Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

REKAYASA SOSIAL DALAM PENGEMBANGAN DAKWAH

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Management Dakwah

Dosen Pengampu: Silvia Riskha Fabriar M.S.I

Disusun Oleh:

Khairunnissa Eka Qurratu’Aini 2101026067

Jati Dewi Astuti 2101026071

Rizki Aulia Isnaini 2101026074

Muhammad Reyhan Izza Mahendra 2101026085

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG

2022
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Masyarakat adalah makhluk sosial yang selalu mengalami dinamika perubahan sosial.
Perubahan sosial yang terjadi di kalangan masyarakat tersebut adalah suatu keharusan,
karena tidak mungkin bertahan dalam satu kondisi yang bersifat statis dan cenderung tetap.
Karena sudah menjadi sunatullah bahwa kehidupan ini bersifat dinamis seperti putaran roda
yang suatu saat berada di bawah dan suatu saat berada di atas. Sehingga manusia yang
menyandang sebagai khalifatullah mempunyai kewajiban untuk merubah kondisi dirinya
sendiri, baik secara individual maupun dalam perspektif sosial.
Begitu banyak problem sosial yang terjadi di kalangan masyarakat dan kompleksitas
problem sosial tersebut terjadi di segala bidang kehidupan yakni dalam bidang sosial, politik,
pendidikan, agama dan lain sebagainya. Sehingga diperlukan upaya untuk memecahkan
masalah dan memperbaiki sistem sosial yang mengarah kepada kehidupan masyarakat yang
ideal. Hal ini harus diimbangi dengan langkah konkret yang memiliki visi dan misi yang
jelas. Sehingga rencana untuk mengubah setting pola pikir masyarakat dapat berjalan
berdasarkan tujuan. Problem sosial yang terjadi disebabkan oleh kesalahan berfikir dan
mitos-mitos yang telah berkembang di masyarakat dan di sinilah diperlukannya suatu
rekayasa sosial untuk memecahkan masalah tersebut. Disamping itu diperlukan agen-agen
yang mampu memberikan solusi dalam pemecahan masalah sosial yang berperan sebagai
pembaharu dan bergerak dalam upaya rekayasa sosial yang bersifat positif.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan rekayasa social dalam dakwah?
2. Apa saja macam-macam rekayasa sosial?
3. Bagaimana dampak rekayasa social dalam dakwah?
4. Apa salah satu contoh rekayasa social dalam dakwah?
PEMBAHASAN

