinggi umum, yang
ilmu dakwah. Kajian dakwah biasa menjadi pembahasan
pengembangan masyarakat ini penting oleh akademisi sekolah
muncul dalam buku Ilmu ilmu kesejahteraan sosial
Dakwah karangan M. Ali Aziz sementara ilmu dakwah
yang menyebutkan metode merupakan spesialisasi keilmuan
dakwah pemberdayaan Islam, yang mengkaji dakwah
masyarakat. Pembahasannya sebagai sebuah
yang singkat sehingga tidak jelas ilmu.(Mahend&Syafei, 2001: 34)
arah yang hendak dicapai dalam
pembahasan itu. Selanjutnya Dalam era global yang
dalam buku dakwah dan kemudian menciptakan
pengembangan masyarakat masyarakat terbuka, terjadi
karangan Ali Aziz dan kawan- perubahan-perubahan yang
kawan serta buku sangat besar dan mendasar,
pengembangan masyarakat Islam setidaknya dalam– setidaknya–
Nanih tiga wacana kehidupan: wacana
Machendrawati dan Agus ekonomi, politik, dan budaya.
membicarakan panjang lebar
Dalam matra ekonomi, dapat berkomunikasi dengan baik, baik
dilihat adanya perdagangan secara lisan maupun tertulis, serta
bebas dan kerja sama regional dan
internasional. Perubahan struktur mampu mendengarkan dan
ekonomi ini tentu akan mengubah memahami perspektif orang lain.
tata kejidupan dan tata ekonomi
suatu masyarakat. Dalam matra 3. Berfokus pada solusi
politik, proses globalisasi daripada masalah: Seorang agen
merupakan suatu proses perubahan harus berfokus pada
demokratisasi. Adapun dalam mencari solusi daripada terus-
arena budaya, telah terjadi menerus memperhatikan
gelombang besar dengan apa masalah.
yang dinamakan sebagai budaya 4. Berkomunikasi dengan
global. Untuk memasuki medans efektif: Seorang agen perubahan
eperti tadi, jelas diperlukan harus dapat berkomunikasi
manusia-manusia unggul yang dengan baik dengan semua pihak
mempunyai kualifikasi untuk yang terlibat, termasuk mereka
bersaing dengan sumber daya yang mungkin tidak sependapat
dari luar. Jika tidak, maka, dengannya.
masyarakat Islam akan terjatuh
pada apa yang dinamakan Alvin 5. Menetapkan strategi
Toffler sebagai proletariat- yang tepat: Seorang agen
proletariat yang hidup di zaman perubahan harus dapat
modern. menentukan strategi yang tepat
untuk mencapai tujuannya,
Teori prinsip agen perubahan seperti mengajukan rekomendasi,
merujuk pada konsep yang membangun dukungan, dan
menyatakan bahwa seseorang membuat rencana tindakan.
atau kelompok yang bertindak
sebagai agen perubahan harus
memiliki kualitas dan
karakteristik tertentu untuk
berhasil dalam mempengaruhi
perubahan yang diinginkan.
Berikut adalah beberapa prinsip
utama dari teori agen perubahan:

1. Memiliki visi yang jelas:


Seorang agen perubahan harus
memiliki gambaran yang jelas
tentang hasil yang diinginkan
dan kemudian mengembangkan
strategi yang tepat untuk
mencapainya.