A. Pengertian Rekayasa Sosial Dalam Dakwah


Dakwah adalah suatu kegiatan untuk membina manusia agar mentaati ajaran islam,
guna memperoleh kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat. Dan berdakwah merupakan
perjuangan hidup uuntuk menegakkan dan menjunjung undang-undang ilahi dalam seluruh
aspek kehidupan manusia dan masyarakat, sehingga ajaran islam menjadi sibghah (celupan)
yang mendasari, menjiwai dan mewarnai seluruh sikap dan tingkah laku manusia dalam
kehidupan dan pergaulan hidupnya.
Rekayasa sosial (Social engineering) adalah campur tangan gerakan ilmiah dari visi
ideal tertentu yang ditujukan untuk mempengaruhi perubahan sosial. Rekayasa sosial
merupakan sebuah jalan mencapai sebuah perubahan sosial secara terencana. Gerakan ilmiah
yang dimaksudkan disini adalah sebuah gagasan atas perubahan tingkat atau taraf kehidupan
masyarakat demi tercapainya kesejahteraan dan kemandirian. Masyarakat pada umumnya
menginginkan adanya perubahan sosial kearah yang lebih baik sehingga perubahan sosial
harus dapat dilakukan secara berkesinambungan dan terencana.
Menurut Jalaludin Rakhmat rekayasa sosial terjadi karena terdapat beberapa kesalahan
pemikiran manusia dalam memperlakukan masalah sosial yang menggambarkan kebuntuan
berpikir. Salah satu bentuk kesalahan pemikiran lainnya adalah permasalahan sosial yang
kerap dikait-kaitkan dengan mitos ataupun kepercayaan manusia akan suatu gerakan abtrak
atau ilusi yang tanpa disadari dapat merubah tatanan kehidupan bermasyaratnya.Untuk itu
perlu diadakannya rekayasa sosial agar kesalahan-kesalahan berpikir seperti ini dapat diatasi
sehingga masyarakat dapat melihat permasalahan yang dihadapinya sebagai sesuatu yang
konkrit. (Dhakiri, 2000: 105)
Secara sederhana, rekayasa sosial adalah upaya meng-konstruksikan bangunan sosial
menuju masyarakat yg ideal sesuai dengan yang kita cita-citakan. Sebuah bangunan sosial
ideal itu lahir dari seperangkat nilai dan system yang sudah disepakati oleh ‘para pe-
rekayasa’. Maka, jika kita bicara tentang ‘agenda kebangkitan umat Islam’, ia adalah suatu
dinamika yang mengguncang akal pikiran, emosi dan realitas. Ia berarti, menurut Syaikh
Musthafa Muhammad Thahhan, bangkitnya Islam dalam kehidupan, sebagai sebuah misi
yang mengemban semua cita-cita manusia dalam keyakinan, kemerdekaan dan keadilan
untuk menghindarkan mereka dari posisi marjinalnya di luar realitas. Dengan diraihnya cita-
cita itu, mereka masuk dalam dinamikanya dan bergerak secara leluasa menuju
kesempurnaan intelektual, hingga tidak ada peluang untuk menggunakan pemikiran lain.
Dalam prespektif dakwah rekayasa sosial merupakan strategi yang efektif dalam
mengajak manusia untuk memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran islam.
Pendidikan di dunia islam dalam perkembangannya seakan mengalami pergeseran orientasi
dan pengerutan makna, karena kekeliruan umat islam sendiri dalam memanfaatkan
pendidikan yang dominan dipengaruhi kemajuan sistem pendidikan barat dan juga paham-
paham yang berkembang di dunia barat. Sehingga ada yang memprediksikan bahwa
pendidikan islam ditimpa banyak masalah, padahal sebenarnya yang bermasalah adalah
manusia/umat islam itu sendiri dalam memperlakukan atau memanfaatkan pendidikan

B. Macam-Macam Bentuk Rekayasa Sosial


Dalam mempelajari perubahan sosial, kita akan menemukan perbincangan mengenai
faktor-faktor yang menimbulkan perubahan social agen-agen perubahan itu sendiri; berapa
lama perubahan sosial itu terjadi dan juga dampak dari perubahan sosial itu sendiri. Adapun
macam-macam rekayasa sosial yaitu sebagai berikut:
1. Development atau Pembangunan
Perkara yang paling banyak kita rencanakan adalah pembangunan
(development). Development adalah proses sosial yang direncanakan atau
direkayasa. Development berkisar pada bagaimana mengubah satu masyarakat dengan
mengubah system ekonominya.
2. Revolusi atau People’s Power
Revolusi atau People’s Power merupakan bagian dari power strategy (strategi
perubahan sosial dengan kekuasaan).
3. Persuasive (Persuasif)
Media massa sangat berperan. Karena, pada umumnya, persuasif dijalankan lewat
pembentukan opini dan pandangan masyarakat yang tidak lain melalui media massa.
4. Normative-reeducative (normative-reedukatif)
Normative adalah kata sifat dari norm (normal) yang berarti aturan yang berlaku di
masyarakat. Norma termasyarakatkan lewat education (pendidikan). Oleh sebab itu,
Normatif ini pada umumnya digandengkan dengan upaya reeducation (pendidikan-ulang)
(Afiyati, 2017 :1)

C. Dampak Rekayasa Social Bagi Masyarakat


1. Dampak Rekayasa Sosial Secara Dakwah
a) Mengatasi masalah atau isu-isu yang sedang terjadi di masyarakat setempat.
b) Adapun dampak positif lainnya yaitu rekayasa social ini bisa terbilang menjadi alat
kontrol social. Dalam kehidupan Masyarakat pada umumnya mempercayai sesuatu
apabila mayoritas persepsi yang berkembangkan merujuk pada pembenaran hal
tersebut sehingga kelompok masyarakat intelektual sering kali terlibat dalam perang
cara pandang maupun gagasan yang terkesan ‘ego’ demi sebuah pengakuan atas cara
berpikir dari masing-masing pihak. Disinilah peran rekayasa sosial dalam merubah
gaya bermasyarakat seperti ini. Adanya gagasan atas perubahan sosial kearah yang
lebih baik dengan cara yang benar dan lebih realistis dapat mendorong keinginan
masyarakat untuk berpartisipasi dalam misi atas perubahan sosial tersebut. (Dahl,
2015:36)
c) Merubah pola pikir masyarakat ke arah yang lebih baik dan terarah melalui langkah
dan strategi untuk menjadikan kehidupan menjadi lebih baik.
2. Dampak rekayasa social secara umum
a) Predikat negara berkembang membuat metode rekayasa sosial ini mudah dan terasa
tepat diaplikasikan ke masyarakat dikarenakan mulai terbukanya segala akses
informasi bagi sebagian masyarakat dan disisi lain kurangnya pengetahuan masyarakat
akan hal tersebut sehingga mudahnya dalam memberikan informasi kepada orang lain
untuk disalah gunakan.
b) Jumlah masyarakat yang melimpah dengan pendidikan yang belum merata dan masih
banyaknya masyarakat di pelosok menjadi korban dari rekayasa sosial ini seperti
masuknya sebuah budaya asing yang merubah kebiasan baik menjadi hal lain yang
nantinya akan memberikan dampak negatif bahkan menghilangkan tata budaya dan
perkerti masyarakat tsb.
c) Dengan banyaknya pengguna alat telekomunikasi dan kemudahan untuk
mendapatkannya, menjadikan celah terbesar untuk melakukan rekayasa sosial seperti
penipuan melalui sms, media jejaring sosial, konten web, email,dll. Dikarenakan
masuknya sifat budaya asing seperti ingin pamer atau unjuk diri dengan bangga
mencantumkan biodata asli yang dapat disalahgunakan oleh orang lain yang
melihatnya.
d) Minimnya penyerapan informasi masyarakat terhadap dampak rekayasa sosial yang
membuat mereka sering terkena dampak negatif nya seperti seringnya kasus penipuan
via Website yang mengatasnamakan program pemerintah yang pada faktanya tidak
melibatkan aparat. (Wicaksono, 2013:25)
3. Dampak rekayasa sosial terkait media sosial terhadap masyarakat
Peredaran konten rekayasa atau lebih dikenal dengan konten settingan di media sosial
kini sudah tidak bisa lagi dibendung. Berbagai cara dilakukan oleh para pembuat konten
untuk memperlihatkan bahwa suatu peristiwa yang terjadi dan dibuat konten merupakan
hal yang benar-benar terjadi. Tentunya, peredaran konten rekayasa ini menimbulkan
berbagai dampak buruk di masyarakat, beberapa di antaranya ialah:
a) Menimbulkan krisis kepercayaan Terlalu banyaknya konten rekayasa dapat
menimbulkan krisis kepercayaan di kalangan masyarakat. Akibatnya, konten yang
sungguh-sungguh menampilkan kebenaran pun banyak yang jadi turut dianggap
rekayasa, karena masyarakat sudah ragu apakah konten yang beredar di media sosial
benar-benar mencerminkan fakta atau tidak. Hal ini membuat orang-orang tak lagi
percaya kepada sesamanya.
b) Merusak citra diri Konten rekayasa dapat merusak citra diri pembuatnya, terlebih jika
konten yang dibuat menjadi viral. Ia akan dianggap sebagai orang yang dapat
menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuannya, termasuk demi menjadi terkenal
dan mendapatkan banyak tanggapan. Ia tak peduli sekalipun tanggapan yang
diterimanya merupakan komentar- komentar buruk, selama ia bisa populer. Citra diri
yang sudah buruk di hadapan masyarakat ini dapat mengganggu kehidupan dirinya
sendiri di masa mendatang.
c) Memperdaya orang lain Di antara sekian banyak orang yang mampu memilah dan
membedakan konten yang berisi fakta dan konten yang hanya berupa rekayasa, masih
ada beberapa orang yang meyakini suatu konten sebagai kebenaran, meski
kenyataannya hal itu hanyalah sandiwara belaka. Dengan membuat konten rekayasa,
sang pelaku telah memperdaya orang lain dan tak ubahnya sebagai seorang penipu.