2. Memiliki kemampuan
komunikasi yang efektif: Seorang
agen perubahan harus mampu
C. Pengkajian
Pengembangan masyarakat untuk memperbaiki kondisi
menghadapi isu-isu baru, namun kehidupannya. (Zubaedi, 2013:4-
pendekatan yang dipakai dalam 5)
organisasi kemanusiaan
didasarkan pada ide untuk Dalam agama konteks
kembali kepada zaman masa lalu. keilmuan sosial mempunyai andil
Ide ini menekankan bahwa besar dalam melakukan
manusia dapat dan harus perubahan menuju kepada yang
menyumbang secara kolektif bagi lebih baik (Sany, 2019:28).
cara sebuah masyarakat bertahan, Perubahan yang dimaksud ialah
melalui keikut-sertaan dalam bagaimana agama-agama menjadi
mengambil keputusan, dasar dalam perubahan tersebut
mengembangkan perasaan dan proses menuju pada
memiliki terhadap kelompok dan perubahan. Ekonomi yang
menghargai sesama manusia. tercukupi, sosial budaya yang
berjalan beriringan dengan
Kerja pengembangan didasari nilai-nilai agama. Proses
masyarakat pada hakekatnya tersebut yakni mengenai
menjadi proses aktualisasi pengembangan masyarakat.
komitmen para aktivis sosial
dalam memecahkan masalah Pengembangan masyarakat
kesenjangan atau ketidak- yang menuju perubahan lebih
seimbangan antar kelompok baik, ini menjadi alternatif untuk
dalam masyarakat, termasuk meningkatan sisi ekonomi,
mengatasi masalah kelangkaan kehidupan sosial dan lainnya
sumber daya, kesempatan serta (Rizal, 2017:322). Basis dari
menjauhkan masyarakat dari pengembangan masyarakat pun
penderitaan sosial. Setiap memiliki banyak ragam yakni
program pengembangan berkelompok seperti yang
masyarakat dirancang untuk diinisiasi oleh kelompok di
mendorong pengembangan bawah wewenang lembaga,
sumber daya, ketrampilan dan kemudian ada pula kebijakan
peluang untuk hidup secara lebih dari atas yakni Lembaga yang
baik bagi rakyat kecil. Setiap mengharapkan pengembangan
upaya mengatasi kesenjangan hal tersebut. Lainnya
dan alienasi sosial dilaksanakan pengembangan
oleh para aktivis sosial dengan masyarakat atas kesadaran dari
menggunakan outreach methods masyarakatnya untuk menjadikan
(kegiatan keorganisasian yang perubahan yang lebih baik
sifatnya melakukan kontak, (Hasan et al., 2021:37).
memberikan pelayanan dan Bagi umat Islam, penyamaan
pendampingan kepada anggota (egalisasi) antara penyuluhan
masyarakat). Cara ini dilakukan dengan pengembangan
dengan maksud untuk masyarakat adalah suatu
meningkatkan partisipasi warga keniscayaan. Karena, pertama;
dalam berbagai kegiatan umat Islam adalah bagian
masyarakat yang berorientasi masyarakat yang menjadi obyek
pengembangan. Kedua,
pengembangan spiritual atau swt. Atau baldatun Thoyyibatun
pengembangan agama adalah wa rabbun ghafur (Saba’: 15)
bagian dari matra bidang
pengembangan yang harus C. Dan, menurut sarjana Barat,
dikedepankan. Pengembangan usaha pengembangan
spiritual adalah membangun masyarakat bertujuan untuk
mental dan budaya suatu bangsa. meningkatkan taraf
Ketiga, karena umat Islam kehidupan sosial ekonomi.
merupakan bagian dari Penyuluhan dan pengembangan
masyarakat, maka setiap diri memiliki tujuan sesuai dengan
secara personal dan kolektif permasalahan yang dihadapi.
mempunyai kewajiban untuk Misalnya, Penyuluhan
membangun dirinya dan pembangunan dalam bidang
masyarakat sekelilingnya. Ini Agama bertujuan untuk
berarti, umat Islam mempunyai menyebarluaskan,
hak untuk menjadi subyek menginformasikan,
(pelaku) pengembangan. mengkomunikasikan, pendidikan
Keempat, antara penyuluhan ajaran agama oleh da’i kepada
dengan pengembangan masyarakat sebagai mad’unya.
mempunyai esensi tujuan yang Menurut Margono Slamet,
sama. penyuluhan adalah suatu sistem
Aktivitas pengembangan pendidikan luar sekolah
masyarakat yang diharapkan (pendidikan non formal) untuk
adalah meningkatkan masyarakat dan keluarganya
kemampuan masyarakat dalam dengan tujuan agar mereka
mengorganisasikan potensi mampu dan sanggup
sumber daya manusia (SDA), memerankan dirinya sebagai
sumber daya amwal (SDA), dan warga negara yang baik sesuai
nilai-nilai yang ada dalam dengan bidang profesinya, serta
masyarakat (Surjadi, 2005:31) mampu dan sanggup berswadaya