D. Contoh rekayasa social dalam dakwah


Salah satu Problem sosial yang terjadi di masyarakat indonesia contohnya seperti
sekarang ini banyak sekali orang yang suka mabuk-mabukan, karena menurutnya mabuk
dengan meminum-minuman keras akan menghilangkan semua masalah yang dialaminya dan
dapat melupakan semua masalahnya dengan tuntas, akan tetapi buktinya seseorang yang
telah sadar dari mabuknya, akan kembali berhadapan dengan masalah yang belum
terselesaikan. Sehingga dengan contoh seperti itu, suatu rekayasa yang harus dilakukan oleh
seorang Da’i pertama melakukan dakwahnya secara berkala, artinya terencana dengan
mendakwahkannya secara perlahan-lahan seperti dakwahnya Nabi Muhammad. Dimana
Da’i menegurnya atau memberi penjelasan terlebih dahulu kepada si pemabuk itu bahwa
meminum minuman keras itu tidak baik bagi kesehatan, tidak ada manfaatnya dan tidak
dapat menghilangkan masalah, bahkan yang ada malah menambah masalah. Sehingga
setelah dakwah secara perlahan-lahan itu sudah dapat diterima oleh si pemabuknya, maka
barulah tahap kedua si Da’i itu menjelaskan bahwa Islam itu melarang untuk meminum-
minuman keras dan minuman keras itu haram hukumnya.
Dalam membahas rekayasa sosial tidak akan lepas dari perubahan sosial, seperti yang
dikatakan oleh Max Weber, perubahan sosial adalah perubahan situasi dalam masyarakat
sebagai akibat adanya ketidaksesuaian unsur-unsur nilai dan norma sosial yang di anut
selama ini. Sedangkan menurut Roucek dan Warren, perubahan sosial adalah perubahan
dalam proses sosial atau dalam struktur masyarakat. Dengan demikian dapat dikatakan
bahwa dengan adanya perubahan sosial, khususnya perubahan sosial yeng direncakana atau
rekayasa sosial merupakan suatu cara untuk mengubah suatu tatanan yang menyimpang,
salah menjadi masyarakat yang lebih baik. Dimana rekayasa sosial dalam perspektif dakwah
merupakan strategi yang efektif dalam mengajak manusia untuk memahami, menghayati,
dan mengajarkan nilai-nilai Islam. Walaupun dengan diadakannya rekayasa sosial itu sendiri
tidak akan sepenuhnya menyelesaikan persoalan dalam msayarakat itu sendiri, seperti
problem kemiskinan, karena kemiskinan itu merupakan suatu hukum alam. Akan tetapi
setidaknya dengan diadakannya suatu rekayasa sosial, problem yang terjadi di dalam
masyarakat itu sendiri sedikitnya teroganisir.
Seperti yang paparkan dari para ahli diatas, bahwa rekayasa sosial juga merupakan
bagian dari perubahan sosial, akan tetapi rekayasa sosial disini merupakan perubahan sosial
yang terencena. Dalam perubahan sosial yang terenacana ini hal yang harus dilakukan oleh
seorang Da’i sebagai penyebar dakwah adalah sebagai pemberi perubahan sosial (social of
change), karena dalam dakwahpun perubahan sosial berperan sebagai motivasi, bimbingan,
perjalinan hubungan, penyelenggaraan komunikasi, sumber daya manusia dan lain
sebagainya. Sebagai motivasi, seorang Da’i harus memperhatikan segi-segi kemanusiaan
dalam rangka membangkitkan semangat kerja bagi mad’u nya dan pengabdian. Kemudian
sebagai bimbingan, dimana dalam upaya membimbing si Da’i harus dapat menjamin
terlaksananya tugas-tugas dakwah yang telah direncanakannya, agar yang menjadi sasaran
dakwahnya dapat terlaksana dengan baik, adapun peran perubahan sosial dalam dakwah
yaitu perjalinan hubungan, Da’i harus siap ditempatkan dalam berbagai bagian yang
dihubungkan satu dengan yang lainnya, agar tidak terjadinya kekacauan persamaan dan lain-
lain, seterusnya sebagai penyelenggara komunikasi dimana si Da’i harus dapat
menyampaikan komunikasinya yang bertujuan untuk terjadinya perubahan sosial terhadap
tingkah laku, sikap, maupun perubahan yang sesuai dengan Al-Qur’an dan sunnah, dan
terakhir yaitu sebagai sumber daya manusia, dimana Da’i harus dapat memanfaatkan sumber
daya manusia dengan cara edukasi, pendidikan, training, competency, dan learning atau
pembelajaran.
PENUTUP