untuk memperbaiki atau
Sehingga, terwujudnya tujuan meningkatkan kesejahteraannya
hakiki dan tujuan antara sendiri dan masyarakat.
pengembangan masyarakat
Islam.23 Tujuan hakiki ialah Peranan penyuluh sebagai
untuk mendapatkan keridlaan motivator dan stabilisator,
Allah sw. Dan, tujuan antara didasarkan pada asumsi, bahwa:
terdiri atas: A. Pembangunan
A. Pribadi muslim paripurna, menimbulkan perubahan-
yaitu masyarakat yang perubahan yang relatif cepat
memahami kehidupan sehari- sehingga menciptakan kodisi-
hari. Islam dijadikan pedoman kondisi transitif yang
dan pola tingkah laku dalam menggoyahkan psikobudaya
kehidupan. (Al-Baqarah (2): 2) masyarakat. Maka, dakwah
diharapkan tampil sebagai
B. Masyarakat sejahtera, baik stabilisatir, dengan meminimalisir
lahir dan bathin yang dampak-dampak negatif dari
memperoleh maghfiroh Allah kondisi transitif dan memperkuat
kembali semangat dan roh dan metode pengembangan
budaya masyarakat. masyarakat
B. Esensi pembangunan c. Segala kegiatan setiap
adalah pembanguna manusia kelompok kerja diharapkan
seutuhnya yang didasarkan pada dapat menguntungkan
nilai-nilai luhur budaya bangsa. masyarakat dan mencegah
Konsepsionalisasi dari nilainilai kegagalan.
luhur budaya menjadi falsafah
hidup yang menjadi landasan d. Membiasakan kelompok
idial dari pembangunan. Maka, dengan kegiatan diskusi.
dakwah diharapkan berperan Peran dan fungsi utama
aktif dalam memperkuat Penyuluh Agama Islam adalah
eksistensi falsafah hidup melakukan bimbingan dan
tersebut, agar berperan sebagai penyuluhan kepada kelompok
landasan idial pembangunan binaan di masyarakat dari
dalam membentuk manusia kelompok usia anak hingga
seutuhnya. kelompok tua. Penyuluh agama
Peran petugas pengembangan memiliki peranan strategis dalam
masyarakat adalah memberi memperkuat kehidupan
semangat dan kemampuan beragama. Menurutnya, tugas
kepada masyarakat, agar bekerja penyuluh agama meliputi agen
sama secara teratur dan efisien. moderasi, penjaga moral, dan
Petugas tersebut adalah seorang penjaga akidah serta akhlak
ahli dari luar desa yang biasa masyarakat sehingga peranannya
disebut sebagai pemimpin strategis sebagai corong terdepan
konsultatif. Oleh sebab itu, Kementerian Agama.
sebagai motivator sekaligus Tugas peyuluh agama tidak
sebagai pembimbing, semata mata melaksanakan
komunikator, fasilitator, penyuluhan agama dalam arti
penyuluh pembangunan sempit berupa pengajian atau
hendaknya tidak lagi ceramah saja, akan tetapi
mempertahankan keseluruhan kegiatan
pemahamannya bahwa dakwah penerangan baik berupa
itu hanyalah tabligh dan bimbingan dan penerangan
ceramah, melainkan harus terkait program pembangunan
memahami dakwah sumber daya manusia dan
sebagai dakwah bil-hal atau akhlak. Penyuluh agama Islam
amal sholeh dalam bentuk karya berperan sebagai pembimbing
nyata. Untuk itu, para umat dengan rasa tanggung
penyuluh pembangunan harus jawab, membawa masyarakat
memilki kemampuan- pada kehidupan yang aman dan
kemampuan dan kepribadian sejahtera.
khusus. Kemampuan yang
dimaksud diantaranya: Posisi penyuluh agama Islam
masa kini sangat strategis baik
a. Menjadi sukarelawan aktif untuk menyampaikan misi
yang bertanggung jawab. keagamaan maupun misi
b. Mengarahkan kerja sesuai pembangunan. Penyuluh agama
dengan metode kelompok kerja Islam juga sebagai panutan,
tempat bertanya dan tempat
mengadu bagi masyakat untuk ajaran Islam dalam kehidupan
memecahkan dan menyelesaikan sehari-hari. Hal ini bisa dilakukan
berbagai masalah yang dihadapi
dengan cara memberikan
oleh umat Islam.
pengajaran tentang ajaran Islam
Peran penyuluh sangat yang benar, serta
strategis karena merupakan memperkenalkan praktik-praktik
kepanjangan tangan dari kebaikan yang bisa diterapkan
pemerintah yang diberi dalam kehidupan sehari-hari.
wewenang untuk melaksanakan
bimbingan dan tugas
kepenyuluhan lainnya. Mereka
Juga dituntut untuk menjadi
tokoh panutan masyarakat dan
suri tauladan yang baik. Dari
peran ini tentu menjadi hal postif
dalam membantu pemerintah
untuk menjaga ketentraman dari
berbagai perbedaan yang ada.