Kesimpulan
Dari makalah di atas dapat disimpulkan Rekayasa sosial (Social engineering) adalah campur
tangan gerakan ilmiah dari visi ideal tertentu yang ditujukan untuk mempengaruhi perubahan
sosial. Rekayasa sosial merupakan sebuah jalan mencapai sebuah perubahan sosial secara
terencana. Menurut Jalaludin Rakhmat rekayasa sosial terjadi karena terdapat beberapa kesalahan
pemikiran manusia dalam memperlakukan masalah sosial yang menggambarkan kebuntuan
berpikir. Macam-macam bentuk rekayasa sosial adalah Development atau Pembangunan,
Revolusi atau People’s Power, Persuasive (Persuasif), Normative-reeducative (normative-
reedukatif). Dampak rekayasa social dibagi menjadi 3, yaitu dampak secara dakwah, secara umum
dan terkait dengan madia social.
DAFTAR PUSTAKA

Dahl, W. 2015. Rekayasa Sosial. URL:


https://www.kompasiana.com/amp/aboutlife/550d8f7d813311692db1e40b/rekayasasosial
diakses pada tanggal 16 Oktober 2022.

https://yoursay.suara.com/lifestyle/2022/09/05/144613/3-dampak-buruk-maraknya-konten-
rekayasa-di-media-sosial diakses pada tanggal 16 Oktober 2022

Jalaludin Rahmat,1999. Rekayasa Sosial: Reformasi, Revolusi, atau Manusia Besar? (Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya)
Muh. Hanif Dhakiri, 2000. Paulo Freire, Islam dan Pembebasan, (Jakarta: Djambatan).
Wawan E. Kuswandoro, 2002. Rekayasa Sosial, Surabaya: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik: Universitas Brawijaya, Malang.

Wicaksono, I. 2013. Social Engineering (Rekayasa Engineering). URL:


https://ipanwicaksono.wordpress.com/2013/01/16/sosial-engineering-
rekayasaengineering/ diakses pada tanggal 17 Oktober 2022

Anda mungkin juga menyukai