D. Penutup
Agen pembaharu masyarakat
Islam bertugas untuk membawa
perubahan positif dalam
masyarakat. Hal ini bisa
dilakukan dengan cara
memberikan pendidikan,
mengadakan seminar atau
diskusi, serta memberikan teladan
yang baik dalam kehidupan
sehari-hari. Agen pembaharu
masyarakat Islam juga bertugas
untuk mengembangkan potensi
masyarakat agar bisa berdaya
saing dan mandiri. Hal ini bisa
dilakukan dengan cara
memberikan pelatihan
keterampilan, memfasilitasi
program kewirausahaan, serta
membantu masyarakat untuk
mengakses sumber daya yang
ada. Agen pembaharu
masyarakat Islam juga berperan
dalam meningkatkan kesadaran
masyarakat tentang pentingnya
DAFTAR PUSTAKA

Edi Suharto, Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat: Kajian


Strategis Pembangunan Kesejahteraan Sosial dan Pekerjaan Sosial,
(Jakarta; RefikaAditama, 2014), h. 97-103

Hasan, S., Aulia, B., Kusuma, T. Y., Roini, N.F., & Setyani, T. (2021).
Pemberdayaan Kelompok Wanita Tani dalam Ketahanan Pangan di
Desa Padaan Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang. ICODEV:
Indonesian Community Development Journal, 2(1).
Konsep Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Dalam Menjaga Keseimbangan
Lingkungan Sekitar Hutan: Ekonomi Lingkungan. (2021). (n.p.): Media
Nusa Creative (MNC Publishing), hlm. 16

Maryani, D., & Nainggolan, R. R. E. (2019). Pemberdayaan masyarakat.


Deepublish, hlm. 8-11.
Nanih Machendrawaty dan Agus Ahmad Syafei, Pengembangan
Masuyarakat Islam Dari Ideologi, Strategi sampai Tradisi, (Bandung,
PT Remaja Rosdakarya, 2001), h.29

Nasdian F, Pengembangan Masyarakat (2014) Penerbit DPSK pengembangan


masyarakat, hal 24
Rizal, D. A. (2017). Pemberdayaan Berbasis Kemitraan Antara Pemerintah
dengan Kelompok Tani Tri Tunggal Wonorejo. Jurnal Pemberdayaan
Masyarakat: Media Pemikiran dan DakwahPembangunan, 1(2), 317–
334. https://doi.org/10.14421/jpm.2017.012-07

Sany, U. P. (2019). Prinsip-Prinsip Pemberdayaan Masyarakat Dalam


Perspektif Al Qur’an. Jurnal Ilmu Dakwah.
https://doi.org/10.21580/jid.v39.1.3989

Surjadi, Dakwah Islam dengan Pembangunan Masyarakat Desa (Peranan


Pesantren dalam Pembangunan, (Bandung: CV. Mandar Maju,
2005), cet.ke-4, 31

Anda mungkin juga menyukai